PENDAHULUAN
Pernikahan merupakan bibit pertama dan cikal bakal kehidupan masyarakat, dan
aturan yang bersifat alami bagi alam semesta serta sunnatullah untuk menjadikan kehidupan
semakin bernilai dan mulia. Ketika Islam menganjurkan kepada laki-laki dan wanita agar
memilih jodoh yang baik semata-mata untuk mendapatkan keturunan yang baik dan mulia
yang mampu menjadikan pemimpin agama dan umat di masa yang akan datang dan anak
Namun sebelum memikirkan ke arah itu anda harus memilih isteri yang shalihah
untuk menjadi pendamping dan pendidik bagi anak-anak anda serta pemegang amanah bagi
rumahmu, karena rumah tangga yang Islami menjadi bibit terbentuknya masyarakat yang
Islami sekaligus berfungsi sebagai benteng aqidah yang kokoh maka hendaklah seorang
muslim membangun benteng yang kokoh lebih dahulu, karena hal itu lebih utama harus
diperhatikan.
Para lelaki dianjurkan untuk dapat memilih calon isterinya karena 4 hal, hal ini sesuai
عن ابي هريرة رضي هللا عنه قال تنكح المراة الربع لمالها و لنسبها ولجمالها و لدينها
Artinya: Dari Abi Hurairah RA, Dari Nabi SAW bersabda; “ Dinikahi wanita itu karena empat hal:
karena hartanya, karena kemulyaannya (kebangsawannya), karena kecantikannya, dan
karena agamanya. Maka hendaklah kamu mencari yang beragama, niscaya akan selamat
kedua tanganmu (HR. Bukhari).
akal, kemuliaan keturunan dan kelengkapan bentuk ciptaan serta perhatian terhadap agama
sebelum menikah harus menjadi landasan utama. Banyak kasus dan problema rumah yang
muncul akibat jauhnya dari manhaj Islam bahkan sering rumah tangga berantakan dan
bahtera rumah tangga pecah karena menjauh dari manhaj dan nilai ajaran Islam yang mulia.
Sementara anak-anak mengalami mengalami broken home dan hidup liar karena tidak
komitmen dengan manhaj Islam pada saat memilih pasangan hidup atau suami yang shalih
sebagai teman berjuang dalam mendidik anak dan membentuk keluarga yang sakinah.
و من آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها و جعل بينكم مودة ورحمة
) ٢١ :)الروم...
Artinya: Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Ia menciptakan untuk kalian isteri-isteri
dari jenis kalian sendiri agar kalian merasa tentram dengan mereka. Dijadikan-Nya di
antara kalian rasa kasih dan sayang. (Q.S, 30: 21)
Memilih pasangan hidup atas dasar pilihan yang benar, tepat dan sejalan dengan
manhaj Islam serta ajaran yang di bawa oleh Rasulullah dan para Shahabat, dan para tabi’in.
Maka akan menjadi pondasi yang kokoh yang bisa melindungi dari berbagi kesalahannya.
Banyak fenomena yang terjadi dalam masyarakat yang belum memiliki kematangan
pikiran dalam menuju ke jenjang pernikahan, baik dari segi faktor usia maupun kemampuan
finansial. Sehingga jarang permasalahan yang kerab timbul dalam rumah tangga tidak
Dalam perkawinan dikenal adanya perjanjian perkawinan yang sering kali dibacakan
oleh calon suami setelah akad nikah, yakni adanya perjanjian ta’lik talak. Perjanjian lainnya
Perjanjian perkawinan adalah persetujuan yang dibuat oleh calon mempelai pada
waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan, dan masing-masing berjanji akan menaati
apa yang tersebut dalam persetujuan itu, yang disahkan oleh pencatat nikah. perjanjian nikah
tersebut mempunyai syarat dan hukum. Namun hal ini yang sering dilangkahi oleh pasangan
dihadapi dengan cara bervariatif maupun kreatif. Ini menunjukkan keluarga tersebut
merupakan keluarga yang kuat, akan tetapi keluarga tersebut bukanlah keluarga yang tanpa
ada permasalahan, namun keluarga tersebut adalah keluarga yang tahan banting serta
cenderung mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Karakteristik keluarga yang kuat
adalah cenderung mampu melihat sisi positif dari suatu permasalahan, membangun suatu
kebersamaan dan komunikasi yang efektif, fleksibilitas dan mampu mengalokasikan waktu
bersama. Hal-hal yang mampu meningkatkan kekuatan suatu keluarga adalah adanya kasih
keluarga berkembang pesat antara lain; tingginya angka perceraian, kekerasan dalam rumah
tangga, kasus perkawinan sirri, perkawinan mut’ah, polighami, dan perkawinan di bawah
umur meningkat tajam yang sangat berpengaruh terhadap eksistensi kehidupan sebuah
keluarga. Oleh sebab itu, dan seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dan keluarga,
maka masyarakat bersama unsure terkait perlu kembali manata peran dan fungsinya agar
lebih sesuai dengan kondisi dan perkembangan terkini. Untuk menjawab persoalan tersebut,
masyarakat harus menyiapkan seluruh perangkat pelayanan tersmasuk SDM, sarana dan
suasana yang panas dan tegang yang dapat mengancam keutuhan dan keharmonisan rumah
tangga. Tidak jarang, pertengkaran itu berakhir dengan perceraian dan kehancuran keluarga.
Fenomena ini merupakan salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh semua anggota
sebuah program pendidikan yang terpadu dan terarah. Program pendidikan dalam keluarga ini
harus pula mampu memberikan deskripsi kerja yang jelas bagi tiap individu dalam keluarga
sebuah lingkungan keluarga yang kondusif untuk mendidik anak secara maksimal.
Dari hasil obsevasi awal yang penulis lakukan di gampong Ulee Jalan, Kecamatan
Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen kerab terjadi keributan dalam rumah tangga yang
disebabkan oleh faktor ekonomi, sehingga keributan tersebut berujung kepada pengadilan
adat di tingkat gampong, setelah terjadi keributan dalam rumah tangga, hal tersebut selalu
berdampak kepada hak dan kewajiban suami isteri selalu diabaikan, dan tanggunggjawab
mengasuh anak terlantarkan. Anak-anak dari keluarga yang diterlantarkan banyak yang
diputus sekolah dan memilih berkerja di kebun-kebun dan warung-warung kopi untuk
Dari pengakuan tokoh masyarakat di Ulee Jalan, bahwa penyebab utama terjadinya
keributan dalam rumah tangga diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan orang tua terhadap
hak dan kewajiban suami tehadap isteri dan kewajiban isteri ter-hadap suami, dan pada
akhirnya dampak yang terjadi adalah tidak adanya hak dan kewajiban suami isteri terhadap
anak mereka. Selain itu pada bulan Juli 2011 telah terjadi perceraian diakibatkan oleh faktor
keributan dan seringnya terjadi ketidak harmonisan dalam rumah tangga, hal ini menimpa
keluarga Musliadi dan Yusnidar yang masih 4 tahun usia pernikahannya (Hasil wawancara
Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir ini, kasus yang paling banyak di tangani
oleh Mahkamah Syar’iyah Kabupaten Bireuen adalah kasus tidak adanya tanggung jawab
suami terhadap isteri dan kasus tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga, pada tahun
2010 kasus tidak adanya tanggung jawab sebanyak 84 kasus, dan kasus tidak ada
keharmonisan dalam rumah tangga sebanyak 87 kasus. Sedangkan kasus penganiayaan yang
ditangani oleh Mahkamah Syar’iyah Kabupaten Bireuen pada tahun 2010 sebanyak 8 kasus.
Sedangkan pada tahun 2011 terhitung dari bulan Januari sampai dengan bulan September,
untuk kasus tidak adanya tanggung jawab sebanyak 52 perkara, dan kasus tidak ada
keharmonisan dalam rumah tangga sebanyak 74 perkara, dan kasus penganiayaan terhitung
pada bulan Januari sampai dengan September 2011 sebanyak 8 kasus (Hasil wawancara
dengan Fauzi).
Gampong Ulee Jalan Kecamatan Peusangan Selatan melakukan pembinaan keagamaan bagi
pemuda-pemudi yang belum menikah lewat pengajian rutin yang dilakukan setiap pada
malam kamis di meunasah, lewat majelais ta’lim seperti ini, pemuda dan pemudi dibina
mulai dari penguatan aqidah, masalah munakahat serta bagaimana menjalankan hubungan
keluarga dengan masyarakat. Pengajian tersebut menjadi target pemahaman awal bagi
pemuda dan pemudi yang ingin melangsungkan pernikahan. Pengajian tersebut wajib diikuti
oleh setiap pemuda pemudi gampong Ulee Jalan, kewajiban ini berdasarkan aturan Gampong
Ulee Jalan yang menyatakan bahwa “bagi para pemuda dan pemudi yang berumur 16 tahun
keatas dan belum kawin dan yang tidak lagi aktif belajar dibalai pengajian, maka wajib
mengikuti pengajian di meunasah pada waktu yang telah ditetapkan. Bagi siapa saja yang
tidak mengikuti pengajian dan tanpa alasan yang jelas akan dikenakan sanksi, dengan denda
adat Rp. 50.000 per orang.” (Qanun Pendidikan Gampong Ulee Jalan).
Selain itu, pemerintah gampong Ulee Jalan melalui imam gampong selalu melakukan
free test atau bimbingan bagi calon pengantin baik laki-laki maupun perempuan untuk
melihat kemampuan dan kesiapan calon pengantin yang ingin melangsungkan pernikahan
kepedulian pemerintah, hal ini sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Departemen Agama Nomor: Dj.II/491 Tahun 2009 tentang kursus calon
pengantin. Salah satu isi butir peraturan tersebut pasal 1 ayat 2 adalah “kursus calon
pengantin yang selanjutnya disebut dengan suscatin adalah pemberian bekal pengetahuan,
pemahaman dan ketrampilan dalam waktu singkat kepada catin tentang kehidupan rumah
Pelestarian Perkawinan (BP4) atau lembaga lain yang telah mendapat Akreditasi dari
Departemen Agama.” Maka dalam hal ini pemerintah sangat diharapkan memberi kontribusi
yang lebih luas kepada masyarakat yang kurang memiliki bekal dalam menikah.
Pendidikan pra nikah atau pembinaan bagi calon pengantin merupakan kewajiban
yang harus diikuti oleh setiap pasangan pengantin, dan calon pengantin tersebut akan
mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah lulus dalam mengikuti kursus catin tersebut hal ini
Agama Nomor: Dj.II/491 Tahun 2009 tentang kursus calon pengantin. Salah satu isi butir
Agama.”
Kepala KUA bertugas membina pasangan yang akan menikah. Mekanisme kerja BP4
di KUA adalah sebatas Penasehat pra Nikah atau Kursus Calon Pengantin. KUA dengan BP4
melakukan pembekalan terhadap calon pengantin sesuai dengan rekomendasi izin menikah
dari pemerintah gampong yaitu geuchik dengan materi yang masih terbatas fiqh dan etika
pernikahan dalam Islam, namun pelatihan pra nikah di kecamatan Peusangan Selatan tidak
dilakukan secara kusus disebabkan oleh tidak adanya orang yang menikah setiap bulannya,
sehingga pembinaan bagi calon pengantin hanya dilakukan dengan cara tatap muka dengan
Maka tanggungjawab yang pertama dalam melaksanakan pendidikan pra nikah adalah
keluarga mempelai, terlebih pribadi calon pengantin dan wali dari kedua belah pihak. Orang
tua atau wali wajib memberi bimbingan kepada anaknya yang ingin melangsungkan
pernikahan tentang hal yang berhubungan dengan kewajiban suami kepada isteri, kewajiban
isteri terhadap suami dan kewajiban suami isteri terhadap anak, bahkan hubungan keluarga
dengan masyarakat.
berjudul Metodologi Pendidikan Pra Nikah di Gampong Ulee Jalan Kecamatan Peusangan
Selatan, dengan harapan hasil penelitian ini nantinya dapat menjadi pedoman bagi para orang
Dari latar belakang tersebut diatas maka dapat penulis rumuskan permasalahnnya
sebagai berikut;
2. Bagaimana peran masyarakat dalam proses pendidikan pra nikah di Gampong Ulee Jalan
2. Untuk mengetahui peran masyarakat dalam proses pendidikan pra nikah di Gampong Ulee
2. Sebagai landasan bagi setiap stacholder untuk mengevaluasi kesiapan calon mempelai
3. Untuk merefleksi peran dan tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan pra nikah
BAB II
KAJIAN TEORISTIS
antara lain tarbiyah. Tarbiyah diartikan pendidikan bukan pengajaran atau keguruan, karena
pengertian pendidikan lebih luas dari pada sekedar mengajar atau mendidik. Padanan kata
kedua untuk pendidikan adalah ta’dib. Istilah ta’dib berasal dari adaba, yuadabu, tadiban.
usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang agar tercapai
Melihat pengertian kedua kata diatas, maka yang dimaksud dengan pendidikan pra
nikah adalah proses transformasi prilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit social
Ada beberapa macam yang menjadi tujuan nikah, hal ini dapat ditinjau dari beberapa
1. Tempat semua anggota keluarga mendapatkan sarana berteduh yang baik dan nyaman.
memadai
1. Tempat semua anggota keluarga diterima keberadaannya secara wajar & apa adanya.
2. Tempat semua anggota keluarga mendapat pengakuan secara wajar dan nyaman.
3. Tempat semua anggota keluarga mendapat dukungan psikologis bagi perkembangan jiwanya.
4. Basis pembentukan identitas, citra dan konsep diri para anggota keluarga.
2. Unit sosial terkecil yang menjembatani interaksi positif antara individu anggota keluarga
2. Menjadi prototipe keluarga muslim ideal (bagian dari pesona Islam) bagi masyarakat muslim
dan nonmuslim.
keutamaan dan hikmah yang besar. Demikian pula dalam nikah, terdapat beberapa hikmah
siapa diantara kalian mampu kawin, maka kawinlah. Sebab ia lebih dapat menundukkan
pandangan dan menjaga kemaluan. Namun jika belum mampu, maka berpuasalah, karena
Melihat realita dalam kehidupan masyarakat selama ini, telah banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan pada tatanan sosial. Hal tersebut bermuara dari peranan orang
Keluarga sakinah adalah idaman setiap manusia. Tapi tidak jarang dari mereka
menemukan jalan buntu, baik yang berkecupan secara materi maupun yang berkekurangan.
sering terjadi percekcokan dan pertengkaran di dalam rumah tangga, yang kadang-kadang
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat merupakan lingkungan budaya
pertama dan utama dalam rangka menanamkan norma dan mengembangkan berbagai
kebiasaan dan perilaku yang dianggap penting bagi kehidupan pribadi, keluarga dan
Dalam buku The National Studi on Family Strength, Nick dan De Frain
mengemukakan beberapa hal tentang pegangan menuju hubungan keluarga yang sehat dan
bahagia, yaitu:
fungsi pada pendidikan keluarga yang terdiri dari fungsi biologis, edukatif, religius, protektif,
Dari beberapa fungsi tersebut, fungsi religius dianggap fungsi paling penting karena
sangat erat kaitannya dengan edukatif, sosialisasi dan protektif. Jika fungsi keagamaan dapat
dijalankan, maka keluarga tersebut akan memiliki kedewasaan dengan pengakuan pada suatu
system dan ketentuan norma beragama yang direalisasikan di lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari.
Penanaman akidah sejak dini telah dijelaskan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat
.مسلمون ووصىبها إبراهيم ببنيه ويعقوب‘ يا بني إناهلل إصطفى لكم الدين فال تموتن إالوأنتم
Artinya: Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan kepada anak-anaknya, demikian juga Ya’kub.
Ibrahim berkata: hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu,
maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Islam. (Q.S: 2: 132)
Secara garis besar pendidikan dalam keluarga dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
dasar keimanan, ke-Islaman, sejakmulai mengerti dan dapat memahami sesuatu, maka al-
Ghazali memberikan beberapa metode dalam rangka menanamkan aqidah dan keimanan
dengan cara memberikan hafalan. Sebab kita tahu bahwa proses pemahaman diawali dengan
hafalan terlebih dahulu (al-Fahmu Ba’d al-Hifdzi). Ketika mau menghafalkan dan kemudian
memahaminya, akan tumbuh dalam dirinya sebuah keyakinan dan pada akhirnya
membenarkan apa yang diayakini. Inilah proses yang dialami anak pada umumnya.
Bukankah mereka atau anak-anak kita adalah tanggungjawab kita sebagaimana yang telah
Artinya: Jagalah diri kalian dan keluargakalian dari panasnya api neraka
Muhammad Nur Hafidz merumuskan empat pola dasar dalam bukunya. Pertama,
kepada Allah dan Rasulnya. Ketiga, mengajarkan al-Qur’an dan keempat menanamkan nilai-
Selain itu pembinaan akhlak merupakan implementasi dari iman dalamsegala bentuk
perilaku, pendidikan dan pembinaan akhlak anak. Keluarga dilaksanakan dengan contoh dan
teladan dari orang tua. Perilaku sopan santun orang tua dalam pergaulan dan hubungan antara
ibu, bapak dan masyarakat. Dalam hal ini Benjamin Spock menyatakan bahwa setiap individu
akan selalu mencari figur yang dapat dijadikan teladan atau pun idola bagi mereka.
meningkatkan kualitas manusia, baik intelektual, spiritual maupun sosial. Karena manusia
yang berkualitas akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah sebagaimana firman-Nya
Artinya: Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
diantara kalian.
Nabi Muhammad juga mewajibkan kepada pengikutnya untuk selalu mencari ilmu
kepribadian ini akan menjadi lebih baik apabila dilakukan mulai pembentukan produksi serta
reproduksi nalar tabiat jiwa dan pengaruh yang melatarbelakanginya. Mengingat hal ini
sangat berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat menjaga emosional diri dan jiwa
seseorang. Dalam hal yang baik ini adanya Kewajiban orang tua untuk menanamkan
pentingnya memberi support kepribadian yang baik bagi anak didik yang relative masih muda
dan belum mengenal pentingnya arti kehidupan berbuat baik, hal ini cocok dilakukan pada
anak sejak dini agar terbiasa berprilaku sopan santun dalam bersosial dengan sesamanya.
Untuk memulainya, orang tua bisa dengan mengajarkan agar dapat berbakti kepada orang tua
agar kelak sianak dapat menghormati orang yang lebih tua darinya.
Bangunan rumah tangga bagaikan bagunan missi kenabian. Jika bangunan runtuh,
maka maka runtuhlah missi kemanusiaan. Karena itu Rasulullah Saw bersabda: “Perbuatan
halal yang paling Allah murkai adalah perceraian.” Sebenarnya disini ada suatu yang sangat
rahasia. Tidak ada satu pun perbuatan halal yang Allah murkai kecuali perceraian. Mengapa
ini terjadi dalam perceraian? Tentu masing-masing kita punya jawaban, paling tidak di dalam
sebagaimana tidak mudahnya mewujudkan missi kenabian oleh setiap manusia. Perlu
persyaratan-persyaratan yang ketat dan berat. Mengapa? Karena dua persoalan ini bertujuan
mewujudkan kesucian. Kesucian berpikir, mengolah hati, bertindak, dan generasi penerus
ummat manusia.
terdapat beberapa pendidikan yang harus dijalankan oleh suami istri sehingga proses
transformasi prilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat
akan tercapai sesuai dengan tuntunan syari’at. Maka Islam menawarkan beberapa macam
a. Materi hubungan Suami Istri dan konsep pembinaan keluarga Sakinah Warahmah Warabbul
Ghafur.
b. Materi hak dan tanggung jawab anak.
c. Materi hubungan antara suami dengan istri dengan anak dan keluarga.
d. Materi hubungan antara suami dengan istri dengan anak dan keluarga dan masyarakat (Amir
Syarifuddin, 1996: 20).
Pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh lembaga maupun seseorang
Berkaitan dengan pembinaan keluarga yang sakinah harus dimulai dengan tahapan
Pendidikan pra nikah harus menjadi tanggung jawab bersama, baik itu Lembaga
Pemerintahan yang menangani masalah nikah, pribadi calon mempelai, keluarga kedua belah
Capacity Building dan pihak lain yang peduli dalam terhadap perkembangan jiwa masyarakat
Penelitian ini akan menggunakan metode yaitu field research yang bersifat kualitatif
adalah suatu penelitian yang mengklarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial
dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel berkenaan dengan masalah dan unit yang
Adapun pendekatan suatu penelitian ditentukan berdasarkan jenis penelitian apa yang
akan dilakukan. Jadi jenis pendekatan yang penulis gunakan dalam peneltian ini adalah
deskriptif analisis yaitu usaha yang dapat membantu menganalisa terhadap kebenaran
Adapun yang menjadi sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sumber data primer yaitu sumber data yang dijadikan sebagai data pokok dalam
Sumber data sekunder adalah data pelengkap sebagai pendukung dalam penelitian ini
yang diperoleh dari buku Tata Cara Meminang Dalam Islam dan buku Perkawinan Masalah
Orang Muda, Orang Tua dan Negara karangan Abdullah Nasikh Ulwan, Elvi Lusiana, 100+
Kesalahan dalam Pernikahan. Buku Pintar Pernikahan karangan Abu Sahla dan Nurul
Nazara. Abd. Rahman Ghazali, Fiqih Munakahat, Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara
Perdata di Lingkungan Peradilan Agama. Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di
Indonesia. Dewantoro Sulaiman, Agenda Pengantin, dan buku-buku lain yang relevan sesuai
diteliti yaitu lokasi letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau
informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Sedangkan yang menjadi subjek
disini adalah populasi dalam suatu penelitian. Maka yang dimaksud dengan populasi adalah
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah geuchik, tuha peut,
perangkat gampong, tokoh masyarakat gampong Ulee Jalan, dan Kepala Kantor Urusan
Instrument adalah alat, maka penelitian ini menggunakan instrumen penelitian untuk
mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri,
namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan
dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.
Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada pedoman wawancara, maupun pada tahap
seleksi hasil wawancara, dengan melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat
kesimpulan.
Yang menjadi instrumen penelitian untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
antara lain:
3. Lembar seleksi calon pengantin, guna menilai kemampuan calon pengantin yang akan
menikah.
Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang
diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.4.1 Wawancara
seseorang tersebut dengan percakapan langsung dan tatap muka (Suharsimin A.Kunto, 2003:
86). Maka dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan geuchik, tuha peut,
perangkat gampong, tokoh masyarakat gampong Ulee Jalan, dan Kepala Kantor Urusan
Agama Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen. Dengan harapan penulis dapat
memperoleh data yang lebih menyakinkan, karena berhadapan langsung dengan responden.
Studi dokumentasi adalah salah satu cara dalam mengumpulkan data melalui melihat
dan menulis arsip-arsip yang tersimpan di Gampong Ulee Jalan, dan Kantor Urusan Agama
Dengan metode ini didapat informasi tentang letak geografis, Struktur organisasi, visi
Keseluruhan data yang telah dikumpulkan dan diperoleh dari berbagai teknik
berikut :
3.5.1 Tahap Reduksi.
Tahapan ini adalah hal yang dilakukan untuk menelaah seluruh data yang telah
terhimpun dari lapangan, sehingga dapat ditemukan hal-hal pokok dari objek yang akan
diteliti. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi dari catatan hasil
wawancara, observasi dan studi dokumentasi untuk mencari nilai inti atau pokok-pokok yang
Tahapan ini dilakukan untuk merangkul data temuan dalam penelitian ini, yang
disusun secara sistematis untuk mengetahui tentang hal yang diteliti di lapangan, sehingga
melalui teknik display data dapat memudahkan bagi peneliti untuk menginterpretasikan
Trigulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain untuk pengecekan atau sebagai pembanding dari suatu data. Hal ini dapat dicapai dengan
cara:
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang dideapan umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan
orang seperti, rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah dan tinggi, orang kaya
maupun pemerintah.
e. Membandikan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Lexy J.Moleong,
2008; 331).
Setelah ke tiga proses analisa data tersebut dilakukan, barulah kemudian
dikemukakan uraian pembahasan dan analisa secara mendalam sebagai hasil penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
merintis nama Gampong Ulee Jalan ialah seorang Petua yang bernama Tgk. Ben Lueng.
Dari keterangan beliau, pada masa itu tetangga gampong diseberang sungai menamai
Gampong Ulee Jungo karena di penghujung jalan dibatasi dengan sungai, tidak ada jembatan
untuk penghubung, yang ada hanyalah rakit penyeberang. Jadi Petua Tgk. Ben Lueng
menggantikan Gampong Ulee jungo menjadi Ulee Jalan nama gampong yang sekarang.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan oleh penulis yang masih ada, maka sejarah
Gampong Ulee Jalan yang dapat ditelusuri dari tahun ;
1. Periode 1947–1959
Pelakasanaan pemerintahan pada tahun 1947–1959 dipegang oleh Geuchik Ibrahim,
beliau dipilih oleh 25 orang, yang pada masa itu Gampong Ulee Jalan hanya dihuni sebanyak
17 KK. Pemerintahan pada masa itu dilaksanakan tanpa pandang bulu sehingga kondisi
pemerintahan gampong berjalan lancar. Pembangunan yang ada pada waktu itu bersifat
swadaya yait membangun Meunasah. Memasuki tahun 1959 beliau mulai sakit-sakitan
sehingga beliau mengundurkan diri dari jabatan Geuchik Gampong (Arsip Gampong Ulee
Jalan).
Pada masa ini yang menjadi pucuk pimpinan di desa Ulee Jalan adalah Bapak M. Nur
Ibrahim. Pada masa beliau pembangunan digerakkan di bidang jalan dan pasar dasar, Rehab
Periode yang menjadi Geuchik Ulee Jalan adalah Pak Amat Zakaria, Beliau
membangun jalan padat karya dari Desa Ulee Jalan tembus ke Desa Pulo Manyang.
Pada periode ini pucuk pimpinan di Desa Ulee Jalan dipegang oleh Bapak Zulkifli M.
Gazimi, pada masa beliau pembangunan yang dilaksanakan yaitu membangun jembatan
penghubung antara Ulee Jalan dan Paya Croet yang dananya bersumber dari pemerintah.
Periode ini yang menjadi Geuchik gampong Ulee jalan adalah pak M. Yusuf
Pada masa ini yang menjadi pucuk pimpinan di Desa Ulee Jalan yaitu Bapak Ismail
Ali. Beliau melaksanakan pembangunan di bidang bantuan rumah terbakar pada masa konflik
nahkodai oleh Bapak Hanafiah Ibrahim, beliau dipilih langsung oleh masyarakat. Beliau
sangat aktif dalam memajukan gampong, banyak lobi yang beliau lakukan untuk
pembangunan desa yaitu untuk pengaspaln jalan lorong, tenda kenduri dan pembangunan
meunasah yang baru, selama 10 (sepuluh) tahun berjalannya pemerintahan yang di nahkodai
oleh Bapak Hanafiah Ibrahim banyak terobosan-terobosan dan program unggulan yang sudah
dilaksanakan di antaranya yaitu masuk dalam 10 besar Gampong Mawaddah Warahmah yang
Sejak April 2010 sampai dengan sekarang, gampong Ulee Jalan dipimpin oleh Tgk.
Ismudi, beliau adalah alumni dayah An-Nabawi Uteun Gathom Peusangan Selatan, program
utama beliau adalah peningkatan bidang pendidikan Agama Islam, bidang kesehatan, dan
bidang kesejahteraan masyarakat. Sejak beliau memimpin hampir 2 (dua) tahun, penegakan
syari’at Islam terus berjalan, hal ini terbukti dengan adanya terbentu Qanun Gampong
pembangunan sarana air bersih untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (hasil wawancara
Sejarah pembangunan gampong Ulee Jalan Peusangan Selatan dibagi dalam beberapa
masyarakat
1. Tahun 1947 : Pembangunan Meunasah pertama yang dana bersumber dari sumbangan
masyarakat.
2. Tahun 1960 : Membangun jalan Gampong yang dananya dari swadaya masyarakat / gotong-
royong.
3. Tahun 1972 : Membangun jalan Gampong Pasar Desa, Rehab Meunasah dan Pembangunan
Kantor Desa.
4. Tahun 1981 : Membangun jalan padat karya dari Gampong Ulee Jalan keperbatasan
Gampong Pulo Panyang hasil swadaya masyarakat.
5. Tahun 1984 : Membangun jembatan beton untuk penghubung ke Gampong Paya Croet, Pulo
Panyang bersumber dari dana pemerintah.
6. Tahun 1997 : Membangun jalan ke kebun masyarakat hasil swadaya masyarakat
7. Tahun 1999 : Membangun rumah darurat bagi masyarakat yang rumahnya terbakar akibat
konflik.
8. Tahun 2001 : Pengaspalan jalan lorong Gampong 600 meter dan membeli tenda kenduri
bantuan dana dari IOM.
9. Tahun 2007-2010: Penyelesaian meunasah hasil swadaya masyarakat
10. Tahun 2011 : Pembangunan sarana air bersih bantuan hibbah CAGSIS Logica2 (Arsip
Gampong Ulee Jalan).
4.1.2 Letak Geografis Gampong
luas wilayah 260 ha. Adapun batas-batas Gampong Ulee Jalan adalah;
Kondisi fisik dasar Gampong Ulee Jalan Kecamatan Peusangan Selatan dapat kita
lihat dari segi pemanfaatkan lahan, Gampong Ulee Jalan dengan luasnya 260 Ha, dalam
a. Perumahan : 82 Ha
b. Ladang : 95 Ha
c. Perkebunan : 78 Ha
d. Sawah Tadah Hujan : 3 Ha
e. Tanah kas Gampong : 2 Ha
Jumlah penduduk Gampong Ulee jalan pada akhir tahun 2010 mencapai dengan 742
jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki 276 jiwa, perempuan 466 yang secara keseluruhan
mencakup dalam 179 Kepala keluarga (KK) yang tersebar dalam 2 dusun. Orbitasi (jarak
beberapa masyarakat yang bekerja sebagai PNS Swasta, berdagang, dll. Budi daya
peningkatan kualitas individu melalui pendidikan dan dengan memiliki kualitas hidup yang
tinggi, motif selanjutnya diarahkan agar manusia sebagai pribadi selalu bekerja keras, penuh
motif semangat profesionalisme, dan selalu menghargai waktu. Dunia pendidikan dewasa ini
dalam membangun individu sumber daya manusia dan sumber daya umat (Islam).
Mengarahkan konsep orientasi pendidikan pada konsep Link and Match atau dalam istilah
pendidikan disebut dengan Sistem Pendidikan Ganda (PSG). Link and match diterjemahkan
sebagai upaya meningkatkan dan mempersiapkan peserta didik agar menjadi mandiri
Konsep Link and Match mengandung tujuan agar menciptakan sumber daya individu
yang siap pakai sesuai dengan sektor-sektor pembangunan. Dengan memiliki keahlian pada
masing-masing sektor, dan saling melengkapi (Ashabiyah) antar berbagai sektor maka akan
Hal ini tidak terlepas dari praktek pendidikan di gampong Ulee Jalan Kecamatan
Peusangan Selatan, bahwa untuk mempersiapkan sumber daya manusia perlu persiapan sejak
dini, baik pada tingkat anak-anak mau pun pemuda. Kemajuan di bidang pendidikan di
gampong Ulee Jalan telah diatur dalam Qanun Gampong yang diprakarsai oleh Logica2.
Disisi lain pendidikan bidang keagamaan bagi pemuda dan pemudi sangat menjadi
prioritas, hal ini mengingat bahwa pemuda merupakan SDM yang akan menggantikan posisi
pemimpin hari ini. Di gampong Ulee Jalan selama terpilihnya Tgk Ismudi sebagai geuchiek
baru, maka gebrakan yang pertama dilakukan adalah pelaksanaan pengajian bagi anak-anak
dan pemuda. Maka seiring waktu berjalan, kewajiban mengikuti pengajian bagi anak dan
keluarga berkembang pesat antara lain; tingginya angka perceraian, kekerasan dalam rumah
tangga, kasus perkawinan sirri, perkawinan mut’ah, polighami, dan perkawinan di bawah
umur meningkat tajam yang sangat berpengaruh terhadap eksistensi kehidupan sebuah
keluarga. Oleh sebab itu, dan seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dan keluarga,
maka masyarakat bersama unsur terkait perlu kembali menata peran dan fungsinya agar lebih
sesuai dengan kondisi dan perkembangan terkini. Untuk menjawab persoalan tersebut,
masyarakat harus menyiapkan seluruh perangkat pelayanan tersmasuk SDM, sarana dan
prasarana yang memadai (hasil wawancara dengan geuchik Ismudi Ulee Jalan).
Oleh karena itu, dalam proses pembentukan sebuah keluarga diperlukan adanya
sebuah program pendidikan yang terpadu dan terarah. Program pendidikan dalam keluarga ini
harus pula mampu memberikan deskripsi kerja yang jelas bagi tiap individu dalam keluarga
sebuah lingkungan keluarga yang kondusif untuk mendidik anak secara maksimal.
Pengajian bagi pemuda dan pemudi memiliki waktu khusus, bagi pemuda jadwal
pengajiannya dilaksanakan setiap malam kamis, sedangkan bagi pemudi dilaksanakan pada
sore jum’at. Materi yang diajarkan dalam pengajian tersebut adalah tentang metode baca al-
Qur’an, ilmu tauhid, kitab jawaked. Ini menjadi landasan yang sangap penting dalam
sebelum menikah atau lebih ditujukan kepada Pendidikan Pra Nikah. Sehingga dengan bekal
pendidikan sebelum nikah, para pemuda dan pemudi lebih memahami syariat Islam secara
sempurna.
Dalam pelaksanaan pengajian bagi masyarakat di gampong Ulee Jalan ini menjadi
tanggung jawab Teungku Imum Gampong, baik dalam memfasilitasi pengajiannya, mencari
pemateri (teungku seumeubeut), jadwal pengajian maupun materi / kitab yang akan dipelajari
Jadwal pengajian bagi pemuda dilaksanakan pada malam kamis setiap minggunya,
dan pengajian bagi pemudi dilaksanakan hari Jum’at setiap minggu yang bertempat di
meunasah gampong Ulee Jalan (hasil wawancara dengan Tgk. A.Rahim Imum Gampong
Ulee Jalan).
Selain pengajian rutin yang dilakukan oleh Pemerintah Gampong, upaya untuk
a. Memberi bimbingan, penasehatan dan penerangan mengenai nikah, talak, cerai, rujuk kepada
calon mempelai dengan pendekatan personality.
b. Memberikan bimbingan tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
kelurga,
c. Memberikan bantuan mediasi kepada para pihak yang berperkara di pengadilan agama,
d. Menurunkan terjadinya perselisihan serta perceraian, poligami yang tidak bertanggung
Di dalam konsep keluarga Islami telah ditentukan hak-hak dan kewajiban bagi
masing-masing pihak suami dan isteri. Konsep ini jika benar-benar dijalankan akan menjamin
ketenangan dan kebahagiaan dalam keluarga. Jika suami dan isteri konsisten dengan
kewajiban dan hak-hak mereka, hal itu akan dapat mempererat tali cinta dan kasih antara
mereka. Selain itu, hal ini dapat menjauhkan segala kemungkinan timbulnya perselisihan dan
pertengkaran yang mengancam keutuhan rumah tangga yang dengan sendirinya berdampak
negatif pada kejiwaan anak (hasil wawancara dengan geuchik Ismudi Ulee Jalan).
suasana yang panas dan tegang yang dapat mengancam keutuhan dan keharmonisan rumah
tangga. Tidak jarang, pertengkaran itu berakhir dengan perceraian dan kehancuran keluarga.
Fenomena ini merupakan salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh semua anggota
Oleh sebab itu, keberadaan sebuah program yang jelas dalam menjalani kehidupan
akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku seseorang. Jika kita benar-benar
yakin pada nilai positif program tersebut dan menjalankannya dengan konsekuen, sebuah
karakter positif dalam perilaku kita akan terbentuk. Adanya program hidup yang sama, akan
menghasilkan perilaku yang sama pula. Oleh karena itu, program tunggal dapat dijadikan
parameter untuk mengetahui sejauh mana tindakan dan perilaku kita sesuai dengan program
itu.
Suami isteri harus bersepakat untuk menentukan satu program yang dengan jelas
muslim.
Konsep ini adalah konsep rabbani yang diturunkan oleh Allah, Tuhan Yang Maha
mengetahui. Dialah yang menciptakan manusia dan Dia pulalah yang paling mengetahui
kompleksitas kehidupan manusia. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa konsep yang
ditawarkan oleh Islam adalah satu-satunya konsep dan program hidup yang sesuai dengan
fitrah manusia (hasil wawancara dengan Tgk Abdullah guru pengajian di Ulee Jalan).
Keluarga sakinah adalah idaman setiap manusia. Tapi tidak jarang dari mereka
menemukan jalan buntu, baik yang berkecupan secara materi maupun yang berkekurangan.
Pengajian bagi pemuda dan pemudi di gampong Ulee Jalan Kecamatan Peusangan
keagaamaan. Hal ini juga tidak terlepas dari tujuan hidup dalam mencapai ridha Allah SWT.
Maka pengajian rutinitas pun dilakukan untuk bekal dan pembinaan dasar sebelum nikah,
sehingga materi-materi yang dipelajari adalah materi dasar. Adapun materi pengajian bagi
a. Pembelajaran Al-Qur’an
b. Aqidah/iman
c. Hubungan antar sesama manusia (hasil wawancara dengan Sabri H.Bencut Kepala Kantor
Urusan Agama Kecamatan Peusangan Selatan).
Materi tersebut disusun dan dipelajari menurut kebutuhan dan tuntutan perkembangan
kondisi, dengan harapan peserta didik lebih dapat mengamalkannya dengan maksimal dalam
Pembelajaran Al-Qur’an hanya dilakukan penekanannya pada dua sisi, yaitu dari sisi
adab membaca al-Qur’an dan sisi pengetahuan tajwid. Pembelajaran tentang adab dalam
membaca al-Qur’an sangat membawa pengaruh yang besar bagi mampu atau tidaknya
b. Aqidah
Faktor pertama dan terpenting adalah iman kepada Alloh dan hari akhir, takut kepada
Dzat Yang memperhatikan segala yang tersembunyi serta senantiasa bertaqwa dan
bermuraqabbah (merasa diawasi oleh Alloh) lalu menjauh dari kedhaliman dan kekeliruan di
Di antara yang menguatkan tali iman yaitu bersungguh-sungguh dan serius dalam
ibadah serta saling ingat-mengingatkan. Hubungan suami istri bukanlah hubungan duniawi
atau nafsu hewani namun berupa interaksi jiwa yang luhur. Jadi ketika hubungan itu shahih
maka dapat berlanjut ke kehidupan akhirat kelak (hasil wawancara dengan Tgk Baharuddin
menjadi apa yang disebut “pranata” sosial” atau abstraksi yang lebih tinggi lai, dinamakan
“kelembagaan” atau “institusi”. Individu barulah individu apabila pola perilakunya yang khas
dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Kekhasan
atau penyimpangan dari pola perilaku kolektif menjadikannya individu, menurut relasi
dengan lingkungan sosialnya yang bersifat majemuk serta simultan. Dari individu dituntut
kemampuan untuk membawa dirinya secara konsisten, tanpa kehilangan identitas nilai
etisnya. Relevan dengan relasi-relasi sesaat antara dirinya dengan berbagai perubahan
lingkungan sosialnya. Satuan-satuan lingkungan sosial yang melingkari individu terdiri dari
keluarga, lembaga, komunitas, masyarakat, dan nasion. Individu mempunyai “karakter”,
maka satuan lingkungan mempunyai “karakteristik” yang setiap kali berbeda fungsinya,
struktur, peranan, dan proses-proses yang berlangsung di dalam dirinya. Posisi, peranan dan
tingkah lakunya diharapkan sesuai dengan tuntutan setiap satuan lingkungan sosial dalam
situasi tertentu
ketanangan jiwa. Tentu pula semua menghindari dari berbagai pemicu gundah gulana dan
kegelisahan. Terlebih dalam lingkngan keluarga. Ingatlah semua ini tak akan terwujud
kecuali dengan iman kepada Allah, tawakal dan mengembalikan semua masalah kepada-Nya,
masyarakat adalah pembentukan keluarga dan komitmennya pada kebenaran. Allah dengan
hikmahNya telah mempersiapkan tempat yang mulia buat manusia untuk menetap dan tinggal
Maka suami istri akan mendapatkan ketenangan pada pasangannya di kala datang
hubungan suami istri adalah kekerabatan dan pershabatan yang terpancang di atas cinta dan
kasih sayang (hasil wawancara dengan Sabri H.Bencut Kepala Kantor Urusan Agama
Hubungan suami istri bukanlah hubungan duniawi atau nafsu hewani namun berupa
interaksi jiwa yang luhur. Jadi ketika hubungan itu shahih maka dapat berlanjut ke kehidupan
akhirat kelak. Mencari kesempurnaan dalam keluarga dan aggotanya adalah hal yang sangat
susah dan merasa frustasi dalam usaha melakukan penyempurnan setiap sifat mereka atau
istri itu lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu
maka ia akan buntu. Jadi kelemahan wanita sudah ada sejak diciptakan, jadi bersabarlah
untuk menghadapinya. Seorang suami seyogyanya tidak terus-menerus mengingat apa yang
menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa sisi kekurangan mereka. Istri
berbakti kepada suami sebagai pemimpin, pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat
kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri
dan mengerjakannya serta memperhatikan diri dan rumahnya. Inilah istri shalihah sekaligus
ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas apa
yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan suami dan tiada mengingkari kebaikannya.
Selain itu tumbuh pula kehidupan di rumah yang mulia dengan dipenuhi cinta kasih
dan saling pengertian antara sifat keibuan yang penuh kasih sayang dan kebapakan yang
tegas, jauh dari cekcok, perselisihan dan saling mendhalimi satu sama lain. Juga tak ada
e. Materi hubungan antara suami dengan istri dengan anak dan keluarga
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat merupakan lingkungan budaya
pertama dan utama dalam rangka menanamkan norma dan mengembangkan berbagai
kebiasaan dan perilaku yang dianggap penting bagi kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat.
Keluarga dilaksanakan dengan contoh dan teladan dari orang tua. Perilaku sopan
santun orang tua dalam pergaulan dan hubungan antara ibu, bapak dan masyarakat. Keluarga
memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia, baik intelektual,
kepribadian ini akan menjadi lebih baik apabila dilakukan mulai pembentukan produksi serta
reproduksi nalar tabiat jiwa dan pengaruh yang melatarbelakanginya. Mengingat hal ini
sangat berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat menjaga emosional diri dan jiwa
seseorang. Dalam hal yang baik ini adanya Kewajiban orang tua untuk menanamkan
pentingnya memberi support kepribadian yang baik bagi anak didik yang relative masih muda
dan belum mengenal pentingnya arti kehidupan berbuat baik, hal ini cocok dilakukan pada
anak sejak dini agar terbiasa berprilaku sopan santun dalam bersosial dengan sesamanya.
Untuk memulainya, orang tua bisa dengan mengajarkan agar dapat berbakti kepada orang tua
agar kelak si anak dapat menghormati orang yang lebih tua darinya (hasil wawancara dengan
Hubungan suami-istri dibentuk oleh jaringan teman-teman dan anak di tempat mereka
hidup, tetapi teman tidak dapat menggantikan kepuasan hubungan suami-istri dengan
anaknya. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan
disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain
Termasuk yang mengokohkan hal ini adalah pergaulan yang baik. Ini tidak akan
tercipt akecuali jika keduanya saling mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing.
Mencari kesempurnaan dalam keluarga dan naggotanya adalah hal mustahil dan merasa
frustasi daklam usaha melakukan penyempurnan setiap sifat mereka atau yang lainnya
1. Tugas Suami
Seorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri itu
lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu maka ia
akan buntu.
Jadi kelemahan wanita sudah ada sejak diciptakan, jadi bersabarlah untuk
perhatikan sisi kebaikan niscaya akan banyak sekali. Dalam hal ini maka berperilakulah
lemah lembut. Sebab jika ia sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak tahu lagi
Apabila tidak begitu lalu bagaimana mungkin akan tercipta ketentraman, kedamaian
dan cinta kasih itu: jika pemimpin keluarga itu sendiri berperangai keras, jelek pergaulannya,
sempit wawasannya, dungu, terburu-buru, tidak pemaaf, pemarah, jika masuk terlalu banyak
Padahal sudah dimaklumi bahwa interaksi yang baik dan sumber kebahagiaan itu
tidaklah tercipta kecuali dengan kelembutan dan menjauhakan diri dari prasangka yang tak
menggiringnya untuk senantiasa menyalah tafsirkan omongan dan meragukan segala tingkah
laku. Ini tentu akan membikin hidup terasa sempit dan gelisah dengan tanpa alasan yang jelas
dan benar.
2. Tugas Istri
Kebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali ketika istri
mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai pemimpin,
pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan
harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya serta memperhatikan
Inilah istri shalihah sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah
suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan
berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan mengkhianati ketika ia pergi. Dengan ini
sudah barang tentu akan tercapai saling meridhai, akan langgeng hubungan, mesra, cinta dan
kasih sayang.
keharmonisan akan tersebarlah semerbak kebahagiaan dan tercipta suasana yang kondusif
bagi tarbiyah.
Selain itu tumbuh pula kehidupan di rumah yang mulia dengan dipenuhi cinta kasih
dan saling pengertian anatar sifat keibuan yang penuh kasih sayang dan kebapakan yang
tegas, jauh dari cekcok, perselisihan dan saling mendhalimi satu sama lain. Juga tak ada
Di antara kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nafkah, seorang
ayah berkewajiban untuk memberikan jaminan nafkah terhadap anaknya, baik pakaian,
tempat tinggal maupun kebutuhan lainnya, meskipun hubungan perkawinan orang tua si anak
putus. Suatu perceraian tidak berakibat hilangnya kewajiban orang tua untuk tetap memberi
Setelah terjadinya perceraian, Pengadilan memutuskan siapa di antara ayah dan ibu
yang berhak menjalankan kuasa orang tua demi kelangsungan pemeliharaan dan pengasuhan
anak, tidak jarang terjadi perebutan mengenai hak asuh anak, masing-masing bekas suami
isteri merasa paling berhak dan paling layak untuk menjalankan hak asuh (hasil wawancara
Dalam ajaran Islam, ada dua periode perkembangan anak dalam hubungannya dengan
hak asuh orang tua, yaitu periode sebelum mumayyiz (anakbelum bisa membedakan antara
yang bermanfaat dan yang berbahaya bagi dirinya, dari lahir sampai berumur tujuh atau
delapan tahun, menurut Kompilasi Hukum Islam sampai berusia 12 tahun, dan sesudah
mumayyiz. Sebelum anak mumayyiz, ibu lebih berhak menjalankan hak asuh anak karena ibu
lebih mengerti kebutuhan anak dengan kasih sayangnya apalagi anak pada usia tersebut
Masa mumayyiz dimulai sejak anak secara sederhana sudah mampu membedakan
mana yang berbahaya dan bermanfaat bagi dirinya, ini dimulai sejak umur tujuh tahun sampai
menjelang dewasa (balig berakal). Pada masa ini anak sudah dapat memilih dan memutuskan
apakah akan memilih ikut ibu atau ayahnya. Tetapi dalam kondisi tertentu ketika pilihan anak
tidak menguntungkan bagi anak, demi kepentingan anak hakim boleh mengubah putusan itu
dan menentukan mana yang maslahat bagi anak (Satria Efendi; 2002).
untuk memberikan biaya penghidupan atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri.
Sebagai ibu atau bapak mereka tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anak dan
jika ada perselisihan mengenai penguasaan anak pengadilan memberi putusan dengan
semata-mata mendasarkan kepada kepentingan anak. Seorang bapak bertanggung jawab atas
semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak dan jika bapak ternyata
tidak dapat memenuhi kewajibannya pengadilan dapat menentukan ibu ikut memikulnya.
Semua biaya hadlanah dan nafkah anak menjadi tanggungan ayah menurut
kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri
sendiri atau sampai usia 21 tahun. Bilamana terjadi perselisihan mengenai hadlanah dan
nafkah anak maka pengadilanlah yang memutuskannya. Kewajiban orang tua untuk
memelihara dan mendidik anak tetap melekat meskipun hubungan perkawinan orang tua
putus.
Orang tua adalah yang pertama-tama bertanggung jawab atas kesejahteraan anak,
kewajiban memelihara dan mendidik anak sedemikian rupa, sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang menjadi orang yang cerdas, sehat, berbakti kepada orang tua, berbudi pekerti
luhur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkemauan serta berkemampuan
meneruskan cita-cita bangsa berdasarkan Pancasila. Orang tua yang terbukti melalaikan
tanggung jawabnya, dapat dicabut kuasa asuhnya dengan putusan Hakim. Pencabutan kuasa
asuh tidak menghapuskan kewajiban orang tua untuk membiayai penghidupan, pemeliharaan
dan pendidikan anak sesuai kemampuan penghidupannya (Abdul Manan, 2005; 433).
Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak sebaik-baiknya sampai
anaknya kawin atau dapat berdiri sendiri. Kewajiban orang tua untuk memelihara dan
mendidi anak tetap melekat meskipun hubungan perkawinan orang tua putus. Anak
mempunyai hak tertentu yang harus dipenuhi orang tua, sebaliknya orang tua juga memiliki
Hak anak untuk mendapatkan penghidupan yang layak meliputi sandang, pangan,
pendidikan dan kesehatan merupakan nafkah anak (alimentasi) yang harus dipenuhi orang
tua, terutama ayah, baik dalam masa perkawinan atau pun setelah terjadi perceraian, sehingga
anak-anak dalam masa kecilnya akan melawati berbagai macam fase kehidupan.
Fase memberi tanggungjawab dimulai dari ketika anak genap berusia tujuh tahun
hingga empat belas tahun. Di masa ini anak tengah mempersiapkan dirinya untuk menjadi
manusia matang dan satu anggota dari masyarakatnya. Fase ini, anak mulai menghilangkan
kebiasaannya meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa dan mulai memperhatikan alam
dan lingkungan sekitarnya. Saat itulah daya pikir anak mulai terbuka dan mampu untuk
berimajinasi dan menangkap banyak masalah yang tidak kasat mata. Pada masa ini orang tua
harus memberikan perhatian ekstra terhadap pendidikannya karena kini ia tengah berada di
awal hubungan sosialnya dalam lingkup yang lebih luas dengan masuknya ia ke sekolah.
Memang, mendidik anak sangat sulit sehingga diperlukan usaha dan keuletan yang
lebih besar dari orang tua dalam mendidik, menjaga dan mengontrol setiap gerak-gerik anak,
termasuk pola berpikir, perasaan, dan pelajaran sekolahnya. Selain itu, ayah dan ibu harus
memenuhi semua keperluannya yang beraneka ragam. Anak pada masa ini tengah
membutuhkan pengarahan intensif dari orang tuanya, juga bimbingan mereka dalam
Mendidik anak dengan baik dan benar dan mengajarinya budi pekerti yang luhur
merupakan tugas dan tanggung jawab yang berada di pundak ayah dan ibu. Di lain pihak,
adalah hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang benar tersebut. Karena itu, orang tua
Beban yang dipikul oleh orang tua dalam mendidik anak akan makin berat seandainya
masyarakat tempat mereka tinggal makin jauh dari Islam. Atau, bisa jadi secara realitas
masyarakatnya beragama Islam, tetapi bentuk kehidupan yang Islami tidak termanifestasikan
atau pengaruh kerancuan sistem pendidikan anak-anak, yang terutama, biasa kita dapatkan
dari media massa seperti radio, televisi, film, dan lain-lain. Anak-anak memiliki potensi yang
kuat untuk menghapal apapun yang sampai ke pendengarannya. Karena itu, proses belajar
menjadi sangat penting untuk menanamkan berbagai pengetahuan dan membuatnya tetap
Harus juga diperhatikan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan di sini tentulah
tidak sebatas pendidikan baca tulis. Segala hal yang memungkinkan untuk diajarkan kepada
anak-anak, harus diajarkan. Jadi, pendidikan di sini meliputi seluruh bidang ilmu seperti
kedokteran, humaniora, sastra, sejarah, filsafat, dan lain-lain. Yang juga tidak boleh
Anak juga perlu bantuan khusus dari orang tua dalam hal melatih diri bersikap patuh
sehingga berbagai macam kesulitan yang mungkin ada pada kepatuhan itu bisa
diminimalisasi. Atau, lebih jauh lagi, si anak tidak merasa asing dengan kepatuhan dan
mampu mengadaptasikannya dengan watak dan budi pekertinya sehingga kepatuhan itu
menjadi kebiasaan sehari-hari. Diharapkan, kelak si anak akan melaksanakan berbagai
macam bentuk kepatuhan dengan gembira, tanpa desakan, keterpaksaan, atau sikap malas.
Metode yang ditawarkan Islam dalam melatih kepatuhan anak sangat memperhatikan
kemampuan akal dan fisik si anak. Sebagai contoh, dalam hal latihan melaksanakan shalat.
Karena itu, orang tua harus selalu memberikan dorongan kepada anak-anak agar
membiasakan diri taat menjalankan perintah agama dengan cara yang paling efektif, mungkin
dengan pemberian perhatian, pujian, atau bisa juga dengan pemberian hadiah yaitu bisa
Anak-anak juga sangat perlu diarahkan kepada hal-hal yang benar dan baik. Mereka
juga memerlukan pengawasan dalam hal cara berpikir, serta pengembangan imajinasi dan
humanisme. Tentu saja, semua bentuk pengawasan itu harus dilakukan dengan cara yang
benar jangan sampai membebani si anak. Dalam waktu-waktu tertentu, sebaiknya orang tua
melakukannya dengan cara seakan-akan dia adalah seorang kawan yang sedang mencoba
membantu si anak dari kesulitan yang ia hadapi. Pengawasan dalam hal pergaulan anak perlu
lebih ditekankan dibandingkan dengan pengawasan di rumah. Orang tua harus memilihkan
kawan-kawan bermainnya.
Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah bahwa jangan sampai si anak merasa
tidak diacuhkan oleh orang tuanya. Kondisi pengawasan melekat harus selalu terjaga. Orang
tua terkadang bisa meminta bantuan pihak-pihak lain untuk ikut mengawasi anaknya
terutama dalam situasi yang di sana orang tua tidak bisa melakukannya. Dalam hal ini,
mereka bisa memberikan kepercayaan kepada famili dan kawan terdekat, sekolah-sekolah
dan institusi tempat si anak beraktivitas sosial memiliki peran pengawasan yang sangat besar
anak-anak ke arah pribadi-pribadi teladan sejak Nabi Adam a.s. hingga orang-orang mulia
zaman sekarang. Pada diri mereka terdapat teladan-teladan yang secara historis memiliki
konteks yang khas, tetapi semuanya mengandung nilai kemuliaan, kebajikan, dan
kepemimpinan dalam hidup. Dampak dari peneladanan itu akan termanifestasikan dalam
didalam forum. Pendidikan seperti ini merupakan pelaksanaan pengajian di level gampong.
Maka di setiap gampong selalu dilaksanakan pengajian pada waktu tertentu. Khususnya di
gampong Ulee Jalan, pengajian rutin bagi pemuda dilakukan pada setiap malam kamis.
Perangkat gampong dan masyarakat telah sepakat mengadakan pengajian, baik bagi
pemuda, pemudi, juga dilaksanakan bagi bapak-bapak dan ibu-ibu rumah tangga. Pengajian
yang telah diaktifkan kembali setelah terpilih Tgk. Ismudi sebagai Geuchiek Ulee Jalan
merupakan program kerja utama Geuchiek dalam menegakan syari’at Islam di gampong
tersebut.
Maka seiring pengajian diaktifkan, maka segala bentuk aturan pun mulai di tetapkan.
Peraturan tersebut tertuang dalam Qanun Pendidikan Gampong Ulee Jalan, pada bagian
ketiga pasal 14 ayat 6 dan 7 yaitu Bagi para pemuda dan pemudi yang berumur 16 tahun
keatas dan belum kawin dan yang tidak lagi aktif belajar dibalai pengajian, maka wajib
mengikuti pengajian di meunasah pada waktu yang telah ditetapkan. Bagi siapa saja yang
tidak mengikuti pengajian dan tanpa alasan yang jelas 3 kali berturut-turut akan dipanggil
deberi nasehat, dan apbila masih kedapatan melanggar, maka akan dikenakan denda adat
Rp. 50.000 per orang; Kemudian pasal 7 adalah Bagi seluruh warga Gampong Ulee Jalan
laki-laki dan perempuan (Tua dan muda) majib mengikuti majelis ta’lim/pengajian pada
waktu masing-masing yang telah ditetapkan dalam musyawarah bersama, dan bagi siapa
saja yang tidak mengikuti majelis ta’lim/pengajian selama 5 kali berturut-turut dan 15 kali
secara berselang dalam waktu satu tahun, maka dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. Diberi pengarahan/nasehat selam tiga kali oleh pengawas amar ma’ruf nahi mungkar
b. Apabila poin pertama tidak diindahkan maka dikenakan denda adat sebesar Rp. 100.000 per
orang dalam sekali pertemuan majelis ta’lim
c. Apabila poin a dan b tidak diindahkan maka pihakn perangkat gampong akan membaikot
seluruh kegiatan terhadap tersangka selama 6 bulan terkecuali musibah kematian untuk
dilakukan fardhu kifayah saja.
Bagi para pemuda dan pemudi yang memiliki hajatan pernikahan, maka wali dan calon
pengantin harus melapor 3 bulan sebelum hari pernikahan. Dalam kurun waktu 3 bulan wali
dan calon pengantin dievaluasi oleh Tgk Imum gampong dengan kewajiban melapor 2
minggu sekali setiap bulannya, sehingga Tgk.Imum gampong dapat menilai kemajuan yang
dicapai oleh para wali dan calon pengantin sendiri (hasil wawancara dengan Tgk.Ismudi
Pada bulan ke 3 berjalan, calon pengantin dites oleh Tgk Imum dengan mempersilahan
calon pengantin mengisi jawaban pada blangko yang telah disediakan oleh Tgk Imum, masa
pengujian tersebut dilakukan selama 2 kali di gampong, dan pada kali yang ke dua, Tgk
Imum langsung membubuhi nilai pada jawaban yang telah dijawab/diisi oleh calon
pengantin. Ada pun form yang diisi oleh Tgk Imum sebagai hasil testing calon pengantin
Tabel
Tabel Test Calon Pengantin
NILAI
NO MATERI POKOK SUB MATERI
ANGKA HURUF
1 Al-Qur’an Adab
Tajwid
Seni Bacaan
2 Aqidah Rukun Iman
Sifat Wajib bagi Allah
Sifat Wajib bagi Rasul
Nama-nama Malaikat 10
3 Akhlaq Hubungan dengan Allah
Hubungan dengan
manusia
Adab/sopan santun
terhadap suami
4 Munakahat Arti dan tujuan
perkawinan
Cerai dan akibat
perceraian
Macam-macam talak
Penyelesaian konflik RT
5 Ibadah Syarat shalat
Syarat puasa
Syarat nikah
Rukun mandi wajib
Rukun shalat
Rukun nikah
6 Syari’ah Arti: wajib, sunat,
makruh, haram, mubah
Contoh wajib ’ain dan
wajib kifayah
7 Doa-doa Bersetubuh
Niat mandi wajib
Setelah melalui tahapan seleksi bersama imam gampong, maka calon pengantin
meminta diisikan form rekomendasi belum menikah dan form asal usul calon pengantin.
Kemudian form tersebut dibawa menghadap Geuchik untuk dibubuhi tanda tangan geuchiek.
pengantin langsung mengahadap pihak Kantor Urusan Agama (KUA). Di KUA, calon
pengantin kembali di test kemampuannya apa yang telah dipelajari di gampong. Apabila
calon pengantin berhasil mengikuti test di KUA, maka pihak BP4 Kecamatan akan
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan di gampong Ulee Jalan tentang
5.1.1 Pendidikan pra nikah Pengajian rutinitas yang diikuti oleh pemuda-pemudi menjadi landasan
pengetahuan sebelum menikah atau lebih ditujukan kepada Pendidikan Pra Nikah. Sehingga
dengan bekal pendidikan sebelum nikah, para pemuda dan pemudi lebih memahami syariat
Islam secara sempurna. Dalam pelaksanaan pengajian bagi masyarakat di gampong ulee Jalan
ini menjadi tanggung jawab Teungku Imum Gampong, baik dalam memfasilitasi
5.1.2 Peran masyarakat dalam proses pendidikan pra nikah di Gampong Ulee Jalan Kecamatan
Peusangan Selatan dengan cara memberi bimbingan, penasehatan dan penerangan mengenai
nikah, talak, cerai, rujuk kepada calon mempelai dengan pendekatan personality, memberikan
memberikan bantuan mediasi kepada para pihak yang berperkara di pengadilan agama, dan
menurunkan terjadinya perselisihan serta perceraian, poligami yang tidak bertanggung jawab,
5.1.3 Proses evaluasi kesiapan calon mempelai kususnya bagi para pemuda dan pemudi yang
memiliki hajatan pernikahan, maka wali dan calon pengantin harus melapor 3 bulan sebelum
hari pernikahan. Dalam kurun waktu 3 bulan wali dan calon pengantin dievaluasi oleh Tgk
Imum gampong dengan kewajiban melapor 2 minggu sekali setiap bulannya, dan pada bulan
ke 3 berjalan, calon pengantin dites oleh Tgk Imum dengan mempersilahan calon pengantin
mengisi jawaban pada blangko yang telah disediakan oleh Tgk Imum, masa pengujian
tersebut dilakukan selama 2 kali di gampong, dan pada kali yang ke dua, Tgk Imum langsung
membubuhi nilai pada jawaban yang telah dijawab/diisi oleh calon pengantin.
5.2 Saran
5.2.1 Melalui penelitian ini kami mengharapkan kepada Pemerintah untuk dapat melakukan
5.2.2 Kepada masyarakat supaya membina dan melestarikan calon pengantin dalam membina
keluarga.
5.2.3 Kepada calon pengantin yang ingin melangsungkan pernikahan hendaknya menjidikan
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rahman Ghazali, Fiqih Munakahat, Jakarta: Kencana Media Group, 2003
Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta,
Kencana, 2005
Abdurrahman al-Nahlawi, Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibiha fi al-Bait wa al-Madrasah
wa al-Mujtama’, Beirut: Dar al-Fikr, 1983
Achmad Kuzari, Nikah Sebagai Perikatan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995
Al-Bukhari, Sahih Bukhari, Juz III, Beirut: Dar Al Fikr, t.t
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Kencana: Jakarta. 2007
Dewantoro Sulaiman, Agenda Pengantin, Hidayatul Insan: Solo, 2002
Hibana. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta; PGTWI Press, 2002
Kartini Kartono, Pengantar Metodelogy Research Sosiologi, Bandung: Alumni, 2000
Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalnya,
Bandung: Trigenda Karya, 1993
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesi Modern, Jakarta: Amani, t.t
Qanun Gampong Ulee Jalan Kecamatan Peusangan Selatan tentang Pelayanan Pendidikan di
Gampong
Rasjid, Sulaiman. Fikh Islam, Bandung: Sinar Baru Algesindo,1996
Satria Effendi, Makna, Urgensi dan Kedudukan Nasab dalam Perspektif Hukum Keluarga Islam,
Artikel Jurnal Mimbar Hukum, Jakarta, Al-Hikmah dan DITBINBAPERA Islam No. 42
Tahun X 1999
Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Reneka
Cipta, 2002
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara,
2010
Suntoro Eko, dkk., Bergerak Menuju Mukim dan Gampong, Yokyakarta: IRE, 2007
Zakiyah Dradjat, Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2002
3 komentar:
1.
Balas
2.
Balas
3.
Balas
Mengenai Saya
Muhammad Iqbal
Lihat profil lengkapku
translater
Select Language ▼
blogger links
politik
tutorial blog