Anda di halaman 1dari 11

METODE KERJA

PENGUJIAN LOW FREQUENCY ULTRASONIC


TOMOGRAPHY SCAN

P.T. RISEN ENGINEERING


CONSULTANT
Jalan Margonda Raya No. 345 D, Depok 16424
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

1.PENDAHULUAN

Gambar 1. Low frequency tomograph A 1040 MIRA

Ultrasonic tomograph berguna untuk memeriksa struktur beton secara non-


destruktif yang dapat dilakukan dari satu sisi permukaan beton saja. Alat ini
dapat mengetahui integritas beton, mendeteksi apakah adanya benda asing
dalam beton, adanya pipa yang tertanam dalam beton, keropos pada beton, area
yang tidak tergrouting sempurna, retak dan mengukur ketebalan beton yang
diperiksa hingga mencapai ketebalan 1 meter.

Gambar 2. Ilustrasi 4x12 transducer memeriksa integritas beton

1
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

Pada alat tomography, terdapat 4 x 12 tranducer yang masing-masing


merupakan transmitter sekaligus receiver. Gelombang ultrasonic frekuensi
rendah yang dipancarkan merupakan gelombang shear waves sehingga dapat
merambat lebih jauh dibandingkan gelombang longitudinal. Apabila gelombang
menemui material dengan kerapatan yang jauh lebih rendah atau lebih tinggi,
misalnya rongga atau besi tulangan, maka gelombang akan memantul, dan
ditangkap oleh receiver. Waktu tempuh masing-masing gelombang inilah yang
dipakai untuk melakukan imaging material yang di periksa dengan
menggunakan software khusus dan ditampilkan dalam bentuk imaging secara
3D.
Gambar 3 memperlihat sumbu pembacaan dari alat tomograph sebagai berikut :

Gambar 3. Sumbu pembacaan 3D dari alat tomograph

2
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

2. METODE KERJA

i. Apabila dilakukan diketinggian scafolding yang dipersiapkan harus kaku dan


kuat karena proses scanning dilakukan dengan menekan alat uji.

ii. Lokasi pengujian dimarking seperti Gambar 4.

AS

200mm

50mm

Gambar 4. Pola marking

iii. Alat uji ditempatkan di titik pertemuan garis marking setelah itu dilakukan
scanning. Jumlah pengambilan scanning maksimum 4 x 4 titik pertemuan
marking (60 cm x 15 cm)

Gambar 5. Scan S1

3
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

3. CONTOH HASIL PENGUJIAN


Setelah seluruh marking di scan, hasil scan digabungkan dengan software khusus
untuk menghasilkan imaging yang lebih lengkap.

a. Gambar 6. Diperlihatkan hasil pengujian Tomograph dan verifikasi dengan


coredrill dari masing masing image. Warna merah merupakan lubang yang
ada pada beton.

Gambar 6. Hasil B,C,D dan Volume Scan

4
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

b. Gambar 7 merupakan hasil pengujian pada pelat beton setebal 500 mm. Pada
gambar diperlihatkan B,C,D scan. Lingkaran hitam adalah besi tulangan
sedangkan lingkaran kuning adalah backwall dari pelat. Kotak hitam adalah
pantulan yang bisa merupakan lubang agak besar. Warna biru dan putih pada
gambar mengartikan gelombang diteruskan tanpa pantulan.

Pada gambar ini dapat dikatakan beton yang ada merupakan beton dengan
void yang minimal karena gelombang dapat diteruskan sampai backwall dan
menghasilkan imaging besi beton yang jelas.

Gambar 7. Hasil B,C,D dan Volume Scan

5
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

c. Bagian dibawah ini adalah pengujian pada fondasi raft setebal 1000 mm yang
retak dipermukaan.

Pada Gambar 8. diperlihatkan marking pada raft

Cra
ck 100
100 100
100
Y 100
100

As
100
100
As

Gambar 8. Pengambilan Sumbu Scan sejajar retakan

6
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

As
As

Gambar 9. Scan Zona 3 No.38 sejajar retakan

Dari Gambar 9, D-scan, pantulan di sisi kiri adalah sekitar 100 mm (panah ungu)
dan semakin mendalam ke sisi kanan sekitar sekitar 300 mm (panah putih).
Hal ini sesuai dengan tampak permukaan lokasi Gambar 4, dimana crack
terdapat di sisi y=300 s.d. y=400.

Gambar 10. Volume Scan Zona 3 No.38 sejajar retakan

Dari Gambar 9 dan Gambar 10, Volume-scan, terdapat pantulan gelombang di


kedalaman 1000 mm (panah putih). Hal ini sesuai dengan ketebalan raft di lokasi
tersebut.

7
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

Kondisi eksisting pada kedalaman sekitar 50 mm terdapat tulangan raft. Pada


beton yang homogen dan tidak porous, C-scan akan memperlihatkan tulangan
raft dengan jelas. Pada Gambar 9, C-scan yang didapatkan pada lokasi ini
terdapat pantulan lain selain tulangan raft yang kemungkinan besar adalah crack
yang terjadi.

y=0 y=100

Gambar 11. B-scan Zona 3 No.38 Scan Sejajar Retakan y=0 & y=100

8
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

y=200 y=300

Y=400

Gambar 12.Hasil Scan Sejajar Retak y=200 s.d. y=400

9
Metode Kerja
PT Risen Engineering Consultant Low Frequency Ultrasonic Tomography Scan

Pada B-scan (Gambar 11 dan Gambar 12), menunjukkan pantulan yang


semakin meningkat dari y=0 sampai dengan y=400. Pada y=400, kedalaman
pantulan sekitar 300 mm.

10

Anda mungkin juga menyukai