Anda di halaman 1dari 8

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Falimu Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai


Email : imu_lwk@ymail.com

questionnaire, the communication ethics of Revenue


Service Officials on Land and Building Publishing
Services in Luwuk Sub-district of Banggai Regency is
seen from achieving a percentage of high value seen
from two aspects, with the following conclusion:
Employee communication ethics shows on high
criteria, and The service of land and property tax
issuance shows high criteria.
Keyword : Ethics, Communication and Service

Abstrak
Etika komunikasi menjadi hal terpenting dalam
menjalin hubungan yang baik antar pribadi, organisasi
maupun hubungan terhadap pelayanan di instansi
pemerintahan. Hubungan baik akan tercipta dengan
sendirinya apabila adanya etika komunikasi. Etika
komunikasi menjadi sangat penting dalam konteks
menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
ETIKA KOMUNIKASI Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Etika
Komunikasi Pegawai terhadap Pelayanan Penerbitan
PEGAWAI TERHADAP Pajak Bumi dan Bangunan. Sedangkan kegunaan
penelitian yaitu memberikan informasi ilmiah kepada
PELAYANAN pegawai dan instansi pemerintah etika komunikasi
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April
PENERBITAN PAJAK sampai dengan Juni 2015 dengan lokasi penelitian di
Kecamatan Luwuk.
BUMI DAN BANGUNAN Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif
eksplanatori. Teknik pengumpulan datanya dilakukan
secara kuntitatif dan kualitatif. Pengumpulan data
untuk uji coba instrumen dan dua pengumpulan
Abstract
data dalam rangka penelitian yang sebenarnya.
Communication ethics is a significant thing in Data mengenai etika komunikasi pegawai diperoleh
interacting with interpersonal relation, organization and melalui beberapa metode pengumpulan data yaitu
government service. A good relationship will be good if observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi.
there is have a communication ethics. Communication Berdasarkan hasil sebaran angket penelitian, etika
ethics becomes very important in the context of komunikasi pegawai Dinas Pendapatan terhadap
establishing good relationships with others. The aim Pelayanan Penerbitan Pajak Bumi dan Bangunan di
of this research is to analyze a communication ethics Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai dilihat dari
of employee in publishing service of land and building capai persentase dengan memiliki nilai yang tinggi
tax. While the usefulness of the research is to provide dilihat dari dua aspek, dengan kesimpulan sebagai
scientific information to employees and government berikut : Etika komunikasi pegawai menunjukan pada
institutions of communication ethics This research will kriteria tinggi dan Pelayanan penerbitan pajak bumi
be conducted in April until June 2015 with the research dan bangunan menunjukan pada kriteria tinggi.
location in Luwuk District. Kata kunci : Etika, Komunikasi, Pelayanan
This research is using a descriptive explanatory
method. The technic of data analysis which is used
qualitative and quantitative methods. Data collection PENDAHULUAN
in this research is for testing of the instrument and Komunikasi sebagai praktik sudah ada
two data collection for the framework of actual seiring dengan diciptakannya manusia, dan
research. Data on employee communication ethics manusia menggunakan komunikasi dalam
are obtained through several methods of data
rangka melakukan aktivitas sosialnya, karenanya
collection is observation, interview, questionnaire, and
documentation. Based on the results of the research manusia tidak mungkin tidak berkomunikasi.
Dalam suatu instansi penerapan etika
10
Jurnal Komunikator

komunikasi dibutuhkan untuk semua bentuk menyerahkan sebagian jerih payahnya pada
kegiatan kerja. Etika komunikasi yakni etika negara dengan membayar pajak.
komunikasi yang terjadi dan berlangsung Etika komunikasi perlu diperhatikan agar
dalam kantor (office communication). Dengan tidak terjadi suatu prasangka buruk yang dapat
terciptanya etika komunikasi timbal balik mengakibatkan dampak negatif terhadap
yang baik antara pimpinan dan pegawai, maka pegawai lainnya. Setiap pegawai tidak boleh
akan menimbulkan produktivitas kerja yang mengeluarkan kata-kata yang kurang enak
baik pula. Dengan kata lain tanpa adanya didengar yang bisa membuat perasaan orang
komunikasi, maka pekerjaan di instansi lain menjadi tersinggung dalam memberikan
pemerintahan akan menjadi tidak sesuai dengan pelayanan penertiban pajak bumi dan bangunan.
rencana yang sudah ditetapkan sehingga tujuan- Dengan demikian etika komunikasi memegang
tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai. peranan penting dalam melakukan hubungan
Pegawai adalah sumber daya manusia yang kerja pada instansi pemerintahan khusunya
menjadi aset utama bagi setiap organisasi. Dinas Pendapatan Kabupaten Banggai.
Pegawai merupakan perencana, pelaksana
dan pengendali bagi tujuan organisasi. Dalam KAJIAN TEORI
instansi pemerintahan pegawai merupakan Etika Komunikasi
salah satu sumber daya yang sangat penting. Etika adalah penerapan dari proses dan
Pegawai berfungsi sebagai pelaksana dalam teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika
mencapai tujuan organisai pemerintahan, berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa
bahkan fasilitas kerja berupa mesin–mesin atau manusia dalam berfikir dan tindakannya
peralatan canggih pun memerlukan tenaga kerja didasari nilai-nilai. (Wahyuningsih, 2006)
sebagai operatornya. Semangat kerja yang tinggi Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat.
dapat didukung oleh komunikasi yang baik, Maka di dalam literatur, dinamakan juga
bagaimana pegawai berinteraksi, menyampaikan filsafat moral, yaitu suatu sistem prinsip-
informasi, bertukar gagasan, baik antara atasan prinsip tentang moral, tentang baik atau
ke bawahan maupun sebaliknya, antara pegawai buruk. Secara sederhana dapat dikatakan
dengan pegawai, maupun pegawai pada satu bahwa etika adalah disiplin yang mempelajari
bagian ke bagian lainnya. tentang baik atau buruk sikap tindakan
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten manusia. (Sofyan, dkk (Peny.), 2006).
Banggai didukung oleh sumber daya manusia Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa
yang terbagi dalam beberapa kelompok dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
bagian. Agar operasional instansi tersebut (Bertens, 2004). Etika merupakan aplikasi
berjalan dengan lancar maka dituntut atau penerapan teori tentang filosofi moral
adanya komunikasi yang harmonis baik ke dalam situasi nyata dan berfokus pada
antar sub bagian maupun antar kepala sub prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing
bagian dengan bawahannya serta antar sub manusia berfikir dan bertindak dalam
bagian dengan pimpinannya. Dengan adanya kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai
komunikasi yang harmonis baik vertical yang dianutnya. (Pelatihan Keterampilan
maupun horizontal maka diharapkan mampu Manajerial SPMK, 2003).
meningkatkan kerja pegawai dan pada Kata atau istilah komunikasi berasal
akhirnya akan berdampak pada produktivitas dari bahasa Inggris yaitu Communication
kerja pegawai serta memberikan pelayanan dan dalam bahasa latin berasal dari kata
yang baik kepada masarakat. Memberikan Communicatus yang artinya berbagi atau
pelayanan merupakan wujud penghargaan menjadi milik bersama. Dengan demikian
pada wajib pajak yang telah melaporkan dan menurut Lexicographer salah satu ahli
11
Vol. 9 No. 1 Mei 2017

kamus bahasa, mengartikan komunikasi yang Dengan kata lain kita harus memiliki
menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan kredibilitas dan terampil mengirimkan pesan.
berbagi untuk mencapai kebersamaan. (Supratiknyo, 1995: 35). Tiga fungsi dasar
Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris yang menjadi penyebab, mengapa manusia
yaitu communication, berasal dari kata Latin perlu berkomunikasi, antara lain: Pertama,
communicatio, dan bersumber dari kata communis adalah hasrat manusia untuk mengontrol
yang berarti sama. Maksudnya adalah sama lingkungannya. Melalui komunikasi manusia
makna. Carl I. Hovland mendefinisikan dapat mengetahui peluang-peluang yang ada
komunikasi sebagai berikut: “The process by untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar
which an individual (the communicator) transmits pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya.
stimuli (usually verbal symbols) to modify the Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat
behavior of other individuals (communicatees).” beradaptasi dengan lingkungannya. Proses
(Proses dimana seseorang (komunikator) kelanjutan suatu masyarakat sesungguhnya
menyampaikan perangsang (biasanya lambang tergantung bagaimana masyarakat itu bisa
bahasa) untuk mengubah perilaku orang lain beradaptasi dengan lingkungannya. Ketiga,
(komunikan). (Effendy, 2002: 49). adalah upaya untuk melakukan transformasi
Sedangkan Jaques, berpendapat bahwa warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang ingin
komunikasi adalah: “Communication is the sum mempertahankan keberadaannya, maka anggota
total of directly and indirectly consciouly and masyarakatnya dituntut untuk melakukan
unconsciouly transmitted feeling, attitudes, and pertukaran nilai, perilaku, dan peranan.
wishes”. (Komunikasi adalah penyampaian Jadi komunikasi jelas tidak dapat
segala macam perasaan, sikap kehendak, baik dipisahkan dengan kehidupan umat
langsung dan tidak langsung, sadar maupun manusia, baik sebagai individu maupun
tidak sadar). (Handayani, 1981: 94). sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan
Berdasarkan kedua definisi tersebut di untuk mengatur tatakrama pergaulan antar
atas dapat dijabarkan bahwa komunikasi manusia, sebab berkomunikasi dengan baik
bukan hanya sekedar memberitahu, tapi juga akan memberi pengaruh langsung pada
mempengaruhi seseorang/sejumlah orang untuk struktur keseimbangan seseorang dalam
melakukan tindakan tertentu (merubah perilaku bermasyarakat, apakah ia seorang dokter,
orang lain). Komunikasi yang efektif adalah
dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka
apabila penerima menginterpretasikan pesan
agama, penyuluh lapangan, pramuniaga dan
yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan
lain sebagainnya. Pendek kata, sekarang
oleh pengirim (Supratiknyo, 1995: 34). Apabila
ini keberhasilan dan kegagalan seseorang
telah terjadi kesamaan makna dalam proses
dalam mencapai sesuatu yang diinginkan
komunikasi seperti diuraikan di atas maka akan
termasuk karir mereka, banyak ditentukan
terjadi saling pengertian antara kedua belah
oleh kemampuannya berkomunikasi. Melalui
pihak. Dalam proses komunikasi hal yang paling
komunikasi seseorang dapat mengajarkan
penting adalah pesan. Kiat mengirimkan pesan
atau memberitahukan apayang diketahuinya
secara efektif menurut Johnson (1981) ada 3
kepada orang lain. Komunikasi adalah
syarat yang harus dipenuhi yaitu:
proses transmisi informasi, gagasan, emosi,
1. Kita harus mengusahakan agar pesan-
keterampilan dan sebagainya dengan
pesan yang kita kirimkan mudah dipahami.
menggunakan simbol-simbol, kata-kata,
2. Sebagai pengirim kita harus memiliki
gambar, grafis, angka, dan sebagainya.
kredibilitas dimata penerima.
3. Kita harus berusaha umpan balik secara Komunikasi dapat memberikan gambaran
optimal tentang pengaruh pesan kata itu bahwa komponen-komponen pendukung
dalam diri penerima. komunikasi diantaranya adalah:
12
Jurnal Komunikator

1. Komunikator (komunikator, source, dan sender) adil dengan memilih atas dasar kebebasan,
2. Pesan (message) pengutamaan motivasi, dan menanamkan
3. Media (channel) penghargaan atas perbedaan.
4. Komunikan (komunikan dan receiver) 2. Perspektif sifat manusia. Yang paling
5. Efek (effect) mendasar adalah kemampuan berpikir dan
Dari beberapa pengertian di atas peneliti kemampuan menggunakan simbol. Ini berarti
dapat menyimpulkan bahwa komunikasi bahwa tindakan manusia yang benar-benar
adalah proses pertukaran makna/pesan dari manusiawi adalah berasal dari rasionalitas
seseorang kepada orang lain dengan maksud yang sadar atas apa yang dilakukan dan
untuk mempengaruhi orang tersebut. dengan bebas untuk memilih melakukannya.
Manusia dalam kehidupannya harus dan 3. Perspektif dialogis. Komunikasi adalah proses
selalu berkomunikasi, namun adapun tata cara transaksi dialogal dua arah. Sikap dialogal
dalam berkomunikasi atau bisa dikatakan juga adalah sikap setiap partisipan komunikasi
etika dalam berkomunikasi merupakan hal yang yang ditandai oleh kualitas keutamaan,
harus diperhatikan. Etika komunikasi menjadi seperti keterbukaan, kejujuran, kerukunan
hal terpenting dalam menjalin hubungan yang intensitas, dan lain-lainnya.
baik antar pribadi, organisasi maupun hubungan 4. Perspektif situasional. Faktor situasional
terhadap pelayanan perusahaan, hubungan adalah relevansi bagi setiap penilaian
baik akan tercipta dengan sendirinya apabila moral. Ini berarti bahwa etika
adanya etika komunikasi. Etika komunikasi memperhatikan peran dan fungsi
menjadi sangat penting dalam konteks menjalin komunikator, standar khalayak, derajat
hubungan yang baik dengan orang lain. kesadaran, tingkat urgensi pelaksanaan
Faktor utama dalam berkomunikasi adalah komunikator, tujuan dan nilai khalayak,
etika. Menurut peneliti etika komunikasi itu standar khalayak untuk komunikasi etis.
bagaimana tutur bahasa yang sopan, nada bicara 5. Perspektif utilitarian. Standar utilitarian
yang lembut dan bahkan mimik wajah yang ramah untuk mengevaluasi cara dan tujuan
ditunjukan kepada lawan bicara. komunikasi dapat dilihat dari adanya
Muhamad Mufid (2009:185-186) dalam kegunaan, kesenanagan, dan kegembiraan.
berbagai kesempatan, komunikasi diperlihatkan 6. Perspektif legal. Perilaku komunikasi yang
sebagai ilmu yang berhubungan dengan legal, sangat disesuaikan dengan peraturan
berbagai macam ilmu pengetahuan yang lain. yang berlaku dan dianggap sebagai perilaku
Ini menandakan bahwa komunikasi menyentuh yang etis.
berbagai macam bidang kehidupan manusia. Komunikasi etis bukan hanya serangakaian
Komunikasi juga menyentuh aspek ilmu dalam keputusan yang cermat dan reflektif, satu
bidang komunikasi. Apa yang terjadi apabila demi satu untuk berkomunikasi dengan
nilai, gagasan, dan ide komunikasi justru tidak cara-cara yang bertanggung jawab secara etis.
dikomunikasikan. Etika komunikasi mencoba Penerapan kaidah-kaidah etika secara berhati-
untuk mengkolaborasi standar etis yang hati kadang-kadang tidak mungkin dilakukan.
digunakan oleh komunikator dan komunikan.
Setidaknya ada tujuh perspektif etika METODE PENELITIAN
komunikasi yang bisa dilihat dalam perspektif Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan
yang bersangkutan. April sampai dengan Juni 2015 dengan lokasi
1. Perspektif politik. Dalam perspektif penelitian untuk pengambilan sampel dalam
ini, etika untuk mengembangkan penelitian ini adalah di Dinas Pendapatan
kebiasaan ilmiah dalam praktek Kabupaten Banggai. Metode Penelitian ini
berkomunikasi, menumbuhkan bersikap menggunakan deskriptif eksplanatori. Teknik
13
Vol. 9 No. 1 Mei 2017

pengumpulan datanya dilakukan secara Tabel 1


Skor dan Alternatif Jawaban Angket
kuntitatif dan kualitatif. Dengan pengumpulan
data untuk uji coba instrumen dan dua Skor Alternatif Jawaban Realisasi
pengumpulan data dalam rangka penelitian yang 5 Selalu 100 %
sebenarnya. Untuk memperoleh data mengenai 4 Sering 75 %
etika komunikasi pegawai dalam pelayanan 3 Kadang-Kadang 50 %
penerbitan pajak bumi dan bangunan yang 2 Jarang 25 %
akan dikumpulkan, diolah dan dianalisis, 1 Tidak Pernah 0%
maka peneliti menggunakan beberapa
metode pengumpulan data melalui Observasi, Perhitungan terhadap data yang sudah
Wawancara, Kuesioner dan Dokumentasi, diberikan skor berdasarkan jenis data
Instrumen yang digunakan dalam teknik yang dikumpulkan yaitu data kualitatif
dokumentasi ini adalah pedoman tentang yang kemudian diubah menjadi kuantitatif,
hal-hal yang dibutuhkan untuk memperkuat maka teknik yang digunakan adalah analisis
informasi yang diperoleh melalui observasi, statistik, yaitu dengan menggunakan rumus
wawancara dan kuesioner. statistik (prosentase) yang digunakan untuk
Penelitian ini menggunakan teknik analisis mendeskripsikan hasil penelitian dengan
kuantitatif yang diperoleh melalui pernyataan rumus sebagai berikut:
responden yang terdapat pada data kuesioner, f
P = N x 100 %
dan selanjutnya untuk pengecekan keakuratan
P = Prosentase Jawaban
data tersebut dilakukan pula wawancara,
f = frekuensi
observasi serta dokumentasi. Sedangkan dalam
N = Number of Cases (banyaknya responden)
mendeskripsikan data yang diperoleh secara
kuantitatif digunakan statistik deskriptif, Dalam pengolahan data adalah hal yang
hal ini dilakukan dalam penelitian ini untuk terpenting dalam penelitian. Setelah penelitian
memperoleh hasil informasi yang benar. dilaksanakan perlu dilakukan penyimpulan
Langkah pertama yang dilakukan oleh hasil penelitian agar dapat disimpulkan
peneliti sebelum melakukan pengolahan data secara mendalam, hal ini dilakukan agar
adalah berupa pengecekan atau pengoreksian dapat menjawab permasalahan yang diteliti.
data angket yang telah terkumpul, tujuannya Pengolahan data dimaksudkan agar data yang
untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan diteliti dapat berarti, sehingga dalam pengolahan
yang terdapat pada pencatatan di lapangan data haruslah dilakukan secara sistematis agar
dan bersifat koreksi. Sedangkan Langkah- peneliti dapat menggunakan data yang diolah
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: untuk dapat disimpulkan.
a) memeriksa apakah semua responden dapat Pada penelitian ini rumus yang digunakan
mengisi angket yang dibagikan; b) memeriksa adalah Weighted Means Score (WMS). Teknik ini
semua pertanyaan dalam angket untuk digunakan untuk mendapatkan kecenderungan
memastikan jawaban sesuai dengan petunjuk skor yang diberikan oleh responden pada setiap
yang diberikan; 3) memeriksa apakah data yang item pertanyaan sesuai dengan kriteria atau
terkumpul tersebut layak untuk diolah. tolak ukur yang digunakan.
Selanjutnya setelah melakukan seleksi data Menurut Sudjana (2005:67) teknik Weighted
adalah mengklasifikasikan data berdasarkan Means Score (WMS) adalah untuk menghitung
indicator yang diteliti, kemudian memberikan kecenderungan jawaban responden terhadap
bobot skor untuk setiap alternative jawaban variable penelitian. Adapun langkah-langkah
dalam pemberian skor digunakan skala yang dilakukan dalam pengolahan data pada
Likert yang merupakan salah satu cara untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
menentukan skor. a. Pemberian bobot nilai terhadap masing-
14
Jurnal Komunikator

masing alternatif jawaban diberikan oleh f. Menentukan variabel yang diukur


responden, sesuai dengan pertanyaan yang berdasarkan indicator yang diteliti, maka
diberikan. Angket yang digunakan adalah digunakan skala penilaian oleh Riduwan
Skala Likert dengan rentang pilihan 1 (2010:15), yaitu sebagai berikut:
sampai dengan 5 Tabel 2
b. Menghitung frekuensi dari alternatif Kriteria Penilaian
jawaban responden pada setiap item Rentang Nilai Kriteria
pertanyaan. 86 - 100% Sangat Tinggi
c. Mencari jumlah nilai jawaban yang 71 - 85% Tinggi
menjadi pilihan responden di setiap 51 - 70% Cukup
pertanyaan, dengan menghitung frekuensi 35 - 50% Rendah
responden yang memilih alternative 0 - 34% Sangat Rendah
jawaban yang diberikan tersebut
selanjutnya dikalikan dengan bobot nilai Dari hasil analisis kuantitatif selanjutnya
alternative itu sendiri. dalam memperdalam dalam keakuratan
d. Menghitung nilai rata-rata untuk pada hasil tersebut, maka dilakukan wawancara,
setiap item pertanyaan pada angket, observasi dan dokumentasi dilokasi penelitian.
dengan menggunakan rumus Weighted
Means Score (WMS) sebagaimana yang HASIL DAN PEMBAHASAN
e. dikemukakan oleh Sudjana (2005:67) Etika Komunikasi Pegawai
adalah sebagai berikut: Hasil analisis data terhadap skor Etika
Komunikasi Pegawai Dinas Pendapatan
Keterangan: Terhadap Pelayanan Penerbitan Pajak
= Skor rata-rata yang dicari Bumi dan Bangunan di Kecamatan Luwuk
Xi = Jumlah skor gabungan (hasil perkalian Kabupaten Banggai yang dijabarkan dalam
frekuensi dengan bobot nilai untuk 9 item pernyataan sehingga dari pernyataan
setiap alternative jawaban). nomor 1 sampai nomor 9 dilakukan
N = Jumlah responden dengan perhitungan teknik Weighted Means
Scored (WMS) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.
Etika Komunikasi Pegawai Dinas Pendapatan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai

No Bobot Skor Jumlah %


Indikator 5 4 3 2 1
Item F X Skor
F X F X F X F X F X
Etika 3 3 15 9 36 1 3 0 0 0 0 13 54 83,07
Komunikasi 4 0 0 11 44 0 0 2 4 0 0 13 48 73,84
Pegawai Dinas
Pendapatan 5 3 15 8 32 1 3 1 2 0 0 13 52 80
Terhadap 6 0 0 10 40 2 6 1 2 0 0 13 48 73,84
Pelayanan 7 4 20 9 36 0 0 0 0 0 0 13 56 86,15
Penerbitan
Pajak Bumi dan 8 2 10 8 32 3 9 0 0 0 0 13 51 78,46
Bangunan 9 11 55 2 8 0 0 0 0 0 0 13 63 96,92
10 8 40 3 12 2 6 0 0 0 0 13 58 89,23
11 3 15 9 36 1 3 0 0 0 0 13 54 83,09
Rata-Rata = 744,6 / 9 = 82,73
Keterangan:
15
Vol. 9 No. 1 Mei 2017

F = Frekuensi responden yang menjawab Weighted Means Scored (WMS) yang dapat
sesuai dengan kategori jawaban dilihat pada tabel 3.
X = Frekuensi dikalikan dengan bobot nilai Sehingga berdasarkan tabel 3 dapat
kategori jawaban disimpulkan nilai rata-rata persentase skor
Sehingga berdasarkan tabel yang disajikan di peroleh pada Pelayanan Penerbitan Pajak
atas dapat disimpulkan nilai rata-rata persentase Bumi dan Bangunan di Kecamatan Luwuk
skor peroleh pada tahapan Etika Komunikasi Kabupaten Banggai, maka diperoleh skor rata-
Pegawai Dinas Pendapatan, maka diperoleh rata 74,52. Jika dikonsutasikan pada kriteria
skor rata-rata 82,73, jika dikonsutasikan pada penilaian maka disimpulkan kriteria yang
kriteria penilaian maka disimpulkan kriteria diperoleh adalah tinggi. Untuk mendapatkan
yang diperoleh adalah Tinggi. hasil kesimpulan tentang Etika Komunikasi
Pegawai Dinas Pendapatan Terhadap Pelayanan
Pelayanan Penerbitan Pajak Bumi dan Penerbitan Pajak Bumi dan Bangunan di
Bangunan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai yang
Hasil analisis data terhadap skor Pelayanan
di tinjau dari dua aspek etika komunikasi
Penerbitan Pajak Bumi dan Bangunan di
pegawai dan pelayanan penerbitan pajak bumi
Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai yang
dan bangunan, selanjutnya dapat disimpulkan
dijabarkan dalam 9 item pernyataan sehingga
melalui rekapitulasi hasil angket yang disajikan
dari pernyataan nomor 13 sampai nomor
pada table 4.
21 dilakukan dengan perhitungan teknik
Tabel 3.
Pelayanan Penerbitan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai

No Bobot Skor Jumlah %


Indikator 5 4 3 2 1
Item F X Skor
F X F X F X F X F X
Pelayanan 13 0 0 7 28 5 15 1 2 0 0 13 45 69,23
Penerbitan 14 0 0 6 24 6 18 1 2 0 0 13 44 67,69
Pajak Bumi dan 15 5 25 7 28 1 3 0 0 0 0 13 56 86,15
Bangunan 16 1 5 5 20 6 18 1 2 0 0 13 45 69,23
17 7 35 4 16 2 6 0 0 0 0 13 57 87,69
18 4 20 6 24 3 9 0 0 0 0 13 53 81,53
19 2 10 5 20 4 12 2 4 0 0 13 46 70,76
20 1 5 9 36 3 9 0 0 0 0 13 50 76,92
21 0 0 3 12 8 24 2 4 0 0 13 40 61,53
Rata-Rata = 670,73 / 9 = 74,52
Keterangan:
F=Frekuensi responden yang menjawab sesuai dengan kategori jawaban
X=Frekuensi dikalikan dengan bobot nilai kategori jawaban
Tabel 4.
Etika Komunikasi Pegawai Dinas Pendapatan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai

No Aspek Skor Rata- Presentase


Rata
1 Etika Komunikasi Pegawai Dinas Pendapatan 82,73 Tinggi
2 Pelayanan Penerbitan Pajak Bumi dan Bangunan 74,52 Tinggi
Total 157,25 -
Rata-Rata 78,67 Tinggi
16
Jurnal Komunikator

Tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam memberikan pelayanan, petugas


responden menyatakan bahwa Etika harus selalu memperhatikan etika dalam
Komunikasi Pegawai Dinas Pendapatan melakukan komunikasi dengan masyarakat.
Terhadap Pelayanan Penerbitan Pajak Dan yang terakhir adalah harus mampu untuk
Bumi dan Bangunan di Kecamatan Luwuk memperlihatkan atribut dan petunjuk kepada
Kabupaten Banggai yang berdasarkan skala masyarakat agar pelayanan yang diberikan
penilaian maka tergolong tinggi dengan dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat.
perolehan skor rata-rata adalah 78,67.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN Arikunto Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Supervisi. Buku
Berdasarkan hasil sebaran angket dari Pegangan Kuliah. Jakarta: Reneka Cipta
penelitian Etika Komunikasi Pegawai Dinas Effendy Onong Uchajana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan
Pendapatan Terhadap Pelayanan Penerbitan Praktek. Bandung: PT Rosdakarya.
Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, (2006), Marketing
Luwuk Kabupaten Banggai dilihat dari Management. Pearson Education Inc
capaian persentase dengan memiliki nilai Mufid, Muhamad. 2009. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta
yang tinggi dilihat dari dua aspek, dengan Moenir, 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia.
kesimpulan yaitu etika komunikasi pegawai Jakarta: PT Bumi Aksara
menunjukan pada kriteria tinggi yaitu pada Sofyan, Mustika, dkk (Peny.). 2006. Bidan Menyongsong Masa
kisaran angka 74,52. Kemuidan untuk Depan. Cetakan VIII. Jakarta: PP. IBI
pelayanan penerbitan pajak bumi dan Supratikno. 1995. Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan
bangunan menunjukan pada kriteria tinggi Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

pula yaitu pada angka 78.67. Wahyuningsih, Heni Puji. 2006. Etika Profesi Kebidanan

Berdasarkan hasil sebaran angket, analisis Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Fitrimaya. 2003. Konsep
Asuhan Kebidanan. Jakarta: PUSDIKNAS-WHO-
data dan kesimpulan penelitian walau pun
JHPIEGO. Pelatihan keterampilan manajerial SPMK.
belum diperkuat dari hasil wawancara,
www.WHO.com diakses September 2007
maka saran yang dapat diberikan kepada
Yuanita Setyastuti. 2012. Apresiasi Komunikasi dalam
pegawai adalah untuk lebih meningkatkan
Komunikasi Antarpribadi. Jurnal Komunikator, Volume 4,
etika komunikasinya dalam memberikan
Nomor 02.
pelayanan kepada masyarakat. Kemudian

Anda mungkin juga menyukai