Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KOMPAS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah navigasi

Kelompok 1/ Perikanan B

ADAN PRABHASWORO L NPM. 230110150145


ARIL PRANATA NPM. 230110150156
INGGIA PUTRA NPM. 230110150141
M IHSAN FAUZAN NPM. 230110150081
NAILA AMALIA NPM. 230110150092
NURMUKLIS RUBIANSYAH NPM. 230110150090
RUTH YECIKA NPM. 230110150083
SINDI HANDAYANTI NPM. 230110150138

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2016

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kompas
yang merupakan bagian dari tugas mata kuliah Navigasi.

Dalam pembuatan makalah ini, kami banyak mendapat kesulitan. Oleh


karena itu, kami ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan serta dukungannya dalam pembuatan dan
penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunannya, kami menyadari akan segala kekurangan yang ada


sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
kami maka kami mengucapkan maaf yang sebesar – besarnya apabila baik dalam
dalam penulisan maupun penyajian makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Dengan tangan terbuka kami akan menerima segala saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca.

Jatinangor, 29 Oktober 2016

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

BAB Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2
1.3 Manfaat .......................................................................................... 2
II ISI
2.1 Sejarah Kompas ............................................................................ 3
2.2 Pengertian Kompas ........................................................................ 4
2.3 Bagian-bagian Kompas .................................................................. 5
2.4 PrinsipKerja Kompas ..................................................................... 6
2.5 Macam-macam Kompas dan Penggunaannya ............................... 6
2.5.1 Kompas Bidik ....................................................................... 6
2.5.2 Kompas Silva ....................................................................... 8
2.5.3 Kompas Lensa ...................................................................... 10
2.5.4 Kompas Magnit .................................................................... 13

III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan saat ini mengalami perkembangan yang pesat,
perkembangan tersebut mulai dari perkembagan pola pikir manusia hingga
manusia mampu menciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
memudahkan kerja manusia dan mampu menggantikan peran manusia. Hasil dari
pemikiran manusia ini memungkinkan manusia untuk menemukan terobosan baru
dalam bidang ilmu pengetahuan, salah satu ilmu pengetahuan yang diciptakan dari
hasil pemikiran manusia adalah penemuan mengenai alat navigasi. Pengertian dari
alat navigasi adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan arah dalam
dunia maretime(). Sejak dulu sebelum teknologi berkembang manusia masih
menggunakan alat-alat sederhana yang mereka ciptakan untuk mempermudah dan
membantu mereka dalam melakuakan suatu pekerjaan. Teknologi sendiri diartikan
sebagai Istilah yang dapat dipandang sebagai produk dan proses nilai tambah
untuk meningkatkan dan mempermudah pelaksanaan hasil, maka manusia
menciptakan suatu instrument yakni teknologi (M.Sahari, 2008:9) Teknologi
sebagai produk berarti perangkat keras ( hardware) dan perangkat lunak
(software) yang merupakan hasil aplikasi dari proses teknologi. Teknologi sendiri
berkembang secara universal dalam artefak sejarah menunjukkan perkembangan
teknologi yang intensif telah terjadi ribuan tahun yang lalu, perkembangan sains
dan teknologi sendiri mengikuti evolusi struktu r (Benny A Pribadi dan yuni
Katrin, 2004:10). Manusia sudah mengenal keberadaan sistem navigasi dengan
menggunakan pedoman benda-benda angkasa alamiah yaitu bulan, bintang, dan
matahari manusia pada zaman dahulu tidak hanya menggunakan bintang, bulan
dan matahari sebagai penunjuk navigasi saja mereka juga menggunaknnya sebagai
penunjuk waktu.( William Caper,2008:25) Selain itu seiring dengan
perkembangan zaman maka alat navigasi dibedakan menjadi beberapa tipe atau
model yakni salah satunya adalah Kompas. Kompas merupakan salah satu
penemuan penting dari perkambaangan ilmu pengetahuan manusia, kompas

1
adalah salah satu alat navigasi yang mampu menentukan arah keberadaan
seseorang dan mampu menunjukkan arah. Penemuan kompas pertama adalah
kompas magnetik, kompas ini merupakan hasil penemuan mengenai medan
magnet besar yang berada di dalam bumi, yang diduga akibat dari pergeseran inti
cair dan semi cair yang berada dalam pusat bumi. (150 fahrul). Kompas ini
pertama kali ditemukan pada abad ke-6 dan ditemukan oleh orang Cina kemudian
digunakan oleh orang Eropa yakni Christoper Columbus yang menggunakan
kompas sebagai alat navigasi pengganti alam, sehingga Christoper Columbus
mampu menemukan benua Amerika

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah Kompas ini yaitu:
A. Mengetahui dan memahami sejarah dan pengertian kompas
B. Mengetahui dan memahami bagian-bagian kompas
C. Mengetahui dan memahami prinsip kerja kompas
D. Mengetahui dan memahami macam-macam kompas dan
penggunaannya

1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah kompas ini yaitu:
A. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah dan
pengertian kompas
B. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagian-bagian
kompas
C. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja
kompas
D. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami macam-macam
kompas dan penggunaannya.

2
BAB II
ISI

2.1 Sejarah Kompas


Pada 500 sebelum masehi, diketahui bahwa sebuah batuan magnet, bentuk
alami dari oksida besi atau yang disebut juga magnetit, memiliki kemampuan
untuk menarik besi. Tidak ada yang tahu dimana atau ketika pertama kali melihat
bahwa sepotong batu magnet yang bebas bergerak cenderung menyesuaikan diri
menghadap ke arah utara dan selatan. Sebuah catatan tertulis bahwa Cina
menggunakan kompas magnetik pada 1100 setelah masehi, Eropa Barat dan Arab
1200 setelah masehi, dan skandinavia pada 1300 setelah masehi.
Kompas pada awalnya terdiri dari sepotong batu magnet pada sepotong
kayu, gabus atau buluh mengambang dalam mangkuk air. Agar kemudian, jarum
dari batu magnet yang berputar pada pin tetap ke bagian bawah mangkuk air. Pada
abad ketiga belas, kartu yang ditandai dengan arah ditambahkan ke kompas. Pada
pertengahan abad keenam belas, kompas dengan mangkuk air dihentikan dengan
tujuan ditingkatkan bagaimana kompas dapat digunakan pada saat digunakan di
atas kapal ketika sedang berlayar di lautan.
Pada tahun 1745, penemu asal Inggris Gowin Knight mengembangkan
metode untuk magnetizing terhadap baja untuk waktu yang lama. Hal ini
kemudian memungkinkan jarum magnet yang terbuat dari baja dapat
menggantikan jarum magnet yang terbuat dari batu magnet. Selama awal abad
kesembilan belas, besi dan baja mulai digunakan secara luas dalam pembuatan
kapal. Hal ini menyebabkan distorsidalam pembuatan kompas magnetik. Pada
tahun 1837, angkatan laut Inggris membentuk komisi khusus untuk mempelajari
masalah pada kompas. Dan pada tahun 1840, desain kompas yang baru
menggunakan empat buah jarum telah sukses dalam mengembangkan akurasi dan
ketepatan posisi, kemudian hal ini segera diadopsi oleh angkatan laut di seluruh
dunia.
Sampai pertengahan abad kesembilan belas, navigator sangat baik
menggunakan kompas kering-kartu, dimana jarum berputar di udara, dan kompas

3
cair, dimana jarum berputar didalam air atau cairan lain. Kompas kering-kartu
sangat mudah terganggu jika terkena getaran dan guncangan, sedangkan kompas
cair sering kali bocor dan sulit untuk diperbaiki. Pada tahun 1862, perbaikan
dalam desain kompas cair membuat kompas kering-kartu cepat ditinggalkan oleh
angkatan laut.

2.2 Pengertian Kompas


Kompas adalah sebuah alat utuk menentukan arah di permuakaan bumi.
Jenis kompas yang paling akrab kita ketahui adalah kompas magnetik, yang
bergantung pada keadaan bahwa benda magnetik akan cenderung menyesuaikan
diri dengan medan magnet bumi. Jenis kompas lain menentukan arah yaitu dengan
cara menggunakan posisi matahari dan bintang, atau dengan keadaan bahwa
benda yang berputar dengan cepat (giroskop) cenderung akan menolak berpaling
arah dari penunjuk porosnya.

Gambar 1. Kompas
Bagian-bagian dasar kompas magnetik ialah jarum (sepotong tipis logam
magnetik), dial (kartu melingkar yang dicetak dengan arah), dan tempat (sebagai
media penempatan jarum dan dial). Kompas yang sederhana umumnya digunakan
sebagai mainan, mungkin tidak memiliki bagian-bagian lain yang lebih rinci.
Sedangkan untuk kompas yang dimaksudkan untuk tujuan yang lebih serius
biasanya memiliki bagian-bagian lain yang membuat lebih berguna. Bagian-
bagian lain tersebut meliputi pelindung (cover) yang berfungsi melindungi
kompas, memiliki lensa, prisma atau cermin yang berfungsi bagi pengguna
menentukan objek dari kejauhan, memiliki baseplate transparan dengan ditandai

4
skala inci atau milimeter sehingga kompas dapat digunakan langsung pada peta.
Sebuah fitur penting yang ditemukan pada berbagai jenis kompas adalah
penyesuaian deklinasi secara otomatis. Deklinasi, dikenal juga sebagai varians,
perbedaan antara magnet utara (arah kemana titik jarum) dengan posisi utara
yang sebenarnya. Perbedaan ini ada karena medan magnet bumi tidak sejajar
persis dengan kutub utara dan kutub selatan. Jumlah deklinasi bervariasi antara
satu tempat dengan tempat lain di permukaan bumi. Jika jumlah deklinasi sudah
dikenal untuk suatu daerah tertentu, penyesuaian deklinasi secara otomatis
memungkinkan pengguna untuk membaca dari kompas arah yang benar secara
langsung tanpa harus menambah atau mengurangi nilai deklinasi ketika setiap kali
kompas digunakan.

2.3 Bagian Bagian Kompas

Gambar 2. Bagian-bagian Kompas

Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:


1. Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat
mulai dari 0° 360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
2. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
3. Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
4. Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
5. Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
6. Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).

5
2.4 Prinsip Kerja Kompas

Prinsip kerja kompas identik dengan prinsip kerja dengan sebuah magnet
batang, yaitu apabila batangan magnit berdiri bebas maka batangan magnit
tersebut akan mengarah ke arah kutub-kutubnya. Contohnya bila sebuah batang
magnit diikat benang di bagian tengah sehingga seimbang, kemudian benang
tersebut diangkat sehingga batang magnit akan tergantung (berdiri bebas), maka
batangan magnit tersebut akan menunjuk ke arah kutub-kutubnya.
Pada prinsipnya kompas bekerja berdasarkan medan magnet, dalam hal ini
kompas dapat menunjukkan kedudukan dari kutub-kutub magnet bumi. Dengan
ketentuan bahwa kompas terganggu oleh magnet dan medan listrik yang berada
disekitar kompas.
Seperti kita ketahui, apabila magnet yang sejenis diperrtemukan akan saling
bertolakan, demikianlah kira-kira medan magnet yang ditimbulkan serta
dimanfaatkan sebagai cara kerja kompas. Karenanya usaha untuk memperkecil
pengaruh luar terhadap gangguan kompas, dilakukan dengan beberapa cara yaitu
antara lain menggunakan minyak bening.

2.5 Macam-Macam Kompas dan Cara Penggunaannya


Kompas terdiri dari beberapa jenis, yaitu kompas bidik (kompas prisma),
kompas orientering (kompas silva), dan kompas biasa.

2.5.1 Kompas Bidik atau Prisma


Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat dengan pengait. Kompas
ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat
phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada tempat gelap.
fungsi utamanya dari kompas ini untuk mempermudah menghitung sudut
sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Cara pemakaiannya dengan
membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus membaca sudut
sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang dibuat oleh arah bidikan dan arah
jarum (utara) itulah sudut sasarannya (bearing).

6
Gambar 3. Kompas Prisma
(Sumber: http://smkwikapwt.sch.id/download/al30.pdf)

Kelebihan dari kompas bidik atau prisma, yaitu:


1. Besar sudut bisa langsung dibaca oleh prisma.
2. Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuth-nya.
3. Mudah digunakan dan mudah didatarkan.
4. Kekurangan dari kompas prisma ini adalah terbuat dari logam berat.

Cara menggunakan kompas bidik adalah sebagai


berikut:
1. Buka tutup kompas dan posisikan tutupnya hingga tegak lurus
2. Tarik cincin untuk jempol.
3. Masukan ruas pertama jempol kanan ke dalam cincin tersebut.
4. Telunjuk sejajar dan memegang penutup yang berdiri tegak, jari-jari lain
memegang penutup kompas.
5. Lengan lurus ke depan.
6. Bisa juga meletakan kompas pada tongkat statis.
7. Dekatkan kompas ke depan mata.

Gambar 4. Cara Melihat Kompas dan Membidik Sasaran

8. Untuk mencari tanda/titik yang dijadikan patokan dalam membidik pilih

7
benda yang jauh tetapi jelas terlihat dan tidak terhalang, hasil bidikan
angkanya bisa dilihat pada kompas. misalnya angka 40 maka disebut
azimut 40°
9. Kemudian bergerak menuju titik yang telah di bidik oleh kompas tadi.
10. Setelah sampai di titik yang dituju kemudian bidik titik berikutnya,
demikian seterusnya secara berulang.
2.5.2 Kompas Silva atau Orienteering
Kompas ini sering disebut juga kompas orientasi, ini disebabkan oleh
kemudahan dalam penggunaan orientasi medan. Kompas ini fungsi utamanya
untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara langsung.
Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan untuk
mempermudah pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya biasa digunakan
oleh para pelaut yg sedang berlayar dan tentara dalam menentukan letak
geografis musuh atau sasarannya. Kompas ini mempunyai tanda panah
penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan
cermin, selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.

Gambar 5. Kompas Silva


(Sumber: http://smkwikapwt.sch.id/download/al30.pdf)

Kelebihan dari kompas silva, yaitu:


1. Memiliki cermin untuk memudahkan pembacaan dan pembidikian.
2. Dilengkapi dengan penggaris (mm dan inchi).
3. Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta
berskala 1: 25.000 dan 1:50.000.
4. Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik.
5. Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat).

8
Kekurangan dari kompas silva itu sendiri adalah:
1. Untuk membuat kompas tersebut datar pemakainya harus menggunakan alat
bantu yang datar.

2. Apabila membidik besar sudut kompas tidak dapat langsung diketahui.


Cara mengoprasikan kompas silva
 Letakkan kompas anda pada peta kawasan tersebut dengan hujung Base
Plate menghubungkan lokasi anda berada dengan arah lokasi anda akan
tuju.

Gambar 6. Cara Meletakkan Kompas Pada Peta

 Tetapkan garisan tengah dalam kompas dengan memusingkan Dial


kompas mengikut garisan pada peta anda sejajar dengan Utara Magnetik
(MN) pada peta.

Gambar 7. Cara Menetapkan Garisan Tengah

 Keluarkan kompas dari peta dan hala ke hadapan anda dengan Travel
Arrow menunjuk ke depan/lokasi. Pusingkan badan anda sehingga hujung
merah jarum kompas berubah dengan menunjuk kepada "N" pada di
dalam dail kompas. Arah Perjalanan Arrow kini menunjukkan tepat ke
destinasi anda. Lihat pada satu mercu tanda (bukit, puncak gunung,
pokok) dan berjalan.

9
Gambar 8. Cara Melihat Arah yang Ditunjukkan Jarum Kompas

2.5.3 Kompas Lensa


Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa
biconcave yang berfuungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Bahan
lensa ini dapat dibuat menggunakan logam atau fiber. fungsi utamanya dari
lensa biasa hanya sebagai penunjuk arah berdasarkan prinsip gaya magnet. Jadi
kompas biasa adalah kompas dasar. Ukuran kompas biasa umumnya lebih kecil
dari 2 jenis kompas yang lain. Untuk sekedar penunjuk arah mata angin
kompas biasa lebih dapat diandalkan karena lebih praktis.

Gambar 9. Kompas Lensa


(Sumber : http://smkwikapwt.sch.id/download/al30.pdf)
Kelebihan dari kompas lensa ini yaitu:
1. Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain itu
harganya yang cukup murah.

2. Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas tersebut.

3. Kompas lensa mempunyai dua kekurangan. Kekurangan dari kompas lensa


itu sendiri adalah:

4. Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit pengguna


dalam penghitungan besar sudut kompas.

5. Skala pada kompas tiap dua strip/garis mewakili dua skala, validitas

10
pengukuran besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran
sudut kompas dengan angka ganjil, pengukuran berdasarkan perkiraannya
saja.
Penemuan bahwa jarum magnetik selalu mengarah ke utara dan selatan
terjadi di Cina dan diuraikan dalam buku Loven Heng. Di abad kesembilan,
orang Cina telah mengembangkan kompas berupa jarum yang mengambang dan
jarum yang berputar.Pelaut Persia memperoleh kompas dari orang Cina dan
kemudian memperdagangkannya. Tetapi baru pada tahun 1877 orang Inggris,
William Thomson, 1st Baron Kelvin (Lord Kelvin) membuat kompas yang
dapat diterima oleh semua negara. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang timbul dari deviasi magnetik karena meningkatnya penggunaan besi dalam
arsitektur kapal.
Berikut ini adalah arah mata angin yang dapat ditentukan
kompas.

• Utara (disingkat U atau N)

• Barat (disingkat B atau W)

• Timur (disingkat T atau E)

• Selatan (disingkat S)

• Barat laut (antara barat dan utara, disingkat NW)

• Timur laut (antara timur dan utara, disingkat NE)

• Tenggara (antara timur dan selatan, disingkat SE)

• Barat daya (antara barat dan selatan, disingkat SW)

Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas
bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah
bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi
dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang
digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas
digunakan untuk menentukan utara sejati.

11
Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari masa ke masa.
Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada
melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah
barat laut.menurut jenisnya kompal sebagai alat navigasi kapal di bagi menjadi
2 yaitu, kompas analog dan digital.
Cara Mempergunakan Kompas Secara Detail:
1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak
bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan arah utara magnet
2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu
miringkan kaca pembesar kira - kira bersudut 50° dengan kaca dial.
Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
a. Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
b. Mengintai derajat Kompas pada Dial.
3. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar,
luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan
sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar
4. Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju
sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah
sebuah benda yang menonjol / tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab
route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-
bencah. Ditempat itu kita Melambung ( keluar dari route ) dengan tidak
kehilangan jalur menuju 30 derajat.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu
Sasaran Balik ( Back Azimuth atau Back Reading ) agar kita dapat kembali
kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.
Cara Melihat Kompas Dan Membidik Sasaran
Rumus Back Azimuth / Back Reading
1. Apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat 0
derajat – 180 derajat = X + 180 derajat
2. Apabila sasaran lebih dari 180 derajat = dikurang 180 derajat 180
derajat – 360 derajat = X – 180 derajat

12
2.5.4 Kompas Magnit

Tali U

S
Batang Magnit
Gambar 10. Prinsip Kerja Kompas Magnit
(sumber : modul penggunaan kompas magnit SMK 1 Mundu Cirebon)

Prinsip Kerja Kompas Magnit :

Prinsip kerja kompas magnit pada dasarnya sangat sederhana, yaitu :


Apabila suatu batangan magnit berdiri bebas maka batangan magnit tersebut
akan mengarah ke arah kutub-kutubnya. Dasar itulah yang dipakai manusia
sebagai acuan / dasar pembuatan kompas magnit. Contoh dari keterangan di
atas ( gambar 1) sebuah batang magnit diikat benang di bagian tengah sehingga
seimbang, kemudian benang tersebut di angkat sehingga batang magnit akan
tergantung (berdiri bebas), maka batangan magnit tersebut akan menunjuk ke
arah kutub- kutubnya.untuk lebih memahami prinsip tersebut akan di
uraikan tentang fungsi bagian kompas magnit.

Fungsi bagian bagian kompas magnit:


Untuk lebih memudahkan dalam memahami fungsi bagian kompas
magnit, maka pada uraian berikut akan di beri gambar kompas
magnit, pandangan sempit di sertai dengan table bagian dan fungsi dari
kompas magnit.

13
Gambar 11. Bagian-Bagian Kompas Magnit
(sumber : modul penggunaan kompas magnit SMK 1 Mundu Cirebon)

Tabel 1. Fungsi Bagian Bagian Kompas Magnit.

No. Bagian Kompas Magnit Fungsi


1 Ketel pedoman Tempat bagi keseluruhan bagian kompas
2 Piringan pedoman Penulisan skala derajat
3 Batangan magnit Kekuatan yang mengarahkan arah utara dan selata ke

4 Pelampung Mengapung dan menjaga kestabilan posisi dari

5 Pemberat Gaya grafitasi, untuk membuat ketel pedoman cepat

6 Cairan :

Alkohal 25 % - Cairan tidak mudah membaku

Air suling 75 % - Tidak mudah berkarat


7 Cincin Keseimbangan, supaya kompas selalu dalam posisi

8 Batang semat Tempat kedudukan pelamp ung dan batangan magnit


Persyaratan kompas magnit :
Kompas magnit berfungsi sebagai pedoman di kapal untuk menuju ke
arah yang sesuai dengan tujuan. Sebagai alat pedoman maka kompas harus
benar. Untuk mengetahui kompas benar atau tidak maka ada alat yang

14
mengaudit dan memperbaiki secara periodik. Dalam penggunaan di kapal
keterampilan menguji / mengecek kebenaran kompas magnit harus di miliki.
Cara-cara yang lazim dan sangat mudah dilakukan adalah:

1. Pengecekan tentang kepekaan komp as


(Sensitif). Urutan pengecekan :
a. Letakkan kompas di meja, dengan posisi piringan pedoman rata
mendatar.
b. Pegang kompas, dengan cara tangan kanan memegang sisi kanan kompas
dan tangan kiri memegang sisi kiri bagian kompas.

c. Putar kompas ke arah kanan / kiri kurang lebih 45 o.


Apabila piringan pedoman saat diputar cepat mengikuti / bergerak dan
cepat berhenti pada saat dihentikan sama dengan arah putaran maka kompas itu
“Peka” apabila sebaliknya maka kompas tersebut “Tidak peka”.

2. Pengecekan Tentang Kestabilan / Keseimbangan


Kompas Urutan pengecekan :
a. Letakkan kompas di meja, dengan posisi piringan pedoman rata
mendatar
b. Pegang kompas, dengan cara tangan kanan memegang sisi kanan
kompas dan tangan kiri memegang sisi bagian kompas.
c. Miringkan kotak kompas ke kanan / ke kiri kemudian ke depan
dan ke belakang.
Apabila posisi kaca / piringan pedoman tetap mendatar maka kompas
stabil. Apabila sebaliknya maka kompas tidak stabil. Lakukan kegiatan seperti
poin 1 dan 2 secara berualang untuk hasil yang lebih akurat. Hati hati dalam
melakukan kegiatan di atas.
3. Pengecekan tentang kebenaran arah yang di tunjukkan kompas
Dengan cara mencocokkan kompas dengan kompas yang lain (kompas
standar) atau mungkin dicocokkan dengan tidak hanya pada satu kompas.

15
Pembaca Arah Kompas Magnit

Pembacaan arah pada kompas magnit dilakukan dengan menyatukan


angka derajat yang dikehendaki dengan garis layar yang ada di peta. Garis layar
adalah garis hitam pada bagian atas ketel pedoman yang berfungsi sebagai garis
haluan / lunas kapal (arah kapal).
Angka derajat tertulis pada piringan pedoman. Piringan pedoman ialah
sebuah piringan bergambar mawar podoman yang merupakan gambaran
cakrawala setempat. Garis utara selatan dan garis timur barat berpotongan tegak
lurus melalui titik pusat mawar pedoman menjadi empat kuadrat.
Tiap tiap kuadrat dibagi mamjadi menjadi delapan bagian atau delapan

surat, jadi 1 (satu ) surat = 11 ¼o. Oleh karena itu mawar pedoman adalah

sebuah lingkaran yang mempunyai pembagian derajat dari 0 o sampai dengan

360 o, maka mawar pedoman ini terbagi menjadi 32 surat.


Untuk melengkapi penjelasan di atas berikut ini adalah gambar mata
angin pada mawar pedoman (lihat gambar).

Gambar 12. Mawar Pedoman


(sumber : modul penggunaan kompas magnit SMK 1 Mundu Cirebon)

16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah Kompas ini
yaitu:
1. Kompas adalah sebuah alat utuk menentukan arah di permuakaan
bumi. Jenis kompas yang paling akrab kita ketahui adalah kompas
magnetik, yang bergantung pada keadaan bahwa benda magnetik akan
cenderung menyesuaikan diri dengan medan magnet bumi. Jenis
kompas lain menentukan arah yaitu dengan cara menggunakan posisi
matahari dan bintang, atau dengan keadaan bahwa benda yang
berputar dengan cepat (giroskop) cenderung akan menolak berpaling
arah dari penunjuk porosnya.
2. Prinsip kerja kompas identik dengan prinsip kerja dengan sebuah
magnet batang, yaitu apabila batangan magnit berdiri bebas maka
batangan magnit tersebut akan mengarah ke arah kutub-kutubnya.
Contohnya bila sebuah batang magnit diikat benang di bagian tengah
sehingga seimbang, kemudian benang tersebut diangkat sehingga
batang magnit akan tergantung (berdiri bebas), maka batangan magnit
tersebut akan menunjuk ke arah kutub-kutubnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun PIP.2004. Peralatan Navigasi. Politeknik Ilmu


Pelayaran.Semarang. Hal 1 s.d 25.

William,caper. Navigasi dan Penerapannya. 2008. karisma. Tanggerang

Benny A Pribadi dan yuni Katrin. 2004. Media Teknologi, Jakarta. Universitas
Terbuka

Besari, Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara. Salemba Teknika. Jakarta

18

Anda mungkin juga menyukai