T E K N O L O G I PE R K A N T O R A N
i
KATA PENGANTAR
Saliman, M.Pd.
NIP. 132049942
ii
DAFTAR ISI
iii
TEKNOLOGI MESIN-MESIN KANTOR
B. Indikator
Setelah mempelajarai modul ini pesrta diklat :
1. Terampil mengoperasikan alat/mesin-mesin kantor
2. Dapat menerapkan penggunaan perabot kantor, peralatan kantor dengan benar
3. Dapat mengimplementasikan peran dan fungsi peralatan kantor untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan kantor secara baik, benar dan efisien
C. Materi
1. Pekerjaan kantor dan jenis peralatan yang diperlukan
Keadaan administrasi pada umumnya dan penata usahaan pekerjaan
kantor pada khususnya dalam suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah
belum berjalan secara efektif dan efisien sebagai mana yang diharapkan.
Pengembangan beban/volume tugas-tugas substantif suatu organisasi yang
semakin kompleks tidak diimbangi dengan pemanfaatan peralatan/teknologi yang
memadahi. Diindikasikan bahwa sebenarnya peralatan pendukung terhadap
penyelesaian pekerjaan pokok/pekerjaan subsatnfif organisasi sudah tersedia
secara luas, namun demikian ada salah satu sisi yang belum disadari oleh para
pegawai/staf operasional tentang bagaimana memanfaatkan peralatan teknologi
pendukung pekerjaan tersebut. Faktor utama terhadap permasalahan tersebut
adalah belum cukupnya SDM yang memiliki keterampilan menggunakan
peralatan kantor dan ketepatan pemilihan peralatan perkantoran yang ada.
Kondisi tersebut di atas tidak dapat dipisahkan dari kelemahan-kelemahan yang
masih ada dalam sistem administrasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(Sekretariat Jenderal, 1983 : 4)
Ketidaksamaan persepsi tentang aturan-aturan yang berlaku juga akan
menimbulkan keanekaragaman penyelesaian pekerjaan yang akan menimbulkan
pemahaman yang berbeda-beda dari masng-masing unit organisasi, dimana satu
dengan yang lain merasa benar padahal apa yang mereka kerjakan sangat
mungkin tidak berdasarkan pada pembakuan/standardisasi yang benar dan
tepat.
1
Ekses dari keadaan tersebut nampak dalam kesimpangsiuran prosedur
penatausahaan, terdapat berbagai macam pola penyelesaian pekerjaan, dan
lemahnya pemahaman serta rendahnya keterampilan yang dimiliki tenaga
operasional dan lemahnya ketepatan pemilihan peralatan kantor yang harus
digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut manajemen harus memperhatikan
beberapa indikator sebagai berikut: 1) Jenis kegiatan apa yang dilakukan?
sehingga membutuhkan peralatan pendukung, 2) Mengapa peralatan tersebut
dibutukan? 3) Berapa unit peralatan yang akan digunakan?, dan seberapa besar
volume pekerjaan yang ada dalam unit tersebut?, 4) Siapa yang akan
menggunakan?, dan apakah sudah disiapkan tenaga operasionalnya dan tenaga
teknisinya? 5) Dimana alat tersebut akan digunakan, 6) Kapan alat tersebut akan
digunakan? Nah jika manajemen telah melakukan perencanaan dengan tepat
dengan mendasarkan sejumlah pertanyaan tersebut tentu organisasi akan
terhindar dari pemborosan (waste)
Untuk menjelaskan mengapa penyelesaian pekerjaan kantor
memerlukan peralatan kantor, akan dibicarakan pada sub bahasan berikut, maka
perlu kiranya kita sajikan suatu kasus atau ilustrasi singkat. Namun sebelum
membahas secara rinci tentang pentingnya perabot dan peralatan kantor,
sekiranya perlu kita sajikan sebuah kasus sebagai bahan renungan apakah
memang mempunyai kebenaran bahwa peralatan kantor mempunyai peran yang
besar terhadap penyelesaian suatu pekerjaan kantor.
Kasus atau ilustrasi ini akan memudahkan kita dalam memahami
permasalahan mengapa peralatan kantor itu penting dalam rangka menunjang
kelancaran pekerjaan perkantoran/pekerjaan penatausahaan. Pekerjaan
perkantoran atau pekerjaan tata usaha sering disebut pekerjaan pelayanan
(office service), yang mempunyai fungsi sebagai pekerjaan yang mendukung
tercapainya pelaksanaan pekerjaan pokok suatu organisasi. The Liang Gie
mengatakan, ”Pelayanan perkantoran terdiri dari segenap pekerjaan perkantoran
yang dilaksanakan untuk mendukung tercapainya sesuatu tujuan pokok apapun”
(1984 : 22).
Kasus:
PT HANDAYANI menerima sebuah surat dari CV WORO KAWURI, sifat surat
tersebut adalah surat penting. Nah kita sebagai staf pengolah/staf tata usaha,
kita dapat menyimpulkan:
a. Surat penting perlu direspon/ditindaklanjuti bisa dalam bentuk: 1) direspon
balik untuk dilaksanakan sesuai maksud/isi surat tersebut dengan alat
komunikasi, 2) direspon balik dengan alat komunikasi, 3) direspon balik
2
dengan membuat surat balasan, dan sebagainya sesuai dengan
permasalahannya.
b. Surat tersebut menjadi arsip dinamis aktif
c. Agar arsip tersebut tidak hilang dan mudah ditemukan kembali jika
diperlukan maka surat tersebut perlu diamankan dengan menggunakan
stopmap, ordner, filing cabinet, folder, guide, dan lain-lain.
3
manual, mesin tik elektrik dan elektronik, komputer), 2) Mesin
penghitungan (mesin jumlah/adding machine, kalkulator) 3), Mesin
pengganda (mesin penggada manual/elektronik, foto coppy, risograph)
4), Mesin penghimpun kertas (stapler, mesin binding), 5) Mesin pembuka
steples (satpler remover), 6) Mesin pemotong kertas (paper cutter), 7)
Mesin penghancur dukumen (paper shreder), 7) Mesin komunikasi
(intercom, telepon, facsimile) dan sebagainya.
4
C.2.1. Mesin Ketik Manual
Mesin tulis manual yaitu mesin tulis biasa yang dijumpai sehari-hari pada
tiap kantor. Mesin ini dapat dipergunakan untuk :
1. Mengetik berbagai macam surat
2. Mengetik naskah atau teks
3. Mengetik tabel/daftar dan sheet stensil
4. Mengetik perkerjaan-pekerjaan kecil seperti ; kwitansi, faktur, wesel pos,
kartu pos, berbagai kartu, dll.
5
A. Ciri-ciri, cara kerja, macam, mesin tulis manual.
Ciri-ciri mesin tulis manual yaitu :
1. Digerakkan dengan tenaga manusia (manual).
2. Cara kerja dan komponen mesinnya mekanik.
3. Gandaran berjalan atau dapat digeser ke kanan dan ke kiri.
4. Roll pita (spool) dapat menggulung pita mesin ke kanan dan ke kiri.
5. Penggunaan pita dapat diatur (atas, tengah, bawah).
6. Ukuran hurufnya hanya pica dan elite.
7. Ada yang bergandaran panjang sampai 27 inci.
8. Mencetak dengan batang huruf (balok huruf).
9. Terdapat kait untuk ganti baris.
6
Dapat dipergunakan untuk mengetik pada kertas ukuran A3 (16,5 x
11,7 inci = 42,0 x 29,7 cm) dan A2 (23,3 x 16,5 inci).
c. Mesin tulis gandaran panjang apabila panjang gandaran 27 inci
atau lebih.
Dapat dipergunakan untuk mengetik pada kertas ukuran A0 (46,8 x
33,1 inci = 118,9 x 84,1 cm) dan kertas ukuran A1 (33,1 x 23,3 inci =
84,1 x 59,4 cm).
7
1) Tombol penggulung (platen knob)
2) Pembebas jarak baris (line space plunger, variable spacer)
3) Pembebas roll (roller release, platen release lever)
4) Pembebas gandaran (carriage release key)
5) Pembebas kertas (paper release lever)
6) Pembebas tabulator total (tabulator total clearance lever, total tab
clearing key)
7) Pengatur jarak baris (line space selector, line space gauge)
8) Papan kertas dan papan penghapus (paper table and erasing table)
9) Penuntun kertas (paper guide)
10) Penyangga kertas dan penunjuk akhir halaman (paper support with page
end indicator)
11) Mistar kertas dan skala kertas (paper bail and paper scale)
12) Pasak garis pinggir, penekan segi (margin stop)
13) Kait (carriage return lever, line space lever)
8
Papan tuts (key board)
Yaitu bagian mesin tulis yang berupa deretan tuts angka, huruf, symbol,
tanda baca, dan lain-lain. Pada bagian ini terdapt berbagai tuts, sebagai
berikut :
1. Tuts huruf
2. Tuts angka dan simbol
3. Tuts tabulator desimal (decimal tab key)
4. Tuts kunci tabulator (tab set key)
5. Tuts pembebas tabulator (tab clearing key)
6. Tuts tabulator (tab key)
7. Tuts spasi ganda (double space setter )
8. Tuts Pembebas pasak (margin rilis)
9. Tuts Pemundur (back space)
10. Tuts pengubah (shift key)
11. Bilah spasi (space bar)
12. Bilah spasi pengulang (repeat space bar)
9
c. Pita yang keluar dari putaran,lepas dari penggetar pita agar segera
dikembalikan ke posisi semula agar tidak mengganggu jalannya
spool.
Cara pemeliharaan
a. Bagian luar mesin selalu dibersihkan dengan kain lap yang halus,serbuk
kjotoran dibersihkan dengan kuas, dan balok huruf dibersihkan dengan
sikat dengan bensin sedikit.
b. Bagian yang bergerak secara rutin diberi pelumas
c. Jika mesin tidak sipergunakan harus ditutup dengan penutup dan
gandaran ada pada posisi tengah.
d. Perhatikan kalau menghapus kesalahan dengan karet penghapus,
usahakan sisa kotoran tidak masuk ke dalam mesin.
Mesin ketik elektronik adalah mesin tulis dengan penggerak tenaga listrik
dengan komponen dan cara kerja mesinnya elektronik. Mesin ketik ekektronik biasa
yang dijumpai sehari-hari pada tiap kantor. Mesin ini dapat dipergunakan untuk :
1. Mengetik berbagai macam naskah
2. Mengetik tabel, daftar, dan sheet stensil
10
3. Mengetik pekerjaan kecil, seperti kuitansi, faktur, wesel pos, kartu pos, sampul
surat, dll.
Ada beberapa kelebihan dibandingkan dengan mesin ketik listrik :
1. Pada beberapa merk memiliki internal memori, sehingga mampu menyimpan
data (hasil ketikan) yang dapat dipanggil jika diperlukan.
3. Memiliki display (15 – 80 karakter) yang berfungsi untuk menampakkan hasil
ketikan.
4. Memiliki cetakan dengan system daisy wheel/roda huruf.
5. Menghapus secara otomatis
6. Bila disambungkan dengan computer bisa berfungsi sebagai printer
7. Kerapatan huruf (pitch) :
a. pitch 10 = pika
b. pitch 12 = elite
c. pitch 15 = mikron
Berikut ini diuraikan tentang ciri-ciri, cara kerja, bagian-bagiannya, serta
penggunaan dan pemeliharaannya.
11
3. Tuts pada keyboard dirangkaikan secara elektonik dengan kereta huruf yang
terdapat alat pemukul print wheel. Kalau tuts ditekan maka pemukul huruf
menekan print whell dan pita, kemudian memukul kertas sehingga huruf
tercetak.
4. Tiap tekanan tuts mempunyai rangkaian elektronik dengan penggulung pita
dan kereta huruf sehingga tiap tekanan pada tuts menyebabkan pita dan
kereta huruf bergeser satu huruf. Oleh karena itu memungkinkan untuk
mengetik berupa rangkaian huruf, angka, tanda baca, dan simbul-simbul.
12
3. Kapasitas Memori
a. Mesin ketik elektronik tanpa memori
Tanpa dilengkapi dengan memori sehingga tidak bisa menyimpan data
(hasil ketikan)
b. Mesin ketik elektronik bermemori
Mampu menyimpan data dengan kemampuan menyimpan sampai 1 – 8
Kilobyte.
13
Befungsi untuk menggulung kertas secara manual
i. Tombol On-Off
Berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin ketik
j. Kereta Huruf/Cetak (Carrier)
Yaitu bagian mesin ketik elektronik yang dapat bergeser ke kanan dan ke
kiri, berjalan pada relnya pada saat mesin ketik beroperasi. Pada bagian
ini terdapat beberapa komponen, seperti :
1) Pemegang Kartu (Card holder)
2) Tempat pita (Ribbon cartridge)
3) Pita penghapus
4) Roda huruf (Print wheel) setiap roda huruf terdiri dari 88 – 112
karakter
5) Pemukul huruf
6) Titik ketik (Pointer)
7) Plastik mika penuntun kertas (paper guide)
14
a. Pasang ujung kertas paling kiri pada posisi angka nol yang berada pada
mistar. Putar penggulung kertas hingga kertas masuk ke dalam mesin.
Apabila kertas miring maka luruskan dengan menarik pembebas
pengulung kertas dan luruskan kertas.
b. Pilih kerapatan huruf yang dikehendaki (10, 12, 15). Caranya dengan
menekan tombol Code/Mode sambil ditekan angka 3, 4 atau 5
c. Pasang margin kiri dan kanan sesuai dengan kerapatan huruf yang
dikehendaki dengan melihat mistar.
Pemasangan margin Kiri :
Gerakkan kereta huruf ke kanan dengan menekan tombol spasi sampai
dengan angka margin yang dikehendaki. Angka margin bisa dipasang
dengan melihat titik pointer, dimana titik pointer itu berhenti di situlah
angka yang akan terpasang. Kemudian tekan tombol Code/Mode sambil
menekan tombol angka 1.
Pemasangan margin kanan :
Gerakkan kereta huruf lebih ke kanan dengan menekan tombol spasi
sampai dengan angka margin yang dikehendaki. Angka margin bisa
dipasang dengan melihat titik pointer, dimana titik pointer itu berhenti di
situlah angka yang akan terpasang. Kemudian tekan tombol Code/Mode
sambil menekan tombol angka 2.
d. Pilih jarak baris ketikan. Dengan cara tekan tombol Code/Mode sambil
tekan tombol angka 6, 7 atau 8.
2. Cara pemeliharaan
a. Bagian luar mesin selalu dibersihkan dengan kain lap yang halus,serbuk
kjotoran dibersihkan dengan kuas, dan balok huruf dibersihkan dengan
sikat dengan bensin sedikit.
b. Bagian yang bergerak secara rutin diberi pelumas
c. Jika mesin tidak sipergunakan harus ditutup dengan penutup dan
gandaran ada pada posisi tengah.
3. Fungsi perintah
Code/Mode + C/CTR (Centering) = untuk menulis dari tengah
Code/Mode + B (Bold) = untuk menulis huruf tebal
Code/Mode + R (Right Margin Flush) = untuk menulis dari sebelah kanan
Code/Mode + U (Underline) = untuk menulis garis di bawah tulisan
X = untuk menghapus tulisan satu huruf
15
Catatan : untuk menghilangkan/menetralkan perintah maka tekan tombol yang
sama atau tekan perintah yang sama. Indikator perintah masuk akan terdengar
sinyal bunyi BIP dari mesin sekali. Indikator perintah netral apabila ketika
memasukkan perintah maka tidak akan terdengar bunyi BIP keluar.
16
3. Kain penyaring tinta (ink screen)
4. Plat baja (steel band)
5. Kerangka mesin
6. Pintu tinta (inker door)
7. Pompa tinta (ink pump)
8. Alat penghitung (counter)
9. Pengatur tinta (ink control)
10. Engkol (handle)
11. Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
12. Pengungkit pencetak (print lever)
13. Pengatur pemasukan kertas (feed contril)
14. Penutup mesin
15. Papan kertas (feed bord)
16. penahan kertas (back guide)
17. Papan penerima (receiving board)
18. Penuntun kertas (paper guide)
19. Tombol power utama
20. Tombol penggerak on/off
17
3. Tempat kertas atau papan kertas (feed tray)
4. Roda penyesuaian kertas (adjustment wheel)
5. Tombol pengatur pemasukan kertas (feed control button)
6. Pengatur posisi cetakan (copy positioner)
7. Tombol pengatur tekanan (preasure control button)
8. Engkol (handle)
9. Tutup atas (top cover)
10. Silinder logam (metal cylinder)
11. tempat hasil gandaan (receiving tray)
18
e. Baki kertas (kapasitas 1 sampai dengan 1000 lembar) tergantung
jenis mesinnya
f. Almari
g. Tutup/pintu berfungsi sebagai ready
h. Tombol on/off
i. Copy Tray
j. Start/tombol cetak
2. Fungsi tombol
a. Tombol on/off,
b. Tombol start, akan menyala beberapa menit setelah tombol on/ff
diaktifkan. Jika tombol ini menyala dengan warna orange berarti
mesin belum siap bekerja, dan jika tombol ini menyala dengan warna
hijau berarti mesin sudah siap bekerja
c. Tombol Copy quantity
d. Tombol indikator untuk terang dan gelap
e. Tombol indikator petunjuk adanya kertas yang tertinggal dalam
silinder
f. Tombol indikator penambahan tinta
g. Tombol untuk operasi manual 1/1 (satu per satu)
19
C.2.5. Mesin Risograph
20
Penampang Atas
TES ALL
100% 1/ 1 N PRN PRN
REDUCE
U
1. Add paper M
2. Replace ink E
cartridge
3. Replace master R
roll I
4. Replace empty dis
Chek setting posal C
◄NORMAL►
STOP START
21
15. Save
16. C (Erase)
17. Stop
18. Start
19. Test print
20. All print
B. Cara mengoperasikan mesin risograph
1. Tekan tombol ON/OFF
2. Masukkan kertas ke tray
3. Tekan Start
4. Tekan numeric untuk menentukan jumlah cetakan
5. Tekan C (Erase) jika master sudah tidak digunakan lagi
22
b. Tombol penggerak penghancuran
c. Tombol penggerak pembatalan
d. Lampu indicator
e. Lampu optic
f. Lobang kertas
g. Pisau pemotong
h. Bak tempat hasil penghanacuran
3. Cara penggunaanya
a. Tekan tombol ON/OFF
b. Masukan kertas satu per satu ke lobang penghancur
c. Usahakan dokumen yang akan dihancurkan melewati titik optik yang
berada di depan pisau pemotong
d. Jika ragu-ragu dapat dibatalkan dengan menekan tombolpembatalan
secara terus menerus sampai dokumen benar-benar keluar dari mesin. INI
HANYA DAPAT DILAKUKAN TERHADAP JENIS POTONGAN
VERTIKAL/MEMANJANG
4. Cara perawatan
a. Tempatkan pada yang kering/tidak lembab
b. Bersihkan pisau pemotong dengan menggunakan stilus (bahan pengungkit
dari plastic) tidak direkomendasikan pembersihan pisau pemotong dengan
menggunakan kawat/logam
c. Buanglah hasil potongan (berada di bak hasil potongan) sebelum
menyentuh menyentuh pisau pemotong
C.2.7. Numbering Machine/ Numerator
23
Mesin penomor disebut juga Numbering Machine dalam bahasa Inggris,
dan Numerator dalam bahasa Belanda. Mesin penomor biasa digunakan untuk
memberikan nomor secara urut dan memberi nomor rangkap pada kuitansi,
faktur, kartu-kartu, formulir, karcis/tiket, kupon, saham, obligasi, dan lain-lainnya.
24
C.2.8. Mesin Perforator
25
2. Cara kerja dan komponen mesinnya mekanis.
3. Membuat lubang bulat dengan garis tengah 5 mm.
B. Cara kerja pelubang kertas
1. Mata pelubang terbuat dari baja dengan permukaan cekung-tajam
dihubungkan dengan bagian penekan.
2. Papan kertas dengan lubang bulat bergaris tengah sama berposisi lurus
dengan mata pelubang.
3. Kertas diletakkan pada papan kertas, bila alat penekan ditekan mata
pelubang menembus kertas dengan meninggalkan lubang bulat sebesar
mata pelubang dengan garis tengah 5 mm.
26
MESIN PENJILID (BINDING MACHINE)
27
A. Ciri-ciri mesin penjilid
1. Penjilidan menggunakan plastic berbentuk spiral dengan hasil jilidan
meyerupai album foto.
2. bagian tepi kertas laporan yang akan di jilid diberi lubang-lubang lebih
dahulu. Lubang-lubang berbentuk segi empat dengan ukuran 8 x 3 mm
dan jarak antar lubang 5 mm ( kertas folio memanjang terdiri dari 20
lubang). Lubang-lubang itu sebagai tempat gigi plastic penjilid.
3. Cara kerja dan komponennya mekanis.
28
denga arah jarum jam, dan sebaliknya jika dokumen yang akan dilubangi
tebal maka arahkan tombol pengatur ini searah dengan arah jarum jam
29
1. Plastik penjilid bulat (round binding)
Terdiri dari 13 macam dengan garis tengah 4½ mm - 28½ mm.
2. Plastik penjilid oval (oval binding)
Terdiri dari 6 macam dengan garis tengah 25 – 52 mm.
3. plastik penjilid punggung sempit (narrow back binding)
Terdiri dari 8 macam dengan garis tengah 4½ - 15½ mm.
30
PEMOTONG KERTAS (PAPER CUTER)
Gambar Guillotine
2. Paper Cutter
31
Paper Cutter bentuknya lebih kecil dipergunakan untuk memotong
lembaran kertas sampai dengan 15 lb.
32
PENGHIMPUN KERTAS (STAPLER)
Stapler atau stepler adalah alat untuk menyatukan sejumlah kertas dengan
cara memasukkan isi stapler (staple) berbentuk huruf "U" yang terlipat di bagian
bawah kertas bila panjang kedua ujung isi stapler melebihi tebal kertas.
Di Indonesia, stapler bisa dijumpai di mana-mana, di kantor, sekolah, kios
fotokopi, rumah tangga, hingga di rumah makan dan penjual makanan. Stapler begitu
populer hingga memiliki banyak nama tidak resmi yang berasal dari suara yang
dikeluarkan alat ini, seperti: jekrekan, jepretan, atau cekrekan. Stapler sering
digunakan di Indonesia untuk penguat bungkus makanan. Plastik dilipat agar isi tidak
keluar dan diselesaikan dengan jepitan stapler.
Stapler terdiri dari beberapa ukuran yang menggunakan isi stapler yang
berbeda-beda:
1. Ukuran kecil, memakai isi ukuran No.10 (standar JIS) atau No.23 (standar Eropa-
Amerika), bisa menjilid kertas fotokopi hingga 20 lembar
2. Ukuran sedang, memakai isi ukuran No.3 atau No.35, menjilid kertas fotokopi 30
hingga 75 lembar bergantung pada panjang isi stapler
3. Ukuran besar, memakai isi ukuran No.1 atau No.12, bisa menjilid kertas fotokopi
dari 50 hingga sekitar 250 lembar bergantung pada panjang isi stapler. Tidak
bisa digunakan untuk menjilid kertas dalam jumlah sedikit, karena bagian isi
stapler yang keluar dari kertas terlalu panjang.
33
diisi dengan satu isi stapler, bisa digunakan untuk menjilid kertas, buku, hingga
memaku karpet, mebel, atau kotak. Isi stapler dibuat dalam berbagai ukuran, 3/16
inci, 1/4 inci, 3/8 inci, dan 1/2 inci.
Pada tanggal 24 Juli 1866, George W. McGill memperoleh U.S. Patent No.
56,587 untuk prototipe isi stapler modern berupa penyatu kertas dari kuningan yang
bisa dibengkokkan. Di tahun berikutnya pada tanggal 13 Agustus 1867, George W.
McGill kembali menerima U.S. Patent No. 67,665 untuk alat tekan yang bisa
memasukkan isi stapler ke dalam kertas. Alat ini ikut dipamerkan di Centennial
Exhibition tahun 1867 yang diselenggarakan di Philadelphia. McGill terus bekerja
menyempurnakan berbagai alat stapler dan isinya hingga tahun 1880-an. Pada
tanggal 18 Februari 1879, hak paten No. 212,316 diterima McGill dari kantor paten
Amerika Serikat untuk alat tekan memasukkan isi stapler yang disebut McGill Single-
Stroke Staple Press. Alat ini beratnya 1,1 kilogram dan bisa diisi dengan satu isi
stapler ukuran 1/2 inci untuk satu kali pengisian. Isi stapler bisa menembus beberapa
lembar kertas sekaligus.
Beberapa alat untuk menjilid atau mengikat kertas sebenarnya tidak
menggunakan klip, paku, atau isi stapler. Kertas dilubangi dan dilipat sehingga
sejumlah kertas bisa dijilid sekaligus. Sebagian di antaranya bahkan sudah
mendapat hak paten, termasuk alat yang disebut Clipless Stand Machine. Alat ini
dibuat di Newton, Iowa dan dijual antara tahun 1880-an hingga tahun 1920-an.
Kertas dilubangi membentuk bagian kertas seperti lidah yang bisa dilipat di bagian
belakang kertas. Cara kerja yang sama juga digunakan alat yang disebut Bump's
New Model Paper Fastener.
A. Penghimpun kertas
Penghimpun kertas dipergunakan untuk membendel kertas atau surat-
surat. Menurut kemampuan dan bentuknya penjepret kertas dapat dibedakan
menjadi:
1. Penghimpun kertas kecil yaitu penghimpun kertas yang bentuknya kecil dan
mampu untuk membendel kertas maksimum 10 lembar.
2. Penghimpun kertas sedang adalah penghimpun kertas yang bentuknya
sedang dan kemanpuannya untuk membendel 10 - 20 lembar.
3. Penghimpun kertasa besar adalah penghimpun kertas yang bentuknya besar
dan kemampuan untuk membendel lebih dari 20 lembar.
34
2. Cara kerja dan komponen mesinnya mekanik
3. Baru berfungsi bila diisi dengan nietjes/staples
4. Membendel kertas dengan kawat staples yang menembus pada kertas yang
dibendel.
35
Cara ini merupakan cara kerja yang paling sering digunakan. Bahan
yang ingin dijilid disatukan dengan isi stapler. Tekanan dari lengan bagian
atas stapler melipat ujung isi stapler yang melebihi tebal kertas. Isi stapler
yang mengunci di bagian belakang kertas bisa berbentuk standar atau datar
sesuai dengan pola yang ada di lengan bagian bawah stapler. Pola standar
membuat isi stapler yang terlipat di bagian belakang kertas menjadi agak
melengkung. Sedangkan pola datar membuat isi stapler terlipat dengan rata,
sehingga tumpukan kertas yang sudah dijilid bisa terlihat lebih rapi.
Pembuka stapler adalah alat sederhana yang digunakan untuk
membuka isi stapler yang tertanam di dalam kertas. Alat ini berbentuk seperti
kait ganda yang menarik bagian isi stapler yang terlipat dan meluruskannya.
36
Gaambar Stapler Majalah
4. Stapler listrik
Stapler bertenaga listrik sering digunakan di kantor yang
berhubungan dengan penjilidan, penerbitan, dan pengemasan. Penjilidan
kertas bisa dilakukan secara cepat dan akurat dengan stapler otomatis.
Mesin foto kopi model mutakhir yang dilengkapi penjilid otomatis
(stacker/stapler) bisa mengeluarkan salinan yang sudah dijilid dengan stapler
secara otomatis.
37
Mesin pembuka isi stapler adalah alat Bantu yang digunakan untuk
membantu membuka kawat stapler dengan lebih mudah dan aman. Pembuka isi
stapler ada 2 jenis, yaitu model tarik dan model jepit.
3. Pemeliharaan
a. Bersihkan kotoran yang melekat pada seluruh komponen dengan
menggunakan alcohol agar alat bebas karat.
b. Simpan alat ditempat yang kering
c. Bagian yang bergerak berikan pelumas
38
Pojector adalah media komunikasi visual yang dipergunakan untuk
memproyeksikan tulisan atau gambar yang dikoneksikan dengan komputer,
sehingga memperoleh hasil proyeksi yang lebih lebih jelas dan besar.
39
2) Tekan tombol ON/STANDBY seali saja, maka 3 lampu ON, LAMP, DAN
FAN juga menyala, kemudian diikuti munculnya tampilan logo TOSHIBA
3) Hubungkan kabel data ke peralatan yang akan dikoneksikan misalnya
komputer atau video
4) Jika dikoneksikan dengan komputer, maka sambungkan kabel data/soket
ke LCD yang bertulisan computer. Bila akan dihubungkan dengan video,
maka sambungkan kabel data/soket ke LCD yang bertuliskan video
5) Aktifkan peralatan (komputer atau video) yang akan dikoneksikan ke
LCD
6) Tekan tombol INPUT pada LCD/REMOTE CONTROLE
7) Atur kemiringan sudut dengan menekan knop baut yang berfungsi
sebagai kaki depan LCD sesuai sudut yang kita inginkan
8) Untuk mengatur lebar layar dengan memutar cincin ZOOM
9) Untuk mengatur ketepatan tembak/fokus, putar cincin fokus
10) Untuk mengatur volume suara tekan ► ◄
c. Peringatan,
1) Produk ini produk kelas A dan dapat menimbulkan gelombang frekuensi
2) Jangan membuka tutup kabin, terdapat tegangan tinggi yang berbahaya
d. Perawatan:
1) Gunakan sumber daya (energi) sesuai karakteristik mesin
2) Jangan menutup mesin yang masih aktip
3) Hindarkan dari air dan kelembaban tinggi
4) Bersihkan peralatan ini dengan menggunakan kain halus, baersih dan
tidak berdebu
5) Tidak direkomendasikan membersihkan alat ini dengan menggunakan
cairan pembersih
6) Bebaskanari tumpukan
7) Simpan pada tempat yang kering
40
C.2.13. Overhead Projector
41
Jenis OHP ini mempuyai tangkai lensa lengkung. Kalau dikemas
tangkai dan lensanya dilepas sendiri-sendiri dari sumbunya
42
1. Lensa proyektor
2. tombol pengatur fokus
3. Tangkai lensa proyektor
Penyajian
1. Letakkan transparansi dengan tepat pada saar lampu OHP mati
2. Penyaji tetap menghadap teus ke arah peserta
3. Tidak menunjuk pada permukaan transparansi dengan pensil atau
ballpoint yang tidak menggelinding.
4. Mematikan lampu untuk mengalihkan perhatian dan menghidupkan
untuk memusatkan perhatian peserta.
5. Menutup dengan kertas sebagaian tulisan atau gambar yang belum
diperlukan untuk ditampilkan
Selesai penyajian
1. Transparansi yang baru dipergunakan di kemas dalam kantong atau
kotak karton sesuai dengan urutan.
2. Diantara 2 transparnsidiberikan kertas pembatas
3. Steker dilepas, lensa proyektor dan tangkai dimasukkan ke tempat
semula.
4. Layar digulung kembali dan dikunci dengan urutan seperti kebalikannya
pada saat membuka.
43
ALAT KOMUNIKASI
2. Komponen-komponennya
a. Mesin utama pesawat
Di dalam mesin ini terdapat segala macam bentuk fungsi tombol untuk
komunikasi
b. Gagang telepon
Terdapat ear phone dan microphone untuk proses pengiriman suara
dan penerimaan suara.
c. Tuts angka
Digunakan untuk memasukkan digit angka untuk koneksi komunikasi
d. Lubang konektor dengan jalur komunikasi
Digunakan untuk menghubungkan antara mesin pesawat telepon dan
jalur komunikasi.
3. Fungsi Key Telephone
44
a. Sebagai switch board sederhana, (transfer)
b. Memindahkan dering, dengan cara :
1). Angakat handset
2). Tekan DND/FWD
3). Tekan nomor ekstensi yang diinginkan
c. Cara mematikan :
1) Tekan FWD/DND
2) Tekan “NOL”
d. Bantu menjawab, angkat handset dan tekan 40
4. Switch Board
Switch Board (Ing), Wesel Board (Bld) adalah alat penghubung
komunikasi.
a. Fungsi Switch Board
Alat untuk menghubungkan panggilan telepon dari luar ke internal
perusahaan lewat pesawat telepon
b. Jenis switch board
1) PMBX
2) PABX
45
7). E, Pemutus hubungan
8). O, Tombol penyadap
9). W Untuk menahan sambungan dari luar untuk menunggu koneksi
46
1) Suara tidak jelas/ada gangguan
2) Pembicaraan dirasakan belum selesai ……….. tetapi ada kesan
lawan bicara akan segera menutup pesawat telepon
47
Tujuannya agar kita tidak kehilangan komunikasi jika kita harus
meninggalkan ruangan misalnya kita akan pergi ke kantin untuk istirahat
Caranya:
a. Angkat handset NGKAT HANDSET
b. Tekan FWD/DND
c. Tekan nomor ekstensi yang kita kehendaki
d. Letakkan handset……………. Jika ada orang yang ingin berbicara
dengan kita dengan menekan nomor ekstensi kita tetapi dering
akan pindah ke tempat yang kita kehendaki
48
4) Terdengar nada sambung
5) Dering normal (tut-tut-tut)
6) Dering berubah (cuuurrrrrr….cuuurrrrr….cuuuurrrrr…..)
7) Tekan start dan letakkan handset
49
Petunjuk :
1. Bacalah soal dengan teliti
2. Berilah tanda silang ( X ) pada option a, b, c, dan d yang Anda anggap benar
50
6. Mesin ketik yang memiliki panjang gandaran (carriage) 15 – 25 inc
disebut:
a. Mesin ketik semi standard
b. Mesin ketik standard
c. Mesin ketik semi baby portable
d. Mesin ketik semi long wagon
10. Isi stapler dengan ukuran No 10, secara resmi disebut standard:
a. Standard JIS
b. Standard JIS Eropah
c. Standard JIS Amerika
d. Standard JIS Erpah-Amerika
51
11. Plastik penjilid bulat (round binding) terdiri dari 13 macam garis tengah
dengan ukuran:
1 1
a. 4 /2 - 15 /2 mm
1 1
b. 4 /2 - 28 /2 mm
c. 25 - 28 mm
d. 25 - 53 mm
13. Anda sebagai operator telepon, ada permintaan dari perusahaan mitra
yang ingin berbicara dengan kepala bagian humas di unit kantor
perusahaan Anda. Bagaimana cara mentransfer komunikasi tersebut?
a. Tekan transf, tekan FWD, tekan nomor ekstensi
b. Tekan transf, tekan DND, tekan nomor ekstensi
c. Tekan transf, tekan nomor ekstensi
d. Tekan transf, tekan answer
52
E. Rangkuman
Proses diklat ini bertujuan untuk memberi gambaran kepada peserta diklat, bahwa
keberhasilan suatu organisasi tidak semata-mata tergantung pada tersedianya
peralatan teknologi perkantoran yang canggih. Akan tetapi keberhasilan tersebut
sebenarnya terletak pada bagaimana kita dapat memanfaatkan peralatan kantor
yang ada yang dihubungkan dengan bagaimana pemilihan peralatan kantor untuk
mendukung kelancaran tugas-tugas yang diembannya. Indikator keberhasilan diklat
adalah peserta diklat memiliki kompetensi dasar keterampilan mengopersikan mesin-
mesin/peralatan kantor dengan baik dan benar.
Daftar Pustaka
Geofrey Mill & Oliver Standingford (1980), Manajemen Perkantoran Modern,
Jakarta, Bina Aksara
Purwanto, dkk. (2007), Pedoman Praktik Perkantoran, FISE UNY
-------------------. (2007), Panduan Praktik Teknologi Perkantoran, FISE UNY
Sekretariat Jenderal, Depdikbud, (1983), Pedoman Tata Persuratan dan
Kearsipan dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,
Setditjen Depdikbud
Sutarto, (1997), Sekretaris dan Tatawarkat, Yogyakarta, Gajah Mada University
Press
The Liang Gie, (1983), Manajemen Perkantoran Modern, Yogyakarta,
Supersukses & Nur Cahaya Manual
Mesin Binding Manual Data
royektor (LCD) Manual Msin
Ketik Elektronik Manual
Mesin Duplikator Manual
Mesin Foto Coppy Manual
Facsimile
Manual Mesin Risograph
www.wikipedia.com
53