Laporan Akhir PTK IPA
Laporan Akhir PTK IPA
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh
……………………………..
NIP. …………………………..
Dibiayai oleh
Swadana Peserta PTK yang diselenggarakan oleh
Forum Ilmiah Guru (FIG) Kabupaten Pandeglang
Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM) Untirta Banten
2009
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Diketahui
Pembimbing, Co Pembimbing
NIP. 131411828
ABSTRAK
Sejauh ini mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap
sulit oleh sebagian besar siswa, termasuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Cipeucang. Hasil belajar yang dicapai siswa pada tahun-tahun sebelumnya selalu
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa
yang dicapai dapat disebabkan oleh motivasi siswa untuk belajar IPA kurang,
proses pembelajaran atau sarana belajar yang kurang memadai. Salah satu upaya
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
motivasi dan aktivitas siswa sehingga memudahkan siswa memahami konsep-
konsep IPA. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus
dilakukan 2 (dua) kali pertemuan. Pada siklus I menunjukan peningkatan
prosentase aktivitas siswa, pada pertemuan pertama 36 % dan pertemuan kedua 68
%. Sedangkan di siklus II pertemuan pertama 72 % dan pertemua kedua 88 %.
Hasil belajarpun mengalami peningkatan di siklus I ketuntasan belajar 76 %,
sedangkan disiklus II ketuntasan belajar 84 %, disamping itu tanggapan siswa
juga positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terlihat dari
angket yang dijawab siswa yang merasa senang dengan model pembelajaran ini.
KATA PENGANTAR
laporan penelitian ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
junjunan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan
temuan masih rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA. Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1
peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPA konsep Energi dan Usaha
bantuan dan dukungan baik moril maupun spiritual kepada semua pihak sehingga
5
Banten.
3. Ibu Dra. Wahyuni. Selaku Co. Pembimbing dalam penelitian ini yang telah
5. Para siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang tahun pelajaran 2008 –
pembelajaran di kelas.
laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kekeliruan dan
Peneliti
6
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Tabel v
Daftar Lampiran vi
BAB I. PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 3
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah 3
D. Tujuan Penelitian 4
E. Manfaat Hasil Penelitian 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar 6
B. Motivasi Belajar 10
C. Pembelajaran Kooperatif 12
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 13
E. Gambaran Umum Konsep Energi dan Usaha 15
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 17
B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas 18
C. Data dan Teknik Pengumpulan Data 19
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I
7
1. Aktivitas Belajar 23
2. Hasil Belajar 24
3. Refleksi 26
B. Siklus II
1. Aktivitas Belajar 27
2. Hasil Belajar 28
3. Motivasi 28
4. Refleksi 29
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 33
B. Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 35
8
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-lampiran
2. Jadwal penelitian
3. Silabus
4. RPP
5. LKS
7. Lembar pengamatan
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya
dilaksanakan guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi
terkait dengan berbagai faktor dan unsur. Oleh karena itu eksistensi seorang guru
tidak hanya diukur dari penguasaan materi pelajaran atau menyiapkan perangkat-
Selama ini perhatian sangat besar ditujukan pada upaya memberikan materi
ini kurang meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa. Masih banyak tenaga
oleh guru. Dalam penyampaian materi biasanya guru menggunakan tipe ceramah
dimana siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan
guru dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian suasana
menuntut adanya partisifasi aktif dari seluruh siswa. Jadi kegiatan belajar berpusat
pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator didalamnya agar suasana kelas
lebih hidup.
sedang mengalami proses belajar yang sangat efektif yang bisa memberikan hasil
belajar yang jauh lebih maksimal daripada kalau dia mendengarkan penjelasan
guru.
Rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang diperoleh siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang, juga diakibatkan dari cara belajar siswa yang
masih salah. Selama ini siswa belajarnya dengan cara menghafal (rote learning)
sebelumnya perolehan skor nilai hasil belajar dari ulangan harian / ulangan blok
sangat rendah, yaitu berkisar antara 60% sampai dengan 70% di bawah KKM
(Kriteris Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan. Berarti hanya sekitar 30%
sampai dengan 40% yang sudah tuntas. Belajar dikatakan tuntas bila siswa telah
mencapai prestasi belajar atau nilai dengan skor ≥ 60. Dengan demikian hasil
belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cipeucang Pandeglang masih
dianggap rendah.
12
dan mereaksi terhadap berbagai aspek situasi itu untuk tujuan-tujuan yang nyata
bagi siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan suatu metode
B. Identifikasi Masalah
belajar siswa.
belajar siswa.
motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA khususnya pada konsep
berikut :
motivasi belajar siswa pada mata pelajara IPA khususnya dalam konsep
siswa pada mata pelajaran IPA khususnya dalam konsep energi dan usaha.
D. Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan motivasi belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui
proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Cipeucang.
2. Meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep energi dan usaha melalui proses
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Cipeucang.
situasi belajar mengajar yang efektif dan efisien (suasana belajar yang
suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup, maka hasil belajarnya
pun meningkat.
tersebut.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengalaman dapat berupa situasi belajar yang sengaja diciptakan oleh orang lain
atau situasi yang tercipta begitu adanya. Peristiwa belajar yang terjadi karena
dirancang oleh orang lain di luar diri individu sebagai pebelajar biasa disebut
Istilah belajar berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku pada
diri individu yang biasanya terjadi setelah adanya interaksi dengan sumber belajar,
sumber belajar ini dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.
adalah sesuatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam
merangsang siswa untuk belajar. Hal ini tidak harus berupa proses transformasi
melaksanakan beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut tidak ada gunanya jika tidak
Faktor tersebut menurut Muhibin Syah (1995 : 132) secara umum terbagi
(1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti
halnya minat, bakat dan kemampuan.
(2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan disekitar
siswa seperti keadaan keluarga, latar belakang ekonomi dan
kemampuan guru dalam mengajar.
(3) Faktor pendekatan mengajar, berupa upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
dibutuhkan suatu formula bentuk pembelajaran yang utuh dan tentu saja
menyeluruh, dalam arti proses pembelajaran melibatkan aktivitas siswa. Jadi pada
hakekatnya, belajar adalah wujud keaktifan siswa walaupun derajatnya tidak sama
antara siswa satu dengan yang lainnya dalam suatu proses belajar mengajar di
kelas. Tetapi terdapat banyak keaktifan yang tak dapat dilihat dengan mata atau
baru. Jadi yang dimaksud siswa belajar secara aktif adalah belajar dengan
fisik.
yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati, 1999 : 3).
adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha hasil belajar
berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada nilai setiap
mengikuti tes.
Menurut Sudjana (1999 : 25), hasil belajar pada dasarnya adalah perubahan
tingkah laku atau keterampilan yang berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan
lingkungan. Hasil belajar dipengaruhi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
antara lain: cacat badan, kesehatan dan sebagainya. Faktor psikologis antara
Faktor ini datangnya dari luar diri siswa, faktor ini melipui faktor keluarga,
laboratorium.
Hasil belajar dapat digolongkan pada hasil yang bersifat penguasaan sesaat
fakta, teori, istilah-istilah, pendapat dan sebagainya. Hasil belajar yang bersifat
berkelanjutan harus dilakukan terus menerus dalam hampir setiap kegiatan belajar.
Agar hasil belajar yang dicapai oleh siswa tinggi dan berkualitas, tujuan
pengajaran yang dicapai juga tinggi, sangat dipengaruhi oleh proses interaksi
antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa akan baik bila komunikasi
siswa dalam suatu proses pembelajaran yang sering digunakan adalah berupa tes
hasil belajar. Tes hasil belajar disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes itu
sendiri, misalnya dalam bentuk pretes dan postes. Pretes adalah tes yang
sejauhmana siswa telah menguasai bahan yang akan diberikan. Sedangkan postes
adalah tes yang diberikan sesudah suatu pelajaran selesai diajarkan, tujuannya
adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa tersebut telah menguasai bahan yang
telah diajarkan. Perbedaan hasil kedua jenis tes ini akan ditentukan oleh kualitas
19
B. Motivasi Belajar
Menurut Tita Rosita (1995 : 102) “Motivasi adalah dorongan dasar yang
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, sebab jika tidak ada dorongan
dalam diri siswa untuk belajar, maka proses pembelajaran tidak akan efektif.
Siswa yang termotivasi belajar akan berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran
yang berlangsung tanpa rasa terpaksa, tetapi secara sukarela atas inisiatif sendiri.
Sebagai akibat dari hal ini maka hasil belajar yang dicapai akan lebih lama
diserap, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut maka dorongan dalam
diri siswa akan terpenuhi; dan siswa akan merasa puas dengan hasil belajar yang
Dalam kegiatan belajar di kelas ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan
yaitu: 1) kemana siswa menuju pada akhir kegiatan, 2) bagaimana caranya agar
siswa tiba pada sasaran yang dituju, 3) bagaimana agar dapat diketahui apakah
sasaran yang dituju itu sudah tercapai atau belum. Agar melalui ketiga hal tersebut
20
belajar siswa.
optimal untuk belajar”. Oleh karena itu maka guru harus membangkitkan motivasi
khususnya untuk menemukan jalan untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini
ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul
dari luar diri individu, baik yang disebabkan oleh orang lain maupun oleh keadaan
yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa tekanan dari luar.
Menurut Ratna Wilis Dahar (1985 : 13) “Motivasi instrinsik jauh lebih kuat
dari pada motivasi ekstrinsik, karena timbulnya motivasi instrinsik ini sepenuhnya
disadari oleh individu yang terlibat, tanpa desakan atau dorongan apapun”.
Motivasi instrinsik dapat mengubah sikap seseorang dari malas menjadi giat
siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. kemungkinan lainnya
sehingga siswa belum terlibat aktif secara maksimal dalam proses pembelajaran,
oleh karena itu maka perlu upaya untuk membangkitkan motivasi belajar dan
C. Pembelajaran Kooperatif
kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan
kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
kalau memperhatikan dua prinsip inti berikut. Yang pertama adalah adanya saling
tugas dari guru. Prinsip yang kedua adalah tanggungjawab pribadi (individual
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
Menurut Anita Lie (2004 : 69), “siswa bekerja dengan sesama siswa dalam
Para anggota dari kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lian tentang topik
pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya apa yang
beragam latar belakang, misalnya dari segi prestasi, jenis kelamin, suku,
agama, status sosial dan lain-lain. Kelompok ini disebut kelompok asal.
membentuk tim ahli. Tim ahli membahas sub topik masing-masing dan
menjadi ahli mengajar teman satu tim mereka tentang sub topik yang
mereka kuasai.
Tapi pada saat mengerjakan tes siswa tidak boleh bekerja sama.
Keterangan :
I : Kelompok asal
II : Kelompok ahli
Kompetensi dasar yang harus disampaikan pada konsep energi dan usaha
kehidupan sehari-hari.
merupakan besaran skalar, energi bersifat kekal yang berarti tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat berubah dari bentuk
1. Bentuk-bentuk Energi
antara lain energi kimia, energi kalor, energi bunyi, energi cahaya, energi listrik,
lain. Alat atau benda yang melakukan konversi energi disebut converter.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya
dapat berubah bentuk dari energi yang satu ke energi yang lain.
4. Sumber-sumber Energi.
Sumber energi ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat
diperbarui. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui ialah sumber energi yang
jika sudah habis tidak dapat diadakan lagi. Sumber energi yang dapat diperbarui
ialah sumber energi yang jika sudah habis, dapat diadakan kembali.
5. Usaha
Usaha (W) adalah hasil kali antara gaya dengan perpindahan yang searah
gaya. Benda dikatakan melakukan usaha jika ada gaya (F) yang bekerja dan ada
perpindahan (S).
Usaha dirumuskan W = F X S
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa yang berkaitan
A. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2008-2009 di SMP Negeri 1 Cipeucang mulai dari bulan Januari sampai dengan
Maret sebanyak 4 kali pertemuan yang dibagi menjadi 2 siklus. Siklus I sebanyak
2 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Jumlah jam pelajaran
IPA dalam satu minggu adalah 4 jam pelajaran dimana satu jam pelajaran
waktunya 40 menit.
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII Perempuan sebanyak 25 siswa
kelas laki-laki dan kelas perempuan). Peneliti mengambil subjek siswa kelas
laki-laki dan berdasarkan dari hasil belajar pada konsep materi sebelumnya masih
yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan
oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-
tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen
Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat
1. Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang
didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang
meliputi :
Jawaban angket
29
Foto kegiatan
a. Observasi
b. Angket
telah dilakukan, dimana angket adalah merupakan tanggapan dari seluruh siswa
dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
dalam lembar observasi. Oleh karena itu di lengkapi lagi dengan jurnal harian /
catatan harian yang merupakan alat bantu perekam yang paling sederhana yang
d. Foto
30
kelas atau untuk memperjelas data dan hasil observasi dari penelitian ini, di
gunakan foto. Foto ini juga dapat membantu dalam evaluasi tentang data – data
lainnya.
Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh melalui pretes
berakhirnya setiap siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap berakhirnya disetiap
siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa
kooperatif tipe jigsaw. Data hasil tes tersebut bisa di jadikan acuan, pertimbangan,
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Data Observasi
A
− X 100% , dimana A = Jumlah siswa yang melakukan
B kegiatan
31
b. Data Angket
Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes masing-
masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria
banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 60 (siswa yang
BAB IV
proses pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe jigsaw dalam rangka
meningkatkan motivasi serta aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh
siswa.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Di awal setiap siklus diadakan pretes I dan pretes II, demikian pula
diakhir setiap siklus diadakan postes yaitu postes I dan postes II setelah proses
A. Siklus I.
1. Aktivitas Belajar
2009, dilakukan pretes siklus I, setelah melakukan pretes siswa berada pada
beranggotakan empat orang setiap kelompok dan satu kelompok terdiri dari lima
orang, kemudian guru membagikan LKS kepada setiap siswa dalam kelompok
dalam kelompok ahli sesuai dengan LKS yang akan dikerjakannya, terbagi dalam
buku catatan masing-masing. Pada pertemuan pertama ini belum nampak adanya
Berdasar data hasil observasi, diperoleh 7 orang siswa (28 %) yang bekerjasama,
4 orang siswa (16 %) yang bertanya, 6 orang siswa (24 %) yang mengemukakan
pendapat dalam diskusi dan 7 orang siswa yang membuat rangkuman. Prosentase
tanggal 11 Februari 2009 guru meminta siswa untuk berada pada tatanan
kelompok asal, kemudian secara bergiliran siswa diminta untuk menjelaskan hasil
diskusi pada kelompok ahli kepada temannya di kelompok asal. Pada pertemuan
kedua ini siswa sudah mulai terlihat aktif. Aktivitas kelas pada pertemuan kedua
10 orang siswa (40 %), bertanya 8 orang siswa (32 %), aktivitas yang
mengemukakan pendapat 9 orang siswa (36 %), dan yang membuat rangkuman 12
orang siswa (48 %). Prosentase aktivitas kelas secara keseluruhan yaitu 68 %.
sebesar 32 %.
2. Hasil Belajar.
pertemuan pertama siklus I, tepatnya hari Senin, 9 Februari 2009 , siswa diberikan
tes awal berupa pretes I yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
pretes I ternyata diperoleh skor nilai rata-rata 44,20 dan prosentase ketuntasan
belajar sebesar 28 % yaitu hanya 7 orang siswa yang sudah tuntas dari 25 siswa.
telah ditetapkan yaitu 60. Walaupun demikian skor nilai ini masih dianggap wajar,
pertemuan maka untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar setelah diberi
Februari 2009. Berdasarkan hasil dari postes I diperoleh skor nilai rata-rata 64,60
3. Refleksi
yang diharapkan. Hal ini dapat dikatakan adanya peningkatan prosentase aktivitas
menjadi 68 %. Dalam hal ini aktivitas kelas sudah termasuk kategori aktif, karena
kriteria keaktifan kelas dikatakan cukup apabila proses aktivitas kelas berkisar
antara 50 – 75%. Namun ada beberapa jenis aktivitas siswa yang masih dianggap
prediksi diperkirakan bahwa siswa masih belum menguasai betul materi pelajaran
yang sedang dibahas, sehingga timbul rasa tidak percaya diri atau suatu keragu-
orang lain. Oleh karena itu nampaknya perlu ada pendekatan guru terhadap siswa
36
untuk bisa merangsang atau menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dengan
cara belajar yang maksimal dan menjelaskan bahwa hal ini masih sedang taraf
belajar. Siswa juga perlu dilatih keberanian mentalnya untuk mau mencoba aktif
hal itu tidak sesuai dengan konsep yang dia yakini (misalkan dari buku sumber).
Peningkatan ini cukup besar dan bisa dikatakan memenuhi kategori berhasil,
karena siswa yang mencapai nilai diatas 60 (diatas KKM yang telah ditetapkan)
sudah lebih dari 75%. Dengan demikian bahwa pengaruh proses pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cukup besar sehingga dapat
langsung dari guru melalui papan tulis. Dengan demikian hal ini perlu
B. Siklus II
1. Aktivitas Belajar
Pada pertemuan pertama di siklus II, yaitu hari Senin tanggal 16 Februari
2009 dilanjutkan kembali proses pembelajaran mengenai konsep usaha dan daya.
37
pertemuan ini, yang bekerjasama sebanyak 12 orang siswa (48 %), bertanya 9
orang siswa (36 %), yang mengemukakan pendapat 11 orang siswa (44 %) dan
sebagai pertemuan terakhir dari seluruh aktivitas penelitian ini, yang dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 18 Februari 2009. Ternyata suasana belajar semakin
bahwa yang bekerjasama yaitu sebanyak 13 orang siswa (52 %) yang bertanya
dan 11 orang siswa (44 %) yang mengemukakan pendapat 12 orang siswa (48 %)
dan yang membuat rangkuman sebanyak 19 orang siswa (76 %). Prosentase
2. Hasil Belajar
Konsep yang dipelajari di siklus II ini adalah usaha dan daya. Hasil yang
diperoleh dari pretes II memberikan skor nilai rata-rata kelas sebesar 50,60 dan
ketuntasan belajar siswa mencapai 48 %, yaitu 12 orang siswa yang sudah tuntas
diperoleh hasil dari postes II dengan ketuntasan belajar sebesar 84 % dan nilai rata
38
– rata sebesar 72,00. Kenaikan dari pretes ke postes sebesar 36 % dan kenaikan
3. Motivasi
dari siklus I sampai siklus II, siswa diberikan angket isian untuk mengetahui
motivasi siswa dalam model pembelajaran tipe jigsaw, karena dengan adanya
motivasi belajar tersebut akan ada dorongan belajar dalam diri siswa. Dari angket
yang diberikan pada siswa diantaranya ditanyakan merasa senang kegiatan belajar
IPA, belajar IPA dengan diskusi kelompok menyenangkan, merasa senang belajar
dari teman, merasa lebih mudah memahami penjelasan dari teman dan perlunya
kegiatan seperti yang dilakukan dikembangkan, dengan opsi pilihan setuju, ragu-
Berdasar hasil angket yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil siswa
yang senang dengan kegiatan belajar IPA 19 orang siswa setuju (76 %), 5 orang
siswa ragu-ragu (20 %) dan 1 orang siswa tidak setuju (4 %), sedangkan belajar
dengan diskusi kelompok 23 orang siswa setuju (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu
(8 %), yang merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 orang siswa setuju
(92 %), 2 orang siswa ragu-ragu (8 %), yang merasa mudah memahami penjelasan
teman 20 orang siswa setuju (80 %), 3 orang siswa ragu-ragu (12 %), dan 2 orang
siswa tidak setuju (8 %), dan yang berpendapat perlu dikembangkan sebanyak 21
orang siswa setuju (84 %), sedangkan 4 orang siswa ragu-ragu (16 %).
4. Refleksi
39
dari siklus I sampai siklus II maka berdasarkan analisis data kegiatan siswa
diperoleh peningkatan aktivitas siswa yang cukup berarti. Untuk lebih jelasnya
Pertemuan 1 2 1 2
Prosen Aktivitas Kelas (%) 36 68 72 88
Adapun hasil belajar (ketuntasan belajar dan skor nilai rata-rata) yang
diperoleh setelah proses pembelajaran di siklus I dan siklus II melalui postes I dan
I 28 % 76 % 48 %
II 48 % 84 % 36 %
hasil belajar meningkat. Kenyataan ini bisa dijelaskan bahwa proses pembelajaran
pada konsep eneri dan perubahannya serta usaha dan daya dengan menggunakan
model pembelajaran tipe jigsaw menarik bagi siswa, sehingga siswa termotivasi
Hal ini juga terlihat dari hasil angket siswa yang dapat dilihat pada tabel
Prosentase
Jumlah
Pernyataan
No Pernyataan Responden
Responden
S RR TS % % %
1 Saya senang dengan kegiatan belajar IPA 19 5 1 76 20 4
Belajar IPA dengan diskusi kelompok
2 23 2 - 92 8 -
menyenangkan
Saya merasa senang belajar dari
3 23 2 - 92 8 -
penjelasan teman
Saya merasa mudah memahami
4 20 3 2 80 12 8
penjelasan dari teman
Menurut saya kegiatan belajar ini perlu
5 21 4 - 84 16 -
dikembangkan
Jumlah 424 64 12
Rata-rata Prosentase (%) 85 13 2
Dari tabel diatas terlihat motivasi yang dimiliki siswa dengan belajar tipe
jigsaw sangat menyenangkan, maka pembelajaran akan dirasakan lebih efektif dan
apabila siswa aktif pada saat diskusi membahas materi pembelajaran, baik dalam
mengerti dan paham apa yang sedang dipelajarinya, sehingga hasil belajarnya pun
baik/meningkat, maka bisa dipastikan hasil belajarnya pun baik pula / meningkat.
42
BAB V
A. Simpulan
sebagai berikut :
motivasi belajar siswa dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dan angket
hasil belajar dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Ternyata di siklus
43
menjadi 84 %.
B. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian tindakan kelas ini
2. Siswa hendaknya lebih bergairah dan lebih termotivasi serta lebih aktif
tipe jigsaw.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR HADIR
Kelas : VIII. P
Mata Pelajaran : IPA
Siklus : ………
Pertemuan ke : ……….
Tanggal : ……………………..
No
Nama Tanda Tangan
Urut
1 ARIAH 1
2 ARSAH 2
3 DEDE KURNIASIH 3
4 DEDE PARAMITA 4
5 DEDE SUMIATI 5
6 DIAN FITRIYANI 6
7 DIAN ROSMALAYENI 7
8 IIS WIDIANINGSIH 8
9 MASRIAH 9
10 MISPAH 10
11 MURNI MURTAPIAH 11
12 MURNISAH 12
13 NANI NURHAYATI 13
14 NELI AGUSTIN 14
15 NENG MURDIAH 15
16 SAPIAH 16
17 SAPNAH 17
18 SARNI SURYANI 18
46
19 SINTA BELA 19
20 SITI HALIMAH 20
21 SUPRIAH 21
22 UUN TRISNAWATI 22
23 UUN UNDATI 23
No
24 Kegiatan
YULIAWATI Bulan 24
25 YUNI WAHYUNI Januari Februari
25 Maret
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penyusunan Proposal
Penelitian
2 Konsultasi Dosen
Pembimbing
3 Penyusunan
instrument,skenario
pembelajaran, soal
4 Pelaksanaan
A. Menyiapkan kelas
dan perangkat
pembelajaran
B. Melaksanakan
tindakan siklus I
C. Konsultasi dosen
pembimbing
D. Melaksanakan
tindakan Siklus II
5 Penyusunan Laporan
6 Konsultasi dosen
pembimbing
JADUAL PENELITIAN
47
1
SILABUS
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Materi
Penilaian
Kompetensi Pokok/ Alokasi Sumber
Indikator Kegiatan Pembelajaran
Dasar Pembelajara Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
n Instrumen Instrumen
5.1 Mengidentifi Melukiskan penjumlahan Gaya Memetakan gaya-gaya yang Tes tulis Tes uraian Bila A memiliki gaya 10 N dan B 4 x 40’ Buku
gaya dan selisih gaya- ada pada suatu benda 20 N yang arahnya sama, siswa,
kasi jenis-
gaya segaris baik yang Menentukan jenis-jenis gaya Hitung resultan gayanya ? neraca
jenis gaya,
searah maupun yang bekerja pada suatu benda lengan
penjumlahan
berlawanan. Menghitung resultan gaya Tes unjuk Uji petik kerja Lakukan percobaan tentang dan
gaya dan
kerja produk gaya gesek pada permukaan neraca
pengaruhnya Membedakan besar gaya segaris yang searah
gesekan pada berbagai Menghitung resultan gaya licin dan permukaan kasar lalu pegas,
pada suatu
permukaan yang berbeda segaris yang berlawanan arah bandingkan hasil dari kedua LKS
benda yang
kekasarannya yaitu pada Melakukan percobaan gaya percobaan tsb.
dikenai gaya
permukaan benda yang gesek pada permukaan yang
licin, agak kasar, dan kasar dan licin Tes tulis Tes isian
kasar Merumuskan adanya gaya Sebutkan contoh gaya gesek
yang menguntungkan dan yang
Menunjukkan beberapa gesek yang menguntungkan
dan merugikan dalam merugikan dalam kehidupan
contoh adanya gaya
kehidupan sehari-hari sehari-hari.
gesekan yang
Mencari perbedaan berat dan Tes tulis Tes uraian
menguntungkan dan gaya
masa menggunakan alat Apakah perbedaan berat dan
gesekan yang merugikan
massa suatu benda?
2
Materi
Kompetensi Pokok/ Penilaian Alokasi Sumber
Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
n Instrumen Instrumen
Membandingkan berat dan
massa suatu benda
Tes tulis
Menunjukkan penerapan
daya dalam kehidupan
sehari-hari
Menunjukkan Melakukan percobaan tentang Tes unjuk Uji petik kerja Lakukan percobaan dengan 6x40’ Buku
5.4 Melakukan penggunaan beberapa pesawat sederhana (Tuas, kerja prosedur dan menggunakan alat-alat untuk siswa,
percobaan Katrol, bidang miring) produk menemukan konsep pesawat LKS, Alat
pesawat sederhana yang
tentang sederhana alat
sering dijumpai dalam
pesawat praktek
kehidupan sehari-hari
sederhana
misalnya tuas
dan
(pengungkit), katrol
penerapan
tunggal baik yang tetap
nya dalam
maupun yang bergerak,
kehidupan
bidang miring, dan roda
sehari-hari
gigi (gear)
4
Materi
Kompetensi Pokok/ Penilaian Alokasi Sumber
Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
n Instrumen Instrumen
Untuk memudahkan melakukan
Menyelesaikan masalah Diskusi untuk memecahkan Tes tulis Isian pekerjaan digunakan ....
secara kuantitatif masalah yang berhubunan
sederhana yang dengan pesawat sederhana
berhubungan dengan
pesawat sederhana
Menemukan hubungan Melakukan percobaan tentang Tes unjuk Uji petik kerja Lakukan percobaan untuk 8x 40’ Buku
5.5 Menyelidiki antara gaya, tekanan, dan tekanan sampai menemukan kerja prosedur dan menemukan konsep tekanan ! siswa,
tekanan konsep tekanan produk LKS, Alat
luas daerah yang dikenai
pada Melakukan percobaan bejana Tes tulis Tes isian alat
gaya melalui percobaan
benda berhubungan Sebutkan contoh peristiwa praktikum
padat, cair, Mengaplikasikan prinsip Tes unjuk Uji petik kerja dalam kehidupan sehari-hari
bejana berhubungan Melakukan percobaan tentang
dan gas kerja prosedur berdasarkan prinsip bejana
dalam kehidupan sehari- hukum pascal, hukum
serta berhubungan.
hari Archimides
penerapan Tes tulis Tes Uraian Lakukan percobaan untuk
Mencari informasi melalui
nya dalam Mendeskripsikan hukum
menemukan konsep hukum
Pascal dan Hukum lingkungan alat-alat yang prinsip
kehidupan Pascal dan Hukum archimides.
Archimedes melalui kerjanya berdasarkan hukum
sehari-hari
percobaan sederhana Pascal dan Hukum Archimides
serta penerapannya dalam Studi lapangan untuk
menemukan konsep tekanan Tes tulis Tes isian Kelompokkan alat-alat yang
kehidupan sehari-hari
prinsip kerjanya berdasarkan
Menunjukkan beberapa hukum Pascal ?
produk teknologi dalam
kehidupan sehari-hari
sehubungan dengan
konsep benda terapung,
melayang dan tenggelam
5
Materi
Kompetensi Pokok/ Penilaian Alokasi Sumber
Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran
Pembelajara Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
n Instrumen Instrumen
Mengapa tanggul di tepi sungai
pada bagian bawah dibuat
agak lebih kuat dari pada
Mengaplikasikan konsep bagian atas ?
tekanan benda padat, cair,
dan gas pada peristiwa
alam yang relevan (dalam
penyelesaian masalah
sehari- hari)
1
Standar Kompetensi 5
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat:
B. Materi Pembelajaran
Energi dan Perubahannya
C. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Informasi
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran
Kooperatif
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pretes
2. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu
yang lalu, yaitu gerak dengan pertanyaan;
a. Apa yang dimaksud dengan gerak?
b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan mengangkat meja, lalu bertanya
mengapa dapat mengangkat meja?
3. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Guru membagikan LKS
c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan
d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk
mendiskusikan LKS. dengan membaca buku paket IPA
e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa
f. Meminta siswa menggaris bawahi kata-kata yang penting,
kemudian menuliskan dalam buku masing-masing
3
4. Kegiatan Penutup
Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan
membuat rangkuman
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran yang lalu,
yaitu energi dengan pertanyaan;
b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan benda dijatuhkan, lalu bertanya
kecepatan benda semakin ke bawah?.
2. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dalam tim
ahli kepada temannya di kelompok asal
c. Melakukan diskusi dalam kelompok asal
d. Menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta bimbingan
e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran
kooperatif
3. Kegiatan Penutup
a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi
mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain.
b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran
kooperatif hari ini
c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan
4
- Bel Listrik
F. Sumber Belajar
1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007.
Jakarta. Erlangga.
2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan
G. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian.
3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes
Standar Kompetensi 5
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan studi pustaka siswa dapat:
E. Materi Pembelajaran
Usaha dan Daya
F. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual
2. Metode : Diskusi dan Informasi
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran
Kooperatif
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Melakukan pretes.
2. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang pelajaran minggu
yang lalu, yaitu energi dan perubahannya;
Apa yang dimaksud dengan energi ?
b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan mengangkat kursi, lalu bertanya
mengapa dapat mengangkat kursi?
3. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal.
b. Guru membagikan LKS
c. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan
d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok ahli untuk
mendiskusikan LKS dengan membaca buku paket IPA
e. Guru melakukan pembimbingan kerja siswa
f. Meminta siswa menuliskan kata-kata yang penting dalam buku
masing-masing
4. Kegiatan Penutup
7
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Prasarat Pengetahuan
- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang hasil diskusi
pelajaran minggu yang lalu, yaitu usaha dengan pertanyaan;
b. Motivasi
- Guru mendemonstrasikan mendorong meja, lalu bertanya
mengapa meja berpindah?.
2. Kegiatan Inti
a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok asal
b. Secara bergantian siswa menyampaikan hasil diskusi dari
kelompok ahli kepada temannya dikelompok asal
c. Melakukan diskusi dalam tatanan kelompok asal untuk
menanggapi hasil diskusi di kelompok ahli
d. Guru menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta
bimbingan
e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran
kooperatif
3. Kegiatan Penutup
a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi
mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain.
b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran
kooperatif hari ini
c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian tujuan
8
E. Sumber Belajar
1. Buku IPA SMP Kelas VIII : Sumarwan , dkk. 2007.
Jakarta. Erlangga.
2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan
F. Penilaian
2. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Tes Pilihan Ganda, Tes uraian.
3. Instrumen Soal : Soal Pretes dan Postes
LKS 1
LKS 2
LKS 3
LKS 4
LKS 1
LKS 2
LKS 3
Jadi mobil bergerak ke …………, besar usaha Adi dan Eri masing-masing
……….. joule dan ………….. joule, besar usaha bersama Adi dan Eri
adalah …………. Joule.
LKS 4
Diskusikan dengan kelompok “pengertian daya” kemudian buatlah rangkuman.
Isilah pertanyaan dibawah ini.
1. Daya adalah
…………………………………………………………………
2. Satuan daya menurut satuan SI adalah ……../…….. atau …….. (W).
3. Amir yang memiliki berat badan 500 N berlari sejauh 100 m selama 10
detik. Jika Amir berjalan jarak tersebut ditempuh dalam waktu 100 detik.
1. Berapa usaha yang dilakukan Amir ketika berjalan maupun berlari ?
2. samakah usaha Amir ketika berlari dan berjalan
3. Samakah usaha dibagi waktu (laju perubahan energi) ketika Amir berjalan
dengan ketika berlari
Penyelesaian :
1. Usaha ketika Amir berlari sejauh 100 m
W = F x s
W = ……….N x ………m = …….. J
Usaha ketika Amir berjalan sejauh 100 m
W = F x s
W = ……….N x …….. m = ……… J
2. Kesimpulan :
Usaha yang dilakukan Amir berjalan dan berlari sama besar yaitu …… J
3. Usaha dibagi waktu adalah laju
usaha
Laju = --------
Waktu
…………. J
Laju Amir berjalan = = ………… j/detik
……… detik
………….J
Laju Amir berlari = = ………… j/detik
……… detik
17
4. Kesimpulan : usaha yang dilakukan akan sama, karena selama gaya dan
perpindahan sama, usaha juga sama. Akan tetapi laju untuk melakukan
usaha berbeda. Laju melakukan usaha disebut daya.
Jadi, daya (P) dapat dirumuskan :
……….
P =
……….
Keterangan :
Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v)
Frekuensi aktivitas yang
- Prosen aktivitas siswa = teramati X 100 %
Frekuensi seluruh aktivitas
Keterangan :
Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v)
Frekuensi aktivitas yang teramati X 100
- Prosen aktivitas siswa =
Frekuensi seluruh aktivitas %
Keterangan : 18
Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v)
Frekuensi aktivitas yang teramati
- Prosen aktivitas siswa = X 100 %
Frekuensi seluruh aktivitas
Keterangan :
Kolom aktivitas ditulis dengan tanda ceklis (v)
Frekuensi aktivitas yang teramati
- Prosen aktivitas siswa = X 100 %
Frekuensi seluruh aktivitas
LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Cipeucang Mata Pelajaran : IPA
Nama Guru : H. Dadi Mulyadi, S.Pd Kelas : VIII
Tanggal : ……………….. Konsep :………
Pertemuan ke : ………………. Sub Konsep :…………
Petunujk.
Berilah tanda ceklis (v) pada kolom yang sesuai menurut penilaian anda.
Penilaian
No Aspek yang dinilai
0 1 2 3 4
I PENGAMATAN PBM
A. Pendahuluan
1. Mengaitkan pelajaran sekaranng dengan
pelajaran sebelunnya
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memotivasi siswa
B. Kegiatan Inti
1. Mempresentasikan informasi
2. Mengorganisasi siswa dalam kelompok-
kelompok belajar
3. a. Membimbing kelompok
b. Mengajukan pertanyaan
c. Menjawab / menanggapi pertanyaan
d. Menyampaikan ide / pendapat
e. Mendengarkan secara aktif
f. Bekerja dan belajar bersama
C. Penutup
Membimbing siswa merangkum pelajaran
II. SUASANA KELAS
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
3. Waktu sesuai dengan alokasi
4. PBM sesuai dengan skenario dalam RPP
22
Jumlah
Keterangan :
0 = tidak melakukan Pandeglang, Februari 2009
1 = kurang baik Pengamat,
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
………………………………
Lembar Jurnal Harian ( Catatan Harian )
Pertemuan ke : …………………………
Pukul : …..……………………..
Guru : …..……………………..
I. Penguasaan Konsep
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………….…………………..
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………..………….
Daftar Nilai Pretes dan Postes Pada Hasil Belajar Konsep Energi dan Perubahannya
Siklus I
Pretest I Postest I
No Nama siswa Ket
Tanggal Tanggal
T/TT T/TT
9/2/2009 11/2/2009
1 ARIAH 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas
2 ARSAH 65 Tuntas 75 Tuntas
3 DEDE KURNIASIH 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
4 DEDE PARAMITA 65 Tuntas 80 Tuntas
5 DEDE SUMIATI 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas
6 DIAN FITRIYANI 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas
7 DIAN ROSMALAYENI 60 Tuntas 75 Tuntas
8 IIS WIDIANINGSIH 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas
9 MASRIAH 30 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
10 MISPAH 65 Tuntas 75 Tuntas
11 MURNI MURTAPIAH 25 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
12 MURNISAH 45 Tidak Tuntas 70 Tuntas
13 NANI NURHAYATI 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas
14 NELI AGUSTIN 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas
15 NENG MURDIAH 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas
16 SAPIAH 25 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas
17 SAPNAH 35 Tidak Tuntas 70 Tuntas
18 SARNI SURYANI 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
19 SINTA BELA 60 Tuntas 75 Tuntas
20 SITI HALIMAH 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas
21 SUPRIAH 60 Tuntas 80 Tuntas
22 UUN TRISNAWATI 35 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
23 UUN UNDATI 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas
24 YULIAWATI 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
25 YUNI WAHYUNI 60 Tuntas 70 Tuntas
Rata – rata skor nilai 44.20 64.60
Jumlah siswa yang tuntas 7 19
24
Keterangan :
- Nilai di isi dengan skala 100
- SKBM (standar ketuntasan belajar minimal) untuk mata pelajaran IPA adalah 60
- Siswa dikatakan tuntas jika skor nilai ≥ 60
- T = Tuntas ; TT = tidak tuntas
Siklus II
Ket
Pretest II Postest II
No Nama siswa
Tanggal Tanggal
T/TT T/TT
16-2-2009 18-2-2009
1 ARIAH 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
2 ARSAH 60 Tuntas 85 Tuntas
3 DEDE KURNIASIH 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
4 DEDE PARAMITA 60 Tuntas 85 Tuntas
5 DEDE SUMIATI 60 Tuntas 80 Tuntas
6 DIAN FITRIYANI 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas
7 DIAN ROSMALAYENI 60 Tuntas 85 Tuntas
8 IIS WIDIANINGSIH 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas
9 MASRIAH 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
10 MISPAH 65 Tuntas 85 Tuntas
11 MURNI MURTAPIAH 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
12 MURNISAH 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
13 NANI NURHAYATI 60 Tuntas 80 Tuntas
14 NELI AGUSTIN 40 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
15 NENG MURDIAH 65 Tuntas 85 Tuntas
16 SAPIAH 40 Tidak Tuntas 60 Tuntas
17 SAPNAH 60 Tuntas 80 Tuntas
18 SARNI SURYANI 40 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas
19 SINTA BELA 65 Tuntas 85 Tuntas
20 SITI HALIMAH 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
21 SUPRIAH 65 Tuntas 85 Tuntas
22 UUN TRISNAWATI 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas
23 UUN UNDATI 60 Tuntas 85 Tuntas
24 YULIAWATI 55 Tidak Tuntas 75 Tuntas
25 YUNI WAHYUNI 65 Tuntas 85 Tuntas
Rata – rata skor nilai 50.60 72.00
Jumlah siswa yang tuntas 12 21
25
Angket siswa
No Pernyataan S RR TS
Keterangan :
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
26
Hasil angket siswa terhadap minat siswa belajar dengan tipe jigsaw
Jumlah
Prosentase
Responden
Pernyataan
pada setiap
No Pernyataan Responden
pernyataan
S RR TS % % %
Keterangan :
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
27
TS = Tidak Setuju
III. Energi yang dihasilkan dari perubahan energi selalu sama dengan
energi yang diubah.
Pernyataan di atas yang benar mengenai hokum kekekalan energi
adalah……
a. I dan II c. II dan III
b. I dan III d. III saja
14. Massa sebuah benda 10 kg. Apabila benda berada pada ketinggian 5 meter
dari atas tanah dan percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, maka energi
potensial benda tersebut adalah ………
a. 500 J c. 5000 J
b. 20 J d. 200 J
15. Seorang anak menendang bola dengan kecepatan 10 m/s. Jika massa bola
tersebut 1,5 kg maka energi kinetik bola adalah ………
a. 75 J c. 150 J
b. 100 J d. 250 J
II. Essay.
Kerjakan soal dibawah ini.
Sebuah mobil truk bermassa 2 ton. Mobil ini bergerak dengan kecepatan
20 m/s. Hitunglah energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut ?
Diketahui : m = ……………
v = ……………
Ditanya : Ek = …………… ?
Jawab : Ek = ……….……
Ek = ……………
Ek = …………….
30
b. P = t / w d. P = w – t
14. Daya tidak bergantung pada ……………..
a. gaya c. waktu
b. jarak d. arah gaya
15. Lampu-lampu berikut yang akan menyala paling terang adalah lampu yang
mengeluarkan energi sebesar …………
a. 100 joule tiap 20 detik c. 50 joule tiap 2 detik
b. 45 joule tiap 3 detik d. 60 joule tiap detik
III. Essay.
Kerjakan soal dibawah ini
Berapa daya yang diperlukan untuk menaikan beban 150 kg setinggi 15 meter
selama 20 sekon ? (gravitasi Bumi 10 m/s2)
Diketahui : m = ……………
h = ……………
t = ……………
g = ……………
Ditanya : P = …………… ?
Jawab : …………..
P =
……….……
…………...
P =
……………
P = …………….
a. 500 J c. 5000 J
b. 20 J d. 200 J
15 Seorang anak menendang bola dengan kecepatan 10 A 1
m/s. Jika masa bola tersebut 1,5 kg maka energi kinetik
bola adalah ………
a. 75 J c. 150 J
b. 100 J d. 250 J
Jumlah 20
II. Essay.
Jawaban Skor
Diketahui :
m = 2 ton = 2000 kg
v = 20 m/s
………………………………….. 1
Ditanya : Ek = ?
Jawab : Ek = ½ m.v2 ………………………..
1
Ek = ½ x 2000 kg x (20m/s)2 ………….
1
Ek = 400.000 J ………………………
2
Jumlah 5
20
a. joule c. Newton
b. watt d. sekon
13 Daya dapat dihitung dengan rumus ……. C 1
a. P = W x t c. P = W / t
b. P = t / w d. P = w – t
14 Daya tidak bergantung pada …………….. D 1
a. gaya c. waktu
b. jarak d. arah gaya
15 Lampu-lampu berikut yang akan menyala paling terang D 1
adalah lampu yang mengeluarkan energi sebesar
…………
a. 100 joule tiap 20 detik c. 50 joule tiap 2 detik
b. 45 joule tiap 3 detik d. 60 joule tiap detik
Jumlah 20
II. Essay
Jawaban Skor
Diketahui :
m = 150 kg
h = 15 m
t = 20 s
g = 10 m/s2
………………………..………….. 1
Ditanya :P = ?
m.g.h
Jawab :P = …….…….……….. 1
t
150 . 10 . 15
P = ……………..…… 1
20
P = 1.125 W ………………….. 1
Jadi dayanya adalah 1.125 watt ………………….. 1
Jumlah 5