Nitrimetri
Nitrimetri
TUGAS IV
I. Tujuan
dalam tanaman.
A. Psidium guajava
Kerajaan : Plantae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Upafamili : Myrtoideae
Bangsa : Myrteae
Genus : Psidium
Spesies : P. guajava
tropis.Tanaman ini dikenal dengan sebutan jambu biji. Tanaman ini sudah digunakan sejak
(L.) Kuntze, Myrtus guajava var. pyrifera (L.) Kuntze, Myrtus guajava (L.) Kuntze, Psidium
aromaticum, Psidium cujavillus Burm. f., Psidium guajava var. cujavillum (Burman) Krug
and Urb., Psidium guajava var. guajava, Psidium guava Griseb., Psidium guayava
Raddi,Psidium igatemyensis Barb. Rodr., Psidium pomiferum L., Psidium pumilum var.
Tanaman perdu atau pohon kecil dengan tinggi sekitar 4-10 meter. Batang berkayu,
bulat, kulit terkelupas dalam potongan, licin, bercabang, berwarna cokelat kehijauan. Ruas
tangkai teratas segiempat tajam. Percabangan batang termasuk percabangan simpodial, yaitu
batang pokok sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu
menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya disbanding
dengan cabangnya. Arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus). Termasuk tumbuhan bienial,
yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, dari tumbuh sampai berbuah memerlukan waktu
tersusun dalam dua baris pada satu bidang. Bertangkai pendek 3mm sampai 7 mm. Bangun
daun bulat telur agak menjorong , pangkal membulat, tepi daun rata (integer), ujung daun
runcing (acutus), panjang 6-14 cm dengan lebar 3-6 cm. Permukaan daun berkerut (rugosus).
Warna daun muda berbulu abu-abu setelah tua berwarna hijau tua. Pertulangan daun
sampai 1 cm; helai daun berbentuk bundar telur agak menjorong atau blat memanjang,
panjang 5 cm sampai 13 cm, lebar 3 cm sampai 6 cm; pinggir daun rata agak menggulung ke
atas; permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu; kelenjar minyak tampak sebagai bintik-
bintik berwarna gelap dan bila daun direndam tampak sebagai bintik-bintik yang tembus
cahaya; ibu tulang daun dan cabang meninjol pada permukaan bawah, bertulang menyirip,
tumbuh terus-menerus menjadi akar pohon yang bercabang-cabang menjadi akar yang lebih
kecil. Psidium guajava memiliki akar tunggang yang bercabang (ramosus), yaitu berbentuk
bercabang lagi, sehingga memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah
perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih
banyak.
bunga. Panjang gagang perbungaan 2 cm sampai 4 cm. Bunga banci dengan hiasan bunga
yang jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota bunga, aktinomorf/zigomorf,
berbilangan 4. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjang 1,5-2 cm, putih, segera rontok.
Benang sari pada tonjolan dasar bunga yang berbulu, putih, pipih dan lebar, seperti halnya
tangkai putik berwarna seperti mentega. Tabung kelopak berbentuk lonceng atau bentuk
corong, panjang 0,5 cm. pinggiran tidak rontok (1 cm panjangnya). Tabung kelopak tidak
atau sedikit sekali diperpanjang di atas bakal buah, tepi kelopak sebelum mekar berlekatan
menjadi bentuk cawan, kemudian membelah menjadi 2-5 taju yang tidak sama.bulat telur,
warna hijau kekuningan. Bakal buah tenggelam, dengan 1-8 bakal biji tiap ruang.
Buah buni bundar, berbiji banyak. Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging.
Lapisan luar tipis agak menjangat atau kaku dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair.
Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Bagian muda berambut dan
berwarna hijau tua. Kalau masak berwarna kuning, berdaging yang menyelimuti biji-biji.
Bentuk peer atau bentuk bulat terbalik, berwarna kuning, panjang 5-8,5 cm,daging buah putih
1. Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya
2. Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum
sebelah dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas
Anatomi daun
Epidermis atas : terdiri dari 1 lapis sel, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal,
dinding antiklinal lurus, tidak terdapat stomata. Epidermis bawah : sel lebih kecil, pipih,
terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata: Tipe anomositik,
banyak terdapat pada permukaan bawah. Rambut penutup : Terdapat pada kedua permukaan,
lebih banyak pada permukaan bawah, bentuk kerucut ramping yang umumnya agak bengkok,
terdiri dari 1 sel, berdinding tebal, jernih, panjang rambut 150 µm, pangkal rambut kadang-
kecoklatan. Jaringan air : Terdapat di bawah epidermis atas, terdiri dari 2 sampai 3 lapis sel
yang besar, jernih dan tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Idioblas : terdapat di beberapa
tempat, berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset yang besar dan bentuk prisma. Kelenjar
minyak : Rongga minyak bentuk lisigen besar, terdapat lebih banyak di bagian bawah dari
pada di bagian atas. Jaringan palisade : Terdiri dari 5 sampai 6 lapis sel, terletak di bawah
jaringan air, 2 lapis sel yang pertama lebih besar dan mengandung lebih banyak zat hijau
Anatomi batang
Floem intraxyler. Selaput kayu yang utama membentuk lebih sedikit silinder lengkap,
dari floem internal juga membentuk suatu lapisan yang berlanjut. Floem internal kebanyakan
di dalam tumbuhan, jarang suatu kambium muncul di dalam xilem primer dan kecil jumlah
floem sekunder internal dibentuk. Parenkim bersama-sama dengan apa yang ada pada daerah
Akar, endodermis biasanya paling nyata pada akar. Endodermisnya tetap dalam
bentuk primer dan ditinggalkan bersama dengan korteks pada waktu perkembangan
penebalan sekunder dan peridem. Stele lebih nyata daripada korteks dalam akar dibanding
Fisiologi
Kandungan Kimia
Daun : minyak atsiri, tri terpenoid, leukosianidin, kuersetin, resin, zat samak dan minyak
lemak
Khasiat
B. Polifenol
Tumbuhan yang hidup disekitar kita memiliki kandngan kimia yang unk. Kimia bahan
alam yangmerupakan hasil dari metabolisme sekunder. Bahan kimia yangsimaksud biasanya
Senyawa yng termasuk kedalampolifenol ini adalah semua senyawa yang memiliki struktur
dasar berupa fenol. Polifenol adalahkelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat
ini memiliki tanda khas yakni memilikibanyak gugus fenol dalam molekulnya. Fenol sendiri
merupkan struktur yangterbentuk dari benzenatersubtitusi dengan gugus –OH. Gugus –OH
unit basanya(Wikipedia.com)antara lain Asam Galia, Asam Sinamat, dan Flavon. Selain itu
jenisdiatas akan dibahas dalam makalah ini. Selainitu juga makalah ini juga akan
membahassalah satu contoh senyawa polifenol yang ada didalam tehyang sering kita
akandibahs tentang reaksi oksidasi dan biosintesis dari turunan epigallocatechin yangberupa
olehmanusia dan sebagian telah diproduksidengan cara disintesis secara industri sebagai obat.
Asam GalicSenyawa ini memiliki struktur benzen yang tersubtitusi dengan 3 gugus –
merupakan jenis tanin yangdapat larut di dalam airmembentuk asam gallic dan asam
Asam galatSenyawa ini tidak terlalu berperan didalam tumbuhan tetapi cukupmemberikan
sumbanganmanfaat bagi manusia khususnya dalam bidangkesehatan. Senyawa jenis ini telah
diteliti dapatmenghamba tumor, anti-virus, anti oksidasi, anti deabetes (Hayashi et.al. 2002)
Flavon.Jeniss polifenol ini yang apaling banyak terdapat dialam. Senyawaini juga
termasukflavonoid yang telah dibahas dalam makalah bab yanglain. Contoh senyawa ini
fungsisebagai antioksidan.epicatechinepigalocatechin3.
Asam sinamatSenyawa jenis ini memliki struktur umumasam sinamatSalah satu contoh jenis
ini adalah lignin. Lignin banyak terdapat pada tumbuhan sebagaipenyusun dinding sel.
Senyawa ini berupa polimer yang memiliki struktur kompleks dan beratmolekul lebih dari
10.000 monomer pada lignin disebut monolignols. Berikut gambar lignin::struktur lignin
Saat ini Polyphenol merupakan salah satu produk anti oksidan yang sangat kuat dan
ampuhdalam menangkal radikal bebas. Senyawa ini juga memiliki kemampuan sebagai anti
Aging (AntiPenuaan Dini). Berbagai studi dan penelitian membuktikan bahwa radikal bebas
bioflavonold yang memiliki kekuatan 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25kali lebih
efektif dari vitamin E. Senyawa ini mampu menetralisir radikal bebas yang menjadipenyebab
kanker payudara, menurunkan resiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, hati
danpancreas serta membantu menurunk tingkat kadar gula dalam darah. Polyphenol
efektif mengurangi penumpukan kolesterol jahat (LDL) di dalam darah, karena anti oksidan
trombositabnormal penyebab terjadinya serangan jantung dan stroke.Sebuah study oleh para
menyatakan bahwa mereka yang minum sedikitnya dua cangkir teh yangmengandung
polyphenol setiap hari, ternyata 68% lebih rendah kemungkinan terkena kankerusus.Manfaat
& Khasiat Polypenol :- sebagai anti oksidant yang yang sangat kuat dalam menangkal radikal
bebas.- Mampu meredam perkembangan aktifasi sel kanker hingga 50%.- Untukmengobati
asam urat, eksim, migraine, demam, asthma, dll.- Mencegah penakit degenaratif seperti :
kanker, klesterol, jantung maupun stroke.- Mampu menurunkan kadar gula dalam plasma
darah sehingga baik diminum bagi penderitadiabetes.- Memiliki kemampuan anti aging (anti
penuaan dini
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda
khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam
memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur.
sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan kanker. Terdapat penelitian yang
Polifenol dapat ditemukan pada kacang-kacangan, teh hijau, teh putih, anggur
merah, anggur putih, minyak zaitun dan turunannya, cokelat hitam, dan delima. Kadar
polifenol yang lebih tinggi dapat ditemukan pada kulit buah seperti pada anggur, apel,
dan jeruk.
C. Tanin
Tannin merupakan salah satu contoh senyawa polifenol. Tannin terdapat luas dalam
tumbuhan berpembuluh dan terdapat khsus dalam jaringan kayu pada angiospermae. Secara
kimia terdapat dua jenis tannin, yaitu tannin-terkondensasi atau flavolan dan tannin
terhidrolisiskan.
Struktur Proanthocyanidin (golongan tannin)
bioassay dan seringkali berikatan tidak spesifik pada berbagai protein termasuk beragai jenis
reseptor sehingga menjadi sukar larut air. Namun, beberapa aktivitas cukup penting juga
dilaporkan pada tannin, yaitu dapat menghambat, menghentikan pedarahan dan mengobatai
luka bakar.
Tannin mampu membuat lapisan pelindung luka dan ginjal. Kemampuan mengikat ion besi
dengan menghasilkan warna larutan biru kehitaman atau hijau kehitaman menjadi dasar
analisis kualitatif tannin terhidrolisis atau tannin galat (Saifudin dkk., 2011). Tannin dapat
pula dideteksi dengan sinar UV pendek berupa bercak lembayung yang bereaksi positif
1. Polifenol
a) Larutan ekstrak/Larutan uji ditambahkan dengan FeCl3 terjadi perubahan
mengandung polifenol.
2. Tanin
a) Larutan uji ditambahkan dengan sedikit larutan gelatin dan larutan NaCl.
A. Preparasi Sampel
1. 0,3gram ekstrak ditambah 10ml aquadest panas, diaduk dan dibiarkan sampai
temperatur kamar, lalu tambahkan 3-4 tetes 10% NaCl, diaduk dan disaring.
2. Filtrat dibagi menjadi tiga bagian masing-masing ± 3ml dan disebut sebagai
B. Uji gelatin
1. Larutan IVA digunakan sebagai blanko, larutan IVB ditambah dengan sedikit
1. Sebagai larutan IVC diberi beberapa tetes larutan FeCl3, kemudian diamati
IV. Hasil
IV.1 preparasi sampel IV.II uji gelatin IV.3 Uji Ferri klorida
IV.4 KLT di sinar UV
V . Perhitungan Rf
VI .Pembahasan
Pada prakikum yang keempat ini bertujuan untuk membuktikan adanya kandungan senyawa
golongan polifenol dan tanin pada ekstrak jambu biji (Psidium guajava). Tanin sendiri
merupakan campuran polifenol yang terdapat dalam tumbuhan dalam bentuk glikosida yang
jika terhidrolisis akan menghasilkan glikon dan aglikons edangkan polifenol adalah Polifenol
adalahkelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni
(Fessenden,1982). Praktikum ini untuk preparasi sampelnya menggunakan 0,3 gram ektrak
Psidium guajava yang selanjutnya di masukan ke dalam tabung reaksi dan di tambahkand
engan 10ml aquadest panas ini bertujuan untuk menarik seluruh tanin yang ada di ekstrak
Psidium guajava. Hal ini dikarenakan tanin merupakan senyawa polifenol yang dalam
keadaan alami pada tumbuhan yang berada dalam bentuk glikosidanya sehingga dapat larut
dalam air. Selain itu untuk mempercepat reaksi .Kemudian di tambah dengan larutan NaCl
sebanyak 3-4 tetes 10% kemudian diaduk dan setelah itu disaring. Kemudian filtrat itu di bagi
menjadi 3 bagian kurang lebih 3 ml pertabung dan di beri nama larutan IVA, IVB, dan IVC.
Penambahan NaCl berguna untuk menghilangkan pengotor serta protein yang dapat
mencegah terjadinya positif palsu. Selanjutnya pada uji gelatin larutan yang digunakan adalah
larutan IVA sebagai blangko dan untuk pembuktiannya di guanakn larutan IVB. Larutan
IVB ini ditamabah dengan sedikit larutan gelatin dan 5 ml Nacl 10%. Jika terjadi endapan
oputih pada larutan IVB maka menunjukan adanya kandungan senaywa tanin pada ektrak
Psidium guajava. Hal ini terjadi karena adanya reaksi tanin terhadap gelatin dengan
membentuk suatu senyawa kopolimer mantap(endapan) yang tidak larut dalam air. Kemudian
untuk membuktikan bahwa ektrak Psidium guajava benar mengandung tanin dan polifenol
maka dilakukan uji ferri klorida. Pada uji ini larutan yang di tambahkan larutan FeCl 3 adalah
larutan IVC. Apabila larutan berubah warna menjadi hijau kehitaman itu menunjukkan
adanya kandungan tanin. Warna hijau kehitaman yang di hasilkan dari penambahan ferri
kloria itu di karenakan adanya reaksi kimia antara ferri klorida dan gugus fenol dari tanin.
Jika pada penamabahan gelatin NaCl tidak timbul endapan putih, tetapi setelah di tambahkan
dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menajdi hijau biru hingga hitam,
menunjukkan adanya senyawa polifenol. Pada uji kromatografi lapis tiipis larutan yang
digunakana dalah larutan IVC dengan fase gerak kloroform-etil asetat-asam formiat(0,5 : 9
:0,5)
Kesimpulan
Pada uji gelatin di dapatkan bahwa larutan IVB menghasilkan endapan berwarna putih yang
menunjukkan bahwa ektrak mengandung senyawa tanin. Pada uji klorida larutan IVC
memberikan hasil bnerupa endapan berwarna hitam yang menandakan hasil yang positif pada
ektrak adanya kadnungan senyawa polifenol. Sedangkan pada uji KLT pada praktikum ini
memberikan hasil yang positif yaitu dengan terbentukanya noda berwarna hitam.
FeCl3 positif, uji gelatin positif polifenol (+) dan tanin (+)
Praktikan
201210410311210