Anda di halaman 1dari 192

-1-

Lampiran II.1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(calon PSP/calon anggota Direksi/calon anggota Dewan Komisaris1))

DATA PRIBADI

1. Nama lengkap : ….........................................................


2. Nama panggilan : ….........................................................
3. Tempat dan tanggal lahir : ….........................................................
4. Agama : ….........................................................
5. Alamat rumah : ….........................................................
…….......................................................
Telp.Rumah……………..Kode pos…..…...
6. Alamat kantor : ….........................................................
…….......................................................
Telp.Rumah……………..Kode pos…..…...
7. Nama orang tua : ….........................................................
8. Jml sdr kandung/angkat : ….........................................................
9. Status pernikahan : Belum menikah/Menikah/Bercerai*)
10.Nama istri/suami : ….........................................................
11.Nama-nama anggota keluarga yaitu:
a. Orang tua kandung/tiri/angkat:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
b. Saudara kandung/tiri/angkat beserta suami atau istrinya:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
c. Anak kandung/tiri/angkat:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……

d. Kakek ...
-2-

d. Kakek/nenek kandung/tiri/angkat:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
e. Cucu kandung/tiri/angkat:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
f. Saudara kandung/tiri/angkat dari orang tua beserta suami atau
istrinya:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
g. Suami/istri:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
h. Mertua:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
i. Besan:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
j. Suami/istri dari anak kandung/tiri/angkat:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
k. Kakek/nenek dari suami/istri:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
l. Suami/istri dari cucu kandung/tiri/angkat:
………………………………………………………………………………..……..
………………………………………………………………………………..………
……………………………………………………………………………..………..
………………………………………………………………………………..………

m. Saudara ...
-3-

m. Saudara kandung/tiri/angkat dari suami/istri beserta


suami/istrinya:
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……
………………………………………………………………………………..……

RIWAYAT PENDIDIKAN

Fakultas/ Lulus/Gelar
Tingkatan Tahun Nama Institusi
Jurusan yang dicapai

Sekolah
Dasar

Sekolah
Menengah
Pertama

Sekolah
Menengah
Umum

Akademi

Perguruan
Tinggi

Pasca
Sarjana

PELATIHAN/KURSUS YANG PERNAH DIIKUTI

Nama Pelatihan/Kursus Tahun Penyelenggara Lokasi

RIWAYAT ...
-4-

RIWAYAT PEKERJAAN

Total
Tanggung
Tahun Perusahaan Jabatan Prestasi Penghargaan Aset/
Jawab
Omzet

PENGALAMAN SPESIFIK
(Uraikan pengalaman spesifik anda di tempat kerja yang dapat
menggambarkan kemampuan anda dalam menangani situasi yang
sulit).

..........................................................................................................
..........................................................................................................
Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya susun dengan sebenar-
benarnya.

....................., .....................

(Tanda tangan di atas meterai cukup)

(Nama)

Keterangan:
1) Coret yang tidak perlu.

Lampiran ...
-5-

Lampiran II.2

DAFTAR ISIAN
BAGI CALON PEMEGANG SAHAM PENGENDALI (PSP) BPR
PERORANGAN

1. Nama lengkap (termasuk


alias)
2. Nama lain (apabila ada)
3. Tempat, tanggal lahir
4. Alamat sesuai bukti identitas
diri
5. Alamat
domisili/korespondensi
(apabila berbeda dengan
alamat sesuai angka 4)
6. Kualifikasi profesi Saudara
dan periode waktunya.
(sebutkan secara lengkap)
7. Jelaskan profesi/aktivitas
bisnis dan keanggotaan
profesi Saudara dalam dua
tahun terakhir.
Jelaskan termasuk nama
perusahaan, bidang usaha,
jabatan, asosiasi profesi yang
diikuti dan informasi lain
yang relevan.
8. NPWP
9. Sebutkan jumlah seluruh
harta Saudara pada akhir
Desember tahun terakhir.
(lampirkan copy dokumen
pendukung)
10. Sebutkan jumlah seluruh
kewajiban Saudara pada
akhir Desember tahun
terakhir. (lampirkan copy
dokumen pendukung)

11. Sebutkan...
-6-

11. Sebutkan pendapatan atau


penghasilan Saudara dalam 3
tahun terakhir. (lampirkan
copy dokumen pendukung)
12. Sebutkan pembayaran pajak
penghasilan Saudara dalam 3
tahun terakhir. (lampirkan
copy dokumen pendukung)
13. Sebutkan perkiraan
pendapatan yang akan
diperoleh dalam tahun
berjalan.
14. Jelaskan sumber dana yang
akan Saudara gunakan
untuk membeli saham BPR.
(Sebutkan sumbernya)
15. Jelaskan perusahaan yang
Saudara miliki (secara
langsung dan tidak
langsung/nominee).
16. Jelaskan kewajiban dan
tanggungjawab Saudara pada
perusahaan tersebut.
17. Apakah Saudara saat ini
berperan sebagai PSP pada
perusahaan non bank?
18. Apakah saat ini Saudara
merupakan PSP pada bank
lain? Jelaskan
19. Apakah perusahaan non
bank pada pertanyaan
no.17dan atau bank lain
pada pertanyaan no.18
memiliki hubungan bisnis
dengan BPR yang sahamnya
akan Saudara beli? Jelaskan
jenis hubungan bisnisnya
secara detail.
20. Apakah Saudara berniat
membeli saham tersebut
dengan tujuan untuk
investasi jangka panjang

strategic ...
-7-

(strategic partner)? Jika tidak,


jelaskan.
21. Apakah saat ini Saudara
telah memiliki saham pada
BPR yang sahamnya akan
Saudara beli tersebut.
Jelaskan detail dengan
komposisinya.

22. Berapa banyak saham yang


yang akan Saudara beli?
Berapa nilai pembeliannya?
Berapa porsinya dari
keseluruhan saham BPR?
Apabila Saudara telah
memiliki saham BPR tersebut
sebelumnya, berapa porsinya
jika ditambah dengan jumlah
saham yang akan Saudara
beli saat ini?

23. Bagaimana penggunaan hak


suara Saudara pada BPR
tersebut, secara sendiri-
sendiri (Saudara sebagai
individu) ataukah bersama-
sama dengan kelompok
usaha/afiliasi Saudara?

24. Apakah Saudara memiliki


kredit macet pada bank di
Indonesia atau pernah
dinyatakan pailit oleh otoritas
di Indonesia atau negara
lain? Jelaskan secara
spesifik.

25. Apakah Saudara pernah


diminta untuk berhenti
bekerja, dikenakan tindakan
disiplin/sanksi oleh
perusahaan atau dikenakan
sanksi larangan untuk
menjalankan profesi
Saudara?

26. Apakah ...


-8-

26. Apakah pada saat Saudara


mengelola atau memiliki
perusahaan, perusahaan
tersebut pernah dinyatakan
pailit oleh otoritas di
Indonesia atau negara lain?
27. Apakah Saudara sendiri atau
dalam asosiasi, perusahaan
Saudara atau kelompok
usaha Saudara, pernah
dipublikasikan dan atau
menjadi obyek investigasi
pihak otoritas hukum
berkaitan dengan
permasalahan pidana dan
atau tindak tercela di bidang
keuangan?
28. Apakah Saudara atau
perusahaan Saudara memiliki
izin menjalankan bisnis di
Indonesia atau di negara
lain? Jika benar, jelaskan
jenis bidang usaha, berapa
lama, dimana?
29. Apakah Saudara memiliki
perusahaan yang pernah
dibekukan izinnya oleh
otoritas di Indonesia atau
negara lain? Jelaskan.
30. Apakah Saudara (sendiri atau
dalam asosiasi), perusahaan
Saudara atau kelompok
usaha Saudara pernah
ditolak permohonan
perizinannya di bidang
perbankan/keuangan oleh
otoritas di Indonesia atau di
negara lain? Jelaskan secara
rinci.
31. Apakah Saudara dan atau
kelompok usaha Saudara
memiliki rencana untuk
melakukan bisnis lain di

Indonesia ...
-9-

Indonesia atau di negara lain


yang akan berpengaruh
terhadap BPR yang sahamnya
akan Saudara beli? Jelaskan.
32. Apakah Saudara (sendiri atau
bersama-sama), perusahaan
Saudara atau kelompok
usaha Saudara pernah gagal
memenuhi kewajiban kepada
pihak lain berdasarkan
hukum di Indonesia atau
negara lain (misal
pembayaran pajak, kredit,
dsb.) Jelaskan.
33. Apakah aktivitas bisnis
Saudara atau perusahaan
Saudara/kelompok usaha
Saudara sedang atau akan
dijamin oleh pihak lain?
Jelaskan.
34. Jelaskan apabila terdapat
informasi lain yang dapat
memberikan data sebagai
pertimbangan Otoritas Jasa
Keuangan dalam memproses
permohonan Saudara.

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan, bahwa:


1. Telah memahami ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban saya selaku PSP/PSPT sebagaimana diatur dalam ketentuan
yang berlaku.
2. Informasi yang diberikan di atas adalah benar, lengkap dan akurat.
3. Akan menginformasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam waktu
30 (tiga puluh) hari apabila terdapat perubahan informasi yang
signifikan.
4. Apabila pernyataan/informasi di atas terbukti tidak benar, maka dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sanggup untuk mengundurkan diri dari PSP
Bank.

(Kota), ...........
(Tandatangan di atas meterai cukup)

Lampiran ...
- 10 -

(Nama/jabatan)

Lampiran II.3

DAFTAR ISIAN
BAGI CALON PEMEGANG SAHAM PENGENDALI (PSP) BPR BADAN
HUKUM/PEMEGANG SAHAM PENGENDALI TERAKHIR

1. Nama perusahaan dan alamat


lengkap:

2. Tempat dan tanggal perusahaan


didirikan:

3. Nama lengkap (pihak yang


mewakili perusahaan):
Jabatan dalam perusahaan:

4. Jelaskan kewajiban dan


tanggungjawab Saudara sebagai
pihak yang mewakili
perusahaan:

5. Lembaga Pengawas/Regulator
perusahaan Saudara:
 Nama Lembaga :
 Alamat :
 Web Site :
Apakah otoritas pengawas
perusahaan Saudara bersedia
menerima konsep consolidated
supervision bersama Otoritas
Jasa Keuangan?

6. Bisnis utama perusahaan saat


ini dan sesuai anggaran dasar
perusahaan:

7. Apakah saat ini perusahaan


Saudara merupakan PSP pada
Bank lain?
Jelaskan.

8. Apakah saat ini perusahaan


Saudara berperan sebagai PSP
pada perusahaan non bank?

pada ...
- 11 -

Jelaskan.

9. Apakah perusahaan pada


pertanyaan no.8 memiliki
hubungan bisnis dengan BPR
yang akan diambil alih atau
dengan Bank pada pertanyaan
no.7?

Jelaskan.

10. Apakah perusahaan Saudara


bermaksud menjadi pengendali/
sebagai PSP dengan tujuan
investasi jangka panjang
(strategic partner)?

Jika Ya, jelaskan program


Saudara.

11. Apakah saat ini perusahaan


Saudara telah memiliki saham
BPR yang akan diambil alih?

Jika Ya, jelaskan komposisinya


secara rinci atas nama siapa,
jelaskan alasannya.

12. Uraikan secara rinci, besar


nominal/prosentase kepemilikan
yang akan diambil alih oleh
perusahaan Saudara dan
kelompok bisnis Saudara.

13. Jelaskan penggunaan hak suara


perusahaan Saudara pada BPR
yang akan diambil alih: Apakah
digunakan secara sendiri-sendiri
(perusahaan Saudara secara
independen) ataukah bersama-
sama dengan kelompok bisnis
Saudara sebagai satu kesatuan?

14. Sebutkan nama dan jabatan

14. Sebutkan ...


- 12 -

“key person” pada perusahaan


Saudara. Khusus pengendali,
jelaskan informasi rinci meliputi
kebangsaan, kualifikasi
akademis dan profesi, serta
pekerjaan dalam lima tahun
terakhir.

15. Informasikan secara rinci


seluruh daftar pemegang saham
pada perusahaan Saudara dan
jelaskan PSPnya.

16. Apakah saat ini perusahaan


Saudara telah mengendalikan
secara langsung maupun tidak
langsung BPR yang akan diambil
alih?

Jika Ya, jelaskan.

17. Apakah perusahaan Saudara


pernah dipublikasikan atau
menjadi obyek investigasi pihak
berwenang di Indonesia atau
negara lain dalam perkara
pidana atau tindak tercela lain di
bidang keuangan?

Jika Ya, jelaskan, termasuk hasil


akhir penyelesaiannya.

18. Apakah perusahaan Saudara


menjadi pengendali pada
perusahaan lain yang izin
usahanya pernah dicabut atau
direkomendasikan untuk
dicabut oleh otoritas di
Indonesia atau negara lain:

Jika Ya, jelaskan.

19. Apakah perusahaan Saudara


atau kelompok usaha Saudara

19. Apakah ...


- 13 -

memiliki izin untuk menjalankan


bisnis di Indonesia atau di
negara lain dan kemudian
dibekukan/dibatalkan izinnya?

Jika Ya, jelaskan.

20. Apakah perusahaan Saudara


atau kelompok bisnis Saudara
pernah ditolak permohonan
perizinannya di bidang
perbankan/keuangan oleh
otoritas di Indonesia atau di
negara lain?

Jika Ya, jelaskan.

21. Apakah Saudara dan atau


kelompok bisnis Saudara
memiliki rencana untuk
melakukan bisnis lain di
Indonesia atau di negara lain
yang akan berpengaruh
terhadap BPR yang akan diambil
alih?

Jika Ya, jelaskan.

22. Apakah perusahaan Saudara


atau kelompok bisnis Saudara
pernah gagal memenuhi
kewajiban (pembayaran pajak,
kredit dsb.) kepada pihak lain
berdasarkan hukum di
Indonesia atau negara lain?

Jika Ya, jelaskan.

23. Apakah ...


- 14 -

23. Apakah kegiatan perusahaan


Saudara/perusahaan lainnya
dalam kelompok bisnis Saudara
sedang atau akan dijamin oleh
pihak lain?

Jika Ya, jelaskan oleh siapa dan


bagaimana penjaminan itu akan
dilaksanakan.

24. Jelaskan sumber dana yang


akan digunakan perusahaan
Saudara untuk mengambil alih
BPR (jawaban wajib disertai
dengan dokumen pendukung).

25. Jelaskan alasan/informasi lain


yang dapat memperkuat
pertimbangan Otoritas Jasa
Keuangan dalam memproses
permohonan pengambilalihan
BPR oleh perusahaan Saudara
(disertai dengan bukti
pendukung).

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan, bahwa:


1. Telah memahami ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban saya selaku PSP/PSPT sebagaimana diatur dalam ketentuan
yang berlaku.
2. Informasi yang diberikan di atas adalah benar, lengkap dan akurat.
3. Akan menginformasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam waktu
30 (tiga puluh) hari apabila terdapat perubahan informasi yang
signifikan.
4. Apabila pernyataan/informasi di atas terbukti tidak benar, maka dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sanggup untuk mengundurkan diri dari PSP
Bank.

(Kota), ..........................

(Tandatangan di atas meterai cukup)

Nama ...
- 15 -

Nama dan Jabatan: _________________________________________________


Nama Perusahaan yang diwakili : _________________________________
Dasar hukum untuk mewakili : ___________________________________

Catatan:
1. Termasuk ditandatangani oleh PSPT badan hukum.
2. Saudara diperkenankan untuk menggunakan lembar jawaban terpisah
jika kolom yang tersedia tidak mencukupi (sebagai satu kesatuan).

Lampiran ...
- 16 -

Lampiran II.4

PEDOMAN PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN DALAM RANGKA


PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

I. Pendahuluan

Studi kelayakan merupakan sekumpulan aktivitas terstruktur


yang bertujuan untuk melakukan penilaian secara mendalam
mengenai kelayakan suatu usaha dengan mempertimbangkan
kesinambungan usaha tersebut dalam jangka panjang. Untuk itu,
penyusunan studi kelayakan harus didasarkan pada penilaian
berbagai aspek dan dilandaskan pada informasi yang mencerminkan
kondisi terkini, terutama kondisi perekonomian setempat yang meliputi
potensi wilayah, tingkat persaingan, dan tantangan yang akan dihadapi
dalam menjalankan usaha tersebut.
Aspek-aspek yang harus dianalisis dalam penyusunan studi
kelayakan pendirian BPR terdiri dari 5 (lima) aspek utama yaitu aspek
pasar, strategi bisnis, organisasi dan infrastruktur, modal, serta
keuangan. Aspek-aspek tersebut kemudian dijabarkan menjadi 18 sub-
aspek dan 65 komponen yang diharapkan dapat memberikan
gambaran secara komprehensif mengenai kondisi wilayah lokasi
pendirian BPR sehingga dapat diketahui prospek bisnis BPR baru
tersebut. Studi kelayakan pendirian BPR diharapkan dapat digunakan
pula sebagai pedoman dalam menetapkan strategi bisnis terutama
pada tahun-tahun awal pendirian BPR.
Aspek utama serta sub-aspeknya disajikan pada Tabel 1,
sedangkan uraian komponen-komponennya disajikan secara lengkap
pada Tabel 2 dalam format penyusunan Studi Kelayakan.

Tabel 1. Jenis Aspek dan Sub-Aspek Studi Kelayakan

No Jenis Aspek Sub-Aspek


1 Pasar 1.1. Potensi Usaha
1.2. Kondisi Persaingan
1.3. PenelitianPasar
1.4. Analisis Pasar

2.2. Lokasi ...


- 17 -

No Jenis Aspek Sub-Aspek

2 Strategi Bisnis 2.1.Tujuan Pendirian dan Fokus


Bisnis
2.2. Lokasi
2.3. Produk
2.4. Promosi
2.5. Pendekatan terhadap Target
Pasar
2.6. Layanan
2.7. Relasi/Kolaborasi

3 Organisasi dan 3.1. SDM dan Struktur Organisasi


Infrastruktur
3.2. Infrastruktur
3.3. Tata Kelola

4 Modal 4.1. Jumlah Modal dan alokasinya

5 Keuangan 5.1. Kerealistisan


5.2. Kelayakan Keuangan
5.3. Kinerja Keuangan (rata-rata
tahunan)

1. Aspek Pasar, merupakan aspek yang ditujukan untuk memperoleh


gambaran yang sebenarnya mengenai potensi wilayah yang terkait
dengan sumber daya alam, potensi usaha yang mencerminkan
aktivitas ekonomi, dan kondisi persaingan antar lembaga keuangan
baik Bank maupun non Bank. Disamping itu, untuk mempertajam
gambaran mengenai kondisi pasar yang nantinya akan menjadi target
pasar BPR, aspek ini sangat diharapkan diperoleh melalui pelaksanaan
kegiatan Penelitian Pasar yang ditujukan untuk mendapatkan
gambaran nyata mengenai kondisi target pasar yang meliputi
awareness dan minat target pasar terhadap BPR, serta potensi target
pasar tersebut sebagai nasabah/debitur BPR.

Analisis Aspek Pasar sekurang-kurang mencakup hal-hal sebagai


berikut:

a. potensi usaha
1) potensi ekonomi wilayah operasional yang ditetapkan, yang
diperhitungkan berdasarkan Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) menurut harga konstan, jumlah penduduk,
pendapatan per kapita penduduk, tingkat inflasi, jumlah UMKM,
jumlah pasar, dan Upah Minimum Regional (UMR), selama 5

2) potensi ...
- 18 -

(lima) tahun terakhir dan proyeksinya hingga 3 (tiga) tahun ke


depan;

2) potensi finansial, yang diperhitungkan berdasarkan data


tabungan BPR, data tabungan rupiah bank umum, data
deposito BPR, data deposito rupiah bank umum, data kredit
BPR dan data kredit rupiah bank umum, selama 5 (lima) tahun
terakhir dan proyeksinya hingga 3 (tiga) tahun ke depan;

b. kondisi persaingan, yang diperhitungkan berdasarkan jumlah BPR,


jumlah bank umum, rata-rata suku bunga tabungan BPR, rata-rata
suku bunga deposito BPR yang berjangka waktu 3 bulan, rata-rata
suku bunga kredit tahunan BPR dan rasio NPL BPR di wilayah
operasional yang ditetapkan;

c. penelitian pasar, antara lain meliputi minat masyarakat terhadap


BPR, tingkat persaingan Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan
Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) pada target pasar, potensi
penghimpunan dana, potensi penyaluran kredit, serta keberadaan
target pasar penghimpunan dana dan penyaluran kredit;

d. analisis pasar, berupa analisis potensi, persaingan dan karakteristik


pasar.
2. Aspek Strategi Bisnis, merupakan serangkaian aktivitas yang
dirancang oleh calon investor/pemilik BPR guna mencapai tujuan baik
dalam jangka pendek maupun menengah sesuai dengan kondisi target
pasar yang menjadi fokus usaha BPR. Aspek ini meliputi pemilihan
lokasi, jenis-jenis produk dan layanan yang akan ditawarkan, aktivitas
promosi guna menarik calon nasabah, pendekatan yang akan
dilakukan guna meraih target pasar, serta kemungkinan adanya
sejumlah relasi atau kolaborasi usaha baik secara individu maupun
kolektif dengan suatu entitas usaha guna menjamin diperolehnya calon
nasabah atau debitur sebagai captive market.

Analisis Aspek Strategi Bisnis sekurang-kurang mencakup hal-hal


sebagai berikut:
a. tujuan pendirian dan fokus bisnis, yaitu penjelasan mengenai misi
atau visi dan sasaran utama pendirian BPR, termasuk kontribusi
terhadap pengembangan ekonomi regional;

c. produk ...
- 19 -

b. lokasi, yaitu penjelasan mengenai alasan pemilihan lokasi kantor


BPR;
c. produk, yaitu gambaran mengenai jenis dan keunggulan produk
penghimpunan dana (simpanan) dan penyaluran kredit;
d. promosi, yaitu rencana program pemasaran untuk memperkenalkan
produk simpanan dan kredit;
e. pendekatan terhadap target pasar, yaitu upaya-upaya yang
dilakukan untuk mendekatkan layanan kepada target pasar, dan
pendekatan sosial yang dilakukan untuk menarik minat target pasar
terhadap produk BPR;
f. layanan, berupa prosedur layanan kepada nasabah kredit dan
penyimpan dana;
g. rencana kerjasama bisnis dengan pihak lain.

3. Aspek Organisasi dan Infrastruktur, aspek ini pada dasarnya


mendukung pelaksanaan strategi bisnis yang telah dirancang
sebelumnya, dengan tujuan untuk menjamin strategi tersebut dapat
dijalankan dengan optimal. Mengingat BPR merupakan entitas
layanan jasa, kekuatan utama dalam menjalankan bisnis operasional
terletak pada kebijakan SDM dan efektifitas organisasi serta
ketersediaan Standard Operating Procedures (SOP) yang menjamin
terbangunnya standar layanan, kesiapan tata kelola serta perangkat
atau infrastruktur yang menjadi prasyarat untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan layanan.

Analisis Aspek Organisasi dan Infrastruktur sekurang-kurang


mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. sumber daya manusia (SDM) dan struktur organisasi, berupa


jumlah SDM dan posisi jabatan dalam struktur organisasi,
kompetensi SDM, yang ditunjukkan oleh pendidikan dan
pengalaman, program perekrutan, pelatihan dan pengembangan
SDM, sistem remunerasi, serta penilaian kinerja pegawai;

b. rencana infrastruktur, berupa status kepemilikan dan kelayakan


kantor, ketersediaan sistem teknologi dan informasi, serta fasilitas
penunjang operasional lainnya;

c. rencana tata kelola, berupa ketersediaan prosedur kerja, pedoman


pelaksanaan kerja, deskripsi pekerjaan pegawai, pendelegasian

4. Aspek ...
- 20 -

wewenang dan pengendalian internal.


4. Aspek Modal, berisi perhitungan mengenai kecukupan modal disetor
untuk memulai bisnis baru serta memenuhi strategi bisnis,
kelengkapan organisasi dengan SDM dalam jumlah dan kualitas yang
memadai, ketersediaan infrastruktur pendukung termasuk gedung
kantor yang layak, serta mencapai kinerja keuangan sesuai target yang
ditetapkan dengan suku bunga kompetitif. Calon investor harus
mampu membuktikan kebutuhan modal minimum secara riil dengan
didukung asumsi-asumsi perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Jumlah modal disetor minimum yang
ditetapkan harus dapat dijabarkan dalam bentuk perhitungan alokasi
modal terhadap setiap kebutuhan pra operasional dan kebutuhan
lainnya yang menunjang kegiatan bisnis dan pelayanan BPR.

Analisis Aspek Modal sekurang-kurang mencakup hal-hal sebagai


berikut:

a. jumlah modal disetor;


b. perhitungan kebutuhan modal disetor;
c. alokasi modal disetor untuk keperluan modal kerja.

5. Aspek Keuangan, aspek ini merupakan salah satu kunci keberhasilan


BPR dalam menjalankan usahanya, karena didalamnya tercermin
target-target kinerja keuangan yang harus dicapai. Untuk itu, agar
bisnis BPR dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan dalam
jangka panjang, perlu memperhatikan azas kelayakan dalam
perhitungan dan penetapan suku bunga simpanan maupun kredit,
sehingga dapat menarik target pasar di tengah persaingan yang ketat.
Demikian juga perlunya menerapkan azas kerealistisan dalam
menetapkan target kinerja keuangan, sehingga manajemen BPR dapat
menjalankan bisnis bank dalam situasi yang nyaman. Aspek Keuangan
paling kurang meliputi kelayakan keuangan dan kinerja keuangan
sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan disertai dengan proyeksi
neraca, laba rugi, dan arus kas secara bulanan selama 5 (lima) tahun
yang dimulai sejak BPR melakukan kegiatan operasional.

Analisis ...
- 21 -

Analisis Aspek Keuangan sekurang-kurang mencakup hal-hal sebagai


berikut:

a. kelayakan keuangan, berupa perhitungan:


1) Profitability Index (PI)
Penilaian PI bertujuan untuk menilai risiko yang dihadapi BPR
dalam menjalankan usahanya. PI merupakan perbandingan
antara nilai akumulasi Present Value (PV) dengan besarnya biaya
yang dikeluarkan oleh BPR dalam menjalankan usahanya.

2) Internal Rate of Return (IRR)


Penilaian IRR bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil
pengembalian internal (tingkat keuntungan) dari BPR yang akan
didirikan. IRR merupakan tingkat bunga yang menyamakan
investasi awal (I) dengan nilai tunai (PV) dari arus kas masa
datang.

3) Payback Period (PP)


Penilaian PP menunjukkan ukuran atau skala bisnis, sehingga
perusahaan mencapai titik impas.

b. kinerja keuangan, berupa perhitungan:


1) Kualitas Aset Produktif (KAP)
Penilaian terhadap penyediaan dana dalam Rupiah untuk
memperoleh penghasilan, dalam bentuk Kredit dan Penempatan
Dana Antar Bank.
2) Return on Asset (ROA)
Rasio ini menunjukkan kemampuan BPR dalam memperoleh
penghasilan terhadap operasi bisnis dan menjadi ukuran
keefektifan manajemen. Dihitung berdasarkan laba sebelum
pajak selama 12 bulan terakhir dibandingkan dengan rata-rata
volume usaha dalam periode yang sama.

3) Capital Adequacy Ratio (CAR)


Penilaian CAR dilakukan berdasarkan jumlah modal yang
dimiliki BPR yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan BPR dalam menyediakan modal
minimum dalam rangka pengembangan usaha dan menanggung
risiko kerugian.

4) Biaya ...
- 22 -

4) Biaya Operasi/Pendapatan Operasi (BOPO)

Penilaian BOPO bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi


operasional BPR yang dihitung berdasarkan perbandingan antara
Biaya Operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap Pendapatan
Operasional dalam periode yang sama.

5) Loan to Deposit Ratio (LDR)

Penilaian LDR bertujuan untuk mengetahui perbandingan kredit


yang diberikan BPR kepada pihak ketiga dalam rupiah, tidak
termasuk kredit kepada Bank lain, terhadap dana pihak ketiga
yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam rupiah dan
valuta asing, tidak termasuk dana antar Bank.

6) Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP)

Cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari


baki debet berdasarkan penggolongan kualitas Aset Produktif.

7) Cash Ratio (CR)

Perbandingan antara jumlah kas yang dimiliki oleh BPR dan


jumlah kewajiban yang segera dapat ditagih, yang digunakan
untuk menilai tingkat likuiditas BPR.

Untuk membantu penjelasan aspek dan sub-aspek dalam studi


kelayakan, serta untuk meminimalisir variasi yang mungkin terjadi
dalam penyusunannya, masing-masing sub-aspek perlu dijabarkan ke
dalam beberapa komponen yang lebih terinci. Rincian komponen sub-
aspek dijabarkan dalam Tabel 2, Bagian II (Format Penyusunan Studi
Kelayakan BPR). Sementara itu terkait dengan objektivitas dalam
penilaian Studi Kelayakan, calon investor harus melengkapi data yang
diperlukan sesuai dengan komponen-komponen tersebut.

II. Format Penyusunan Studi Kelayakan BPR

Dokumen studi kelayakan yang disampaikan oleh calon investor


harus mengikuti format Studi Kelayakan pendirian BPR sesuai dengan
standar yang dijabarkan pada Tabel 2 berikut:

Tabel ...
- 23 -

Tabel 2. Format Penyusunan Studi Kelayakan

i KATA PENGANTAR
ii IDENTITAS BPR
iii DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendirian BPR
1.2. Visi dan Misi Pendirian BPR
1.3. Tujuan Pendirian BPR

BAB II ASPEK-ASPEK PENDIRIAN BPR


2.1. Aspek Pasar
2.1.1. POTENSI USAHA
2.1.1.1 Potensi Ekonomi
2.1.1.1.1. PDRB berdasarkan Harga
Konstan
2.1.1.1.2. Jumlah Penduduk
2.1.1.1.3. Pendapatan Perkapita
2.1.1.1.4. Tingkat Inflasi
2.1.1.1.5. Jumlah UMKMTotal
2.1.1.1.6. Jumlah Pasar (Tradisional,
modern)
2.1.1.1.7. Upah Minimum Regional (UMR)
2.1.1.2. Potensi Finansial
2.1.1.2.1. Potensi Tabungan BPR
2.1.1.2.2. Potensi Tabungan Bank Umum
2.1.1.2.3. Potensi Deposito BPR
2.1.1.2.4. Potensi Deposito Bank Umum
2.1.1.2.5. Potensi Kredit BPR
2.1.1.2.6. Potensi Kredit Bank Umum
2.1.2. KONDISI PERSAINGAN
2.1.2.1. Jumlah Bank Umum
2.1.2.2. Jumlah BPR
2.1.2.3. Rata-rata Suku Bunga Tabungan BPR
2.1.2.4. Rata-rata Suku Bunga Deposito 3 bulan
BPR
2.1.2.5. Rata-rata Suku Bunga Kredit Tahunan BPR
2.1.2.6. Tingkat NPL BPR
2.1.3. PENELITIAN PASAR
2.1.3.1. Minat Masyarakat terhadap BPR
2.1.3.2. Tingkat persaingan LKB dan LKNB pada
Target Pasar
2.1.3.3. Potensi Tabungan BPR Baru
2.1.3.4. Potensi Deposito BPR Baru
2.1.3.5. Potensi Kredit BPR Baru
2.1.3.6. Keberadaan Target Pasar Penyaluran Kredit
dan Penghimpunan Dana
2.1.4. ANALISIS PASAR
2.1.4.1. Analisis Potensi, Persaingan dan
Karakteristik Pasar
2.2. STRATEGI BISNIS
2.2.1. TUJUAN PENDIRIAN DAN FOKUS BISNIS

2.2.1.1. Tujuan ...


- 24 -

2.2.1.1. Tujuan Pendirian


2.2.2. LOKASI
2.2.2.1. Akses oleh Target Pasar
2.2.3. PRODUK
2.2.3.1. Produk Penghimpunan Dana
2.2.3.2. Produk Penyaluran Dana
2.2.4. PROMOSI
2.2.4.1. Program promosi
2.2.5. PENDEKATAN TERHADAP TARGET PASAR
2.2.5.1. Pengenalan Produk kepada Target Pasar
2.2.5.2. Pendekatan Sosial dengan Target Pasar
2.2.6. LAYANAN
2.2.6.1. Prosedur Layanan
2.2.7. RELASI/KOLABORASI
2.2.7.1. Keberadaan Relasi/Kerjasama Bisnis
2.3. ORGANISASI DAN INFRASTRUKTUR
2.3.1. SDM DAN STRUKTUR ORGANISASI
2.3.1.1. Jumlah SDM dan Struktur Organisasi
2.3.1.2. Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian Bidang
Kerja
2.3.1.3. Kompetensi SDM (pengalaman dalam
perbankan)
2.3.1.4. Program Perekrutan SDM
2.3.1.5. Program Pelatihan Pengembangan
2.3.1.6. Sistem kebersamaan nilai, sistem reward
dan punishment
2.3.1.7. Sistem Gaji
2.3.2. INFRASTRUKTUR
2.3.2.1. Kepemilikan dan Kelayakan Kantor BPR
2.3.2.2. Sistem IT
2.3.2.3. Fasilitas Penunjang Operasional
2.3.3. TATA KELOLA
2.3.3.1. Keberadaan SOP divisi, Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Usaha dan Deskripsi
Kerja Pegawai
2.3.3.2. Pengendalian Internal
2.4. MODAL
2.4.1. Besar Modal dan Alokasinya
2.4.1.1. Perhitungan Kebutuhan Modal Disetor
2.4.1.2. Besar Modal Disetor
2.4.1.3. Alokasi Modal Disetor untuk Modal Kerja
2.5. KEUANGAN
2.5.1. KEREALISTISAN
2.5.1.1. Selisih Suku Bunga Deposito BPR terhadap
Suku Bunga Pasar Deposito (BPR – Pasar)
2.5.1.2. Selisih Suku Bunga Pasar Kredit terhadap
Suku Bunga Kredit BPR (Pasar – BPR)
2.5.1.3. Selisih Discount Factor dengan Suku Bunga
LPS (DF – LPS)
2.5.1.4. Perkembangan arus penerimaan dan
pengeluaran berdasarkan asumsi: potensi
kredit, DPK, modal disetor dan strategi

bisnis ...
- 25 -

bisnis
2.5.1.5. Aset dan kewajiban didasarkan asumsi:
potensi kredit, DPK, modal disetor dan
strategi bisnis
2.5.2. KELAYAKAN KEUANGAN
2.5.2.1. IRR
2.5.2.2. Discounted PP (Payback Period)
2.5.2.3. PI (B/C rasio)
2.5.3. KINERJA KEUANGAN
2.5.3.1. KAP
2.5.3.2. ROA
2.5.3.3. BOPO
2.5.3.4. LDR (Intermediasi)
2.5.3.5. PPAP
2.5.3.6. CAR
2.5.3.7. Cash Ratio

BAB ANALISIS SWOT


III
3.1. Kekuatan yang dimiliki
3.2. Kelemahan dan Kendala yang dihadapi
3.3. Peluang Usaha
3.4. Ancaman atau persaingan yang dihadapi
3.5. Kesimpulan Analisis SWOT

BAB KESIMPULAN dan SARAN


IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN

III. Komponen Studi Kelayakan


3.1. Penjelasan Komponen dan Kebutuhan Data
Berkenaan dengan pemenuhan kelengkapan data pendukung sesuai
dengan aspek dan sub-aspek serta komponen penyusunan Studi
Kelayakan, pada bagian ini akan dijelaskan data yang harus dilengkapi
oleh calon investor sesuai dengan format yang telah disediakan.
Tujuannya adalah untuk menyeragamkan penulisan dokumen studi
kelayakan, serta memudahkan tim evaluasi dalam melakukan penilaian
terhadap analisis studi kelayakan pendirian BPR yang disampaikan oleh
calon investor dimaksud.

Tabel 3. Penjelasan Komponen Aspek dan Data yang Dibutuhkan

KOMPONEN STUDI KELAYAKAN DATA dan Penjelasan


1. ASPEK PASAR
1.1. POTENSI USAHA
1.1.a. Potensi Ekonomi

1.1.a.1. PDRB ...


- 26 -

1.1.a.1. PDRB Lampirkan data Point


berdasarkan 1.1.a.1-1.1.a.7 lima tahun
Harga Konstan *) terakhir serta proyeksinya
1.1.a.2. Jumlah hingga tiga tahun ke depan.
Beri penjelasan yang logis
Penduduk
atas data tersebut terkait
1.1.a.3. Pendapatan Potensi Usaha.
Perkapita
1.1.a.4. Tingkat Inflasi
1.1.a.5. Jumlah UMKM
1.1.a.6. Jumlah Pasar
1.1.a.7. Upah Minimum
Regional (UMR)
1.1.b. Potensi Finansial
1.1.b.1. Potensi Lampirkan data point
Tabungan BPR *) 1.1.b.1.-1.1.b.6 lima tahun
1.1.b.2. Potensi terakhir dan proyeksinya
Tabungan Bank tiga tahun ke depan.Beri
penjelasan yang logis atas
Umum *)
data tersebut terkait
1.1.b.3. Potensi Deposito Potensi Finansial.
BPR *)
1.1.b.4. Potensi Deposito
Bank Umum *)
1.1.b.5. Potensi Kredit
BPR *)
1.1.b.6. Potensi Kredit
Bank Umum *)
1.2. KONDISI PERSAINGAN
1.2.1. Jumlah Bank Umum Lampirkan data point
1.2.2. Jumlah BPR 1.2.1.-1.2.6 lima tahun
terakhir dan proyeksinya
1.2.3. Rata-rata Suku Bunga tiga tahun ke depan.Beri
Tabungan BPR penjelasan yang logis atas
1.2.4. Rata-rata Suku Bunga data tersebut terkait
Deposito 3 bulan BPR Kondisi Persaingan.
1.2.5. Rata-rata Suku Bunga
Kredit Tahunan BPR
1.2.6. Tingkat NPL BPR
1.3. PENELITIAN PASAR
1.3.1. Minat Masyarakat terhadap Lihat Penjelasan
BPR mengenai Penelitian
1.3.2. Tingkat persaingan LKB Pasar.
dan LKNB pada target
pasar
1.3.3. Potensi Tabungan BPR Baru*)
1.3.4. Potensi Deposito BPR Baru*)
1.3.5. Potensi Kredit BPR Baru*)
1.3.6. Keberadaan Target Pasar
Penyaluran Kredit dan
Penghimpunan Dana
1.4. Analisis Pasar
1.4.1. Analisis Potensi,
Persaingan dan
Karakteristik Pasar

2. STRATEGI ...
- 27 -

2. STRATEGI BISNIS
TUJUAN PENDIRIAN DAN FOKUS
2.1.
BISNIS
2.1.1. Tujuan Pendirian Kelompok usaha atau
individu yang menjadi
fokus bisnis (sasaran
utama) pendirian BPR.
2.2. LOKASI
2.2.1. Akses oleh target pasar Jelaskan alasan
pemilihan lokasi Kantor
BPR terkait kemudahan
target pasar menjangkau
BPR.
2.3. PRODUK
2.3.1. Produk Penghimpunan Keunggulan Produk
Dana Tabungan apa saja yang
ditawarkan BPR untuk
Penghimpunan Dana.
2.3.2. Produk Penyaluran Dana Keunggulan Produk
Kredit apa saja yang
ditawarkan BPR
2.4. PROMOSI
2.4.1. Program promosi Jenis Promosi apa yang
direncanakan akan
dilakukan untuk menarik
nasabah.
2.5. PENDEKATAN TERHADAP TARGET
PASAR
2.5.1. Pengenalan Produk kepada Jelaskan usaha-usaha
Target Pasar yang akan dilakukan
untuk mendekatkan
layanan kepada target
pasar.
2.5.2. Pendekatan Sosial kepada Program sosial apa saja
Target Pasar yang akan dilakukan
untuk menarik simpati
dan perhatian target
pasar.
2.6. LAYANAN
2.6.1. Prosedur Layanan Jelaskan prosedur
layanan nasabah baik
kredit/tabungan.
2.7. RELASI/KOLABORASI
2.7.1. Keberadaan Apakah pengurus BPR
relasi/kerjasama bisnis memiliki relasi usaha
yang akan berkolaborasi
dengan BPR.
3. ORGANISASI DAN INFRASTRUKTUR
3.1. SDM DAN STRUKTUR ORGANISASI
3.1.1 Jumlah SDM dan Struktur Jelaskan jumlah SDM
organisasi BPR dan struktur
organisasinya terkait
dengan skala usaha yang

akan ...
- 28 -

akan dilakukan.
3.1.2. Jenjang Pendidikan SDM Jelaskan jenjang
kependidikan SDM BPR.
3.1.3. Kompetensi SDM Jelaskan pengalaman
(pengalaman dalam SDM dalam bidang
perbankan) Perbankan.
3.1.4. Program Perekrutan SDM Jelaskan program BPR
dalam perekrutan
karyawan.
3.1.5. Program Pelatihan Sebutkan program
Pengembangan pelatihan pengembangan
SDM.
3.1.6. Sistem kebersamaan nilai, Jelaskan apakah BPR
sistem reward dan memiliki program reward
punishment dan punishment.
3.1.7. Sistem Penggajian Jelaskan besar gaji dan
sistem penetapan Gaji.
3.2. INFRASTRUKTUR
3.2.1. Kepemilikan dan Jelaskan status
Kelayakan Kantor BPR kepemilikan
dankelayakan kantor
BPR.
3.2.2. Sistem IT Jelaskan sistem IT yang
akan digunakan serta
sistem penunjangnya.
3.2.3. Fasilitas penunjang Jelaskan fasilitas yang
operasional akan digunakan dalam
menunjang operasional
BPR.
3.3. TATA KELOLA
3.3.1. Keberadaan SOP Divisi, Sebutkan SOP yang
Pedoman Pelaksanaan rencana akan diiterapkan
Kegiatan Usaha dan untuk masing-masing
deskripsi kerja Pegawai divisi.
3.3.2. Pengendalian Internal Sebutkan Pengendalian
Internal yang rencana
akan diiterapkan.
4. MODAL DAN ALOKASINYA
4.1. BESAR MODAL DAN ALOKASINYA
4.1.1. Perhitungan kebutuhan Jelaskan cara
modal disetor perhitungan kebutuhan
modal disetor.
4.1.2. Besar Modal Disetor Berapa besarnya modal
disetor pada awal
pendirian BPR.
4.1.3. Alokasi Modal Disetor Persentase modal kerja
untuk Modal Kerja dari modal disetor.
5. KEUANGAN
5.1. KEREALISTISAN
5.1.1. Selisih Suku Bunga Jelaskan besarnya suku
Deposito BPR terhadap bunga Deposito yang
Suku Bunga Pasar akan diterapkan dan
Deposito (BPR – Pasar) berapa rata-rata suku

bunga ...
- 29 -

bunga Deposito di Pasar.


5.1.2. Selisih Suku Bunga Pasar Jelaskan besarnya suku
Kredit terhadap Suku bunga Kredit yang akan
Bunga Pasar BPR (Pasar – diterapkan dan berapa
BPR) rata-rata suku bunga
Kredit di Pasar.
5.1.3. Selisih Discount Factor Jelaskan besarnya
dengan Suku Bunga LPS discount rate yang akan
(DF–LPS) diterapkan dan berapa
suku bunga LPS.
5.1.4. Perkembangan arus Jelaskan asumsi yang
penerimaan dan digunakan dalam
pengeluaran didasarkan rencana pengembangan
asumsi-asumsi: potensi arus penerimaan dan
kredit, DPK, modal disetor pengeluaran BPR lima
dan strategi bisnis tahun ke depan.
5.1.5. Aset dan Kewajiban dan Jelaskan asumsi yang
Ekuitas didasarkan digunakan dalam
asumsi-asumsi: potensi rencana pengembangan
kredit, DPK, modal disetor aset dan kewajiban dan
dan strategi bisnis ekuitas BPR lima tahun
ke depan.
5.2. KELAYAKAN KEUANGAN
5.2.1. IRR Berapa perkiraan IRR
beserta proses
perhitungannya.
Bandingkan dengan suku
bunga LPS.
5.2.2. Discounted PP (Payback Berapa tahun perkiraan PP
Period) beserta proses
perhitungannya.
5.2.3. PI (B/C ratio) Berapa perkiraan PI (B/C
ratio) beserta proses
perhitungannya.
5.3. KINERJA KEUANGAN
5.3.1. KAP Berapa besarnya masing-
5.3.2. ROA masing nilai Kinerja
5.3.3. BOPO Keuangan yang
5.3.4. LDR (Intermediasi) direncanakan
5.3.5. PPAP
5.3.6. CAR
5.3.7. Cash Ratio

*) Ditulis dalam satuan Jutaan Rupiah (Contoh: Nilai Nominal


Rp10.000.000.000 ditulis menjadi Rp10.000).

3.2. Tatacara Penelitian Pasar


Survei pasar merupakan serangkaian aktivitas terstruktur yang
ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai situasi nyata kondisi
wilayah khususnya terkait dengan kondisi pasar yang akan dijadikan

sebagai ...
- 30 -

sebagai target penyaluran maupun penghimpunan dana bagi calon BPR.


Informasi utama yang akan dikumpulkan melalui survei ini meliputi:

1. Minat masyarakat untuk mendapatkan layanan keuangan dari BPR;


2. Tingkat persaingan LKB dan LKNB pada target pasar;
3. Potensi penghimpunan tabungan BPR;
4. Potensi penghimpunan deposito BPR;
5. Potensi penyaluran kredit BPR;
6. Pemetaan terhadap lokasi atau keberadaan target pasar penghimpunan
dana;
7. Pemetaan terhadap lokasi atau keberadaan target pasar penyaluran
kredit.

Untuk menjamin data yang dikumpulkan memiliki validitas dan


reliabilitas yang tinggi, dalam melakukan survei tersebut perlu
memperhatikan kaidah-kaidah yang lazim digunakan dalam pelaksanaan
survei seperti:
1. Sample disesuaikan dengan pasar yang akan disasar;
2. Jumlah sample dihitung berdasarkan besarnya kesalahan dugaan dan
tingkat kepercayaan serta jumlah populasi target pasar;
3. Menggunakan sampling technique yang disesuaikan dengan struktur
populasi sasaran;
4. Merancang kuesioner secara khusus guna mengumpulkan informasi
seperti telah dijelaskan di atas;
5. Melakukan coaching atau briefing terhadap interviewer (pelaksana
survey) yang akan mengumpulkan data dalam rangka memberikan
pemahaman yang tepat sesuai dengan tujuan survei;
6. Melakukan pengolahan dan analisis data sesuai dengan kaidah
statistika;
7. Merumuskan kesimpulan atas hasil analisis yang telah diperoleh
dengan menggunakan landasan yang logis dan dapat diandalkan,
sehingga hasil penelitian dapat mencerminkan kondisi yang
sebenarnya.

Dalam pelaksanaanya, survei pasar ini dapat menggunakan bantuan


jasa konsultan yang kompeten, sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam penilaian Studi Kelayakan,
tidak menutup kemungkinan Tim Penilai dari Otoritas Jasa Keuangan

akan ...
- 31 -

akan melakukan verifikasi terhadap metodologi maupun hasil yang telah


diperoleh dalam pelaksanaan penelitian pasar.

3.3. Format Data Komponen Penyusunan Studi Kelayakan


Untuk keperluan verifikasi terhadap sebagian data yang digunakan
dalam penyusunan Studi Kelayakan, calon investor diharapkan
menyusun secara khusus sebagian data tersebut sesuai dengan format.
Data komponen yang diminta seperti yang telah dijelaskan pada
Tabel 3 disusun dalam format seperti pada Tabel 4, 5 dan 6. Dalam
dokumen Studi Kelayakan, data tersebut dicantumkan pada bagian
lampiran, serta selain disampaikan dalam bentuk hardcopy juga
disampaikan dalam bentuk softcopy dengan format EXCEL.

Tabel 4. Format Penyusunan Data

Data 5 Tahun Proyeksi


terakhir 3 tahun

Terakhir
KOMPONEN STUDI KELAYAKAN

Tahun
TT+1
TT+2
TT+3
TT-4
TT-3
TT-2
TT-1
(TT)
1. ASPEK PASAR
1.1. POTENSI USAHA
1.1.a. Potensi Ekonomi
1.1.a.1. PDRB atas dasar
Harga Konstan *)
1.1.a.2. Jumlah Penduduk
1.1.a.3. Pendapatan Perkapita
1.1.a.4. Tingkat Inflasi
1.1.a.5. Jumlah UMKM
1.1.a.6. Jumlah Pasar
1.1.a.7. Upah Minimum
Provinsi (UMP)
1.1.b.POTENSI FINANSIAL
1.1.b.1. Potensi Tabungan
BPR *)
1.1.b.2. Potensi Tabungan
Bank Umum*)
1.1.b.3. Potensi Deposito
BPR*)
1.1.b.4. Potensi Deposito Bank
Umum*)
1.1.b.5. Potensi Kredit BPR*)
1.1.b.6. Potensi Kredit Bank
Umum*)
1.2. KONDISI PERSAINGAN
1.2.1. Jumlah Bank Umum

KOMPONEN ...
- 32 -

Data 5 Tahun Proyeksi


terakhir 3 tahun

Terakhir
KOMPONEN STUDI KELAYAKAN

Tahun
TT+1
TT+2
TT+3
TT-4
TT-3
TT-2
TT-1
(TT)
1.2.2. Jumlah BPR
1.2.3. Rata-rata Suku Bunga
Tabungan BPR
1.2.4. Rata-rata Suku Bunga
Deposito 3 bulan BPR
1.1.5. Rata-rata Suku Bunga Kredit
Tahunan BPR
1.2.6. Tingkat NPL BPR

*) Ditulis dalam satuan Jutaan Rupiah (Contoh: Nilai Nominal


Rp10.000.000.000 ditulis menjadi Rp10.000).

Tabel 5: Jumlah SDM, Jenjang Pendidikan dan Pengalaman Perbankan

Divisi Nama Jenjang Pengalaman di Bidang


Pendidikan Perbankan

Jumlah

Tabel 6. Suku Bunga Deposito, Kredit dan Discount Factor

Informasi Persen
Suku Bunga Deposito BPR
Rata-rata Suku Bunga Deposito yang berlaku
Suku Bunga Kredit BPR
Rata-rata Suku Bunga Kredit yang berlaku
Discount Factor
Suku Bunga LPS

Tabel 7. Rincian Penggunaan Modal Disetor

Jumlah Harga
No JENIS PENGELUARAN Total
Unit satuan
I BIAYA PRA OPERASIONAL
1 Studi Kelayakan
2 Rekrutmen
3 Pelatihan
4 Perizinan
TOTAL I
II INFRASTRUKTUR
Information Technology
1 PC Desktop
2 Server+UPS
3 Laptop
4 Internet

5. Scanner ...
- 33 -

Jumlah Harga
No JENIS PENGELUARAN Total
Unit satuan
5 Scanner
6 Printer
7 Software Finance
8 Telephone + Fax
Mebeuler
Meja Kerja
9 Direktur/Komisaris
10 Meja Kerja Pegawai
11 Meja Kasir
12 Buffet/Rak Buku
Kursi Tamu (Ruang
13 Direktur)
Kursi Kerja
14 Direktur/Komisaris
15 Kursi Pegawai
16 Kursi Nasabah
17 Meja + Kursi Meeting
18 Lemari Arsip
Peralatan Lainnya
19 Mesin Fotocopi
20 Lemari Brankas
21 Filling cabinet
22 Penghancur Arsip
23 AC
24 Upgrade Listrik
25 CCTV
26 Biaya Pasang Telephone
27 Kendaraan Roda 2
28 Sewa Gedung
29 Renovasi Gedung
30 Jasa-jasa
TOTAL II
III OPERASIONAL KANTOR
1 ATK
2 Listrik/Air/Gas
3 Telephone
4 Lain-lain
TOTAL III
IV SDM
1 Komisaris
2 Direktur
Kepala Bagian/Kepala
3 Divisi
4 Operasional
5 Pemasaran
6 Keamanan
7 Office Boy
TOTAL IV

V. PROMOSI ...
- 34 -

Jumlah Harga
No JENIS PENGELUARAN Total
Unit satuan
V PROMOSI
1 Spanduk
2 Leaflet
3 Event
4 Lain-lain
TOTAL V
VI Modal Kerja
TOTAL VI
TOTAL I sd VI

Tabel 8. Asumsi Keuangan dalam Perhitungan Keuangan

Tahun ke-
No. Uraian
1 2 3 4 5
1. Rata-rata suku bunga kredit atau pinjaman/tahun:
1.a. Investasi
1.b. Modal kerja
1.c. Konsumsi
2. Rata-rata suku bunga DPK per tahun:
2.a. Tabungan
2.b. Deposito
3. Rata-rata suku bunga penempatan pada bank lain/tahun:
3.a. Giro
3.b. Tabungan
3.c. Sertifikat deposito
3.d. Deposito (3 bulan)
4 Jangka waktu kredit rata-rata:
4.a. Kredit investasi
4.b. Kredit modal kerja
4.c. Kredit konsumtif
Perbandingan kredit investasi, modal
5
kerja dan konsumtif
6 Provisi dan administrasi kredit
7 Penyaluran kredit per tahun
8 Pengembalian kredit per tahun
9 Pengembangan kredit per tahun
10 Penerimaan tabungan
11 Penerimaan deposito
12 Pencairan tabungan
13 Pencairan deposito (3 bulan)
14 Simpanan BPR di bank lain:
14.a. Giro
14.b. Tabungan
14.c. Deposito
15 Status kredit (%):
15.a. Kredit lancar
15.b. Kredit kurang lancar
15.c. Kredit diragukan

15.d. Kredit ...


- 35 -

Tahun ke-
No. Uraian
1 2 3 4 5
15.d. Kredit macet
16 Non Performing Loans (NPL)
17 Discount factor (%)
18 Modal disetor
19 Rata-rata tingkat inflasi per tahun
20 Jumlah SDM:
20.a. Pengurus
20.b. Karyawan
21 Aset tetap dan Inventaris
21.a.Bangunan
21.b.Meubeler
21.c.Hardware Komputer dan
Lainnya
21.d.Software IT System Operasional
21.e.Pintu Khasanah
21.f.AC dan Genset
21.g.Kendaraan bermotor roda dua
21.h.Kendaraan bemotor roda empat
22 Sewa Gedung (dibayar di muka untuk 5 tahun)
23 Biaya interior
24 Biaya Legalitas dan Jasa Konsultan
25 Lain-lain

Tabel 9. Perkiraan Biaya Investasi Calon BPR di Tahun Pertama

Jumlah Harga
Total Umur Penyusutan
No Jenis Investasi dan per
Nilai Ekonomis per Tahun
Satuan Satuan
1 Bangunan
2 Komputer
Kendaraan roda
3
empat
4 .................................
5 .................................
Total

Tabel 10. Perkiraan Biaya Operasional Calon BPR di Tahun Pertama

Jumlah
Harga per
No Komponen Biaya Operasional dan Total Nilai
Satuan
Satuan
1. Biaya Tenaga Kerja dan pengembangan SDM:
1a. Pimpinan (direktur)
1b. Manajer
(keuangan/marketing/kredit dll)
1c. Administrasi, kasir dll
1d. Security
1e. Office boy

1f. Pendidikan ...


- 36 -

1f. Pendidikan dan pelatihan


1g. Tunjangan/insentif karyawan
1h. ...........................
2. Biaya:
2a. Listrik
2b. Air
2c. Telpon
2d. ..............................
3. Biaya pemasaran/promosi
4. ....................................
5. ....................................
Total Biaya Operasional

Tabel 11. Analisis Kelayakan Keuangan (Inflow dan Outflow) Calon BPR

Tahun ke-
Uraian Inflow dan Outflow
1 2 3 4 5
A INFLOW
1. Penerimaan bunga:
a. Dari kredit yg diberikan kepada
pihak ketiga
b. Dari Bank lain:
b1. Giro
b2. Tabungan
b3. ....................
b4. ....................
b5. Kredit yang diberikan
2. Provisi dan komisi:
a. Provisi dan komisi
b. Lainnya
3. Pendapatan lainnya:
a. .....................
b. .....................
4. Penerimaan Kas dari aset:
a. Pencairan simpanan bank
b. Pengembalian angsuran kredit
dari pihak ketiga
c. Penjualan aset tetap dan
inventaris
- Tanah dan Gedung
- ......................................
- ......................................
d.. Aset lain-lain
e. Setoran Pinjaman dari bank
lain
f. ....................................
5. Penerimaan kas dari kewajiban:
a. Setoran kewajiban yang segera
dapat dibayar

b. Setoran ...
- 37 -

Tahun ke-
Uraian Inflow dan Outflow
1 2 3 4 5
b. Setoran tabungan
c. Setoran deposito berjangka
e. Pinjaman dari bank lain
f. Setoran rupa-rupa kewajiban
lainnya
g. .......................................
6. Setoran Modal Belum disetor
7. Modal sumbangan
8. Nilai sisa aset tetap dan
inventaris
9. ..........................................

TOTAL INFLOW
B. OUTFLOW
1. Biaya investasi:
a. Gedung
b. Mebeuler
c. Hardware komputer dan
lainnya
d. Software IT dan sistem
operasional
e. ....................................
Total biaya investasi
2. Pengeluaran kas:
a. Pengeluaran kas terkait aset
a1. Setoran simpanan bank
a2. Penyaluran kredit
a3. Aset lain-lain
a4. ................................
b. Pengeluaran kas terkait kewajiban
b1. Pembayaran kewajiban segera
b2. Pencairan tabungan
b3. Pencairan deposito berjangka
b4. Angsuran pinjaman bank lain
b5. Angsuran pinjaman pihak
lain
b6. Pembayaran rupa-rupa
kewajiban
b7. .............................
Total Pengeluaran Kas
3. Biaya operasional:
a. Pembayaran bunga:
a1. Bunga tabungan
a2. Bunga deposito
a3. Bunga pinjaman bank lain
a4. Bunga pinjaman pihak lain
....................................
b. Biaya Tenaga Kerja:
b1. Gaji, upah, honorarium

b2. Biaya ...


- 38 -

Tahun ke-
Uraian Inflow dan Outflow
1 2 3 4 5
b2. Biaya pendidikan
b3. Lainnya................
c. Pajak-pajak (tidak termasuk
PPh)
d. Biaya pemeliharaan dan
perbaikan
e. Barang dan jasa
f. Listrik
g. Promosi
.............................................
Total Biaya Operasional
4. Biaya non operasional
5. Pajak penghasilan badan
usaha (25%)
TOTAL OUTFLOW
C Net Benefit
D Discount Factor (DR 8%)
E Present Value Net Benefit
Present Value Net Benefit
F
Kumulatif
Present Value (Benefit-
G
B.Operasional)
H Present Value Investasi
I NPV
J IRR
K PI
L Discounted PP

Tabel 12. Proyeksi Laba Rugi

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
A PENDAPATAN OPERASIONAL
1. Pendapatan Bunga
a. Bunga kontraktual
i. Surat berharga
ii. Penempatan pada bank
lain
- Giro
- Tabungan
- Deposito
- Sertifikat deposito
iii. Kredit yang diberikan
- Kepada bank lain
- Kepada pihak ketiga
bukan bank
b. Provisi Kredit
i. Kepada bank lain
ii. Kepada pihak ketiga

bukan ...
- 39 -

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
bukan bank
c. Biaya transaksi -/-
i. Surat Berharga
ii. Kredit yang diberikan
- Kepada bank lain
- Kepada pihak ketiga
bukan bank
2. Pendapatan Lainnya
a. Pendapatan jasa transaksi
b. Keuntungan penjualan
valuta asing
c. Keuntungan penjualan
surat berharga
d. Penerimaan kredit yang
dihapusbuku
e. Pemulihan penyisihan
penghapusan aset produktif
f. Lainnya

B BEBAN OPERASIONAL
1. Beban Bunga
a. Beban Bunga Kontraktual
i. Tabungan
ii. Deposito
iii. Simpanan dari bank lain
iv. Pinjaman yang diterima
- Dari Bank Indonesia
- Dari Bank Lain
- Dari Pihak Ketiga
Bukan Bank
v. Pinjaman Subordinasi
vi. Lainnya
b. Biaya Transaksi
i. Kepada bank lain
ii. Kepada pihak ketiga
bukan bank
c. Koreksi atas pendapatan
bunga
2. Beban kerugian restrukturisasi kredit
3. Beban penyisihan penghapusan aset produktif
a. Surat berharga
b. Penempatan pada bank
lain
c. Kredit yang diberikan
i. Kepada bank lain
ii. Kepada pihak ketiga
bukan bank
4. Beban pemasaran
5. Beban penelitian dan pengembangan

6. Beban ...
- 40 -

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
6. Beban administrasi dan umum
a. Beban tenaga kerja
i. Gaji dan Upah
ii. Honorarium
iii. Lainnya
b. Beban pendidikan dan
pelatihan
c. Beban sewa
i. Gedung Kantor
ii. Lainnya
d. Beban penyusutan/
penghapusan atas aset
tetap, dan inventaris
e. Beban amortisasi aset tidak
berwujud
f. Beban premi asuransi
g. Beban pemeliharaan dan
perbaikan
h. Beban barang dan jasa
i. Pajak-pajak
7. Beban Lainnya
a. Kerugian penjualan valuta
asing
b. Kerugian penjualan surat
berharga
c. Lainnya

C Laba Operasional
Rugi Operasional

D Pendapatan Non Operasional


1. Keuntungan penjualan
a. Aset tetap dan inventaris
b. AYDA
2. Pemulihan penurunan nilai
a. Aset tetap dan inventaris
b. AYDA
3. Pendapatan ganti rugi
asuransi
4. Bunga antar kantor
5. Selisih kurs
6. Lainnya

E Biaya Non Operasional


1. Kerugian
penjualan/kehilangan
a. Aset tetap dan inventaris
b. AYDA
2. Kerugian penurunan nilai

a. Aset ...
- 41 -

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
a. Aset tetap dan inventaris
b. AYDA
3. Bunga antar kantor
4. Selisih kurs
5. Lainnya

F Laba Non Operasional


Rugi Non Operasional

G Laba tahun berjalan


Rugi tahun berjalan

H Taksiran Pajak Penghasilan

I Jumlah Laba
Jumlah Rugi

Tabel 13. Proyeksi Neraca (Aset)

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
ASET
1. Kas
2. Kas dalam valuta asing
3. Surat berharga
4. Pendapatan bunga yang akan
diterima
5. Penempatan pada bank lain
-/- Penyisihan penghapusan aset
produktif
6. Kredit yang diberikan
-/- Penyisihan penghapusan aset
produktif
7. Agunan yang diambil alih
8. Aset tetap dan inventaris
-/- Akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai
9. Aset tidak berwujud
-/- Akumulasi amortisasi dan
penurunan nilai
10. Aset antarkantor
11. Aset lain-lain
TOTAL ASET

Tabel ...
- 42 -

Tabel 13. Proyeksi Neraca (Kewajiban dan Ekuitas)

Tahun Ke
Uraian
1 2 3 4 5
KEWAJIBAN
1. Kewajiban segera
2. Utang bunga
3. Utang pajak
4. Simpanan
a. Tabungan
b. Deposito
5. Simpanan dari bank lain
6. Pinjaman diterima
7. Dana setoran modal – kewajiban
8. Kewajiban imbalan kerja
9. Pinjaman subordinasi
10. Modal pinjaman
11. Kewajiban antarkantor
12. Kewajiban lain-lain
Jumlah Kewajiban

EKUITAS
1. Modal
a. Modal dasar
b. Modal yang belum disetor -/-
c. Agio
d. Disagio -/-
e. Modal sumbangan
2. Dana setoran modal – ekuitas
3. Laba/Rugi yang belum direalisasi
4. Surplus revaluasi aset tetap
5. Saldo laba
a. Cadangan umum
b. Cadangan tujuan
c. Laba/Rugi
1) Tahun-tahun yang lalu
i. Laba
ii. Rugi -/-
2) Tahun berjalan
i. Laba
ii. Rugi -/-
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS

TINGKAT KESEHATAN BANK:


1. ROA = LABA SEBELUM PAJAK/TOTAL
ASET
2. BOPO = BEBAN
OPERASIONAL/PENDAPATAN
OPERASIONAL
3. LDR = JUMLAH KREDIT YANG
DIBERIKAN/(DANA PIHAK

KETIGA ...
- 43 -

Tahun Ke
Uraian
1 2 3 4 5
KETIGA+MODAL INTI)
4. NPL = TOTAL KREDIT
BERMASALAH/TOTAL SELURUH
KREDIT
TOTAL KREDIT BERMASALAH =
PENYALURAN KREDIT-PENGEMBALIAN
KREDIT
5. CAR = MODAL/ASET TERTIMBANG
MENURUT RESIKO
ATMR = ATMR neraca + ATMR
administrasi
6. CR = (KAS + SETARA KAS)/KEWAJIBAN
LANCAR
7. RASIO KAP = ASET PRODUKTIF YANG
DIKLASIFIKASIKAN/ASET PRODUKTIF
8. PPAP = PENYISIHAN PENGHAPUSAN
ASET PRODUKTIF
- PPAP UMUM: 0.5% DARI ASET
PRODUKTIF KUALITAS LANCAR

Lampiran ...
- 44 -

Lampiran II.5

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PENGAJUAN PERSETUJUAN


PRINSIP PENDIRIAN BPR

No. Dokumen Check Keterangan

1. Rancangan akta pendirian badan


hukum, termasuk rancangan anggaran
dasar yang paling sedikit memuat:

a. nama dan tempat kedudukan;

b. kegiatan usaha sebagai BPR;

c. permodalan, antara lain


mencantumkan klausula bahwa
setiap penambahan modal disetor
dengan persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan;

d. kepemilikan, antara lain


mencantumkan klausula bahwa
perubahan kepemilikan saham
karena pengalihan saham yang
mengakibatkan perubahan
dan/atau mengakibatkan terjadinya
Pemegang Saham Pengendali BPR,
dan/atau penggantian dan/atau
penambahan pemilik baik yang
mengakibatkan atau tidak
mengakibatkan perubahan
Pemegang Saham Pengendali BPR
dengan persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan; dan

e. wewenang, tanggung jawab, masa


jabatan serta tata cara
pengangkatan, penggantian,
pemberhentian, pengunduran diri
anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris termasuk persyaratan
bahwa pengangkatan calon anggota
Direksi dan calon anggota Dewan
Komisaris dengan persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan;

2. Data ...
- 45 -

No. Dokumen Check Keterangan

2. Data kepemilikan berupa daftar calon


pemegang saham berikut rincian
besarnya masing-masing kepemilikan
saham bagi BPR yang berbadan
hukum Perseroan Terbatas atau
Perusahaan Daerah atau daftar calon
anggota berikut rincian jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajib
bagi BPR yang berbadan hukum
Koperasi, dengan dilampiri dokumen
sebagai berikut:

a. dalam hal calon pemegang saham


atau calon anggota adalah
perorangan:

1) dokumen yang menyatakan


identitas masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota berupa:

a) fotokopi tanda pengenal,


berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang masih
berlaku;

b) daftar riwayat hidup;

c) pasfoto terakhir ukuran 4x6


cm; dan

d) fotokopi Nomor Pokok Wajib


Pajak (NPWP) calon pemegang
saham atau calon anggota.

2) daftar isian kekayaan, khusus


bagi calon Pemegang Saham
Pengendali;

3) surat pernyataan dari masing-


masing calon pemegang saham
atau calon anggota, bahwa
setoran modal:

a) tidak berasal dari pinjaman


atau fasilitas pembiayaan
dalam bentuk apapun dari
Bank dan/atau pihak lain;

dan/atau ...
- 46 -

No. Dokumen Check Keterangan


dan/atau

b) tidak berasal dari dan untuk


tujuan pencucian uang;

4) surat pernyataan bermeterai


cukup dari masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang diperlukan
apabila BPR menghadapi
kesulitan permodalan
maupun likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak sedang dalam


pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
Pejabat Eksekutif Bank;

e) tidak pernah dinyatakan pailit


dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang

dinyatakan ...
- 47 -

No. Dokumen Check Keterangan


dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

f) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
bermasalah dan/atau hutang
jatuh tempo yang bermasalah;

g) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu tertentu,
kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

h) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan; dan

i) tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau sedang
menjalani proses uji
kemampuan dan kepatutan
pada suatu Bank;

5) komitmen tertulis dari masing-


masing calon pemegang saham
atau calon anggota yang
menyatakan bahwa yang
bersangkutan bersedia untuk:

a) tidak melakukan dan/atau


mengulangi perbuatan
dan/atau tindakan yang
merupakan cakupan uji
kemampuan dan kepatutan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai Uji

Kemampuan ...
- 48 -

No. Dokumen Check Keterangan


Kemampuan dan Kepatutan
BPR;

b) tidak melakukan kegiatan-


kegiatan tertentu yang
diperkirakan memperburuk
kondisi keuangan dan non
keuangan BPR;

c) tidak menerima penyediaan


dana dan/atau fasilitas
apapun yang tidak wajar dari
BPR; dan

d) melaksanakan arah dan


strategi pengembangan BPR
yang sehat, yang
mengutamakan pembiayaan
kepada Usaha Mikro Kecil
(UMK) yang produktif untuk
masyarakat setempat;

6) Surat Pemberitahuan Tahunan


(SPT) Pajak masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota; dan

7) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling kurang 3 (tiga)
tahun kedepan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif
dengan mempertimbangkan
potensi wilayah serta ditujukan
untuk masyarakat setempat.

b. dalam hal calon pemegang saham


atau calon anggota adalah badan
hukum:

1) salinan akta pendirian badan

hukum ...
- 49 -

No. Dokumen Check Keterangan


hukum, termasuk anggaran
dasar berikut perubahan-
perubahan yang telah mendapat
pengesahan dari instansi yang
berwenang, sesuai ketentuan
yang berlaku, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

2) dokumen yang menyatakan


identitas dari seluruh anggota
Direksi atau anggota Dewan
Komisaris, bagi badan hukum
Perseroan Terbatas atau
susunan pengurus bagi badan
hukum koperasi berupa:

a) fotokopi tanda pengenal,


berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP);

b) daftar riwayat hidup;

c) pasfoto terakhir ukuran 4x6


cm;

d) fotokopi NPWP dari badan


hukum dan pengurus;

dalam hal calon pemegang


saham adalah Pemerintah
Daerah, dokumen yang
menyatakan identitas
merupakan dokumen Kepala
Daerah atau pihak yang ditunjuk
untuk mewakili Pemerintah
Daerah.

3) data kepemilikan berupa daftar


pemegang saham berikut rincian
besarnya masing-masing
kepemilikan saham bagi badan
hukum Perseroan Terbatas atau
rekapitulasi simpanan pokok
dan simpanan wajib masing-
masing anggota bagi badan
hukum Koperasi, kecuali
Pemerintah Daerah;

4) laporan ...
- 50 -

No. Dokumen Check Keterangan

4) laporan keuangan 2 (dua) tahun


terakhir sebelum tanggal surat
permohonan yang meliputi
neraca, laba-rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas,
dan catatan atas laporan
keuangan, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

5) laporan keuangan badan hukum


yang diaudit oleh Akuntan
Publik dengan posisi paling lama
pada akhir tahun sebelum
tanggal surat permohonan
persetujuan prinsip, bagi badan
hukum yang mempunyai
penyertaan sebesar
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) atau lebih, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

6) proyeksi keuangan badan


hukum untuk jangka waktu
paling singkat 3 (tiga) tahun,
yang disusun oleh konsultan
independen, dalam hal badan
hukum tersebut merupakan
calon PSP BPR, kecuali
Pemerintah Daerah;

7) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling kurang 3 (tiga)
tahun kedepan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif
dengan mempertimbangkan
potensi wilayah serta ditujukan
untuk masyarakat setempat;

8) surat ...
- 51 -

No. Dokumen Check Keterangan

8) surat pernyataan bermeterai


cukup dari seluruh anggota
Direksi atau anggota Dewan
Komisaris/pengurus badan
hukum yang bersangkutan
bahwa setoran modal:

a) tidak berasal dari pinjaman


atau fasilitas pembiayaan
dalam bentuk apapun dari
Bank dan/atau pihak lain;
dan/atau

b) tidak berasal dari dan untuk


pencucian uang.

Dalam hal calon pemegang


saham BPR adalah Pemerintah
Daerah, surat pernyataan
digantikan dengan Surat
Keputusan Kepala Daerah yang
menyatakan bahwa sumber dana
setoran modal telah dianggarkan
dalam APBD dan telah disahkan
oleh DPRD setempat;

9) surat pernyataan badan hukum


bermeterai cukup yang
ditandatangani oleh seluruh
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris, yang paling
sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang diperlukan
apabila BPR menghadapi
kesulitan permodalan
maupun likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak ...
- 52 -

No. Dokumen Check Keterangan

c) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu tertentu,
kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

d) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut Otoritas
Jasa Keuangan diperlukan;

e) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
bermasalah;

f) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu Bank.

10) surat pernyataan bermeterai


cukup dari masing-masing
anggota Direksi dan masing-
masing anggota Dewan
Komisaris badan hukum, yang
paling sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) tidak pernah dihukum


karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu yang
telah diputus oleh pengadilan
yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dalam
waktu 20 (dua puluh) tahun
sebelum tanggal surat
permohonan, dan tidak
sedang dalam masa
pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham

Bank ...
- 53 -

No. Dokumen Check Keterangan


Bank;

c) tidak pernah dinyatakan


pailit dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

e) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu Bank;

11) surat pernyataan bermeterai


cukup dari PSP Terakhir (PSPT)
dari calon PSP yaitu:

a) surat pernyataan
sebagaimana dimaksud
dalam butir 2.a.4), dalam hal
PSP Terakhir (PSPT) adalah
perorangan;

b) surat pernyataan badan


hukum yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Direksi
dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus
sebagaimana butir 2.b.9),
dalam hal PSP Terakhir
(PSPT) yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan
adalah badan hukum selain
Pemerintah Daerah;

12) dalam...
- 54 -

No. Dokumen Check Keterangan

12) dalam hal pengendali BPR


berbentuk badan hukum, surat
pernyataan bermeterai cukup
diwakili oleh seluruh anggota
Direksi dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus yang
paling sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di
bidang perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang
diperlukan apabila BPR
menghadapi kesulitan
permodalan maupun
likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak pernah dinyatakan


pailit berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak memiliki kredit macet


dan/atau hutang jatuh
tempo yang bermasalah;

e) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada
BPR dalam jangka waktu
tertentu, kecuali
berdasarkan keputusan
Otoritas Jasa Keuangan;

f) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut Otoritas
Jasa Keuangan diperlukan;

g) tidak sedang menjalani

proses ...
- 55 -

No. Dokumen Check Keterangan


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank;

13) dalam hal pengendali BPR


berbentuk perorangan, surat
pernyataan bermeterai cukup
paling sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di
bidang perbankan;

b) tidak pernah dihukum


karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu
yang telah diputus oleh
pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu
20 (dua puluh) tahun
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

c) tidak sedang dalam


pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
Pejabat Eksekutif Bank;

d) tidak pernah dinyatakan


pailit dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris
yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

e) tidak ...
- 56 -

No. Dokumen Check Keterangan

e) tidak memiliki kredit macet


dan/atau hutang jatuh
tempo yang bermasalah;

f) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada
BPR dalam jangka waktu
tertentu, kecuali
berdasarkan keputusan
Otoritas Jasa Keuangan;

g) bersedia melakukan
penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan;

h) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank;

14) komitmen tertulis badan


hukum yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Direksi
dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus yang
paling sedikit memuat:

a) tidak melakukan dan/atau


mengulangi perbuatan
dan/atau tindakan yang
merupakan cakupan uji
kemampuan dan kepatutan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai uji
kemampuan dan kepatutan
BPR;

b) tidak melakukan kegiatan


tertentu yang diperkirakan
memperburuk kondisi
keuangan dan non
keuangan BPR;

c) tidak menerima penyediaan


dana dan/atau fasilitas

apapun ...
- 57 -

No. Dokumen Check Keterangan


apapun yang tidak wajar
dari BPR;

15) komitmen tertulis dari PSPT


yang menyatakan bersedia
untuk melaksanakan rencana
arah dan strategi
pengembangan BPR yang sehat,
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha
Mikro Kecil (UMK) yang
produktif untuk masyarakat
setempat;

16) seluruh struktur kelompok


usaha yang terkait dengan BPR
dan badan hukum pengendali
BPR sampai dengan PSPT,
kecuali bagi Pemerintah
Daerah;

17) surat pernyataan bermeterai


cukup dari pengurus badan
hukum yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan telah
menyampaikan informasi secara
benar dan lengkap mengenai
struktur kelompok BPR sampai
dengan pemilik terakhir, dalam
hal badan hukum tersebut
merupakan calon PSP BPR;

18) surat pernyataan bemeterai


cukup dari calon PSP mengenai
kesediaan untuk memberikan
data dan informasi yang terkait
dengan struktur kelompok
usaha kepada Otoritas Jasa
Keuangan dalam rangka
pengawasan;

19) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling sedikit 3 (tiga)
tahun ke depan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman

untuk ...
- 58 -

No. Dokumen Check Keterangan


untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi
regional yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha
Mikro Kecil (UMK) yang
produktif dengan
mempertimbangkan potensi
wilayah serta ditujukan untuk
masyarakat setempat

3. Daftar calon anggota Direksi dan


anggota Dewan Komisaris, disertai
dengan:

a. daftar susunan anggota Direksi


atau anggota Dewan Komisaris BPR;

b. dokumen yang menyatakan


identitas masing-masing calon
anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris berupa:

a. fotokopi tanda pengenal, berupa


Kartu Tanda Penduduk (KTP)
yang masih berlaku;

b. daftar riwayat hidup;

c. pas foto terakhir ukuran 4x6 cm;


dan

d. daftar silsilah keluarga dalam


hubungan sampai dengan
derajat kedua atau semenda;

c. contoh tanda tangan dan paraf


masing-masing calon anggota
Direksi dan anggota Dewan
Komisaris;

d. surat pernyataan bermeterai cukup


dari masing-masing calon anggota
Direksi yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan:

a. bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang

berlaku ...
- 59 -

No. Dokumen Check Keterangan


berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b. tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

c. tidak sedang dalam pengenaan


sanksi dilarang menjadi
pemegang saham, anggota
Direksi, anggota Dewan
Komisaris, dan/atau Pejabat
Eksekutif Bank;

d. tidak memiliki kredit dan/atau


pembiayaan macet dan/atau
hutang jatuh tempo bermasalah;

e. tidak pernah dinyatakan pailit


dan tidak pernah menjadi
pemegang saham, Direksi atau
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan
dinyatakan pailit berdasarkan
ketetapan pengadilan dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

f. tidak merangkap jabatan pada


Bank, perusahaan non Bank,
dan/atau lembaga lain;

g. memenuhi ketentuan yang


mengatur mayoritas anggota
Direksi tidak memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai
dengan derajat kedua dengan
sesama anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris;

h. tidak ...
- 60 -

No. Dokumen Check Keterangan

h. tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau proses uji
kemampuan dan kepatutan pada
suatu Bank.

e. fotokopi ijazah pendidikan terakhir


minimal diploma tiga yang
dilegalisasi oleh lembaga yang
berwenang, bagi calon anggota
Direksi;

f. surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengetahuan di bidang
perbankan yang memadai dan
relevan dengan jabatannya, bagi
calon anggota Direksi;

g. surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengalaman dan keahlian
di bidang perbankan dan/atau
lembaga jasa keuangan non
perbankan paling singkat selama 2
(dua) tahun, bagi calon anggota
Direksi;

h. surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengetahuan di bidang
perbankan yang memadai dan
relevan dengan jabatannya
dan/atau pengalaman di bidang
perbankan dan/atau lembaga jasa
keuangan non perbankan, bagi
calon anggota Dewan Komisaris;

i. surat pernyataan bermeterai cukup


dari masing-masing calon anggota
Dewan Komisaris yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan:

a. bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b. tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak

Pidana ...
- 61 -

No. Dokumen Check Keterangan


Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun terakhir
sebelum tanggal surat
permohonan;

c. tidak sedang dalam pengenaan


sanksi dilarang menjadi
pemegang saham, anggota
Direksi, anggota Dewan
Komisaris, dan/atau Pejabat
Eksekutif Bank;

d. tidak memiliki kredit dan/atau


pembiayaan macet dan/atau
hutang jatuh tempo bermasalah;

e. tidak pernah dinyatakan pailit


dan tidak pernah menjadi
pemegang saham, Direksi atau
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan
dinyatakan pailit berdasarkan
ketetapan pengadilan dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

f. tidak merangkap jabatan


sebagai:

1) anggota Dewan Komisaris


melebihi yang diperkenankan
dalam ketentuan yang
berlaku; dan/atau

2) anggota Direksi atau Pejabat


Eksekutif pada BPR, BPRS
dan/atau Bank Umum;

g. memenuhi ketentuan yang


mengatur mayoritas anggota
Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau

semenda ...
- 62 -

No. Dokumen Check Keterangan


semenda sampai dengan derajat
kedua dengan sesama anggota
Dewan Komisaris atau anggota
Direksi;

h. tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau proses uji
kemampuan dan kepatutan pada
suatu bank; dan

i. bersedia untuk
mempresentasikan hasil
pengawasan terhadap BPR
apabila diminta oleh Otoritas
Jasa Keuangan.

j. fotokopi sertifikat kelulusan yang


masih berlaku dari Lembaga
Sertifikasi Profesi, bagi calon
anggota Direksi dan calon anggota
Dewan Komisaris.

4. Rencana struktur organisasi dan


jumlah personalia;

5. Analisis atas potensi dan kelayakan


pendirian BPR, yang meliputi penilaian
terhadap: aspek pasar; aspek strategi
bisnis; aspek organisasi dan
infrastruktur; aspek modal; dan aspek
keuangan.

6. Rencana sistem dan prosedur kerja;

7. Bukti setoran modal sebesar paling


sedikit 50% (lima puluh perseratus)
dari modal disetor dalam bentuk
fotokopi bilyet deposito di Bank Umum
di Indonesia atas nama “Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
q.q. (nama calon PSP BPR)” dengan
keterangan untuk pendirian BPR yang
bersangkutan dan pencairannya hanya
dapat dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan tertulis dari Otoritas Jasa
Keuangan, disertai dengan penjelasan
mengenai sumber dana yang

digunakan ...
- 63 -

No. Dokumen Check Keterangan


digunakan untuk modal disetor dan
dokumen lainnya yang mendukung,
antara lain:

a. mutasi rekening 6 (enam) bulan


terakhir, dalam hal setoran modal
berasal dari tabungan, giro atau
reksadana,

b. bukti pencairan bilyet deposito,


dalam hal setoran modal berasal
dari deposito,

c. bukti transaksi jual beli, antara


lain salinan Akta Jual Beli dan
fotokopi kuitansi, dalam hal setoran
modal berasal dari hasil penjualan
aset,

d. salinan akta hibah, dalam hal


setoran modal berasal dari hibah,
dan/atau

e. risalah RUPS pembagian dividen,


bukti pembayaran pajak, dan
neraca sebelum dan sesudah
pembagian dividen, dalam hal
setoran modal berasal dari
pembagian dividen atas kepemilikan
saham calon pemegang saham pada
perusahaan lain.

8. Daftar BPR dan/atau lembaga


keuangan lain yang dimiliki oleh calon
Pemegang Saham Pengendali BPR,
disertai dengan laporan keuangan
pada setiap BPR atau lembaga
keuangan tersebut yang menunjukkan
bahwa BPR dan/atau lembaga
keuangan lain yang dimiliki oleh calon
Pemegang Saham Pengendali BPR:

a. tidak dalam keadaaan rugi; dan

b. memiliki rasio permodalan,


likuiditas, dan rentabilitas yang
sehat mengacu pada standar
penilaian yang berlaku bagi masing-

masing ...
- 64 -

No. Dokumen Check Keterangan


masing lembaga keuangan
dimaksud;

9. Bukti lunas pembayaran biaya


perizinan dalam rangka pendirian BPR
kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka pengajuan persetujuan prinsip
pendirian BPR.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh salah satu calon PSP (pemegang saham sebesar 25% atau lebih).

Lampiran ...
- 65 -

Lampiran II.6

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PENGAJUAN PERMOHONAN


IZIN USAHA PENDIRIAN BPR

No. Dokumen Check Keterangan

1. Salinan Akta pendirian badan hukum,


yang memuat anggaran dasar badan
hukum yang telah disahkan oleh
instansi yang berwenang;

2. Data kepemilikan berupa daftar calon


pemegang saham berikut rincian
besarnya masing-masing kepemilikan
saham, bagi BPR yang berbentuk
hukum Perseroan Terbatas atau
Perusahaan Daerah, daftar calon
anggota berikut rincian jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajib
masing-masing anggota, bagi calon
BPR yang berbentuk hukum Koperasi,
yang masing-masing disertai dengan
dokumen, dalam hal terjadi
perubahan;

a. dalam hal calon pemegang saham


atau calon anggota adalah
perorangan:

1) dokumen yang menyatakan


identitas masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota berupa:

a) fotokopi tanda pengenal,


berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang masih
berlaku;

b) daftar riwayat hidup;

c) pasfoto terakhir ukuran 4x6


cm; dan

d) fotokopi NPWP calon


pemegang saham atau calon
anggota;

2) daftar ...
- 66 -

No. Dokumen Check Keterangan

2) daftar isian kekayaan, khusus


bagi calon Pemegang Saham
Pengendali;

3) surat pernyataan dari masing-


masing calon pemegang saham
atau calon anggota, bahwa
setoran modal:

a) tidak berasal dari pinjaman


atau fasilitas pembiayaan
dalam bentuk apapun dari
Bank dan/atau pihak lain;
dan/atau

b) tidak berasal dari dan untuk


tujuan pencucian uang;

4) surat pernyataan bermeterai


cukup dari masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang diperlukan
apabila BPR menghadapi
kesulitan permodalan maupun
likuiditas dalam menjalankan
kegiatan usahanya;

c) tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak ...
- 67 -

No. Dokumen Check Keterangan

d) tidak sedang dalam


pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
Pejabat Eksekutif Bank;

e) tidak pernah dinyatakan pailit


dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

f) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

g) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu tertentu,
kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

h) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan; dan

i) tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau sedang
menjalani proses uji
kemampuan dan kepatutan
pada suatu bank.

5) komitmen ...
- 68 -

No. Dokumen Check Keterangan

5) komitmen tertulis dari masing-


masing calon pemegang saham
atau calon anggota yang
menyatakan bahwa yang
bersangkutan bersedia untuk:

a) tidak melakukan dan/atau


mengulangi perbuatan
dan/atau tindakan yang
merupakan cakupan uji
kemampuan dan kepatutan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai uji
kemampuan dan kepatutan
BPR;

b) tidak melakukan kegiatan-


kegiatan tertentu yang
diperkirakan memperburuk
kondisi keuangan dan non
keuangan BPR;

c) tidak menerima penyediaan


dana dan/atau fasilitas
apapun yang tidak wajar dari
BPR; dan

d) melaksanakan arah dan


strategi pengembangan BPR
yang sehat, yang
mengutamakan pembiayaan
kepada Usaha Mikro Kecil
(UMK) yang produktif untuk
masyarakat setempat.

6) Surat Pemberitahuan Tahunan


(SPT) Pajak masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota; dan

7) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling kurang 3 (tiga)
tahun kedepan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga

pengembangan ...
- 69 -

No. Dokumen Check Keterangan


pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif
dengan mempertimbangkan
potensi wilayah serta ditujukan
untuk masyarakat setempat.

b. dalam hal calon pemegang saham


atau calon anggota adalah badan
hukum:

1) fotokopi akta pendirian badan


hukum, termasuk anggaran
dasar berikut perubahan-
perubahan yang telah mendapat
pengesahan dari instansi yang
berwenang sesuai ketentuan
yang berlaku, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

2) dokumen yang menyatakan


identitas dari seluruh anggota
Direksi atau anggota Dewan
Komisaris, bagi badan hukum
Perseroan Terbatas atau
susunan pengurus bagi badan
hukum koperasi berupa:

a) fotokopi tanda pengenal,


berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP);

b) daftar riwayat hidup;

c) pasfoto terakhir ukuran 4x6


cm;

d) fotokopi NPWP dari badan


hukum dan pengurus.

dalam hal calon pemegang


saham adalah Pemerintah
Daerah, dokumen yang
menyatakan identitas
merupakan dokumen Kepala
Daerah atau pihak yang ditunjuk
untuk mewakili Pemerintah

Daerah ...
- 70 -

No. Dokumen Check Keterangan


Daerah.

3) data kepemilikan berupa daftar


pemegang saham berikut rincian
besarnya masing-masing
kepemilikan saham bagi badan
hukum Perseroan Terbatas atau
rekapitulasi simpanan pokok dan
simpanan wajib masing-masing
anggota bagi badan hukum
Koperasi, kecuali Pemerintah
Daerah;

4) laporan keuangan 2 (dua) tahun


terakhir sebelum tanggal surat
permohonan yang meliputi
neraca, laba-rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas,
dan catatan atas laporan
keuangan, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

5) laporan keuangan badan hukum


yang diaudit oleh Akuntan Publik
dengan posisi paling lama pada
akhir tahun sebelum tanggal
surat permohonan persetujuan
prinsip, bagi badan hukum yang
melakukan penyertaan sebesar
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) atau lebih, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

6) proyeksi keuangan badan


hukum untuk jangka waktu
paling singkat 3 (tiga) tahun,
yang disusun oleh konsultan
independen, dalam hal badan
hukum tersebut merupakan
calon PSP BPR, kecuali
Pemerintah Daerah;

7) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling kurang 3 (tiga)
tahun kedepan sejak BPR

beroperasi ...
- 71 -

No. Dokumen Check Keterangan


beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif
dengan mempertimbangkan
potensi wilayah serta ditujukan
untuk masyarakat setempat;

8) surat pernyataan bermeterai


cukup dari seluruh anggota
Direksi atau anggota Dewan
Komisaris/pengurus badan
hukum yang bersangkutan
bahwa dana yang digunakan
untuk setoran modal:

a) tidak berasal dari pinjaman


atau fasilitas pembiayaan
dalam bentuk apapun dari
Bank dan/atau pihak lain;
dan/atau

b) tidak berasal dari dan untuk


pencucian uang.

Dalam hal calon pemegang


saham BPR adalah Pemerintah
Daerah, surat pernyataan dapat
digantikan dengan Surat
Keputusan Kepala Daerah yang
menyatakan bahwa sumber dana
setoran modal telah dianggarkan
dalam APBD dan telah disahkan
oleh DPRD setempat;

9) surat pernyataan badan hukum


bermeterai cukup yang
ditandatangani oleh seluruh
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris, yang paling
sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan

perundang- ...
- 72 -

No. Dokumen Check Keterangan


perundang-undangan yang
berlaku khususnya di
bidang perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang
diperlukan apabila BPR
menghadapi kesulitan
permodalan maupun
likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada
BPR dalam jangka waktu
tertentu, kecuali
berdasarkan keputusan
Otoritas Jasa Keuangan;

d) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan;

e) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh
tempo yang bermasalah;

f) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank.

10) surat pernyataan bermeterai


cukup dari masing-masing
anggota Direksi dan masing-
masing anggota Dewan
Komisaris, yang paling sedikit
memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang

perbankan ...
- 73 -

No. Dokumen Check Keterangan


perbankan;

b) tidak pernah dihukum


karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu yang
telah diputus oleh pengadilan
yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dalam
waktu 20 (dua puluh) tahun
sebelum tanggal surat
permohonan, dan tidak
sedang dalam masa
pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham
bank;

c) tidak pernah dinyatakan


pailit dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

e) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank.

11) surat pernyataan bermeterai


cukup dari PSP Terakhir (PSPT)
dari calon PSP yaitu:

a) surat pernyataan
sebagaimana dimaksud
dalam butir 2.a.4), dalam hal

PSP ...
- 74 -

No. Dokumen Check Keterangan


PSP Terakhir (PSPT) adalah
perorangan;

b) surat pernyataan badan


hukum yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Direksi
dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus
sebagaimana butir 2.b.9),
dalam hal PSP Terakhir
(PSPT) yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan
adalah badan hukum selain
Pemerintah Daerah.

12) dalam hal pengendali BPR


berbentuk badan hukum, surat
pernyataan bermeterai cukup
diwakili oleh seluruh anggota
Direksi dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus yang paling
kurang memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang diperlukan
apabila BPR menghadapi
kesulitan permodalan
maupun likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak pernah dinyatakan


pailit berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak memiliki kredit macet


dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

e) tidak ...
- 75 -

No. Dokumen Check Keterangan

e) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu
tertentu, kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

f) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan;

g) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank.

13) dalam hal pengendali BPR


berbentuk perorangan, surat
pernyataan bermeterai cukup
paling sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) tidak pernah dihukum


karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu yang
telah diputus oleh pengadilan
yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dalam
waktu 20 (dua puluh) tahun
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

c) tidak sedang dalam


pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
Pejabat Eksekutif Bank;

d) tidak ...
- 76 -

No. Dokumen Check Keterangan

d) tidak pernah dinyatakan


pailit dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

e) tidak memiliki kredit macet


dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

f) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu
tertentu, kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

g) bersedia melakukan
penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan;

h) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank.

14) komitmen tertulis badan hukum


yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Direksi dan
anggota Dewan
Komisaris/pengurus yang paling
sedikit memuat:

a) tidak melakukan dan/atau


mengulangi perbuatan
dan/atau tindakan yang
merupakan cakupan uji

kemampuan ...
- 77 -

No. Dokumen Check Keterangan


kemampuan dan kepatutan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai uji
kemampuan dan kepatutan
BPR;

b) tidak melakukan kegiatan


tertentu yang diperkirakan
memperburuk kondisi
keuangan dan non keuangan
BPR;

c) tidak menerima penyediaan


dana dan/atau fasilitas
apapun yang tidak wajar dari
BPR.

15) komitmen tertulis dari PSPT


yang menyatakan bersedia untuk
melaksanakan rencana arah dan
strategi pengembangan BPR yang
sehat, yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif untuk
masyarakat setempat.

16) seluruh struktur kelompok


usaha yang terkait dengan BPR
dan badan hukum pengendali
BPR sampai dengan PSPT,
kecuali bagi Pemerintah Daerah;

17) surat pernyataan bermaterai


cukup dari pengurus badan
hukum yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan telah
menyampaikan informasi secara
benar dan lengkap mengenai
struktur kelompok BPR sampai
dengan pemilik terakhir, dalam
hal badan hukum tersebut
merupakan calon PSP BPR; dan

18) surat pernyataan bermeterai


cukup dari calon PSP mengenai
kesediaan untuk memberikan
data dan informasi yang terkait

dengan ...
- 78 -

No. Dokumen Check Keterangan


dengan struktur kelompok usaha
kepada Otoritas Jasa Keuangan
dalam rangka pengawasan.

19) dokumen rencana arah dan


stategi pengembangan BPR
paling sedikit 3 (tiga) tahun ke
depan sejak BPR beroperasi
sebagai pedoman untuk
pengembangan BPR yang sehat,
yang mencakup juga
pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif
dengan mempertimbangkan
potensi wilayah serta ditujukan
untuk masyarakat setempat.

3. Daftar susunan calon anggota Direksi


dan calon anggota Dewan Komisaris
BPR disertai dengan dokumen, dalam
hal terjadi perubahan;

a. daftar susunan anggota Direksi


atau anggota Dewan Komisaris BPR.

b. dokumen yang menyatakan


identitas masing-masing calon
anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris berupa:

1) fotokopi tanda pengenal, berupa


Kartu Tanda Penduduk (KTP)
yang masih berlaku;

2) daftar riwayat hidup;

3) pasfoto terakhir ukuran 4x6 cm;


dan

4) daftar silsilah keluarga dalam


hubungan sampai dengan
derajat kedua atau semenda;

c. contoh tanda tangan dan paraf


masing-masing calon anggota
Direksi dan anggota Dewan

Komisaris ...
- 79 -

No. Dokumen Check Keterangan


Komisaris;

d. surat pernyataan bermeterai cukup


dari masing-masing calon anggota
Direksi yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan:

1) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

2) tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

3) tidak sedang dalam pengenaan


sanksi dilarang menjadi
pemegang saham, anggota
Direksi, anggota Dewan
Komisaris, dan/atau Pejabat
Eksekutif Bank;

4) tidak memiliki kredit dan/atau


pembiayaan macet;

5) tidak pernah dinyatakan pailit


dan tidak pernah menjadi
pemegang saham, Direksi atau
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan
dinyatakan pailit berdasarkan
ketetapan pengadilan dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

6) tidak merangkap jabatan pada


bank, perusahaan non bank,

dan/atau ...
- 80 -

No. Dokumen Check Keterangan


dan/atau lembaga lain;

7) memenuhi ketentuan yang


mengatur mayoritas anggota
Direksi tidak memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai
dengan derajat kedua dengan
sesama anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris;

8) tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau proses uji
kemampuan dan kepatutan pada
suatu bank.

e. fotokopi ijazah pendidikan terakhir


minimal diploma tiga yang
dilegalisasi oleh lembaga yang
berwenang, bagi calon anggota
Direksi;

f. surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengetahuan di bidang
perbankan yang memadai dan
relevan dengan jabatannya, bagi
calon anggota Direksi;

g. surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengalaman dan keahlian
di bidang perbankan dan/atau
lembaga jasa keuangan non
perbankan paling singkat selama 2
(dua) tahun, bagi calon anggota
Direksi;

h. surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengetahuan di bidang
perbankan yang memadai dan
relevan dengan jabatannya
dan/atau pengalaman di bidang
perbankan dan/atau lembaga jasa
keuangan non perbankan, bagi
calon anggota Dewan Komisaris;

i. surat pernyataan bermeterai cukup


dari masing-masing calon anggota
Dewan Komisaris yang menyatakan

bahwa ...
- 81 -

No. Dokumen Check Keterangan


bahwa yang bersangkutan:

1) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

2) tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun terakhir
sebelum tanggal surat
permohonan;

3) tidak sedang dalam pengenaan


sanksi dilarang menjadi
pemegang saham, anggota
Direksi, anggota Dewan
Komisaris, dan/atau Pejabat
Eksekutif Bank;

4) tidak memiliki kredit dan/atau


pembiayaan macet dan/atau
hutang jatuh tempo bermasalah;

5) tidak pernah dinyatakan pailit


dan tidak pernah menjadi
pemegang saham, Direksi atau
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan
dinyatakan pailit berdasarkan
ketetapan pengadilan dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

6) tidak merangkap jabatan


sebagai:

a) anggota Dewan Komisaris


melebihi yang diperkenankan
dalam ketentuan yang

berlaku ...
- 82 -

No. Dokumen Check Keterangan


berlaku; dan/atau

b) anggota Direksi atau Pejabat


Eksekutif pada BPR, BPRS
dan/atau Bank Umum;

7) memenuhi ketentuan yang


mengatur mayoritas anggota
Dewan Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat
kedua dengan sesama anggota
Dewan Komisaris atau anggota
Direksi;

8) tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau proses uji
kemampuan dan kepatutan pada
suatu bank; dan

9) bersedia untuk
mempresentasikan hasil
pengawasan terhadap BPR
apabila diminta oleh Otoritas
Jasa Keuangan.

j. fotokopi sertifikat kelulusan yang


masih berlaku dari Lembaga
Sertifikasi Profesi, bagi calon
anggota Direksi dan calon anggota
Dewan Komisaris.

4. Susunan organisasi serta sistem dan


prosedur kerja, termasuk susunan
personalia, yang paling sedikit
meliputi:

a. manajemen sumber daya manusia


antara lain mengenai kebijakan:
tata tertib pegawai, kepangkatan,
remunerasi, promosi, kesejahteraan
pegawai, pelatihan dan
pengembangan kompetensi;

b. uraian tugas dan tanggung jawab


Direksi, Dewan Komisaris, Pejabat
Eksekutif, dan pegawai;

c. fungsi ...
- 83 -

No. Dokumen Check Keterangan

c. fungsi audit internal;

d. pengelolaan kas;

e. penempatan dana dan pemberian


kredit;

f. penghimpunan dana;

g. pembukuan;

h. pengelolaan dan penyimpanan


dokumen; dan

i. pengelolaan teknologi informasi.

5. Bukti pelunasan modal disetor, dalam


bentuk fotokopi bilyet deposito pada
Bank Umum di Indonesia atas nama
“Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan q.q. (nama calon PSP BPR)”
dengan keterangan untuk pendirian
BPR yang bersangkutan dan
pencairannya hanya dapat dilakukan
setelah mendapatkan persetujuan
tertulis dari Otoritas Jasa Keuangan,
disertai dengan penjelasan mengenai
sumber dana yang digunakan untuk
modal disetor dan dokumen lainnya
yang mendukung, antara lain:

a. mutasi rekening 6 (enam) bulan


terakhir, dalam hal setoran modal
berasal dari tabungan, giro atau
reksadana,

b. bukti pencairan bilyet deposito,


dalam hal setoran modal berasal
dari deposito,

c. bukti transaksi jual beli, antara


lain salinan Akta Jual Beli dan
fotokopi kuitansi, dalam hal setoran
modal berasal dari hasil penjualan
aset,

d. salinan akta hibah, dalam hal


setoran modal berasal dari hibah,
dan/atau

e. risalah ...
- 84 -

No. Dokumen Check Keterangan

e. risalah RUPS pembagian dividen,


bukti pembayaran pajak, dan
neraca sebelum dan sesudah
pembagian dividen, dalam hal
setoran modal berasal dari
pembagian dividen atas kepemilikan
saham calon pemegang saham pada
perusahaan lain.

6 Bukti kesiapan operasional, yang


paling sedikit mencakup:

a. daftar aset tetap dan inventaris;

b. bukti penguasaan gedung kantor


berupa bukti kepemilikan atau
perjanjian sewa-menyewa gedung
kantor yang didukung oleh bukti
kepemilikan dari pihak yang
menyewakan;

c. foto gedung kantor, tata letak


ruangan, dan sarana pengamanan
gedung kantor yang memadai;

d. contoh formulir atau warkat yang


akan digunakan untuk operasional
BPR; dan

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

7 Daftar BPR dan/atau lembaga


keuangan lain yang dimiliki oleh calon
Pemegang Saham Pengendali BPR,
disertai dengan laporan keuangan
posisi terkini pada setiap BPR atau
lembaga keuangan tersebut yang
menunjukkan bahwa BPR dan/atau
lembaga keuangan lain yang dimiliki
oleh calon Pemegang Saham
Pengendali BPR:

a. tidak dalam keadaaan rugi; dan

b. memiliki rasio permodalan,


likuiditas, dan rentabilitas yang
sehat mengacu pada standar
penilaian yang berlaku bagi masing-

masing ...
- 85 -

No. Dokumen Check Keterangan


masing lembaga keuangan
dimaksud.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka pengajuan izin usaha pendirian
BPR.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direktur Utama BPR.

Lampiran ...
- 86 -

Lampiran II.7

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN PENAMBAHAN MODAL DISETOR

No. Dokumen Check Keterangan

1. Bukti setoran modal berupa:


a. fotokopi bilyet deposito pada Bank
Umum di Indonesia atas nama
“Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan q.q. (nama BPR)” dengan
keterangan nama penyetor
tambahan modal dan keterangan
bahwa pencairan deposito tersebut
hanya dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan; dan/atau
b. fotokopi bilyet deposito pada BPR
yang bersangkutan atas nama
Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan q.q. (nama pemegang
saham penyetor) dengan
keterangan bahwa pencairan
deposito tersebut hanya dapat
dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan.

2. Penjelasan mengenai sumber dana


yang digunakan untuk setoran modal
pada angka 1 dan dokumen lainnya
yang mendukung tentang sumber dana
yang digunakan untuk modal disetor,
antara lain:

a. bukti pembukuan setoran modal


berupa jurnal serta neraca sebelum
dan sesudah setoran modal;

b. mutasi rekening 6 (enam) bulan


terakhir dalam hal setoran modal
berasal dari tabungan, giro atau
reksadana.

c. bukti pencairan bilyet deposito

dalam ...
- 87 -

No. Dokumen Check Keterangan


dalam hal setoran modal berasal
dari deposito, antara lain:
1) slip transfer atau mutasi
rekening yang menampung hasil
pencairan,
2) fotokopi bilyet deposito yang
telah dicairkan.

d. bukti transaksi jual beli, antara lain


Akta atau perjanjian jual beli,
kuitansi dalam hal setoran modal
berasal dari hasil penjualan aset,
bukti pembayaran pajak atas
transaksi penjualan, dan bukti
pembayaran dari pembeli aset
(antara lain slip transfer atau
mutasi rekening yang menampung
hasil penjualan aset).

e. akta hibah dalam hal setoran


modal berasal dari hibah.

f. Khusus penambahan modal disetor


berasal dari dividen, selain
dokumen pada huruf a sampai
huruf e dilengkapi dengan
dokumen:

1) risalah Rapat Umum Pemegang


Saham yang menyetujui
pembagian dividen,

2) bukti pembukuan setoran modal


berupa jurnal pembagian dividen
serta neraca badan hukum
sebelum dan sesudah pembagian
dividen;

3) bukti pembayaran pajak atas


dividen.

4) Laporan Keuangan posisi akhir


tahun sebelumnya yang telah
diaudit atau neraca intern;

3. Khusus penambahan modal disetor


berasal dari hasil pembagian dividen

BPR ...
- 88 -

No. Dokumen Check Keterangan


BPR yang bersangkutan, cukup
dilengkapi dengan dokumen:

a. risalah Rapat Umum Pemegang


Saham pembagian dividen,

b. bukti pembukuan setoran modal


berupa jurnal pembagian dividen
serta neraca BPR sebelum dan
sesudah pembagian dividen;

c. bukti pembayaran pajak atas


dividen.

d. Laporan Keuangan posisi akhir


tahun sebelumnya yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
bagi BPR dengan aset diatas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) atau neraca intern
bagi BPR dengan aset dibawah atau
sama dengan Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah);

4. Dokumen persyaratan calon pemegang


saham pengendali/calon pemegang
saham baru berupa:

a. dalam hal calon pemegang saham


atau calon anggota adalah
perorangan:

1) dokumen yang menyatakan


identitas masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota berupa:

a) fotokopi tanda pengenal,


berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang masih
berlaku;

b) daftar riwayat hidup;

c) pasfoto terakhir ukuran 4x6


cm; dan

d) fotokopi Nomor Pokok Wajib


Pajak (NPWP) calon pemegang

saham ...
- 89 -

No. Dokumen Check Keterangan


saham atau calon anggota.

2) daftar isian kekayaan, khusus


bagi calon Pemegang Saham
Pengendali;

3) surat pernyataan dari masing-


masing calon pemegang saham
atau calon anggota, bahwa
setoran modal:

a) tidak berasal dari pinjaman


atau fasilitas pembiayaan
dalam bentuk apapun dari
Bank dan/atau pihak lain;
dan/atau

b) tidak berasal dari dan untuk


tujuan pencucian uang;

4) surat pernyataan bermeterai


cukup dari masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang diperlukan
apabila BPR menghadapi
kesulitan permodalan
maupun likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun sebelum
tanggal pengajuan

permohonan ...
- 90 -

No. Dokumen Check Keterangan


permohonan;

d) tidak sedang dalam


pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
Pejabat Eksekutif Bank;

e) tidak pernah dinyatakan pailit


dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

f) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

g) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu tertentu,
kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

h) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan; dan

i) tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau sedang
menjalani proses uji
kemampuan dan kepatutan
pada suatu Bank;

5) komitmen ...
- 91 -

No. Dokumen Check Keterangan

5) komitmen tertulis dari masing-


masing calon pemegang saham
atau calon anggota yang
menyatakan bahwa yang
bersangkutan bersedia untuk:

a) tidak melakukan dan/atau


mengulangi perbuatan
dan/atau tindakan yang
merupakan cakupan uji
kemampuan dan kepatutan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai Uji
Kemampuan dan Kepatutan
BPR;

b) tidak melakukan kegiatan-


kegiatan tertentu yang
diperkirakan memperburuk
kondisi keuangan dan non
keuangan BPR;

c) tidak menerima penyediaan


dana dan/atau fasilitas
apapun yang tidak wajar dari
BPR; dan

d) melaksanakan arah dan


strategi pengembangan BPR
yang sehat, yang
mengutamakan pembiayaan
kepada Usaha Mikro Kecil
(UMK) yang produktif untuk
masyarakat setempat;

6) Surat Pemberitahuan Tahunan


(SPT) Pajak masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota; dan

7) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling kurang 3 (tiga)
tahun kedepan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga

pengembangan ...
- 92 -

No. Dokumen Check Keterangan


pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan pembiayaan
kepada Usaha Mikro Kecil (UMK)
yang produktif dengan
mempertimbangkan potensi
wilayah serta ditujukan untuk
masyarakat setempat.

b. dalam hal calon pemegang saham


atau calon anggota adalah badan
hukum:

1) salinan akta pendirian badan


hukum, termasuk anggaran
dasar berikut perubahan-
perubahan yang telah mendapat
pengesahan dari instansi yang
berwenang, sesuai ketentuan
yang berlaku, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

2) dokumen yang menyatakan


identitas dari seluruh anggota
Direksi atau anggota Dewan
Komisaris, bagi badan hukum
Perseroan Terbatas atau
susunan pengurus bagi badan
hukum koperasi berupa:

a) fotokopi tanda pengenal,


berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP);

b) daftar riwayat hidup;

c) pasfoto terakhir ukuran 4x6


cm;

d) fotokopi NPWP dari badan


hukum dan pengurus;

dalam hal calon pemegang saham


adalah Pemerintah Daerah,
dokumen yang menyatakan
identitas merupakan dokumen
Kepala Daerah atau pihak yang
ditunjuk untuk mewakili
Pemerintah Daerah;

3) data ...
- 93 -

No. Dokumen Check Keterangan

3) data kepemilikan berupa daftar


pemegang saham berikut rincian
besarnya masing-masing
kepemilikan saham bagi badan
hukum Perseroan Terbatas atau
rekapitulasi simpanan pokok dan
simpanan wajib masing-masing
anggota bagi badan hukum
Koperasi;

4) laporan keuangan 2 (dua) tahun


terakhir sebelum tanggal surat
permohonan yang meliputi
neraca, laba-rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas,
dan catatan atas laporan
keuangan, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

5) laporan keuangan badan hukum


yang diaudit oleh Akuntan Publik
dengan posisi paling lama pada
akhir tahun sebelum tanggal
surat permohonan persetujuan
prinsip, bagi badan hukum yang
mempunyai penyertaan sebesar
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) atau lebih, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

6) proyeksi keuangan badan


hukum untuk jangka waktu
paling singkat 3 (tiga) tahun,
yang disusun oleh konsultan
independen, dalam hal badan
hukum tersebut merupakan
calon PSP BPR, kecuali
Pemerintah Daerah;

7) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling kurang 3 (tiga)
tahun kedepan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang

sehat ...
- 94 -

No. Dokumen Check Keterangan


sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif
dengan mempertimbangkan
potensi wilayah serta ditujukan
untuk masyarakat setempat;

8) surat pernyataan bermeterai


cukup dari seluruh anggota
Direksi atau anggota Dewan
Komisaris/pengurus badan
hukum yang bersangkutan
bahwa dana yang digunakan
untuk pembelian saham:

a) tidak berasal dari pinjaman


atau fasilitas pembiayaan
dalam bentuk apapun dari
Bank dan/atau pihak lain;
dan/atau

b) tidak berasal dari dan untuk


pencucian uang.

Dalam hal calon pemegang


saham BPR adalah Pemerintah
Daerah, surat pernyataan
digantikan dengan Surat
Keputusan Kepala Daerah yang
menyatakan bahwa sumber dana
setoran modal telah dianggarkan
dalam APBD dan telah disahkan
oleh DPRD setempat;

9) surat pernyataan badan hukum


bermeterai cukup yang
ditandatangani oleh seluruh
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris, yang paling
sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang

perbankan ...
- 95 -

No. Dokumen Check Keterangan


perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang diperlukan
apabila BPR menghadapi
kesulitan permodalan
maupun likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu tertentu,
kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

d) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut Otoritas
Jasa Keuangan diperlukan;

e) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

f) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu Bank.

10) surat pernyataan bermeterai


cukup dari masing-masing
anggota Direksi dan masing-
masing anggota Dewan
Komisaris, dalam hal badan
hukum tersebut merupakan
calon pemegang saham atau
calon anggota, yang paling
sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) tidak ...
- 96 -

No. Dokumen Check Keterangan

b) tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun sebelum
tanggal surat permohonan,
dan tidak sedang dalam masa
pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham
Bank;

c) tidak pernah dinyatakan


pailit dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

e) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu Bank;

11) surat pernyataan bermeterai


cukup dari PSP Terakhir (PSPT)
dari calon PSP yaitu:

a) surat pernyataan
sebagaimana dimaksud
dalam angka 3), dalam hal
PSP Terakhir (PSPT) adalah
perorangan;

b) surat ...
- 97 -

No. Dokumen Check Keterangan

b) surat pernyataan badan


hukum yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Direksi
dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus
sebagaimana angka 16),
dalam hal PSP Terakhir
(PSPT) yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan
adalah badan hukum selain
Pemerintah Daerah;

12) dalam hal pengendali BPR


berbentuk badan hukum, surat
pernyataan bermeterai cukup
diwakili oleh seluruh anggota
Direksi dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus yang
paling sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di
bidang perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang
diperlukan apabila BPR
menghadapi kesulitan
permodalan maupun
likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak pernah dinyatakan


pailit berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak memiliki kredit macet


dan/atau hutang jatuh
tempo yang bermasalah;

e) tidak ...
- 98 -

No. Dokumen Check Keterangan

e) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada
BPR dalam jangka waktu
tertentu, kecuali
berdasarkan keputusan
Otoritas Jasa Keuangan;

f) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut Otoritas
Jasa Keuangan diperlukan;

g) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank;

13) dalam hal pengendali BPR


berbentuk perorangan, surat
pernyataan bermeterai cukup
paling sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di
bidang perbankan;

b) tidak pernah dihukum


karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu yang
telah diputus oleh
pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu
20 (dua puluh) tahun
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

c) tidak sedang dalam


pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
Pejabat Eksekutif Bank;

d) tidak ...
- 99 -

No. Dokumen Check Keterangan

d) tidak pernah dinyatakan


pailit dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris
yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

e) tidak memiliki kredit macet


dan/atau hutang jatuh
tempo yang bermasalah;

f) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada
BPR dalam jangka waktu
tertentu, kecuali
berdasarkan keputusan
Otoritas Jasa Keuangan;

g) bersedia melakukan
penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan;

h) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank;

14) komitmen tertulis badan hukum


yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris/
pengurus yang paling sedikit
memuat:

a) tidak melakukan dan/atau


mengulangi perbuatan
dan/atau tindakan yang
merupakan cakupan uji

kemampuan ...
- 100 -

No. Dokumen Check Keterangan


kemampuan dan kepatutan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai uji
kemampuan dan kepatutan
BPR;

b) tidak melakukan kegiatan


tertentu yang diperkirakan
memperburuk kondisi
keuangan dan non
keuangan BPR;

c) tidak menerima penyediaan


dana dan/atau fasilitas
apapun yang tidak wajar
dari BPR;

15) komitmen tertulis dari PSPT


yang menyatakan bersedia
untuk melaksanakan rencana
arah dan strategi
pengembangan BPR yang sehat,
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha
Mikro Kecil (UMK) yang
produktif untuk masyarakat
setempat;

16) seluruh struktur kelompok


usaha yang terkait dengan BPR
dan badan hukum pengendali
BPR sampai dengan PSPT,
kecuali bagi Pemerintah Daerah;

17) surat pernyataan bermeterai


cukup dari pengurus badan
hukum yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan telah
menyampaikan informasi secara
benar dan lengkap mengenai
struktur kelompok BPR sampai
dengan pemilik terakhir, dalam
hal badan hukum tersebut
merupakan calon PSP BPR;

18) surat pernyataan bemeterai


cukup dari calon PSP mengenai

kesediaan ...
- 101 -

No. Dokumen Check Keterangan


kesediaan untuk memberikan
data dan informasi yang terkait
dengan struktur kelompok
usaha kepada Otoritas Jasa
Keuangan dalam rangka
pengawasan;

19) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling sedikit 3 (tiga)
tahun ke depan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi
regional yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha
Mikro Kecil (UMK) yang
produktif dengan
mempertimbangkan potensi
wilayah serta ditujukan untuk
masyarakat setempat

5. Daftar BPR dan/atau lembaga


keuangan lain yang dimiliki oleh calon
Pemegang Saham Pengendali BPR,
disertai dengan laporan keuangan pada
setiap BPR atau lembaga keuangan
tersebut antara lain:

a. neraca;

b. laporan laba rugi; dan

c. rasio-rasio tertentu antara lain rasio


permodalan, likuiditas, dan
rentabilitas mengacu pada standar
penilaian yang berlaku bagi masing-
masing lembaga keuangan
dimaksud.

6. Laporan keuangan pemegang saham


yang berbadan hukum meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas dan catatan
atas laporan keuangan posisi terakhir
pada tanggal penambahan modal

disetor ...
- 102 -

No. Dokumen Check Keterangan


disetor/pengalihan saham atau pada
akhir bulan sebelum tanggal
penambahan modal disetor.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan
penambahan modal disetor.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 103 -

Lampiran II.8

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM

No. Dokumen Check Keterangan

1. Bukti setoran modal dalam bentuk


bilyet deposito pada Bank Umum atau
BPR yang bersangkutan dalam hal
terdapat penambahan modal disetor
berupa, antara lain:

a. fotokopi bilyet deposito setoran


modal;

b. bukti pembukuan setoran modal;

c. dokumen pendukung terkait


dengan aliran dana setoran modal.

2. Bukti pengalihan saham (misalnya


berupa akta jual beli saham, akta
hibah dll) dilengkapi dengan:

a. bukti pembayaran atas pembelian


saham

b. penjelasan mengenai sumber dana


yang digunakan untuk setoran
modal pada angka 1 dan dokumen
lainnya yang mendukung tentang
sumber dana yang digunakan
untuk modal disetor, antara lain:

1) mutasi rekening 6 (enam) bulan


terakhir dalam hal setoran modal
berasal dari tabungan, giro atau
reksadana.

2) bukti pencairan bilyet deposito


dalam hal setoran modal berasal
dari deposito.

3) bukti transaksi jual beli, antara


lain salinan Akta Jual Beli,
fotokopi kuitansi, dalam hal
setoran modal berasal dari hasil
penjualan aset.

4) salinan ...
- 104 -

No. Dokumen Check Keterangan

4) salinan akta hibah dalam hal


setoran modal berasal dari
hibah.

5) risalah RUPS pembagian dividen,


bukti pembayaran pajak, dan
neraca sebelum dan sesudah
pembagian dividen, dalam hal
setoran modal berasal dari
pembagian dividen atas
kepemilikan saham calon
pemegang saham pada
perusahaan lain.

3. Dokumen persyaratan calon pemegang


saham pengendali/calon pemegang
saham baru berupa:

a. dalam hal calon pemegang saham


atau calon anggota adalah
perorangan:

1) dokumen yang menyatakan


identitas masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota berupa:

a) fotokopi tanda pengenal,


berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP) yang masih
berlaku;

b) daftar riwayat hidup;

c) pasfoto terakhir ukuran 4x6


cm; dan

d) fotokopi Nomor Pokok Wajib


Pajak (NPWP) calon pemegang
saham atau calon anggota.

2) daftar isian kekayaan, khusus


bagi calon Pemegang Saham
Pengendali;

3) surat pernyataan dari masing-


masing calon pemegang saham
atau calon anggota, bahwa
setoran modal:

c) tidak ...
- 105 -

No. Dokumen Check Keterangan

c) tidak berasal dari pinjaman


atau fasilitas pembiayaan
dalam bentuk apapun dari
Bank dan/atau pihak lain;
dan/atau

d) tidak berasal dari dan untuk


tujuan pencucian uang;

4) surat pernyataan bermeterai


cukup dari masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang diperlukan
apabila BPR menghadapi
kesulitan permodalan
maupun likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu yang telah
diputus oleh pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu 20
(dua puluh) tahun sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak sedang dalam


pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
Pejabat Eksekutif Bank;

e) tidak ...
- 106 -

No. Dokumen Check Keterangan

e) tidak pernah dinyatakan pailit


dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir sebelum
tanggal pengajuan
permohonan;

f) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

g) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu tertentu,
kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

h) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan; dan

i) tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau sedang
menjalani proses uji
kemampuan dan kepatutan
pada suatu Bank;

5) komitmen tertulis dari masing-


masing calon pemegang saham
atau calon anggota yang
menyatakan bahwa yang
bersangkutan bersedia untuk:

a) tidak melakukan dan/atau


mengulangi perbuatan
dan/atau tindakan yang

merupakan ...
- 107 -

No. Dokumen Check Keterangan


merupakan cakupan uji
kemampuan dan kepatutan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai Uji
Kemampuan dan Kepatutan
BPR;

b) tidak melakukan kegiatan-


kegiatan tertentu yang
diperkirakan memperburuk
kondisi keuangan dan non
keuangan BPR;

c) tidak menerima penyediaan


dana dan/atau fasilitas
apapun yang tidak wajar dari
BPR; dan

d) melaksanakan arah dan


strategi pengembangan BPR
yang sehat, yang
mengutamakan pembiayaan
kepada Usaha Mikro Kecil
(UMK) yang produktif untuk
masyarakat setempat;

6) Surat Pemberitahuan Tahunan


(SPT) Pajak masing-masing calon
pemegang saham atau calon
anggota; dan

7) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling kurang 3 (tiga)
tahun kedepan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif
dengan mempertimbangkan
potensi wilayah serta ditujukan
untuk masyarakat setempat.

b. dalam ...
- 108 -

No. Dokumen Check Keterangan

b. dalam hal calon pemegang saham


atau calon anggota adalah badan
hukum:

1) salinan akta pendirian badan


hukum, termasuk anggaran
dasar berikut perubahan-
perubahan yang telah mendapat
pengesahan dari instansi yang
berwenang, sesuai ketentuan
yang berlaku, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

2) dokumen yang menyatakan


identitas dari seluruh anggota
Direksi atau anggota Dewan
Komisaris, bagi badan hukum
Perseroan Terbatas atau
susunan pengurus bagi badan
hukum koperasi berupa:

a) fotokopi tanda pengenal,


berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP);

b) daftar riwayat hidup;

c) pasfoto terakhir ukuran 4x6


cm;

d) fotokopi NPWP dari badan


hukum dan pengurus;

dalam hal calon pemegang


saham adalah Pemerintah
Daerah, dokumen yang
menyatakan identitas
merupakan dokumen Kepala
Daerah atau pihak yang ditunjuk
untuk mewakili Pemerintah
Daerah.

3) data kepemilikan berupa daftar


pemegang saham berikut rincian
besarnya masing-masing
kepemilikan saham bagi badan
hukum Perseroan Terbatas atau
rekapitulasi simpanan pokok

dan ...
- 109 -

No. Dokumen Check Keterangan


dan simpanan wajib serta daftar
hibah masing-masing anggota
bagi badan hukum Koperasi;

4) laporan keuangan 2 (dua) tahun


terakhir sebelum tanggal surat
permohonan yang meliputi
neraca, laba-rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas,
dan catatan atas laporan
keuangan, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

5) laporan keuangan badan hukum


yang diaudit oleh Akuntan
Publik dengan posisi paling lama
pada akhir tahun sebelum
tanggal surat permohonan
persetujuan prinsip, bagi badan
hukum yang mempunyai
penyertaan sebesar
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) atau lebih, kecuali bagi
Pemerintah Daerah;

6) proyeksi keuangan badan


hukum untuk jangka waktu
paling singkat 3 (tiga) tahun,
yang disusun oleh konsultan
independen, dalam hal badan
hukum tersebut merupakan
calon PSP BPR, kecuali
Pemerintah Daerah;

7) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling kurang 3 (tiga)
tahun kedepan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi regional
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha Mikro
Kecil (UMK) yang produktif
dengan mempertimbangkan

potensi ...
- 110 -

No. Dokumen Check Keterangan


potensi wilayah serta ditujukan
untuk masyarakat setempat;

8) surat pernyataan bermeterai


cukup dari seluruh anggota
Direksi atau anggota Dewan
Komisaris/pengurus badan
hukum yang bersangkutan
bahwa dana yang digunakan
untuk pembelian saham:

a) tidak berasal dari pinjaman


atau fasilitas pembiayaan
dalam bentuk apapun dari
Bank dan/atau pihak lain;
dan/atau

b) tidak berasal dari dan untuk


pencucian uang.

Dalam hal calon pemegang


saham BPR adalah Pemerintah
Daerah, surat pernyataan
digantikan dengan Surat
Keputusan Kepala Daerah yang
menyatakan bahwa sumber dana
setoran modal telah dianggarkan
dalam APBD dan telah disahkan
oleh DPRD setempat;

9) surat pernyataan badan hukum


bermeterai cukup yang
ditandatangani oleh seluruh
anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris, yang paling
sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di bidang
perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang diperlukan
apabila BPR menghadapi
kesulitan permodalan

maupun ...
- 111 -

No. Dokumen Check Keterangan


maupun likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada BPR
dalam jangka waktu tertentu,
kecuali berdasarkan
keputusan Otoritas Jasa
Keuangan;

d) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut Otoritas
Jasa Keuangan diperlukan;

e) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh tempo
yang bermasalah;

f) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu Bank.

10) surat pernyataan bermeterai


cukup dari masing-masing
anggota Direksi dan masing-
masing anggota Dewan
Komisaris, dalam hal badan
hukum tersebut merupakan
calon pemegang saham atau
calon anggota, yang paling
sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di
bidang perbankan;

b) tidak pernah dihukum


karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu yang
telah diputus oleh
pengadilan yang telah

mempunyai ...
- 112 -

No. Dokumen Check Keterangan


mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu
20 (dua puluh) tahun
sebelum tanggal surat
permohonan, dan tidak
sedang dalam masa
pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham
Bank;

c) tidak pernah dinyatakan


pailit dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris
yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak memiliki kredit


dan/atau pembiayaan macet
dan/atau hutang jatuh
tempo yang bermasalah;

e) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu Bank;

11) surat pernyataan bermeterai


cukup dari PSP Terakhir (PSPT)
dari calon PSP yaitu:

a) surat pernyataan
sebagaimana dimaksud
dalam angka 3), dalam hal
PSP Terakhir (PSPT) adalah
perorangan;

b) surat pernyataan badan


hukum yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Direksi

dan ...
- 113 -

No. Dokumen Check Keterangan


dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus
sebagaimana angka 16),
dalam hal PSP Terakhir
(PSPT) yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan
adalah badan hukum selain
Pemerintah Daerah;

12) dalam hal pengendali BPR


berbentuk badan hukum, surat
pernyataan bermeterai cukup
diwakili oleh seluruh anggota
Direksi dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus yang
paling sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di
bidang perbankan;

b) bersedia untuk melakukan


upaya-upaya yang
diperlukan apabila BPR
menghadapi kesulitan
permodalan maupun
likuiditas dalam
menjalankan kegiatan
usahanya;

c) tidak pernah dinyatakan


pailit berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

d) tidak memiliki kredit macet


dan/atau hutang jatuh
tempo yang bermasalah;

e) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada
BPR dalam jangka waktu
tertentu, kecuali

berdasarkan ...
- 114 -

No. Dokumen Check Keterangan


berdasarkan keputusan
Otoritas Jasa Keuangan;

f) bersedia untuk melakukan


penguatan permodalan,
apabila menurut Otoritas
Jasa Keuangan diperlukan;

g) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank;

13) dalam hal pengendali BPR


berbentuk perorangan, surat
pernyataan bermeterai cukup
paling sedikit memuat:

a) bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku khususnya di
bidang perbankan;

b) tidak pernah dihukum


karena terbukti melakukan
Tindak Pidana Tertentu yang
telah diputus oleh
pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam waktu
20 (dua puluh) tahun
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

c) tidak sedang dalam


pengenaan sanksi dilarang
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
Pejabat Eksekutif Bank;

d) tidak pernah dinyatakan


pailit dan/atau tidak pernah
menjadi pemegang saham,
anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris

yang ...
- 115 -

No. Dokumen Check Keterangan


yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan
pengadilan dalam waktu 5
(lima) tahun terakhir
sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

e) tidak memiliki kredit macet


dan/atau hutang jatuh
tempo yang bermasalah;

f) tidak melakukan pengalihan


kepemilikan saham pada
BPR dalam jangka waktu
tertentu, kecuali
berdasarkan keputusan
Otoritas Jasa Keuangan;

g) bersedia melakukan
penguatan permodalan,
apabila menurut penilaian
Otoritas Jasa Keuangan
diperlukan;

h) tidak sedang menjalani


proses hukum dan/atau
proses uji kemampuan dan
kepatutan pada suatu bank;

14) komitmen tertulis badan


hukum yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Direksi
dan anggota Dewan
Komisaris/pengurus yang
paling sedikit memuat:

a) tidak melakukan dan/atau


mengulangi perbuatan
dan/atau tindakan yang
merupakan cakupan uji
kemampuan dan kepatutan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan mengenai uji
kemampuan dan kepatutan
BPR;

b) tidak ...
- 116 -

No. Dokumen Check Keterangan

b) tidak melakukan kegiatan


tertentu yang diperkirakan
memperburuk kondisi
keuangan dan non
keuangan BPR;

c) tidak menerima penyediaan


dana dan/atau fasilitas
apapun yang tidak wajar
dari BPR;

15) komitmen tertulis dari PSPT


yang menyatakan bersedia
untuk melaksanakan rencana
arah dan strategi
pengembangan BPR yang sehat,
yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha
Mikro Kecil (UMK) yang
produktif untuk masyarakat
setempat;

16) seluruh struktur kelompok


usaha yang terkait dengan BPR
dan badan hukum pengendali
BPR sampai dengan PSPT,
kecuali bagi Pemerintah
Daerah;

17) surat pernyataan bermeterai


cukup dari pengurus badan
hukum yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan telah
menyampaikan informasi secara
benar dan lengkap mengenai
struktur kelompok BPR sampai
dengan pemilik terakhir, dalam
hal badan hukum tersebut
merupakan calon PSP BPR;

18) surat pernyataan bemeterai


cukup dari calon PSP mengenai
kesediaan untuk memberikan
data dan informasi yang terkait
dengan struktur kelompok
usaha kepada Otoritas Jasa

Keuangan ...
- 117 -

No. Dokumen Check Keterangan


Keuangan dalam rangka
pengawasan;

19) dokumen rencana arah dan


strategi pengembangan BPR
selama paling sedikit 3 (tiga)
tahun ke depan sejak BPR
beroperasi sebagai pedoman
untuk pengembangan BPR yang
sehat, yang mencakup juga
pengembangan ekonomi
regional yang mengutamakan
pembiayaan kepada Usaha
Mikro Kecil (UMK) yang
produktif dengan
mempertimbangkan potensi
wilayah serta ditujukan untuk
masyarakat setempat

4. Daftar BPR dan/atau lembaga


keuangan lain yang dimiliki oleh calon
Pemegang Saham Pengendali BPR,
disertai dengan laporan keuangan
pada setiap BPR atau lembaga
keuangan tersebut antara lain:

a. neraca;

b. laporan laba rugi; dan

c. rasio-rasio tertentu antara lain rasio


permodalan, likuiditas, dan
rentabilitas mengacu pada standar
penilaian yang berlaku bagi masing-
masing lembaga keuangan
dimaksud.

5. Laporan keuangan pemegang saham


yang berbadan hukum meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas dan
catatan atas laporan keuangan posisi
akhir bulan sebelum tanggal
penambahan modal disetor.

Demikian ...
- 118 -

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan
perubahan kepemilikan saham.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 119 -

Lampiran II.9

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN CALON ANGGOTA DIREKSI

No. Dokumen Check Keterangan

1 Daftar susunan anggota Direksi dan


anggota Dewan Komisaris BPR;

2 Dokumen yang menyatakan identitas


masing-masing calon anggota Direksi
berupa:

a. fotokopi tanda pengenal, berupa


Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang
masih berlaku;

b. daftar riwayat hidup;

c. pas foto terakhir ukuran 4x6 cm;


dan

d. daftar silsilah keluarga dalam


hubungan sampai dengan derajat
kedua atau semenda;

3 Contoh tanda tangan dan paraf


masing-masing calon anggota Direksi;

4 Surat pernyataan bermeterai cukup


dari masing-masing calon anggota
Direksi yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan:

a. bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
khususnya di bidang perbankan;

b. tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak Pidana
Tertentu yang telah diputus oleh
pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dalam
waktu 20 (dua puluh) tahun
terakhir sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

c. tidak ...
- 120 -

No. Dokumen Check Keterangan

c. tidak sedang dalam pengenaan


sanksi dilarang menjadi pemegang
saham, anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau Pejabat
Eksekutif Bank;

d. tidak memiliki kredit dan/atau


pembiayaan macet;

e. tidak pernah dinyatakan pailit dan


tidak pernah menjadi pemegang
saham, Direksi atau Dewan
Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan pengadilan
dalam waktu 5 (lima) tahun
terakhir sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

f. tidak merangkap jabatan pada


bank, perusahaan non bank,
dan/atau lembaga lain;

g. memenuhi ketentuan yang


mengatur mayoritas anggota
Direksi tidak memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai
dengan derajat kedua dengan
sesama anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris;

h. tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau proses uji
kemampuan dan kepatutan pada
suatu bank.

5 Fotokopi ijazah pendidikan terakhir


minimal diploma tiga yang dilegalisasi
oleh lembaga yang berwenang;

6 Surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengetahuan di bidang
perbankan yang memadai dan relevan
dengan jabatannya;

7 Surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengalaman dan keahlian di

bidang ...
- 121 -

No. Dokumen Check Keterangan


bidang perbankan dan/atau lembaga
jasa keuangan non perbankan paling
singkat selama 2 (dua) tahun.

8 Fotokopi sertifikat kelulusan yang


masih berlaku dari Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan calon
anggota Direksi.

…(tempat)…., ……tanggal 20x


Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 122 -

Lampiran II.10

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN CALON ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

No. Dokumen Check Keterangan

1. Daftar susunan anggota Direksi dan


anggota Dewan Komisaris BPR;

2. Dokumen yang menyatakan identitas


masing-masing calon anggota Dewan
Komisaris berupa:

a. fotokopi tanda pengenal, berupa


Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang
masih berlaku;

b. daftar riwayat hidup;

c. pasfoto terakhir ukuran 4x6 cm;


dan

d. daftar silsilah keluarga dalam


hubungan sampai dengan derajat
kedua atau semenda;

3 Contoh tanda tangan dan paraf


masing-masing calon anggota Dewan
Komisaris;

4 Surat keterangan/bukti tertulis


mengenai pengetahuan di bidang
perbankan yang memadai dan relevan
dengan jabatannya dan/atau
pengalaman di bidang perbankan
dan/atau lembaga jasa keuangan non
perbankan, bagi calon anggota Dewan
Komisaris;

5 Surat pernyataan bermeterai cukup


dari masing-masing calon anggota
Dewan Komisaris yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan:

a. bersedia untuk mematuhi


ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
khususnya di bidang perbankan;

b. tidak ...
- 123 -

No. Dokumen Check Keterangan

b. tidak pernah dihukum karena


terbukti melakukan Tindak Pidana
Tertentu yang telah diputus oleh
pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dalam
waktu 20 (dua puluh) tahun
terakhir sebelum tanggal surat
permohonan;

c. tidak sedang dalam pengenaan


sanksi dilarang menjadi pemegang
saham, anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau Pejabat
Eksekutif Bank;

d. tidak memiliki kredit dan/atau


pembiayaan macet;

e. tidak pernah dinyatakan pailit dan


tidak pernah menjadi pemegang
saham, Direksi atau Dewan
Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu
perseroan dinyatakan pailit
berdasarkan ketetapan pengadilan
dalam waktu 5 (lima) tahun
terakhir sebelum tanggal pengajuan
permohonan;

f. tidak merangkap jabatan sebagai:

1) anggota Dewan Komisaris


melebihi yang diperkenankan
dalam ketentuan yang berlaku;
dan/atau

2) anggota Direksi atau Pejabat


Eksekutif pada BPR, BPRS
dan/atau Bank Umum;

g. memenuhi ketentuan yang


mengatur mayoritas anggota Dewan
Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau semenda
sampai dengan derajat kedua
dengan sesama anggota Dewan
Komisaris atau anggota Direksi;

h. tidak ...
- 124 -

No. Dokumen Check Keterangan

h. tidak sedang menjalani proses


hukum dan/atau proses uji
kemampuan dan kepatutan pada
suatu bank; dan

i. bersedia untuk mempresentasikan


hasil pengawasan terhadap BPR
apabila diminta oleh Otoritas Jasa
Keuangan.

6 Fotokopi sertifikat kelulusan yang


masih berlaku dari Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan calon
anggota Dewan Komisaris.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 125 -

Lampiran II.11

PEDOMAN PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN DALAM RANGKA


PEMBUKAAN KANTOR CABANG BANK PERKREDITAN RAKYAT

I. Pendahuluan

Sebagaimana dalam proses pendirian BPR, untuk pengajuan


permohonan pembukaan kantor cabang BPR diperlukan studi
mengenai kelayakan pembukaan kantor cabang dengan
mempertimbangkan kesinambungan kegiatan operasional jaringan
kantor tersebut dalam jangka panjang. Untuk itu, penyusunan studi
kelayakan harus didasarkan pada penilaian berbagai aspek dan
dilandaskan pada informasi yang mencerminkan kondisi terkini, antara
lain kondisi perekonomian setempat yang meliputi potensi wilayah,
tingkat persaingan, dan tantangan yang akan dihadapi dalam
menjalankan kegiatan operasional kantor cabang tersebut.
Aspek-aspek yang harus dianalisis dalam penyusunan studi
kelayakan pembukaan kantor cabang BPR terdiri dari 4 (empat) aspek
utama yaitu aspek pasar, strategi bisnis, organisasi dan infrastruktur,
serta keuangan. Aspek-aspek tersebut kemudian dijabarkan menjadi
17 sub-aspek dan 51 komponen yang diharapkan dapat memberikan
gambaran secara komprehensif mengenai kondisi wilayah lokasi
pembukaan kantor cabang BPR sehingga dapat diketahui prospek
bisnis kantor cabang baru tersebut. Studi kelayakan pembukaan
kantor cabang BPR diharapkan dapat digunakan pula oleh manajemen
BPR sebagai pedoman dalam menetapkan strategi bisnis terutama
pada tahun-tahun awal pembukaan kantor cabang BPR.
Aspek utama serta sub-aspeknya disajikan pada Tabel 1,
sedangkan uraian komponen-komponennya disajikan secara lengkap
pada Tabel 2 yaitu dalam format penyusunan Studi Kelayakan.

Tabel 1. Jumlah Aspek dan Sub-Aspek Studi Kelayakan

No Aspek Sub-Aspek
1 Pasar 1.1. Potensi Usaha
1.2. Kondisi Persaingan
1.3. PenelitianPasar
1.4. Analisis Pasar

2. Strategi ...
- 126 -

2 Strategi Bisnis 2.1.Tujuan Pembukaan dan Fokus


Bisnis
2.2. Lokasi
2.3. Produk
2.4. Promosi
2.5. Pendekatan terhadap Target Pasar
2.6. Layanan
2.7. Relasi/Kolaborasi

3 Organisasi dan 3.1. SDM dan Struktur Organisasi


Infrastruktur
3.2. Infrastruktur
3.3. Tata Kelola

4 Keuangan 4.1. Investasi Pembukaan Kantor


Cabang
4.2. Kelayakan Keuangan
4.3. Kinerja Keuangan (rata-rata
tahunan)

1. Aspek Pasar, merupakan aspek yang ditujukan untuk memperoleh


gambaran yang sebenarnya mengenai potensi wilayah yang terkait
dengan sumber daya alam, potensi usaha yang mencerminkan
aktivitas ekonomi, dan kondisi persaingan antar lembaga keuangan
baik Bank maupun non Bank. Disamping itu, untuk mempertajam
gambaran mengenai kondisi pasar yang nantinya akan menjadi target
pasar kantor cabang BPR, aspek ini sangat diharapkan diperoleh
melalui pelaksanaan kegiatan Penelitian Pasar yang ditujukan untuk
mendapatkan gambaran nyata mengenai kondisi target pasar yang
meliputi awareness dan minat target pasar terhadap BPR, serta potensi
target pasar tersebut sebagai nasabah/debitur BPR.

Analisis Aspek Pasar sekurang-kurang mencakup hal-hal sebagai


berikut:

a. potensi usaha
1) potensi ekonomi wilayah operasional yang ditetapkan, yang
diperhitungkan berdasarkan Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) menurut harga konstan, jumlah penduduk,
pendapatan per kapita penduduk, tingkat inflasi, jumlah UMKM,
jumlah pasar, dan Upah Minimum Regional (UMR), selama 5
(lima) tahun terakhir dan proyeksinya hingga 3 (tiga) tahun ke
depan;

2) potensi ...
- 127 -

2) potensi finansial, yang diperhitungkan berdasarkan data


tabungan BPR, data tabungan rupiah bank umum, data deposito
BPR, data deposito rupiah bank umum, data kredit BPR dan data
kredit rupiah bank umum, selama 5 (lima) tahun terakhir dan
proyeksinya hingga 3 (tiga) tahun ke depan;

b. kondisi persaingan, yang diperhitungkan berdasarkan jumlah BPR,


jumlah bank umum, rata-rata suku bunga tabungan BPR, rata-rata
suku bunga deposito BPR yang berjangka waktu 3 bulan, rata-rata
suku bunga kredit tahunan BPR dan rasio NPL BPR di wilayah
operasional yang ditetapkan;

c. penelitian pasar, antara lain meliputi minat masyarakat terhadap


BPR, tingkat persaingan Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan
Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) pada target pasar, potensi
penghimpunan dana, potensi penyaluran kredit, serta keberadaan
target pasar penghimpunan dana dan penyaluran kredit;

d. analisis pasar, berupa analisis potensi, persaingan dan karakteristik


pasar.
2. Aspek Strategi Bisnis, merupakan serangkaian aktivitas yang
dirancang oleh BPR guna mencapai tujuan baik dalam jangka pendek
maupun menengah sesuai dengan kondisi target pasar yang menjadi
fokus usaha kantor cabang BPR. Aspek ini meliputi pemilihan lokasi,
jenis-jenis produk dan layanan yang akan ditawarkan, aktivitas
promosi guna menarik calon nasabah, pendekatan yang akan
dilakukan guna meraih target pasar, serta kemungkinan adanya
sejumlah relasi atau kolaborasi usaha baik secara individu maupun
kolektif dengan suatu entitas usaha guna menjamin diperolehnya calon
nasabah atau debitur sebagai captive market.

Analisis Aspek Strategi Bisnis sekurang-kurang mencakup hal-hal


sebagai berikut:

a. tujuan pendirian dan fokus bisnis, yaitu penjelasan mengenai misi


atau visi dan sasaran utama pembukaan kantor cabang BPR,
termasuk kontribusi terhadap pengembangan ekonomi regional;

b. lokasi, yaitu penjelasan mengenai alasan pemilihan lokasi kantor


cabang BPR;

c. produk ...
- 128 -

c. produk, yaitu gambaran mengenai jenis dan keunggulan produk


penghimpunan dana (simpanan) dan penyaluran kredit;

d. promosi, yaitu rencana program pemasaran untuk memperkenalkan


produk simpanan dan kredit;

e. pendekatan terhadap target pasar, yaitu upaya-upaya yang


dilakukan untuk mendekatkan layanan kepada target pasar, dan
pendekatan sosial yang dilakukan untuk menarik minat target
pasar terhadap produk BPR;

f. layanan, berupa prosedur layanan kepada nasabah kredit dan


penyimpan dana;

g. rencana kerjasama bisnis dengan pihak lain.


3. Aspek Organisasi dan Infrastruktur, aspek ini pada dasarnya
mendukung pelaksanaan strategi bisnis yang telah dirancang
sebelumnya, dengan tujuan untuk menjamin strategi tersebut dapat
dijalankan dengan optimal. Mengingat BPR merupakan entitas
layanan jasa, kekuatan utama dalam menjalankan bisnis operasional
terletak pada kebijakan SDM dan efektifitas organisasi serta
ketersediaan Standard Operating Procedures (SOP) yang menjamin
terbangunnya standar layanan, kesiapan tata kelola serta perangkat
atau infrastruktur yang menjadi prasyarat untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan layanan.

Analisis Aspek Organisasi dan Infrastruktur sekurang-kurang


mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. sumber daya manusia (SDM) dan struktur organisasi, berupa


jumlah SDM dan posisi jabatan dalam struktur organisasi, dan
kompetensi SDM, yang ditunjukkan oleh pendidikan dan
pengalaman;

b. rencana infrastruktur, berupa status kepemilikan dan kelayakan


kantor, ketersediaan sistem teknologi dan informasi, serta fasilitas
penunjang operasional lainnya;

c. rencana tata kelola, berupa ketersediaan prosedur kerja, pedoman


pelaksanaan kerja, deskripsi pekerjaan pegawai, pendelegasian
wewenang dan pengendalian internal.

4. Aspek ...
- 129 -

4. Aspek Keuangan, aspek ini merupakan salah satu kunci keberhasilan


kantor cabang BPR dalam menjalankan usahanya, karena didalamnya
tercermin target-target kinerja keuangan yang harus dicapai. Untuk
itu, agar bisnis kantor cabang BPR dapat berjalan dengan baik dan
berkesinambungan dalam jangka panjang, perlu memperhatikan azas
kelayakan dalam perhitungan dan penetapan suku bunga simpanan
maupun kredit, sehingga dapat menarik target pasar di tengah
persaingan yang ketat. Demikian juga perlunya menerapkan azas
kerealistisan dalam menetapkan target kinerja keuangan, sehingga
manajemen kantor cabang BPR dapat menjalankan bisnis bank dalam
situasi yang nyaman. Aspek Keuangan paling kurang meliputi
kelayakan keuangan dan kinerja keuangan sampai dengan 5 (lima)
tahun ke depan disertai dengan proyeksi neraca, laba rugi, dan arus
kas secara bulanan selama 5 (lima) tahun yang dimulai sejak BPR
melakukan kegiatan operasional.

Analisis Aspek Keuangan sekurang-kurang mencakup hal-hal sebagai


berikut:

a. investasi pembukaan kantor cabang, berupa perhitungan biaya


investasi pembukaan kantor cabang.

b. kelayakan keuangan, berupa perhitungan:


1) Profitability Index (PI)
Penilaian PI bertujuan untuk menilai risiko yang dihadapi BPR
dalam menjalankan usahanya. PI merupakan perbandingan
antara nilai akumulasi Present Value (PV) dengan besarnya
biaya yang dikeluarkan oleh BPR dalam menjalankan usahanya.

2) Internal Rate of Return (IRR)


Penilaian IRR bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil
pengembalian internal (tingkat keuntungan) dari BPR yang akan
didirikan. IRR merupakan tingkat bunga yang menyamakan
investasi awal (I) dengan nilai tunai (PV) dari arus kas masa
datang.

3) Payback Period (PP)


Penilaian PP menunjukkan ukuran atau skala bisnis, sehingga
perusahaan mencapai titik impas.

c. kinerja ...
- 130 -

c. kinerja keuangan, berupa perhitungan:


1) Kualitas Aset Produktif (KAP)
Penilaian terhadap penyediaan dana dalam Rupiah untuk
memperoleh penghasilan, dalam bentuk Kredit dan Penempatan
Dana Antar Bank.
2) Return on Asset (ROA)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh penghasilan terhadap operasi bisnis dan menjadi
ukuran keefektifan manajemen. Dihitung berdasarkan laba
sebelum pajak selama 12 bulan terakhir dibandingkan dengan
rata-rata volume usaha dalam periode yang sama.

3) Capital Adequacy Ratio (CAR)


Penilaian CAR dilakukan berdasarkan jumlah modal yang
dimiliki BPR yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan BPR dalam menyediakan modal
minimum dalam rangka pengembangan usaha dan menanggung
risiko kerugian.

4) Biaya Operasi/Pendapatan Operasi (BOPO)


Penilaian BOPO bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi
operasional BPR yang dihitung berdasarkan perbandingan
antara Biaya Operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap
Pendapatan Operasional dalam periode yang sama.

5) Loan to Deposit Ratio (LDR)


Penilaian LDR bertujuan untuk mengetahui perbandingan kredit
yang diberikan BPR kepada pihak ketiga dalam rupiah, tidak
termasuk kredit kepada Bank lain, terhadap dana pihak ketiga
yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam rupiah dan
valuta asing, tidak termasuk dana antar Bank.
6) Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP)
Cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari
baki debet berdasarkan penggolongan kualitas Aset Produktif.

7) Cash ...
- 131 -

7) Cash Ratio (CR)


Perbandingan antara jumlah kas yang dimiliki oleh BPR dan
jumlah kewajiban yang segera dapat ditagih, yang digunakan
untuk menilai tingkat likuiditas perusahaan.
Untuk membantu penjelasan aspek dan sub-aspek dalam studi
kelayakan, serta untuk meminimalisir variasi yang mungkin terjadi
dalam penyusunannya, masing-masing sub-aspek perlu dijabarkan ke
dalam beberapa komponen yang lebih terinci. Rincian komponen sub-
aspek dijabarkan dalam Tabel 2, Bab II (Format Penyusunan Dokumen
Studi Kelayakan). Sementara itu terkait dengan objektivitas dalam
penilaian Studi Kelayakan pembukaan kantor cabang, BPR diwajibkan
untuk melengkapi data yang diperlukan sesuai dengan komponen-
komponen tersebut.

II. Format Penyusunan Studi Kelayakan Pembukaan Kantor Cabang BPR

Dokumen studi kelayakan yang disampaikan oleh BPR


diharuskan untuk mengikuti standar format Studi Kelayakan
Pembukaan Kantor Cabang BPR sesuai dengan format yang dijabarkan
pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Format Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan

i KATA PENGANTAR
Ii IDENTITAS BPR
Iii DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembukaan Kantor Cabang BPR
1.2 Visi dan Misi Pembukaan Kantor Cabang BPR
1.3 Tujuan Pembukaan Kantor Cabang BPR
BAB II ASPEK-ASPEK PEMBUKAAN KANTOR CABANG BPR
2.1. ASPEK PASAR
2.1.1. POTENSI USAHA
2.1.1.a. Potensi Ekonomi
2.1.1.a.1. PDRB berdasarkan Harga
Konstan
2.1.1.a.2. Jumlah Penduduk
2.1.1.a.3. Pendapatan Perkapita
2.1.1.a.4. Tingkat Inflasi
2.1.1.a.5. Jumlah UMKM Total
2.1.1.a.6. Jumlah Pasar (Tradisional,
modern)
2.1.1.a.7. Upah Minimum Regional
(UMR)

2.1.1.b. POTENSI ...


- 132 -

2.1.1.b. POTENSI FINANSIAL


2.1.1.b.1. Potensi Tabungan BPR
2.1.1.b.2. Potensi Tabungan Bank Umum
2.1.1.b.3. Potensi Deposito BPR
2.1.1.b.4. Potensi Deposito Bank Umum
2.1.1.b.5. Potensi Kredit BPR
2.1.1.b.6. Potensi Kredit Bank Umum
2.1.2. KONDISI PERSAINGAN
2.1.2.1. Jumlah Bank Umum
2.1.2.2. Jumlah BPR
2.1.2.3. Rata-rata Suku Bunga Tabungan BPR
2.1.2.4. Rata-rata Suku Bunga Deposito 3 bulan
BPR
2.1.2.5. Rata-rata Suku Bunga Kredit Tahunan
BPR
2.1.2.6. Tingkat NPL BPR
2.1.3. PENELITIAN PASAR
2.1.3.1. Minat Masyarakat terhadap BPR
2.1.3.2. Tingkat persaingan LKB dan LKNB pada
Target Pasar
2.1.3.3. Potensi Tabungan BPR Baru
2.1.3.4. Potensi Deposito BPR Baru
2.1.3.5. Potensi Kredit BPR Baru
2.1.3.6. Keberadaan Target Pasar Penyaluran
Kredit dan Penghimpunan Dana
2.1.4. Analisis Pasar
2.1.4.1. Analisis Potensi, Persaingan dan
Karakteristik Pasar
2.2. STRATEGI BISNIS
2.2.1. TUJUAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG DAN
FOKUS BISNIS
2.2.1.1. Tujuan Pembukaan Kantor Cabang
2.2.2. LOKASI
2.2.2.1. Akses oleh Target Pasar
2.2.3. PRODUK
2.2.3.1. Produk Penghimpunan Dana
2.2.3.2. Produk Penyaluran Dana
2.2.4. PROMOSI
2.2.4.1. Program promosi
2.2.5. PENDEKATAN TERHADAP TARGET PASAR
2.2.5.1. Pengenalan Produk kepada Target Pasar
2.2.5.2. Pendekatan Sosial dengan Target Pasar
2.2.6. LAYANAN
2.2.6.1. Prosedur Layanan
2.2.7. RELASI/KOLABORASI
2.2.7.1. Keberadaan Relasi/Kerjasama Bisnis
2.3. ORGANISASI DAN INFRASTRUKTUR
2.3.1. SDM DAN STRUKTUR ORGANISASI
2.3.1.1. Jumlah SDM dan Struktur Organisasi
2.3.1.2. Jenjang Pendidikan dan Kesesuaian
Bidang Kerja
2.3.1.3. Kompetensi SDM (pengalaman dalam

perbankan ...
- 133 -

perbankan)
2.3.1.4. Program Perekrutan SDM
2.3.1.5. Program Pelatihan Pengembangan
2.3.1.6. Sistem kebersamaan nilai, sistem reward
dan punishment
2.3.1.7. Sistem Gaji
2.3.2. INFRASTRUKTUR
2.3.2.1. Kepemilikan dan Kelayakan Kantor BPR
2.3.2.2. Sistem IT
2.3.2.3. Fasilitas Penunjang Operasional
2.3.3. TATA KELOLA
2.3.3.1. Keberadaan SOP divisi, Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Usaha dan
Deskripsi Kerja Pegawai
2.3.3.2. Pengendalian Internal
2.4. KEUANGAN
2.4.1. INVESTASI PEMBUKAAN KANTOR CABANG
2.4.1.1. Perhitungan Biaya Investasi Pembukaan
Kantor Cabang
2.4.2. KELAYAKAN KEUANGAN
2.4.2.1. IRR
2.4.2.2. Discounted PP (Payback Period)
2.4.2.3. PI (B/C rasio)
2.4.3. KINERJA KEUANGAN
2.4.3.1. KAP
2.4.3.2. ROA
2.4.3.3. BOPO
2.4.3.4. PPAP
2.4.3.5. Cash Ratio
BAB ANALISIS SWOT
III
3.1. Kekuatan yang dimiliki
3.2. Kelemahan dan Kendala yang dihadapi
3.3. Peluang Usaha
3.4. Ancaman atau persaingan yang dihadapi
3.5. Kesimpulan Analisis SWOT
BAB KESIMPULAN dan SARAN
IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN

III. Komponen Studi Kelayakan

3.1. Penjelasan Komponen dan Kebutuhan Data


Untuk kelengkapan data pendukung sesuai dengan aspek dan sub-
aspek serta komponen penyusun Studi Kelayakan pembukaan kantor
cabang BPR, pada bagian ini akan dijelaskan data yang harus dilengkapi
oleh BPR sesuai dengan format yang telah disediakan. Tujuannya adalah
untuk menyeragamkan penulisan dokumen studi kelayakan, serta
memudahkan tim evaluasi dalam melakukan penilaian.

Tabel ...
- 134 -

Tabel 3. Penjelasan Komponen Aspek dan Data yang dibutuhkan

KOMPONEN STUDI KELAYAKAN DATA dan Penjelasan


1. ASPEK PASAR
1.1. POTENSI USAHA
1.1.a. Potensi Ekonomi
1.1.a.1. PDRB Lampirkan data Point
berdasarkan 1.1.a.1-1.1.a.7 lima
Harga Konstan *) tahun terakhir serta
1.1.a.2. Jumlah proyeksinya hingga tiga
tahun ke depan.Beri
Penduduk
penjelasan yang logis
1.1.a.3. Pendapatan atas data tersebut
Perkapita terkait Potensi Usaha
1.1.a.4. Tingkat Inflasi
1.1.a.5. Jumlah UMKM
1.1.a.6. Jumlah Pasar
1.1.a.7. Upah Minimum
Provinsi (UMP)
1.1.b. POTENSI FINANSIAL
1.1.b.1. Potensi Lampirkan data point
Tabungan BPR *) 1.1.b.1.-1.1.b.6 lima
1.1.b.2. Potensi tahun terakhir dan
Tabungan Bank proyeksinya tiga tahun
ke depan.Beri
Umum *)
penjelasan yang logis
1.1.b.3. Potensi Deposito atas data tersebut
BPR *) terkait Potensi Finansial
1.1.b.4. Potensi Deposito
Bank Umum *)
1.1.b.5. Potensi Kredit
BPR *)
1.1.b.6. Potensi Kredit
Bank Umum *)
1.2. KONDISI PERSAINGAN
1.2.1. Jumlah Bank Umum Lampirkan data point
1.2.2. Jumlah BPR 1.2.1.-1.2.6 lima tahun
1.2.3. Rata-rata Suku Bunga terakhir dan
Tabungan BPR proyeksinya tiga tahun
ke depan.Beri
1.2.4. Rata-rata Suku Bunga penjelasan yang logis
Deposito 3 bulan BPR atas data tersebut
1.2.5. Rata-rata Suku Bunga terkait Kondisi
Kredit Tahunan BPR Persaingan
1.2.6. Tingkat NPL BPR
1.3. PENELITIAN PASAR
1.3.1. Minat Masyarakat terhadap Lihat Penjelasan
BPR mengenai Penelitian
1.3.2. Tingkat persaingan LKB Pasar
dan LKNB pada target
pasar
1.3.3. Potensi Tabungan BPR Baru*)
1.3.4. Potensi Deposito BPR Baru*)
1.3.5. Potensi Kredit BPR Baru*)

1.3.6. Keberadaan ...


- 135 -

1.3.6. Keberadaan Target Pasar


Penyaluran Kredit dan
Penghimpunan Dana
1.4. Analisis Pasar
1.4.1. Analisis Potensi,
Persaingan dan
Karakteristik Pasar
2. STRATEGI BISNIS
2.1. TUJUAN PEMBUKAAN KANTOR
CABANG DAN FOKUS BISNIS
2.1.1. Tujuan Pembukaan Kantor Kelompok usaha atau
Cabang individu yang menjadi
fokus bisnis (sasaran
utama) Pembukaan
Kantor Cabang BPR
2.2. LOKASI
2.2.1. Akses oleh target pasar Jelaskan alasan
pemilihan lokasi
Kantor BPR terkait
kemudahan target
pasar menjangkau
BPR
2.3. PRODUK
2.3.1. Produk Penghimpunan Keunggulan Produk
Dana Tabungan apa saja
yang ditawarkan BPR
untuk Penghimpunan
Dana
2.3.2. Produk Penyaluran Dana Keunggulan Produk
Kredit apa saja yang
ditawarkan BPR
2.4. PROMOSI
2.4.1. Program promosi Jenis Promosi apa
yang direncanakan
akan dilakukan untuk
menarik nasabah
2.5. PENDEKATAN TERHADAP TARGET
PASAR
2.5.1. Pengenalan Produk kepada Jelaskan usaha-usaha
Target Pasar yang akan dilakukan
untuk mendekatkan
layanan kepada target
pasar
2.5.2. Pendekatan Sosial kepada Program sosial apa
Target Pasar saja yang akan
dilakukan untuk
menarik simpati dan
perhatian target pasar
2.6. LAYANAN
2.6.1. Prosedur Layanan Jelaskan prosedur
layanan nasabah baik
kredit/ tabungan
2.7. RELASI/KOLABORASI

2.7.1. Keberadaan ...


- 136 -

2.7.1. Keberadaan Apakah pengurus BPR


relasi/kerjasama bisnis memiliki relasi usaha
yang akan
berkolaborasi dengan
BPR
3. ORGANISASI DAN INFRASTRUKTUR
3.1. SDM DAN STRUKTUR ORGANISASI
3.1.1 Jumlah SDM dan Struktur Jelaskan jumlah SDM
organisasi BPR dan struktur
organisasinya terkait
dengan skala usaha
yang akan dilakukan.
3.1.2. Kompetensi SDM Jelaskan pengalaman
(pengalaman dalam SDM dalam bidang
perbankan) Perbankan
3.2. INFRASTRUKTUR
3.2.1. Kepemilikan dan Kelayakan Jelaskan status
Kantor BPR kepemilikan
dankelayakan kantor
BPR
3.2.2. Sistem IT Jelaskan sistem IT
yang akan digunakan
serta sistem
penunjangnya
3.2.3. Fasilitas penunjang Jelaskan fasilitas yang
operasional akan digunakan
dalam menunjang
operasional BPR
3.3. TATA KELOLA
3.3.1. Keberadaan SOP Divisi, Sebutkan SOP yang
Pedoman Pelaksanaan rencana akan
Kegiatan Usaha dan diiterapkan untuk
deskripsi kerja Pegawai masing-masing divisi
3.3.2. Pendelegasian Wewenang Sebutkan pengaturan
pendelegasian
wewenang yang akan
diterapkan
4. KEUANGAN
4.1. INVESTASI PEMBUKAAN KANTOR
CABANG
4.1.1. Perhitungan Biaya Jelaskan besarnya
Investasi Pembukaan biaya investasi yang
Kantor Cabang dikeluarkan untuk
pembukaan kantor
cabang dan
peruntukannya
4.2. KELAYAKAN KEUANGAN
4.2.1. IRR Berapa perkiraan IRR
beserta proses
perhitungannya.
Bandingkan dengan
suku bunga LPS

4.2.2. Discounted ...


- 137 -

4.2.2. Discounted PP (Payback Berapa tahun perkiraan


Period) PP beserta proses
perhitungannya
4.2.3. PI (B/C rasio) Berapa perkiraan PI (B/C
rasio) beserta proses
perhitungannya
4.3. KINERJA KEUANGAN
4.3.1. KAP Berapa besarnya
4.3.2. ROA masing-masing nilai
4.3.3. BOPO Kinerja Keuangan yang
4.3.4. PPAP direncanakan
4.3.5. Cash Ratio
*) Ditulis dalam satuan Jutaan Rupiah (Contoh: Nilai Nominal
Rp10.000.000.000 ditulis menjadi Rp 10.000).

3.2. Tatacara Penelitian Pasar


Survei pasar merupakan serangkaian aktivitas terstruktur yang
ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai situasi nyata kondisi
wilayah khususnya terkait dengan kondisi pasar yang akan dijadikan
sebagai target penyaluran maupun penghimpunan dana bagi kantor
cabang BPR. Informasi utama yang akan dikumpulkan melalui survei ini
meliputi:

1. Minat masyarakat untuk mendapatkan layanan keuangan dari BPR;


2. Tingkat persaingan LKB dan LKNB pada target pasar;
3. Potensi penghimpunan tabungan BPR;
4. Potensi penghimpunan deposito BPR;
5. Potensi penyaluran kredit BPR;
6. Pemetaan terhadap lokasi atau keberadaan target pasar penghimpunan
dana;
7. Pemetaan terhadap lokasi atau keberadaan target pasar penyaluran
kredit.

Untuk menjamin data yang dikumpulkan memiliki validitas dan


reliabilitas yang tinggi, dalam melakukan survei tersebut perlu
memperhatikan kaidah-kaidah yang lazim digunakan dalam pelaksanaan
survei seperti:
1. Sample disesuaikan dengan pasar yang akan disasar;
2. Jumlah sample dihitung berdasarkan besarnya kesalahan dugaan dan
tingkat kepercayaan serta jumlah populasi target pasar;
3. Menggunakan sampling technique yang disesuaikan dengan struktur
populasi sasaran;

4. Merancang ...
- 138 -

4. Merancang kuesioner secara khusus guna mengumpulkan informasi


seperti telah dijelaskan di atas;
5. Melakukan coaching atau briefing terhadap interviewer (pelaksana
survey) yang akan mengumpulkan data dalam rangka memberikan
pemahaman yang tepat sesuai dengan tujuan survei;
6. Melakukan pengolahan dan analisis data sesuai dengan kaidah
statistika;
7. Merumuskan kesimpulan atas hasil analisis yang telah diperoleh
dengan menggunakan landasan yang logis dan dapat diandalkan,
sehingga hasil penelitian dapat mencerminkan kondisi yang
sebenarnya.

Dalam pelaksanaanya, survei pasar ini dapat menggunakan bantuan


jasa konsultan yang kompeten, sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam penilaian Studi Kelayakan
pembukaan kantor cabang, tidak menutup kemungkinan Tim Penilai dari
Otoritas Jasa Keuangan akan melakukan verifikasi terhadap metodologi
maupun hasil yang telah diperoleh.
3.3. Format Data Komponen Penyusunan Studi Kelayakan
Untuk keperluan verifikasi terhadap sebagian data yang digunakan
dalam penyusunan Studi Kelayakan pembukaan kantor cabang, BPR
diharapkan menyusun secara khusus sebagian data tersebut sesuai
dengan format.

Data komponen yang diminta seperti yang telah dijelaskan pada


Tabel 3 disusun dalam format seperti pada Tabel 4, 5 dan 6. Dalam
dokumen Studi Kelayakan, data tersebut dicantumkan pada bagian
lampiran, serta selain disampaikan dalam bentuk bentuk hardcopy juga
disampaikan dalam bentuk softcopy dengan format EXCEL.

Tabel 4. Format Penyusunan Data

Data 5 Tahun Proyeksi


terakhir 3 tahun
Terakhir

KOMPONEN STUDI KELAYAKAN


Tahun
TT+1
TT+2

TT+3
TT-4

TT-3

TT-2

TT-1
(TT)

1. ASPEK PASAR
1.1. POTENSI USAHA
1.1.a. Potensi Ekonomi

1.1.a.1. PDRB ...


- 139 -

1.1.a.1. PDRB atas dasar


Harga Konstan *)
1.1.a.2. Jumlah
Penduduk
1.1.a.3. Pendapatan
Perkapita
1.1.a.4. Tingkat Inflasi
1.1.a.5. Jumlah UMKM
1.1.a.6. Jumlah Pasar
1.1.a.7. Upah Minimum
Regional (UMR)
1.1.b.Potensi Finansial
1.1.b.1. Potensi
Tabungan BPR *)
1.1.b.2. Potensi
Tabungan Bank
Umum*)
1.1.b.3. Potensi Deposito
BPR*)
1.1.b.4. Potensi Deposito
Bank Umum*)
1.1.b.5. Potensi Kredit
BPR*)
1.1.b.6. Potensi Kredit
Bank Umum*)
1.2. KONDISI PERSAINGAN
1.2.1. Jumlah Bank Umum
1.2.2. Jumlah BPR
1.2.3. Rata-rata Suku Bunga
Tabungan BPR
1.2.4. Rata-rata Suku Bunga
Deposito 3 bulan BPR
1.1.5. Rata-rata Suku Bunga
Kredit Tahunan BPR
1.2.6. Tingkat NPL BPR

*) Ditulis dalam satuan Jutaan Rupiah (Contoh: Nilai Nominal


Rp10.000.000.000 ditulis menjadi Rp10.000).

Tabel 5: Jumlah SDM, Jenjang Pendidikan dan Pengalaman Perbankan

Divisi Nama Jenjang Pengalaman di Bidang


Pendidikan Perbankan

Jumlah

Tabel ...
- 140 -

Tabel 6. Suku Bunga Deposito, Kredit dan Discount Factor

Informasi Persen
Suku Bunga Deposito BPR
Rata-rata Suku Bunga Deposito yang berlaku
Suku Bunga Kredit BPR
Rata-rata Suku Bunga Kredit yang berlaku
Discount Factor
Suku Bunga LPS

Tabel 7. Rincian Penggunaan Biaya Investasi Pembukaan Kantor Cabang

Jumlah Harga
No JENIS PENGELUARAN Unit satuan Total
I BIAYA PRA OPERASIONAL
1 Sudi Kelayakan
2 Rekrutmen
3 Pelatihan
4 Perizinan
TOTAL I
II INFRA STRUKTUR
Information Technology
1 PC Desktop
2 Server+UPS
3 Laptop
4 Internet
5 Scanner
6 Printer
7 Software Finance
8 Telephone + Fax
Mebeuler
Meja Kerja Pimpinan
9 Cabang
10 Meja Kerja Pegawai
11 Meja Kasir
12 Buffet/Rak Buku
Kursi Tamu (Ruang
13 Pimpinan Cabang)
Kursi Kerja Pimpinan
14 Cabang
15 Kursi Pegawai
16 Kursi Nasabah
17 Meja + Kursi Meeting
18 Lemari Arsip
Rupa2
19 Mesin Fotocopy
20 Lemari Brankas
21 Filling cabinet
22 Penghancur Arsip
23 AC

24. Upgrade ...


- 141 -

24 Upgrade Listrik
25 CCTV
26 Biaya Pasang Telephone
27 Kendaraan Roda 2
28 Sewa Gedung
29 Renovasi Gedung
30 Jasa-jasa
TOTAL II
III OPERASIONAL KANTOR
1 ATK
2 Listrik/Air/Gas
3 Telephone
4 Lain-lain
TOTAL III
IV SDM
1 Pimpinan Cabang
2 Wakil Pimpinan Cabang
3 Kabag
4 Operasional
5 Pemasaran
6 Keamanan
7 OB
TOTAL IV
V PROMOSI
1 Spanduk
2 Leaflet
3 Event
4 Lain-lain
TOTAL V
VI Modal Kerja
TOTAL VI
TOTAL I sd VI

Tabel 8. Asumsi Keuangan dalam Perhitungan Keuangan

Tahun ke-
No. Uraian
1 2 3 4 5
1. Rata-rata suku bunga kredit atau pinjaman/tahun:
1.a. Investasi
1.b. Modal kerja
1.c. Konsumsi
2. Rata-rata suku bunga DPK per tahun:
2.a. Tabungan
2.b. Deposito
3. Rata-rata suku bunga penempatan pada bank lain/tahun:
3.a. Giro
3.b. Tabungan
3.c. Sertifikat deposito

3.d. Deposito ...


- 142 -

3.d. Deposito (3 bulan)


4 Jangka waktu kredit rata-rata:
4.a. Kredit investasi
4.b. Kredit modal kerja
4.c. Kredit konsumtif
Perbandingan kredit investasi, modal
5
kerja dan konsumtif
6 Provisi dan administrasi kredit
7 Penyaluran kredit per tahun
8 Pengembalian kredit per tahun
9 Pengembangan kredit per tahun
10 Penerimaan tabungan
11 Penerimaan deposito
12 Pencairan tabungan
Pencairan deposito berjangka (3
13
bulan)
14 Simpanan BPR di bank lain:
14.a. Giro
14.b. Tabungan
14.c. Deposito
15 Status kredit (%):
15.a. Kredit lancar
15.b. Kredit kurang lancar
15.c. Kredit diragukan
15.d. Kredit macet
16 NPL
17 Discount factor (%)
18 Modal disetor
19 Rata-rata tingkat inflasi per tahun
20 Jumlah SDM:
20.a. Pengurus
20.b. Karyawan
21 Aset tetap dan Inventaris
21.a.Bangunan
21.b.Meubeler
21.c.Hardware Komputer dan
Lainnya
21.d.Software IT System Operasional
21.e.Pintu Khasanah
21.f.AC dan Genset
21.g.Kendaraan roda 2
21.h.Kendaraan roda 4
22 Sewa Gedung (dibayar di muka untuk 5 tahun)
23 Biaya interior
24 Biaya Legalitas dan Jasa Konsultan
… ………

Tabel ...
- 143 -

Tabel 9. Perkiraan Biaya Investasi Pembukaan Kantor Cabang BPR di


Tahun Pertama

Jumlah Harga
Total Umur Penyusutan
No Jenis Investasi dan per
Nilai Ekonomis per Tahun
Satuan Satuan
1 Bangunan
2 Komputer
3 Kendaraan roda empat
4 ......................................
5 .....................................
6 ....................................
7 .....................................
8 .....................................

Total

Tabel 10. Perkiraan Biaya Operasional Pembukaan Kantor Cabang BPR di


Tahun Pertama

Jumlah
Harga per
No Komponen Biaya Operasional dan Total Nilai
Satuan
Satuan
1. Biaya Tenaga Kerja dan pengembangan SDM:
1a. Pimpinan (direktur)
1b. Manajer
(keuangan/marketing/kredit dll)
1c. Administrasi, kasir dll
1d. Security
1e. Office boy
1f. Pendidikan dan pelatihan
1g. Tunjangan/insentif karyawan
1h. ...........................
2. Biaya:
2a. Listrik
2b. Air
2c. Telpon
2d. ..............................
3. Biaya pemasaran/promosi
4. ....................................
5. ....................................
Total Biaya Operasional

Tabel ...
- 144 -

Tabel 11. Analisis Kelayakan Keuangan (Inflow dan Outflow) Pembukaan


Kantor Cabang BPR

Tahun ke-
Uraian Inflow dan Outflow
1 2 3 4 5
A INFLOW
1. Penerimaan bunga:
a. Dari kredit yg diberikan ke
pihak ketiga
b. Dari Bank lain:
b1. Giro
b2. Tabungan
b3. ....................
b4. ....................
b5. Kredit yang diberikan
2. Provisi dan komisi:
a. Provisi dan komisi
b. Lainnya
3. Pendapatan lainnya:
a. .....................
b. .....................
4. Penerimaan Kas dari aset:
a. Pencairan simpanan bank
b. Pengembalian angsuran kredit
dari pihak ketiga
c. Penjualan aset tetap dan
inventaris
- Tanah dan Gedung
- ......................................
- ......................................
d.. Aset lain-lain
e. Setoran Pinjaman dari bank
lain
f. ....................................
5. Penerimaan kas dari kewajiban:
a. Setoran kewajiban yang segera
dapat dibayar
b. Setoran tabungan
c. Setoran deposito berjangka
e. Pinjaman dari bank lain
f. Setoran rupa-rupa kewajiban
lainnya
g. .......................................
6. Setoran Modal Belum
disetor
7. Modal sumbangan
8. Nilai sisa aset tetap dan
inventaris
9. ..........................................
TOTAL INFLOW

B. OUTFLOW ...
- 145 -

Tahun ke-
Uraian Inflow dan Outflow
1 2 3 4 5
B. OUTFLOW
1. Biaya investasi:
a. Gedung
b. Mebeuler
c. Hardware komputer dan
lainnya
d. Software IT dan sistem
operasional
e. ....................................
Total biaya investasi
2. Pengeluaran kas:
a. Pengeluaran kas terkait aset
a1. Setoran simpanan bank
a2. Penyaluran kredit
a3. Aset lain-lain
a4. ................................
b. Pengeluaran kas terkait kewajiban
b1. Pembayaran kewajiban
segera
b2. Pencairan tabungan
b3. Pencairan deposito berjangka
b4. Angsuran pinjaman bank
lain
b5. Angsuran pinjaman pihak
lain
b6. Pembayaran rupa-rupa
kewajiban
b7. .............................
Total Pengeluaran Kas
3. Biaya operasional:
a. Pembayaran bunga:
a1. Bunga tabungan
a2. Bunga deposito
a3. Bunga pinjaman bank lain
a4. Bunga pinjaman pihak lain
....................................
b. Biaya Tenaga Kerja:
b1. Gaji, upah, honorarium
b2. Biaya pendidikan
b3. Lainnya................
c. Pajak-pajak (tidak termasuk
PPh)
d. Biaya pemeliharaan dan
perbaikan
e. Barang dan jasa
f. Listrik
g. Promosi
Total Biaya Operasional
4. Biaya non operasional

5. Pajak ...
- 146 -

Tahun ke-
Uraian Inflow dan Outflow
1 2 3 4 5
5. Pajak penghasilan badan
usaha (25%)
TOTAL OUTFLOW
C Net Benefit
D Discount Factor (DR 8%)
E Present Value Net Benefit
Present Value Net Benefit
F
Kumulatif
Present Value (Benefit-
G
B.Operasional)
H Present Value Investasi
I NPV
J IRR
K PI
L Discounted PP

Tabel 12. Proyeksi Laba Rugi

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
A PENDAPATAN OPERASIONAL
1. Pendapatan Bunga
a. Bunga kontraktual
i. Surat berharga
ii. Penempatan pada bank
lain
- Giro
- Tabungan
- Deposito
- Sertifikat deposito
iii. Kredit yang diberikan
- Kepada bank lain
- Kepada pihak ketiga
bukan bank
b. Provisi Kredit
i. Kepada bank lain
ii. Kepada pihak ketiga
bukan bank
c. Biaya transaksi -/-
i. Surat Berharga
ii. Kredit yang diberikan
- Kepada bank lain
- Kepada pihak ketiga
bukan bank
2. Pendapatan Lainnya
a. Pendapatan jasa transaksi
b. Keuntungan penjualan
valuta asing

i. Keuntungan...
- 147 -

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
c. Keuntungan penjualan
surat berharga
d. Penerimaan kredit yang
dihapusbuku
e. Pemulihan penyisihan
penghapusan aset produktif
f. Lainnya

B BEBAN OPERASIONAL
1. Beban Bunga
a. Beban Bunga Kontraktual
i. Tabungan
ii. Deposito
iii. Simpanan dari bank lain
iv. Pinjaman yang diterima
- Dari Bank Indonesia
- Dari Bank Lain
- Dari Pihak Ketiga
Bukan Bank
v. Pinjaman Subordinasi
vi. Lainnya
b. Biaya Transaksi
i. Kepada bank lain
ii. Kepada pihak ketiga
bukan bank
c. Koreksi atas pendapatan
bunga
2. Beban kerugian restrukturisasi kredit
3. Beban penyisihan penghapusan aset produktif
a. Surat berharga
b. Penempatan pada bank
lain
c. Kredit yang diberikan
i. Kepada bank lain
ii. Kepada pihak ketiga
bukan bank
4. Beban pemasaran
5. Beban penelitian dan pengembangan
6. Beban administrasi dan umum
a. Beban tenaga kerja
i. Gaji dan Upah
ii. Honorarium
iii. Lainnya
b. Beban pendidikan dan
pelatihan
c. Beban sewa
i. Gedung Kantor
ii. Lainnya
d. Beban penyusutan/

penghapusan ...
- 148 -

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
penghapusan atas aset
tetap, dan inventaris
e. Beban amortisasi aset tidak
berwujud
f. Beban premi asuransi
g. Beban pemeliharaan dan
perbaikan
h. Beban barang dan jasa
i. Pajak-pajak
7. Beban Lainnya
a. Kerugian penjualan valuta
asing
b. Kerugian penjualan surat
berharga
c. Lainnya

C Laba Operasional
Rugi Operasional

D Pendapatan Non Operasional


1. Keuntungan penjualan
a. Aset tetap dan inventaris
b. AYDA
2. Pemulihan penurunan nilai
a. Aset tetap dan inventaris
b. AYDA
3. Pendapatan ganti rugi
asuransi
4. Bunga antar kantor
5. Selisih kurs
6. Lainnya

E Biaya Non Operasional


1. Kerugian
penjualan/kehilangan
a. Aset tetap dan inventaris
b. AYDA
2. Kerugian penurunan nilai
a. Aset tetap dan inventaris
b. AYDA
3. Bunga antar kantor
4. Selisih kurs
5. Lainnya

F Laba Non Operasional


Rugi Non Operasional

G Laba tahun berjalan


Rugi tahun berjalan

H. Taksiran ...
- 149 -

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5

H Taksiran Pajak Penghasilan

I Jumlah Laba
Jumlah Rugi

Tabel 13. Proyeksi Neraca (Aset)

Tahun ke-
Uraian
1 2 3 4 5
ASET
1. Kas
2. Kas dalam valuta asing
3. Surat berharga
4. Pendapatan bunga yang akan
diterima
5. Penempatan pada bank lain
-/- Penyisihan penghapusan aset
produktif
6. Kredit yang diberikan
-/- Penyisihan penghapusan aset
produktif
7. Agunan yang diambil alih
8. Aset tetap dan inventaris
-/- Akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai
9. Aset tidak berwujud
-/- Akumulasi amortisasi dan
penurunan nilai
10. Aset antarkantor
11. Aset lain-lain
TOTAL ASET

Tabel 13. Proyeksi Neraca (Kewajiban dan Ekuitas)

Tahun Ke
Uraian
1 2 3 4 5
KEWAJIBAN
1. Kewajiban segera
2. Utang bunga
3. Utang pajak
4. Simpanan
a. Tabungan
b. Deposito
5. Simpanan dari bank lain
6. Pinjaman diterima

7. Dana ...
- 150 -

Tahun Ke
Uraian
1 2 3 4 5
7. Dana setoran modal – kewajiban
8. Kewajiban imbalan kerja
9. Pinjaman subordinasi
10. Modal pinjaman
11. Kewajiban antarkantor
12. Kewajiban lain-lain
Jumlah Kewajiban

EKUITAS
1. Modal
a. Modal dasar
b. Modal yang belum disetor -/-
c. Agio
d. Disagio -/-
e. Modal sumbangan
2. Dana setoran modal – ekuitas
3. Laba/Rugi yang belum direalisasi
4. Surplus revaluasi aset tetap
5. Saldo laba
a. Cadangan umum
b. Cadangan tujuan
c. Laba/Rugi
1) Tahun-tahun yang lalu
i. Laba
ii. Rugi -/-
2) Tahun berjalan
i. Laba
ii. Rugi -/-
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS

TINGKAT KESEHATAN BANK:


1. ROA = LABA SEBELUM PAJAK/TOTAL
ASET
2. BOPO = BEBAN
OPERASIONAL/PENDAPATAN
OPERASIONAL
3. LDR = JUMLAH KREDIT YANG
DIBERIKAN/(DANA PIHAK
KETIGA+MODAL INTI)
4. NPL = TOTAL KREDIT
BERMASALAH/TOTAL SELURUH
KREDIT
TOTAL KREDIT BERMASALAH =
PENYALURAN KREDIT-PENGEMBALIAN
KREDIT
5. CAR = MODAL/ASET TERTIMBANG
MENURUT RESIKO
ATMR = ATMR neraca + ATMR
administrasi

6. CR ...
- 151 -

Tahun Ke
Uraian
1 2 3 4 5
6. CR = (KAS + SETARA KAS)/KEWAJIBAN
LANCAR
7. RASIO KAP = ASET PRODUKTIF YANG
DIKLASIFIKASIKAN/ASET PRODUKTIF
8. PPAP = PENYISIHAN PENGHAPUSAN
ASET PRODUKTIF
- PPAP UMUM: 0.5% DARI ASET
PRODUKTIF KUALITAS LANCAR

Lampiran ...
- 152 -

Lampiran II.12

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN IZIN


OPERASIONAL PEMBUKAAN KANTOR CABANG

No. Dokumen Check Keterangan

1. Bukti kesiapan operasional antara lain


berupa:

a. daftar aset tetap dan inventaris;

b. struktur organisasi dan personalia;

c. foto gedung kantor, tata letak


ruangan, dan sarana pengamanan
gedung kantor yang memadai;

d. contoh formulir atau warkat yang


akan digunakan untuk operasional
BPR;

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

f. dokumen yang menunjukkan


kesiapan teknologi sistem
informasi; dan

g. bukti penguasaan gedung kantor


berupa:
1) bukti kepemilikan (SHM/SHGB)
apabila gedung dimiliki sendiri;
2) perjanjian sewa gedung kantor
atau nota kesepakatan
penggunaan gedung kantor
yang didukung oleh:
a) bukti kepemilikan dari pihak
yang menyewakan;
b) kuitansi pembayaran sewa;
c) bukti pembayaran pajak
sewa,
apabila diperoleh secara sewa;
3) bukti pembayaran Pajak Bumi
dan Bangunan;

h. Surat keterangan Domisili Usaha


dari instansi yang berwenang;

2. rencana ...
- 153 -

No. Dokumen Check Keterangan

2. rencana penghimpunan dan


penyaluran dana Kantor Cabang
paling kurang selama 12 (dua belas)
bulan beserta penjelasannya.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan izin operasional
pembukaan Kantor Cabang.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 154 -

Lampiran II.13

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Rencana Pembukaan Kantor Kas

Sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan, dengan ini kami


mengajukan rencana pembukaan Kantor Kas di Jl. ………………..
Kabupaten/Kota2) ……………………. yang akan menginduk kepada Kantor
Pusat/Kantor Cabang2) di Jl. .........................
Sehubungan dengan tersebut, terlampir kami sampaikan bukti
kesiapan Kantor Kas berupa:
1. struktur organisasi dan personalia;
2. kesiapan gedung, peralatan kantor dan tata letak ruangan beserta foto
bagian dalam dan luar gedung;
3. surat keterangan domisili usaha;
4. bukti kepemilikan atau dokumen penguasaan atas gedung kantor
antara lain berupa hak atas tanah atau surat perjanjian sewa;
5. bukti pembayaran sewa atau pajak sewa (dalam hal gedung diperoleh
dengan cara sewa);
6. daftar aset tetap dan inventaris yang akan ditempatkan di Kantor Kas;
dan
7. dokumen yang menunjukkan kesiapan teknologi sistem informasi.
Demikian agar maklum.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

Lampiran ...
- 155 -

Lampiran II.14

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Kegiatan Layanan dengan


menggunakan Kartu ATM dan/atau kartu Debet Sebagai
Penerbit

Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan


persetujuan kegiatan layanan dengan menggunakan Kartu ATM dan/atau
kartu debet sebagai penerbit. Kegiatan layanan dimaksud disamping
diselenggarakan dengan menggunakan Perangkat Perbankan Elektronis
(PPE) yang dikelola sendiri juga akan bekerjasama dengan Jaringan
Bersama ATM dan/atau Bank Umum yang diselenggarakan melalui
kerjasama dengan Bank …….2)
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.
2) Dalam hal BPR akan bekerjasama dengan jaringan bersama ATM dan/atau Bank
Umum.

Lampiran ...
- 156 -

Lampiran II.15

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN KEGIATAN LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN
KARTU ATM DAN/ATAU KARTU DEBET SEBAGAI PENERBIT

No. Dokumen Check Keterangan

1. Kebijakan dan prosedur teknologi


informasi yang mencakup prinsip:
a. Kerahasiaan (confidentiality);
b. Integritas (integrity);
c. Ketersediaan (availability);
d. Keaslian (authentication);
e. Pencegahan terjadinya
penyangkalan transaksi yang telah
dilakukan (non repudiation);
f. Pemisahan tugas dan tanggung
jawab (segregation of duties);
g. Pengendalian otorisasi dalam
sistem, database dan aplikasi
(authorization of control);
h. Pemeliharaan jejak audit
(maintenance of audit trails);
2. Kebijakan dan prosedur internal untuk
sistem dan sumber daya manusia.

3. Dokumen tertulis yang memuat


tentang Business Continuity Plan (BCP).

4. Analisis bisnis 1 (satu) tahun ke depan


atas penyelenggaraan kegiatan APMK.

5. Rencana struktur organisasi dan


kesiapan sumber daya manusia.

6. Rencana peralatan dan sarana usaha


yang paling kurang memuat informasi
mengenai:

a. lokasi dan ruangan yang akan


digunakan untuk kegiatan
operasional;

b. peralatan ...
- 157 -

No. Dokumen Check Keterangan

b. peralatan teknis terkait sistem


(hardware dan software);

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan
kegiatan layanan dengan menggunakan kartu ATM dan/atau kartu debet
sebagai penerbit.

…(tempat)…., ……tanggal 20x


Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 158 -

Lampiran II.16

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Up. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan
Gedung Menara Radius Prawiro Lt. 11
Jl. M.H. Thamrin No.2
JAKARTA 10350

Perihal: Permohonan Persetujuan Prinsip Pendirian BPR

Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk memperoleh


persetujuan prinsip pendirian Bank Perkreditan Rakyat dengan rencana
nama ……………………………….. yang berkedudukan di …………………
Kabupaten/Kota …………….…
Untuk melengkapi permohonan dimaksud dengan ini kami sampaikan
dokumen pendukung1) yang dipersyaratkan sebagaimana checklist
terlampir.
Demikian permohonan kami.

Nama dan tandatangan calon pemilik

Keterangan:
1) Dalam 2 (dua) rangkap.

Lampiran ...
- 159 -

Lampiran II.17

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Up. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan
Gedung Menara Radius Prawiro Lt. 11
Jl. M.H. Thamrin No.2
JAKARTA 10350

Perihal: Permohonan Izin Usaha BPR

Menunjuk surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor …….. tanggal


………. Hal persetujuan prinsip BPR dengan ini kami:
Nama BPR : ……………….
Alamat : ……………….
mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha Bank
Perkreditan Rakyat. Untuk melengkapi permohonan dimaksud, dengan
ini kami sampaikan dokumen pendukung1) yang dipersyaratkan
sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Dalam 2 (dua) rangkap.

Lampiran ...
- 160 -

Lampiran II.18

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Pencairan Deposito

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa


Keuangan Nomor ………. tanggal ………… perihal pemberian izin usaha
BPR ……………../Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor ………… tanggal
………. perihal persetujuan penambahan modal disetor2), dengan ini kami
mengajukan permohonan persetujuan pencairan Deposito dari modal
disetor BPR ……. yang berada pada Bank …………….. dengan alamat
………………….
Rincian Deposito tersebut adalah sebagai berikut:
No. Seri Atas Nama Dewan
No. Deposito/Nomor Komisioner Otoritas Nominal (Rp)
Rekening Jasa Keuangan q.q.
1.
2.

... Total

Dana tersebut akan kami pergunakan untuk operasional BPR


……………………
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan atau KR/KOJK yang mewilayahi BPR
2) Coret yang tidak perlu.

Lampiran ...
- 161 -

Lampiran II.19

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Penambahan Modal Disetor

Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan


penambahan modal disetor sebesar Rp………………….. (……………….
Rupiah).
Untuk melengkapi permohonan tersebut, dengan ini kami
sampaikan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana
checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.

Lampiran ...
- 162 -

Lampiran II.20

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Perubahan Kepemilikan Saham

Dengan ini kami mengajukan permohonan perubahan kepemilikan


saham karena pengalihan saham/penggantian/penambahan2) pemilik
dengan keterangan sebagai berikut:
A. Kepemilikan BPR saat ini:
Jumlah Jumlah Nominal Persentase
No. Nama Pemilik
Lembar Saham (dalam ribuan Rp) (%)
1.
2.
Dst
Jumlah
B. Rencana kepemilikan BPR yang baru:
Jumlah Jumlah Nominal Persentase
No. Nama Pemilik
Lembar Saham (dalam ribuan Rp) (%)
1.
2.
Dst
Jumlah

Untuk melengkapi permohonan tersebut, dengan ini kami


sampaikan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana
checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR

bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

Lampiran ...
- 163 -

Lampiran II.21

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Calon Anggota Direksi dan Calon


Anggota Dewan Komisaris PT/PD/Koperasi2) BPR

Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan calon


anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris2) PT/PD/Koperasi2) BPR
...................... sebagai berikut:

1. Anggota Direksi:
Nama Jabatan
……………….. …………………………….
……………….. …………………………….
……………….. …………………………….

2. Anggota Dewan Komisaris:


Nama Jabatan
……………….. …………………………….
……………….. …………………………….
……………….. …………………………….

Terlampir kami sampaikan dokumen pendukung yang dipersyaratkan


sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR

bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

Lampiran ...
- 164 -

Lampiran II.22

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Prinsip Pembukaan Kantor


Cabang

Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan prinsip


pembukaan Kantor Cabang dengan alamat ……………. Kabupaten/Kota
.................., sesuai dengan rencana kerja tahunan BPR kami.
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan analisis
potensi dan kelayakan pembukaan Kantor Cabang sebagai berikut:
1. aspek pasar, meliputi analisa potensi usaha berdasarkan potensi
ekonomi dan potensi keuangan wilayah, kondisi persaingan, penelitian
pasar, dan analisis pasar;
2. aspek strategi bisnis, meliputi tujuan pendirian dan fokus bisnis,
alasan pemilihan lokasi, rencana pengembangan produk, rencana
desain promosi, metode pendekatan terhadap target pasar, prosedur
layanan, rencana kerjasama bisnis dengan pihak lain dan termasuk
kontribusi terhadap pengembangan ekonomi regional;
3. aspek organisasi dan infrastruktur, meliputi kebijakan sumber daya
manusia dan struktur organisasi, ketersediaan infrastruktur, dan
kesiapan tata kelola;
4. aspek modal, meliputi perhitungan kebutuhan modal disetor, besaran
modal disetor, alokasi penggunaan modal disetor untuk modal kerja;
dan
5. aspek keuangan, paling kurang meliputi kelayakan keuangan dan
kinerja keuangan sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR

bersangkutan.

Lampiran ...
- 165 -

Lampiran II.23

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Izin Operasional Kantor Cabang

Sehubungan dengan surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor ……….


tanggal ……… Hal persetujuan prinsip pembukaan Kantor Cabang,
dengan ini kami mengajukan permohonan izin operasional Kantor Cabang
dengan alamat ……………. Kabupaten/Kota …………..
Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR

bersangkutan.

Lampiran ...
- 166 -

Lampiran II.24

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Prinsip Pemindahan Alamat


Kantor Pusat/Kantor Cabang keluar Wilayah Kabupaten
atau Kota atau Provinsi2)

Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan prinsip


pemindahan alamat Kantor Pusat/Kantor Cabang2) yang semula
beralamat di ................ Kabupaten/Kota/Provinsi2) .……. menjadi
beralamat di .............……… Kabupaten/Kota/Provinsi2) ………., dengan
alasan ………………
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

CHECKLIST ...
- 167 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN PRINSIP PEMINDAHAN ALAMAT KANTOR
PUSAT/KANTOR CABANG KELUAR WILAYAH KABUPATEN/KOTA
ATAU PROVINSI

No. Dokumen Check Keterangan

1. Alasan pemindahan alamat Kantor


Pusat/Kantor Cabang.

2. Rencana penyelesaian atau pengalihan


tagihan dan kewajiban.

3. Analisis potensi dan kelayakan


pemindahan alamat KP/KC.

4. Salinan akta perubahan anggaran


dasar yang telah disetujui oleh instansi
yang berwenang, dalam hal
pemindahan alamat Kantor Pusat.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan prinsip
pemindahan alamat kantor pusat/kantor cabang keluar wilayah
kabupaten/kota atau provinsi.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1)

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 168 -

Lampiran II.25

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor Pusat


ke Luar Wilayah Kabupaten atau Kota atau Provinsi2)

Berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor


....…tanggal……….perihal persetujuan prinsip pemindahan alamat Kantor
Pusat/Kantor Cabang2), dengan ini kami mengajukan permohonan izin
efektif pemindahan alamat kantor dimaksud.
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

CHECKLIST ...
- 169 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN IZIN EFEKTIF PEMINDAHAN ALAMAT KANTOR PUSAT
KELUAR KABUPATEN ATAU KOTA ATAU PROVINSI

No. Dokumen Check Keterangan

1. Bukti pengumuman rencana


pemindahan alamat kantor (paling
lambat 10 (sepuluh) hari sebelum
mengajukan permohonan izin efektif
kepada Otoritas Jasa Keuangan) yang
memuat:

2. Alasan pemindahan alamat kantor.

3. Rencana penyelesaian Tagihan dan


kewajiban.

4. Bukti kesiapan kantor termasuk


sarananya yang mencakup:

a. daftar aset tetap dan inventaris;

b. foto gedung kantor, tata letak


ruangan, dan sarana pengamanan
gedung kantor yang memadai;

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);


dan

d. bukti penguasaan gedung kantor


berupa:
1) bukti kepemilikan (SHM/SHGB)
apabila gedung dimiliki sendiri;
2) perjanjian sewa gedung kantor
atau nota kesepakatan
penggunaan gedung kantor yang
didukung oleh:
a) bukti kepemilikan dari pihak
yang menyewakan;
b) kuitansi pembayaran sewa;
c) bukti pembayaran pajak
sewa,
apabila diperoleh secara sewa;
3) bukti pembayaran Pajak Bumi
dan Bangunan;

e. Surat ...
- 170 -

No. Dokumen Check Keterangan

e. Surat keterangan Domisili Usaha


dari instansi yang berwenang;

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan izin
efektif pemindahan alamat kantor pusat/kantor cabang keluar
kabupaten/kota.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 171 -

Lampiran II.26

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Izin Efektif Pemindahan Alamat Kantor


Pusat/Kantor Cabang Dalam Wilayah Kabupaten/Kota2)
yang Sama

Dengan ini kami mengajukan permohonan izin efektif pemindahan


alamat Kantor Pusat/Kantor Cabang2) yang semula beralamat di
.…...…………… menjadi beralamat di ………………………. dengan alasan
………………………………
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

CHECKLIST ...
- 172 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN IZIN EFEKTIF PEMINDAHAN ALAMAT KANTOR
PUSAT/KANTOR CABANG DALAM WILAYAH KABUPATEN/KOTA
YANG SAMA

No. Dokumen Check Keterangan

1. Bukti pengumuman rencana


pemindahan alamat kantor (paling
lambat 10 (sepuluh) hari sebelum
mengajukan permohonan izin efektif
kepada Otoritas Jasa Keuangan) yang
memuat:

2. Alasan pemindahan alamat kantor.

3. Rencana penyelesaian Tagihan dan


kewajiban.

4. Bukti kesiapan kantor termasuk


sarananya yang mencakup:

a. daftar aset tetap dan inventaris;

b. foto gedung kantor, tata letak


ruangan, dan sarana pengamanan
gedung kantor yang memadai;

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);


dan

d. bukti penguasaan gedung kantor


berupa:
1) bukti kepemilikan (SHM/SHGB)
apabila gedung dimiliki sendiri;
2) perjanjian sewa gedung kantor
atau nota kesepakatan
penggunaan gedung kantor
yang didukung oleh:
a) bukti kepemilikan dari pihak
yang menyewakan;
b) kuitansi pembayaran sewa;
c) bukti pembayaran pajak
sewa,
apabila diperoleh secara sewa;
3) bukti pembayaran Pajak Bumi
dan Bangunan;

e. Surat ...
- 173 -

No. Dokumen Check Keterangan

e. Surat keterangan Domisili Usaha


dari instansi yang berwenang;

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan izin
efektif pemindahan alamat kantor pusat/kantor cabang dalam satu
wilayah
.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1)

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 174 -

Lampiran II.27

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Penetapan Penggunaan Izin Usaha yang


Dimiliki BPR dengan Nama yang Baru

Dengan ini kami beritahukan bahwa BPR kami telah memperoleh


persetujuan perubahan anggaran dasar terkait penggunaan nama baru
dari instansi yang berwenang, dari yang semula bernama …………….
berubah menjadi ………….……….. sejak tanggal ………… dengan alasan
…………….
Berkenaan dengan hal tersebut di atas kami mohon kepada Otoritas
Jasa Keuangan untuk memberlakukan izin usaha PT/PD/Koperasi2) BPR
……….………. (nama BPR lama) kepada PT/PD/Koperasi2) BPR
……………………
Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

CHECKLIST ...
- 175 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN PENETAPAN


PENGGUNAAN IZIN USAHA YANG DIMILIKI BPR DENGAN NAMA BARU

No. Dokumen Check Keterangan

1. Alasan perubahan nama.

2. Salinan akta perubahan anggaran


dasar.

3. Bukti persetujuan atas perubahan


anggaran dasar dari instansi yang
berwenang.

4. Contoh formulir atau warkat yang akan


digunakan BPR dengan nama yang
baru.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan penetapan
penggunaan izin usaha yang dimiliki BPR dengan nama baru.

…(tempat)…., ……tanggal 20x


Ttd1)

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 176 -

Lampiran II.28

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Prinsip Perubahan Bentuk Badan


Hukum

Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan prinsip


perubahan bentuk badan hukum BPR dari …………. menjadi …………….
dengan alasan ………………
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.

CHECKLIST ...
- 177 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN PRINSIP PERUBAHAN BENTUK BADAN HUKUM

No. Dokumen Check Keterangan

1. Notulen Rapat Umum Pemegang


Saham yang sekurang-kurangnya
memuat persetujuan:

a. Perubahan bentuk badan hukum


baru dan pembubaran badan
hukum lama,

b. Pengalihan seluruh hak dan


kewajiban dari badan hukum lama
kepada badan hukum baru,

c. Susunan anggota Direksi dan/atau


anggota Dewan Komiaris pada
badan hukum baru,

d. Daftar pemegang saham badan


hukum baru

2. Alasan perubahan bentuk badan


hukum BPR.

3. Rancangan akta pendirian badan


hukum baru yang memuat anggaran
dasar

4. Rencana pengalihan seluruh hak dan


kewajiban dari badan hukum lama
menjadi badan hukum baru.

5. Data kepemilikan berupa:

a. Daftar pemegang saham berikut


besarnya masing-masing
kepemilikan saham, bagi BPR yang
berbadan hukum Perseroan
Terbatas atau Perusahaan Daerah.

b. Daftar anggota berikut rincian


jumlah simpanan pokok dan
simpanan wajib bagi BPR yang
berbadan hukum koperasi.

6. Daftar ...
- 178 -

No. Dokumen Check Keterangan

6. Daftar calon anggota Direksi dan calon


anggota Dewan Komisaris.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan prinsip
perubahana bentuk badan hukum.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1)

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 179 -

Lampiran II.29

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Pengalihan Izin Usaha BPR dari Badan


Hukum Lama kepada Badan Hukum Baru

Sehubungan dengan surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor ……….


tanggal ……….. perihal persetujuan prinsip perubahan bentuk badan
hukum BPR dari PT/PD/Koperasi2) menjadi PT/PD/Koperasi2), dengan ini
kami mengajukan permohonan pengalihan izin usaha dari
PT/PD/Koperasi2) BPR ……….. menjadi PT/PD/Koperasi2) BPR
………….......….
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

CHECKLIST ...
- 180 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN PENGALIHAN


IZIN USAHA DARI BADAN HUKUM LAMA KEPADA BADAN HUKUM
BARU

No. Dokumen Check Keterangan

1. Salinan akta pendirian badan hukum


baru yang memuat anggaran dasar
yang telah disahkan oleh instansi
berwenang.

2. Data kepemilikan berupa:


a. Daftar calon pemegang saham
berikut rincian besarnya
masing-masing kepemilikan
saham, bagi BPR yang
berbadan hukum Perseroan
Terbatas atau Perusahaan
Daerah.
b. Daftar calon anggota berikut
rincian jumlah simpanan pokok
dan simpanan wajib bagi BPR
yang berbadan hukum
koperasi.
dalam hal terjadi perubahan.

3. Daftar calon anggota Direksi dan


calon anggota Dewan Komisaris,
dalam hal terjadi penggantian.

4. Salinan akta berita acara yang


dinotariilkan mengenai pengalihan
seluruh hak dan kewajiban dari
badan hukum lama kepada badan
hukum baru.

5. Risalah atau notulen Rapat Umum


Pemegang Saham yang memuat
persetujuan:
a. Perubahan bentuk badan hukum
baru dan pembubaran badan
hukum lama.
b. Pengalihan seluruh hak dan
kewajiban dari badan hukum lama
kepada badan hukum baru.

c. Susunan ...
- 181 -

No. Dokumen Check Keterangan


c. Susunan anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan
Komisaris pada badan hukum
baru.
d. Daftar pemegang saham badan
hukum baru.
dalam hal terdapat perubahan
keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan pengalihan izin
usaha dari badan hukum lama kepada badan hukum baru.

…(tempat)…., ……tanggal 20x


Ttd1)

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 182 -

Lampiran II.30

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Permohonan Persetujuan Penutupan Kantor Cabang

Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan penutupan


Kantor Cabang yang beralamat di ……………………… Kabupaten/Kota
……………………. dengan alasan ……………………………………………
Sebagai bahan pertimbangan dengan ini kami sampaikan dokumen
pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.

CHECKLIST ...
- 183 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN PENUTUPAN KANTOR CABANG

No. Dokumen Check Keterangan

1. Bukti penyelesaian seluruh kewajiban


kepada nasabah serta pihak-pihka lain
terkait dengan penutupan Kantor
Cabang antara lain berupa dokumen
pelunasan kewajiban kepada nasabah
atau pengalihan administrasi nasabah
Kantor Cabang kepada Kantor Cabang
lainnya atau bank lain dengan
persetujuan nasabah.

2. Bukti dokumen penjualan atau


pencairan seluruh aset valuta asing
menjadi mata uang rupiah apabila
Kantor Cabang BPR melakukan
kegiatan usaha sebagai PVA.

3. Neraca Kantor Cabang yang


menunjukkan kewajiban Kantor
Cabang kepada nasabah dan pihak
lain telah diselesaikan.

4. Surat pernyataan seluruh anggota


Direksi BPR bahwa BPR telah
menyelesaikan seluruh kewajibannya
kepada nasabah dan pihak lain yanng
terkait penutupan Kantor Cabang BPR
dan apabila terdapat tuntutan di
kemudian hari menjadi tanggung
jawab BPR.

5. Surat pernyataan seluruh anggota


Direksi BPR bahwa BPR telah
melakukan penjualan atau pencairan
seluruh aset valuta asing

Demikian ...
- 184 -

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan
penutupan Kantor Cabang.

…(tempat)…., ……tanggal 20x


Ttd1)

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 185 -

Lampiran II.31

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :

Kepada
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Up. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan
Gedung Menara Radius Prawiro Lt. 11
Jl. M.H. Thamrin No.2
JAKARTA 10350

Perihal: Permohonan Persetujuan Persiapan Pencabutan Izin Usaha


atas Permintaan Pemegang Saham

Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk memperoleh


persetujuan persiapan pencabutan izin usaha sebagai Bank Perkreditan
Rakyat Nomor ………………… tanggal ……………….. atas nama
……………….. yang berkedudukan di ………………… Kabupaten/Kota
…………….… atas permintaan pemegang saham.
Untuk melengkapi permohonan dimaksud dengan ini kami
sampaikan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana
checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Tembusan:1)

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.

CHECKLIST ...
- 186 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN


PERSETUJUAN PERSIAPAN PENCABUTAN IZIN USAHA ATAS
PERMINTAAN PEMEGANG SAHAM

No. Dokumen Check Keterangan

1. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham


mengenai rencana pencabutan izin
usaha.

2. Alasan pencabutan izin usaha.

3. Rencana penyelesaian seluruh hak dan


kewajiban BPR kepada nasabah,
kreditur, karyawan, dan pihak-pihak
lainnya.

4. Laporan keuangan terakhir.

5. Bukti penyelesaian pajak dan


kewajiban lainnya kepada negara.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan persetujuan
persiapan pencabutan izin usaha atas permintaan pemegang saham.

…(tempat)…., ……tanggal 20x


Ttd1)

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 187 -

Lampiran II.32

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Up. Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan
Gedung Menara Radius Prawiro Lt. 11
Jl. M.H. Thamrin No.2
JAKARTA 10350

Perihal: Permohonan Pencabutan Izin Usaha oleh Pemegang


Saham

Menunjuk surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor …….. tanggal


………. Hal permohonan persetujuan persiapan pencabutan izin usaha
atas permintaan pemegang saham, dengan ini kami mengajukan
permohonan pencabutan izin usaha Nomor ………………… tanggal
……………….. atas nama ……………….. yang berkedudukan di
………………… Kabupaten/Kota …………….… atas permintaan pemegang
saham.
Untuk melengkapi permohonan dimaksud dengan ini kami
sampaikan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana
checklist terlampir.
Demikian permohonan kami.

DIREKSI BPR

Tembusan:1)

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.

CHECKLIST ...
- 188 -

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN PENCABUTAN


IZIN USAHA OLEH PEMEGANG SAHAM

No. Dokumen Check Keterangan

1. Laporan pelaksanaan penggantian


kegiatan usaha BPR.

2. Bukti pengumuman rencana


pembubaran badan hukum dan
rencana penyelesaian kewajiban BPR.

3. Pelaksanaan penyelesaian pajak dan


kewajiban lainnya kepada negara, serta
penyelesaian kewajiban BPR kepada
nasabah, kreditur, karyawan dan
pihak-pihak lainnya.

4. Neraca akhir BPR beserta laporan hasil


verifikasi dari kantor akuntan publik
atas penyelesaian kewajiban BPR.

5. Surat pernyataan bermeterai cukup


dari pemegang saham BPR yang
menyatakan bahwa seluruh kewajiban
BPR telah diselesaikan dan apabila
terdapat tuntutan di kemudian hari
menjadi tanggung jawab pemegang
saham.

Demikian Checklist ini telah disusun secara lengkap dan benar untuk
disampaikan kepada OJK dalam rangka permohonan pencabutan izin
usaha oleh pemegang saham.
…(tempat)…., ……tanggal 20x
Ttd1)

(…………………..)

Keterangan:
1) Ditandatangani oleh Direksi BPR.

Lampiran ...
- 189 -

Lampiran II.33

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Rencana Melakukan Kegiatan Operasional di Luar Hari


Kerja Operasional dan pada Hari Libur Nasional

Sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan, dengan ini kami laporkan


bahwa kantor kami yang berlokasi di Jl. .................. akan melakukan
kegiatan operasional di luar hari kerja operasional dan pada hari libur
nasional terhitung tanggal ............. sampai dengan ...................
Sehubungan dengan tersebut, terlampir kami sampaikan:
1. Hasil analisis bisnis atas pembukaan kantor di luar hari kerja
dimaksud;
2. Alasan pembukaan kantor di luar hari kerja;
Demikian agar maklum.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
Bersangkutan.

Lampiran ...
- 190 -

Lampiran II.34

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Rencana Pemindahan Alamat Kantor Kas

Dengan ini kami beritahukan bahwa pada tanggal ……………. kami


akan melaksanakan pemindahan Kantor Kas dengan data sebagai berikut:
Alamat lama : …… Kabupaten/Kota ……. Telp. …… Fax ……….
Alamat baru : …… Kabupaten/Kota ……. Telp. …… Fax ……….
dengan alasan ………………………………….
Sehubungan dengan tersebut, terlampir kami sampaikan bukti
kesiapan Kantor Kas di tempat yang baru:
1. struktur organisasi dan personalia;
2. kesiapan gedung, peralatan kantor dan tata letak ruangan beserta foto
bagian dalam dan luar gedung;
3. surat keterangan domisili usaha;
4. bukti kepemilikan atau dokumen penguasaan atas gedung kantor
antara lain berupa hak atas tanah atau surat perjanjian sewa;
5. bukti pembayaran sewa atau pajak sewa (dalam hal gedung diperoleh
dengan cara sewa);
6. daftar aset tetap dan inventaris yang akan ditempatkan di Kantor Kas;
dan
7. dokumen yang menunjukkan kesiapan teknologi sistem informasi.
Demikian agar maklum.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.

Lampiran ...
- 191 -

Lampiran II.35

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Rencana Penutupan Kantor Kas/Kegiatan Pelayanan Kas


BPR2)

Dengan ini kami beritahukan bahwa kami akan melakukan


penutupan Kantor Kas/Kegiatan Pelayanan Kas BPR2) yaitu:
No. Jenis2) Lokasi Pada Tanggal
1 Kantor Kas
2 Kas mobil/kas terapung
3 Payment Point

dengan alasan ………. (sebutkan masing-masing).


Demikian agar maklum.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.
2) Coret yang tidak perlu.

Lampiran ...
- 192 -

Lampiran II.36

(Kota), (tanggal, bulan, tahun)

No. :
Lamp :

Kepada
Otoritas Jasa Keuangan
Up.1)

Perihal: Rencana Penutupan Sementara Kantor BPR di Luar Hari


Libur Resmi

Dengan ini dilaporkan bahwa kami berencana akan melakukan


penutupan sementara kantor BPR yang berlokasi di Jl. .................. di luar
hari libur resmi terhitung tanggal ............. sampai dengan tanggal
................... dengan alasan ................. dan akan dibuka kembali pada
tanggal .........................
Demikian agar maklum.

DIREKSI BPR

Keterangan:
1) Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BPR
bersangkutan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 Mei 2015
KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERBANKAN
OTORITAS JASA KEUANGAN,

Ttd.

Salinan sesuai dengan aslinya NELSON TAMPUBOLON


Direktur Hukum I
Departemen Hukum,

Ttd.
Ttd.

Sudarmaji

Anda mungkin juga menyukai