Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang sejarah masjid dan perkembangannya.
Makalah sejarah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang sejarah masjid dan
perkembangannya dapat memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. 1
BAB I
BAB II
BAB III
KESIMPULAN …………………………………………………………………………….14
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………..14
2
BAB I
A. Latar belakang masalah
Islam adalah salah satu agama yang memiliki penganut terbesar di dunia.
Selain itu, penganutnya juga terus-menerus mengalami peningkatan dan
perkembangan yang sangat signifikan setiap tahunnya. Perkembangan
tersebut terjadi di seluruh dunia, tanpa terikat oleh geografis, etnis, kasta dan
lain sebagainya. Kemudian kalau kita cermati, agama Islam memiliki keunikan
tersendiri. Keunikan tersebut dapat kita lihat dari aspek sejarah turunnya Islam
dan respon masyarakat terhadapnya. Sekilas, Islam diturunkan oleh Allah SWT
kepada Muhammad Ibnu Abdullah dari golongan kaum Quraisy. Padahal,
agama-agama sebelumnya banyak diturunkan kepada bangsa Israil, bukan
kaum Quraisy yang tidak memiliki akar sejarah yang kuat ketimbang bangsa
Israil. Sedangkan keunikan Islam jika dilihat dari respon masyarakat, sangat
menakjubkan sekali. Sebab Islam yang tergolong agama baru dibandingkan
agama lainnya, bisa mendapat respon positif dari masyarakt yang
mengitarinya, bahkan memiliki penganut yang besar hingga saat ini.
B. Tujuan Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
3
D. Lokasi Kunjungan
Majid Istiqlal berada di Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
BAB II
PEMBAHASAN
4
Penentuan Lokasi Masjid Istiqlal
5
3. Hans Groenewegen dengan rancangannya “ Salam “
Pada sekitar tahun 1950 hingga akhir tahun 1960-an Taman Wilhelmina di
depan lapangan Bantrng dikenal sepi , gelap, kotor dan tak terurus.
Tembol-tembok bekas bangunan benteng Frederich Hendrik di taman dipenuhi
lumut dan rumput ilalang dimana-mana. Kemudian tahun 1960, di tempat yang
sama ribuan orang yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat biasa,
6
pegawai negeri, swasra, alim ulama dan ABEI bekerja bakti membersihkan taman
tak terurus dibekas benteng penjajah itu.
Seiring dengan iklim politik dalam negeri yang cukup memanas, proyek
ambisius itu tersendat-sendat pembangunannya. Karena berbarengan dengan
pembangunan monumen lain seperti Gelora Senayan, Monumen Nasional, dan
berbagai proyek mercusuar yang lainnya. Hingga pertengahan tahun 60-an proyek
masjid Istiqlal terganggu penyelesaiannya. Puncaknya kerika meletus perisriwa G
30 S/PKI tahun 65-66 pembangunan masjid Istiqlal bahkan terhenti sama sekali.
7
kepengurusan yang beru , masjid dengan arsitektur bergaya modern itu selesai
juga pembangunnya.
Masjid Istiqlal menerapkan peindip minimalis. Secara umum, masjid Istiqlal terdiri
dari gedung induk, gedung pendahulu dan emper sampingnya , teras raksasa dan
emper keliling secara menara. Ruang-ruang terbuka atau plaza dikiri kanan
bangunan utama dengan tiang-tiang lebar diantaranya dimaksudkan oleh
perancangnya untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan alami untuk
memudahkan sirkulasi udara dan penerangan alami serta mendatangkan
kesejukan hati bagi para jemaah yang beribadah.
Luas tanah : 12 ha
Luas bangunan : 7 ha
8
Luas lantai : 72.000 m2
Marmer : 93.000 m2
Keramik : 11.400 m2
Aspal : 21.500 m2
A. Gedung Induk
Bangunan utama ini adalah gedung utama dimana tempat ini dapat
menampung 100.000 jamaah pada waktu sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Kubah
Besar dengan diameter 45 meter terbuat dari kerangka baja Stainless Steel dari
Jerman Barat dengan berat 86 ton , sementara baguan luarnya dilapisi dengan
keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur
atas kemerdekaan sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri.
Bagian bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi surat Yaasin yang dibuat
oleh K.H Fa’iz. Update informasi bagian dalam dibawah sekeliling kubag terdapat
9
kaligrafi surat Al-Fatihah, Surat Thaha ayat 14, Ayat Kursi dan Surat Al-Ikhlas. Dari
luar atap bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang bulan
dan bintang yang terbuat dari Stainless Steel dengan diameter 3 meter dan berat
2,5 ton. Dari dalam kubah ditopang oleh pilar berdiameter 2,6 meter dengan
tinggi 12 meter, angka ini merupakan simbol angka kelahiran Nabi Muhammad
S.A.W yaitu 12 RobiulAwal. Seluruh bagian digedung utama ini dilapisi marmer
yang didatangkan langsung dari Tulun Agung seluas 36.980 m2. Lantainya ditutupi
karpet merah sumbangan dari Pemerintah Kerajaan Arab.
B. Tinggi : 52 meter
Bagian memiliki lima lantai yang terletak dibelakang gedung utama yang
diapit 2 sayap teras. Luas lantainya 36.980 m2 dan dengan dilapisi 17.300 m2.
Jumlah riang pancangnya sebanyak 18.000 nuah. Di atas gdung ini ada sebuah
kubah kecil. Fungsi utama dari gedung ini seruap jemaah dapat menuju gedung
utama secara langsung. Selain itu juga, bisa dimanfaatkan sebagai tempat
perluasan sholat bila gedung utama penuh.
C. Teras Raksasa
10
D. Emper Keliling
Emper ini mengelilingi teras raksasa dan emper tengah yang sekelilingnya
terdapat 1.800 pilar guna menopang bangunan emper.
E. Beduk Raksasa
Beduk ini terbuat dari kayu meranti dari Kalimantan Timur yang konon
berumur 300 tahun. Garis tengah/diameter depan adalah 2 meter, sedangkan
diameter belakang adalah 1,71 meter. Sementara panjang keseluruhan adalah 3
meter dengan berat total 2,3 ton.
Kulit pada beduk adalah kulit sapi . dibutuhkan 2 lembar kulit sapi dari 2
ekor sapi dewasa. Bagian depan adalah kulit sapi jantan sedangkan bagian
belakang adalah kulit sapi betina. Untuk menempelkan kulit ini dibutuhkan 90
paku yang terbuat dari kayu sono keling yang pembuatannya membutugkan
waktu 60 hari di Jepara Jawa Tengah.
Kaki penopang Beduk disebut Jogrog setinggu 3,8 meter pada kakinya
terdapat tulisan Allah dalam segi lima yang melambangkan rukun Islam dan waktu
sholat. Disisi lain terdapat tulisan “ Bismillahirrahmanirrohim”. Pada ke empat sisi
kakinya terdapat tulisan dua kalimat syagadat. Pada bagian jogrog keseluruhan
ada 27 buah kaligrafi ukiran Surya Sangkala( tahun matahari ) yang merupakan
11
pengaruh kebudayaan Hindu . sementara pada bagian atas ada ornament ukiran
menyerupai naga yang merupakan pengaruh Budha. Sehingga secara keseluruhan
beduk ini merupakan wujud dari akulturasi Islam dengan berbagai kebudayaan
lainnya yang ada di Indonesia.
E. Menara / Minaret
Diameter : 5 m
Halaman Masjid Isriqlal seluas 9,5 ha. Halaman ini dapat menampung
kurang lebih 800 kendaraan sekaligus melalui 7 bulan pintu gerbang masuk yang
ada. Di halaman masjid terdapat tiga jembatan yang panjangnya sekitar 21 sampai
25 meter.Di dalam kompleks masjid di sebelah selatan terdapat air mancur yang
berbeda ditengah-tengah kolam seluas ¾ ha. Air mancur ini dapat memancarkan
air setinggi 45 meter. Halaman masjid Istiqlal dikelilingi pepohonanyang rindang
agar suasana masjid terasa sejuk. Sehingga akan menambah kekhusyukan jamaah
beribadah di masjid ini.
12
khusus sebanyak 660 buah sehingga secara bersamaan 660 irang dapat berwudhu
sekaligus. Sedangkan toilet terdapat juga dilantai dasar sebelah timur dibawah
teras raksasa. Toilrt ini tersedia untuk 80 orang yang berbagai 2 kompleks untuk
pria dan wanita. Selain itu juga terdapat 53 kamar mandi yang dapat di kunci dan
beberapa toiket di lantai sebelah selatan 12 buah, barat 12 buah dan timur 28
buah. Keperluan wudhu , kamar mandi dan toilet ini dipasok sebanyak 600 liter air
setiap hari per menit dari PAM.
Penerapan Masjid Istiqlal menggunakan listrik dari PLN. Selain itu juga
menggunakan 3 generator berkekuatan masing-masing 110 Kva dan sebuah
generator besar 500 kva. Pendingin ruangan hanya digunakan bagi
ruangan-ruangan kantor dilantai bawah dengan menggunakan sistem kontrol
terpusat.
H. Lantai Dasar
Lantai dasar masjid ini luasnya 2,5 ha dahulu dibiarkan kosong dan hanya
digunakan dalam keadaan darurat untuk menampung masyarakat DKI Jakarta.
Bila dalam keadaan bahaya. Namun, sejak tahun 1978 atas perintah Presiden
Soeharto lantai ini digunakan untuk kantoe organisasi keagamaan.
Sekarang ini masjid ini semarak dengan berbagai aktifitas umat muslim dan
organisasi islam didalamnya. Ada MUI, Dewan Masjid Asia dan Lautan Tedug,
Dewan Masjid Indonesia, Pusat Perpustakaan Islam Indonesia, LPTQ dan BP 4
Pusat. Bahkan diatas lahan disekeliling masjid Istiqlal sebagai dipergunakan
kegiatan ekonomi. Warung makan, cendera mata, dan terutama seriap hari jum’at
dipenuhi pedagang dan pembeli sehabis menunaikan sholat jum’at yang dikenal
pasar Jum’at an.
13
BAB III
KESIMPULAN
Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps.
Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Masjid ini
merupakan salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Keistimewaan dari masjid
ini yaitu dirancang oleh nonmuslim, Aristektur Modern dan Daya Tampung Yang
Besar, nama “Istiqlal” yang berarti merdeka, dibangun bertepatan dengan maulid
nabi, kubah utama berukuran besar, hanya memiliki satu Menara, dan memiliki
bedug raksasa.
LAMPIRAN
14
15