Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah tentang sejarah masjid dan perkembangannya.

Makalah sejarah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang sejarah masjid dan
perkembangannya dapat memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

Jakarta, 28 April 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. 1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….2

BAB I

LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………3

TUJUAN KEGIATAN …………………………………………………………………….3

MANFAAT KEGIATAN ………………………………………………………………….3

LOKASI KUNJUNGAN …………………………………………………………………..4

BAB II

PEMBAHASAN MASJID ISTIQLAL …………………………………………………4

BAB III

KESIMPULAN …………………………………………………………………………….14

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………..14

2
BAB I
A. Latar belakang masalah

Islam adalah salah satu agama yang memiliki penganut terbesar di dunia.
Selain itu, penganutnya juga terus-menerus mengalami peningkatan dan
perkembangan yang sangat signifikan setiap tahunnya. Perkembangan
tersebut terjadi di seluruh dunia, tanpa terikat oleh geografis, etnis, kasta dan
lain sebagainya. Kemudian kalau kita cermati, agama Islam memiliki keunikan
tersendiri. Keunikan tersebut dapat kita lihat dari aspek sejarah turunnya Islam
dan respon masyarakat terhadapnya. Sekilas, Islam diturunkan oleh Allah SWT
kepada Muhammad Ibnu Abdullah dari golongan kaum Quraisy. Padahal,
agama-agama sebelumnya banyak diturunkan kepada bangsa Israil, bukan
kaum Quraisy yang tidak memiliki akar sejarah yang kuat ketimbang bangsa
Israil. Sedangkan keunikan Islam jika dilihat dari respon masyarakat, sangat
menakjubkan sekali. Sebab Islam yang tergolong agama baru dibandingkan
agama lainnya, bisa mendapat respon positif dari masyarakt yang
mengitarinya, bahkan memiliki penganut yang besar hingga saat ini.

B. Tujuan Kegiatan

Tujuan kunjungan ke Masjid Istiqlal adalah mendapatkan ilmu pengetahuan


mengenai sejarah masjid istiqlal, mengetahui bagian-bagian masjid istiqlal,
serta untuk menyelesaikan tugas Sejarah Indonesia.

C. Manfaat Kegiatan

Dengan melakukan kunjungan ke masjid istiqlal bermanfaat karena mendapatkan


informasi tentang sejarah masjid istiqlal, mengetahui bagian-bagian masjid
istiqlal.

3
D. Lokasi Kunjungan

Majid Istiqlal berada di Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BAB II
PEMBAHASAN

Pada tahun 1953, beberapa ulama mencetuskan ide untuk mendirikan


Masjid megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta sebagai Ibu kota dan
juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Mereka dalah K.H Wahid Hasyim
menteri Agama RI pertama, yang melontarkan ide pembangunan masjid itu
berdama-sama dengan H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan
beserta sekitar 200-an orang tokoh islam pemimpin K.H Taufiqurrohman. Ide itu
kemudian diwujudkan dengan membentuk yayasan masjid Istiqlal.

Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikan yayasan Masjid Istiqlal yang


diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan Masjid
Nasional tersebut. Hedung decor Park di Lapangan merdeka ( koni kalan Medan
Merdeka Utara du taman museum nasional ) menjadi saksi bisu atas dibentuknya
yayasan masjid Istiqlal. Nama Istiqlal diambil dari bahasa arab yang berarti “
merdeka “ sebagai simbol dari rasa syukur bangsa Indonesia atas kemerdekaan
yang diberikan Allah S.W.T. presiden pertama RI Soekarno menyambut baik ide
tersebut dan mendukung berdirinya yayasan masjid Istiqlal dan kemudian
membentuk panitia pembangunan masjid Istiqlal ( PPMI ).

4
Penentuan Lokasi Masjid Istiqlal

Penentuan Masjid Istiqlal sempat menimbulkan perdebatan antara bung


Karno dan bung Hatta dan pada saat itu menjabat sebagai wakil Presiden RI. Bung
Karno mengusulkn lokasi dibekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan
taman Wilhelmina yang dibangun oleh Gubernur Jendral Van den Bosch pada
tahun 1834 yang terletaka diantara jalan Perwira , jalan Lapangan banteng, jalan
katedral dan jalan Veteran. Sementara bung Hatta mengusulkan lokasi
pembangunan masjid terletak dutengah-tengah umatnya yaitu dijalan Thamrin
yang pada saat iru disekitarnya banyak dikelilingi kampung, selain itu juga Ia
menganggap pembongkaran Benteng Belanda tersebut akan memakan dana yang
tidak sedikit . namun, akhurnya presiden memutuskan untuk membangun di
lahan bekas benteng Belanda , karena diseberangnya telah berdiri Gereja
Kathedral dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan
kehidupan berahama di Indonesia.

Sayembara Desain Masjid Istiqlal

Setahun sebelumnya, Ir. Soekarno menyanggupi untuk membantu


pembangunan masjid, bahkan memimpin sendiri penjurian sayembara desain
maker masjid. Setelah melalui beberapa kali sidang, di istana Negara dan istana
Bogor dewan juri yang teriri dari Prof. Ir. Soekarno, Ir.H.Djuanda, Prof. Ir.Suwardi,
Hamka, H.Abu Bakar Aceh dan Oemar Husein Amin.

Pada tahun 1955 penitia pembangunan masjid Isriqlal mengadakan


sayembara rancangan gambar atau arsitektur masjid Isriqlal yang jurinya di
ketahui oleh Presiden Soekarno dengan hadiah berupa uamh sebesar Rp. 75.000
serta emas murni seberat 75 gram. Sebnyak 27 peserta mengikuti sayembara ,
namun dari seluruh peserta hanya 5 pserta yang memenuhi syaear :

1. F. Silaban sengan rancangannya “ Ketuhanan “

2. R.oetoyo dengan rancangannya “ Istighfar “

5
3. Hans Groenewegen dengan rancangannya “ Salam “

4. Mahasiswa ITB ( 5 orang ) rancangannya “ Ilham 5 “

5. Mahasiswa ITB ( 3 orang ) rancangannya “ Khatulisrtwa “

Setelah proses penjurian yang panjang dengan mempelajari rancangan


arsitektur beserta makna yang terkandung didalanya , berdasarkan gagasan para
peserta maka akhirnya pada 5 Juli 1955 aras perintah Presiden Soekarno
memutuskan desain tancangan dengan judul “ Ketuhanan “ karya Frederich
Silaban dipilih sebagai pemenang, sebagai model dari masjid Istiqlal.

Sang Arsitek Masjid Beraga Kristen

Frederich Silaban adalah arsitek beragama Kristen kelahiran Bonandolok


Sumatera, 16 Desember 1912. Anak dari pasangan suami istri Jonas Silaban
Nariaboru. Ia asalah salah satu lulusan terbaik dari Academie Van
BouwkunstAmsterdam tagin 1950. Selain membuat desain masjid Istiqlal ia jiga
merancang kompleks gelanggang Olahraga Senayan.

Untuk menyempurnakan rancangan masjid Istiqlal F. Silaban mempelajari


tata cara dan aturan orang muslim melaksanakan sholat dan berdoa selama
kurang lebih 3 bulan dan selain itu ia juga mempelajari banyak pustaka mengenai
masjid-masjid di dunia.

Awal Pembangunan Masjid Istiqlal

Pada sekitar tahun 1950 hingga akhir tahun 1960-an Taman Wilhelmina di
depan lapangan Bantrng dikenal sepi , gelap, kotor dan tak terurus.
Tembol-tembok bekas bangunan benteng Frederich Hendrik di taman dipenuhi
lumut dan rumput ilalang dimana-mana. Kemudian tahun 1960, di tempat yang
sama ribuan orang yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat biasa,

6
pegawai negeri, swasra, alim ulama dan ABEI bekerja bakti membersihkan taman
tak terurus dibekas benteng penjajah itu.

Setahun kemudian, tepatnya 24 Agustus 1961, masih dalam bulan yang


sama perayaan kemerdekaan RI menjadi tanggal yang paling bersejarah bagi umat
muslim di Jakarta khususnya dan Indonesia umumnya. Untuk pertama kalinya
dibekas taman itu, kota Jakarta memiliki sebuah Masjid besar, sebuah masjid yang
dimaksudnya sebagai simbol kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Padanan
katanya dalam bahasa Arab berarti merdeka dan diberi nama Istiqlal sehingga
jadilah masjid Istiqlal namanya.

Tanggal yang bertepataan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad


S.A.W itu, dipilih sebagai momen pemancangan tiang pertama oleh Presiden
pertama E.I, Ir. Soekarno yang kerika itu langsung bertindak sebagai kepala Bidang
Teknik.

Proses Panjang Pembangunan Masjid Istiqlal

Seiring dengan iklim politik dalam negeri yang cukup memanas, proyek
ambisius itu tersendat-sendat pembangunannya. Karena berbarengan dengan
pembangunan monumen lain seperti Gelora Senayan, Monumen Nasional, dan
berbagai proyek mercusuar yang lainnya. Hingga pertengahan tahun 60-an proyek
masjid Istiqlal terganggu penyelesaiannya. Puncaknya kerika meletus perisriwa G
30 S/PKI tahun 65-66 pembangunan masjid Istiqlal bahkan terhenti sama sekali.

Barulah ketika Himpunan Seniman Budayawan Indonesia Islam


memperingati miladnya yang ke-20 sejumlah tokoh Ulama dan pejabat negara
tergugah untuk melanjutkan pembangunan majid Istiqlal. Dipelopori oleh Menteri
Agama KH. M. Dahlan upaya penggalangan dana mewujudkan fisik masjid
digencarkan kembali. Presiden Soekarni yang pamornya dimata masyarakat mulai
luntur, kedudukanya dalam pengurusan diganti oleh KH. Idham Chalien yang
bertindak sebagai Koordinator panitia nasional masjid Istiqlal yang beu. Lewat

7
kepengurusan yang beru , masjid dengan arsitektur bergaya modern itu selesai
juga pembangunnya.

Semula pembangunan masjid direncanakan akan memakan waktu selama


45 tagun, namun dalam pelaksanaanya ternyata jaih lebih cepat. Bangunan utama
dapat selesai dalam waktu 6 tahun tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1967 sudah
dapat digunakan yang ditandai dengan kumandangnya Aszan Magrib pertama.

Secara keseluruhan pembangunan masjid Istiqlal diselesaikan dalam kurun


waktu 17 tahun . peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 22
Februari 1978. Kurun wktu pembangunan telah melewati dua periode masa
kepemimpinan yaitu orde lama dan orde baru. Pendanaan pembangunan masjid
ini pada maa orde lama direalisasikan melalui proyek mandataris sementara pada
masa orde baru menjadi bagian dari proyek Repelita ( rancangan pembangunan
lima tahun ). Kini masjid Istiqlal berdiri megah di Ibukota Jakarta dan menjadi
kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.

Masjid Istiqlal dari Kejauhan ( Arie Saksono )

Masjid Istiqlal menerapkan peindip minimalis. Secara umum, masjid Istiqlal terdiri
dari gedung induk, gedung pendahulu dan emper sampingnya , teras raksasa dan
emper keliling secara menara. Ruang-ruang terbuka atau plaza dikiri kanan
bangunan utama dengan tiang-tiang lebar diantaranya dimaksudkan oleh
perancangnya untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan alami untuk
memudahkan sirkulasi udara dan penerangan alami serta mendatangkan
kesejukan hati bagi para jemaah yang beribadah.

● Spesifikasi masjid Istiqlal :

Luas tanah : 12 ha

Luas bangunan : 7 ha

8
Luas lantai : 72.000 m2

Luas atap : 21.000 m2

● Dalam pembangunan masjid ini dibutuhkan :

Semen : 78.000 sak dari gresik

Baja : 337 ton

Marmer : 93.000 m2

Keramik : 11.400 m2

Aspal : 21.500 m2

❖ Bagian-bagian Bangunan Masjid Istiqlal

A. Gedung Induk

Tinggi : 60 meter, 5 tingkat simbol sholat 5 waktu

Panjang : 100 meter

Lebar : 100 meter

Tiang Pancang : 2.361 buah

Bangunan utama ini adalah gedung utama dimana tempat ini dapat
menampung 100.000 jamaah pada waktu sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Kubah
Besar dengan diameter 45 meter terbuat dari kerangka baja Stainless Steel dari
Jerman Barat dengan berat 86 ton , sementara baguan luarnya dilapisi dengan
keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur
atas kemerdekaan sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri.

Bagian bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi surat Yaasin yang dibuat
oleh K.H Fa’iz. Update informasi bagian dalam dibawah sekeliling kubag terdapat

9
kaligrafi surat Al-Fatihah, Surat Thaha ayat 14, Ayat Kursi dan Surat Al-Ikhlas. Dari
luar atap bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang bulan
dan bintang yang terbuat dari Stainless Steel dengan diameter 3 meter dan berat
2,5 ton. Dari dalam kubah ditopang oleh pilar berdiameter 2,6 meter dengan
tinggi 12 meter, angka ini merupakan simbol angka kelahiran Nabi Muhammad
S.A.W yaitu 12 RobiulAwal. Seluruh bagian digedung utama ini dilapisi marmer
yang didatangkan langsung dari Tulun Agung seluas 36.980 m2. Lantainya ditutupi
karpet merah sumbangan dari Pemerintah Kerajaan Arab.

B. Tinggi : 52 meter

Panjang : 33 meter, Lebar : 27 meter

Bagian memiliki lima lantai yang terletak dibelakang gedung utama yang
diapit 2 sayap teras. Luas lantainya 36.980 m2 dan dengan dilapisi 17.300 m2.
Jumlah riang pancangnya sebanyak 18.000 nuah. Di atas gdung ini ada sebuah
kubah kecil. Fungsi utama dari gedung ini seruap jemaah dapat menuju gedung
utama secara langsung. Selain itu juga, bisa dimanfaatkan sebagai tempat
perluasan sholat bila gedung utama penuh.

C. Teras Raksasa

Teras raksasa terbuka seluas 29.800 m2 terletak disebuah kiri belakang


gedung induk. Teras ini dibuat untuk menampung jemaah pada saat sholat Idul
Fitri dan Idul Adha. Arah poros teras ini mengarah ke monumen nasional
menandakan masjid ini adalah masjid Nasional. Selain itu, teras ini juga berfungsi
sebagai tempat acara-acara keagamaan seperti MTQ dan pada emper tengah
dahulu bisa digunakan untuk manasik ( latihan ) haji.

10
D. Emper Keliling

Emper ini mengelilingi teras raksasa dan emper tengah yang sekelilingnya
terdapat 1.800 pilar guna menopang bangunan emper.

Panjang : 165 meter

Lebar : 125 meter

E. Beduk Raksasa

Di sudut sebelah tenggara terdapat bedug raksasa yang berfungsi sebagai


alat pertanda waktu sholat. Bedug merupakan salah satu ciri keislaman Indonesia
dimana hanya terdapat di masjid-masjid Indonesia.

Beduk ini terbuat dari kayu meranti dari Kalimantan Timur yang konon
berumur 300 tahun. Garis tengah/diameter depan adalah 2 meter, sedangkan
diameter belakang adalah 1,71 meter. Sementara panjang keseluruhan adalah 3
meter dengan berat total 2,3 ton.

Kulit pada beduk adalah kulit sapi . dibutuhkan 2 lembar kulit sapi dari 2
ekor sapi dewasa. Bagian depan adalah kulit sapi jantan sedangkan bagian
belakang adalah kulit sapi betina. Untuk menempelkan kulit ini dibutuhkan 90
paku yang terbuat dari kayu sono keling yang pembuatannya membutugkan
waktu 60 hari di Jepara Jawa Tengah.

Kaki penopang Beduk disebut Jogrog setinggu 3,8 meter pada kakinya
terdapat tulisan Allah dalam segi lima yang melambangkan rukun Islam dan waktu
sholat. Disisi lain terdapat tulisan “ Bismillahirrahmanirrohim”. Pada ke empat sisi
kakinya terdapat tulisan dua kalimat syagadat. Pada bagian jogrog keseluruhan
ada 27 buah kaligrafi ukiran Surya Sangkala( tahun matahari ) yang merupakan

11
pengaruh kebudayaan Hindu . sementara pada bagian atas ada ornament ukiran
menyerupai naga yang merupakan pengaruh Budha. Sehingga secara keseluruhan
beduk ini merupakan wujud dari akulturasi Islam dengan berbagai kebudayaan
lainnya yang ada di Indonesia.

E. Menara / Minaret

Tinggi : 6666 cm = 66,66 m

Diameter : 5 m

Bangun menara meruncing ke aras ini berfungsi sebagai tempat Muadzin


mengumandangkan adzan. Di atas terdapat banyak pengeras suara yang dapat
menyuarakan ke kawasan sekitar masjid. Puncak menara yang meruncing di
rancang berlubang-lubang terbuar dari kerangka baja tipis. Angka 6666
merupakan simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an.

F. Halaman dan Air Mancur Masjid Istiqlal

Halaman Masjid Isriqlal seluas 9,5 ha. Halaman ini dapat menampung
kurang lebih 800 kendaraan sekaligus melalui 7 bulan pintu gerbang masuk yang
ada. Di halaman masjid terdapat tiga jembatan yang panjangnya sekitar 21 sampai
25 meter.Di dalam kompleks masjid di sebelah selatan terdapat air mancur yang
berbeda ditengah-tengah kolam seluas ¾ ha. Air mancur ini dapat memancarkan
air setinggi 45 meter. Halaman masjid Istiqlal dikelilingi pepohonanyang rindang
agar suasana masjid terasa sejuk. Sehingga akan menambah kekhusyukan jamaah
beribadah di masjid ini.

G. Tempat Wudhu, Air dan Penerangan

Tempat wudhu terdapat dubeberapa lokasi di lantai dasar, yaitu di sebelah


utara, timur maupun selatan gedung utama. Tempat ini dilengkapi dengan keran

12
khusus sebanyak 660 buah sehingga secara bersamaan 660 irang dapat berwudhu
sekaligus. Sedangkan toilet terdapat juga dilantai dasar sebelah timur dibawah
teras raksasa. Toilrt ini tersedia untuk 80 orang yang berbagai 2 kompleks untuk
pria dan wanita. Selain itu juga terdapat 53 kamar mandi yang dapat di kunci dan
beberapa toiket di lantai sebelah selatan 12 buah, barat 12 buah dan timur 28
buah. Keperluan wudhu , kamar mandi dan toilet ini dipasok sebanyak 600 liter air
setiap hari per menit dari PAM.

Penerapan Masjid Istiqlal menggunakan listrik dari PLN. Selain itu juga
menggunakan 3 generator berkekuatan masing-masing 110 Kva dan sebuah
generator besar 500 kva. Pendingin ruangan hanya digunakan bagi
ruangan-ruangan kantor dilantai bawah dengan menggunakan sistem kontrol
terpusat.

H. Lantai Dasar

Lantai dasar masjid ini luasnya 2,5 ha dahulu dibiarkan kosong dan hanya
digunakan dalam keadaan darurat untuk menampung masyarakat DKI Jakarta.
Bila dalam keadaan bahaya. Namun, sejak tahun 1978 atas perintah Presiden
Soeharto lantai ini digunakan untuk kantoe organisasi keagamaan.

Sekarang ini masjid ini semarak dengan berbagai aktifitas umat muslim dan
organisasi islam didalamnya. Ada MUI, Dewan Masjid Asia dan Lautan Tedug,
Dewan Masjid Indonesia, Pusat Perpustakaan Islam Indonesia, LPTQ dan BP 4
Pusat. Bahkan diatas lahan disekeliling masjid Istiqlal sebagai dipergunakan
kegiatan ekonomi. Warung makan, cendera mata, dan terutama seriap hari jum’at
dipenuhi pedagang dan pembeli sehabis menunaikan sholat jum’at yang dikenal
pasar Jum’at an.

13
BAB III
KESIMPULAN
Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps.
Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Masjid ini
merupakan salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Keistimewaan dari masjid
ini yaitu dirancang oleh nonmuslim, Aristektur Modern dan Daya Tampung Yang
Besar, nama “Istiqlal” yang berarti merdeka, dibangun bertepatan dengan maulid
nabi, kubah utama berukuran besar, hanya memiliki satu Menara, dan memiliki
bedug raksasa.

LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai