Anda di halaman 1dari 12

DEFINISI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

A. Pengertian Perumahan dan Permukiman

Berdasarkan Undang-undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan


Permukiman, terdapat beberapa pengertian dasar, yaitu;

1. Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang


terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan
kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan
peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh,
penyediaan tanah, ppendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran
masyarakat.
2. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik
perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
3. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawassan
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
4. Lingkungan hunian adalah bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas
lebih dari satu satuan permukiman.
5. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terrdiri atas lebih
dari satu satuan perumahan yang mempunyai prrasarana, sarana, utilitas
umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan
perkotaan atau kawasan perdesaan.
6. Rumah adalah bangunan gedung yang berfugsi sebagai tempat tinggal yang
layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

Menurut Suparno Sastra M. dan Endi Marlina, (Perencanaan dan Pengembangan


Perumahan, 2006:29):

1. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan


tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan.

1
2. Permukiman adalah suatu tempat bermukim manusia untuk menunjukkan
suatu tujuan tertentu. Apabila dikaji dari segi makna, permukiman berasal
dari terjemahan kata settlements yang mengandung pengertian suatu proses
bermukim. permukiman memiliki 2 arti yang berbeda yaitu:

a. Isi. Yaitu menunjuk pada manusia sebagai penghuni maupun


masyarakat di lingkungan sekitarnya.
b. Wadah. Yaitu menunjuk pada fisik hunian yang terdiri dari alam dan
elemen-elemen buatan manusia.

B. Elemen Permukiman

Permukiman terbentuk atas kesatuan antara manusia dan lingkungan sdi


sekitarnya. Permukiman merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa elemen
yaitu (Suparno Sastra M. dan Endi Marlina, Perencanaan dan Pengembangan
Perumahan, 2006:39):

1. Alam.
2. Manusia. Di dalam suatu wilayah permukiman, manusia merupakan pelaku
utama kehidupan, disamping makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan
lainnya. sebagai makhluk yang paling sempurna, dalam kehidupannya manusia
membutuhkan berbagai hal yang dapat menunjang kelangsungan hidupnya,
baik itu kebutuhan biologis (ruang, udara, temperatur, dan lain-lain), perasaan
dan persepsi, kebutuhan emosional dan kebutuhan akan nilai-nilai moral.
3. Masyarakat. Masyarakat merupakan kesatuan kelompok orang (keluarga)
dalam suatu permukiman yang membentuk suatu komunitas tertentu. Hal-hal
yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat yang
mendiami suatu wilayah permukiman adalah:

a. Kepadatan dan komposisi penduduk


b. Kelompok sosial
c. Adat dan kebudayaan
d. Pengembangan ekonomi

2
e. Pendidikan
f. Kesehatan
g. Hukum dan administrasi

4. Bangunan atau rumah. Bangunan atau rumah merupakan wadah bagi manusia.
Pada prinsipnya bangunan yang dapat digunakan sepanjang operasional
kehidupan manusia bisa dikategorikan sesuai dengan fungsi masing-masing,
yaitu:

a. Rumah pelayanan masyarakat (sekolah, rumah sakit, dan lain-lain)


b. Fasilitas rekreasi atau hiburan
c. Pusat perbelanjaan
d. Industri
e. Pusat transportasi

5. Networks. Networks merupakan sistem buatan maupun alami yang


menyediakan fasilitas untuk operasional suatu wilayah permukiman. Untuk
sistem buatan, tingkat pemenuhannya bersifat relatif, dimana antara wilayah
permukimansatu dengan yang lainnya tidak sama. Sistem buatan yang yang
keberadaannya diperlukan dalam suatu wilayah antara lain:

a. Sistem jaringan air bersih


b. Sistem jaringan listrik
c. Sistem transportasi
d. Sistem komunikasi
e. Drainase dan air kotor
f. Tata letak fisik

C. Tipe dan Jenis Rumah

Kriteria rumah berdasarkan konstruksinya, antara lain :

Tabel 1.
Kriteria Rumah Berdasar Konstruksi
Kriteria Permanen Semi Permanen Non Permanen
Pondasi Ada Ada Tidak

3
Setengah tembok &
Dinding Batu-bata/ batako Bambu/ kayu
setengah kayu/ bambu
Genteng/ selain
Atap Genteng Genteng
genteng
Lantai Plester/ keramik Plester/ keramik Tanah

Jika dilihat berdasarkan ukuranya, standar perbandingan jumlah rumah besar,


rumah sedang dan rumah kecil yaitu 1:3:6

1) Luas kapling rumah besar : 120 m² – 600 m² (tipe 70)


2) Luas kapling rumah sedang : 70 m² – 100 m² (tipe 45-54)
3) Luas kapling rumah kecil : 21 m² – 54 m² (tipe 21-36)

Untuk menentukan luas minimum rata-rata dari perpetakan tanah harus


mempertimbangkan faktor-faktor kehidupan manusianya, faktor alamnya dan
pengaturan bangunan setempat.

D. Kondisi Fisik Bangunan

Berdasarkan kondisi fisik bangunannya, rumah di Kelurahan Bandulan dapat


digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu:

1. Rumah permanen, memiliki ciri dinding bangunannya dari tembok, berlantai


semen atau keramik, dan atapnya berbahan genteng.
2. Rumah semi-permanen, memiliki ciri dindingnya setengah tembok dan
setengah bambu, atapnya terbuat dari genteng maupun seng atau asbes, banyak
dijumpai pada gang-gang kecil.
3. Rumah non-permanen, ciri rumahnya berdinding kayu, bambu atau gedek, dan
tidak berlantai (lantai tanah), atap rumahnya dari seng maupun asbes.

E. Status Kepemilikan Tanah

Menurut UU No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria,


Hak atas tanah dapat dimiliki oleh orang baik individu, kelompok maupun badan
hukum. Hak-hak tersebut dapat dipergunakan untuk mempergunakan tanah yang
bersangkutan. Adapun macam-macam hak atas tanah antara lain:

4
1. Hak Milik

Hak milik adalah hak turun menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat
dipunyai orang atas tanah. Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada orang
lain.

2. Hak Guna-Usaha

Hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara, hak ini terjadi karena ketetapan pemerintah dimana
memiliki jangka waktu tertentu.

3. Hak Guna-Bangunan

Hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-
bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu
tertentu.

4. Hak Pakai

Hak pakai adalah hak untuk menggunakan atau menggunakan hasil dari tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain.

5. Hak Sewa

Hak sewa adalah hak untuk menggunakan atau menggunakan hasil dari tanah
orang lain yang telah disewa.

F. Persyaratan Kesehatan Perumahan dan Lingkugan Permukiman

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.829/Menkes/SK/VII/1999 tentang


Persyaratan kesehatan prumahan dan lingkungan prumahan:

1. Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti banttaran sungai,
aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan
sebagainya;

5
b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA)
sampah atau bekas tambang;
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran
seperti jalur pendaratan penerbangan.
2. Kualitas udara

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari


gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan
sebagai berikut :

a. Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;

b. Debu dengan diameter kurang dari 10 µg maksimum 150 µg/m3;

c. Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;

d. Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari.

3. Kebisingan dan getaran

a. Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;

b. Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .

4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg;

b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg;

c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg;

d. Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1 mg/kg.

5. Prasarana dan sarana lingkungan

a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan


konstruksi yang aman dari kecelakaan;

b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan


vektor penyakit;

6
c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan
tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan
pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar
pengaman, lampu penerangan jalan tidak menyilaukan mata;

d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan;

e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus


memenuhi persyaratan kesehatan;

f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi


syarat kesehatan;

g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi,


tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain
sebagainya;

h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;

i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi


kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.
6. Vektor penyakit

a. Indeks lalat harus memenuhi syarat;


b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%
7. Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan


pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian
alam.

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan


RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:

1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain: debu total tidak lebih dari 150 µg

7
m3, asbestos kurang dari 0,5 fiber/m3/jam, timah hitam tidak melebihi 300
mg/kg bahan;

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan


berkembangnya mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumah

Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai


berikut:

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

b. Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci


kedap air dan mudah dibersihkan;

c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus


dilengkapi dengan penangkal petir;

e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu,
ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi
dan ruang bermain anak;

f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat
menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak
menyilaukan.

4. Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C;

b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%;

c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam;

d. Pertukaran udara;

8
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam;

f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3.

5. Ventilasi

Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari
luas lantai.

6. Binatang penular penyakit


Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7. Penyediaan air bersih

a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 l/orang/hari;

b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau


air minum sesuai dengan Permenkes 416 tahun 1990 dan Permenkes 907
tahun 2002.

8. Sarana penyimpanan makanan


Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak
menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidur

Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari
dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5
tahun.

9
STUDI KASUS

Nama Perumahan : PERUMAHAN PURI YUHANA PERMAI

Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan, Km 14. Daya Makassar

Luas Lahan : 43.000 m² (4,3 Ha)

Jumlah Unit Rumah : 241 unit

Aksesbilitas : Merupakan areal yang dilewati oleh angkutan umum, bisa diakses
pula oleh kendaran motor dan mobil pribadi.

Lokasi Perumahan Puri Yuhana Permai

10
Blok Plan Perumahan Puri Yuhana Permai

RTH Perumahan Puri Yuhana Permai

11
Fasilitas Masjid di Perumahan Puri Yuhana Permai

12

Anda mungkin juga menyukai