: Melantun Kebersamaan
Berantas Kanker
Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACP
Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab
Harpa juga kita hadirkan untuk masyarakat luas pemerhati YKI dan yang
ingin mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang penyakit kanker dan
penanggulangannya di Indonesia.
Buletin ini akan berisi laporan tentang berbagai kegiatan organisasi. Oleh
karena itu, kami mempersilahkan cabang-cabang untuk mengirim laporan
kegiatan beserta satu-dua foto agar bisa dinikmati cabang-cabang lain. Akan
ada juga rubrik info tentang kanker, diisi oleh anggota serta bekerjasama
dengan POI (Perhimpunan Onkologi Indonesia). Rubrik ini kita harapkan
menjadi salah satu unggulan dan sumber informasi bermanfaat bagi kita
semua.
HARPA baru lahir, sehinga pasti ada kekurangannya – dan untuk itu kami
mohon maaf serta menanti usulan para anggota dan pembaca sekalian,
sehingga buletin ini dapat terus kita kembangkan dan tingkatkan kualitasnya.
Sementara itu, mohon doa restu dan SELAMAT MENIKMATI....
Salam
14
Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B.Onk
dr. Yurni Satria, M.Phil, MHA
dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P (K)
26
Minimal, atau Di Antaranya?
Padi
Kanker Usus Besar (Kolorektal):
Kini Nomor 2 Setelah Tidak Masuk Hitungan
Penerbit:
Mengenal Lebih Dekat Perawatan Paliatif Yayasan Kanker Indonesia
Sebagai Harapan
di Indonesia
Oleh: drg. Sally Sudrajat, Sp.OM
Ketua Bidang Organisasi YKI,
Direktur Produksi HARPA
engan memanjatkan puji syukur Kehadhirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Buletin
HARPA telah hadir di tengah kita. Buletin ini merupakan edisi perdana yang kami
terbitkan bersamaan dan menandai peringatan hari ulang tahun Yayasan Kanker
Indonesia (YKI) ke-40. Sebagai edisi perdana, sudah barang tentu banyak kekurangan
– meskipun pada tingkat gagasan dan pekerjaan di atas kertas boleh kami bilang sarat
pemikiran dan harapan.
Gagasan menerbitkan buletin yang kami namakan HARPA ini pada dasarnya
merupakan refleksi dari tuntutan organisasi yang menginginkan adanya media
komunikasi internal yang informatif dan memiliki nilai dokumentasi. Ke luar tentu
saja HARPA kami posisikan sebagai medium untuk mengkomunikasikan gagasan dan
program-program YKI kepada khalayak – terutama Visi dan Misi serta Tujuan yayasan
– sehingga masyarakat luas mengetahui dan tergerak mengakses program-program
kami.
Secara fungsional, HARPA kami orientasikan untuk menjadi salah satu media
sumber informasi terpercaya tentang kanker di Indonesia.
Kami menyadari tidak mudah memenuhi tuntutan tersebut. SDM kami terbatas,
dan kami tidak memiliki pengalaman menerbitkan media massa semacam ini. Meskipun
demikian, kami telah menyatukan tekad untuk menghadirkan buletin yang kami
harapkan kelak menjadi salah satu sumber informasi kredibel tentang kanker.
HARPA adalah akronim dari Harapan Terpadu. Terkandung dalam makna ini adalah
harapan setiap individu agar informasi yang tersaji mempunyai manfaat khususnya
bagi pasien dan keluarganya, juga mereka yang mencari informasi yang benar tentang
kanker dan kesehatan pada umumnya.
Edisi perdana HARPA, yang masih jauh dari yang kami sendiri harapkan, hanyalah
titik awal, landasan untuk kami terus melangkah menjawab perkembangan kekinian.
Kami optimistis, dengan kekompakan organisasi dan dukungan pembaca, HARPA akan
benar-benar menjadi harapan sebagai buletin kanker yang fungsional untuk kita semua.
Semoga.n
BULAN-BULAN KANKER
Perang melawan kanker berlangsung sepanjang tahun. Namun secara internasional
dikenal bulan-bulan tertentu sebagai fokus pada beberapa jenis kanker.
Kanker Kolorektal
Bulan Pencegahan
Kanker Serviks Kanker Nasional
Kanker Ginjal
Kanker Hati
Kanker Pankreas
Di antara 17 tokoh di Indonesia yang mendirikan YLKI pada tanggal 17 April 1977
adalah: Dr. Mohammad Hatta, Letnan Jenderal KKO TNI AL (Purn.) Ali Sadikin, Prof.
dr. G.A. Siwabessy, Prof. dr. Soedarto Pringgoutomo, Sp. PA., R. Satoto Hoepoedio,
Prof. dr. Asmino, Dr. Arifin M.
Siregar. Sebagai Ketua Umum
pertama YLKI ditunjuk Prof.
dr. Soedarto Pringgoutomo
(1977-1978), kemudian
dilanjutkan oleh Karlinah Umar
Wirahadikusumah (1978-2006).
Tidak ada periode masa jabatan untuk Pembina yayasan, tetapi dapat
mengundurkan diri dengan permohonan tertulis, atau berakhir dengan sendirinya
apabila Pembina meninggal dunia, atau karena beberapa alasan lain yang disebutkan
dalam pasal 8 ayat (2) Anggaran Dasar YKI.
Tentu tidak mudah menjalankan tugas sebagai Pembina YKI. Namun kami semua
merasa bangga dan terhormat duduk di jajaran Pembina YKI yang sekarang diketuai
oleh Karlinah Umar Wirahadikusumah. Merasa bangga dan terhormat bukan karena
luas dan strategisnya wewenang Pembina – seperti dijelaskan dalam Anggaran Dasar
YKI – melainkan karena YKI merupakan lembaga nirlaba yang sejak pembentukannya
40 tahun lalu hingga kini tetap mampu menjaga nama dan reputasinya dengan baik.
Kami meyakini cita-cita mulia para tokoh pendiri ketika membentuk yayasan ini.
Kini menjadi tugas bersama seluruh jajaran Pengurus YKI untuk menjaga dan merawat
yayasan ini, agar terus berkembang maju sesuai Visi dan Misi yang diembannya.n
Pengurus Pusat
Ketua Umum : Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACP
Wakil Ketua Umum : Murniati Widodo AS
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
: Novelina Krisna Rajagukguk, SE, MM
: drg. Titiek Imawati, Sp.Orth Susunan Pengurus
Wakil Bendara Umum : Martini Lim
Humas Yayasan Kanker Indonesia
Ketua
Anggota
: Adiati Arifin M. Siregar
: Ani Sumadi Masa Bakti 2016-2021
dr. Melissa S. Luwia, MHA
dr. Adityawati Gangga Iswari, M.Biomed
Yanti Budhyarto
Vivin Kusumawardhani
Pratiwi Astar
Ketua V (Umum) :
Ketua I Ketua II Ketua III Ketua IV Penny Iriana Marsetio
(Organisasi) : (Pelayanan Sosial) : (Pendidikan dan Penyuluhan) : (Penelitian, Registrasi dan Tobacco Control) : Anggota :
drg. Sally Salziah Sudradjat, Sp.OM Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B.Onk dr. Yurni Satria, M.Phil, MHA dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P (K) Sri Romadhyati Harmoko
Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : Amah Sulfiah Ambardy
dr. Lukiarti Rukmini, MPH dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR (K) Dr. dr. Laila Nurrana, Sp.OG (K) Onk. Prof. dr. Rukmini R. Mangunkusumo, Sp.PA Noek Bressina Suhardjo
Watie S. Harnanto dr. Hotma Simatupang, Sp.OG dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, Sp.OG (K) Prof. dr. Anwar Jusuf, Sp.PA Hertoeti Soemitro
Wita M. Purbo Dr. dr. Andhika Rachman, Sp.PD dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, Sp.A (K) E. Soeminar Siregar Soeryokoesoemah Ammy Sutono Sudirdjo
dr. Nadia Ayu Mulansari, Sp.PD Tati Suroto, SKM Haryati Susilo
dr. Ratna Sudiro, Sp.Rad.Onk Sintha Uli Pakpahan, SKM, MA Satuti Yamin
Poppy Puspitasari Hayono Isman
Meiniar Ukas
Yasni Aida
6 BULETIN YKI | SEPTEMBER 2017 Albert Charies Somphie
beranda YKI Pusat
Bidang Humas
relations. Sehingga, public relations tidak dapat dipisahkan dari kegiatan-kegiatan yang
melibatkan pengumpulan dana (fund raising) – meski sudah ada bagian pendanaan.
Sebelumnya Tim Humas YKI menggelar press conference dan diseminasi berita
mengenai kegiatan-kegiatan seputar HUT YKI termasuk bakti sosial kesehatan untuk
keluarga nelayan di pesisir Jakarta Utara ini. n Adiati Arifin M. Siregar, Ani Sumadi, dan Tim Humas YKI
Bidang Umum
yang akan kami ajak kerjasama dan minta merasa dihargai dan akan mengingat
bantuan dananya. Individu, kelompok, bahwa YKI menggunakan dana mereka
atau perusahaan yang menurut penilaian dengan penuh tanggung jawab. Setiap
kami sudah mengetahui sedikit banyak orang ingin efektif dalam menyalurkan
tentang YKI, serta memiliki orientasi dan bantuannya.
kepedulian di bidang kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat yang kami Tahun 2017 kiranya akan menjadi
datangi. tahun cukup keras bagi Bidang Umum.
Kegiatan-kegiatan terkait peringatan Hari
Tidak selalu berjalan mulus. Sesekali Kanker Sedunia beberapa waktu lalu,
kami harus bekerja spartan, terutama kalau juga kegiatan-kegiatan dalam rangka
kegiatan yang diselenggarakan bersifat HUT ke-40 YKI di bulan April, program-
‘mendadak’, yaitu kegiatannya yang tidak program promotif berupa penyuluhan,
masuk agenda atau rencana kerja dan penelitian-penelitian, dan juga pelatihan
anggaran untuk tahun itu, melainkan perawatan paliatif yang melibatkan
karena circumstances. Beruntung nama YKI paramedis di seluruh Indonesia – serta
sudah akrab dan dikenal luas masyarakat. semua kegiatan lainnya yang sudah masuk
Reputasinya juga baik, sehingga dalam dalam rencana anggaran tahun berjalan
kesempatan pertama komunikasi dan mendatang, merupakan bagian dari
dengan calon donatur, mereka welcome tugas dan tanggungjawab Bidang Umum
– meskipun belum menjamin target dana untuk pencarian dananya. Tahun ini YKI
terpenuhi. juga tengah membangun rumah singgah
tiga lantai, merencanakan renovasi ruangan
Berkaca dari pengalaman, donatur di kontor Pusat, dan membutuhkan
umumnya menghargai apabila kita pengadaan sarana pembelajaran (alat-alat
datang dengan kebutuhan dan alokasi baru) untuk pelatihan. Ini semua masuk
dana yang jelas dan rinci. Kita harus dalam bagian tugas yang harus dipikul
menyodorkan proposal dengan outcome Bidang Umum. Semoga berjalan baik, dan
dan komponen biaya yang terukur (dapat tetap semangat!n
WORLD
CANCER DAY Dalam Spirit
‘Kita Bisa. Saya Bisa.’
2017
anyak makna untuk usia 40. Tapi wanita, deteksi dini kanker paru untuk
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pria, dan retinoblastoma (kanker mata)
memaknainya dengan kerja bakti untuk anak-anak. Juga dibuka pelayanan
sosial kesehatan untuk penduduk yang pemeriksaan kesehatan umum untuk
seringkali terpinggirkan, yaitu para penyakit tidak menular.
keluarga nelayan di pesisir. Bakti sosial
dalam rangka peringatan Hari Ulang Dan hari itu Pelabuhan Kali Adem,
Tahun YKI ini memberikan pelayanan Muara Angke, seperti berubah wajah.
pemeriksaan kesehatan gratis – terutama Ratusan keluarga nelayan memenuhi
deteksi dini kanker, serta bantuan halaman dan tenda-tenda yang sudah
sembako kepada keluarga nelayan yang disiapkan. Mereka datang sejak pagi dan
tinggal di kawasan padat di wilayah menunggu giliran diperiksa. Sementara
Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, di pesisir terlihat 40 kapal nelayan
Jakarta Utara. dengan dekorasi meriah mulai merapat
ke pelabuhan. Hari itu penduduk Muara
“Kita ingin membantu masyarakat Angke berbondong ke pelabuhan untuk
pesisir, terutama yang tidak mampu, untuk juga menonton lomba dekorasi kapal
memeriksakan kesehatannya, dalam hal dan hiburan musik oleh grup Seni Musik
ini deteksi dini kanker,” kata Ketua Panitia,
drg. Sally Sudradjat, Sp.OM, tentang
kegiatan bakti sosial kesehatan untuk
keluarga nelayan ini.
Bakti sosial
dilaksanakan 7 Mei
2017, berkerjasama
dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan
RI. Ada seribu orang
keluarga nelayan terdata
menjadi target layanan
pemeriksaan kesehatan
pada hari itu. Deteksi
dini kanker leher rahim
(serviks) disiapkan untuk
Nelayan dan
penduduk pesisir
sebenarnya memiliki
‘keberuntungan’
karena ketersediaan
ikan laut sebagai
sumber makanan
sehat dan kaya protein.
Konsumsi makanan
sehat ini tentunya
perlu lebih digalakkan
sejalan dengan upaya
menjalani kemoterapi, Siti dipasangi mata meningkatan pemahaman masyarakat
palsu untuk mengganti mata kanannya. pesisir tentang gizi seimbang. Aspek inilah
“Pakai mata palsu sempat membuatku sesungguhnya yang ingin dicapai YKI
minder terutama di sekolah, karena melalui kegiatan bakti sosial kesehatan
mataku tidak sesuai dengan yang kiri. Tapi di wilayah pesisir – di samping makin
sekarang tidak minder lagi,” ujarnya sambil meningkatnya kesadaran para orang tua
tersenyum penuh percaya diri. untuk memeriksakan deteksi dini kanker
retinoblastoma pada anak-anak mereka.
Siti masih SMP kelas 2, dan juara
kelas. Penampilannya yang ceria dan Memperkuat pesan tentang
polos itu malah mendatangkan empati pentingnya konsumsi makanan sehat,
dan rasa haru. Hadirin tersenyum dan panitia mendaulat Menteri Kelautan dan
langsung bertepuk tangan ketika Siti Perikanan RI Dr. (HC) Susi Pudjiastuti dan
menyampaikan tentang cita-citanya, Ketua Umum YKI Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono
“Semoga cita-citaku menjadi artis dan Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FACP, untuk
putri Indonesia bisa tercapai... Mohon melakukan demo memasak makanan
doa restu dari kita semua.” Menutup sehat. Demo memasak dilakukan langsung
testimoninya Siti berharap pasien kanker di atas panggung, sehingga hadirin bisa
mata seperti dia banyak yang dapat menyaksikan. Makanan hasil masakan
Bakti Sosial Kesehatan dalam rangka peringatan HUT YKI ke-40 dilaksanakan
di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, 7 Mei 2017.
Sebelum acara dimulai, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Panitia dan Pengurus
Pusat YKI, keluarga nelayan di Pelabuhan Kali Adem dan peserta yang hadir
pagi itu melakukan ‘senam sarung’ – olah raga senam pagi menggunakan
sarung sebagai alat bantu senam.
Testimoni
survivor kanker
Retinoblastoma,
Siti Julia.
Ikrar para dokter muda untuk bergabung menjadi Sahabat YKI, dan
penyematan PIN Sahabat YKI oleh Ketua Panitia drg. Sally dan oleh
Ketua II Bidang Pelayanan Sosial YKI Dr. dr. Sonar Soni Panigoro.
Untuk mengurangi hal itu Arah pengobatan kanker saat ini juga
dilakukan teknik modifikasinya, dengan terus mencari tindakan apa saja yang
mempertahankan otot di bawah payudara dapat diekskalasi maupun deekskalasi,
dan kelenjar getah bening yang diambil baik itu kemoterapi, radiasi dan
hanya 2/3-nya (Gbr. B). Selanjutnya, hormonal. Hanya saja, karena variasi obat
kemoterapi dan hormonal sangat banyak,
penentuannya lebih kompleks dibanding
pada tindakan operasi. Penderita kanker
dengan stadium yang sama, jenis kanker
yang sama, bahkan kombinasi obat yang
sama dapat tetapi keberhasilan bisa
berbeda sama sekali.
etiap bulan Maret adalah bulan hidup, dan kebiasaan kita sehari-hari. Di
peringatan kanker Kolorektal, di Indonesia telah terjadi pergeseran modus
mana kita fokus pada penyakit yang gaya hidup (kurangnya waktu untuk
– 15 tahun lalu di negeri ini “tidak masuk berolahraga) serta perubahan kebiasaan
hitungan” – sekarang sudah menjadi makan kita – baik dalam jumlah maupun
kanker nomor tiga untuk wanita dan pilihan menu – dan, tentunya, kebiasaan
nomor dua untuk laki-laki (GLOBOCAN merokok yang semakin meningkat di
2012). Mengapa penyakit ini meningkat antara kaum muda kita. Ya, merokok tidak
dengan pesat di Indonesia? hanya dikaitkan dengan kanker paru saja.
Gambar di bawah menunjukkan kenaikan
Kanker kolorektal adalah kanker yang angka kejadian dari kanker jenis ini di RS
amat dipengaruhi oleh lingkungan, gaya Kanker Dharmais, Jakarta:
Faktor-faktor Risiko
Dibandingkan kanker-kanker
lainnya, kanker kolorektal adalah
penyakit keganasan yang paling
dipengaruhi oleh lingkungan dan
gaya hidup (lifestyle) serta kebiasaan
sehari-hari, meliputi antara lain :
1. Merokok
2. Kurang berolah raga
3. Obesitas/berat badan berlebih
4. Kebiasaan makan buruk
(banyak lemak, rendah serat)
yang tidak terlihat atau kemungkinan
Kebiasaan sehar-hari di atas amat sudah terbawa ke organ tubuh jauh yaitu,
berpengaruh terhadap terjadinya kanker ini.
misalnya, paru atau hati.
Deteksi dini
Sesuai dengan motto yang
dicanangkan oleh Yayasan Kanker
Indonesia, yaitu “KANKER DAPAT
DISEMBUHKAN BILA DITEMUKAN PADA “Data terakhir:
STADIUM DINI’. Karena seringkali tidak
ada tanda atau gejala-gejala yang dengan modifikasi
dirasakan pada keadaan dini, deteksi gaya hidup, kanker
kanker kolorektal memerlukan beberapa
pemeriksaan yaitu: usus besar dapat
1. Pemeriksaan darah samar terhadap
kotoran atau feses, dan atau
dicegah sebanyak
2. Endoskopi kolon atau kolonoskopi 50%!”
(dianjurkan sebagai skrining pada
mereka yang mencapai usia 50 tahun).
Dok. newsroom.cumc.columbia.edu
Kehendak pasien
dan keputusan keluarga
menjadi pertimbangan
utama, dan mereka
diikutsertakan bila
timbul kesulitan. Dialog
antara pasien, keluarga
pasien, dan anggota tim
akan dapat membantu
memecahkan banyak
masalah, didasarkan
Care, Dame Cicely Saunders, pendiri pada etika perawatan paliatif yang
”St. Christopher’s Hospice” di London, berlaku.
mengutip Peabody (1927): “Apa yang
disebut sebagai gambaran klinis pasien, Keluarga adalah komponen yang
tidaklah hanya gambaran seorang yang sangat berarti
sakit berbaring ditempat tidur, tetapi Keluarga akan menjadi mitra, baik
merupakan cerminan pasien sebagai untuk pasien maupun dokter (dan tim).
individu dengan lingkungannya, keadaan Oleh karena itu perhatian terhadap
rumahnya, pekerjaannya, teman, hobi, keluarga tidak dapat diabaikan, karena
kesedihan, harapan, dan ketakutannya.” keluargalah yang akhirnya harus
menyelesaikan berbagai hal pada saat
Menghadapi pasien pada stasium sebelum dan sesudah pasien meninggal.
paliatif, bukan intervensi yang bersifat
kritis. Perawatan paliatif adalah perawatan Seyogianya pelayanan perawatan
yang terencana. Walaupun ada saat kritis paliatif sudah dilaksanakan secara dini,
dan kedaruratan medis tanpa diduga, sejak diagnosis ditegakkan dan bersamaan
namun hal ini dapat diantisipasi, bahkan dengan upaya kuratif, juga terhadap
dapat dicegah melalui ikatan kerja tim keluarga. Informasi dan pengertian yang
yang solid dan kuat. dangkal pada saat awal, akan berakibat
Aku Wanita
Berpayudara Satu
ore itu, 20 Oktober 2007, di kursi Perlahan kutata kembali emosiku
ruang praktek salah satu rumah dan mulai memikirkan cara terbaik
sakit di Jakarta, aku terhenyak. menyampaikan kabar buruk ini kepada
Perasaanku benar. Hasil pemeriksaan kedua anakku. Sebenarnya aku tidak perlu
mamografi pada payudaraku yang khawatir. Meski akan sedih mendengar
dibacakan dokter – seorang dokter ahli sakitku, tapi aku yakin mereka mampu
bedah tumor – seperti menghujamku. berpikir jernih untuk kuajak bicara,
Belum sempat aku bertanya, dokter sudah memikirkan langkah yang sebaiknya
langsung menelpon ruang perawatan dan segera kulakukan – karena mereka sudah
operasi untuk membuat jadwal tindakan dewasa.
operasi yang akan dilakukan padaku.
Malam itu kedua anakku
Sejenak dokter berpaling kembali menghubungi ayahnya yang langsung
ke arahku sambil mengatakan bahwa datang untuk melihat hasil USG dan
aku kena kanker payudara di sebelah kiri mamografi. Aku dan suamiku sudah lama
dan sebaiknya segera dilakukan tindakan bercerai, bahkan dia telah berkeluarga
mastektomi atau pengangkatan payudara. lagi, tapi hubungan kami sebagai ayah
Sore itu juga aku dianjurkan mendaftarkan dan ibu dari anak-anak kami tetap baik.
diri di bagian pendaftaran rawat inap.
“Jangan tunda, nanti tambah besar!,” Aku yang agak demam, sesudah
ujarnya sambil memandangku serius. makan malam segera masuk kamar
untuk istirahat. Alih-alih tidur, aku malah
Aku terlongok seperti monyet kena mengingat-ingat yang sering kurasakan
sumpit ketika ia menatapku. Sambil setahun terakhir. Gusti Allah, aku langsung
mengucapkan terima kasih kuambil hasil teringat betapa seringnya kualami rasa
USG dan mamografi dari atas meja dan sensasi luar biasa di bawah puting susu
segera ke luar ruangan. kiri, setiap kali kuhisap rokokku. Tiba-
tiba hampir semua kebiasaanku
Sampai di halaman parkir, perlahan terpampang gamblang di
kukendarai mobilku ke luar rumah sakit. Di kepalaku.
pinggir jalan raya aku berhenti. Kubiarkan
air mataku tumpah tak terbendung. Baru M e s k i p u n
beberapa waktu kemudian aku tersadar, waktu itu tidak di
senja mulai turun.
Laksmi Notokusumo
Penari dan Pemain Teater
Kini aku sudah sehat kembali. Hanya Kini rambutku sudah lama tumbuh
saja selama sisa hidupku, setiap pagi kembali dan memutih dengan indah. Tapi
sebelum makan pagi, aku harus minum pil sebagai yang terselamatkan dari kanker,
yang mengandung kalsium, kalium dan aku harus tetap waspada. Di samping rajin
natrium (Vit D3) dan satu pil lagi (Euthyrax) melakukan pemeriksaan laboratorium
yang membantu mengatur metabolisme sesuai anjuran dokter, aku harus tetap
tubuh. Ada juga efek samping lain yang melakukan general check up berkala. Di
harus kutanggung. Sejak 2010 tangan tahun ke-9 setelah mastektomi, dokter
kiriku bengkak dari lengan atas sampai menganjurkanku melakukan PETScan –
pergelangan tangan bawah. pemeriksaan secara menyeluruh untuk
mendeteksi adanya jaringan dan sel-sel
Menurut dokter, lymphedema yang bersifat kanker (ganas) di dalam
begitu disebut, sering terjadi setelah tubuh. Puji syukur hasilnya tidak ada yang
pemotongan beberapa titik kelenjar perlu dikawatirkan.
getah bening yang sudah terkena
kanker, yang menyebabkan cairannya Sekarang, kegiatanku kubagi antara
tidak terbendung dan mengalir ke kegiatan kesenian dengan sosial. Sejak
daerah sekitar tidak jauh dari area yang 2009 aku bergabung dengan komunitas
dioperasi. Sebenarnya hal ini masih penyintas kanker (cancer survivor) di
mungkin dihindari kalau aku berhati-hati Jakarta, CISC, YKI, dan Lovepink yang
memperlakukan tangan kiriku. Misalnya mengkhususkan diri pada kanker
tidak mengangkat, membawa, atau payudara. Bersama para survivor cancer,
menyangga barang yang beratnya lebih kami saling berbagi pengalaman dan juga
dari 3 kilogram, melakukan beberapa mengikuti seminar/workshop tentang
latihan senam tangan, tidur dengan berbagai macam penyakit kanker, atau
posisi tangan kiri lebih tinggi dengan khusus tentang payudara dan kesehatan
meletakkannya di atas bantalan kecil. pada umumnya, dengan para dokter
sebagai narasumber.
Sekarang ini, seumur hidupku, setiap
kali tanganku membengkak lebih dari Kami juga melakukan kunjungan ke
3 cm dibanding tangan yang normal, rumah sakit atau datang ke rumah pasien.
aku harus fisioterapi. Tangan kiriku juga Dan bila diperlukan, atas permintaan
kubalut dengan armsleeve (sarung tangan pasien atau keluarga, kami melakukan
dari lengan atas sampai pergelangan pendampingan dan menemani pasien
tangan bawah, yang bisa melar) yang yang baru saja didiagnosa kanker, atau
khusus dibuat untuk itu. membantu memberikan informasi dan
penjelasan kepada keluarga pasien
Semua hal yang kusebutkan di atas bagaimana merawat pasien di rumah.
luput dari perhatianku, karena sebelum
operasi tidak pernah ada yang menyebut- Ah, ya, sebagai WTS (wanita tetek
nyebut kemungkinannya. Mungkinkah satu) tidak pernah terpikir olehku untuk
karena tidak semua pasien yang dioperasi melakukan transplantasi payudara.
akan mengalami lymphedema sepertiku, Berpikir positif, memiliki semangat hidup
atau karena khawatir pasien akan serta rasa kasih sayang pada keluarga,
mengurungkan niatnya sehingga tidak kawan, pasien dan sesama cancer survivor
mau dioperasi? Kini aku hanya berharap dan sesama manusia, sudah merupakan
lymphedema lebih mendapat perhatian keutuhan hidup itu sendiri.n
Energi Pengabdian
Yang Tidak Pernah
Surut
iga puluh sembilan tahun
bukanlah waktu yang singkat.
Tapi itulah rentang waktu
yang telah dilalui Karlinah Umar
Wirahadikusumah dalam pengabdian
sosialnya di bidang kesehatan khususnya meminta saya menjadi ketua umum.
kanker lewat Yayasan Kanker Indonesia Waktu itu Prof. Soedarto itu Ketua Umum-
(YKI): 27 tahun sebagai Ketua Umum dan nya. Lalu saya mau aja, pleng sampai
12 tahun sebagai Ketua Dewan Pembina sekarang kerja di sini,” tawanya pun
hingga sekarang. Rentang waktu ini hanya berderai.
beda setahun dengan berdirinya YKI yang
tahun ini genap 40. Karlinah berceritera, di masa-masa
awal kepemimpinannya ia banyak
Dalam usianya yang sudah 87 tahun, dibantu para dokter muda penuh
Karlinah terlihat bugar. Tidak ada keluhan semangat yang mau berkerja untuk YKI.
penyakit, juga tidak pantang makanan. Ia terus terang mengakui ia awam, tidak
Fisiknya tergolong prima – kecuali sejak mengerti apa dan bagaimana kanker
enam bulan terakhir ia lebih banyak duduk itu. Tapi ini mendorongnya untuk mulai
di kursi roda, dan kalau berjalan dibantu dan terus mempelajari tentang YKI
tongkat, karena tulang paha kirinya dan kanker. Keterpanggilan dan rasa
patah akibat terjatuh. Aktivitas sehari-hari kebersamaan untuk menanggulangi
tetap ia jalankan seperti biasa, termasuk kanker yang semakin meningkat di
menghadiri kegiatan-kegiatan yang Indonesia memacu para pengurus YKI
diselengarakan YKI. Bahkan di atas kursi di bawah kepemimpinannya untuk
roda sekalipun ia masih tetap bermain menyusun program-program yang
ping pong – olah raga kesukaannya – bermanfaat langsung bagi penderita
setiap pagi dan di sore hari. kanker dan keluarganya, juga bagi dokter
dan paramedis yang bergelut dalam
Berbincang dengan Karlinah Umar penanganan penderita. YKI medorong
Wirahadikusumah akan langsung terasa para dokter untuk meningkatkan
ia pribadi yang hangat, dan ramah. Derai pendidikannya dan menjadi ahli di
tawanya lepas ketika menceritakan bidang kanker, melakukan pelatihan-
bagaimana awal mula ia memimpin YKI pelatihan untuk mengembangkan
yang waktu itu masih bernama Yayasan kapasitas paramedis khususnya di
Lembaga Kanker Indonesia (YLKI). “Saya daerah-daerah, juga membuka pusat
awalnya malah tidak tahu kalau ada diagnostik dini kanker dan rumah singgah
yayasan kanker,” ujarnya. “Tapi waktu itu, guna membantu pasien dari keluarga
tahun 1978, datanglah Prof. Soedarto miskin. Di kantor YKI pusat hingga kini
Pengalam annya
itu membuat Karlinah
semakin teguh
bahwa edukasi dan
penyuluhan mengenai
pentingnya deteksi
dini merupakan upaya
yang harus terus
digalakkan YKI karena
inilah cara paling
efektif dan efisien
dalam menanggulangi
kanker. “Kalau sudah
Pengabdian
kepada masyarakat
seperti sudah
menjadi jalan hidup
Karlinah Umar
Wirahadikusumah. Ia
merasa senang bekerja
di YKI – meskipun
belakangan terpikir
untuk mengundurkan
diri karena usia yang
sudah lanjut dan tidak
lagi secerkas dulu. “Boleh saja mengajukan Perhatian dan kepeduliannya yang
pengunduran diri, tapi pasti tidak akan besar pada pendidikan anak-anak yang
dikasi,” ujar Ketua Umum YKI Prof. Aru mengalami kesulitan belajar itu membuat
tersenyum sambil memandang ke arah badan dunia UNESCO memberikannya
Karlinah Umar Wirahadikusumah yang penghargaan. Pemerintah juga
ia temani duduk dan berbincang dalam menganugerahkannya penghargaan
acara syukuran Ulang Tahun YKI Ke-40 di Satya Lencana Kebaktian Sosial, pada 1982,
kantor YKI Menteng Jakarta Pusat. karena aktivitas sosial kemasyarakatannya
yang luas.
Dikenal ramah dan murah senyum,
Karlinah masih ingat betapa ia merasa Sepertinya energi pengabdian dalam
sangat senang ketika YKI pada tahun diri Karlinah Umar Wirahadikusumah tidak
1986 bisa membantu anak-anak yang pernah surut. Di atas kursi roda, dalam
masih kecil penderita kanker di RSCM kesempatan Ulang Tahun YKI Ke-40 ia
Jakarta. “Jadi kita perbaiki gedungnya memberikan sambutan dan meminta
sehingga ruang tempat anak-anak itu pengurus di seluruh tanah air untuk terus
tinggal dan bermain lebih baik. Kita jadi mengembangkan diri dan mempelajari
bisa berkumpul dan melihat keceriaan setiap perkembangan kemajuan ilmu dan
mereka. Itu menyenangkan, tapi juga teknologi. Ini supaya YKI tidak tertinggal,
menyedihkan, ya,” ujarnya. selalu siap dan bertanggungjawab
dalam menjalankan setiap kegiatannya.
Perhatiannya kepada anak-anak dan “Sehingga eksistensi YKI dapat dirasakan
masa depannya memang besar. Pada manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
tahun 1994 ia mendirikan Yayasan Pantara
yang bergerak di bidang pendidikan Ia menyambut gembira adanya
untuk anak-anak yang mengalami peremajaan kepengurusan YKI dalam dua
kesulitan belajar spesifik, seperti kesulitan periode terakhir. Peremajaan menurutnya
membaca, kesulitas menulis, berhitung, dapat mendorong peningkatkan kinerja.
kesulitan berbahasa dan lainnya. Anak- Namun demikian ia mengingatkan agar
anak dengan kesulitan belajar spesifik ini para pengurus YKI mempelajari Visi dan
umumnya memiliki tingkat kecerdasan di Misi YKI dengan sebaik-baiknya, mencintai
atas rata-rata. Namun potensi anak harus tugas-tugasnya dan bekerja dengan hati
dapat dikembangkan melalui pendekatan yang ikhlas. Bekerja di YKI, kata Karlinah,
pendidikan khusus sesuai kondisi tidak cukup dengan cakap dan terampil
kesulitan belajar yang mereka alami. karena tidak dapat mengharapkan materi
Dok. nytimes.com
uatu hari saya diajak anak-anak dan ingin dekat dengan keluarga menunggu
cucu pergi berbelanja ke salah satu kematiannya. Beban berat segera datang
mall cukup besar di Jakarta dan ke pundaknya sebagai anak tertua dari
selalu dipenuhi pengunjung dari berbagai lima bersaudara. Seandainya ibunya tiada,
etnis dan lapisan masyarakat. Setelah sedangkan bapaknya hanya seorang
berkeliling beberapa saat, saya berhenti buruh kasar di kampungnya dengan
di salah satu tempat duduk yang tersedia penghasilan tidak tetap.
sambil menunggu mereka berbelanja. Di
samping saya duduk seorang gadis remaja, Saya dengarkan dia bercerita tentang
kira-kira usianya 19 tahun, seorang asisten ibunya dan pendapat orang-orang di
rumah tangga yang sedang menjaga kampungnya tentang penyakit yang
anak majikannya yang tertidur di kereta diderita ibunya. Ia bercerita bahwa dia
dorong. Gadis ini kelihatan cerdas, tetapi mendengarkan apa yang dikatakan orang-
wajahnya nampak muram, pandangannya orang di kampungnya tentang kanker
kosong, sepertinya ada masalah berat ketika ibunya diketahui terkena kanker.
yang sedang ia hadapi. Orang-orang di kampung berpendapat
tidak mungkin orang tidak berpunya
Saya memberanikan diri menegur seperti kita ini terkena kanker, itu kan
dan bertanya ia tinggal di mana, asalnya penyakit orang kaya dan kanker itu sudah
dari mana, keluarganya, dan seterusnya takdir, tidak bisa diobati, tunggu sajalah
dan seterusnya. Saat ia bercerita tentang kapan dipanggil Yang Kuasa, tidak usahlah
ibunya yang saat itu
baru berusia 48 tahun,
air matanya berlinang.
Ia menceritakan bahwa
ibunya sedang mengidap
penyakit kanker, kata
dokter kanker di hati dan
sudah bolak-balik ke rumah
sakit tidak ada perubahan
ke arah kesembuhan.
Bahkan sekarang ibunya
sudah dibawa saja pulang
karena tidak ada biaya
lagi. Ibunya juga sudah
tidak mau dirawat, beliau
Bangli
Para ahli memperkirakan 43% kanker Kantor Dinas Kesehatan Kab. Bangli, Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 28, Bangli.
Telp. (0366) 93030, 91404, 081338284299, Fax. (0366) 91043
dapat dicegah dengan mengurangi
faktor risikonya, seperti: tidak terpapar Tabanan
dengan asap rokok, memproteksi kulit Sekretariat PKK, Kantor Bupati Tabanan, Jl. Pahlawan No.19, Tabanan, Bali,
Telp. (0361) 811417 ext. 152, 087862562584, 087861902152, Fax. (0361)
dari paparan sinar ultraviolet, tidak 811202, 812703. ganmurniati@gmail.com
mengkonsumsi alkohol, diet dengan gizi
Klungkung
seimbang, aktifitas fisik yang teratur dan Jl. Untung Surapati No.2, Semarapura, Kantor Bupati Klungkung, Bali, Telp.
pencegahan infeksi yang berhubungan (0366) 22582, 08124682181, 087861505494
dengan kanker. Fax.(0366) 22848
Karangasem
Mitos keempat : “Kanker adalah Jl. Untung Surapati No.1B, UD Putra Gading Amlapura
DD/MM/YY
Telp. (0363) 21324, 081338628297, 08123854222, Fax. (0363) 21547
takdir.”
Gianyar
Jl. Manik No.2, Gianyar Bali. Telp. (0361) 942281
Faktanya: Dengan strategi yang 085333294646, 08113869971, Fax. (0361) 943170
WAnita Assolokobal:
inspirasi dari pedalaman wamena
Rasa lelah menempuh
perjalanan dari Jayapura
ke Kampung Assolokobal
Distrik Assolokobal,
Kabupaten Jayawijaya,
seperti tidak terasa begitu
melihat ibu-ibu setempat
– sambil membawa anak-
anak mereka – sudah
berkumpul menyambut
kedatangan kami di
Puskesmas Assolokobal.
Di sore yang cerah itu
sekitar 70 orang ibu-ibu
dan anak-anak sudah
menanti kami.
Kampung Assolokobal
merupakan kampung terpencil. waktu setempat.
Penduduknya sehari- hari bekerja sebagai
petani. Tingkat pendidikannya rendah. Seluruh kegiatan di sore hingga
Tapi sungguh animo mereka mengikuti malam hari itu sangat menguras
penyuluhan tentang kanker serviks dan tenaga. Kami juga tidak luput diterpa
pemeriksaan Pap smear sangat besar. angin kurima Kota Wamena yang sangat
Ini berbeda dengan pengalaman kami dingin menusuk tulang. Namun senyum
mengadakan sosialisasi di beberapa puas tergambar di wajah tim dan juga
daerah yang penduduknya tergolong peserta. Ternyata lingkungan terisolasi
maju dengan rata-rata pendidikan tidak membuat pemikiran wanita
lebih tinggi, animo warga mengikuti kampung Assolokobal ikut terisolasi.
penyuluhan dan memeriksakan diri Berbagai keterbatasan, termasuk
sangat rendah. juga keterbatasan bahasa, sepertinya
tidak menjadi penghalang bagi
Kegiatan penyuluhan dimulai pukul penduduk Assolokobal untuk menyerap
16.30 WIT, disampaikan oleh dr. Lily pengetahuan.
Wanane, Sp.OG dengan menggunakan
lembar balik. Walaupun kegiatan Kiranya wanita Assolokobal
berlangsung di halaman Puskesmas, dapat menjadi inspirasi bagi wanita
namun peserta tekun mendengarkan. Papua khususnya, tentang pentingnya
Selesai penyuluhan, kegiatan pengetahuan mengenai kanker servis,
dilanjutkan dengan pemeriksaan Pap dan juga pentingnya melakukan
semar – hingga berakhir pukul 19.30 pemeriksaan dini penyakit kanker. nSiane
Dalam melaksanakan
pelayanan paliatif, YKI
DKI Jakarta tentu tidak
bekerja sendirian, namun
berkolaborasi dengan
berbagai pihak, antara lain:
mentor perawatan paliatif,
kader paliatif terlatih,
Puskesmas Kecamatan
dan Kelurahan DKI Jakarta,
Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) DKI Jakarta, Rumah
Sakit Vertikal seperti Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM), Rumah Sakit Kanker
Dharmais (RSKD), Rumah
Sakit Persahabatan, Rumah
Sakit Pusat Fatmawati, dan
Tim Ambulans Gawat Darurat
Adapun kriteria pasien yang mendapat layanan home care palliative YKI DKI
Jakarta adalah sebagai berikut:
l memiliki KTP Jakarta dan berdomisili di Jakarta
l diagnosis kanker stadium akhir atau pasien kanker dengan gejala yang
sulit diatasi.
Talkshow menghadirkan
pembicara dr. Rita Budiati, Sp.Rad
(K) Onk. Rad., dr. Heru Priyanto,
Sp. OG (K) Onk, dan dr. Dewi
Makhabah, Sp.P.M.Kes, dr. Ganda.
Kota Pariaman
d/a Walikota Pariaman, Jl. Imam Bonjol 44 Pariaman
Alamat YKI Cabang di Pulau Sumatera Telp. (0751) 92202, 085263755957, 08126759881, Fax. (0751) 91012
ykikotapariaman@gmail.com, anung.respati@ yahooo.co.id
Riau
Aceh Gedung Wanita Lt 2, Jl. Diponegoro No.26, Pekanbaru Riau
d/a Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh , Jl. Tgk. Syech Muda Wali No. Telp. (0761) 7066200, Fax. (0761) 7658958
6, Banda Aceh 082111431454 08127562850, 081378632404, 081397987007
yki_riau@yahoo.com
Sumatera Utara
Jl. Iskandar Muda No.272, Medan 20112, Telp./Fax. (061) 4513451, Prov. Kepulauan Riau
4531453, 082272824224, 081396425656, tia_mdn2004@yahoo.com Dinas Kesehatan Prov. Kepulauan Riau, Komplek Perkantoran
Pemerintah Prov. Kepu;auan Riau, Gedung C2 Lt 2 dan 3, Dompak Laut,
Toba Samosir Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau. Dr. Indrike 08127921060
Dinas Kesehatan, Jl. Somba Debata No.1 Kecamatan Balige, Kab. Toba
Samosir, Sumatera Utara, 081362424196 Fax. (0632) 21804 Kota Jambi
yayasankankerindo@gmail.com Lab. Klinik Prima Diagnostik, Jl. MH Thamrin No.32, Simpang Mangga,
Jambi, Telp. 0811745823, 0853.82856766, Telp./Fax. (0741) 27978
Tapanuli Utara Fax. (0741) 26724
Kantor PKK/DWP Kab. Tapanuli Utara, Jl. A. Yani No.2, Tarutung
Telp. (0633) 21135/431, 081262458092 - Dr. Marlina Palembang
rinayunita_aritonang @yahoo.co.id Jl. Demang Lebar Daun Kav. 7-8 Pakjo, Palembang 30137
Telp. 0811780810, 08127101983, (0711) 359151, Fax. (0711) 376628
Asahan
Jl. Jendral Sudirman No.4, Kisaran, Kabupaten Asahan Baturaja Oku
Telp. (0623) 41100/348509, 082165664688 Fax. (0623) 345092 Jl. Prof. Ir. Sutami No.29, Baturaja OKU, Telp. (0735) 322506
YKI-asahan@yahoo.com
Ogan Komering Ilir
Deli Serdang Jl. Muchtar Saleh No.85, Kayuagung, OKI, Telp. 08127865003
Dinas Kesehatan Kab. Deli Serdang, Jl. Karya Asih No.4, Lubuk Pakam,
atau Jl. Negara Lik.III Kel. Petapahan Lubuk Pakam, Sumatera Utara Bangka Belitung
082162897512, 081361518892 - Dr. Ade Jl. Jend. Sudirman Gg. Belanak I, No.29, RT 01/02 Lembawai,
Pangkalpinang, Telp. (0717) 421861, 082177597247, 08127177934
Kota Pematangsiantar
d/a Sekretariat Daerah Kota, Jl. Merdeka No.6, Pematangsiantar, Bangka Barat
Sumatera Utara, Telp. (0622) 24040 Jl. Jend. Sudirman, RT 01/02, No.29 Lembawai, Pangkalpinang
Telp. (0717) 421861, 082177597247
Kabupaten Dairi
Jl. Dr. F.L. Tobing No.59, Sidikalang Dairi, Sumatera Utara Lampung
Mirna 081260407416, Delfi 082166689633 Jl. Hasanudin 26, Teluk Betung, Bandar Lampung
Telp. (072) 1475019, 0811725175, 081379422921
Sumatera Barat drhd_djamal@yahoo.com
Balairung POGI Cabang Padang, Jl. Terandam III No.31, Padang,
Sumatera Barat, Telp./Fax. (0751) 840055, 0811668481 - dr. Erma, Lampung Tengah
082391137626 – Intan. ykisumbar@yahoo.com Sekretariat IBI, Jl. Lintas Sumatera Gunung Sugih
(Depan Kantor Dinas Kesehatan Lampung Tengah)
Kota Padang
STIKES Ranah Minang, Jl. Parak Gadang No.35 B, Padang Kota Metro
Telp. (0751) 33341, 0811662108, 081363474133, Fax. (0751) 25969 Jl. Zainal Abidin Pagar-alam No.52, Kota Metro