MAKALAH
“ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS”
TENTANG
“PROMOSI KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KESEHATAN REPRODUKSI DI
MASYARAKAT”
Oleh : Kelompok 1
Inka Novita
Endang Sakdiyah
Novia Andriani
Fairus Rozia
Elfia
Fitriyanti
Pratiwi Rizki Fauziah
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan dalam proses perkuliahan, dan penulisan makalah yang berjudul
“Promosi Kesehatan Ibu Dan Anak Serta Kesehatan Reproduksi Di Masyarakat”, yang
merupakan suatu kajian yang disusun untuk melengkapi tugas kelompok dalam mata kuliah
Asuhan Kebidanan Komunitas.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengharapkan saran, masukan bahkan kritik
yang membangun untuk makalah ini, sehingga bisa digunakan sebagai referensi dalam mata
kuliah ini.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Maya Dernanda Dielsa S.ST, M.Keb
selaku dosen pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas yang telah membantu dan
memotivasi penulis dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih juga untuk semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai seperti yang
diharapkan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan
yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara
individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan
upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. Kemampuan masyarakat
perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah
kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain
mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga
dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
meningkat.
Kesehatan itu terkait dengan masalah kesehatan wanita. Wanita dengan
perkembangan dan pertumbuhannya melalui masa bayi, anak, remaja, ibu (hamil, melahirkan,
menyusui) dan usia lanjut. Berbagai peran yang dilakukan tenaga kesehatan lainnya. Bidan
dapat berperan sebagai pelaksana, pengelola, peneliti dan pendidik. Sebagai pengelola, bidan
memimpin kelompok atau masyarakat (peran pemimpin). Di samping mendidik, bidan dapat
berperan sebagai penyuluh dan penasehat (konselor).
Sebagai promoter kesehatan yang merupakan salah peran bidan adalah memberikan
penerangan dan pendidikan sesuai sasaran untuk meningkatkan kesehatan. Sasaran akan
dapat menerima pelayanan kesehatan yang diberikan bila mereka memahaminya dengan baik
serta menguntungkan bagi diri dan lingkungan mereka. Upaya untuk meyakinkan sasaran
agar dapat menerima pelayanan kesehatan yang memberi manfaat bagi mereka tidak lain
adalah melalui promosi kesehatan. Adapun sasaran promosi kesehatan dalam praktik
kebidanan adalah : neonatus, bayi, anak balita, remaja, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui, menopause.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Pranikah?
2. Apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Untuk Ibu Hami?
3. Apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Bagi Ibu Bersalin?
4. Apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Bagi Ibu Nifas?
5. Apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Bagi Ibu Menyusui?
6. Apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Reproduksi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Pranikah?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Untuk Ibu Hamil?
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Bagi Ibu Bersalin?
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Bagi Ibu Nifas?
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Bagi Ibu Menyusui?
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Promosi Kesehatan Reproduksi?
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan, usahakan untuk rileks
dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur. Kebutuhan istirahat dan tidur harus
lebih diutamakan daripada tugas-tugas rumah tangga yang kurang penting. Jangan sungkan
untuk meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah. Istirahat juga memberi ibu
energi untuk memenuhi kebutuhan makan dan perawatan bayi sering dapat tidak terduga.
Soal gizi ibu hamil maupun nifas, di mana bila gizi yang dibutuhkan, hampir mirip, tetap
berpedoman pada 4 sehat 5 sempurna dengan menu seimbang. Kuantitas dan kualitas
makanan ibu yang baik pada saat hamil maupun mana nifas akan mempengaruhi produksi
ASI. Jika keadaan gizi ibu baik secara kuantitas, akan terproduksi ASI lebih banyak daripada
ibu dengan gizi kurang. Sedangkan secara kualitas tidak banyak dipengaruhi kecuali lemak,
vitamin dan mineral.
Pada dasarnya menu untuk ibu hamil dan menyusui porsi makan baik nasi maupun lauk
pauknya lebih banyak daripada sebelum hamil dan menyusui. Pesan penting bagi ibu
menyusui, antara lain:
a. Banyak makan sayuran yang beragam dan banyak minum sedikitnya 8 gelas sehari,
b. Pemakaian bumbu jangan terlalu merangsang, tidak pedas.
c. Tetap memperhatikan makanan yg dikonsumsi harus sehat.
Ibu menyusui harus :
a. Mengkomsumsi tambahan 500 kalori setiap hari.
b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin.
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali menyusui).
d. Pil zat besi (sulfas/glukonas ferrosus) harus diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin (setelah melahirkan).
e. Minum kapsul vitamin A agar bisa memberikan vitamin A kepada anaknya melalui ASI
(Air Susu Ibu)-nya.
Tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan
dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas.
Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi
kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan
bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan
sebagainya.
Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan,
bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Itupun sedikit demi sedikit
sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan
ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara
menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan
memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas
dengan baik dan normal.
F. Kesehatan Reproduksi
Reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi artinya
membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan
manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut
organ reproduksi adalah pertumbuhan tulang-tulang dan kematangan seksual yang berfungsi
untuk reproduksi manusia, yang terjadi masa remaja. Kesehatan reproduksi menurut
Kemenkes RI (2015) adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak
semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan
proses reproduksi. Ruang lingkup pelayanan kesehatan repoduksi menurut International
Conference Population and Development(ICPD) tahun 1994 di Kairo terdiri dari kesehatan
ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan infeksi menular seksual
termasuk HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan penanganan komplikasi
aborsi, pencegahan dan penanganan infertilitas, kesehatan reproduksi usia lanjut, deteksi dini
kanker saluran reproduksi serta kesehatan reproduksi lainnya seperti kekerasan seksual, sunat
perempuan dan sebagainya. Kesehatan reproduksi menurut Depkes RI adalahsuatu keadaan
sehat, secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kedudukan sosial yang berkaitan
dengan alat, fungsi serta proses reproduksi, dan pemikiran kesehatan reproduksi bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit, melainkan juga bagaimana seseorang dapat memiliki
seksual yangaman dan memuaskan sebelum dan sudah menikah (Nugroho, 2010)
Perubahan fisik yang mulai menandai kematangan Reproduksi terjadi pertumbuhan
fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual)
untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi.
Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut:
1. Perubahan seks primer, ditandai dengan mulai berfungsinya alat-alat reproduksi yaitu
ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki.
2.Perubahan seks sekunder, pada remaja putri yaitu pinggul melebar, pertumbuhan rahim
dan vagina, payudara membesar, tumbuh rambut di ketiak dan sekitar kemaluan atau pubis.
Pada remaja laki-laki yaitu terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar
bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih besar, badan berotot,
tumbuhnya kumis, cabang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak (Kemenkes RI, 2010).
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan
pada masyarakat reproduktip pranikah. Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan
kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu
dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan
seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang
proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca
kehamilan.
Promosi Kesehatan Saat Hamil Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki
data ibu hamil yang berada diwilayah kerjanya.
Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali, yaitu pada Trimester pertama 1 kali,
Trimester dua 1 kali dan pada Trimester tiga 2 kali. Pada ibu hamil dengan resiko tinggi
pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensif. Untuk itu bidan harus mengadakan
pendekatan langsung kepada ibu hamil atau pendekatan dapat dilakukan melalui dukun
terlatih, kader posyandu, atau peminat KIA.
Promosi Kesehatan Persalinan Persalinan adalah suatu hal yang dihayati. Walaupun
demikian ibu dalam masa persalinan memerlukan bantuan bidan. Kehadiran bidan sewaktu
ibu dalam masa persalinan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya melalui bimbingan
dan bantuan agar persalinan terjadi secara fisiologis didalam kondisi lingkungan yang sehat.
Promosi kesehatan nifas dapat diberikan kepada ibu pasca persalinan dan
keluarganya. Ini diberikan untuk menambah pengetahuan ibu dan keluarga dalam
menghadapi masa nifas ini ibu, sehingga dalam masa nifas ini ibu dan keluarga siap dan tahu
apa yang harus dilakukan dan tidak boleh di lakukan.
Promosi kesehatan menyusui merupakan suatu proses untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam pengetahuannya mengenai manfaat menyusui, khususnya ibu-
ibu pasca persalinan tahu dan mau menyusui anak-anaknya segera setelah lahir.
Promosi kesehatan reproduksi, pertumbuhan tulang-tulang dan kematangan seksual
yang berfungsi untuk reproduksi manusia, yang terjadi masa remaja. Kesehatan reproduksi
menurut Kemenkes RI (2015) adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem,
fungsi, dan proses reproduksi.
B. Saran
Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
atau referensi untuk menuju hidup sehat yang lebih baik, sehingga menciptakan anak bangsa
yang sehat secara jasmani maupun rohani sehingga mampu bersaing dengan Negara- Negara
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://.promkes_ibu-nifas.co.id
file:///D:/Promkes/upaya-promosi-kesehatan.html.07.januari.2013
file:///D:/Promkes/lingkup-promosi-kesehatan-dalam-praktek.html
http://belladonabella.blogspot.com/2012/03/promosi-kesehatan-untuk-ibu-menyusui.html
file:///D:/Promkes/contoh-upaya-kesehatan-dalam-pelayanan.html