Anda di halaman 1dari 4

Marfan Syndrome

A. Definisi

Sindrom Marfan (SM) adalah gangguan sistemik dari jaringan pengikat yang
disebabkan oleh mutasi gen FBN1 pada kromosom 15 yang mengatur pembentukan protein
fibrilin 1. Fibrilin ialah protein matriks ekstrasel yang membentuk komponen utama dari
mikrofibril matriks ekstrasel pada kedua jaringan pengikat elastik dan non-elastik.

B. Manifestasi Klinis
1. Kelainan pembuluh darah dan jantung
2. Kelainan kerangka tubuh

3. Kelainan Mata

4. Abnormalitas jaringan ikat (kolagen)

Kriteria diagnosis SM berdasarkan Ghent dengan kriteria klinik mayor dan minor pada
setiap sistem organ yang mungkin terkena
Sistem organ Kriteria mayor Kriteria minor
Sistem skeletal Empat gejala dibawah ini: Satu manifestasi klinik atau dua
1. Pectus carinatum gejala kriteria mayor dan dua kriteria
2. Pectus exacatum yang minor:
memerlukan operasi 1. Pectus excavatum
3. Menurunnya rasio segmen 2. Hipermobilitas sendi
ekstremitas atas dan bawah atau 3. Lengkungan palatum durum
meningkatknya rasio arm span to meninggi
height (>1.05) 4. Gambaran wajah seperti
4. Positif wrist and thumb signs dolicocephaly, malar hypoplasia,
5. Skoliosis (>20°) atau enopthalamus, retrognathia, fissura
spondylolithesis palpebra mendatar.
6. Penurunan ekstensi siku
(<170°)
7. Pes planus
8. Protrusio acetabulae

Sistem okular Ectopia lentis Dua manifestasi klinik dari kriteria


minor:
1. Flat cornea yang abnormal
2. Meningkatnya axial length of
globe
3. Hipoplasia iris atau hipoplasia otot
siliar, menyebabkan penurunan
miosis

Sistem Satu manifestasi klinik dari Satu manifestasi klinik dari kriteria
kardiovaskular kriteria dibawah ini: minor:
1. Dilatasi dari ascending aorta 1. Prolapsus katup mitral dengan atau
dengan atau tanpa regurgitasi dan tanpa regurgitasi
sinus Valsava 2. Dilatasi dari arteri pulmonal
2. Dissection of the ascending dengan tidak adanya stenosis valvular
aorta atau perifer atau penyebab lain pada
pasien dengan usia <40 tahun
3. Kalsifikasi dari anulus mitral pada
pasien dengan usia <40 tahun
4. Dilatasi atau dissection dari
descending thoracic atau annulus
aorta abdominal pada pasien dengan
usia <50 tahun.

Sistem respirasi Tidak ada Satu manifestasi klinik dari kriteria


minor :
1. Spontaneous pneumothorax
2. Apical blebs

Kulit Tidak ada Satu manifestasi klinik dari kriteria


minor:
1. Stretch mark yang tidak
berhubungan dengan perubahan berat
badan, kehamilan atau stress yang
berulang.
2. Recurrent or incisional hernia

Dura Dural ectasia lumbosakral Tidak ada


dengan gambaran CT atau MRI

C. Patofisiologi

Sindrom marfan terjadi oleh karena adanya mutasi pada gen FBN 1 pada kromosom 15 yang
berperan dalam mengkode glikoprotein fibrillin-1, komponen matriks ekstraseluler. Protein
fibrillin-1 berperan penting dalam memperbaiki pembentukan matriks ekstraseluler, meliputi
biogenesis dan pertumbuhan serabut-serabut elastin. Matriks ekstraseluler tidak hanya
berperan dalam struktural integritas jaringan ikat tetapi juga sebagai reservoir untuk faktor
pertumbuhan. Serabut-serabut elastin dapat ditemukan pada seluruh tubuh, namun serabut ini akan
lebih banyak ditemukan pada aorta, ligamen, dan zonula siliaris pada mata.

Peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 600 mutasi FBN1 yang menyebabkan sindrom
Marfan Lebih dari 60% mutasi tersebut merubah satu dari sekian banyak protein asam amino
dalam pementukan fibrilin-1. FBN1 yang termutasi menghasilkan abnormal fibrillin-1 yang tidak
dapat menjalankan fungsi seharusnya.mutasi FBNI mengurangi jumlah fibrilin yang dihasilkan
oleh sel. Alhasil, jumlah fibrilliin-1 yang tersedia tidak cukup untuk membentuk mikrofibril.
Menurunnya produksi mikrofibril akan melemahkan elastisitasitas dan menyebabkan aktivasi
berlebih dari faktor TGF-beta. Hal itu akan menjadi penyebab dan gejala sindrom Marfan.
D. Penatalaksanaan

Penanganan pasien dengan SM yang optimal dilakukan dengan kolaborasi tim antara klinik
genetik, kardiovaskular, ortopedi, mata, dan tim rehabilitasi. Dianjurkan tim rehabilitasi medik
yang terdiri dari fisioterapi, okupasi terapi, ortotik prostetik, psikologi dan sosial medik. Obat

Obat-obatan tidak digunakan untuk mengobati sindrom Marfan, namun mereka dapat
digunakan untuk mencegah atau mengendalikan komplikasi. Pengobatan dapat meliputi:

 Beta-bloker meningkatkan kemampuan jantung untuk rileks, mengurangi forcefulness


denyut jantung dan tekanan dalam arteri, sehingga mencegah atau memperlambat
pembesaran aorta. Beta-blocker terapi harus dimulai pada usia dini.

Pada orang yang tidak mampu mengambil beta-blocker karena asma atau efek samping,
sebuah saluran kalsium, seperti verapamil, dianjurkan.

 Angiotensin reseptor bloker (ARB) adalah jenis obat yang bekerja pada jalur kimia dalam
tubuh. Agen ini sering digunakan dalam pengobatan tekanan darah tinggi serta gagal
jantung.

E. Perubahan Genetik

Mutasi nonsense menghasilkan stop kodon dan terkadang menyebabkan pergeseran


kerangka baca. Sindrom Marfan terungkap setelah ditemukannya abnormalitas genetik
pada penderita sindrom Marfan, yaitu pada gene fibrillin satu (FBN1) yang teletak pada
khromosom 151 pada lengan panjang (q) 15q21.1 dan fibrillin dua (FBN2) yang berlokasi
pada khromosom 5
F. Gambaran Klinis

Anda mungkin juga menyukai