Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIK DAN ASSESMENT BIMBINGAN DAN KONSELING KRISIS

Tentang Assesment Krisis


Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Praktik dan Assesment
Bimbingan dan Konseling Krisis

DOSEN PENGAMPU:
Mufied Fauziah, M.Pd

Disusun Oleh:
Risky Agung Laksono
NIM. 1500001110
Sri Wahyudi
NIM. 1500001112
M. Razaka Triaji Risman
NIM. 1500001114
Renantapria Pramuditya
NIM. 1500001155
Asep Bayu Kurniawan
NIM. 1500001168

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2018
DESKRIPSI KASUS
RA adalah anak pertama dari dua bersaudara, dia lahir di salah satu kabupaten di Jawa
Tengah. Di keluarga yang di bilang serba berkecukupan dalam segala kebutuhan keluarganya.
Sejak masih duduk di bangku SMP, RA di pindahkan ke Yogyakarta untuk melanjutkan
studinya, orangtuanya ingin sekali RA sekolah di kota agar dapat mengikuti ekstrakurikuler yang
lebih intensif, sehingga mampu membuat RA semakin berbakat khususnya di bidang olahraga,
karena RA ini memiliki postur tubuh tinggi besar. Ketika RA telah lulus SMP dan akhirnya
melanjutkan studinya di Yogyakarta pergaulan RA dengan anak-anak di kota Yogyakarta
semakin meluas atau bisa di sebut jam terbangnya mencari teman semakin tinggi dan populer di
kalangan teman-teman SMKnya, tanpa sepengawasan orangtua. RA selalu diberikan sesuatu
yang dia mau oleh orangtuanya, sehingga dia bebas untuk melakukan sesuatu sesuka dirinya.
Sampai saat ini RA masih tinggal ngekost di Yogyakarta untuk melanjutkan studinya
kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta, cerita menarik dari RA, karena tak semua orang
dapat curhatan dari seorang RA. RA menceritakan keluh kesahnya saat itu bahwa dia merasakan
sudah sangat kecanduan dalam berhubungan badan atau melakukan seks dengan lawan jenis,
karena dalam keinginan RA dia ingin berhenti tapi setiap ingin berhenti RA terasa emosi dan
tidak dapat mengontrol dirinya artinya RA tidak dapat berfikir jernih dalam kesehardiannya.
Pertama kali RA mengenal hubungan badan dengan lawan jenis itu ketika SMK kelas
satu dia masih baru di sekolahnya, namun dia sudah populer karena keahlian di bidang olahraga
yang di terbentuk semasa SMP dan sering berlatih juga dengan anak SMK, pada saat kelas X
SMK RA mendapat kenalan kakak tingkatnya yang di sebut princess sekolahannya, lalu RA
mengiyakan untuk berkenalan namanya MT, setelah mengenal MT beberapa minggu pada saat
itu ternyata pergaulan MT, tersebut sudah sangat liar mulai dari club malam dan nongkrong-
nongkrong yang tidak jelas, RA diajak dan dikenalkan oleh MT masuk kedunianya, RA pun
tergiur kecantikan MT dan dan ini nenjadi awal RA melakukan hubungan badan, yaitu di kost
RA, terus berulang kali RA melakukan hal itu sehingga RA mulai mengenal banyak wanita di
sekolahnya tidak hanya teman seangkatan namun kakak kelas yang lain juga di kenal oleh RA.
Dunia RA saat itu mulai campur aduk, keinginan untuk melakukan hubungan dengan
seorang wanita semakin bertambah dan akhirnya ada seorang wanita yang memang ingin
meminta RA untuk menikah, namun RA menjawab belum siap karena RA masih kuliah saat ini,
terus ada desakan dari wanita yang meminta RA untuk menikahinya RA semakin menolak dan
memberontak dengan wanita itu, sampai saat ini RA terus melakukan seks bebas dengan
beberapa temannya. Tetapi ada satu wanita yang memang diperjuangkan RA untuk dinikahinya,
permasalahannya RA belum siap untuk menikah, karena RA masih kuliah dan masih memiliki
kesulitan dalam berhenti melakukan seks bebasnya hingga saat ini. Keinginan untuk berhenti
sangat membara, sehingga terlihat banyak melamun dan kucel sehingga karirnya di bidang
olahraga saat ini menurun. RA melampiaskan pada minum alcohol dan terkadang tingkah
lakunya tidak jelas seperti orang stress akibat usaha untuk berhenti tidak menemui titik terang.
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Seks Bebas


Masalah seks pada remaja saat ini sangatlah menghawatirkan, dewasa ini perkembangan
arus informasi yang begitu pesat memudahkan para remaja untuk mengetahui berbagai hal dan
dapat diakses secara bebas di internet maupun media massa lainnya. Keingintahuan remaja yang
sangat besar. Dalam kondisi dimana teknologi informasi dan komunikasi begitu bebas maka
kesempatan remaja untuk memperoleh informasi terhadap berbagai hal termasuk masalah seks
sangatlah terbuka. Ketika memasuki masa remaja, setiap manusia baik pria maupun wanita
merasakan adanya suatu dorongan seksual. Dorongan seksual adalah perasaan erotis terhadap
lawan jenis dengan tujuan akhir melakukan hubungan seksual. Pada awalnya dorongan seksual
muncul karena pengaruh hormon, tetapi kemudian ada faktor lain yang mempengaruhi dorongan
seksual yaitu faktor psikis, rangsangan seksual dari luar dan pengalaman seksual sebelumnya
(bercumbu, berciuman, dan sebagainya) disertai faktor coba-coba dan ingin tahu yang akhirnya
keterusan dan terjerumus dalam seks bebas.
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini.
Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok
(jenis) makhluk hidup. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh
keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah
sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Hubungan seks yang dilakukan di luar pernikahan disebut seks bebas (free sex). Hawa nafsu
merupakan hal yang sangat menentukan terjadinya seks bebas. Seks bebas merupakan pengaruh
budaya yang datang dari barat dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa
memfilternya terlebih dahulu.
B. Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Seks Bebas
Seks bebas pada umumnya dilakukan oleh para remaja. Faktor-faktor yang mendorong
remaja melakukan hubungan seks di luar nikah, adalah:
1. Karena mispersepsi terhadap makna pacaran yang menganggap bahwa hubungan seks
adalah bentuk penyaluran kasih sayang.
2. Karena kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai
dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama
dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.
3. Kematangan biologis yang tida disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung
berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya
kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa
kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual
pranikah.
Factor lain yang menyebabkan orang melakukan seks bebas:
1. Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam,
2. Kurangnya perhatian orangtua,
3. Merasa bukan anak gaul, dengan pernah melakukan seks dianggap ”Gaul”,
4. cueknya masyarakat akan situasi linkungan,
5. Taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar, dan
6. Terlupakannya intisari adat budaya luhur bangsa sebagai katalisator dalam pergaulan akibat
pengaruh globalisasi.
Adapun tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan oleh seseorang berani melakukan hubungan
seks diluar nikah:
1. Pegangan tangan,
2. Cuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. Ciuman bibir,
4. Pelukan, Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas),
5. Meraba bagian yang sensitive (mulai berani buka-bukaan), dan
6. Melakukan hubungan seks.

C. Dampak Seks Bebas


Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat ataudampak yang sangat negatif
bagi pelaku. seks bebas juga dapatmenghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu
merupakan suatu halyang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya
bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
1. Hilangnya kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhanmaupun sesama
manusia serta merusak masa depannya, danmeninggalkan aib yang berkepanjangan
bukan saja kepada pelakunyabahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting
bagisetiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebutsudah hilang maka akan
jelas terlihat perbedaannya dengan wanitayang masih menjaga kehormatannya.
2. Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seksbebas, maka fikirannya
akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut.Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga
tingkat kefokusannyadalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan
akanmenurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lainsebagainya dapat
menurunkan prestasi seorang remaja ataupunmahasiswa tersebut.
3. Ketagihan.
Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untukmelakukan hal kotor tersebut.
Hal tersebut sangat berbahaya karnakeinginan yang tidak terkontrol.
4. Hamil Diluar Nikah.
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagisipelaku. Terutama bagi
remaja yang masih sekolah, pihak sekolahakan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta
didiknya ada yanghamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah
akanmenimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.
5. Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran
sipelaku, guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluaragar tidak merusak nama baik
dirinya dan keluarganya hal tersebutdapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi
bahkan bunuhdiri.
6. Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yangdibangga-banggakan juga di
idam-idamkan hamil diluar nikah. Namabaik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan
hal tersebut akanmeninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.
7. Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibatpenyesalan tersebut
sipelaku akan sering murung dan berfikir yangtidak rasional.
8. Zina Mengeluarkan Bau Busuk.
Bau tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati
yang bersih) melalui mulut atau badannya,Hal ini sangat dipercayai oleh agama islam.
9. Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakitkelamin yang mematikan,
seperti penyakit herpes dan kanker mulutrahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan
sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima
kalilipat.
10. Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguankejiwaan atau setres, disebabkan
karna ketidak mampuan menerimakehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta
takutterhadap hukuman Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Santrock, John W. 2012. Life Span Development: Edisi Ketigabelas Jilid I. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama.
Merry Magdalena. 2010. Melindungi Anak Dari Seks Bebas. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Iip Wijayanto. 2003. Sex In The Kost, Realitas dan Moralitas Seks Kaum Terpelajar.
Yogyakarta: Tinta.

Anda mungkin juga menyukai