Laporan Edutrip Usaha Bersama Paperbag T
Laporan Edutrip Usaha Bersama Paperbag T
Disusun Oleh :
6. SUHARTO (15052234)
1
LAPORAN EDUTRIP 2017
Tas kertas, sebagian orang menyebutnya paper bag dan goodie bag
kertas, adalah media packaging yang digunakan untuk banyak keperluan
misalnya untuk souvenir acara pernikahan, acara hajatan, dan akhir-akhir ini
banyak juga digunakan untuk media packaging produk jualan
seperti butik, distro dan warung oleh-oleh.
Bisnis paper bag saat ini menjadi trend di Indonesia, apalagi isu global
warming dan ramah lingkungan sudah jadi fenomena di seluruh dunia tidak
hanya di Indonesia. Masyarakat dunia sekarang sudah mengkampanyekan
untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Masyarakat
mulai menyadari akan bahaya penggunaan tas atau kantong berbahan
plastik yang sulit dilebur oleh tanah dan merusak lingkungan.
Setelah beberapa puluh tahun masyarakat dunia menggunakan tas atau
kantong berbahan plastik, kini banyak pihak bahkan para pengusaha yang
berusaha untuk mendorong penggunaan tas ataupun kantong yang mudah di
daur ulang atau dihancurkan oleh proses pelapukan tanah agar mengurangi
dampak polusi terhadap tanah. Penggunaan kantong kertas, tas kertas atau
paper bag merupakan salah satu solusi untuk mengurangi polusi tanah yang
diakibatkan banyaknya bahan-bahan rumah tangga ataupun perlengkapan
lainnya yang menggunakan plastik.
Maka dari itu baik para pebisnis atau konsumen harus bahu membahu
menyediakan dan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dalam
usaha mengemas produk bisnisnya.
Trini Karya adalah industri yang dirintis sejak tanggal 27 November
2016. Trini Karya secara khusus membuat produk berupa paper bag dengan
berbagai macam desain dan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan. Trini Karya memproduksi tas kertas secara manual yang
2
dikerjakan oleh ibu-ibu di Desa Trini, Mlati, Yogyakarta dengan rapi dan
berkualitas. Trini Karya memproduksi paper bag atau tas kertas dengan
berbagai desain dan ukuran yang dapat dipesan sesuai dengan keinginan
pelanggan dan memberikan produk dengan harga yang terjangkau.
Usaha bersama Trini Karya memberdayakan kreativitas masyarakat
Desa Trini Yogyakarta menjadi lebih produktif dan menghasilkan produk
berdaya saing tinggi dengan kualitas terbaik. Usaha bersama Trini Karya
memberdayakan masyarakat Desa Trini dan menciptakan lapangan
pekerjaan baru bagi mereka dan mengurangi kesenjangan perekonomian
masyarakat Indonesia.
B. Struktur Organisasi
3
Struktur organisasi yang dimiliki oleh usaha bersama paper bag Trini
Karya masih berkembang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Hingga saat
ini kebutuhan usaha bersama paper bag Trini Karya masih terbatas pada
divisi produksi, sumber daya manusia dan pemasaran. Sementara itu, rapat
anggota menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dan di dampingi oleh
Penasehat yaitu Awan Santosa, S.E, M.Sc. Struktur organisasi usaha
bersama paper bag Trini Karya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Struktur Organisasi Usaha Bersama Paper Bag Trini Karya
Rapat Anggota
Garis perintah
4
C. Kendala Usaha
a. Bagian SDM
1) Belum adanya tenaga yang memiliki keahlian baik alat dan bahan yang
berkiatan dengan paper bag serta keahlian desain produk paper bag. Hal
b. Bagian Produksi
1) Belum adanya diagram alur proses produksi yang jelas dari Trini Karya.
bottle neck (bagian mana yang paling lama atau sebaliknya paling cepat).
menentukan pada bagian mana yang pengerjaan paling sulit dan paling
lama maka memerlukan sumber daya manusia yang lebih banyak. Dalam
dapat dilakukan diagram alir proses produksi Trini Karya dapat diuraikan
5
Gambar 3. Diagram Alir Proses Produksi
Production
Quality Control
Logistik
Purchasing (Penjualan)
6
deadline, maka order ditolak. Namun jika sebaliknya maka order
b. Bagian production
c. Bagian maintenance
mencukupi kekurangan.
e. Bagian logistik
7
a) Ekspedisi : mengurusi barang jadi yang selesai diproduksi
produksi mulai dari pra cetak hingga finishing. Hal-hal seperti ketepatan
8
maksimal salah satunya adalah apabila pembelimenginginkan sample
ke pembeli
c. Bagian Keuangan
perusahaan.
d. Bidang Pemasaran
9
3) Tidak memiliki alat produksi yang memadai sehingga dapat menambah
biaya produksi
10