Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN EDUTRIP

USAHA BERSAMA PAPERBAG TRINI KARYA

Disusun Oleh :

1. ERVINA SEPTI .S (13051081)

2. FARIDA KHUSNIATI (15052274)

3. REZKY DAMAYANTI (15052039)

4. SITI NURILAM (15052039)

5. SRI ASRIANI ARIF (15052039)

6. SUHARTO (15052234)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANAYOGYAKARTA
2017

1
LAPORAN EDUTRIP 2017

USAHA BERSAMA PAPERBAG TRINI KARYA

A. Deskripsi Usaha Bersama Paper Bag Trini Karya

Tas kertas, sebagian orang menyebutnya paper bag dan goodie bag
kertas, adalah media packaging yang digunakan untuk banyak keperluan
misalnya untuk souvenir acara pernikahan, acara hajatan, dan akhir-akhir ini
banyak juga digunakan untuk media packaging produk jualan
seperti butik, distro dan warung oleh-oleh.
Bisnis paper bag saat ini menjadi trend di Indonesia, apalagi isu global
warming dan ramah lingkungan sudah jadi fenomena di seluruh dunia tidak
hanya di Indonesia. Masyarakat dunia sekarang sudah mengkampanyekan
untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Masyarakat
mulai menyadari akan bahaya penggunaan tas atau kantong berbahan
plastik yang sulit dilebur oleh tanah dan merusak lingkungan.
Setelah beberapa puluh tahun masyarakat dunia menggunakan tas atau
kantong berbahan plastik, kini banyak pihak bahkan para pengusaha yang
berusaha untuk mendorong penggunaan tas ataupun kantong yang mudah di
daur ulang atau dihancurkan oleh proses pelapukan tanah agar mengurangi
dampak polusi terhadap tanah. Penggunaan kantong kertas, tas kertas atau
paper bag merupakan salah satu solusi untuk mengurangi polusi tanah yang
diakibatkan banyaknya bahan-bahan rumah tangga ataupun perlengkapan
lainnya yang menggunakan plastik.
Maka dari itu baik para pebisnis atau konsumen harus bahu membahu
menyediakan dan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dalam
usaha mengemas produk bisnisnya.
Trini Karya adalah industri yang dirintis sejak tanggal 27 November
2016. Trini Karya secara khusus membuat produk berupa paper bag dengan
berbagai macam desain dan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan. Trini Karya memproduksi tas kertas secara manual yang

2
dikerjakan oleh ibu-ibu di Desa Trini, Mlati, Yogyakarta dengan rapi dan
berkualitas. Trini Karya memproduksi paper bag atau tas kertas dengan
berbagai desain dan ukuran yang dapat dipesan sesuai dengan keinginan
pelanggan dan memberikan produk dengan harga yang terjangkau.
Usaha bersama Trini Karya memberdayakan kreativitas masyarakat
Desa Trini Yogyakarta menjadi lebih produktif dan menghasilkan produk
berdaya saing tinggi dengan kualitas terbaik. Usaha bersama Trini Karya
memberdayakan masyarakat Desa Trini dan menciptakan lapangan
pekerjaan baru bagi mereka dan mengurangi kesenjangan perekonomian
masyarakat Indonesia.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap


bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan
fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan
hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Empat elemen dalam
struktur organisasi yaitu : Adanya spesialisasi kegiatan kerja, adanya
standardisasi kegiatan kerja, adanya koordinasi kegiatan kerja, besaran
seluruh organisasi.

Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam


mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang
besar pada anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan
kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas.
Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.

3
Struktur organisasi yang dimiliki oleh usaha bersama paper bag Trini
Karya masih berkembang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Hingga saat
ini kebutuhan usaha bersama paper bag Trini Karya masih terbatas pada
divisi produksi, sumber daya manusia dan pemasaran. Sementara itu, rapat
anggota menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dan di dampingi oleh
Penasehat yaitu Awan Santosa, S.E, M.Sc. Struktur organisasi usaha
bersama paper bag Trini Karya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Struktur Organisasi Usaha Bersama Paper Bag Trini Karya

Rapat Anggota

Dewan Pengurus Harian


Penasehat
Ketua : Nuli
Awan Santosa, S.E, M.Sc Wakil : Lastri
Sekretaris : Ulfah
Bendahara : Anisa

Divisi Produksi Divisi SDM Divisi Marketing


Penanggung Jawab : Umi Penanggung Jawab : Hanifati Penanggung Jawab : Eno

Anggota : Umam (desain) Anggota : Kartika Anggota : Rita, Arinaldy,


Violet, Kartika, ibu-ibu Trini Dendy, Nanik, Damar
Karya

Unit Usaha Tas Kertas Anggota

Unit Usaha Memasak

Keterangan: Garis koordinasi

Garis perintah

4
C. Kendala Usaha

a. Bagian SDM

1) Belum adanya tenaga yang memiliki keahlian baik alat dan bahan yang

berkiatan dengan paper bag serta keahlian desain produk paper bag. Hal

ini berkaitan dengan inovasi desain yang menjadi dasar keunggulan

Usaha Bersama Trini Karya

2) Belum adanya sistem kaderisasi yang bertujuan untuk meregenerasi

kepengurusan dan perekrutan anggota pengrajin baru

b. Bagian Produksi

1) Belum adanya diagram alur proses produksi yang jelas dari Trini Karya.

Kekurangan ini menyebabkan pengelola kesulitan untuk menentukan

bottle neck (bagian mana yang paling lama atau sebaliknya paling cepat).

Akibatnya pengelola tidak dapat menentukan perkiraaan lama produksi

dan pengalokasian sumber daya manusia. Prinsip Bottle Neck adalah

menentukan pada bagian mana yang pengerjaan paling sulit dan paling

lama maka memerlukan sumber daya manusia yang lebih banyak. Dalam

hal lain, pemasar dapat menentukan berapa lama pengerjaan produk

dapat dilakukan diagram alir proses produksi Trini Karya dapat diuraikan

dalam bagan sebagai berikut:

5
Gambar 3. Diagram Alir Proses Produksi

Order Job Instruction


 Perencanaan bahan baku
 Perencanaan pembelian
dan penyediaan bahan
Perencanaan baku
 Perencanaan time
schedule
 Perencanaan kapasitas
Sample container

Produksi PPIC (Production Planning


and Inventory Control)

Production

Quality Control

Logistik

Purchasing (Penjualan)

a. Bagian PPIC (Production Planning and Inventory Control)

Bagian ini berkoordinasi dengan bagian marketing. Bagian marketing

memberikan informasi kepada PPIC ketika ada order yang masuk.

Kemudian PPIC mengkalkulasi dan menghitung kemampuan mesin.

Jika perhitungan menunjukkan bahwa produksi tidak memenuhi

6
deadline, maka order ditolak. Namun jika sebaliknya maka order

diterima, selanjutnya disusun rencana produksi sesuai dengan

kapasitas mesin dan waktu yang tersedia.

b. Bagian production

Bagian bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi.

Produksi disini melewati beberapa tahap, yaitu pra cetak, cetak,

sampai finishing. Bagian ini dikepalai oleh shift manager dan

dibantu supervisor dan operator mesin.

c. Bagian maintenance

Tugasnya mengontrol, meneliti, dan memperbaiki mesin jika

mengalami kerusakan, tugas ini dilakukan sebelum dan sesudah

kegiatan produksi berlangsung.

d. Bagian Quality control

Bagian QC bertugas mengecek kesesuaian warna produk dengan

sample yang diinginkan customer. Namun tugas utamanya adalah

melakukan inspeksi 100% setelah proses cetak selesai. Bagian ini

juga melakukan Pre Delivery Inspection yaitu inspeksi untuk paper

bags setelah proses finishing selesai dan sebelum dikirim kepada

konsumen. Kemudian hasilnya dilaporkan ke bagian PPIC. Jika

ternyata setelah di inpeksi banyak terjadi kecacatan dan oplah

belum tercukupi maka akan dilakukan proses cetak ulang untuk

mencukupi kekurangan.

e. Bagian logistik

7
a) Ekspedisi : mengurusi barang jadi yang selesai diproduksi

b) Finish Good Store : menangani barang yang sudah jadi dan

barang yang akan dikirim

c) Raw Material : mengurusi aliran material dari bahan baku

sampai selesai yaitu mengambil dan mengantar barang setengah

jadi atau barang jadi ke proses berikutnya.

d) Adminsitrasi Gudang : mengurusi administrasi keluar

masuknya bahan baku dan semua yang ada di gudang.

e) Helper : adalah tenaga pembantu yang menangani pengepakan

barang untuk siap dikirim

1) Bagian Purchasing (Penjualan)

Bagian ini memiliki tugas akhir dari aliran barang. Disini

dilakukan proses administrasi yang berhubungan dengan

penjualan. Selain itu, bagian ini bertugas untuk meningkatkan

pelayanan dan menjaga kualitas barang sampai tiba tujuan (khusus

untuk produk lokal)

2) Penentuan Standarisasi Kualitas produk.

Untuk mendapatkan standar kualitas yang tinggi, pengelola Usaha

Bersama Trini Karya terus melakukan kontrol menyeluruh atas proses

produksi mulai dari pra cetak hingga finishing. Hal-hal seperti ketepatan

warna dan pemilihan kertas menjadi bagian perhatian perusahaan. Selain

mutu Usaha Bersama Trini Karya juga berusaha untuk memberikan

pelayanan yang maksimal kepada pelanggan atau buyer. Pelayanan yang

8
maksimal salah satunya adalah apabila pembelimenginginkan sample

produk sebelum order diproduksi massal, pengelola siap melayani

dengan membuatkan sample produk terlebih dahulu dan mengirimkannya

ke pembeli

c. Bagian Keuangan

1) Belum adanya pelaporan keuangan secara periodik yang berfungsi

sebagai bentuk pertanggung jawaban pengurus kepada rapat anggota

sekaligus dapat dijadikan sebagai pijakan untuk perencanaan

pengembangan usaha di masa mendatang.

2) Belum adanya pengelolaan keuangan (modal, kas, biaya operasional

dan lain-lain). Hal ini termasuk bagaimana kebijakan yang harus

diambil dalam pengadaan dana dan pengalokasiannya. Dana yang

tersedia untuk pembiayaan modal kerja dalam perusahaan juga akan

merupakan input yang diperlukan oleh sistem produksi dalam

perusahaan. Kekurangan dana untuk pembiayaan tenaga kerja

langsung, bahan baku serta biaya lain yang diperlukan akan

mengakibatkan terganggunya pelaksanaan produksi dalam

perusahaan.

d. Bidang Pemasaran

1) Belum memiliki saluran pemasaran yang jelas

2) Belum memiliki strategi pemasaran yang belum jelas (segmentating,

targeting and positioning)

9
3) Tidak memiliki alat produksi yang memadai sehingga dapat menambah

biaya produksi

4) Belum memiliki inovasi produk

5) Belum memiliki dukungan jaringan suplier

D. Saran dan Rekomendasi

10

Anda mungkin juga menyukai