LATIHAN IV
Penutupan : irisan diatur diatas gelas benda ditutup dengan gelas penutup
dengan pemberian balsam kanada
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
Pembuatan preparat ini dilakukan dalam dua hari. Pada hari pertama, dilakukan
fiksasi. Fiksasi merupakan proses untuk mematikan komponen sel atau jaringan semaksimal
mungkin seperti saat masih hidup. Fiksatif yang dipakai berupa larutan alkohol 70%, karena
batang Theobroma cacao relatif keras sehingga fiksatif yang digunakan adalah fiksatif yang
mempunyai penetrasi kuat . Dalam Fiksasi, fiksatif masuk kedalam sel dan bereaksi dengan
protein atau enzim yang berada didalamnya. Reaksi ini menyebabkan adanya perubahan
struktur atau komposisi meliputi perubahan sifat fisika, kimia dan biologis. Protein atau
enzim tersebut mengalami denaturasi sel, sel menjadi mati dan membentuk koagulasi.
Koagulan yang mengendap tersebut akan menguatkan sel sehingga sel tidak mudah larut dan
molekul tetap pada posisinya.
Pada hari kedua, safranin dibuang lalu diganti berturut-turut dengan alkohol.
Konsentrasi alkohol yang digunakan semakin meningkat masing-masing selama 10 menit.
Kemudian dilakukan dealkoholisasi karena dalam penutupan, digunakan glliserin yang
bersifat non polar. Alkohol tidak dapat berinteraksi dengan gliserin, sedangkan xilol dapat
berinteraksi dengan gliserin, sehingga saat dealkoholisasi menggunakan perantara xilol.
Proses dealkoholisasi digunakan campuran antara alkohol dan xilol dengan konsentrasi
alkohol menurun dan konsentrasi xilol meningkat secara bertahap. Perubahan konsentrasi
alkohol dan xilol secara sedikit demi sedikit, hal ini untuk menghindari pembengkakan sel
akibat penetrasi yang cepat dari xilol kedalam sel sehingga. Pada akhir dealkoholisasi,
dilakukan dua kali pencucian dengan xilol untuk memastikan alkohol benar-benar tidak
terdapat didalam bahan. Selanjutnya dilakukan penutupan bahan dengan meneteskangliserin
pada gelas benda kemudian ditutup dengan gelas penutup dan pada tepi gelas penutup diolesi
dengan cuteks sebagai perekat. Kemudian dikeringkan diatas hot plate pada temperatur 45oC
hingga gliserin kering, agar bahan dapat menjadi preparat yang tahan lama. Setelah
pengeringan dilakukan labeling, untuk menandai preparat yang telah dibuat agar tidak
tertukar dengan preparat yang lain dan memudahkan pengguna ketika akan menggunakan
preparat tersebut.
Kesimpulan