Anda di halaman 1dari 3

Hafiz Dwiandoro 11/317895/BI/8773

LATIHAN IV

PREPARAT PENAMPANG TANPA EMBEDDING

Tujuan : Mempelajari cara membuat preparat penampang melintang batang tanpa


embedding.
Preparat : Penampang melintang Theobroma cacao.
Alat : Sliding Microtome,petridish, Hote plate, gelas benda, gelas penutup, dan
kertas label.
Bahan : BatangTheobroma cacao, alkohol 70%, alkohol 80%, alkohol 95%, alkohol
100%, xilol, Safranin 1%, gliserin, dan cuteks.
Cara kerja :
Hari I : Fiksasi : dipakai larutan alkohol 70%
Pengirisan : dibuat irisan-irisan melintang atau membujur dengan
menggunakan sliding microtom dengan ketebalan 20 hingga 30 mikronmeter.
Irisan ditampung dalam petridish yang diberi alkohol 70%.
Pewarnaan : dengan safranin 1 % dalam alkohol 70% selama 24 jam
Hari II : Safranin dibuang lalu diganti berturut-turut dengan :
Alkohol 70% .........................................10 menit
Alkohol 80% ......................................... 10 menit
Alkohol 95% ......................................... 10 menit
Alkohol 100% ....................................... 10 menit
Alkohol 100% ....................................... 10 menit
Dealkoholisasi :
Alkohol / Xilol 3:1 ................................ 10 menit
Alkohol / Xilol 1:1 ................................ 10 menit
Alkohol / Xilol 1:3 ................................ 10 menit
Xilol ...................................................... 10 menit
Xilol ...................................................... 10 menit

Penutupan : irisan diatur diatas gelas benda ditutup dengan gelas penutup
dengan pemberian balsam kanada
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambar 4. Preparat melintang batang Theobroma cacao

Pembahasan

Preparat penampang tanpa embedding merupakan salah satu carapembuatan preparat


tanpa menggunakan penyelubungan atau tanpa media pendukung misalnya paraffin, plastik,
dll. Karena organ yang akan dibuat preparat sudah bersifat keras, sehingga tidak perlu media
pendukung untuk membantu pengirisan. Pembuatan preparat ini biasanya dilakukan pada
batang karena sifat batang yang keras akibat dari pertumbuhan menebal primer batang.

Pembuatan preparat ini dilakukan dalam dua hari. Pada hari pertama, dilakukan
fiksasi. Fiksasi merupakan proses untuk mematikan komponen sel atau jaringan semaksimal
mungkin seperti saat masih hidup. Fiksatif yang dipakai berupa larutan alkohol 70%, karena
batang Theobroma cacao relatif keras sehingga fiksatif yang digunakan adalah fiksatif yang
mempunyai penetrasi kuat . Dalam Fiksasi, fiksatif masuk kedalam sel dan bereaksi dengan
protein atau enzim yang berada didalamnya. Reaksi ini menyebabkan adanya perubahan
struktur atau komposisi meliputi perubahan sifat fisika, kimia dan biologis. Protein atau
enzim tersebut mengalami denaturasi sel, sel menjadi mati dan membentuk koagulasi.
Koagulan yang mengendap tersebut akan menguatkan sel sehingga sel tidak mudah larut dan
molekul tetap pada posisinya.

Proses lanjut setelah fiksasi adalah pengirisan, batang Theobroma cacao


diirismelintangmengunakan Sliding microtome dengan ketebalan 20-30
mikronmeter,tujuannya agar seluruh jaringan terlihat. Irisan ditampung dalam petridish yang
diberi alkohol 70%. Alkohol 70% berfungsi sebagai pelicin agar pengirisanbatang tidak rusak
dan sebagai fiksatif preparat. Kemudian dilakukan pewarnaan dengan safranin 1 % dalam
alkohol 70% selama 24 jam. Digunakan safranin karena sifatnya yang cenderung basa
(komponen kromoforiknya bermuatan positif), sedangkan sifat sitoplasma cenderung
basofilik (menyukai basa). Sehingga safranin dapat digunakan sebagai pewarna pada preparat
ini. Pewarnaan terkadang menyesuaikan dengan tujuan penelitian.

Pada hari kedua, safranin dibuang lalu diganti berturut-turut dengan alkohol.
Konsentrasi alkohol yang digunakan semakin meningkat masing-masing selama 10 menit.
Kemudian dilakukan dealkoholisasi karena dalam penutupan, digunakan glliserin yang
bersifat non polar. Alkohol tidak dapat berinteraksi dengan gliserin, sedangkan xilol dapat
berinteraksi dengan gliserin, sehingga saat dealkoholisasi menggunakan perantara xilol.
Proses dealkoholisasi digunakan campuran antara alkohol dan xilol dengan konsentrasi
alkohol menurun dan konsentrasi xilol meningkat secara bertahap. Perubahan konsentrasi
alkohol dan xilol secara sedikit demi sedikit, hal ini untuk menghindari pembengkakan sel
akibat penetrasi yang cepat dari xilol kedalam sel sehingga. Pada akhir dealkoholisasi,
dilakukan dua kali pencucian dengan xilol untuk memastikan alkohol benar-benar tidak
terdapat didalam bahan. Selanjutnya dilakukan penutupan bahan dengan meneteskangliserin
pada gelas benda kemudian ditutup dengan gelas penutup dan pada tepi gelas penutup diolesi
dengan cuteks sebagai perekat. Kemudian dikeringkan diatas hot plate pada temperatur 45oC
hingga gliserin kering, agar bahan dapat menjadi preparat yang tahan lama. Setelah
pengeringan dilakukan labeling, untuk menandai preparat yang telah dibuat agar tidak
tertukar dengan preparat yang lain dan memudahkan pengguna ketika akan menggunakan
preparat tersebut.

Kesimpulan

Preparat penampang tanpa embedding merupakan pembuatan preparat tanpa memakai


penyelubungan atau tanpa media pendukung. Batang Theobroma cacao adalah organ yang
akan dibuat preparat dan sudah bersifat keras sehingga cocok digunakan dibuat preparat
dengan metode ini.

Anda mungkin juga menyukai