RPP Hukum Hukum Dasar Kimia
RPP Hukum Hukum Dasar Kimia
1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.
2.1.1 memiliki sifat aktif dan toleransi terhadap sesama teman
ketika berdiskusi.
2.1.2 Mampu bekerja sama dalam kelompok.
2.1.3 Memiliki sifat teliti dalam mengerjakan suatu tindakan.
3.4 Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapan konsep mol dalam
perhitungan kimia.
3.4.1 Menyebutkan bunyi hukum kekekalan massa
3.4.2 Menyebutkan bunyi hukum perbandingan tetap.
3.4.3 Menyebutkan bunyi hukum perbandingan berganda.
3.4.4 Menyebutkan bunyi hukum perbandingan volume.
3.4.5 Membedakan antara hukum-hukum dasar kimia
3.4.6 Menghitung dengan menggunakan salah satu dari hukum-hukum dasar
kimia.
4.5 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar
kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan
perhitungan kimia sederhana.
4.5.1 Menyajikan hasil diskusi.
4.5.2 Menyimpulkan dan mengkomunikasikan tentang hukum-hukum dasar
kimia dan memprensentasikannya dengan menggunakan bahasa yang
benar.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengekplorasi fakta, dan mendiskusikan kasus/permasalahan dalam
kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Menyebutkan bunyi hukum kekekalan massa dengan baik dan benar.
2. Menyebutkan bunyi hukum perbandingan tetap dengan baik dan benar.
3. Menyebutkan bunyi hukum perbandingan berganda dengan baik dan benar.
4. Menyebutkan bunyi hukum perbandingan volume dengan baik dan benar.
5. Membedakan antara hukum-hukum dasar kimia dengan benar.
6. Menghitung melalui salah satu hukum dasar kimia dengan benar dan teliti.
7. Menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
8. Menunjukan sikap aktif, toleransi, bekerja sama, dan teliti dalam menjalankan
diskusi dengan serius.
9. Meyakini bahwa semua hukum-hukum dasar kimia berasal dari Allah dengan
sepenuh hati.
D. Materi Pembelajaran
A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Pada reaksi kimia disertai terjadinya zat baru, apakah pada peristiwa
tersebut juga terjadi perubahan massa? Pada percobaan larutan kalium Yodida
(KI) dengan Timbal II Nitrat (Pb(NO3)2), untuk mengetahui massa zat
sebelum dan sesudah reaksi, ditimbang larutan KI dan larutan Pb(NO3)2
sebelum direaksikan dan sesudah direaksikan. Ternyata massa zat sebelum
bereaksi sama dengan massa zat setelah terjadi reaksi.
2KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq).
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Proust melakukan percobaan dengan menggabungkan hidrogen dengan
oksigen untuk membentuk air.
Hasil eksperimennya:
Massa hidrogen Massa oksigen Massa air yang Sisa hidrogen atau
yang direaksikan yang direaksikan terbentuk (gram) oksigen (gram)
(gram) (gram)
1 8 9 -
2 8 9 1 gram hidrogen
1 9 9 1 gram oksigen
2 16 18 -
Dari tabel diatas terlihat bahwa setiap 1 gram gas hidrogen yang
bereaksi dengan 8 gram oksigen menghasilkan 9 gram.
Data tersebut membuktikan bahwa massa hidrogen dan oksigen dalam
air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1:8, walaupun massa air yang
terbentuk berbeda.
Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, ia mengemukakan bahwa
perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.
C. Hukum Perbandingan Berganda
Pada tahun 1805 Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur pada
setiap senyawa dan didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut
dinyatakan sebagai hukum Perbandingan Berganda yang bunyinya: Bila dua
unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa salah satu
unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam
senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.
D. Hukum Perbandingan Volume
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa, gas Hidrogen dapat
bereaksi dengan gas Oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas
Hidrogen dan Oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yakni 2 : 1. Hukum
perbandingan volum dikemukakan oleh Gay Lussac (1778-1850) yang
berbunyi: Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama volum gas-gas yang
bereaksi dan volum gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan yang
bulat dan sederhana.
E. Metode Pembelajaran
1. Card sort.
2. Diskusi kelompok
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan Kegiatan Pendahuluan 3 menit
a. Guru mengajak siswa untuk
berdoa berdasarkan keyakinan
masing-masing.
(Religius)
b. Guru mengajak siswa untuk
saling bertegur sapa dan
menanyakan kabar
hari ini. (Rasa hormat dan santun
kepada guru)
Apersepsi
Guru menyampaikan topik yang
akan dibahas dengan memberikan
contoh Seperti massa pada
pembakaran kertas, massa pada
perkaratan besi.
Motivasi
Guru memberi motivasi tentang
kejadian dalam kehidupan terkait
hukum-hukum dasar kimia.
Inti Kegiatan inti 10 menit
Fase mengamati
1. Guru membagikan potongan-
potongan kertas yang sudah
berisi informasi terkait hukum-
hukum dasar kimia
2. Guru menyuruh siswa
mengelompok dengan teman
lain yang memiliki informasi
saling terkait dengan sub
hukum-hukum dasar kimia.
Fase menanya
1. Antar siswa dalam
kelompoknya saling bertanya
tentang penemuannya
2. Siswa bertanya kepada guru
apabila ada hal tidak dipahami
dalam diskusi.
Fase mengeksplorasi
1. Masing – masing kelompok
berpikir dan berdiskusi
membahas materi yang telah
didapatkan untuk
dipresentasikan.
Fase mengasosiasi
1. Masing – masing kelompok
menyimpulkan hasil
Eksplorasinya
Fase mengkomunikasikan
1. Guru meminta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan hukum-
hukum dasar kimia yang
diperoleh masing-masing
kelompok pada fase
sebelumnya (selama diskusi
berlangsung guru berkeliling
memantau kerja dari tiap-tiap
kelompok)
Nama :
No. Absen :
Kelas/semester :
Sekolah :
NO INDIKATOR SKOR
1 2 3 4
1 Keberanian siswa dalam menyampaikan hasil
diskusi
2 Rasa percaya diri
3 Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
dari kelompok lain
4 Penggunaan bahasa dalam presentasi
Jumlah skor
Keterangan:
Keberanian siswa dalam menyampaikan hasil diskusi.
Skor 4 salah satu perwakilan dari anggota kelompok berani menyampaikan hasil
diskusi dengan jelas, tanpa ditunjuk.
Skor 3 salah satu perwakilan dari anggota kelompok ditunjuk untuk
menyampaikan hasil diskusi.
Skor 2 berani maju namun dengan rasa takut dan gugup.
Skor 1 tidak ada yang bersedia menyampaikan presentasi.
Rasa percaya diri
Skor 4 Rasa percaya diri tinggi, tegas, berani menatap audiensi.
Skor 3 Menyampaikan tegas tetapi tidak berani menatap audiensi.
Skor 2 Menyampaikan dengan ragu-ragu.
Skor 1 Tidak berani menyampaikan.
Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan kelompok lain.
Skor 4 Berani menjawab 2 atau lebih pertanyaan kelompok lain dengan jawaban
yang tepat dan mudah di pahami.
Skor 3 Berani menjawab 1 pertanyaan dari kelompok lain dengan jawaban yang
tepat atau menambah jawaban teman.
Skor 2 Berani menjawab namun jawaban kurang tepat.
Skor 1 tidak pernah menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
Penggunaan bahasa dalam presentasi.
Skor 4 Presentasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan tepat dan
komunikatif.
Skor 3 Presentasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia namun kurang tepat.
Skor 2 Presentasi dengan menggunakan bahasa campuran (Bahasa Indonesia dan
Bahasa Daerah)
Skor 1 Tidak menggunakan Bahasa Indonesia.
PENSKORAN:
Nilai = jumlah penskoran x 100%
16
Kriteria nilai:
Baik Sekali : 80 – 100
Baik : 70 – 79
Cukup : 60 – 69
Kurang : < 60
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
…
D
s
t
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran Stoikiometri
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum konsisten
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan konsisten
Indikator sikap bekerja sama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan
kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak memunculkan ide terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk memunculkan ide terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk memunculkan ide terhadap
proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan
konsisten.
Indikator sikap teliti dalam menyelesaikan pekerjaan individu maupun
kelompok.
1. Kurang baik jika melakukan berbagai kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan
individu maupun kelompok
2. Baik jika menunjukkan ketepatan dalam menyelesaikan pekerjaan individu maupun
kelompok tetapi masih belum konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan ketepatan dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan
individu maupun kelompok secara terus menerus dan konsisten
PENSKORAN:
Nilai = jumlah penskoran x 100%
12
Kriteria nilai:
Baik Sekali : 80 – 100
Baik : 70 – 79
Cukup : 60 – 69
Kurang : < 60