Anda di halaman 1dari 4

GALERI

Prof. Syamsul Bahri, S.H.

Komisi Yudisial RI
Pengawas Perilaku Hakim
Polemik antara batasan kewenangan pengawasan mekanisme pengawasan sendiri bagi para hakimnya. Di
yang dimiliki oleh Komisi Yudisial terus saja menjadi tengah saling klaim inilah maka perlu diatur batasan-
bahan perdebatan yang hangat. Beragam komentar batasan kewenangan antara Mahkamah Agung,
muncul mulai dari para hakim yang merupakan objek Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial dalam
pengawasan langsung dari Komisi Yudisial sampai melakukan pengawasan terhadap para hakim.
dengan para akademisi dan wakil rakyat khususnya Mengenai definisi dari perilaku hakim itu sendiri
anggota Komisi III DPR yang membidangi masalah diuraikan oleh Syamsul adalah tanggapan/respon
hukum. Di tengah-tengah proses pembahasan revisi individu yang terwujud dalam sikap, ucapan, tindakan
Undang-undang Mahkamah Agung, Mahkamah yang sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat. Ukuran
Konstitusi, dan Komisi Yudisial reporter Buletin Komisi kepatutan itu sendiri diukur berdasarkan nilai-nilai yang
Yudisial berkesempatan untuk mewawancarai Prof. hidup di dalam masyarakat. Salah satu contoh eksplisit
Syamsul Bahri, S.H pakar hukum tata negara dari Uni- dari pelanggaran perilaku hakim menurut Syamsul
versitas Hasanuddin. adalah dengan mengulur-ulur waktu sidang atau dengan
Menurut Prof. Syamsul kewenangan pengawasan melakukan jual beli perkara. Tindakan-tindakan demikian
Komisi Yudisial berada pada lingkup pengawasan menurutnya sangat pantas untuk diberikan sanksi yang
terhadap perilaku, kode etik dan martabat hakim. tegas agar dapat menumbuhkan citra positif dunia
Pembagian kewenangan pengawasan ini menjadi sangat peradilan di mata masyarakat.
penting untuk menghindari benturan antara pihak-pihak Apabila terdapat sinergi antara Komisi Yudisial,
yang mempunyai wewenang untuk melakukan Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi maka
pengawasan terhadap para hakim. Seperti telah diketahui diharapkan pengawasan terhadap para hakim bisa
berdasarkan pemberitaan-pemberitaan yang ada, selama berjalan efektif sehingga membawa dampak berkurangnya
ini Mahkamah Agung mengklaim lembaganya lah yang tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan di dunia
paling berwenang untuk melaksanakan pengawasan peradilan atau yang selama ini lebih populer disebut
terhadap para hakim. Sementara Mahkamah Konstitusi sebagai mafia peradilan. (dinal)
juga telah menyatakan bahwa lembaganya memiliki

Prof. Dr. Mahfud MD, S.H., SU:

Komisi Yudisial RI
Harus Membangun Opini Publik
Berbicara mengenai revisi UU KY No.22/2004 serta mungkin isi dari UU Foto: Tatang S/KY

“mafia peradilan” Prof. Mahfud MD mengatakan, secara KY itu yang berba-


normatif sebagai sebuah institusi komitmen DPR-RI haya, dalam artian
terhadap pemberantasan “mafia peradilan” dan revisi tiga tidak seperti yang kita
UU yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman itu harapkan bersama.
jelas tinggi. Tetapi secara personal sedikit sulit, karena Oleh karena KY ha-
tidak dapat dipungkiri bahwa di DPR-RI sejak awal rus berusaha dengan
memang sudah terbuka kemungkinan ada anggota DPR- keras membangun
RI yang menduduki jabatannya karena sponsor opini publik melalui
kepentingan, mereka dibiaya oleh “preman” kemudian pers untuk meng- Prof. Mahfud MD saat di wawancarai disela-
sela kegiatannya, di Jakarta
membela kepentingan “preman” yang membiayai mereka. gempur anggota-
Sekarang pun hal itu masih terjadi dan itu menjadi anggota DPR-RI yang kurang komitmennya terhadap
ancaman untuk proses pembangunan hukum di Indo- pemberantasan “mafia peradilan”. Hal ini dirasakan oleh
nesia. Prof Mahfud MD perlu dilakukan, karena anggota DPR-
Lebih lanjut Prof. Mahfud mengatakan, tidak perlu RI itu tidak takut polisi atau jaksa, mereka hanya takut
kuatir, karena pembahasan revisi UU KY, UU MA, UU pada wartawan.(do)
MK tidak akan stagnan atau terhenti. Hanya saja

BULETIN KOMISI YUDISIAL 35


GALERI
Bivitri Susanti, S.H.,LLM:

Memperpanjang Masa Jabatan Sendiri


Mematikan Regenerasi
”Secara prinsip hal itu bisa dikatakan salah, karena hakim agung memperpanjang usia pensiun mereka dan
perpanjangan jabatan tidak bisa dilakukan oleh diri mengangkat dirinya sendiri, hal ini menjadi sangat aneh
sendiri, perpanjangan sama halnya dengan rekrutmen, dan diluar kewajaran.
dan itu harus dilakukan oleh orang lain, atau lembaga Seperti diketahui MA pernah memperpanjang usia
yang independen”. Ungkap Bivitri Susanti, Direktur pensiun 10 hakim agung, termasuk Bagir Manan tahun
Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia 2005, kemudian hal itu dilakukannya lagi pada tahun
(PSHK) ketika ditanyakan tanggapannya mengenai 2007 dengan memperpanjang usia pensiunnya sendiri
perpanjangan usia pensiun hakim agung. Bivitri juga beserta tiga hakim agung lainnya, yakni Ketua Muda
mengutip Denny (Denny Indrayana, Direktur Indone- Perdata MA Harifin A Tumpa, Ketua Muda Pengawasan
sian Court Monitoring) bahwa proses rekrutmen calon MA Gunanto Suryono, dan Hakim Agung Mieke Komar.
hakim agung telah jelas tertuang dalam konstitusi, Budaya memperpanjang jabatan sendiri yang dilakukan
bahwa lembaga yang berwenang melakukan hal tersebut oleh Bagir Manan beserta beberapa stafnya
adalah Komisi Yudisial untuk kemudian di godok di DPR mengindikasikan bahwa proses tersebut dapat mematikan
setelah itu dilantik oleh Presiden sebagai administratur regenerasi hakim agung, padahal pembatasan usia hakim
negara. agung pada batasan usia tertentu pasti ada maksudnya
Pasal 14 UU No 22 tahun 2004 tentang KY menga- baik dari segi psikis maupun segi kesehatan. Selain itu
takan, apabila ada hakim agung yang hendak pensiun seseorang yang berada dalam jabatan tertentu secara terus
maka MA (Mahkamah Agung) harus menyampaikan hal menerus mempunyai tendensi lebih besar untuk
tersebut kepada KY paling lambat enam bulan sebelum melakukan kesalahan-kesalahan baik secara substansi
berakhirnya jabatan tersebut, tapi kenapa justru malah maupun secara perilaku. (jims)

Saldi Isra, S.H., MPA.:

Komisi Yudisial RI Harus Eksis


Beberapa waktu lalu pernah dilontarkan wacana untuk terus merapat dan Foto: Tatang S/KY

untuk menempatkan Komisi Yudisial (KY) di luar bab mendekati tokoh-tokoh


kekuasaan kehakiman dalam konstitusi. Wacana yang Komisi Hukum DPR yang
pertama kali dilontarkan oleh Djoko Sarwoko, hakim mempunyai komitmen ter-
agung yang juga juru bicara Mahkamah Agung ini hadap reformasi di bidang
dipandang oleh Saldi Isra sebagai dampak dari kurang peradilan. Hal ini agar
harmonisnya hubungan antara Komisi Yudisial (KY) eksistensi Komisi Yudisial
dengan Mahkamah Agung (MA). Tetapi wacana ini, dapat terus terjaga ber-
tambah Saldi lagi, tidak relevan bila melihat situasi dan kaitan dengan tengah
kondisi yang ada. Hal ini dikarenakan walaupun dibahasnya revisi Un-
pengertian mengenai kekuasaan kehakiman telah secara dang-Undang tentang
eksplisit didefinisikan di dalam UUD namun posisi Komisi Mahkamah Agung, Mah-
Yudisial secara langsung berhubungan dengan kekuasaan kamah Konstitusi dan Saldi Isra saat menjadi peserta Loka-
kehakiman. Oleh sebab itu pakar hukum tata negara dari Komisi Yudisial. (dinal) karya Pakar Hukum Tata Negara
Universitas Andalas ini menilai pengawasan bagi para
hakim oleh lembaga pengawas eksternal seperti Komisi
Yudisial memang mutlak ada. Bahkan Saldi sendiri
berpendapat Komisi Hukum di DPR juga pasti Tak ada gunanya mengatakan “kita telah
menginginkan pengawasan bagi para hakim. Walaupun melakukan yang terbaik”. Kita harus
diakui Saldi banyak anggota Komisi Hukum DPR yang
berprofesi sebagai advokat dan disinyalir punya
berhasil melaksanakan apa yang
hubungan “baik” dengan jajaran hakim namun advokat seharusnya kita laksanakan
juga punya kepentingan agar para hakim dapat diawasi. - Sir Winston Churchill -
Lebih jauh Saldi menyarankan agar Komisi Yudisial coba

36 BULETIN KOMISI YUDISIAL


GALERI

Komisi Yudisial
Republik Indonesia

PANITIA SELEKSI
CALON HAKIM AGUNG REPUBLIK INDONESIA
Nomor: 04/PENG/P.KY/III/2007

PERMINTAAN INFORMASI ATAU PENDAPAT TERTULIS MASYARAKAT


Menunjuk Pengumuman kami No. 03/PENG/P.KY/III/2007 tanggal 23 Maret 2007 tentang Pengumuman Hasil Seleksi Tahap II
(Seleksi Penilaian Karya Ilmiah, Karya Profesi Dalam Dua Tahun Terakhir, dan Legal Case Problem Solving) Bakal Calon Hakim
Agung Republik Indonesia, dengan ini kami meminta informasi atau pendapat tertulis masyarakat (dengan identitas yang jelas/
lampirkan fotocopy KTP) tentang integritas, kapasitas, perilaku, dan karakter bakal calon hakim agung yang saat ini sedang
mengikuti proses Seleksi Tahap III, yaitu sebagai berikut:

No. Nama Bakal Calon Hakim Agung Jabatan/Kedudukan Sekarang Kota


1 Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.Hum. Hakim Tinggi PT Bandung Bandung
2 Azi Ali Tjasa, S.H., M.H., H. Advokat di Bengkulu Bengkulu
3 Mulyoto, S.H., M.Kn. Notaris PPAT di Boyolali Boyolali
4 Abdul Wahid Oscar, S.H. Hakim Tinggi Pengawas MA RI DKI Jakarta
5 Achmad Ubbe, S.H., M.H., APU Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM Bidang Pengembangan Budaya Hukum DKI Jakarta
6 Agus Djunaidi Iskandar, S.H., M.H., H. Hakim Tinggi PT TUN Jakarta DKI Jakarta
7 Kimar Saragih Siadari, S.H. Wakil Ketua PT DKI Jakarta DKI Jakarta
8 M. Said Nizar, S.H., LL.M. Anggota Komisi Nasional HAM RI DKI Jakarta
9 Maqdir Ismail, S.H., LL.M., Dr. Advokat di Jakarta DKI Jakarta
10 Muhammad Askin, S.H., Prof. Dr. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Nasional Jakarta DKI Jakarta
11 R. Abdussalam, S.H., M.H., Prof. Dr. Drs. Guru Besar Tetap Bid. Hukum Pidana Univ. Tama Jagakarsa DKI Jakarta
12 R.O. Barita Siringoringo, S.H. Hakim Tinggi PT TUN DKI Jakarta DKI Jakarta
13 Robert Sahala Gultom, S.H., M.H. Pensiunan Jaksa DKI Jakarta
14 Satri Rusad, S.H. Panitera MA RI DKI Jakarta
15 Tjindra Parma Wignyoprayitno, S.H., M.H. Dekan Fakultas Hukum Universitas Jakarta DKI Jakarta
16 Her Basuki Sukendro, S.H. Ketua PT Jambi Jambi
17 R. Bukaidi Zulkifli, S.H., H. Ketua PT Kendari Kendari
18 Mohammad Saleh, S.H., M.H., Dr. H. Wakil Ketua PT Tanjung Karang Lampung
19 Sakurayati Trisna, S.H., M. H., Hj. Advokat di Lampung Lampung
Ketua PT Tanjung Karang (per tgl. 27 Maret 2007), sebelumnya Wakil Ketua PT
20 Suwardi, S.H. Lampung
Banten
Wakil Ketua PT Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, sebelumnya Wakil Ketua
21 Agustinus Loto Rungngu, S.H. Makassar
PT Maluku
22 Andi Abu Ayyub Saleh, S.H., M.H., Dr. H. Lektor Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar Makassar
23 M. Arsyad Sanusi, S.H., M.H., H. Ketua PT Sulawesi Selatan dan Barat, sebelumnya Ketua PT Kendari Makassar
24 I Ketut Suradnya, S.H. Ketua PT TUN Makassar Makassar
25 J.M.T. Simatupang, S.H. Hakim Tinggi PT Makassar Makassar

BULETIN KOMISI YUDISIAL 37


GALERI

26 Moh. Zaharuddin Utama, S.H. Ketua PT Manado, sebelumnya Wakil Ketua PT DKI Jakarta Manado
27 Anang Husni, S.H., M.S., Dr. Lektor Kepala Fakultas Hukum Universitas Mataram NTB Mataram
28 Mohammad Arif, S.H., H. Ketua PT Medan Medan
29 Jufri Ghalib, S.H., M.H., Drs. Wakil Ketua Mahkamah Syar'iyah NAD NAD
30 Djafni Djamal, S.H. Wakil Ketua PT Padang Padang
31 Aminuddin Umar R., S.H., H. Wakil Ketua PT Palangkaraya Palangkaraya
32 Jatinar Nababan, S.H., Prof. Dr. Hakim Tinggi PT Palembang, sebelumnya Hakim Tinggi PT Manado Palembang
33 Kornel Sianturi, S.H. Hakim Tinggi PT Palembang Palembang
34 Suparno, S.H. Wakil Ketua PT Palembang Palembang
35 Zainuddin Ali, M.A., Prof. Dr. H. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Tadulako Palu Palu
36 Misranto, S.H., M. Hum., Dr. Pembantu Rektor I Univ. Merdeka Pasuruan Pasuruan
37 Mukhtar Zamzami, S.H., M.H., Drs. H. Ketua PT Agama Pekanbaru Pekanbaru
38 R. Joedijono, S.H. Wakil Ketua PT Pontianak Pontianak
39 Resa Bayun Sarosa, S.H., M.H. Advokat di Probolinggo Probolinggo
40 Khalilurrahman, S.H., M.H., Drs. H. Ketua PT Agama Semarang Semarang
41 M. Zainal Imamah, S.H., M.H., Drs. H. Ketua PT Agama Surabaya Surabaya
42 Soedarto Radyosuwarno, S.H. Ketua PT TUN Surabaya Surabaya
43 Amir Mu'allim, M.A., Prof. Dr. Guru Besar Fakultas Ilmu Agama Islam Univ. Islam Indonesia Yogyakarta Yogyakarta
Wakil Ketua PT Yogyakarta (per tgl. 27 Maret 2007), sebelumnya Wakil Ketua
44 Nurganti Saragih, S.H., M.H. Yogyakarta
PT Jambi
45 Rusli Muhammad, S.H., M. H., Dr. Kepala Badan Pengembangan Akademik Univ. Islam Indonesia Yogyakarta Yogyakarta
46 Sudjito, S.H., M.Si., Prof. Dr. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Yogyakarta
47 Syahwidad S.F. Marbun, S.H., M.Hum., Dr. Dosen Fakultas Hukum Univ. Islam Indonesia Yogyakarta Yogyakarta

Informasi atau pendapat tertulis tersebut harus sudah diterima oleh Panitia Seleksi Calon Hakim Agung Republik Indonesia
paling lambat pada tanggal 12 April 2007 pukul 17.00 WIB, ke alamat:

Panitia Seleksi
Calon Hakim Agung Republik Indonesia
Wisma Indonesia Trading Company (ITC) Faksimili: (021) 3522532,
Jln. Abdul Muis No. 8 Lt. 5, Telp. (021) 3862178 e-mail: panitiaseleksi@komisiyudisial.go.id dan kmsydsl@yahoo.com serta eddyhaes@yahoo.com,
Jakarta Pusat – 10110 Website: http://www.komisiyudisial.go.id

Jakarta, 30 Maret 2007

KETUA,

M. BUSYRO MUQODDAS

38 BULETIN KOMISI YUDISIAL

Anda mungkin juga menyukai