Anda di halaman 1dari 4

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1 Apakah pemilik lahan “ sebagai pemilik lahan, kami dari 5-6 tahun lalu
melakukan pembelian lahan sudah membeli bibit, menanam, bahkan memberikan
serta penanaman bibit serta pupuk untuk tanaman karet. Hal ini berguna hingga
perawatan selama ini ? pohon karet tumbuh subur dan terawat “

2 Bagaimana cara “ Cara melakukannya adalah pertama batang karet


pengumpulkan getah karet ? tersebut dipahat terlebih dahulu sama seperti
perlu waktu berapa lama pemahatan biasanya setelah itu jika sudah dipahat
untuk 1 pohon karet untuk di semua diendapkan selama kurang lebih satu jam
sadap ? untuk menunggu getah karet yang keluar hingga
tidak menetes lagi barulah biasa melakukan
penggambilan getah karet secara keseluruhan pada
bagian yang sudah dipahat.
Kemudian ambil getah karet dalam tempat
penampungan karet yang berisi getah karet
kemudian letakan kedalam ember yang berisi air
dengan campuran soda api, soda api berguna agar
air atau getah karet yang sudah diambil dan
dimasukan ke dalam ember tidak cepat beku,
untuk semua getah karet yang sudah diambil dari
tempat penampungan karet dan sudah diletakan
dalam ember kemudian dimasukan lagi ke dalam
bak atau kas getah karet untuk diolah dan diproses
membentuk kepingan karet yang siap untuk
dijual.
“ Pemilik kebun karet di Kutai Kartanegara rata-rata
menyerahkan lahan karetnya kepada petani
penggarap, pemilik lahan melakukan perjanjian
kerjasama dengan petani penggarap dan tidak
menggarap sendiri kebun karetnya, dikarenakan
pemilik lahan yang kurang waktunya untuk bisa
menggarap kebun karetnya sendiri.”

3 Sejak kapan pohon karet Dari tahun 1999, awal mula penanaman bibit karet
ditanam dilahan anda ? oleh pemilik lahan hingga menunggu 5 sampai 6
tahun barulah karet dapat diambil hasilnya dengan
cara menyayat kulit kayu karet tersebut. Kulit kayu
tersebut akan keluar getah dan getah tersebut yang
nantinya akan dijual
4 Bagaimana proses penorehan “Proses menoreh oleh petani penggarap ini ada
getah karet oleh penggarap ? yang dilakukan setiap hari dan ada juga yang tidak.
Petani penggarap menoreh biasanya dilakukan pagi-
pagi sekali. Setelah melakukan penorehan dalam
beberapa menit atau jam barulah petani pengarap
melakukan proses pengentalan getah karet dengan
cara memberikan obat pengental karet, agar getah
karet di dalam botol atau semacamnya yang telah
tertampung setelah proses penorehan dapat cepat
mengental. Proses pemberian obat pengental karet
ini dilakukan petani penggarap untuk mencegah
apabila terjadinya hal-hal yang dapat tidak
diinginkan seperti, hujan yang tiba-tiba turun,
karena apabila getah karet yang terkena air hujan
tersebut belum mengental dan tercampur air hujan
sebelum obat pengental karet diberikan, maka getah
karet tersebut akan mencair dan tidak menjadi apa-
apa, dan itu merugikan petani penggarap.”
Kebutuhan petani penggarap sendiri konsumsi dan
alat turih itu disiapkan sendiri oleh petani
penggarap.
5 Bagaiman bentuk perjanjian kalau saya lakukan itu secara lisan saja, kemudian
oleh pemilik lahan dan kita anggap mereka memang jujur, karena saya pun
penggarap lahan ? juga tidak bisa mengawasi penuh, pokoknya saya
berikan kepercayaan saja, karena kalau saya bilang
kejujuran itu adalah hal yang paling utama.
“Dari awal, saya hanya menggunakan penjanjian
lisan, karena saya kenal pemilik lahan dan pemilik
lahan sudah percaya dengan saya, sehingga saya
terus yang menorah getah karet sejak 2 tahun yang
lalu.

6 Penyerahan lahan kebun kaet Jadi memang yang pertama, sebenarnnya waktu
kepada penggarap ? saya tidak memungkinkan untuk menggarap sendiri,
yang kedua setidaknya bisa memberikan pekerjaan
kepada orang lain yang mana orang tersebut tidak
memiliki pekerjaan tetap
pertama, saya seorang pegawai yang memang tidak
cukup waktu untuk menyadap sendiri. Yang kedua,
memang yang lebih penting lagi sebenarnya ya saya
igin berbagi kepada masyarakat lingkungan atau
tetangga supaya mereka juga mendapatkan
lapangan pekerjaan
ya yang pertama mungkin kita gak punya waktu
juga mau ngerjakan sendiri, yang kedua mungkin
tujuannya supaya ada sebagian masyarakat yang
tidak memiliki lahan bisa menikmati hasilnya juga
7 apakah ada jangka waktu dari awal tidak ada jangka wattu dalam saya
kerja yang ditetapkan kepada menggarap getah karet sampai sekarang
petani penggarap tidak ada kontrak kerja antara saya dan pemilik
lahan, semua hanya berdasarkan lisan. Jadi selama
ini sebisa saya saja menggarap kebun karet lahannya
pemilik.

8 Kewajiban pemilik lahan Kalau dari alat itu yang siapkan penggarapnya
sendiri, tapi kalau yang menyiapkan obat pengental
karet itu saya selaku pemilik lahannya
“ kalau alat kami sendiri yang sedaiakn, tetapi obat-
obatan dan pupuk pemilik lahan yang
menyiapkannya. Kami menyediakan tenaganya saja
untuk alat menorah serta pengental saya
menyediakannya sendiri

9 Hak dan kewajiban pemilik Jadi ya hak saya selaku pemilik lahan tentunya
lahan adalah hasil dari pada penjualan getah karet itu,
sama juga petani pengarap haknya ya bagi hasil atas
pekerjaannya selama dia garap karet itu, terkecuali
memang kalau kaya kebersihan lahan kebun ya itu
kan termasuk kewajibannya, karena kan dia yang
merawat kebunnya, saya menyerahkan sepenuhnya
untuk merawat kebun itu, jadi ya anggap aja kebun
karet itu kaya miliknya sendiri lah
10 Pembagian hasil Pertama saya selaku pemilik lahan artiaannya bagi
hasilnya dimana bagi hasil itu 50:50 dari hasil
penjualan, jadi bagi hasilnya itu berupa uang
Bagi hasilnya setengah-setengah saja, biasanya
kami kumpulkan hasil getah karet hingga satu
minggu lalu kami bawa kepengepul
11 Hasil ditentukan dengan Iya sepengetahuan sama-sama
sepengetahuan masing- Ya ada kami bagi 3, soalnya memang yang ditoreh
masing ini getah hutan, jadi sulit torehnya kan. Jadi sesuai
dengan penjanjian saja, sambil sesekali saya datang
memantau, artinya saya mempercayakan
sepenuhnya kepada penggarap untuk melakukan
menorehan getah karet dilahan saya
bagi hasil nya 75:25, 75% bagian petani penggarap,
25% bagian nenek, soalnya getah alam, kebanyakan
orang tidak mau toreh karena susah diturih.
Makanya bagi hasilnya segitu, batang karet itu
sudah rusak-rusak sudah, salah-salah pisau turih
kita yang patah
bagi hasilnya sudah disepakati bersama bukan
sepihak aja yang mau segitu bagi hasilnya, soalnya
ini karet alam bukan karet unggul yang kaya disini,
kalau karet unggul memang setengah-setengah aja
bagi hasilnya, karena menorehnya enak juga kan”.

12 Permasalahan atau kalau sejauh ini sih belum ada, selama ini baik-baik
perselisihan saja, mulai dari hasil hingga pembagian tidak ada
masalah, kalaupun ada semua diselesaikan secara
kekeluargaan
selama ini tidak ada masalah apa-apa, pemilik
lahan juga mudah untuk hubungi kami penggarap
lahan karetnya, jadi tidak ada masalah sama sekali

Anda mungkin juga menyukai