Anda di halaman 1dari 24

Edisi Kedua

KOMPOS
MANFAAT DAN CARA MEMBUATNYA

pengembalian sisa-sisa tanaman ke dalam tanah dalam bentuk kompos


merupakan upaya CERDAS untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
sehingga produktivitas tanah dapat terjaga sepanjang masa

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN


KEMENTERIAN PERTANIAN

2017
Penanggungjawab:

Kepala Balai besar Penelitian DAN PENGEMBANGAN


SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN (BBSDLP)

Penyusun:

Edi Husen

ilustrasi, IDE CERITA, DAN dISAIn:

Edi Husen

Diterbitkan oleh:

BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN


Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian

Jl. Tentara Pelajar No. 12


Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Bogor 16114

Telp (0251) 8323012, Fax (0251) 8311256


Email: bbsdlp@litbang.pertanian.go.id
Website: http://bbsdlp.litbang.pertanian.go.id

EDISI KEDUA (2014)

ISBN: 978-979-9474-63-6

Dicetak ulang dengan biaya dari DIPA BBSDLP TA 2017


KATA PENGANTAR
Komik kompos ini diterbitkan kembali dengan menambahkan beberapa
perbaikan terutama pada informasi syarat mutu kompos sesuai dengan
Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011 dan tampilan gambar.
Penerbitan ini juga sebagai respon dari banyaknya permintaan tentang
informasi ringkas, praktis, menarik, dan mudah dicerna oleh masyarakat
umum terhadap berbagai inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Badan
Litbang Pertanian.
Seperti bahan organik lainnya, kompos memegang peranan penting
dalam meningkatkan kesuburan tanah karena kompos memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah, sehingga keberlanjutan produktivitas tanah dapat
terjaga sepanjang masa. Sumber bahan kompos sangat banyak terutama dari
sisa hasil panen, seperti jerami padi, daun dan batang jagung ataupun dari
daun sayuran dan buah yang tidak terpakai. Pengomposan sisa-sisa hasil
panen ini dan komposnya dikembalikan ke tanah akan meningkatkan bahan
organik tanah dan sekaligus mengembalikan sebagian unsur-unsur hara
(makro-mikro) yang terkandung dalam sisa hasil panen tersebut. Dengan
praktek seperti ini, maka penggunaan pupuk buatan dapat dihemat.
Kepada penyusun dan semua pihak yang telah bekerja untuk
menerbitkan komik kompos ini saya ucapkan terima kasih. Semoga komik
kompos ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2014


Kepala BBSDLP,

Dr. Dedi Nursyamsi, M.Agr


MEMBAKAR JERAMI DAN SISA-SISA TANAMAN LAINNYA sama dengan
MENYIA-NYIAKAN UNSUR HARA YANG DIKANDUNG bahan organik tersebut.
BILA DIKOMPOSKAN DAN DIKEMBALIKAN KE dalam TANAH AKAN MENINGKATKAN
Kandungan BAHAN ORGANIK tanah DAN MENGHEMAT PENGGUNAAN PUPUK

Bahan organik itu apa Pak?

Apa manfaatnya?

Bahan organik adalah sisa-sisa


tanaman dan hewan yang sudah
mati. Manfaatnya sangat banyak.
Sore ini kita bahas bersama di
rumah Pak Kades.

1
Tolong beritahu yang lain,
sore ini kita membahas Wah penting
bahan organik dan kompos juga nih . . .

Kalo bisa sekalian


bahas cara membuat
kompos ya Pak

Katanya, membakar jerami


Saya sebenarnya
sama dengan bakar uang. sudah tahu, tapi ..

Hadirin yang saya hormati, mari kita simak


uraian tentang pentingnya bahan organik dan
cara membuat kompos dari Bapak petugas

2
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang saya hormati, bahan organik merupakan
salah satu bahan penyusun tanah. Bahan organik ini berasal dari sisa-sisa
tanaman dan hewan yang telah mati yang kemudian melapuk dan selanjutnya
membentuk humus. Bahan organik berperan penting dalam merekatkan butir-
butir tanah, menyimpan air, menyediakan unsur hara dan memegangnya
sehingga tidak mudah hilang. bahan organik merupakan sumber energi bagi
kehidupan organisme tanah yang menjalankan berbagai proses penting di
dalam tanah dan membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman.

secara perlahan bahan


organik di dalam tanah
akan berkurang. Bila
tidak ditambah, tanah
akan menjadi kurus,
mudah hanyut, dan
akhirnya tandus
sehingga tidak mampu
lagi mendukung
pertumbuhan tanaman.

Bagaimana cara meningkatkan


Caranya dengan mengembalikan bahan organik tanah?
sisa-sisa tanaman ke dalam tanah,
bisa dalam bentuk segar atau
dikomposkan terlebih dahulu.

Kenapa perlu
dikomposkan?

3
Perlu nih
dicatat

Ada bahan tanaman yang tidak mudah lapuk,


seperti jerami atau daun dan batang jagung.
Bila diberikan langsung, maka perlu menunggu
sampai bahan tersebut lapuk. bila belum lapuk,
tanah belum baik ditanami karena akan terjadi
persaingan unsur hara antara organisme
pengompos dan tanaman.

Ada beberapa cara pengomposan.


Bagaimana cara
Salah satunya pengomposan di
mengomposkannya?
atas permukaan tanah (aerobik).

Bahannya apa
saja pak?

4
bahan yang diperlukan untuk membuat kompos, antara lain:

- bilah bambu atau ranting kayu untuk membuat bak kompos.

- jerami atau daun dan batang jagung. bahan ini bisa dipotong-potong
atau dicacah dahulu agar pengomposan bisa lebih cepat.

- mikroba pengompos.

- plastik warna gelap atau yang tidak tembus cahaya untuk menutup
kompos.

- air dan ember

saat ini banyak mikroba pengompos


yang dijual di toko/kios saprodi.

Kalau sulit dapat mikroba pengompos,


bagaimana Pak?

cara terbaik adalah menggunakan mikroba pengompos agar proses


pengomposan lebih cepat dan hasilnya lebih terjamin. Mikroba pengompos
bisa diperoleh di toko saprodi. Bila tidak ada, terpaksa pakai cara lama,
yaitu tanah dicampur dengan pupuk kandang masing-masing 1 karung
(ukuran karung terigu). Hanya jangka waktu pengomposan lebih lama.

5
saya petani sayuran,
selama ini saya selalu
pupuk kandang juga
pakai pupuk kandang,
bahan organik...itu bukti
hasilnya lumayan Pak.
manjurnya bahan organik

bila cukup waktu


besok mampir
ke kebun kami pak

pak kades punya


plastik terpal kan?
besok pinjam dulu

ya silakan ...
jangan lupa siapkan
bahan untuk bak
kompos. tapi jerami
yang ada sudah pada
kering, bagaimana?
katanya tadi
tidak masalah.
yang penting
dibasahi dulu

6
keesokan harinya.
lokasi pembuatan kompos memang
sebaiknya dekat dengan lahan agar
kompos yang sudah jadi bisa langsung
ditabur, jadi hemat waktu dan tenaga

Ember buat
nyiram mana?

Nah ... bapak-bapak dan ibu-ibu......


bak kompos dibuat seperti ini....
tinggi 1 meter, lebar 1 meter,
panjang boleh lebih dari 1 meter.
yang penting tinggi dan lebarnya
tidak lebih dan tidak kurang dari
1 meter

ada dua bagian yang terbuka,


yaitu bagian samping untuk
memasukkan jerami dan bagian
atas untuk menutup bak kompos.
bagian ini ditutup terakhir.

7
jerami atau bahan yang mau dikomposkan
bisa dipotong-potong dulu agar proses
pengomposan lebih cepat. bersihkan
jerami dari potongan kayu atau ranting.
bila jeraminya kering bisa direndam atau
disiram air.

Namun, bila tidak mau repot,


jerami bisa langsung dimasukkan
ke bak kompos, kemudian
disiram air lapis demi lapis.

kenapa ukuran bak kompos


harus 1 meter kali 1 meter?

kalau kurang dari 1 meter biasanya


tidak terbentuk panas. kalau lebih
dari 1 meter, peredaran udara tidak
rata, kecuali diberi udara melalui
bambu atau paralon yang dibolongi
dan diletakkan di tengah-tengah
kompos.

8
siapkan mikroba pengompos.
mikroba pengompos ada yang
dijual dalam bentuk padat
ukuran setengah sampai satu
kilo dan bentuk cair ukuran
setengah sampai satu liter.

mikroba pengompos
dalam bentuk padat
bisa dilarutkan dulu
dengan air bersih
di dalam ember.

dosis penggunaan
untuk 1 meter kubik
bahan kompos biasanya
satu kilo atau satu liter
mikroba pengompos.
ikuti dosis yang tertera
dalam brosur kemasan

nama atau merek mikroba


pengompos, Apa saja pak?

ya... dan harganya


berapa biasanya?

wah... nama dan harganya bermacam-


macam. yang penting belilah merek
yang sudah terdaftar di kementerian
pertanian karena mutunya sudah diuji.

9
urutan pembuatan kompos

masukkan jerami ke dalam


bak kompos lapis demi lapis
setebal 20 senti tiap lapisan.
kemudian siram dengan air
sampai basah.

percikkan mikroba pengompos


di atas tiap lapisan tumpukan
jerami secara merata.

10
di sini belum rata nih
nanti belang-belang ha .. ha..
akhirnya
turun
tangan
juga..

isi bak kompos sampai penuh dan


percikkan sisa mikroba pengompos.
kemudian tutup bagian samping dan
atas bak kompos dengan bilah bambu
atau kayu yang sudah disiapkan

11
selanjutnya bak kompos
ditutup dengan plastik
gelap tidak tembus cahaya

supaya tidak
diganggu ternak
barangkali

agar air hujan tidak


mengumpul, ada baiknya
bagian atas bak kompos
dibuat miring seperti ini

oh maksudnya
begitu !?

12
perlu diingat bahwa kompos ini harus
dibalik tiap minggu. caranya, setengah
bagian atas dipindah ke bawah dan
setengah bagian bawah dipindah ke atas.
kan ada bagian bak kompos yang bisa
dibuka dan ditutup

berapa lama jadi


kompos pak?

ya.. dan berapa


kuintal jadinya?

bila mikroba pengomposnya baik dan proses pengomposan berjalan


sempurna, maka dalam waktu dua sampai tiga minggu kompos sudah jadi.
untuk tiap satu meter kubik jerami yang dikomposkan, hasilnya adalah
sekitar lima sampai enam kuintal. jadi, bahan jerami yang tadinya penuh
dalam bak kompos akan tinggal kurang dari setengahnya.

Pada minggu pertama, yaitu pada waktu pembalikan, serat jerami masih
jelas terlihat. pada minggu berikutnya serat sudah mulai berkurang dan
warna mulai kehitaman.

kompos yang sudah jadi akan berwarna coklat kehitaman dan aroma tidak
berbau busuk. serat jerami walau masih terlihat tapi sudah tidak banyak.

0 hari
7 hari 14 hari

13
apa masih ada yang
belum jelas
mohon ulangi lagi
urutannya Pak?

untung ada
yang tanya,
saya juga
lupa lagi

urutan pembuatan kompos jerami:

- siapkan bak kompos dari bilah bambu atau kayu.


bentuk bak kotak persegi ukuran 1 x 1 x 1 meter.

- larutkan mikroba pengompos yang berbentuk


padat dengan air bersih di dalam ember.

- sebar jerami lapis demi lapis ke dalam bak


kompos. tebal lapisan tidak lebih dari 20 senti
agar mikroba pengompos tersebar merata.

- tiap lapisan disiram air sampai basah, kemudian


beri larutan mikroba pengompos dengan cara
dipercik-percikkan merata di permukaan jerami.

- isi bak kompos sampai penuh, kemudian tutup


dengan plastik warna gelap. miringkan tutup
bak pengompos agar air hujan tidak mengumpul
di atas bak pengompos.

- bila cuaca panas dan kering, periksa kompos,


bila jerami kering percikkan air secukupnya.

- tiap minggu, balikkan jerami, setengah bagian


atas dipindah ke bawah dan setengah bagian
bawah dipindah ke atas.

14
Kenapa bahan kompos
mesti ditutup plastik
warna gelap?

agar tidak langsung terkena sinar matahari


yang bisa mengganggu proses pengomposan.
penutupan plastik ini juga untuk menjaga
panas tidak lepas keluar, sehingga panas yang
timbul bisa membunuh bibit penyakit dan benih
gulma (rumput liar).

nah... bapak-bapak dan ibu-ibu. perlu kita bedakan antara pelapukan biasa
dan pengomposan. pengomposan adalah suatu proses pelapukan atau
perombakan bahan organik secara terkendali. sedangkan pelapukan biasa
adalah proses perombakan bahan organik secara alami yang prosesnya
bisa menghasilkan produk peralihan yang dalam banyak kejadian sering
menimbulkan aroma tidak sedap. contohnya seperti tumpukan sampah
yang mengalami perombakan secara perlahan.

jadi... bila nanti kompos yang


kita hasilkan beraroma tidak
sedap, berarti proses
pengomposan berjalan tidak
sempurna dan kualitas kompos
yang dihasilkan juga buruk.

15
kompos yang sudah jadi bisa langsung diberikan pada
waktu pengolahan tanah. dosis kompos tidak mengikat,
bisa satu sampai dua ton per hektar. yang penting bisa
ditambahkan setiap saat bila kompos tersedia.

di kebun saya air


sulit dan jauh, untuk lokasi sulit air, pengomposan
jadi bagaimana pak? bisa dilakukan di dalam tanah atau
pengomposan tanpa udara (cara
anaerobik). caranya berbeda dengan
yang sudah kita praktekkan. di lain
waktu kita bahas dan praktekkan.

16
- saat ini pemahaman PETANI tentang pentingnya bahan
organik UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAH terus
meningkat.

- mikroba pengompos komersial juga sudah banyak dijual di


toko saprodi.

- berbagai produsen pupuk juga memproduksi BERBAGAI pupuk


organik, TERMASUK kompos. sumber bahan untuk pembuatan
kompos juga beragam. ada yang berasal dari SISA-SISA
pertanian, ada pula yang memanfaatkan sampah kota.

- untuk menjamin mutu kompos, kementerian pertanian


menerbitkan peraturan syarat teknis pupuk organik.

17
syarat teknis pupuk organik
Permentan no. 70/perMENTAN/SR.140/10/2011

- kadar C-organik: > 15% (bentuk padat), > 6% (bentuk cair)

- C/N rasio: 15 - 25

- Bahan ikutan (kerikil, beling, dll): < 2

- Kadar air: 15 - 25%

- Kadar logam berat: As <10 ppm, Hg <1 ppm, Pb <50 ppm, Cd <2 ppm

- pH: 4 - 9

- HARA MAKRO (N + P2O5 + K2O): > 4%

- Mikroba KONTAMINAN: MASING-MASING <102 MPN/G

- HARA mikro: FE TOTAL <9000 PPM ATAU FE TERSEDIA <500 PPM,


MN <5000 PPM, ZN <5000 PPM

18
pengembalian sisa-sisa tanaman ke dalam
tanah dalam bentuk kompos akan
meningkatkan kandungan bahan organik tanah,
memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah
sehingga tingkat kesuburan tanah terus
meningkat dan lingkungan pertanian yang
sehat dapat terus terjaga sepanjang masa
SINGSINGKAN LENGAN BAJU
TURUN KE SAWAH
SUKSESKAN SWASEMBADA PANGAN

kontak:
BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN (BBSDLP)
Jl. Tentara Pelajar No. 12
Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Bogor 16114
Telp (0251) 8323012, Fax (0251) 8311256
Email: bbsdlp@litbang.pertanian.go.id
Website: http://bbsdlp.litbang.pertanian.go.id

Anda mungkin juga menyukai