Proposal Oke
Proposal Oke
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan acuan
bagi semua pihak yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
F. Definisi Operasional
1. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Keberhasilan kepala sekoah dalam melaksanakan tugasnya
tergantung pada kepemimpinannya. Efktifitas pengelolaan bidang garapan
sekolah dan kegiatan pembinaan tergantung pada efektivitas kerja personel
sekolah. Sementara efektivitas kerja personel ditentukan oleh
kepemimpinan kepala sekolah. Apabila kepala sekolah mampu
menggerakkan, membimbing,, dan mengarahkan para personel secara
tepat akan bisa membawa organisasi sekolah ke arah keberhasilan yang
optimal.1
2. Peningkatan Mutu Pendidikan
Peningkatan mutu sekolah merupakan suatu strategi untuk
memperbaiki mutu pendidikan melalui pengalihan otoritas pengambilan
keputusan dari pemerintah pusat kedaerah dan kemasing-masing sekolah.
Dengan demikian, kepala sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua
mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap proses pendidikan, dan
mempunyai tanggung jawab untuk mengambil keputusan yang berkaitan
dengan pembiayaan, personal, dan kurikulum sekolah (Myers dan Stonehil
dalam Nurkolis, 2003)
G. Kajian Pustaka
dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa
kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.
Allah berfirman: "Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam
bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga)
dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak
mengenai orang yang zalim". (QS. Al-Baqarah [2]: 124)
b. Gaya Partisipatif
d. Standar Mutu
Standar Mutu Pendidikan di Indonesia ditetapkan dalam suatu
Standardisasi Nasional dan dikenal dengan Standar Nasional
pendidikan Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1
ayat (1) memberikan pengertian bahwa. Standar Nasional Pendidikan
(SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan diseluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Jerry
H. Makawimbang (2011: 62-63) Standar Nasional Pendidikan
tersebut meliputi:
1. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteri tentang
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kiajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
3. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada stu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria
pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta
pendidikan dalam jabatan.
5. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboraturium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkrasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasidan komunikasi.
6. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiata pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan
7. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen
dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama
satu tahun.
8. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrument penilaian hasil belajar peserta didik.
H. Metode Peneletian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian tentang happiness (kebahagiaan) pada lansia
yang tinggal diwisma lansia ini menggunakan pendekatan kualitatif,
di mana pendekatan ini cenderung mengarah pada metode penelitian
secara deskriptif (berupa kata-kata tulisan). Bogdan dan Taylor
(dalam Moleong, 2005) mendefinisikan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Dan dasar teoritisnya menggunakan pendekatan
fenomenologis, disini peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan
kaitan-kaitannya terhadap orang yang mengalaminya. Moleong
(2005), seorang peneliti yang mengadakan penelitian kualitatif
biasanya (yang lazim pada penelitian klasik) berorientasi pada teori
yang sudah ada.
Metode penelitian kualitatif (Sugiyono, 2011) adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai
lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data digunakan secara
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kasus (life history) yaitu happiness (kebahagiaan) lansia yang
tinggal diwisma lansia.Penelitian studi kasus dilakukan untuk
memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna
sesuatu dari obyek yang diteliti.
Studi kasus di definisikan (Punch dalam Poerwandari, 2005)
sebagai fenomena khusus yang hadir dalam suatu konteks yang
terbatasi (bounded context), meski batas-batas antara fenomena dan
konteks tidak sepenuhnya jelas. Kasus itu dapat berupa individu,
peran, kelompok kecil, organisasi, komunitas atau bahkan suatu
bangsa. Pendekatan studi kasus membuat peneliti dapat memperoleh
pemahaman utuh dan terintegrasi mengenai interpretasi berbagai
fakta dan dimensi dari kasus khusus tersebut.
Dalam pendekatan/ penelitian studi kasus, metode
pengumpulan data dapat dilakukan dari berbagai sumber dengan
beragam cara, bias berupa observasi, wawancara, maupun studi
dokumen/karya/produk tertentu yang terkait dengan kasus.
2. Kehadiran Peneliti
Dalam Penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan
orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Dan penelitian
kualitatif juga menempatkan manusia (Penelitian) sebagai instrumen
kunci.Peneliti dalam penelitian kualitatif (dalam Sasmita, 2009)
merupakan alat pengumpul data dan kedudukannya cukup rumit,
sealigus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis
dan akhirnya sebagai pencetus hasil penelitian (dirundingkan) bersama
subyek (karaterstik penduduk kualitatif). Keterlibatan penelitian sebagai
instrumen kunci bersifat langsung di seluruh proses penelitian, mulai
dari awal sampai akhir penelitian. Melalui hal tersebut, diharapan data
yang diperoleh akan lebih falid.
4. Sumber Data
Data yang peneliti kumpulkan dalam peneitian ini (Moleong,
2005) mengacu pada fokus penelitian. Yaitu aspek psikologi yang
berakitan dengan kebahagiaan hidup subyek penelitian yang tinggal di
wisma lansia. Pencatatan sumber data utama yang dilakukan oleh
peneliti adalah yang berkenaan dengan subyek penelitian yang tinggal
di wisma lansia.
Berkaitan dengan hal itu, jenis data dibagi ke dalam kata-kata
dan tindakan orang-orang yang diamati atau di wawancarai merupakan
sumber data utama. Sumber data utama di catat melalui catatan tertulis
atau melalui perekaman video/ audio tapes, pengambilan foto, atau film.
Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan
merupakan hasil dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya.
5. Prosedur Penelitian
terjadi.
.
38
DAFTAR PUSTAKA