Disusun Oleh
Nama / NIM :
HASLINDA (11409716042)
Nama : Haslinda
Nim : 11409716042
Tingkat : III B
Telah Menyelesaikan Laporan Pendahuluan Tentang Kejang Demam Di Ruang IGD RSUD
Idaman Banjarbaru.
Mahasiswa
Haslinda
( 11409716042 )
Mengetahui
Pembimbing CI Pembimbing CT
LAPORAN PENDAHULUAN
KEJANG DEMAM
I. Konsep Teori
A. Pengertian
suhu tubuh (suhu tubuh rektal diatas 38 oC) yang disebabkan oleh proses
tubuh diatas 38 oC per rektal) tanpa adanya infeksi saluran saraf pusat atau
neurologis akut lainnya sangat penting” (Fallah & Golestan, 2008: 129-
132).
(Sumber: Dimazsetiadi.wordpress.com)
Sistem saraf pusat, meliputi meliputi otak yaitu suatu alat tubuh
alat tubuh. Bagian dari saraf sentral yang terletak didalam rongga
b. Pelindung otak
c. Bagian-bagian otak
Bagian otak terdiri dari:
2) Diancephalon
Berpasangan (kanan dan kiri) bagian atas dari otak yang mengisi
lebih dari setengah masa otak. Permukaannya berasal dari bagian yang
occipitalis, mengandung area visual yang menerima sensasi dari mata. Lobus
area yang mengirim impuls ke otot skeletal. Broca’s area yang terlibat
ketrampilan.
f. Ventrikel otak
dan trauma. Menghantar makanan kesistem saraf pusat. Ada tiga jenis
sensorik (saraf afferent), yaitu membawa impuls dari otak dan medulla
impuls dari otak dan medulla spinalis ke perifer. Saraf campuran, yang
mengandung serabut motorik dan sensorik, sehingga dapat
g. Medulla spinalis
komunikasi antara otak dan semua bagian tubuh dan berperan sebagai:
h. Hipotalamus
i. Talamus
Talamus berada pada salah satu sisi pada sepertiga fentrikel dan
diterima semua impuls memori, sensasi dan nyeri melalui bagian ini.
serebri.
k. Kelenjar hipofisis dianggap sebagai masker kelenjar karena sejumlah
bagian otak yang tiga kali lebih sering timbul tumor pada orang
dewasa.
1) Pirogen endogen
2) Pengatur suhu
1995).
C. Etiologi
kemih.
e. Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan, yang tidak
E. Patofisiologi
Infeksi yang terjadi pada jaringan diluar kranial seperti tonsilitis, otitis
Naiknya suhu di hipotalamus, otot, kulit dan jaringan tubuh yang lain
merangsang perpindahan ion natrium, ion kalium dengan cepat dari luar
sel menuju kedalam sel. Peristiwa inilah yang diduga dapat menaikan fase
gula darah, elektrolit, urinalisis, dan biakan darah, urin atau feses.
pada:
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada kejang demam yang tidak khas,
misalnya: kejang demam kompleks pada anak usia lebih dari 6 tahun,
Tingginya angka morbiditas dan mortalitas diantara bayi baru lahir yang
mengalami kejang berkaitan langsung dengan keparahan factor etiologic yang memliki
keterkaitan erat dengan kerusakan otak permanen. Asfiksia perinatus, perdarahan
intraventrikel yang parah,dan malformasi serebrum khusunya memiliki dampak yang
buruk terhadap perkembangan saraf.
Kejang rekuren dari pertama kehidupan yang mengganggu pernafasan dan jadwal makan
dikaitkan dengan peningkatan morbiditas, terutama jika skor apgar pada menit kelima
rendah. EEG yang normal pada awal kejang berkaitan erat dengan prognosis yang baik.
Sebaliknya beberapa pola EEG pada bayi cukup bulan,termasuk spikes multifocal atau
proses iktus, aktivitas latar suppression burts, dan rekaman isoelektrik biasanya
mengisaratkan prognosis yang fatal atau kecacatan otak pada lebih 90% kasus.
Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat,prognosisnya baik dan tidak
menyebabkan kematian.Dua penyelidikan masing-masing mendapat angka kematian
0,46% dan 0,74%.
Dari penelitian yang ada, Frekuensi terulangnya kejang berkisar antara 25%- 50%,yang
umumnya terjadi pada 6 bulan pertama. Apabila melihat kepada umur, jenis kelamin dan
riwayat keluarga mendapatkan :
- Pada anak berumur kurang dari 13 tahun, terulangnya kejan pada wanita 50% dan
pria
33%.
- Pada anak berumur antara 14 bulan dan 3 tahun dengan riwayat keluarga adanya
kejang,terulang kejangnya adalah 50%, sedang tanpa riwayat kejang25%
Hemiparesi biasanya terjadi pada penderita yang mengalami kejang lama
(berlangsung dari setengah jam) baik bersifat umum ataupun fokal.kelumpuhannya sesuai
dengan fokal yang terjadi.
Mula-mula kelumpuhan bersifat flasid,tetapi setelah 2 minggu timbul
spastisitas.Millichap melaporkan dari 1190 anak menderita kejang demam hanya 0,2%
saja yang mengalami hemiparesis sesudah kejang lama.
Dari suatu penelitian terhadap 431 penderita dengan kejang demam
sederhana,tidak terdapat kelainan pada IQ,tetapi pada penderita kejang demam yang
sebelumnya telah terdapat gangguan perkembangan atau kelainan neurologis akan
didapat IQ yang lebih rendah dibanding dengan saudaranya Apabila kejang demam
diikuti dengan terulangnya kejang tanpa demam ,retardasi mental akan terjadi 5 kali lebih
besar.
H. Penatalaksanaa keperawatan
(terjadi fleksi sendi siku), trisep (terjadi ekstensi sendi siku), patella
apabila hiper refleks berarti ada kelainan pada upper motor neuron
neuron.
tekanan dagu dan tidak menempel atau mengenai bagian dada maka
2009).
II. Konsep Dasar Keperawatan
A. Pengkajian
a) Riwayat penyakit
adanya demam yang dialami oleh anak (suhu rektal diatas 38 oC).
Demam ini dilatar belakangi adanya penyakit lain yang terdapat pada
b) Pengkajian fungsional
dengan tes Glasgow coma scale skor yang dihasilkan berkisar antara 5-
anak tidak terlalu sering terjadi atau masih dalam batasan yang
asupan mineral.
lebih banyak berdiam diri bersama ibunya kalau disekolah, tidak mau
meloncat, berlari.
B. Diagnosa Keperawatan
demam adalah :
5) Anjurkan untuk menggunakan baju tipis dan terbuat dari kain katun
R : proses hilangnya panas akan terhalangi oleh pakaian tebal dan tidak dapat
menyerap keringat.
2) Catat tipe dari aktivitas kejang, berapa kali dan lama kejang.
R : Tipe dan lama kejang mempengaruhi terapi yang diberikan.
Krisanty P,. Dkk (2008), Asuhan Keperawatan Gawat darurat, Trans info Media,
Jakarta
https://www.academia.edu/25204278/KEJANG_DEMAM_GADAR