Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

HIPERTERMIA PADA PASIEN DEFISIT NUTRISI


DI RUMAH SAKIT ISLAM MASYITOH BANGIL

Mata Kuliah : Praktik Klinik Keperawatan Dasar

Dosen Pembimbing :
Ns. R.A. Helda Puspitasari, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :
Indira Eka Febriana
NIM : 212303102073
Kelas : 1B

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
KAMPUS KOTA PASURUAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada An. A dengan masalah hipertermi
di Ruang Marwah 5 RSI Masyithoh Bangil

Nama Mahasiswa : Indira Eka Febriana

NIM : 212303102073

Telah disahkan pad :

Hari :
Tanggal :

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

. _________________________.

Mengetahui
Kepala Ruangan

.
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Dasar Teori


1. Pengertian Hipotalamus
Hipotalamus merupakan bagian kecil tapi penting dari otak. Ini berisi beberapa
intiyang kecil dengan berbagai fungsi. Itu memainkan peran penting dalam sistem
saraf sertasistem endokrin. Yang terhubung ke kelenjar kecil dan penting lain
disebut kelenjarhipofisis. Hipotalamus merupakan bagian kecil dari otak hewan
vertebrata; pada manusia beratnya sekitar empat gram dalam otak yang beratnya
rata-rata 1.400 gram (49 ons).

2. Lokasi / Anatomi
Hipotalamus adalah tipis (3-4 milimeter [0,118-0,157 inci] ketebalan) piring
jaringansaraf ditemukan di sepanjang kedua sisi ujung depan ventrikel ketiga
(salah satu rongga berisi cairan di dalam otak). Terkubur di otak, dekat pusat
rongga tengkorak, terletaktepat di bawah thalamus (pusat penghubung untuk jalur
sensorik dan motorik di otak). Hal ini hampir sepenuhnya disembunyikan oleh
belahan otak atasnya, meskipun ketikaotak dihapus untuk studi, hipotalamus
terlihat di permukaan basal.

Hipotalamus memiliki struktural dan fungsional hubungan khusus dengan


kelenjarhipofisis, yang menggantung di bawahnya, yang melekat dengan batang
tipis serabutsaraf. Informasi penting melewati sepanjang kedua serabut saraf dan
pembuluh darah batang ini.
3. Fungsi hipotalamus
Hipotalamus sangat penting untuk hidup seperti itu memainkan peran yang
sangat penting. Kontrol proses metabolisme tertentu dan kegiatan lainnya dari
sistem sarafotonom. Mengsintesiskan dan mengeluarkan neurohormones, sering
disebut hipotalamusmengeluarkan hormon. Melepaskan hormon ini membantu
mengontrol dan mengatursekresi hormon hipofisis. Fungsi hipotalamus dapat
terdaftar sebagai :
a. Mengontrol pelepasan hormon utama 8 oleh kelenjar hipofisis
b. Kontrol suhu tubuh
c. Kontrol dari asupan makanan dan air, lapar dan Haus
d. Kontrol seksual perilaku dan reproduksi
e. Kontrol siklus harian di fisiologis negara dan perilaku juga dikenal sebagai
ritme sirkadian
f. Mediasi tanggapan emosional

4. Fisiologi Hipotalamus
Beberapa sel hipotalamus khusus untuk mendeteksi keberadaan dan
konsentrasi molekul besar seperti hormon yang beredar dalam darah dan jaringan
cairan. Mereka mampu melakukan hal ini karena bahkan kapiler di sini khusus.
Tidak seperti pembuluh otak lainnya, mereka mengizinkan molekul besar seperti
hormon bocor ke dalam jaringan dan membawa sinyal ke neuron.
Neuron hipotalamus juga menerima informasi dari area tubuh dan otak lainnya
dengan cara impuls listrik yang dilakukan dari berbagai sumber sensorik (sinyal
rasasakit, visi, dan tekanan darah, misalnya) yang tersebar melalui tubuh. Neuron
hipotalamus lainnya merespon dengan mengubah pola tembakan mereka ketika
ada perubahan nilai yang diinginkan variabel seperti darah (tubuh) suhu,
konsentrasi glukosa, atau konsentrasi garam dalam cairan tubuh.
Ketika hipotalamus, menggunakan sinyal seperti yang baru saja dijelaskan,
menetapkan kebutuhan untuk respon, sel-sel hipotalamus mempengaruhi sel-sel
lain dalam dua cara. Seperti neuron lain, mereka mengirim sinyal-sinyal listrik
(potensialaksi) untuk merangsang atau menghambat sel di daerah lain dari otak
dan tubuh. Selain itu, beberapa bahan kimia pelepasan (hormon), biasanya protein
kecil yang disebut peptida, ke dalam aliran darah sehingga mereka dapat bertindak
pada sel target pada jarak yang cukup jauh.
Beberapa inti hipotalamus lainnya, sebagian besar berada di daerah anterior,
menanggapi beberapa hormon yang berbeda yang beredar dalam tubuh. Ketika
kadar hormon berubah, sel-sel dalam inti ini melepaskan molekul peptida sinyal
ke dalam sistem khusus pembuluh darah yang membawa mereka ke lobus anterior
hipofisis. Peptida ini menyebabkan sel-sel hipofisis untuk meningkatkan atau
menurunkan sekresi salah satu dari sekitar delapan hormon tertentu ke dalam
aliran darah. Mekanisme dasar ini mengatur kadar hormon pertumbuhan, hormon
adrenokortikotropik (untuk respon terhadap stres), thyrotropin (mengatur
metabolisme basal), dan beberapa hormon yang mengatur organ reproduksi dan
perilaku seksual.
Sel-sel pada anterior dan posterior hipotalamus daerah mendeteksi suhu darah
dan memiliki hubungan yang memungkinkan mereka untuk menyesuaikan suhu
tubuh normal. Aktivitas saraf di daerah anterior mengaktifkan sistem untuk
kehilangan panas, melebarkan pembuluh darah kulit dan menyebabkan
berkeringat dan terengah-engah. Neuron di bantuan posterior hipotalamus untuk
melestarikan panas oleh konstriksi pembuluh darah kulit, menyebabkan menggigil
dan melambat bernapas. Masih inti hipotalamus lainnya bekerja sama untuk
menyeimbangkan asupan makanan. Kegiatan didaerah hipotalamus lateral yang
mendorong makan sementara inti ventromedial (VMN) menekan asupan
makanan. Kerusakan pada VMN menghasilkan hewan (dan manusia) yang makan
secara berlebihan dan menjadi gemuk.
Di daerah preoptic di ujung depan hipotalamus adalah sel yang menggunakan
beberapa mekanisme hormonal sudah dijelaskan untuk mendorong dan mengatur
siklusmenstruasi dan aspek lain dari fungsi organ reproduksi dan perilaku.
Akhirnya, berbagai perilaku ditandai sebagai kemarahan atau agresi merupakan
respon fisiologis terhadap stres; ini dapat dilihat setelah stimulasi eksperimental
inti dorsomedial hewan. Tekanan darah dan denyut jantung yang meningkat, otot-
otot yang tegang, hewan menunjukkan tanda-tanda internal, perasaan emosional
yang kuat.

5. Pengertian
Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau panasnya
suatu benda, kita memerlukan suatu besaran yang dapat di ukur dengan alat ukur.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. (Fadiel Meutuah,
2011).
Suhu tubuh adalah keadaan seimbang antara produksi panas tubuh dan
kehilangan panas dari tubuh yang diukur dengan derajat. Dimana pengeluaran
panas melalui keringat, sisa pembuangan (ekskresi), penyinaran (radiasi), hantaran
(konduksi) dan pernapasan.Terdapat 2 jenis panas atau suhu tubuh yaitu :
1. Suhu inti (suhu dari organ / jaringan tubuh bagian dalam : otak, dada,
perut, dll). Tempat pengukurannya direktum, membrane timpani,
esophagus, kandung kemih. Suhunya relatif konstan (37,5˚C)
2. Suhu perifer atau suhu kulit, suhunya tidak homogen dan bervariasi
sepanjang waktu. Terletak pada kulit, jaringan subkutan dan lemak, variasi
suhu antara 20˚- 40˚C
Hipertermi adalah keadaan di mana individu mengalami atau beresiko
mengalami peningkatan suhu tubuh lebih dari 37˚C (100˚F) peroral atau 38,8˚C
(101˚F) perrectal karena peningkatan kerentanan terhadap faktor-faktor eksternal
(Lynda JuallCarpenito, edisi 6 hal 152.1998).
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal
(NANDA,2010).

6. Etiologi
Disebabkan oleh infeksi, suhu lingkungan yang terlalu panas campuran dari
gangguan infeks. Keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan di dekat api atau
ruangan yang berudara panas. Selain itu, dapat pula disebabkan gangguan otak
atau akibat bahan toksis yangdapat menyebabkan demam disebut pirogen. Zat
pirogen ini dapat berupa protein dan zatlain, terutama toksin polisakarida, yang
dilepas oleh bakteri toksik/pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh
dapat menyebabkan demam selama sakit.

7. Jenis-jenis suhu tubuh


a. Hipotermi : Bila suhu tubuh kurang dari 36˚C
b. Normal : Bila suhu tubuh berkisar di antara 36-37,5˚C
c. Febris : Bila suhu tubuh diantara 37,5-40˚
d. Hipertermi : Bila suhu tubuh lebuh dari 40˚C

8. Tempat untuk mengukur suhu badan seseorang yaitu :


a) Ketiak/ axilla (waktu sekitar 10-15 menit)
Dilakukan jika oral dan rektal tidak bisa dan paling tidak akurat oleh karena
kondisi mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan
b) Anus/ dubur/ rectal (waktu sekitar 3-5 menit)
Lebih akurat daripada pemeriksaan oral, tidak dilakukan pada pasien diare, ca
anus atau sakit jantung (peningkatan tekanan pembuluh darah di anus).
c) Mulut/ oral (waktu sekitar 2-8 menit)
Tidak dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut, dengan terapi
oksigen, sedang makan/ minum (tunggu 30 menit untuk memberi waktu jaringan
ke suhu normal)

9. Patofisiologi Hipertermi
Pusat pengaturan suhu tubuh terletak di hipotalamus dimana terdapat suatu pusat
kecil yang mengatur suhu tubuh disebut preoptik hipotalamus anterior. Pemanasan
daerah ini menyebabkan vasodilatasi atau vasokontriksi pembuluh darah tubuh.
Hipertermi atau peningkatan suhu tubuh terjadi karena beberapa hal salah satunya
yaitu, terinfeksi kuman penyakit dimana kuman tersebut masuk ke pembuluh
darah dan akan direspon oleh tubuh deangan pengeluaran endotoksin yang akan
merangsang hipotalamus untuk mengatur suatu proses inflamasi dimana inflamasi
merupakan respon dari suatu organisme terhadap kuman pathogen yang masuk
kedalam tubuh, sehingga tubuh akan bereaksi denga cara meningkatkan suhu
tubuh atau hipertermi.

10. Kompikasi
1. Dehidrasi : Demam meningkatkan penguapan cairan tubuh.
2. Kejang (sepsis) : Jarang sekali terjadi (1 dari 30 anak demam), sering
terjadi padaanak usia 6 bulan - 5 tahun. Serangan dalam 24 jam pertama
demam dan umumnya sebentar dan berulang.

11. Manifestasi Klinis Hipertermi


Mayor (harus terdapat)
1. Suhu lebih tinggi dari 37,8˚C peroral atau 38,8˚C per rectal
2. Kulit hangat
3. Takikardi

Minor (mungkin terdapat)


1. Kulit kemerahan
2. Peningkatan kedalaman pernafasan
3. Nyeri dan sulit yang spesifik atau umum (mis., sakit kepala)
4. Malaise, keletihan, kelemahan
5. Menggigil/ merinding
6. Perasaan hangat atau dingin
7. Kehilangan nafsu makan
8. Berkeringat

12. Penatalaksanaan medis dan keperawatan


a. Hipertermi
1. Penatalaksanaan medis
Tindakan yang diberikan meliputi :
 Pemberian obat antipiretik dan antibiotic
 Pemberian cairan infuse
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Tindakan yang dilakukan meliputi :
 Bina hubungan saling percaya ( BHSP )
 Observasi TTV
 Beri kompres
 Anjurkan minum banyak air
 Anjurkan menggunakan pakaian dan selimut yang tipis

13. Pemeriksaan Diagnostik


 Pemeriksaan darah lengkap : Mengidentifikasi kemungkinan terjadinya
resikoinfeksi bakteri atau virus, seperti : Influenza

B. Konsep Dasar Askep


1. Pengkajian
 Hipertermi

Data Subjektif Data Objektif

- Orang tua pasien mengeluh - Badan panas dengan suhu


anaknya panas 38,5˚C
- Orang tua pasien - Mukosa bibir kering
mengatakan anakya lemah - Nampak lemah
- Pasien teraba panas
- Konjungtiva pucat

2. Diagnosa Keperawatan
 Hipertermi
1) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan dehidrasi
2) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan terpapar lingkungan yang
panas
3) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolik
4) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
3. Rencana Asuhan Keperawatan
 Hipertermi
1) Diagnosa keperawatan : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan
dehidrasi ditandai dengan takikardi dibuktikan dengan suhu tubuh di atas
nilai normal.
2) Rencana Tujuan
Setelah diberikan askep diharapkan pasien tidak panas lagi dengan kriteria
hasil :
Pasien tidak panas, suhu 36 - 37˚C, denyut jantung berdetak normal,
mukosa bibir lembab, konjungtiva merah muda, kulit tidak tampak
kemerahan, Wbc normal ( 4 - 10 k/ul).

3) Rencana Tindakan

Rencana Tindakan Rasional


a. Observasi TTV Untuk mengetahui keadaan umum pasien
sehingga dapat menentukan rencana
selanjutnya.
b. Kaji keadaan umum Untuk mengetahui perkembangan pasien.
pasien
c. Beri pasien banyak  Dengan minum yang banyak akan dapat
minum menggantikan cairan yang hilang
akibat penguapan cairan tubuh yang
meningkat.
d. Beri pasien  Kompres hangat dapat mendilatasi
kompres hangat pembuluh darah dan terjadi perpindahan
panas secara konduksi sehingga suhu
e. tubuh menjadi normal.
f. Kolaborasi dalam Untuk menurunkan panas tubuh
pemberian yang berlebihan.
obatantipiretik dan
antibiotik

g. Kolaborasi Untuk menentukan cairan dalam tubuh
pemberisaan infuse

4. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untukmembantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yanglebih baik yang menggambarkan kritria hasil yang
diharapkan (Gordon 1994 dalam Potter& Perry 1997)

5. Evaluasi
Kriteria Hasil :
 Hipertermi
1) Suhu tubuh normal 36 - 37˚C
2) Nadi berdenyut normal
3) Tidak lemas
4) Badan tidak panas lagi
5) Mukosa bibir lembab
6) Konjungtiva tidak pucat lagi
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito. Lynda Juall. 1998. Diagnosa Keperawatan edisi 6. Jakarta. Jakarta. EGC

Doengoes. Marlyn E. 1999. Rencana Keperawatan. Edisi 5. Jakarta : EGC

Santosa, Budi (2005 – 2006). Panduan Diagnose  Keperawatan NANDA. PrimaMedika.


Jakarta : EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai