Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN STIK SITI KHADIJAH

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK

JUDUL KASUS :

(HIPERTERMIA)

RUANG :

(POLI ANAK)

RSUD SITI FATIMAH AZ-ZAHRA PROVINSI SUMSEL

OLEH :

NYIMAS MUTIARA PRATIWI

144012027015

PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

2022
LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTERMIA

A.KONSEP PENYAKIT

1.DEFINISI HIPERTERMIA

Hipertermia adalah keadaan meningkatnya suhu tubuh di atas rentangnormal tubuh,(Tim


Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).

Menurut,(Arif Muttaqin, 2014) hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh sehubugan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi
panas.

Hipertermi merupakan keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan
suhu tubuh>37,8(100 OF) per oral atau 38,0C (101 OF) per rektal yang sifatnyamenetap karena
faktor eksternal (Carpenito,2012).

Hipertermi merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh mengalami peningkatan lebih dari 37,5
C.

2.ANATOMI DAN FISIOLOGI

2.1 Anatomi

(www.generasibiologi.com)

2.2 Fisiologi

A. Cerebrum (Otak Besar)

Cerebrum / otak besar adalah bagian otak yang berbentuk oval, ukurannya paling besar dan
paling menonjol, dan terletak pada bagian depan atas tulang tengkorak. Disini terletak pusat-
pusat saraf yang mengatur semua kegiatan sensonik dan motorik, mengatur proses penalaran
ingatan, dan kecerdasan. Cerebrum dibagi menjadi dua hernisfer kanan dan hemisfer kiri oleh
suatu lekuk atau celah dalam yang disebut fisura longitudinalis mayor. Bagian luar hemisfer
serebri terdiri dari substansia grisea (abu-abu) yang disebut sebagai korteks serebri, terletak
diatas substansia alba (putih) yang merupakan bagian dalam hemisfer dan dinamakan pusat
medula.

B. Otak Depan (Diensefalon)

Otak depan dibagi menjadi empat wilayah, yaitu talamus, subtalamus, epitalamus, dan
hipotalamus. Diensefalon melakukan proses rangsang sensorik serta membantu memulai atau
memodifikasi reaksi tubuh terhadap rangsang. Selain fungsinya sebagai pusat sensorik primitif,
talamus juga berperan penting dalam integrasi ekspresi motorik oleh karena hubungan fungsinya
terhadap pusat motorik utama dalam korteks motorik serebri, serebelum, dan ganglion basalis.
Hipotalamus adalah kumpulan nukleus khusus dan serat-serat yang terkait yang terletak di bawah
talamus. Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan rangsang dari sistem susunan saraf otonom
perifer yang menyertai ekspresi tingkah laku dan emosi. Dengan demikian, hipotalamus berperan
penting dalam pengaturan hormon-hormon.

Hormon antideuriktik (ADH) dan antitoksin disintesis dalam nukleus yang terletak di dalam
hipotalamus dan diangkut melalui akson-akson ke hipofisis posterior di mana mereka dilepas dan
disimpan. Secara khusus hipotalamus berfungsi untuk:

1. mengontrol suhu tubuh;

2. mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin.

3. mengontrol asupan makanan;

4. mengontrol sekresi hormon-hormon hipofisis anterior;

5. menghasilkan hormon-hormon hipofisis posterior;

6. mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran susu;

7. pusat koordinasi sistem saraf otonom utama yang kemudian mempengaruhi semua otot
polos, otot jantung, dan kelenjar eksokren;

8. berperan dalam pola perilaku dan emosi.


C.Mesencephalon (Otak Tengah)

Mesencephalon (otak tengah) manusia mempunyai ukuran kecil dan terletak di depan otak kecil.
Otak tengah mempunyai saraf okulomotoris (saraf yang berhubungan dengan pusat pergerakan
mata) sehingga berfungsi untuk mengatur refleks kejap mata.

D. Cerebellum (Otak Kecil)

Serebelum terletak di dalam fosakrani posterior dan ditutupi oleh duramater yang menyerupai
atap tenda, yaitu tentorium yang memisahkannya dari bagian posterior cerebrum. Bagian-bagian
otak kecil antara lain bagian tengah, vermis, dan dua hemisfer lateral. Semua aktivitas serebelum
berada di bawah kesadaran. Fungsi otak kecil / serebelum adalah sebagai pusat refleks yang
mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot, serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi
untuk mempertahankan keseimbangan dan sikap tubuh.

E. Batang Otak (Brainstem)

Batang otak terletak di arah kaudal yang berlanjut sebagai medula spinalis dan ke rostral
berkaitan langsung dengan pusat-pusat otak yang lebih tinggi. Bagian-bagian batang otak dari
bawah ke atas adalah medula oblongata, pons parolidan, dan mesensefalon (otak tengah). Fungsi
medula oblongata antara lain:

o Merupakan pusat pengatur refleks-refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan
postur tubuh;

o Sebagai pengontrol aktivitas jantung, vasokonstrikti pembuluh darah, pernapasan, bersin,


batuk, dan aktivitas pencernaan seperti menelan, pengeluaran air liur, dan muntah;

o Memodulasi sensasi nyeri;

o Pusat dari 12 pasang saraf cranial, kecuali saraf vagus;

o Membantu mengarahkan perhantian atau konsentrasi.

Pons (latin = jembatan) berupa jembatan serabut-serabut yang menghubungkan kedua hemisfer
serebelum dan menghubungkan mesensefalon di sebelah atas dengan medula oblongata di
bawah. Bagian bawah pons berperan dalam pengaturan pernapasan. Selain itu, bagian bawah
pons berfungsi sebagai pusat saraf kranial V (trigeminus), VI (abdusen), dan VI (fasialis).
(Generasi biologi indonesia)

3.ETIOLOGI

Hipertermi dapat disebabkan oleh beberapa hal menurut(Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2016)yaitu:

-Dehidras
-Terpaparan lingkungan panas.

-Proses penyakit (misal,infeksi ,kanker).

-Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan.

-Peningkatan laju metabolisme.

-Respon trauma.

-Aktivitas berlebihan.

-Penggunaan inkubator.

4.PATOFISIOLOGI

Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal yang tidak teratur,dan
disebabkan ketidakseimbangan antara produksi dan pembatasan panas.Interkulin-1 pada keadaan
ini tidak terlibat.Hipertermia juga didefinisikan dengan suatu keadaan dimana suhu tubuh
melebihi titikset,yang biasanya diakibatkkan oleh kondisi tubuh atau eksternal yang menciptakan
lebih banyak panas dari pada yang dapat dikelurkan oleh tubuh.Hipertermia dapat disebabkan
karena sengatan panas,toksisitas pusat pengaturan suhu di hipotalamus berada dalam keadaan
normal(sodikin,2012).

5.MANIFESTASI KLINIS

Beberapa tanda dan gejala pada hipertermi menurut Huda (2013)

1) Kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal

2) Konvulsi(kejang)

3) Kulitkemerahan

4) PertambahanRR

5) Takikardi

6) Saat disentuh tangan terasa hangat

7) Fase–faseterjadinyahipertermia
a)Fase I : awal

(1) Peningkatan denyut jantung.

(2) Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan.

(3) Menggigil akibat tegangan dan kontraksi obat.

(4) Kulit pucat dan dingin karena vasokonstriksi.

(5) Merasakan sensasi dingin.

(6) Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokonstriksi.

(7) Rambut kulit berdiri.

(8) Pengeluaran keringat berlebih. (9) Peningkatan suhu tubuh.

b) FaseII:prosesdemam

(1) Proses menggigil lenyap.

c)Fase III

(2) Kulit terasa hangat / panas.

(3) Merasa tidak panas / dingin.

(4) Peningkatan nadi & laju pernapasan.

(5) Peningkatan rasa haus.

(6) Dehidrasi ringan sampai berat.

(7) Mengantuk , delirium / kejang akibat iritasi sel saraf

(8) Lesi mulut herpetik.

(9) Kehilangan nafsu makan.

(10) Kelemahan, keletihan dan nyeri ringan pada otot

akibat katabolisme protein. Fase III : pemulihan


(1) Kulit tampak merah dan hangat.

(2) Berkeringat.

(3) Menggigil ringan.

(4) Kemungkinan mengalami dehidrasi.

6.KOMPLIKASI

Kerugian yang bisa terjadi pada bayi yang mengalami demam dan hipertermia adalah dehidrasi,
karena pada keadaan demam terjadi pula peningkatan pengeluaran cairan tubuh sehingga dapat
menyebabkan tubuh kekurangan cairan. Pada kejang demam, juga bisa terjadi tetapi
kemungkinannya sangat kecil (Hartini, 2012).

7.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Untuk menegakkan diagnosa Hipertermia perlu dilakukan berbagai pemeriksaan lab antara lain
pemeriksaan darah urine ,Pada pemeriksaan darah akan dijumpai:

-Trombositopenia

-Hemogoblin meningkat

-Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat)

-Hasil kimia darah menunjukan hipoproteinemia,hiponatremia.

8.PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

Penatalaksanaan hiperterima diantara yaitu:

1.Beri obat penurun panas seperti ,Paracetamol,astaminofen.

2.Beri pasien banyak minum .Pasien menjadi lebih mudah dehidrasi pada waktu menderita
panas.Minum air membuat mereka merasa lebih baik dan mencegah dehidrasi.

3.Beri pasien banyak istirahat ,agar produksi panas yang diproduksi tubuh seminimal mungkin.

4.Beri kompres hangat di beberapa bagian tubuhb ,seperti ketiak,lipatan paha,leher belakang.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito.Lynda Juall.1998.Diagnosa Keperawatan edisi 6.Jakarta.Jakarta.EGC

Hartini, S., & Pertiwi. (2015). Efektifitas kompres air hangat terhadap penunrunan suhu tubuh
anak demam usia 1 – 3 tahun di SMC RS Telogorejo Semarang. ejournal.sikteslogorejo,ac.id

Huda,Miftahul (2013).Model-Model pengajaran dan pembelajaran.yogyakarta Pustaka pelajar.

Sodikin.(2012).Prinsip perawatan demam pada anak,yogyakarta.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016 . Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed). Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
B.KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.Pengkajian

a. Identitas klinr : nama,no.RM,umur,alamat,penanggung jawab, anak yang ke, tanggal


lahir/umur, jenis kelamin, dan agama,tanggal masuk rumah sakit.

b. Keluhan utama : anak mengalami suhu badan tinggi, lesu, pusing, nyeri kepala dan kurang
bersemangat, serta nafsu makan menurun (teutama pada saat masa inkubasi).

c. Riwayat Kesehatan:

-Riwayat Kesehatan Sekarang : Pada penderita Hipertermia biasanya merasakan suhu yang
tinggi ,lemah serta pusing dan nafsu makan menurun.

-Riwatar Kesehatan Dahulu :Orang tua pasien mengatakan sering mengalami Hipertermia pada
anak.
-Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu pasien mengatakan anggota keluarga lainnya ada juga
mengalami hipertermia .

d. Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum yang meliputi suhu, nadi, pernafasan, tekanan darah, warna kulit, tonus otot,
turgor kulit, udema.

2) Pemeriksaan Head to Toe

a) Kepala : Bentuk kepala normal ,rambut tipis/jarang-jarang ,adakah benjolan dan lesi ,bentuh
wajah simestris.

b) Mata :

inspeksi :mata simestris,pupil isokor .secara normal ,konjungtivapucat,pergerakan bola mata


normal,alis mata.

c) Hidung :

inspeksi: Kesimestrisan ,fungsi penciuman adakah scret ,adakah pernafasan cuping hidung ,nafas
spontan.

d) Telinga :kebersihan, keadaan alat pendengaran, dan kelainan yang mungkin ada.

e) Mulut dan gigi

Inspeksi : mukosa bibir ,lidah kotor atau tidak,karies gigi ,nafsu makan ,adakah nyeri telan,gusi
berdarah atau tidak adakah gigi palsu.

f) Leher :

Inspeksi : Adakah benjulan adakah lesi.

Palpasi : adakah pembesaran kelenjar teroid.

g) Thoraks:

Inspeksi : bentuk dada.pergerakan dinding dada adakah keluhan sesak adakah penarikan
intercoste ,batuk (-)adakah nyeri saat bernfasan ,pola nafas.

h) Jantung : kaji bunyi serta pembesaran jantung pada anak.

i) Persarafan : kaji reflek fisiologis atau reflek patologis yang dilakukan oleh anak.
j) Abdomen, dapat ditemukan keadaan perut kembung. Bisanya terjadi konstipasi, atau diare dan
bahkan bisa saja normal, kulit teraba hangat dan kemerahan.

k) Ekstremitas : kaji tentang pergerakan, kelainan bentuk, reflex lutut danadanya edema.

j. Pemeriksaan Genetalia

1) Alat kelamin : kaji mengenai kebersihan dan adanya lesi.

2) Anus : kaji mengenai keadaan dan kebersihan, ada tidaknya lesi da nada tidaknya infeksi.

2.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan
1. Hipertermia Tujuan: Observasi:
Berhubungan dengan
dehidrasi ditandai Setelah dilakukan tindakan a.Identifikasi penyebab
dengan adanya: asuhan keperawatan hipertermia
selama 3x24 jam (misal,dehidrasi,terpapar
Suhu tubuh diatas nilai Hipertermia teratasi lingkungan panas ,penggunaan
normal. dengan kriteria hasil: inkubator).

1.Kekuatan nadi b.Monitor suhu tubuh.


meningkat.
c.Monitor kadar elektrolit.
2.Suhu tubuh membaik.
d.Monitor haluaran urine.
3.Pucat menurun.
e.Monitor komplikasi akibat
4.Tekanan nadi membaik. hipertermia.

Terapeutik:

-Sediakan lingkungan yang

dingin.

-Longgarkan atau lepaskan


pakaian.

-Basahi dan kipasi pemukaan


tubuh.

-Berikan cairan oral.

-Ganti linen setiap hari atau


lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis(keringat
berlebihan).

Lakukan pendinginan eksternal.

-Hindari pemberian antipiretik


atau aspirin.

-Beri oksigen ,jika perlu.

Edukasi :

-Anjurkan tirah baring.

Kolaborasi :

-Kolaborasi pemberian cairan


dan elektrolit intravena,jika
perlu.

2.2IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementas keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membanttu pasien dari masalah statuss kesehatan yang dihadapai ke status kesehatan yang baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan .Proses pelaksanaan implementasi harus
berpusat kepada kebutuhan pasien,faktor-faktor lain yang pempengaruji kebutuhan
keperawatan,strategi implementasi keperawatan dan kegiatan komunikasi.(Dinarti &
Muryanti,2017).

2.3.EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasai keperawtan adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang bertujuan untuk menilai
akhir dari sama tindakan keperawtaan yang telah diberikan .Tujuaan evaluasi adalah untuk
melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan .Hal ini bisa dilaksananakan dengan
mengadakan gubungan dengan klien .Evaluasi keperawatan dibedakan menjadi evaluasi format
dan evaluasi sumatif.

1.Evaluasi formatif adalah hasil observasi dan analisa perawat terhadap respons klien segera
pada saat setelah dilakukan tindakan keperawtan .Ditulis pada catatan perawat.

2.Evaluasi sumatif adalah rekapitulasi dan kesimpuln dari observasi dan analisa stuts kesehatan
sesuai waktu pada tujuan.Ditulis pada catatan perkembangan .Evaluasi dilakukan dengan
pendekatan pada.SOAP,yaitu:

S:Data subjektif,yaitu data yang diutarakan klien dan pandangannya,terhadap data tersebut.

O:Data objektif ,yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat,termasuk tanda-tanda klinik
dan fakta yang berhubungan dengan penyakit klien (meliputi data fisio;ogi,dan informasi dan
pemeriksaan tenaga kesehatan ).

A:Analisis ,Yaitu analisa ataupun kesmpulan dari data subjektif dan data objektif.

P:perencanaan yaitu pengembangan rencana segera atau yang akan datang untuk mencapai status
kesehatan klien yang optimal(Liana,2021).

Anda mungkin juga menyukai