Anda di halaman 1dari 20

RUMAH SAKIT BERSALIN NABASA

Jl. Sungai Raya Dalam No. 65 Pontianak


Telp. (0561) 582809

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN NABASA


NOMOR : / RSBN / AKR-KPS/ /

TENTANG
PENETAPAN STAF NON KLINIS
DI RUMAH SAKIT BERSALIN NABASA

DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN NABASA

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung terwujudnya pelayanan kesehatan yang


optimal pada Rumah Sakit Bersalin Nabasa yang optimal perlu
ditetapkan Kebijakan Pedoman Penetapan Staf Non Klinis.
b. bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dengan Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Bersalin Nabasa

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436 Tahun
1993 Tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan
Pelayanan Medis.
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 22 Tahun 1994 Tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit.
4. KeputusanPresidenRepublik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 Tentang
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor: 81 Tahun
2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : Keputusan direktur tentang pedoman penetapan staf klinis ini digunakan
dalam rangka upaya perekrutan staf non klinis di Rumah Sakit Bersalin
Nabasa Pontianak

KESATU : Semua pihak yang terkait wajib menjalankan perannya dengan penuh
dedikasi dan tanggungjawab sesuai tugas dan fungsinya masing.
Sehingga tercipta kondisi yang diharapkan yaitu pelayanan yang optimal
oleh staff di Rumah Sakit Bersalin Nabasa

KEDUA : Kebijakan ini dibuat untuk mengatur penetapan staf sesuai dengan
perekrutan, penugasan, orientasi dan penilaian sesuai kebutuhan di unit
yang terkait, juga mengatur alur penerimaan staf sesuai prosedur yang
diterapakan oleh Rumah Sakit Bersalin Nabasa

KETIGA : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya;

Ditetapkan : Pontianak
Pada Tanggal : Januari 2017
Direktur Rumah Sakit Bersalin Nabasa

Dr. dr. PD. Hutajulu,Sp.OG.K.Fer

Lampiran Keputusan Direktur


Nomor : / RSBN /AKR-KPS / /
Tanggal: Januari 2017

KEBIJAKAN UMUM
1. Seleksi tenaga karyawan di Rumah Sakit dilakukan secara sistematis..
2. Perekrutan staf akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
Rumah Sakit.
3. Proses rekruitmen, penugasan, orientasi dan penilaian/evaluasi kinerja staf di Rumah
Sakit Bersalin Nabasa tertuang pada kebijakan khusus yang tercantum dibawah ini.

KEBIJAKAN KHUSUS
A. Proses Rekruitmen Staf
1. Perekrutan staf di Rumah Sakit Bersalin Nabasa, dilakukan apabila ada permintaan
staf pada unit terkait untuk satu kedudukan/posisi tertentu, berdasarkan kebutuhan
tenaga menurut penempatan kerja
2. Rekrutment staf dimulai dengan proses seleksi (dokumen dan ADM) berdasarkan
kriteria yang diperlukan.
3. Tahap selanjutnya adalah uji tulis, setelah lulus uji tulis dilanjutkan dengan test
wawancara, kemudian baru ke tahap orientasi.
4. Dalam pelaksanaanya rekrutment staf non klinis tidak dilaksanakan terlalu
sistematis seperti halnya staf klinis, namun ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, yaitu efiensi dan memenuhi syarat ketentuan yang berlaku untuk
masing-masing unit kerja.

B. Penugasan
Penugasan Staf Non Klinis
Penempatan Staf Non Klinis berdasarkan kebutuhan unit kerja, sesuai dengan
rekruitmen yang dilaksanakan, dan berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-
masing staf. Penugasan staf non Klinis terlampir pada uraian tugas masing-masing Staf
yang diatur dan diberikan oleh Kepala Tata Usaha.

C. Orientasi
1. Program orientasi bertujuan agar calon karyawan memahami tugas, kewajiban,
wewenang, prosedur kerja, tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan
rumah sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit yang akan disampaikan oleh komite
peningkatan mutu dan pelayanan Rumah Sakit Bersalin Nabasa
2. Selama dalam program orientasi, calon karyawan juga diberi pengetahuan tentang hak-
hak dan kewajiban pasien, program pasien safety, metode pemberian asuhan
keperawatan dan prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai bidang yang akan
diberikan oleh sub komite mutu keselamatan pasien Rumah Sakit Bersalin Nabasa
3. Calon karyawan juga diberikan pengetahuan tentang falsafah dan tujuan RS dan
pelayanan kekaryawanan, hak dan kewajiban tenaga kekaryawanan yan akan
disampaikan oleh kepala tata usaha Rumah Sakit Bersalin Nabasa
4. Sedangakan hal-hal yang menyangkut dengan pencegahan infeksi, seperti hand hygine,
five moment hand hygiene, survailance, dll, akan diedukasikan oleh komite PPI Rumah
Sakit Bersalin Nabasa
5. Program orientasi khusus meliputi praktik klinik lapangan sesuai dengan unit
penempatannya dan akan dibimbing oleh kepala ruangannya.
6. Tujuan setelah diadakannya orientasi karyawan baru di harapkan karyawan tersebut
dapat:
- Memahami terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Bersalin
Nabasa.
- Melaksanakan tugas dan kewajiban yang di amanatkan sesuai dengan aturan
Rumah Sakit Bersalin Nabasa
- Memahami dan melaksanakan visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Bersalin
Nabasa
- Memahami terhadap struktur Organisasi Rumah Sakit Bersalin Nabasa
- Memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban karyawan Rumah Sakit Bersalin
Nabasa
- Memahami dan melaksanakan peraturan kekaryawanan dengan baik dan benar
- Memahami dan melaksakan kebijakan umum dan tata tertib karyawan Rumah Sakit
Bersalin Nabasa
- Masa orientasi adalah selama 3 bulan.
- Selama proses orientasi, seluruh calon staf akan diberi penjelasan tentang
gambaran umum Rumah Sakit, tata cara dan aturan yang berlaku di Rumah Sakit.
- Lanjut ke tahapan selanjutnya, staf akan menjalani masa magang selama 6 tahun
dan ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan.

D. Penilaian / Evaluasi Kinerja


Penilaian Tahunan
Penilaian tahunan dilakukan untuk seluruh staf, dan akan berlagsung pada akhir
tahun.
- Atitude/perilaku
- Kemampuan bekerja tim
- Loyalitas
- Tanggung jawab dalam bekerja
- Disiplin
- Dll
Jika terdapat kesalahan yang dilakukan maka akan dikenakan sanksi/punishment sesuai
dengan jenis dan kesalahan yang dibuat, dimulai dari surat peringatan pertama (SP 1, 2
dan 3), selanjutnya akan diserahkan kemanajemen untuk proses selanjutnya.

Ditetapkan : Pontianak
Pada Tanggal : Januari 2017
Direktur Rumah Sakit Bersalin Nabasa

Dr. dr. PD. Hutajulu,Sp.OG.K.Fer


Jl. Peutua Banta No. 7 Meunasah Blang, Bireuen
Telp. 0644-324433 email: telaga_bunda@ymail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKITTELAGA BUNDA


NOMOR :002/ RSTB/AKR-KPS/VII/2015

TENTANG
PENETAPAN STAF NON KLINIS
DI RUMAH SAKITTELAGA BUNDA

DIREKTUR RUMAH SAKIT TELAGA BUNDA

Menimbang : a. bahwauntukmendukungterwujudnyapelayanankesehatan yang optimal


padaRumahSakitTelagaBundaBireun optimal perluditetapkanKebijakan
Pedoman PenetapanStaf NonKlinis.
b. bahwauntukmaksudtersebutperludiaturdengan Surat
KeputusanDirekturRumahSakitTelagaBunda.

Mengingat :1. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


TentangRumahSakit
2. KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 436 Tahun
1993
TentangberlakunyaStandarPelayananRumahSakitdanPelayananMedis.
3. KeputusanMenteriDalamNegeri No. 22 Tahun 1994
TentangPedomanOrganisasidan Tata KerjaRumahSakit.
4. KeputusanPresidenRepublik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 Tentang
PedomanKelembagaandanPengelolaanRumahSakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia nomor:
81Tahun2004tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kotaserta Rumah
Sakit.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN PENETAPAN


STAF KLINIS INI DIGUNAKAN DALAM RANGKA UPAYA
PEREKRUTAN STAF NON KLINIS DI RUMAH SAKIT
TELAGA BUNDA.

KESATU : Semuapihak yang


terkaitwajibmenjalankanperannyadenganpenuhdedikasidantanggungja
wabsesuaitugasdanfungsinyamasing. Sehinggaterciptakondisi yang
diharapkanyaitupelayanan yang optimal oleh staff di
rumahsakitTelagaBunda;

KEDUA : Kebijakan ini dibuat untuk mengatur penetapan staf sesuai dengan
perekrutan, penugasan, orientasi dan penilaian sesuai kebutuhan di unit
yang terkait, juga mengatur alur penerimaan staf sesuai prosedur yang
diterapakan oleh Rumah Sakit Telaga Bunda;

KETIGA : Keputusaniniberlakuterhitungmulaitanggalditetapkandanapabila di
kemudianhariterdapatkekeliruanmakaakandiadakanperbaikansebagaim
anamestinya;

Ditetapkan di Bireuen
pada tanggal 03 Juli2015
DIREKTUR RS TELAGA BUNDA

dr. Nila Epita


Lampiran Keputusan Direktur
Nomor :002/ RSTB/AKR-KPS/VII/2015
Tanggal: 03 Juli 2015

KEBIJAKAN UMUM

4. Seleksi tenaga karyawan di Rumah Sakit dilakukan secara sistematis..


5. Perekrutan staf akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
Rumah Sakit.
6. Proses rekruitmen, penugasan, orientasi dan penilaian/evaluasi kinerja staf di Rumah
Sakit Telaga Bunda tertuang pada kebijakan khusus yang tercantum dibawah ini.

KEBIJAKAN KHUSUS
E. Proses Rekruitmen Staf
5. Perekrutan staf di Rumah Sakit Telaga Bunda, dilakukan apabila ada permintaan
staf pada unit terkait untuk satu kedudukan/posisi tertentu, berdasarkan kebutuhan
tenaga menurut penempatan kerja
6. Rekrutment staf dimulai dengan proses seleksi (dokumen dan ADM) berdasarkan
kriteria yang diperlukan.
7. Tahap selanjutnya adalah uji tulis, setelah lulus uji tulis dilanjutkan dengan test
wawancara, kemudian baru ke tahap orientasi.
8. Dalam pelaksanaanya rekrutment staf non klinis tidak dilaksanakan terlalu
sistematis seperti halnya staf klinis, namun ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, yaitu efiensi dan memenuhi syarat ketentuan yang berlaku untuk
masing-masing unit kerja.

F. Penugasan
Penugasan Staf Non Klinis
Penempatan Staf Non Klinis berdasarkan kebutuhan unit kerja, sesuai dengan
rekruitmen yang dilaksanakan, dan berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-
masing staf. Penugasan staf non Klinis terlampir pada uraian tugas masing-masing Staf
yang diatur dan diberikan oleh Kepala Tata Usaha.

G. Orientasi
7. Program orientasi bertujuan agar calon karyawan memahami tugas, kewajiban,
wewenang, prosedur kerja, tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan
rumah sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit yang akan disampaikan oleh komite
peningkatan mutu dan pelayanan Rumas Sakit Telaga Bunda .
8. Selama dalam program orientasi, calon karyawan juga diberi pengetahuan tentang hak-
hak dan kewajiban pasien, program pasien safety, metode pemberian asuhan
keperawatan dan prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai bidang yang akan
diberikan oleh sub komite mutu keselamatan pasien Rumah Sakit Telaga Bunda.
9. Calon karyawan juga diberikan pengetahuan tentang falsafah dan tujuan RS dan
pelayanan kekaryawanan, hak dan kewajiban tenaga kekaryawanan yan akan
disampaikan oleh kepala tata usaha Rumah Sakit Telaga Bunda.
10. Sedangakan hal-hal yang menyangkut dengan pencegahan infeksi, seperti hand hygine,
five moment hand hygiene, survailance, dll, akan diedukasikan oleh komite PPI Rumah
Sakit Telaga Bunda.
11. Program orientasi khusus meliputi praktik klinik lapangan sesuai dengan unit
penempatannya dan akan dibimbing oleh kepala ruangannya.
12. Tujuansetelahdiadakannyaorientasikaryawanbaru di harapkankaryawantersebutdapat:
- Memahamiterhadapketentuan-ketentuan yang berlaku di RumahSakitTelaga
Bunda.
- Melaksanakantugasdankewajiban yang di
amanatkan sesuaidenganaturanRumahSakitTelaga Bunda.
- Memahamidanmelaksakanakanvisi, Misi, Motto danTujuanRumahsakitTelaga
Bunda.
- MemahamiterhadapstrukturOrganisasiRumahSakitTelaga Bunda.
- MemahamidanmelaksanakanhakdankewajibankaryawanRumahSakitTelaga
Bunda.
- Memahamidanmelaksanakan peraturankekaryawannandenganbaikdanbenar
- MemahamidanmelaksakankebijakanumumdantatatertibkaryawanrumahsakitTelag
a Bunda.
- Masa orientasi adalah selama 3 bulan.
- Selama proses orientasi, seluruh calon staf akan diberi penjelasan tentang
gambaran umum Rumah Sakit, tata cara dan aturan yang berlaku diRumah Sakit.
- Lanjut ke tahapan selanjutnya, staf akan menjalani masa magang selama 1 tahun
dan ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan.

H. Penilaian / Evaluasi Kinerja


Penilaian Tahunan
Penilaian tahunan dilakukan untuk seluruh staf, dan akan berlagsung pada akhir
tahun.
- Atitude/perilaku
- Kemampuan bekerja tim
- Loyalitas
- Tanggung jawab dalam bekerja
- Disiplin
- Dll
Jika terdapat kesalahan yang dilakukan maka akan dikenakan sanksi/punishment sesuai
dengan jenis dan kesalahan yang dibuat, dimulai dari surat peringatan pertama (SP 1, 2
dan 3), selanjutnya akan diserahkan kemanajemen untuk proses selanjutnya.

Direktur RS Telaga Bunda

dr. Nila Epita


PANDUAN PENERIMAAN STAF KLINIS DAN NON KLINIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karyawan merupakan salah satu produksi yang terpenting dalam pengelolaan


rumah sakit, tanpa mereka betapa sulitnya rumah sakit dalam mencapai tujuan
dan pelayanan. Mereka yang menentukan maju mundurnya rumah sakit, dengan
memiliki tenaga-tenaga terampil dengan motivasi yang tinggi suatu instansi telah
memiliki aset yang sangat mahal, yang sulit dinilai dengan uang. Proses pendirian
suatu instansi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan dalam hal ini
rumah sakit dilandasi untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu sesuai dengan
visi dan misi rumah sakit asyifa husada pamekasan
Langkah awal dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik
pada umumnya dimulai dengan seleksi, pemeliharaan dan penempatan kerja
karyawan sebab fungsi ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan SDM
yang benar-benar mampu dan sanggup menjalankan tugasnya. Seleksi karyawan
merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam keseluruhan proses
manajemen Sumber Daya Manusia, dikatakan demikian karena apakah dalam
organisasi terdapat sekelompok karyawan yang dituntut organisasional atau tidak
sangat tergantung pada cermat tidaknya seleksi yang dilakukan.
Proses seleksi yang efektif harus dilakukan dengan mempertimbangkan
informasi tentang analisis pekerjaan agar dapat tergambar dengan uraian
pekerjaan yang akan dilakukan. Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh
karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut dan standart produktifitas kerja
yang harus dicapai. Jadi seleksi yang efektif dan penempatan karyawan yang
tepat akan mendorong naiknya produktifitas dan prestasi kerja karyawan.

B. Tujuan Umum
Tujuan pedoman ini adalah untuk membantu rumah sakit dalam mewujudkan
rencana penyediaan dan kebutuhan SDM (staf klinis & non klinis).

C. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan produktivitas kerja serta kesejahteraan SDM
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas di rumah sakit
3. Menjamin mutu pelayanan serta keselamatan pasien rumah sakit
4. Mengembangkan/ meningkatkan kinerja profesional yang ditunjukkan
dengan ketajaman analisis permasalahan kesehatan, merumuskan dan
melakukan adlokasi program dan kebijakan kesehatan dalam rangka
pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia

D. DEFINISI
a) Proses Seleksi

Seleksi merupakan bagian materi dari operasional manajemen sumber daya


manusia yaitu pengadaan (procurement), sedangkan pengadaan itu sendiri terdiri dari:
perencanaan, perekrutan, seleksi, penempatan, dan produksi. Proses seleksi
merupakan tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana
yang akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika pelamar kerja dan diakhiri dengan
keputusan penerimaan. Proses seleksi merupakan pengambilan keputusan bagi calon
pelamar untuk diterima atau tidak.
Menurut Simamora (2004), seleksi merupakan proses pemilihan dari
sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia
di dalam perusahaan. Sedangkan menurut Teguh (2009) menjelaskan bahwa seleksi
adalah proses yang terdiri dari berbagai langkah yang spesifik dari kelompok pelamar
yang paling cocok dan memenuhi syarat untuk jabatan tertentu.

b) Proses Rekrutmen
Rekrutmen merupakan suatu keputusan perencanaan manajemen sumber
daya manusia mengenai jumlah karyawan yang dibutuhkan, kapan diperlukan, serta
kriteria apa saja yanng diperlukan dalam suatu organisasi. Rekrutmen pada dasarnya
merupakan usaha untuk mengisis jabatan atau pekerjaan yang kosong dalam
lingkungan organisasi atau perusahaan, untuk itu terdapat dua sumber tenaga kerja
yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Penarikan (rekrutmen) pegawai
merupakan suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh orgamnisasi untuk
mendapatkan tambahan pegawai melalui beberapa tahapan yang mencakup
identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan tenaga kerja, menentukan
kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja.
Penarikan pegawai bertujuan untuk menyediakan pegawai yang cukup agar manajer
dapat memilih karyawan yang memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan
(Malthis;2001).
Handoko (2008) menjelaskan bahwa rekrutmen merupakan proses pencarian
dan “pemikatan” para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan. Lebih jauh lagi, Rivai (2009) menjelaskan rekrutmen sebagai suatu
rangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan memerlukan tenaga kerja
dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon yang diinginkan atau memenuhi
kualifikasi sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada.
Hasibuan (2008) menyatakan bahwa rekrutmen merupakan usaha mencari
dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada
dalam suatu organisasi. Sedangkan pengertian rekrutmen menurut Simamora (2004)
merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan
motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi
kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Aktivitas rekrutmen
dimulai pada saat calon mulai dicari, dan berakhir pada saat lamaran mereka
diserahkan.

BAB III

RUANG LINGKUP

A. Proses Seleksi
Proses tersebut dimulai ketika pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan
penerimaan. Proses seleksi merupakan pengambilan keputusan bagi calon pelamar
untuk diterima atau tidak. Disini proses seleksi dilakukan dengan cara seleksi
administratif, tes tulis (kompetensi), tes wawancara dan tes kesehatan.

B. Proses Rekrutmen

Proses rekrutmen disini adalah proses kajian tentang kebutuhan staf yang diperlukan
pada unit masing-masing baik jumlah maupun kualifikasi pendidikan dan pelatihan
yang dibutuhkan.

C. Kualifikasi pendidikan dan pelatihan

Dalam hal ini yang menjadi persyaratan dan kualifikasi umum yang direkrut meliputi:

a) Staff Klinis

1. Dokter Spesialis:

a. Kualifikasi pendidikan sesuai kebutuhan spesialisasi

b. Ijazah yang telah dilegalisir

c. STR

d. SIP

e. Sertifikat pelatihan (ATLS/ACLS)

2. Dokter Umum

a. Pendidikan: sarjana kedokteran

b. Ijazah yang telah dilegalisir

c. STR

d. SIP

e. Diutamakan yang telah memiliki sertifikat BLS, ATLS, ATCLS

3. Perawat

a. Minimal D3 Keperawatan

b. Maksimal S1 Ners

c. Ijazah yang telah dilegalisir

d. Transkip nilai

e. STR
f. Diutamakan telah memiliki Serifikat pelatihan BHD/BTLS

4. Bidan

a. Minimal D3 Kebidanan

b. Ijazah yang telah dilegalisir

c. Transkip nilai

d. STR

5. Penunjang

 Radiologi

a. Minimal D3 Radiologi

b. Ijazah yang telah dilegalisir

c. Transkip Nilai

d. STR

e. Sertifikat Kompetensi

 Laboratorium

a. Minimal D3 Analis Kesehatan

b. Ijazah yang telah dilegalisir

c. Transkip Nilai

d. STR

e. Sertifikat Kompetensi

 Farmasi :

1 Asisten Apoteker:

a. Minimal SMF/SMK/D3 Farmasi

b. Ijazah yang dilegalisir

c. STR

d. Sertifikat Kompetensi

2 Apoteker

a. Profesi Apoteker

b. Ijazah yang dilegalisir


c. SIA (Surat Ijin Apoteker)

d. Sertifikat Kompetensi

 Gizi

a. Minimal SMK Boga/ D3 gizi

b. Ijazah yang dilegalisir

c. Sertifikat pelatihan

 Kesling

a. Minimal D3 kesehatan lingkungan

b. Ijazah yang dilegalisir

c. Sertifikat pelatihan

b) Non-Medis

1 RM/FO

e. Minimal D1 MARS/sederajat

f. Sertifikat pelatihan computer/RM

2. Kasir/Adm keuangan

a. Ijazah minimal SMU

b. Sertifikat pelatihan

3. Gardener

a. Ijazah minimal SMU

b. Sertifikat pelatihan

4. CS/Cleaning Service

a. Ijazah minimal SD

b. Sertifikat pelatihan

5. Satpam

a. Ijazah minimal SMU

b. Sertifikat pelatihan Satpam

6. Sopir

a. Ijazah minimal SMU


b. Sertifikat pelatihan

7. Laundry

a. Ijazah minimal SMU

b. Sertifikat pelatihan

8. Teknisi

a. Minimal STM mesin/elektro

b. Sertifikat pelatihan

BAB IV

TATA LAKSANA

A. Perencanaan Kebutuhan Staf Klinis dan Non Klinis

1 Rumah Sakit Bali Jimbaran membuat Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja


yang efisien sesuai dengan Kebutuhan Rumah Sakit Bali Jimabaran.
2 Perencanaan Kebutuhan staf ditujukan untuk menjamin pelayanan Rumah
Sakit Bali Jimbaran yang professional.
3 Perencanaan Kebutuhan staf klinis dan non Medis diusulkan oleh Kasi/Kabid
diusulkan kepada Direktur Rumah Sakit Bali Jimbaran
4 Evaluasi Perencanaan kebutuhan tenaga kerja dievaluasi setiap minimal 6
(enam) bulan sekali, oleh bagian SDM bersama Kabag,Kabid dan Direktur
Rumah Sakit Bali Jimbaran
B. Proses seleksi/ rekrutmen umum
1. Lamaran pekerjaan (bagian Medis & Keperawatan, bagian Penunjang
Medis, non medis Administrasi & Keuangan) diberikan kepada Bagian
SDM oleh calon staf.

2. Jika surat lamaran sudah ada sebelumnya, bagian SDM melakukan


seleksi administrasi sesuai kebutuhan tenaga.

3. Seleksi kelengkapan berkas dan administrasi meliputi:

a. Surat lamaran

b. Daftar riwayat hidup

c. Surat tanda registrasi (STR), khusus untuk tenaga kesehatan.

d. Foto copy Ijazah legalisir dan transkrip nilai legalisir

e. Foto copy KTP

f. Pas photo 4x6 (2 lembar warna latar Merah)

g. Surat pengalaman kerja (jika ada)

h. Surat Keterangan Sehat

4. Bagi calon karyawan yang telah dinyatakan lulus administrasi akan


diumumkan pada website resmi RS Bali Jimbaran, Bagian SDM
selanjutnya melakukan tes seleksi penerimaan karyawan yang lulus
persyaratan administrasi.

5. Calon karyawan mengikuti ujian tulis (Tes Pengetahuan Umum, Tes


Potensi diri dan Tes Kompetensi masing-masing)

6. Hasil Ujian tulis diperiksa dan dinilai oleh Bagian SDM & Diklat.

7. Nilai ≥ 60/Nilai paling tinggi diantara peserta seleksi dinyatakan lulus dan
diumumkan pada website resmi RS Bali Jimbaran dan mempunyai
kesempatan untuk mengikuti interview yang dilakukan oleh Kepala
Bagian terkait dan Bagian SDM.

8. Jika nilai rata-rata interview dan ujian tulis ≥ 60 dinyatakan lulus dan
diumumkan pada website resmi RS Bali Jimbaran, maka calon karyawan
mengikuti tes kesehatan.
9. Jika calon staf lulus tes kesehatan maka akan diterima sebagai calon
karyawan RS Bali Jimbaran dan diumumkan kembali pada website resmi
RS Bali Jimbaran.

10. Setelah dinyatakan lulus calon staf klinis mengikuti proses kredensial
medis yang dilakukan oleh komite medis sedangkan calon staf non medis
tidak mengikuti krednsial.

11. Direktur menerbitkan SK Pengangkatan Karyawan yang telah dinyatakan


lulus seleksi.

12. Calon karyawan mengikuti proses Orientasi.


BAB IV

DOKUMENTASI

Adapun hal-hal yang perlu didokumentasikan dalam hal ini adalah:

1. Hasil seleksi administratif

2. Hasil tes tulis

3. Hasil tes wawancara

4. Hasil tes kesehatan

5. SK Pengangkatan

Anda mungkin juga menyukai