Anda di halaman 1dari 30

USULAN TARIF RUMAH SAKIT TAHUN

2018

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 1


RS BHAYANGKARA TK III BOJONEGORO
TAHUN ANGGARAN 2018

POLRI DAERAH JAWA TIMUR


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BOJONEGORO

USULAN TARIF
RS BHAYANGKARA TK III BOJONEGORO
TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1 Kondisi Umum
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Bojonegoro merupakan Satuan
Kerja Biddokkes Polda Jatim yang berkedudukan di wilayah Bojonegoro
Jawa Timur yakni Satker yang menyelenggarakan kegiatan Pelayanan
Kesehatan Kepolisian dan Kedokteran Kepolisian untuk mendukung tugas
operasional Polri serta Pelayanan Kesehatan Kepolisian bagi Personel
Polri, Pegawai Negeri Sipil pada Kepolisian Negara Republik Indonesia
beserta keluarganya serta masyarakat umum.
Cikal bakal Rumah Sakit Bhayangkara TK III Bojonegoro adalah
Rumah Dinas Kabag Serse dan KabagBin Polwil Bojonegoro yang sudah
sangat rapuh dan tidak digunakan lagi. Untuk memberdayakan lahan yang
ada tersebut maka atas perintah Kapolwil Bojonegoro KOMISARIS BESAR
POLISI Drs. SUTJIPTADI, MM pada saat itu diadakan gotong royong oleh
anggota Polwil Bojonegoro disertai pembangunan Tempat Perawatan
Sementara (TPS) pada tahun 2001. Kemudian pada Kunjungan Kerja
Kapolri JENDERAL POLISI Drs. DA’I BACHTIAR ke Polwil Bojonegoro
sekaligus peresmian TPS dan Rumah Sakit Bhayangkara seluruh jajaran

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 2


pada tanggal 3 Mei 2002.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 3


Pada tahun 2006 berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 1 /
II / 2006 tanggal 2006 TPS Wahyu Tutuko Bojonegoro berubah nama
menjadi Rumah Sakit Bhayangkara TK IV Bojonegoro.
Pada awal tahun 2015, Rumah Sakit Bhayangkara TK IV Bojonegoro
memiliki tanah seluas 1.514 m², kemudian pada pertengahan tahun 2015
Rumah Sakit Bhayangkara TK IV Bojonegoro membeli lahan tanah yang
terletak disamping kanan dan belakang Rumah Sakit yang beralamat di
Jalan Panglima Sudirman nomor 165, Kelurahan Klangon, Kecamatan
Bojonegoro yang berdasarkan sertifikat hak milik seluas 2.779 meter 2 (Dua
Ribu tujuh ratus tujuh puluh sembilan meter persegi) sehingga saat ini total
lahan Rumah Sakit Bhayangkara TK III Bojonegoro seluas 4.293 meter 2
(Empat ribu dua ratus sembilan puluh tiga meter persegi).
Kapasitas tempat tidur RS. Bhayangkara Tk. III Bojonegoro 54 bed
terdiri dari 1 VVIP, 6 bed VIP, 9 bed Kelas I, 6 ruang Kelas II, 15 ruang Kelas
III, 12 bed Neonatus, 5 Intensive Care Unit (ICU). Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III Bojonegoro telah lulus akreditasi tingkat Perdana
dengan mendapatkan sertifikat akreditasi Nomor : KARS –
SERT/122/VI/2016 yang dikeluarkan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit
(KARS) dan mendapat status penetapan kelas sebagai rumah sakit tipe D
dari Kementerian Kesehatan No. HK.03.05/I/1255/12 serta telah mendapat
ijin operasional tetap dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro
dengan Keputusan Kepala Badan Perijinan Kabupaten Bojonegoro Nomor
: 445/434/208.412/2016 tanggal 29 desember 2016 tentang pemberian ijin
operasional Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro Kelas D.
Pada tahun 2015 Rumah Sakit Bhayangkara IV Bojonegoro
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Bhayangkara PK – BLU oleh Menteri
Keuangan dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
502/KMK.05/2015 tanggal 09 april 2015.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 4


Pada Tahun 2018 Rumkit Bhayangkara Bojonegoro ditetapkan
sebagai Rumkit Bhayangkara Tingkat III dengan Keputusan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor : Kep / 158 / II / 2018 tentang
peningkatan Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik
Indonesia pada tanggal 09 Februari 2018.
Dari gambaran kondisi tersebut di atas, rumah sakit harus dan wajib
untuk melakukan berbagai tindakan dan kegiatan dalam menyelaraskan
perkembangan yang ada, dan yang tak kalah pentingnya adalah upaya
meningkatkan kinerja yang profesional dalam memberikan dukungan dan
pelayanan kesehatan bagi anggota maupun masyarakat.
Selain dari pada itu, Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro masih
banyak dihadapkan pada berbagai aspek permasalahan rumah sakit
diantaranya: perkembangan aspek kehidupan dan pengaruh lingkungan
sekitar terhadap pelaksanaan tugas, baik lingkungan internal maupun
eksternal yang dapat dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman (SWOT).
Pengelolaan keuangan BLU merupakan konsep pengelolaan
keuangan negara, dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi, produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat
sebagaimana dijabarkan dalam PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang PK-
BLU. Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro sebagai PK-BLU menerapkan
sistem pengendalian yang khusus pada tahap perencanaan dan
penganggaran serta tahap pertanggungjawaban. Dimana pada proses
perencanaan dan penganggaran, Rumkit Bhayangkara Bojonegoro
menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dengan mengacu kepada
Rencana Strategis Bisnis (RSB) dan disusun berdasarkan kinerja dan
perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya serta kebutuhan dan
kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat,
badan lain, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 5


Pendapatan yang diterima rumah sakit merupakan imbal jasa dari
pelayanan kesehatan yang diberikan, untuk itu rumah sakit merasa perlu
dan harus menerapkan tarif untuk setiap tindakan layanan kesehatan.Tarif
adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah
uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut sebuah
rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada pasien.Tarif rumah sakit
merupakan suatu elemen yang amat esensial bagi rumah sakit yang tidak
dibiayai penuh oleh pemerintah atau pihak ketiga.Rumah sakit swasta, baik
yang bersifat mencari laba maupun yang nirlaba harus mampu
mendapatkan biaya untuk membiayai segala aktifitasnya dan untuk dapat
terus memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitarnya. Rumah sakit
harus mencari dana yang memadai untuk membiayai pelayanannya
sehingga mampu menetapkan suatu tarif pelayanan.
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Bojonegoro mempunyai tugas
pokok dan fungsi menyelenggarakan kegiatan pelayanan kedokteran
kepolisian untuk mendukung tugas operasional Polri dan pelayanan
kesehatan kepolisian bagi Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya
serta masyarakat umum secara prima.

2 Potensi dan Permasalahan


Pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro terus
dikembangkan antara lain dengan penambahan alat kesehatan sebagai
penunjang medis dan peningkatan layanan kamar rawat inap, Dengan
penambahan layanan-layanan tersebut secara otomatis mempengaruhi
tarif pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro, Sehingga Rumah
Sakit Bhayangkara Bojonegoro mengusulkan tarif layanannya.

3. Analisis SWOT

Di tengah tantangan tugas Polri semakin berat, berbagai wabah penyakit


baru bermunculan, Rumah Sakit dihadapkan pada kondisi geografis dan
sebaran masyarakat Polri.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 6


Oleh karena itu Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro
sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan bagi Anggota Polri, PNS dan
Keluarga berupaya selalu meningkatkan kinerja dan inovasi untuk
memberikan kepuasan dalam pelayanan kesehatan.
Menjawab tantangan tersebut diatas, Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu
Tutuko Bojonegoro mempunyai Visi dan Misi untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang optimal khususnya bagi Anggota Polri, PNS dan Keluarga
serta masyarakat umum. Rencana Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu
Tutuko Bojonegoro mengacu Renstra Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu
Tutuko Bojonegoro yang bersumber dari rumusan Visi, Misi, Kebijakan dan
Sasaran yang telah ditetapkan Pusdokes Polri serta visi, misi Rumah Sakit
Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro yang mengalir kedalam program,
kegiatan, sub kegiatan, bagan akun standar serta detail kegiatan sebagai
hasil kesepakatan yang telah terbahas, merupakan pedoman pelaksanaan
tugas dengan tujuan terdukungnya tugas pokok Polri dalam mewujudkan
keamanan dan ketertiban masyarakat agar semakin kondusif.
Di samping kerangka umum sebagaimana disebutkan diatas, Rumah
Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro akan dihadapkan pada
berbagai perkembangan lingkungan strategis dan perkembangan
kehidupan masyarakat di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. Kondisi
eksternal dan internal Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko
Bojonegoro akan mempengaruhii pelaksanaan tugas pokok yang sudah
dianalisa dengan pendekatan teorii analisa SWOT (strenghts / kekuatan,
weakness / kelemahan, opportunity / peluang, threat / ancaman) dan akan
menghasilkan gambaran kondisii Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko
Bojonegoro secara keseluruhan diuraikan sebagai berikut :

1) Kekuatan ( Strengths)
a) Letak RS. Bhayangkara Bojonegoro yang strategis.
b) Akreditasi lulus tingkat Perdana.
c) Pemakaian system komputerisasi memudahkan
pengolahan data keuangan / billing system.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 7


2) Kelemahan (Weakness)
a) Kelas Rs yang masih Tipe D.
b) Belum memiliki alat kesehatan berteknologi tinggi, seperti :
CT Scan, Unit Haemodialisa.
c) Minimnya dokter spesialis di rumah sakit Bhayangkara
Bojonegoro.

3) Peluang (Opportunities)

a) Adanya ikatan kerjasama dengan BPJS Kesehatan, BPJS


Ketenaga kerjaan, Inhealt, Taspen dan Jasa Raharja.
b) Tarif layanan Rumah Sakit sangat terjangkau.
c) Purnawirawan Polri dan PNS mempunyai keterikatan
psikologis dengan RS. Bhayangkara Bojonegoro sebagai
pasien BPJS.

4) Ancaman (Threats)
a) Meningkatnya tuntutan pelanggan terhadap pelayanan
kesehatan yang bermutu.
b) Banyak RS sekitar yang menjadi pesaing.
c) Kemajuan teknologi kedokteran dan teknologi informasi
yang semakin cepat.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 8


BAB II
KARAKTERISTIK BLU

1 Visi, Misi, dan Tujuan


a. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Bhayangkara yang mampu mengemban
fungsi Dokpol dan Kespol secara profesional serta sebagai rumah
sakit pilihan utama masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya.”
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi anggota Polri,
PNS Polri, keluarga dan masyarakat umum dengan
mengedepankan fungsi Kedokteran Kepolisian.
2) Meningkatkan fasilitas kesehatan meliputi sarana dan prasarana
penunjang layanan kesehatan.
3) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Rumkit
Bhayangkara Tk. III Bojonegoro.
4) Meningkatkan peran serta dukungan Kepolisian terhadap kasus-
kasus kriminal khususnya menyangkut korban kekerasan dan
kejahatan seksual terhadap perempuan.
5) Meningkatkan kepercayaan dan mengembangkan kerja sama
dengan poliklinik, bidan dan dokter praktek swasta.
6) Mewujudkan pengelolaan anggaran secara transparan,
akuntabel, efektif dan lancar.
c. Tujuan:
Berdasar PP no. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum, tujuan BLU adalah meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi dan produktivitas dan penerapan praktik bisnis yang sehat.
Praktik bisnis yang sehat artinya berdasarkan kaidah manajemen
yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian dan pertanggungjawaban.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 9


Sedangkan tujuan Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro yang
menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU adalah:
1) Memenuhi Total Kebutuhan Biaya (TKB), Total Financial
Requirement (TFR) sebuah rumah sakit yaitu besarnya biaya
yang dibutuhkan sebuah rumah sakit untuk dapat bertahan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
2) Mematuhi peraturan pemerintah;
3) Meningkatkan akses pelayanan;
4) Meningkatkan mutu pelayanan;

2 Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi, Pusat biaya dan Pendapatan,


serta Unit-Unit Kerja
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit BLU,
Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro menetapkan dan menerapkan
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) pada masing- masing unit kerja di
ranah fungsional dan struktural sehingga operasional pelayanan
kesehatan dan administrasi pelaporan keuangan dan anggaran dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan peraturan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU).
a. Tugas Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro :
Rumkit Bhayangkara Bojonegoro bertugas menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kedokteran kepolisian dan pelayanan
kesehatan untuk mendukung tugas operasional Pegawai Negeri
pada Polri dan Keluarganya serta masyarakat umum secara
prima.

b. Fungsi Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro :


Dalam pelaksanaan Tugas Rumkit Bhayangkara menyelenggarakan
fungsi :

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 1


0
1) Pembinaan pengawasan dan pengendalian kegiatan secara
internal pada bidang pengelolaan sumber daya dan operasional
pelayanan sesuai dengan standar pelayanan Rumkit
Bhayangkara;
2) Pembinaan perencanaan dan administrasi Rumkit Bhayangkara
meliputi bidang personel, materiil, logistik dan keuangan;
3) Pembinaan fungsi pelayanan kesehatan yang meliputi Sistem
Informasi Manajemen (SIM), Rekam Medik (RM), dan
pendidikan pelatihan serta penelitian pengembangan;
4) Pelayanan medik dan keperawatan untuk mewujudkan
pelayanan prima dan paripurna;
5) Pelayanan kedokteran kepolisian yang meliputi kegiatan
Kedokteran Forensik, Disaster Victim Identification (DVI) dan
Kesehatan Kamtibmas;
6) Pelayanan penunjang medik dan penunjang umum untuk
mewujudkan pelayanan prima dan paripurna; dan
7) Penatausahaan dan urusan dalam kegiatan Rumkit
Bhayangkara.
c. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara
Bojonegoroterdiridari :
1) Unsur Pimpinan :
a) Kepala Rumah Sakit Bhayangkara (Karumkit Bhayangkara);
dan
b) Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara (Wakarumkit
Bhayangkara).
2) Unsur pembantu pimpinan dan pelayanan stafter diri dari:
a) Subbagian Pengawasan Internal (Subbag wasintern)
b) Subbagian Perencanaan dan Administrasi (Subbag renmin);
dan
c) Subbagian Pembinaan Fungsi (Subbag binfung).
3) Unsur pelaksana utama terdiri dari :
a) Subbidang Pelayanan Medik dan Kedokteran Kepolisian
(Subbid yanmeddokpol); dan

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 1


1
b) Subbidang Penunjang Medik dan Umum (Subbid
jangmedum).

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BOJONEGORO

d. Pusat Biaya dan Pendapatan


Satker berstatus BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat
sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas
barang/jasa layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk
tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau
hasil per investasi dana yang dapat bertujuan untuk menutup seluruh
atau sebagian dari biaya per unit layanan. Tarif layanan tersebut dapat
berupa besaran tarif atau pola tarif sesuai jenis layanan BLU yang
bersangkutan. Apabila BLU memiliki jenis layanan yang tidak terlalu
banyak, maka cukup memiliki tarif berupa angka mutlak ataupun kisaran
tarif, Apabila BLU memiliki jenis layanan yang banyak dan bersifat
kompleks, seperti rumah sakit, maka tarifnya berupa pola tarif untuk
kelompok layanan.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 10


Tarif layanan diusulkan oleh BLU bersangkutan kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga, kemudian Menteri/Pimpinan Lembaga
mengajukan usulan tarif tersebut kepada Menteri Keuangan untuk
ditetapkan. Dalam penetapan tarif dimaksud, Menteri Keuangan dibantu
oleh suatu tim dan dapat menggunakan narasumber yang berasal dari
sektor terkait, Hal-hal yang wajib dipertimbangkan dalam menyusun tarif
adalah sebagai berikut:
a. Kontinuitas dan pengembangan layanan;
b. Daya beli masyarakat;
c. Asas keadilan dan kepatutan;
d. Kompetisi yang sehat.

Pusat biaya Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro dapat


diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Biaya langsung; adalah biaya-biaya yang secara khusus dapat


ditelusuri atau diidentifikasi sebagai komponen langsung dari biaya
produk. Total biaya langsung ini dalam beberapa literatur juga sering
disebut dengan istilah biaya utama (prime cost).
Biaya langsung di rumah sakit adalah biaya yang dikeluarkan untuk
unit rawat inap dan rawat jalan baik berupa insentif karyawan, obat&
alkes, bahan makan pasien, ATK pelayanan pasien, Jasa medis &
paramedis, pemeliharaan alat kesehatan, pengadaan peralatan
kesehatan dan non kesehatan, pembangunan gedung, dan
sebagainya.
b. Biaya tidak langsung adalah semua biaya yang tidak dapat
diidentifikasi secara khusus terhadap suatu produk dan dibebankan
kepada seluruh jenis produk secara bersamaan. Biaya tidak
langsung ini sering disebut juga dengan istilah biaya overhead
(overhead cost).

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 11


Pada pelayanan kesehatan, biaya tidak langsung adalah biaya yang
dikeluarkan di sistem penunjang. Contoh biaya tidak langsung
adalah biaya yang dikeluarkan untuk honor karyawan, belanja
seragam pegawai, belanja alat kebersihan, belanja promosi, belanja
ATK perkantoran, biaya seminar, rapat & diklat, biaya keperluan
sehari-hari, biaya kirim surat, penggunaan listrik, telepon, air,
internet, LPG, biaya imbal jasa pasien, biaya jasa pemeriksa
keuangan, honor tim pokja, jasa manajemen, pemeliharaan gedung,
pemeliharaan kendaraan, pemeliharaan kantor, biaya perjalanan
dinas, dan sebagainya.
c. Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara total seiring
dengan berubahnya volume produk yang dibuat. Sehingga
hubungan antara total biaya variabel dengan total unit barang yang
diproduksi adalah linier (garis lurus). Sedangkan biaya per unit-nya
adalah tetap. Contoh: Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung.
d. Biaya tetap (fixed cost), seperti biaya penyusutan dan biaya sewa
akan selalu tetap (constant) dalam suatu rentang waktu/periode
tertentu. Perlu dicatat bahwa biaya tetap akan selalu konstan pada
semua tingkat produksi (volume), sedangkan biaya tetap per unit
akan menurun seiring dengan meningkatnya volume produksi.
Pusat Pendapatan Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoroadalah
berasal dari pendapatan jasa layanan umum yang merupakan
penyediaan barang dan jasa kepada masyarakat.Pendapatan jasa
pelayanan rumah sakit berasal dari pendapatan poliklinik spesialis, poli
gigi, pendapatan Unit Gawat Darurat, rawat inap, layanan penunjang
(laboratorium, radiologi, kamar operasi, kamar obat, operasional
ambulance, dan pelayanan konsultasi gizi) serta pendapatan BLU
lainnya yang meliputi pendapatan dari jasa giro, bunga deposito, jasa
administrasi, dan lain-lain

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 12


3. Produk Layanan
a. IGD 24 Jam
b. Instalasi Rawat Jalan meliputi :
1) Poli Gigi
2) Poli Kandungan
3) Poli Bedah
4) Poli Penyakit dalam
5) Poli Anak
6) Poli Orthopedi
7) Poli Mata
8) Poli THT
9) Poli Urologi
10)Poli Jiwa
c. Instalasi Rawat Inap
1) Kelas III
2) Kelas II
3) Kelas I
4) VIP
5) VVIP
6) ICU
7) Perinatologi
8) Kamar Bersalin
d. Kompartemen Dokpol dan PPT
e. Instalasi Bedah Sentral
f. Instalasi Laboratorium
g. Instalasi Farmasi
h. Instalasi Gizi
i. Instalasi Laundry
j. Instalasi Radiologi
k. IPAL & IPS

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 13


BAB III
PERHITUNGAN TARIF LAYANAN

1. Metode dalam Perhitungan Biaya


Metode dalam perhitungan biaya Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro
didasarkan pada perhitungan unit cost yang mengacu pada Perhitungan
Unit Cost Metoda Double Distribution.

2. Perhitungan Biaya
Perhitungan biaya pelayanan berdasarkan kebutuhan biaya suatu
rumah sakit untuk dapat beroperasi, Kebutuhan biaya ini tak cukup
diperoleh dari laporan akuntansi rutin. Suatu analisis biaya perlu dilakukan
untuk mendapatkan kebutuhan biaya total maupun satuan biaya untuk
berbagai pelayanan. Laporan akuntansi rutin tidak mencakup biaya aset
atau peyusutan gedung (nilai guna bangunan), biaya-biaya yang
diperlukan untuk pemeliharaan gedung, pemakaian listrik, dan kebutuhan
jumlah SDM (pegawai dalam pelayanan Rumah Sakit).
Komponen biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
pelayanan di rumah sakit sudah barang tentu dapat diidentifikasi dengan
melakukan analisis biaya. Untuk rumah sakit, komponen utama yang
diperhitungkan adalah biaya usaha/operasional. Komponen kedua yang
penting adalah komponen pelayanan kepada pasien, misalnya pemberian
makanan (gizi pasien), tersedianya linen yang bersih (laundry), peralatan
ruang yang dapat disewakan (berupa bed, kulkas, TV, furniture, dan AC)
yang ada dalam ruang rawat inap, obat-obatan, dan bahan habis pakai.
Perhitungan biaya (Cost) berdasarkan Total Kebutuhan Biaya
(TKB) merupakan cara yang cukup efektif untuk menetukan tarif. Dengan
menghitung total biaya yang dikeluarkan maka rumah sakit diasumsikan
mampu memenuhi kebutuhan pemeliharaan alat medis, pemeliharaan
gedung, pemeliharaan peralatan yang disewakan dalam ruangan,

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 14


biaya listrik, pemulihan biaya kebutuhan alat habis pakai dan obat- obatan,
kebutuhan persediaan kebersihan linen, serta kesejahteraan pegawai
rumah sakit yang perhitungannya berdasarkan jumlah pegawai dalam
ruangan. Kesejahteraan pegawai merupakan salah satu komponen
penting yang harus turut diperhitungkan karena dapat memicu para
pegawai untuk meningkatkan kualitas dalam kinerjanya. Selain
komponen-komponen di atas ada satu komponen lagi yang tidak kalah
penting yaitu perhitungan jumlah produksi (jumlah kunjungan pasien
dalam 1 tahun di setiap ruangan).

Perhitungan Unit Cost Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro


terbagi atas 2 bagian, yaitu:

a. Cost Center (pusat biaya) yang terbagi atas beberapa ruang yaitu:
1) Ruang karumkit
2) Ruang kantor
3) Ruang Perincian
4) Ruang Satpam
5) Instalasi Gizi
6) Rekam Medik
7) Gudang Umum
8) Gudang Obat
9) Laundry

b. Revenue Center (pusat pendapatan) yang terdiri atas beberapa unit


1) IGD
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi rawat inap
4) Intalasi Penunjang

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 15


BAB IV
4.1 Kebijakan Tarif

Kebijakan tarif Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro didasarkan pada
perhitungan unit cost dari setiap pelayanan dan kelas perawatan dengan memperhatikan
kemampuan ekonomi masyarakat. Beberapa faktor yang menjadi penetapan tarif di
Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro adalah sebagai berikut :
1. Biaya Satuan Unit (unit cost);
2. Kontinuitas dan pengembangan layanan;
3. Daya beli masyarakat;
4. Asas keadilan dan kepatutan; dan
5. Kompetisi yang sehat.
Kebijakan dari Kementerian Kesehatan dalam penetapan tarif menggunakan pola sebagai
berikut :
Tarif Kelas III = Tarif < unit cost
Tarif Kelas II = Tarif = unit cost (BEP)
Tarif Kelas I = Tarif > unit cost
Tarif Kelas VVIP/VIP = Tarif > unit cost
Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro telah melakukan penghitungan unit
cost terhadap pelayanan kesehatan dengan menetapkan Tarif Rawat Inap dan Rawat
Jalan Break Even Point (BEP) ada di Kelas II, dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Karumkit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro sebagai berikut :
1. Tarif di Kelas III dikenakan paling tinggi sebesar 90% dari tarif Kelas II
2. Tarif di Kelas II dikenakan sebesar 100% dari tarif Kelas II (BEP)
3. Tarif di Kelas I dikenakan paling rendah sebesar 110% dari tarif Kelas II
4. Tarif di VVIP/VIP dikenakan paling rendah sebesar 120% dari tarif Kelas II
Adapun untuk tarif farmasi, diusulkan dengan pola HNA + PPN + margin maksimal 25%
BLU Rumah Sakit Bhayangkara mengusulkan pendelegasian tarif untuk layanan sebagai berikut:
1. Layanan dalam bentuk kontrak kerjasama
2. Layanan penggunaan aset (kendaraan ambulan, lahan parkir, bangunan) dan bimbingan
dan diklat.

BLU Rumah Sakit Bhayangkara juga mengusulkan pengenaan tarif diskon sampai dengan nol
persen dari tarif untuk pasien tertentu, yaitu:
1. Korban bencana alam/kecelakaan tanpa identitas
2. pasien masyarakat umum yang berasal dari keluarga miskin serta bukan merupakan pasien pihak
penjamin.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 16


BAB V
ANALISA TARIF

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun


2005 pasal 9 ayat (1) bahwa BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai
imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Ayat (2) bahwa imbalan atas
barang/jasa layanan yang diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil
perinvestasi dana.
Berdasarkan amanat PP tersebut, maka sebagai dasar dalam penetapan tarif,
maka Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro telah melakukan analisa
biaya untuk memperoleh informasi biaya antara lain biaya per unit layanan (unit cost).
Dalam melakukan analisa biaya, metode yang digunakan disesuaikan dengan sistem tarif
yang berlaku yaitu dikaitkan dengan penetapan tarif metode fee for service yang pernah
dianjurkan Depkes pada tahun 1997 (Pola Tarif RS), yaitu menggunakan analisis biaya
dengan metode “ Double Distribution “.Fee for service artinya biaya atas pelayanan
kesehatan sesuai dengan jumlah dan frekuensi pelayanan yang diberikan.
Dalam keputusan penetapan besaran tarif rumah sakit, lebih lanjut PP tersebut
pasal 9 ayat (5) mengamanatkan bahwa tarif layanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dan ayat (4) harus mempertimbangkan :
a. Kontiunitas dan pengembangan layanan;
b. Daya beli masyarakat;
c. Asas keadilan dan kepatutan; dan
d. Kompetisi yang sehat.

Adapun untuk era JKN semenjak Januari 2014 pemerintah menetapkan semua rumah sakit
pemerintah termasuk Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Wahyu Tutuko Bojonegoro
untuk ikut berperan dalam BPJS. Dalam hal tarif Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III
Wahyu Tutuko Bojonegoro menyesuaikan paket yang telah ditetapkan oleh Kapolri
sebagai Rumah Sakit Tipe C. Sesuai Permenkes 59 Tahun 2014 tentang standar tarif
Yankes dalam penyelenggaraan JKN.

5.1. Analisa tarif terhadap kontinuitas dan pengembangan


Dalam penetapan tarif bukan semata-mata untuk pemulihan biaya (cost recovery)

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 17


yaitu pendapatan sama dengan biaya (total revenue = total cost), tetapi harus menjamin
kelangsungan hidup rumah sakit dan peningkatan mutu dan cakupan pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya total pendapatan diperoleh dari
tarif kali volume pelayanan (menganut sistem fee for service), sedangkan total biaya
adalah unit cost kali volume pelayanan. Untuk perhitungan unit cost dan penetapan tarif
Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro memperhitungkan :
 Biaya operasional;
 Biaya pemeliharaan;
 Biaya pengembangan SDM dan alat kesehatan.
REALISASI DAN PROYEKSI
URAIAN REALISASI PROYEKSI
2016 2017 2018 2019 2020
2,295,487, 2,907,678, 3,000,000, 3,427,397, 3,897,534,
Saldo Awal
657 468 000 150 000
PENDAPATAN
11,809,167 7,204,316, 15,496,586 17,046,244 18,750,869
Usaha dari Jasa layanan
,723 643 ,113 ,720 ,190
Pendapatan Usaha 3,940,164, 4,334,180, 4,767,599, 5,244,358,
0
Lainnya 515 967 064 970
1,515,541,
Pendapatan DPK - -
000
JUMLAH 13,324,708 11,144,481 19,830,767 21,813,843 23,995,228
PENDAPATAN BLU ,723 ,158 ,080 ,784 ,160
PENDAPATAN RM 0 0 0 0 0
JUMLAH TOTAL 13,324,708 11,144,481 19,830,767 21,813,843 23,995,228
PENDAPATAN ,723 ,158 ,080 ,784 ,160
BELANJA
BIAYA OPERASIONAL
1,726,254, 1,918,060, 2,299,123, 2,529,035, 2,781,938,
Belanja Pegawai ( RM )
362 402 000 300 830
893,258,62 895,930,50 776,317,71 853,949,48 939,344,42
Belanja Barang ( RM )
0 7 0 1 9
604,558,99 196,160,00 215,776,00 237,353,60
Belanja Modal ( RM ) -
9 0 0 0
JUMLAH BELANJA 3.224.071. 2.813.990. 3,271,600, 3,598,760, 3,958,636,
(RM ) 981 909 710 781 859
2,500,000, 2,500,000, 3,203,459, 3,523,805, 3,876,185,
Belanja Pegawai ( BLU )
000 000 190 109 620
3,933,445, 1,753,168, 12,731,529 14,004,682 15,405,150
Belanja Barang ( BLU )
929 709 ,133 ,046 ,251
3,055,000, 3,985,000, 196,780,90 660,000,00 726,000,00
Belanja Modal ( BLU )
000 000 0 0 0
JUMLAH BELANJA ( 9,488,445, 8,238,168, 16,131,769 17,744,946 19,519,440
BLU ) 929 709 ,228 ,151 ,766

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 18


JUMLAH TOTAL 12,712,517 11,052,159 19,403,369 21,343,706 23,478,077
BELANJA ,913 ,620 ,938 ,932 ,625
612,190,81 427,397,15 470,136,85 517,150,55
SURPLUS/(DEFISIT) 92,321,532
0 0 0 1
AKUMULASI SALDO 2,907,678, 3,000,000, 3,427,397, 3,897,534, 4,287,287,
AWAL 468 000 150 000 400

Penetapan tarif Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro untuk non
kelas III (kelas II, I dan VIP) sudah memperhitungkan biaya di atas (biaya operasional,
pemeliharaan dan pengembangan pelayanan baru) sedangkan untuk biaya :
 Penggantian aset dengan teknologi baru;
 Investasi; dan
 Cadangan yang tidak terduga.
belum masuk dalam perhitungan karena jika dihitung maka tarif Rumah Sakit
Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro menjadi tinggi.

Sumber dan pengeluaran Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro


berasal dari pelayanan kepada pasien yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dengan komposisi sebagai berikut :
Tabel 5.1 . Tabel Pendapatan dan Belanja Tahun 2016 – 2020

5.2. Analisa Terhadap Daya Beli Masyarakat

Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro sebagai rumah sakit yang
mendapatkan tanggung jawab untuk melayani pasien dari semua kalangan baik kalangan
(segmen) menengah keatas maupun kalangan (segmen) menengah kebawah, baik dalam
kelompok pelayanan masyarakat Polri dan keluarganya maupun bagi masyarakat secara
umum serta melayani beberapa perusahaan yang terikat kerjasama (MoU) dengan
Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro baik yang telah berjalan maupun
untuk proyeksi kedepan. Untuk menjawab realitas kondisi ekonomi pasien yang berbeda-
beda dalam menentukan tarif kepada pasien, Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko
Bojonegoro memiliki Kebijakan Kelas Perawatan terdiri dari kelas perawatan kelas III (tiga)
dan Non kelas III (tiga). Kelas perawatan non Kelas III (tiga) terdiri dari Kelas paviliun /
VIP, Kelas I dan Kelas II.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 19


Berdasarkan pola kebijakan diatas, maka tarif kelas III dan kelas II diperuntukan
untuk pasien menegah kebawah. Sedangkan tarif kelas I dan VIP diperuntukan pasien
menengah ke atas sehingga dapat mensubsidi tarif kelas III, tetapi dalam hal pelayanan
medik semua pasien diperlakukan sama sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku.
Perbedaannya terletak pada kenyamanan fasilitas perawatan, karena pasien disamping
membutuhkan pelayanan yang lebih juga memiliki kemampuan membayar sesuai yang
diinginkan (demand).
Penetapan tarif dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat didasari oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu :
a. Mempertimbangkan pendapatan perkapita masyarakat di Kota Bojonegoro dan
sekitarnya;
b. UMR (upah minimum regional) sebesar Rp. 1.720.460,- (satu juta tujuh ratus dua puluh
ribu empat ratus enam puluh rupiah) untuk Kota Bojonegoro;
c. Nilai tukar rupiah terhadap dollar yaitu mencapai Rp. 15.314,- yang mana hal ini
berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat termasuk untuk membiayai
kebutuhan pelayanan kesehatan;

Selain dari hal tersebut, indikator yang dapat mengukur terjangkaunya tarif
pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro dapat dilihat dari
meningkatnya jumlah pasien dan BOR (Bed Occupancy Rate) Rawat Inap yang dirawat
di Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro sebagai berikut :
Tabel 5.2. Tabel jumlah pasien rawat jalan dan pasien rawat inap tahun 2014 s/d
tahun 2017.

REALISASI
NO INSTALASI
2014 2015 2016 2017

1 RAWAT JALAN 9.832 8.433 8.158 3.466

2 RAWAT INAP 4.472 4.025 3.349 2.526


NEONATUS 1.132 969 690 339
VIP 568 613 568 511
KELAS I 679 607 541 414
KELAS II 479 651 607 486
KELAS III 1.379 1.004 785 653
HCU 235 181 158 123

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 20


JUMLAH 14.304 12.458 11.507 5.992

Tabel 5.3.4 Tabel Jumlah Pasien Berdasarkan Kategori Cara Pembayaran Tahun
2015 - 2019.

2018 2019
2015 2016 2017 (Januari- (proyeksi)
NO PENJAMIN September)
IRJA IRNA IRJA IRNA IRJA IRNA IRJA IRNA IRJA IRNA
1 Umum 6.433 1.184 5.059 1.656 1.632 1.106 2.562 1.115 3.522 2.958
2 Inhealt 21 0 93 33 21 5 25 8 30 15
3 BPJS 1.979 2.841 3.006 1.660 1.813 1.415 2.122 7.200 4.850 5.622
Jumlah 8.433 4.025 8.158 3.349 3.466 2.526 4.709 8.323 8.402 8.595

Berdasarkan tabel di atas, secara keseluruhan jumlah pasien instalasi rawat inap
dengan kategori cara bayar umum mengalami penurunan jumlah pasien dari tahun
2015-2017, disebabkan :
- Rumah sakit bhay. Wahyu Tutuko Bojonegoro belum mempunyai dr. penyakit
dalam yang ber SIP sehingga Poli dalam tutup;
- Bertambahnya jumlah rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS;
- Adanya kebijakan aturan pelayanan pasien BPJS yang diperketat;
- Kurangnya sarana dan prasarana Alat Kesehatan.
- Organik Dokter Spesialis Obgyn membuka RS sendiri dan pasien Dokter
tersebut ditarik ke RS nya sendiri.
- Rumah sakit bhay. Wahyu Tutuko Bojonegoro kurang sosialisasi promosi
kesehatan baik ke masyarakat sekitar maupun ke instansi/Lembaga terkait.
- Berkurangnya Insentif pada Dokter Spesialis sehingga ada beberapa dokter
spesialis yang mencabut SIP sehingga Pasien ikut berkurang.
Untuk keseluruhan jumlah pasien instalasi rawat inap dengan kategori cara bayar
umum mengalami penaikkan jumlah pasien dari tahun 2018-2019 terutama jumlah
pasien IRNA sebanyak 8.323 pada tahun 2018 , disebabkan :
- Penambahan 2 (Dua) Tenaga Dokter Spesialis Dalam yaitu dari WKDS dan
Internal Polri. Pasien yang berobat rawat jalan ke Poli Dalam awal tahun 2018
sangat sedikit karena masyarakat diluar Rumah SAkit belum mengenal Dokter
tersebut.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 21


- Penambahan Dokter Spesialis THT, Dokter Spesialis Jiwa, Dokter Spesialis Urologi
- Penambahan Dokter Mata dan Alkes Mata sehingga Pasien Mata Bertambah banyak
ditambah lagi pasien mata dengan diagnose katarak yang harus dioperasi dan rawat
inap di Rumah Sakit karena plafon BPJS yang besar untuk pasien mata yang
dioperasi dan rawat inap di Rumah sakit,
- Penambahan Alkes investaris dari Pusdokkes seperti penambahan CT-Scan,
Endoskopi untuk dokter spesialis dalam,. Endoskopi untuk dokter spesialis THT,
X-Ray 800 MA
- Penambahan 30 tempat tidur pasien dari Pusdokkes

Tabel 5.2.11 Perbandingan BOR Tahun 2016 dan BOR Tahun 2017
BOR
NO KELAS
2016 2017

1 Perinatologi 57% 33%

2 VIP 86% 91%


3 I 64% 40%
4 II 72% 77%
5 III 60% 38%
6 HCU 45% 20%
Total 63,68 45,92%

Untuk BOR tahun 2017 mengalami peningkatan 91 % karena fasilitas kamar rawat
inap yang memadai seperti kamar mandi dalam, tempat cuci, bed pasien elektrik,
TV, lemari pakaian, tempat tidur penunggu pasien dan juga selama perawatan
pasien diberi obat paten sehingga meningkatkan kesembuhan pasien

5.3. Analisa Tarif Terhadap Azas Keadilan dan Kepatutan

Sesuai dengan UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 menyatakan tentang azas keadilan
bahwa penyelanggaraan kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan
merata kepada semua lapisan masyarakat dengan pembiayaan yang terjangkau.
Pelayanan kepada pasien Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu tidak dibeda-bedakan
(tidak diskriminatif) sesuai dengan haknya dan mengacu kepada Standar Pelayanan
Rumah Sakit.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 22


Berikut Komposisi Tempat Tidur secara keseluruhan di Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu
Tutuko Bojonegoro berdasarkan kelas perawatan :

Tabel 5.3 Komposisi Jumlah Tempat Tidur Berdasarkan Kelas Perawatan Tahun
2017
Jumlah Persentase
NO Kelas Perawatan
Tempat Tidur (%)

1 ICU 5 9
2 VIP 6 11
3 Utama 1 2
4 Klas I 9 17
5 Klas II 9 17
6 Klas III 12 22
7 Perinatologi 12 22
Jumlah 54 100 %

1.4 Analisa Tarif Terhadap Kompetitor

Ditinjau dari sudut marketing, tarif merupakan salah satu bauran pemasaran selain bauran
pemasaran lainnya yaitu tempat, produk, promosi. Sebagaimana yang diamanatkan
dalam PP 23 Tahun 2005 bahwa BLU tidak semata-mata mencari keuntungan, sehingga
dalam penetapan tarif juga harus mempertimbangkan tarif rumah sakit lain yang
memberikan pelayanan yang setara. Dalam menetapkan tarif yang akan diberlakukan,
juga menganalisis menggunakan tarif rumah sakit sekitar (competitor) sebagai alat untuk
mengevaluasi tarif Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro. Hasil evaluasi
menunjukkan posisi tarif Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro apakah

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 23


berada dibawah atau diatas tarif rumah sakit sekitar. Informasi evaluasi tarif ini sangat
berguna sebagai masukan bagi manajemen untuk membuat keputusan tentang tarif
Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro yang akan dijadikan sebagai acuan
terhadap pelayanan. Saat ini rumah sakit pemerintah dan atau swasta yang setara
sebagai pembanding tarif Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro adalah
Rumah Sakit Aisyiyah dan Rumah Sakit Fatma. Berikut perbandingan tarif Rumah Sakit
Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro dengan beberapa rumah sakit kompetitor.

Tabel 5.3.1 Perbandingan Tarif RS Bhayangkara Tingkat III Wahyu Tutuko


Bojonegoro dengan RS Kompetitor
Tarif RS Luar (Rp)
Tarif Usulan
No Pelayanan Satuan RS DR. AISYAH RS.FATMA
(Rp)

1 Karcis Rawat Jalan 7.500,- 5.000,- 9.000,-


2 Karcis Gawat Darurat 7.500,- 5.000,- 9.000,-
Karcis Poliklinik 7.500,-
3 5.000,- 9.000,-
Spesialis
4 Rawat Inap :
Kelas III 100.000,- 115.000,- 90.000,-
Kelas II 125.000,- 135.000,- 130.000,-
Kelas I 175.000,- 160.000,- 175.000,-
VIP 250.000,- 545.000,- 350.000,-
VVIP 650.000,- 960.000,- 650.000,-
HNA + PPn +
HNA + PPn + HNA + PPn + Margin
5 Farmasi Margin 25%
Margin
35%+Embalase
25%+Embalase

6 Visite Dokter Spesialis 90.000,- 131.000,- 90.000,-


7 Visite Dokter Umum 50.000,- 68.500,- 60.000,-
Konsultasi Dokter
8 85.000,- 70.000,- 90.000,-
Spesialis (Per Datang)
Konsultasi Dokter
9 40.000,- 60.000,- 85.000,-
Spesialis (Per telpon)
10 Konsultasi Dokter Umum 12.000,- 15.000,- 20.000,-
11 Asuhan Keperawatan 30.000,- 40.000,- 40.000,-
12 Makan Pasien Per Porsi 10.000,- 15.000,- 30.000,-

Catatan : Tarif diatas belum termasuk alkes yang diresepkan.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 24


*minimal layanan yang dibandingkan adalah 11 layanan seperti Tabel 5.3.1, BLU
dapat menambahkan layanan lain untuk dibandingkan
Data di atas menunjukan bahwa tarif Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Wahyu Tutuko
Bojonegoro setara tarif rumah sakit swasta/pesaing disekitar Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat III Wahyu Tutuko Bojonegoro.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 25


BAB VI
PENUTUP

a. Kesimpulan
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Bojonegoro adalah rumah
sakit Polri yang berkedudukan di wilayah Polda Jawa Timur. Disamping itu
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Bojonegoro merupakan salah satu
Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang menggunakan pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Sebagai Badan Layanan
Umum (BLU) Rumah Sakit Bhayangkara Bojonegoro diberikan otonomi
yang lebih luas dalam pengelolaan keuangan. BLU dapat memungut biaya
kepada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang
diberikan. Imbalan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun
atas dasar perhitungan biaya per-unit layanan atau hasil investasi dana.
Dalam melakukan analisis biaya, metode yang digunakan harus
disesuaikan dengan sistem tarif yang berlaku yaitu dikaitkan dengan
penetapan tarif metode fee for service yang pernah dianjurkan Depkes RI
tahun 1997 (pola tarif RS), yaitu menggunakan analisis biaya dengan
metode “double distribution”. Fee for service artinya biaya atas pelayanan
kesehatan sesuai dengan jumlah dan frekuensi pelayanan yang diberikan.
Unit cost hanya merupakan dasar penetapan tarif, sedangkan dalam
penetapan besaran tarif harus mempertimbangkan:
1. Kontinuitas dan pengembangan layanan;
2. Daya beli masyarakat;
3. Azas keadilan dan kepatutan; dan
4. Kompetisi yang sehat.

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 26


b. Saran
Dalam penetapan tarif Rumah Sakit kedepannya, agar
mendapatkan Bintek tentang penyusunan Tarif agar menghasilkan tarif
yang sesuai dengan dasar – dasar penetapan tarif, sehingga bisa
memberikan kepuasan dan kepercayaan bagi pasien Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat III Bojonegoro.

Demikianlah penyusunan usulan tarif layanan di Rumah Sakit


Bhayangkara Tingkat III Bojonegoro, semoga usulan tarif layanan ini dapat
menjadi acuan dalam pelaksanaan dasar pengenaan tarif pasien di Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat III Bojonegoro.

Bojonegoro, Oktober 2018


KARUMKIT BHAY. WAHYU TUTUKO BOJONEGORO

dr.ROMMY SEBASTIAN, M.Kes


KOMISARIS POLISI NRP 75081286

USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 27


USULAN TARIF RS BHAY BOJONEGORO 28

Anda mungkin juga menyukai