Anda di halaman 1dari 21

NASKAH USULAN

PENULISAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

”JUDUL”
RANCANG BANGUN SISTEM BERBASIS WEB UNTUK
ADMINISTRASI DATA REKAM MEDIS
(STUDI KASUS RS. ASYSYIFAA, LEUWILIANG - BOGOR)

Abdul Qodir Jaelani


11215410106

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
BOGOR
2016
LEMBAR PENGASAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM BERBASIS WEB UNTUK


ADMINISTRASI DATA REKAM MEDIS
( STUDI KASUS RS. ASYSYIFAA, LEUWILAING – BOGOR )

NASKAH USULAN
PENYUSUNAN SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Gelar Akademik Sarjana Teknik

Abdul Qodir Jaelani


11215410106

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Mengetahui:

Calon Dosen Pembimbing I Calon Dosen Pembimbing II

(_____________________) (_____________________)
NIK. ................................. NIK. .................................

Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik

Safarrudin Hidayat Al Ikhsan, S.Kom., M.Kom


NIK. ................................
1. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Asysyifaa terletak di Kabupaten Bogor tepatnya di wilayah


Bogor Bagian Barat, pada mulanya RS. Asysyifaa adalah Praktek Dokter Pribadi
kemudian menjadi Rumah Bersalin 24 Jam, Klinik Pratama Rawat Inap dan pada
tanggal 4 November 2016 telah diresmikan menjadi RS. Asysyifaa oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Pada penelitian ini penulis memilih RS. Asysyifaa yang menjadi obyek
penelitian. Berdasarkan pengamatan, seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
pasien masih dilakukan seara manual sehingga menghabiskan cukup banyak waktu
untuk memproses seluruh data pasien serta menyebabkan media penyimpanan yang
semakin lama semakin penuh. Ketika pasien kehilangan atau lupa membawa kartu
pasien, maka petugas harus mencari kembali data pasien tersebut, jika data pasien
yang dibutuhkan tidak ditemukan maka petugas akan mencatat ulang data pasien
dengan nomor dokumen rekam medik yang baru.
Mengingat pentingnya dokumen rekam medik, kejadian duplikasi nomor
rekam medik tersebut mengakibatkan kerugian yang dialami oleh pasien, dokter
maupun pihak manajemen rumah sakit. Merugikan pasien karena haknya tidak
terpenuhi dimana informasi riwayat penyakitnya tidak berkesinambungan.
Sedangkan untuk dokter kerugiannya yang dialami adalah kesulitan dalam
memonitor perkembangan riwayat penyakit pasien.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, diperlukan sistem
komputerisasi yaitu sistem yang berbasis komputer guna terlaksananya tugas
administrasi khususnya yang berkenaan dengan rekam medis pasien di RS.
Asysyifaa, sehingga proses pencarian data, pengarsipan dan pembuatan laporan
akan lebih cepat, singkat, tepat, dan akurat.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul
“Rancang Bangun Sistem Berbasis Web untuk Administrasi Data Rekam Medis
(Studi Kasus RS. Asysyifaa, Leuwiliang – Bogor)”.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang di atas, diperlukan “Rancangan dan
Implementasi Sistem Berbasis Web untuk Administrasi Data Rekam Medis”.
Maka, dalam perumusan masalah ini adalah:
1) Perolehan Analisis Sistem yang sedang berjalan;
2) Perolehan Konsepsi Rancangan Sistem Administrasi Data Rekam
Medis;
3) Perolehan Struktur Program berbasis PHP; dan
4) Perolehan Kinerja Sistem Berbasis Web untuk Administrasi Data
Rekam Medis.

3. BATASAN MASALAH
Pada kesempatan ini, untuk mengarahkan fokus penelitian, penulis
menentukan batasan pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Modul Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
a. Pasien Baru Rawat Jalan
b. Pasien Lama Rawat Jalan
2) Modul Dokter / Pemeriksaan Dokter
3) Modul Kasir
4) Modul Admin
a. Input Data Master (Dokter, User, Harga Obat, Harga Pelayanan)
b. Laporan Kunjungan Pasien
c. Laporan Rekam Medis
d. Laporan Data Penyakit (LB1)

4. TINJAUAN PENELITIAN
4.1 Sistem Administrasi Data Rekam Medis Elektronik
Rekam Medik Elektronik adalah rekam medik berbasis-komputer atau
gudang penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status kesehatan dan
layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan
sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam yang sah (Shortliffe,
2001).
Pengembangan Sistem Berbasis web Administrasi Data Rekam Medis
ditujukan untuk mendukung ketersediaan data informasi bagi manajemen dan
pelaksana layanan serta pengembangan jaringan informasi kesehatan.
Dibandingkan dengan sistem administrasi lainnya, Sistem Administrasi
Data Rekam Medis menduduki posisi yang sangat strategis. Selain menyajikan data
statistikal sistem ini berguna untuk pengambilan keputusan medis.

4.1.1 Pengertian Sistem


Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
untuk menyelesaikansuatu sasaran tertentu. [1]
Pendekaan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefiniskan sistem sebagai berikut:
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.[1]
Sistem merupakan sebuah objek yang dikaji/dipelajari, dimana memiliki
karakteristik tertentu atau spesifikasi tersendiri[1], diantaranya secara umum objek
dibagun di atas:
a) Component (Unsur Pembentuk)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang salaing
berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau sub-sub sistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b) Interface (Penghubung Antarmuka)
Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub
sistem yang lainnya.
c) Boundary (Batasan Aktifitas atau Ruang Lingkup)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
d) Environment (Pengaruh Lingkungan)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.
e) Input (Masukan)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
f) Output (Keluaran)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dari sistem.
g) Process (Pengolah)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi
keluaran yang diinginkan.
h) Object (Tujuan)
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem.

4.1.2 Pengertian Website

Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering disingkat dengan istilah
situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang
disertai pula dengan berkas- berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas
lainnya.Sebuah situs web biasanya di tempatkan setidaknya pada sebuah server web
yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal
(LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua
situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai Waring Wera
Wanua atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman
beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada prakteknya
tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya,
beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai
anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat
mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang
menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain.
Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan,
menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.Sebuah halaman web
merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa (plain text) yang diatur dan
dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi berbasis HTML, atau
XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas
tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti
layaknya sebuah halaman pada monitor komputer. Halaman-halaman web tersebut
diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai
HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi
yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme
pengaksesan melalui protokol HTTPS.[2]

4.1.3 Administrasi Data Rekam Medis


Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga
medis dan perawat dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
Isi rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan. Rekam
medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, yaitu:
1) Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga kesehatan lainnya
yang ikut ambil bagian dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2) Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
3) Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di Rumah
Sakit.
4) Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi
terhadap program pelayanan serta kualitas pelayanan.
.Conoh: Bagi seorang manager:
- Berapa banyak pasien yang datang ke sarana kesehatan kita?
Pengunjung baru atau pengunjung lama?
- Distribusi penyakit pasien yang datang ke sarana kesehatan kita.
- Cakupan program yang nantinya di bandingkan dengan targert
program.
5) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, sarana kesehatan maupun
tenaga kesehatan yang terlibat.
6) Menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk keperluan
pengembangan program, pendidikan, dan penelitian.
7) Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan
kesehatan.
8) Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan serta bahan
pertanggungjawaban dan laporan.

4.1.4 Rumah Sakit Asysyifaa


4.1.4.1 Gambaran Umum/Sejarah Singkat
Rumah Sakit Asysyifaa terletak di Kabupaten Bogor tepatnya di wilayah
Bogor Bagian Barat, pada mulanya RS. Asysyifaa adalah Praktek Dokter Pribadi
kemudian menjadi Rumah Bersalin 24 Jam, Klinik Pratama Rawat Inap dan pada
tanggal 4 November 2016 telah diresmikan menjadi RS. Asysyifaa oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. RS. Asysyifaa beroperasi di bawah payung
hukum PT. Asysyifaa. Keberadaan lembaga yang memiliki motto “Bekerja untuk
Ibadah” ini melayani kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Berkaitan dengan layanan kasus kegawat daruratan, rawat jalan, rawat inap,
terutama kasus penyakit umum dan pemeliharaan kesehatan pada anak-anak.
Sarana dan Prasarana baik fisik dan medis RS Asysyifaa disesuaikan dan
dilengkapi secara bertahap sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan akan
pelayanan dari masyarakat dengan mengacu pada standard kebutuhan sarana dan
prasarana Depkes, Fisik RS pun dibangun berdasarkan kebutuhan yang ada dengan
melihat skala prioritas.
Pelayanan yang disediakan oleh RS Asysyifaa meliputi: Pelayanan Medis,
yaitu rawat jalan, rawat inap, persalinan (tindakan obstetri dan ginekologi), asuhan
keperawatan dan pelayanan pencegahan (immunisasi), dan kegawat daruratan.
Pelayanan penunjang medis terdiri dari: Laboratorium, Radiologi (Rontgen),
USG, EKG, Farmasi, Fisio Terapi, Pelayanan Gizi, Ruang Operasi, dan Kamar
Jenazah.
Pelayanan penunjang non medis (service area) meliputi: pengelolaan air,
listrik/genset, instalasi pengolahan air limbah, tempat penampungan sampah
sementara, workshop (pemeliharaan sarana rumah sakit).
Untuk rawat inap lantai 1 saat ini sudah tersedia 16 tempat tidur terdiri dari
ruang VIP 1 tempat tidur, kelas I 2 tempat tidur, kelas II 5 tempat tidur, kelas III
8 tempat tidur, lantai I digunakan untuk rawat inap ibu, lantai II saat ini sudah
tersedia 14 tempat tidur, terdiri dari ruang VIP 1 tempat tidur, kelas I 2 tempat tidur,
kelas II 4 tempat tidur, kelas III 7 tempat tidur, lantai II digunakan untuk rawat inap
anak-anak.

4.1.4.2 Visi Misi


a. Visi
 Menjadikan RS. Asysyifaa sebagai sarana pelayanan kesehatan yang
bermutu, Profesional, dan Bernuansa Agamis dan menjadi sarana
mengabdi karyawan sebagai sarana ibadah.
b. Misi
 Memberikan pelayanan kesehatan dengan ikhlas dan niat ibadah
 Mewujudkan pelayanan secara profesional, penuh empati dengan
pendekatan klinik/dokter keluarga
 Melaksanakan pendekatan kekeluargaan baik kepada pasien /
keluarganya maupun kepada karyawan
 Meningkatkan kesejahteraan karyawan
4.1.4.3 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi RS. Asysyifaa

4.2 Basis Data


Basis Data adalah kumpulan dari data yang saling berelasi. Data sendiri
merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan
nilai (angka, deretan, karakter, atau simbol). [3]
Basis Data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti
berikut:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu untuk
memenuhi kebutuhan.
3. Kumpulan file/label/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronik.
4.2.1 Tujuan Basis Data
Basis Data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan,
ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya,
syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut: [3]
1. Tidak adanya redudansi dan inkonsistensi data,
2. Kesulitan pengaksesan
3. Multiple User
4.2.2 Manfaat/Kelebihan Basis Data
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan menggunakan basis data
diantaranya adalah: [3]
1. Kecepatan dan Kemudahan (speed)
2. Kebersamaan Pemakai (sharability)
3. Pemusatan Kontrol Data
4. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space)
5. Keakuratan (Accuracy)
6. Ketersediaan (Availability)
7. Kelengkapan (Completeness)
8. Keamanan (Security)
9. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
10. Pemakaian secara langsung
11. Kebebasan Data (Data Independence)
12. User View

4.3 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall


Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam
membangun software. Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall model.
Sekalipun keduanya menggunakan fase yang berbeda, namun sama dalam intinya.
Fase dalam Waterfall Model menurut referensi Pressman:
Gambar 3.2 Waterfall Model menurut referensi Pressman

Fase-fase dalam waterfall Model menurut referensi Sommerville:

Gambar 3.3 Waterfall Model menurut Referensi Somerville

a) Requirements analysis and definition: Mengumpulkan kebutuhan secara


lengkap kemudian dianalisis dan didefiniskan kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan
secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
b) System and Software Design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan
selesai dikumpulkan secara lengkap.
c) Implementation and Unit Testing: Desain program diterjemahkan ke
dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang
sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara
unit.
d) Integration and system Testing: Penyatuan unit-unit program kemudian
diuji secara keseluruhan (sistem testing).
e) Operation and Maintenance: Mengoperasikan program di
lingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau
perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya. [4]
Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam
mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebenarnya harus
lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.
Masalah dengan waterfall:
a) Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.
b) Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan
dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan
sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali
konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara
lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.
c) Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang
besar dimana proyek dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan
dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.

4.4 Penelitian Terkait


Penelitian terkait berisi tentang penelitian terdahulu yang telah dilakukan
sebelumnya dan dipublikasikan. Hasil dari penelitian sebelumnya di tampilkan
pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Penelitian Terkait
Judul Penelitian
No Rangkuman
Sebelumnya
1 Rancang Bangun Sistem Fokus penelitian ini adalah perancangan dan
Informasi Rekam Medis pengembangan Sistem Informasi Rekam
dan Sistem Identifikasi Medis berbasis web menggunakan bahasa
Pasien Berbasis Web pemrograman php dan database MySQL yang
(Syarifudin, __) bertujuan untuk menyimpan data rekam medis
yang berisi identitas pasien, keluhan pasien,
pemeriksaan fisik, diagnosa (ICD-10), dan
tindakan medis (ICD-9 CM Volume 3) yang
diberikan oleh petugas klinik pada suatu
sarana pelayanan kesehatan. Sistem ini juga
dilengkapi dengan identifikasi pasien
menggunakan tag Radio Frequency
Identification (RFID) untuk mengakses data
rekam medis seorang pasien.
2 Rancang Bangun Sistem Penelitian ini menghasilkan kesimpulan:
Informasi Rekam Medis a. Sistem Informasi yang digunakan di “Puri
berbasis web (Studi Saras” masih menggunakan Sistem
Kasus: Rumah Perawatan Manual sehingga menyita banyak waktu
Psiko-Neuro-Geriatri dan kurang praktis, dengan sistem
“Puri Saras Semarang) informasi yang terkomputerisasi pekerjaan
(Juliana Widya S.K., petugas administrasi akan lebih mudah dan
Migunani, __ ) cepat.
b. Sistem informasi rekam medis yang
terkomputerisasi juga meminimalisasi
kehilangan data rekam medis pasien yang
disebabkan oleh penyimpanan data yang
masih disimpan dalam rak.
c. Sistem rekam medis yang dibuat juga bisa
di cetak sehingga ada cadangan data jika
sewaktu-waktu komputer mengalami
kerusakan.
d. Menghasilkan aplikasi data rekam medis
pasien berbasis web.
3 Rancang Bangun Sistem Penelitian ini menghasilkan kesimpulan:
Informasi Rawat Jalan a. Sistem informasi rawat jalan ini mampu
Pada Klinik Waluya mengolah data pasien secara cepat dan
Sejati Abadi. (Lusi akurat, seperti pada saat menyimpan data
Fajarita, Andhis Susilo dan mencetak keluaran.
Bekti, Habib Ahsan
Syakir, Ruli Brainada, b. Sistem informasi rawat jalan ini mampu
2014) menyimpan data rekam medik pasien
setiap kali pasien melakukan pemeriksaan.
c. Sistem informasi rawat jalan ini mampu
menghasilkan surat keterangan sehat, sakit
dan rujukan sesuai dengan keperluan
pasien.
d. Sistem informasi rawat jalan ini mampu
menyimpan data resep obat dan mencetak
bukti pembayaran secara rinci.
e. Sistem informasi rawat jalan ini mampu
menghasilkan laporan-laporan berupa data
kunjungan pasien dan pendapatan klinik
yang dapat dicetak per periode (tanggal,
bulan, dan tahun).
4 Pengembangan Sistem Penelitian ini sangat menekankan pada tujuan
Informasi Rekam Medis sistem pelayanan rekam medis yaitu
dengan Menggunakan menyediakan informasi guna memudahkan
Pendekatan FAST pengelolaan dalam pelayanan kepada pasien
(Framework for The dan memudahkan pengambilan keputusan
Aplication of System manajerial (perencanaan, pengorganisasian,
Techniques) untuk pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan
Mendukung Evaluasi pengendalian), selanjutnya dalam penelitian
Pelayanan Rumah Sakit ini dapat menemukan solusi perbaikan untuk
Umum di Tangerang. meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
(Adhi Susano, yaitu dengan menghasilkan sistem informasi
Yulianingsih, Zaimatun rekam medis melalui pendekatan FAST
Nisawati, 2013) (Framework for the Application of System
Technique) yang dapat digunakan untuk
mendukung evaluasi pelayanan Rumah Sakit
Umum di Tangerang. Penelitian akan
dilaksanakan di beberapa Rumah Sakit di
wilayah Tangerang. Untuk mencapai target
tersebut dilakukan konsultasi dan interview
dengan berbagai pakar teknologi informasi dan
para akademisi yang menguasai bidang
teknologi informasi. Mutu pelayanan dapat
dinilai dengan melihat kecepatan, ketepatan,
kelengkapan dan kejelasan informasi
pelayanan yang diberikan.
5 Pengembangan Sistem Penelitian ini menghasilkan kesimpulan:
Informasi Rekam Medis a. Setiap pasien yang terdaftar memiliki
untuk Dinas Kabupaten nomor Pasien ID berupa nomor yang
Grobogan (Purnaresa selalu digunakan dalam pengolahan
Yuliartanto, Andian apapun.
Fatchur Rochim, Ike b. Antrian pasien yang berkunjung
Pertiwi Eindasari, __) didapatkan dari data kunjungan pada hari
itu menggunakan kolom tanggal.
c. Penyimpanan Riwayat Pasien
membutuhkan data petugas yang
merupakan foreign key dari tabel petugas.
d. Semua aktifitas dalam sistem dibedakan
dengan UnitID pada user login
e. Laporan yang dihasilkan sistem memiliki
format PDF.

5. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian yang diharapkan adalah:
1) Memperoleh Analisis Sistem yang sedang berjalan;
2) Memperoleh Konsepsi Rancangan Sistem Administrasi Data Rekam
Medis;
3) Memperoleh Struktur Program Berbasis PHP; dan
4) Memperoleh Kinerja Sistem Berbasis Web untuk Administrasi Data
Rekam Medis.
6. KONTRIBUSI PENELITIAN
Berdasarkan Tujuan Penelitian yang telah diuraikan. Maka, didapatkan
kontribusi sebagai berikut:
1) Hasil Analisis Sistem yang akan di bangin digunakan sebagai acuan
untuk Rancangan Aplikasi Administrasi Data Rekam Medis;
2) Hasil Konsepsi Rancangan Membangun Aplikasi digunakan sebagai
penentuan Administrasi Data Rekam Medis yang sesuai;
3) Hasil Struktur Program Berbasis PHP digunakan untuk membuat
aplikasi Administrasi Data Rekam Medis; dan
4) Hasil Kinerja Sistem digunakan sebagai penentuan Aplikasi
Administrasi Data Rekam Medis yang sesuai;

7. METODE PENELITIAN
7.1 Metode Pengambilan Data [5]
a) Teknik Wawancara (Interview)
Penulis mewawancarai langsung petugas bagian Pendaftaran, Poli, Kepala
Rumah Sakit, dan Manager/Tata Usaha. Yang ditanyakan penulis antara lain.
1) Bagaimana proses rekam medis yang berjalan di RS. Asysyifaa?
2) Apa kendala dari sistem rekam medis yang berjalan di RS. Asysyifaa?
b) Teknik Pengamatan (Observasi)
Penulis langsung melihat kegiatan Rekam Medis di RS. Asysyifaa
Leuwiliang – Bogor. Sehingga penulis dapat mengetahui sistem kerjanya dan
mempelajari bentuk-bentuk formulir input dan formulir output.
c) Studi Pustaka
Penulis mencari referensi atau teori dari buku atau jurnal ilmiah tentang
rekam medis, MySQL, PHP, HTML, Web Framework, dan Metode Pengembangan
Sistem.
7.2 Metode Pengembangan Sistem
Pada penelitian ini penulis menggunakan Model Metode Waterfall. Model
ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun
software. Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall model. Sekalipun keduanya
menggunakan fase yang berbeda, namun sama dalam intinya.
a) Requirements analysis and definition: Mengumpulkan kebutuhan secara
lengkap kemudian dianalisis dan didefiniskan kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan
secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
b) System and Software Design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan
selesai dikumpulkan secara lengkap.
c) Implementation and Unit Testing: Desain program diterjemahkan ke
dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang
sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara
unit.
d) Integration and ystem Testing: Penyatuan unit-unit program kemudian
diuji secara keseluruhan (sistem testing).
e) Operation and Maintenance: Mengoperasikan program di
lingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau
perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam
mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebenarnya harus
lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.

8. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal Pelaksanaan Terlampir.

9. RINCIAN BIAYA
Rincian Biaya Terlampir.

10. DAFTAR PUSTAKA


Daftar Pustaka Terlampir.

11. DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran-lampiran, meliputi:
1) Lampiran 1 Jadwal Penelitian
2) Lampiran 2 Rincian Biaya
3) Lampiran 3 Daftar Pustaka
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN

Alokasi Waktu
Jenis Kegiatan Nov ‘16 Des ‘16 Jan ‘17 Feb ‘17 Mar ‘17
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
1.1 Pembuatan
Proposal dan
Perizinan
1.2 Alokasi Dana &
Pemanfaatannya
1.3 Survei Lapangan
2. Pelaksanaan
2.1 Pemodelan Bisnis
2.2 Permodelan Data
2.3 Permodelan
Proses
2.4 Coding /
Pembentukan
Aplikasi
2.5 Pengujian Sistem
3. Pelaporan
3.1 Pembuatan Skripsi
3.2 Persiapan
Presentasi
3.4 Pelaksanaan
Persentasi Hasil
Lampiran 2
RINCIAN BIAYA

1. Biaya Administrasi
1.1 Pendaftaran Seminar Proposal Rp 250.000,-
1.2 Pendaftaran Seminar Hasil Rp 450.000,-
1.3 Pendaftaran Sidang Skripsi Rp 1.200.000,-
Sub Total 1 Rp 1.900.000,-

2. ATK & Peralatan


2.1 Biaya Akses Internet untuk Observasi dan buku Rp 400.000,-
2.2 Dokumentasi Program dalam bentuk CD (2 buah) Rp 20.000,-
2.3 Kertas A4 80 Gram (3 Rim) Rp 105.000,-
2.4 Tinta Rp 80.000,-
Sub Total 2 Rp 605.000,-

3. Transportasi
3.1 Transportasi ke tempat penelitian, toko buku, dll Rp 200.000,-
Sub Total 3 Rp 200.000,-

TOTAL BIAYA (1+2+3+4) Rp 2.705.000,-


Lampiran 3
DAFTAR PUSTAKA

[1] Kusrini. Andri Kuniyo, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi


Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server, Andi, Yogyakarta,
2007.
[2] ___, ___, Situs Web,___, ___, https://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web
(diakses pada 10 Oktober 2016).
[3] Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi,
Yogyakarta, 2007.
[4] Pressman, Roger S, Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 7th
edition, McGraw-Hill, New York, 2010.
[5] Martono Nanang, Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, Edisi Revisi 2, Raja Grafindo, Jakarta, 2010

Anda mungkin juga menyukai