Anda di halaman 1dari 9

ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri 1996

KARAKTERISASI PADUAN AI-Zn DENGAN


METODE DIFRAKSI1

Bambang Heru Pranowo , Bambang Sugeng , Djoko Surono, ...);1;/1


Rina Ramayanti, Eko Yudho2

ABSTRAK
KARAKTERISASI PADUAN AL-Zn DENGAN METODE DIFRAKSI. Paduan Al-Zn banyak
dipakai didalamindustri karenasifatnyayangringan daDkuat. Untuk mendapatkaninformasisifat-sifatmikroskopis
paduan ini digunakan metode difraksi, karakterisasikekuatanbahan dilakukan dengan mengukurkekerasannya
menggunakanMicro HardnessTester.Analisadata difraksi sinar-xyang dilakukan menggunakanperangkatlunak
AutomaticSearchand Match menunjukkanbahwapaduanAl-Zn mempunyairasaIX-aluminium. Hasil pengukuran
denganmetodeVickers kekerasanmenunjukkanpaduanAl-Zn mempunyaiderajat kekerasan sekitar 374 -414
Vickers.

ABSTRACT
CHARACTERIZATION OF AI-Zn ALLOY USING DIFFRACTION TECHNIQUE. The Al-Zn
alloy is commonlyusedin industrybecauseof its mechanicalpropertiesi.e. light but strong. Diffraction technique
was used to determineits microscopicstructureand Micro HardnessTesterwas used to measuremechanical
properties. Data analysison the x-ray diffraction patternsusing Automatic Searchand Match applicationsoftware
indicatesthat Al-Zn alloy hasa-phasealuminium.Hardnessmeasurements give 374 -414 Vickers.

PENDAHULUAN
Paduan AI-Zn adalah paduan logam (IPTN). Bahan dalam bentuk pelat kemudian
yang mempunyai kombinasi sifat yang khas dipotong menjadi potongan dengan ukuran 1 x
yaitu densitas rendah, mudah diproses, tahan 4 cm untuk didifraksi dengan menggunakan
korosi dan walaupun aluminium murni memiliki peralatan Difraktometer Sinar-X yang ada di
kekuatan yang rendah, logam tersebut dapat PPSM buatan Shimadzu -Jepang Model XD-
dipadukan dengan unsur lain untuk menaikkan 610 yang dikontrol dengan komputer personal
kekuatannya. Bahan tersebut banyak digunakan clan dilengkapi dengan perangkat lunak DP-61
dalam industri sebagaibahan struktur. untuk pengambilan data, Basic Data Processing
Setiap bahan apabila didifraksi akan clanAutomatic Search and Match untuk analisa
menghasilkan pola difraksi yang merupakan data.
karakterisasi daTi bahan tersebut. Tidak acta Target sinar-x yang digunakan adalah
bahan yang mempunyai pola difraksi yang Cu yang mempunyai panjang gelombang A =
persIs sarna. 1.542 A dengan tegangan kerja sebesar 30 kV
Dalam penelitian ini dilakukan clan kuat arus 30 mA. Data difraksi yang
karakterisasi paduan AI-Zn yang diperoleh daTi diperoleh disimpan dalam harddisk yang
industri untuk mengetahui rasa paduan tersebut selanjutnya dilakukan BDP (Basic Data
dan kekerasannya. Teknik difraksi merupakan Proccesing) yaitu data difraksi akan dianalisa
salah satu teknik yang banyak dipakai dalam dengan tahapan: penghalusan (smoothing),
karakterisasi bahan terutama dalam identifikasi koreksi latar belakang clan pemisahan spektra
rasa bahan. Data difraksi yang diperoleh daTi K..l clan K..2; sehingga menghasilkan pasangan
difraktometer sinar-x dianalisa dengan data: sudut defraksi (29) ,jarak antar bidang (d)
menggunakan perangkat lunak Basic Data clanintensitas relatif (1/10).
Processing dan selanjutnya diproses lebih lanjut Pasangan data 29, d clan 1/10 dianalisa
dengan menggunakan perangkat lunak lebih lanjut dengan menggunakan perangkat
Automatic Search And Match untuk lunak Automatic Search And Match yaitu
mendapatkan informasi mengenai rasa paduan dengan membandingkan clan mencocokkan
AI-Zn. pasangan data tersebut dengan pasangan data
Untuk menentukankekerasanpaduan standar yang ada di file data JCPDS (Joint
AI-Zn dipakai Micro HardnessTestermethode Comitte for Powder Diffraction Standard) (4].
Vickers. Untuk menentukan kekerasan paduan
AI-Zn dilakukan pengukuran kekerasan dengan
TAT A KERJA menggunakan Micro Hardness Tester yang ada
Bahan yang akan dikarakterisasi di Balai Teknofisika Pusat Penelitian Sains
adalah paduan AI-Zn yang diperoleh dari Materi.
industri
--

1 Dipresentasikan pada Seminar Ilm13:hhPFSMT9%


2 Pusat Penelitian Sains Materi
80
RASIL DAN PEMBARASAN
Hasil penelitian menggunakan dengan kondisi pengukuran seperti Tabel I
Difraktometer Sinar-X Shimadzu XD-610 diperoleh pol a difraksi paduan AI-Zn garnbar I.

Tabell. Kondisi Pengukuran


denganDifraktometerSinar-X
# Measurement Condition
X-ray tube
target : Cu
vo1tage : 30 (kV I)
current : 30 (mAI)

Slits
divergence s1it : 1 (des)
scatter s1it : 1 (des)
receiving slit : .60 (Mm)

Scanning
scan mode CONTI:
scan speed 4.000 (deg/min):
samp1ing pitch 0.108 (deg)
preset time : 1.0 <sec):
fu11 sca1e 1.0 (kcps)

Gambar Pola difraksi sinar-x paduan AI-Zn

Setelah dianalisa dengan menggunakanBasic Pasangan data tersebut kemudian


Data Processing Processing diperoleh dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan
pasangan data puncak-puncak 29, d daD perangkat lunak Automatic Search And Match
intensitasrelatif (1/10)seperti label 2 berikut clan diperoleh basil seperti terlihat pada
ini. Lampiran 1. Dari basil tersebut terlihat bahwa
rasa-rasapaduan Al-Zn yang muncul hanya rasa
Tabel2. Pasangandata 29,d dan1/10hasilBasic a-Aluminium saja , sedangkan rasa lain tidak
DataProcessing muncul. Hal ini dimungkinkan karena fraksi
rasa lainnya terlalu kecil untuk teramati dengan
sudut jarak antar intensitas difraksi sinar-x. Hal ini sesuai dengan basil
No defraksi bidang relatif analisa data menggunakan SEM/EDAX yang
(29L (d) (A) (1;11,,)
(%) memberikan komposisi paduan Al-Zn sbb:
98.8" 1.01 A 9% Komposisi Al : 93,3 % berat
2 78.0" 1.22A 38% Komposisi Zn : 5,54 % berat
3 64.90 1.44A 22% Pengukuran kekerasan dilakukan
4 44.50 2.03 A 100% denganmenggunakanMicro Hardness Tester
5 38.30 2.35 A 49% buatan Shimadzu Type M. Methode
pengujiannya adalah metode Vickers, dilakukan

81

:
6 titik pengamatan clan diperoleh hasil seperti lurgy ofAluminium Fabrication,Aluminium
Tabel 3. -Verlag,Dusseldorf,1982
3. CULLITY, B. D., Element of X-Ray Dif-
Tabel3. Hasil pengujianpaduanAl-Zn dengan fraction, Addison-Wesley Publishing
Micro HardnessTester CompanyInc., London,1959.
4. SHIMADZU CORP.,Instruction Manual
Titik 2 3 4 5 6 DP6I SystemOption Software,Automatic
penguji Search/Match for XD-6IO,Kyoto Japan.
an
DISKUSI

Kekera 374 445 412 422 374 414 Prasuad :


san Kenapa tidak dilakukan analisa secara
(Vi- kuantitatif untuk menentukan rasa Al-Zn
ckers) dengan program Rietveld.

Bambang Hem P.:


Dari Tabel 3 diperoleh besarnya kekerasan Peralatan Difraktometer Sinar-X yang ada
paduanAI-Zn rata-ratasebesar406,8Vickers. belum dilengkapi dengan perangkat lunak yang
memungkinkan dilakukan analisa kuantitatif,
KESIMPULAN perlu perangkat lunak lain seperti RIET AN atau
Dari hasil analisa data diperoleh GSAS.
bahwa rasa paduan AI-Zn tidak berubah, masih
tetap seperti rasa induknya (Aluminium). Hal Djusman Sayuti :
ini disebabkan penambahan Zn ke dalam Al 1. Komposisi kimia seharusnya dilakukan
tidak terlalu banyak (daTi basil SEM/EDAX terlebih dahulu dan apakah sudah ditinjau
komposisi Zn hanya 5,54 %). Dari hasil tentang diagram fasanya. Tolong
pengujian dengan Micro Hardness Tester tanggapannya.
diperoleh besarnya kekerasan paduan AI-Zn 2. Apa kaitan antara karakterisasi sifat struktur
berada pada interval 374 -414 Vickers. dengan sifat mekaniknya.

UCAPAN TERIMAKASIH. Bambang Hem P.:


Tak lupa penulis mengucapkan 1. Sampel yang kami peroleh tidak dilengkapi
terimakasih kepada bapak Zuharli Amilius yang data yang lengkap mengenai komposisi,
telah mengusahakan sampel paduan AI-Zn daTi komposisi akan dilakukan dengan
IPTN. menggunakanSEM/EDAX.
2. Kaitannya tidak ada, tetapi bentuk struktur
DAFfAR PUSTAKA kristalnya mungkin dapat mempengaruhi
I. 1.1.POLMEAR, Light Alloys Metallurgy of sifat mekaniknya (ini perlu penelitian lebih
the Light Metals,Metallurgyand Materi- lanjut).
als ScienceSeries, 1980.
2. D. AL TENPOHL, Aluminium Viewedfrom
Within, An Introduction into the Metal-

82
Lampiran 1

UUUU AUTOMATIC SEARCH/~ATCHUUUU


u",.., .",
,. IiI, ". -.."
t. "t.. Ii., ---"-"-"
1 .,_.., ---III'
"."
"TI' LII'
.
I "I"... .C,..,.

I II 0,

Hasil analisa data difraksi sinar-x paduan AI-Zn dengan


perangkat lunak Automatic Search and Match

83
ProsidingPertemuanIlmiah SainsMateri 1996

HUBUNGAN ANTARA ANALISIS METALOGRAFI DAN


MODEL KOMPUTER PERPINDAHAN PANAS PADA
PENGERASAN PERMUKAAN DENGAN LASER PULSA 1

Suwardi2,A. Kusnowo3, UtOjO4,B. Sugiyono 5


!;:J .b
ABSTR,\)(
llUBUNGAN ANTARA ANALISIS METALOGRAFI DAN MODEL KOMPUTER PERPINDAHAN PANAS
PADA PENGERASAN PERMUKAAN DENGAN LASER PULSA. Hubungan antara analisis metalografi dan
model komputer perpindahan panas pada pengerasan permukaan dengan laser pulsa. Model perpindahan panas transien telah
dilakukan untuk iradiasi laser pulsa pada permukaan baja karbon medium. loIser yang digunakan adalah Nd- Y AG pajang
gelombang 1.06 urn, berdaya rata-rata 100 w, repetisi maksimal 20 Hz, sedangkan lebar pulsa 10 s. Dengan variasi tampang
lintang berkas dan waktu iradiasi, diinginkan siklus termal pada baja yang menghasilkan austenisai permukaan dan 'auto-
quenching' tanpa pelelehan. Analisis numerik itu menunjukkan laser itu memungkinkan untuk pengerasan permukaan.
Eksperimen iradiasi dilakukan pada baja karbon menengah, dengan bantuan data dari prediksi model termal. Pengamatan
mikrografi basil iradiasi dapat dikorelasikan dengan prediksi model perpindahan panas daD model kinetika -termodinamika
perubahan rasa yang mengiringinya.

ABSTRAC"f
(;ORRELATION OF METALOGRAPWC ANALYSIS AND COMPUTER MODEL OF HEAT TRANSFER
IN SURFACE HARDNESS. Numerical model has been carried out analyses of laser irradiation on the surface of caroon steel
using Nd- Y AG pulsed laser, 1.06 urn wave length. The laser properties are: 100 w of average power, 20 Hz of repetition rate, and
10 ms of the pulse width. Numerical simulation with variation of process parameters is performed to find thermal cycles that
resulting austenite transformation without melting and rapid self quenching. The analyze shows that the thermal cycles for surface
hardening, should be realized. The study shows that the laser fulfilled the major requirement in surface hardening. Experiment
has been carried out on medium caroon steel. The micrography of the irradiated sample is related to the heat transfer model and
related transformation model.

PENDAHULUAN serapanfluks energi oleh permukaan logam


Baja karbonmenengahbanyakdigunakan berlapis[2,3].
dalam konstruksi mesin yang memerlukan Pemakaian laser pulsa untuk pengerasan
kekuatanyang baik. Untuk menaikkantahanaus permukaan belum ditemukan dalam pustaka
tanpa mengurangi kekuatan komponen dalam studi ini. Dalam satu proses pengerasan
permukaan pada bagian yang mendapatkan akan terjadi banyak siklus pemanasan daD
beban gesek tinggi diperkeras[I]. Pengerasan pendinginan cepat dalam siklus yang cepat daD
permukaandenganlasersebesar2 kali kekerasan sangatlokal. PengamatandaD analisis cermat tak
awal dapat menurunkanlaju aus menjadi 1/3.5 dapat direalisasikan tanpa bantuan model
[2]. numerik.
Laser mempunyai potensi kompetitif Pengerasan secara termal dengan
untuk pengerasan permukaan presisi, geometri komposisi karbon homogen diperoleh dengan
rumit atau tak sederhana, pengerasan lokal, gradasi kekerasan yang dihasilkan oleh gradasi
sebagaimana umumnya komponen mesin. transformasi struktural, ialah gradasi siklus
Distorsi bentuk minimum karena pemanasan pemanasandaDauto-quenching.
sangatlokal. Hasil proses dipengaruhi oleh parameter
Permasalahan penting dalam pengerasan materi (difusivitas daD konduktivitas panas,
permukaan rasa padat dengan laser adalah kinetika daD termokimia transformasi) laser (laju
persyaratan presisi pada siklus thermal, yang repetisi, panjang pulsa daD distribusi spasial
berkaitan dengan batasan termokimia bahan, fluks laser) daD waktu interaksi.
penguasaan teknologi laser daya untuk
menghasilkan berkas laser yang stabil, serta TAT A KERJA
teknologi pelapisan penyerap laser. Toleransi itu Benda kerja perlakuan panas ini adalah
relatif kecil dibanding pada proses pemotongan logam berbentuk silinder, panjang 30 mm daD
daDpengelasan dengan laser. diameter 4 mm. Satu sisi datar silinder telah
Diantara kendala penerapan pengerasan diberi lapisan tipis penyerap. Berkas laser Nd-
permukaan dengan laser daD berkas elektron Y AG pulsa digunakan untuk 'menembak' salah
adalah masalah pemilihan parameter daD satu permukaan datar silinder. Gambar I
pengendalian proses. Hal ini berhubung dengan menyajikan skema irradiasi.
sensitivitas hasil terhadap parameter proses, Laser Nd- Y AG berdaya rerata 100 W.
batas toleransi alas daD bawah yang sempit, Pulsa dapai diatur baik frekwensi, energi, daD
waktu interaksi singkat, serta kurang akurat data lebar atau 'life time'nya. Harga maksimalnya
1 Disajikan padaPertemuanIlmiah PPSM
2 PusatElemenBakar Nuklir-BATAN
3 P3Fr LIPI
4 PusatPenelitianNuklir daDRekayasa-BAT AN
5 UniversitasIndonesia

84
adalah berturut-turut : 20 Hz, 10 joule, dan 10 serta deformasi elastik clan plastik. Pada
ms. Berkas laser pada jendela luaran berdiameter pemodelan ini iradiasi laser dibatasi pada
7.5 rom, selanjutnya berkas ini dapat diatur transormasirasa parlatoProses ini antara lain
dengan lensa fokus. Waktu interaksi atau terjadi pada pengerasan permukaan yang
'tembakan' diatur dengan sebuah penutup berdasarkan transformasi ke rasa bertipe
elektro-mekanik yang diletakkan dalam martensit yang banyak dilakukan pada
resonator. Distribusitemporel pulsa laser bentuk pengerasanpermukaanpaduanbesi.
segi-4 seperti gambar 2, sedang distribusi spasial
mendekati bentuk silinder sirkular. Dengan pendekatanmodel perpindahan
panassbb :
1. Distribusi temporel pulsa laser berbentuk
segi-empat
2. Besaran fisika bahan dianggap tetap,
termasukfaktor serapan= 0.9
3. Penyerapanenersi laser 1.06 urn hanya
terjadipadapermukaanlogam.
4. Energi transformasi rasa padat dapat
diabaikanterhadapfluk laser.
5. Kerugian panas radiatif dan konvektif
permukaan dapat diabaikan terhadap
besarnyafluks laser.
Model matematikyang menghubungkan
Gambar1. SkemaProses temperaturpada setiap titik dalam bahan dan
pada saatt adalahpersamaandiferensialparsial
neracaperpindahanpanasberikut :
Dalam ruang lingku~ :

pCp.?!:~ + Div(k Grad T(x,y,z.t» = 0


dt
r adalahdensitas,Cp kapasitaspanas,sedangk
dalahkonduktivitaspanas.

Padauerbatasan
:
Pada permukan terkena laser:
0 0.. 0.1 1~ I.'
W..kflJ m.~
k dT(x,y,Z,
an t) = A T ( x,y,z,t
\Il )
Gambar2. Distribusi temporelOukslaser
Logam target diletakkan pada posisi
Huruf A adalah faktor serapan, yaitu
paras berkas laser berimpit dengan paras
perbandinganenergi laser yang diserap atau
silinder. Laser ditembakkan dengan waktu
diubah menjadi tenaga panas pada permukaan
interaksi berorde detik pada satu permukaan
dibanding energi laser yang datang pada
ujung silinder. Pulsa laser diatur pada
permukaan Y adalah distribusi fluks laser
pembebanan temporel tertinggi yaitu frekwensi
sebagai fungsi ruang dan waktu. Lambang
20 Hz dan lebar pulsa lams.
Y zo(r,t) artinya distribusi fluk atau rapat-daya
Selama waktu interaksi enersi laser
terserap benda kerja dengan faktor serapan di laser pada permukaan silinder dan merupakan
bawah 100%. Parameter laser yang utarna fungsi jejari dan waktu. Distribusi temporel
adalah fungsi siklis berupa pengulangan dari satu
dikendalikan adalah daya keluaran, tampang
fungsi sederhanaseperti tampak pada gambar 2.
lintang berkas, dan waktu irradiasi.
Pada Batas lain: tidak terjadi perpindahan
MODEL PERPINDAHAN PANAS DAN panas.
ANALISIS MIKROGRAFI
JT(x,y, Z, t) -0
Penyerapan energi radiasi gelombang k -
elektro-magnetik laser menjadi energi termik an
bahan diikuti perpindahan panas baik secara
radiasi, konduksi, dan konveksi. Akumulasi Pada saat awal : temperatur homogen
energi yang melarnpaui batas stabilitas termik pada TO :
mendorong reaksi transformasi rasa. Gradien
T(x,y,z, 0) :: To
temperatur yang besar karena fluks tinggi dan
terkonsentrasi menyebabkan gradien massajenis

85
Model numerik diperoleh dari Tabel 1 menyajikan pengaruh
penyelesaian persamaan tersebut di atas dengan pendiskritan pada temperatur maksimal. Terbaca
menggunakan pendekatan numerik. Metoda pendiskritan ke arah vertikal dari 40 sampai
elemen hingga digunakan untuk pendiskritan dengan 152, atau hampir 600 % mengakibatkan
spasial, menghasilkan sistem semi diskrit perbedaanhasil hanya sampai dengan 2 %.
selanjutnya diselesaikan dengan pendiskritan Pengaruh h (ukuran elemen) terhadap hasil
temporeI [3,4] menggunakan metoda implisit terlihat lebih terasa, sebagai contoh dengan h
Galerkin. naik 250 % hasil hanya turun 10 %. Pada
Paket program DISPLAY II / NISA II perhitungan-perhitungan tersebut nilai a Dt / h2
yang dikembangkan EMRC telah dipergunakan dijaga tidak jauh dari satu.
untuk merealisasikan penyelesaian model
tersebut.
Eks~rimen iradiasi clananalisis mikrografi.
Perubahan rasa dari eksperimen
pengerasandilakukan dengan analisis mikrografi
pada irisan sejajar arab poros berkas laser dari
sampel yang diradiasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN T""I. 01.MO"""


...81m ., T- C
Contoh visualisasi basil perhitungan ,.
I.
m
~
'0
'0
,n
'"
",
,..
evolusi clan distribusi temperatur pada silinder I ~ ,.. , ,.. 'I'
.'21 .'20 ,n
dikenai radiasi pulsa ditunjukkan pada gambar 3. I ~
~ ,- .". ".
..I.. '70
Disajikan evolusi temperatur pada titik-titik pada ,.
I
I'
70
.1,-
, ,~
'"
'"
~
poros silinder dengan kedalaman berbeda. ~
L ~ C" -l-
1'- I ,.. I
V'81...'WI ""~ -..,.,. ..'0_,"-0'"
0"""" -, ~ N.O ...,..,..
' , P'M""" -,W"" ..., o.j
--.
-,",mol

--1 loJu_- K
'_7
1-.07
" ,.
3-2
.~
,
..
..

Pacta kurva evolusi (Gambar 3) tampak


jelas efek pulsa pactaevolusi temperatur di dekat
permukaan. Fluktuasi temperatur terbesar oleh
pulsa-pulsa laser terdapat pacta permukaan yang
mencapai 200 K/pulsa. Pengaruh ini makin
C'C"'.""-
oc- sc.-- l.:::-. menurun hila titik semakin dalam. Pacta
kedalaman 1 mm tluktuasi temperatur telah turun
Gambar 3. Distribusi temperatur pactairisan silinder
menjadi 60 K. Pacta kedalaman 3.5 mm kurva
dihitung pactatiga macam pendiskriditan
sudah tidak menunjukkan tluktuasi.
Data termofisik konduktivitas termal, k= 25, Temperatur maksimal untuk daya laser
volume jenis r = 7000, clankapasitasjenis Cp = berbeda, disajikan pacta tabel 2. Pactagambar 5
71, faktor serapan A = 0.9. Sedangkanparameter
terlihat bahwa permukaan mencapai temperatur
laser adalah : daya rerata P av = 100 , frekwensi f 1000 C (temperatur selesai austenisasi 900 C)
= 20 .lebar pulsa t = 10 (besaran dalam satuan dalam waku berorde detik (2 detik) dengan
internasional). Gambar 4 menyajikan daerah- iradiasi laser yang mempunyai tluks berorde
daerah isoterma pada permukaan silinder. Pada
1.25 x107.
pusat permukaan terdapat zona temperatur
tertinggi. Tampak pula jarak antar isoterma
~ .OJ"'" II -, ~ '_'0._-
,,~ -.,

bertambah luas bila semakin jauh pusat terkena ---,


~ '.o~-
"I«
-.j
laser. Gambar 5 menyajikan tampang lintang
sejajar dengan paras berkas laser.
Isoterma Ac 1 clan Ac3 pada pulsa terakhir
iradiasi sangat bermanfaat unntuk prediksi batas n

transformasi rasa clanpengerasan. ..


co
Variasi fluks laser dapat dengan parameter ..
dengan waktu radiasi 0.7 s yang menghasilkan .,
.,. .,,- 0..- ..~ ...;.0...~
suhu maksimum A1200 C. Evolusi temperatur noc

pada titik-titik utama disajikan pada Gambar 3. c , ,.-,


(a)

86
kedalaman mrn fluktuasi temperatur kurang-
lebih 60 K.
""T."':X;CS.",
~ ~,. Tl~~ I\!STtAl£a
~1;.,t!~'Ill
oj
TDO''. ~;~'0!

i~ 1.., 7=;::::
" ~
;'"
$
(b) 2
Gambar4. Evolusi temperaturpactaawal iradiasidi ~
titik-titik berbedajarakdari permukaan.

Secara kasar, pada tluks tertentu, temperatur Cj..'...:


ks" I sebandmg
ma Ima
" dengan daya. LaJu " a,.~,- a.~T:~3.- 4..- ,.-j
pendinginan 350 K/s, sampai suhu awal <:,am"ba~
5. Evolusi temperaturselamadan sesudah
martensitisasi. Dengan daya ini tluktuasi uadlaslpadapennukaandan 3 titik di bawahnya.
temperatur yang tertinggi adalah 400 K. Pada
~" -DISP,,". II _T-"'OO£SS~ VtR 'e.e Nov/22/94
ISO""","" ~""OUR
TR."IE:NT !£AT
VI"': 3,m"+m
..~: I.m,,+m
(B...d"1,OC1)
--~ 1m.l

9i.2e
88.17
"-
7,-
-'-' i G9,i"

"8.12
47.a9
3G.e7

2S,04

14,~

2.~.'

TABU"" DJ8.CIAN 8A~H DI8Cftl "LU~ = 4mBw/Nc~- Y )( AX: 4S'(


'--~HOT ""'EA= 3 AT Tlt£ Zoc= J._- AY, 0
AZ' ..,

(b)
Garnbar6. Mikrografi optik irisan tegakturns
permukaandiradiasi(sampel2 Tabel 2)
Temperatur pada pemanasan tidak
setinggi apabila laser kontinyu yang digunakan,
tetapi efek metalurgi clan mekanik bisa jadi lebih
menguntungkan. Untuk mengetahui efek tersebut
diperlukan studi eksperimental.
Untuk mendapatkan hubungan kuantitatif perlu
digunakan data yang lebih teliti khususnya
(a)
serapanpermukaanterhadapfluks laser serta
model yang memperhitungkan radiasi di daerah
teriradiasi.

87
KESIMPULAN shape peice, Proc. 2nd. IFHT Int.Conv,
Perhitungan model menunjukkan Lisbonne,1989.
pengerasan tanpa pelelehan dapat diperoleh [3] SUWARDI, Pemodelan Simetri Poros
dengan menggunakan laser pulsa itu dalam orde
PengerasanPermukaanBaja DenganLaser
waktu iradiasi. Percobaan yang telah dilakukan
CO2.Lokakarya Komputasi dalam Sains
dapat memberikan hubungan kualitatif antara
model termal clan analisis metalografi. Simulasi
dan Teknologi Nuklir III BATAN-Jakarta,
model komputer dapat dimanfaatkan untuk 1993.
perancanganpercobaan. [4] HAYRETTIN KARDESTUNCER, Chief
ed., Finite element handbook, Mc.Graw-
UCAPAN TERIMAKASIH Hill, NewYork, 1987.
Ucapan terimakasih kami sampaikan
kepada Dewan Riset Nasional yang telah DISKUSI :
berkenan membiayai penelitian ini yang Mawardi
merupakan bagian dari RUT. Demikian pula Bagaimana peranan laser pada pengerasan
kepada Bapak Kepala PPNR daD star atas permukaan baja tersebut dalam arti
kerjasamanya. mekanismenya ?
Suwardi:
DAFfARPUSTAKA Laser memanaskan permukaan sampai
[1] Laporan interen , Kontrak Penelitian mendekati suhu austenisasi AC3 tapi dibawah
PeugeotPSAno. , 1989. suhu cair (Iiquides) dalam waktu singkat (orde
[2] D.FARIAS, , VINSARD, G. SOWARm 10-2-100 detik) agar gradien suhu pada kulit
cukup tinggi dan pada akhir interaksi laser-
DAN CHEVRIER, J. Ch., Mathematical
modelling of heat transfert during laser permukaan segera diikuti pendinginan sangat
surfacehardeningtreatmentsof a complex cepat (diatas laju kritis transformasi material)
secara konduksi ke inti yang masih dingin

88

Anda mungkin juga menyukai