PEMBELAJARAN
DI SUSUN OLEH
MARYANNA (15050350411)
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan
Pertama Melalui demonstrasi, diskusi dan kerja kelompok, peserta didik
diharapkan dapat:
1. Peserta didik dapat Menjelaskan 3 keterampilan proses
penyelidikan IPA
2. Peserta didik dapat Menjelaskan kegunaan mempelajari IPA
3. Peserta didik dapat Menyebutkan objek yang dipelajari dalam
IPA
Kedua Melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok, peserta didik
diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian pengukuran
2. Menyebutkan hal yang dapat diukur (besaran) dan tidak dapat
diukur (bukan besaran)
3. Membandingkan satuan baku dan tidak baku
4. Memahami kegunaan satuan baku dalam pengukuran
5. Mengkorversi satuan dalam SI (Sistem Internasional)
Ketiga Melalui diskusi kelompok, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian besaran pokok
2. Menyebutkan macam-macam besaran pokok beserta satuannya
Keempat Melalui diskusi kelompok, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian besaran turunan
2. Menyebutkan macam-macam besaran turunan beserta satuannya.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Penyelidikan IPA
- Metode Ilmiah dalam Penyelidikan IPA
- Kegunaan Mempelajari IPA
- Objek yang Dipelajari dalam IPA
Pertemuan Kedua
Pengukuran
- Pengertian Pengukuran
- Besaran dan Bukan Besaran
- Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku
- Pengukuran dengan Satuan Tidak Baku
- Kegunaan Satuan Baku dalam Pengukuran
- Konversi Satuan dalam SI
Pertemuan Ketiga
Besaran Pokok
- Pengertian Besaran Pokok
- Macam-Macam Besaran Pokok Beserta Satuannya
- Pengukuran Besaran Pokok dengan Alat Ukur
Pertemuan Keempat
E. Model/metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
Model : Kontekstual
F. Alat pembelajaran
Papan tulis
Spidol
Laptop, proyektor dan media presentasi
Lembar kerja
Alat dan bahan percobaan
G. Sumber Belajar
Buku Fisika Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 (Penerbit Erlangga, Penulis
Marthen Kanginan)
H. Langkah Pembelajaran
Langkah
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pendahuluan
Komunikasi Guru memberikan salam dan berdoa 15 menit
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan
kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Prasyarat kemampuan sebelum
mempelajari subbab (paket halaman
240):
- Contoh aplikasi Hukum I, II, dan
III Newton
- Gaya dan resultan gaya
I. Instrumen Penilaian
Pertemuan Pertama
1. Pernyataan berikut yang sesuai dengan Hukum Newton I. Bila resultan gaya yang bekerja
padabenda sama dengan nol maka benda…
A. Pasti dalam keadaan diam
B. Pasti dalam keadaan bergerak
C. Mungkin bergerak lurus beraturan
D. Tidak mungkin diam
E. Mungkin bergerak dipercepat
2.
Apabila diketahui sebuah balok seperti pada gambar, dan lantai yang ditempati balok itu
sangat licin, maka balok akan dalam keadaan…
A. Bergerak lurus beraturan kekanan
B. Bergerak lurus berubah beraturan kekiri
C. Bergerak lurus beraturan ke kiri
D. Diam (tidak bergerak)
E. Bergerak lurus berubah beraturan ke kanan
3.
12 N
36 N
24 N
4. Di dalam sebuah lift ditempatkan sebuah timbangan badan. Saat lift dalam keadaan diam
seseorang menimbang badannya, didapatkan bahwa berat badan orang tersebut 500N.
Jika lift bergerak keatas dengan percepatan tetap 5 m/s2, g=10 m/s2 maka berat orang
tersebut menjadi…
A. 100 N
B. 250 N
C. 400 N
D. 500 N
E. 750 N
5. Sebuah truk pengangkut minyak yang massa 20.000 kg berpindah gerak dengan
kecepatan mula-mula 30 m/s. Mobil kemudian di rem sehingga dalam waktu 10 sekon
mobil tersebut telah berhenti. Besarnya gaya rem yang dapat bereaksi pada mobil tersebut
hingga berhenti adalah...
A. 50.000 N
B. 60. 000 N
C. 70. 000 N
D. 80. 000 N
E. 90. 000 N
Dari gambar dibawah gaya yang merupakan pasangan aksi dan reaksi adalah …
A. W = -N
B. W = -W’
C. W = -N
D. N = -(Q+P)
E. W = - (Q+P)
7.
Dua balok yang beratnya sama digantungkan pada katrol melalui tali. Jika system dalam
keadaan seimbang, pasangan gaya aksi reaksi adalah…
A. T1 dan T2
B. T1 dan T4
C. T2 dan T3
D. T5 dan T6
E. W1 dan W2
JAWABAN
1. A
2. B
3. A
4. E
5. E
6. A
7. A
Pertemuan Kedua
1. Gaya normal yang dialami oleh balok bermassa 3 Kg ( g = 10 ms-2) pada gambar
dibawah ini adalah …
F = 14 N
A. 44 N
B. 42 N
C. 30 N
D. 16 N
E. 14 N
2. Dua buah benda A dan B masing-masing 2 kg dan 3 kg dihubungkan dengan tali melalui
katrol seperti pada gambar (g=10 m.s-2)!. Jika lantai dan gesekan antara tali dengan
katrol diabaikan, dan B bergerak turun, maka besar tegangan tali T adalah ….
A. 10 N D. 20 N
B. 12 N E. 28 N
C. 15 N
3.
Balok I massanya 1 kg dan balok II massanya 2 kg terletak di lantai licin seperti gambar.
Jika F= 6 N maka gaya kontak antara kedua balok adalah…
A. 0 N
B. 1 N
C. 2 N
D. 4 N
E. 6 N
4.
Bila m1= 2kg, m2= 3 kg, dan m3= 5kg maka besar tegangan tali T1 dan T2 masing-
masing adalah…
A. 10 N dan 15 N
B. 10 N dan 250 N
C. 25 N dan 10 N
D. 10 N dan 25 N
E. 10 N dan 50 N
5.
Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai 0,5 dan percepatan gravitasi bumi 10
m/s2 maka besar gaya gesek statis maksimum antara benda dan lantai adalah…N
A. 15,2
B. 16,4
C. 24,8
D. 30,4
E. 32,8
6.
Bila massa tali diabaikan maka besar tegangan tali T adalah…. (g=10 m/s2)
A. 12 N
B. 13 N
C. 14 N
D. 15 N
E. 16 N
7.
Koefisien gesek statik antara roda dan jalan 0,4 (percepatan gravitasi 10 m.s-2). Agar
mobil tidak keluar jalur, kecepatan maksimum yang diperbolehkan adalah….
A. Error: Reference source not found
B. Error: Reference source not found
C. Error: Reference source not found
D. Error: Reference source not found
E. Error: Reference source not found
JAWABAN
1. A
2. B
3. C
4. D
5. A
6. E
7. C
Pertemuan Ketiga
1. Mobil ambulans berada dalam keadaan diam dan gaya – gaya yang bekerja pada mobil
ditunjukkan seperti gambar dibawah.
Jika mobil dijalankan dengan percepatan konstan 5 ms-2, besar gaya dorong yang
diberikan mesin pada mobil adalah …
A. F = 4800 N
B. F = 4200 N
C. F = 4000 N
D. F = 2600 N
E. F = 1400 N
3. Sebuah balok bermassa 1 kg meluncur pada bidang miring kasar dari keadaan diam
seperti gambar.
Setelah menempuh jarak 3,75 m, kecepatan balok adalah 7,5 m/s. jika nilai g= 10m/s2 ,
koefisien gesekan kinetis 3/16 dan tan θ = ¾, maka besar gaya tahan F agar balok
berhenti tepat di kaki bidang miring adalah….
A. 3,75 N
B. 5,75 N
C. 7,50 N
D. 9,25 N
E. 12,00 N
4. Reza bermassa 40 Kg berada di dalam lift yang sedang bergerak ke atas. Jika gaya lantai
lift terhadap kaki reza 520 N dan percepatan gravitasi 10 ms-2, maka percepatan lift
tersebut adalah …
A. 1,0 ms-2
B. 1,5 ms-2
C. 2,0 ms-2
D. 2,5 ms-2
E. 3,0 ms-2
5. Sebuah benda bermassa 5 Kg mula – mula diam ditarik ke atas bidang miring yang kasar
dengan gaya 66 N. percepatan yang dialami benda adalah …
A. 4 ms-2
B. 5 ms-2
C. 6 ms-2
D. 8 ms-2
E. 10 ms-2
6. Balok A yang massanya 5 kg diletakkan pada bidang datar yang licin, balok B yang
massanya 3 kg digantung dengan tali dan dihubungkan dengan katrol. Jika g = 10 m/s2,
tentukan percepatan balok tersebut dalam m/s2 ….
A. 3,50
B. 3,75
C. 4,00
D. 5,00
E. 5,25
7.
8. Seorang pembalap mobil sedang melintasi tikungan dengan kemiringan θ dan jari-jari 12
m. kecepatan maksimum mobil 6 m/s,
JAWABAN
1. E
2. C
3. E
4. E
5. A
6. B
7. B
8. C
Daftar Pustaka
Giancoli, D.C, 2001, Fisika Edisi ke Lima Jilid 2, Jakarta; Erlangga.
Halliday dan Resnick. 2010. Fisika Dasar jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Karyono, Dwi Satya Palupi, Suharyanto. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Subagya, H., Wilujeng, I., 2013, Buku Guru Fisika Kelas X, Jakarta; PT. Bumi Aksara.
Suarno, Joko. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Lampiran 1. Materi Pembelajaran pertemuan pertama
Kecendrungan sebuah benda untuk mempertahakan keadaan diam atau gerak tetapnya
pada garis lurus disebut inersia(kelembaman). Dengan demikian, hukum Newton I
sering di sebut hukum inersia.
berikut:
(1.2)
Ket: a : percepatan
F : gaya
m : massa
Peneraan hukum Newton II dalam kehidupan sehari – hari, diantaranya sebagai
berikut:
(1.3)
Hukum III Newton dapat di jumpai jika seseorang berdiri di atas sepatu roda
mendorong dinding di depannya yang berdiri tegak maka orang tersebut akan terdorong
ke belakang hal ini terjadi karena orang itu memberi
gaya aksi pada dinding maka dinding memberi gaya
reaksi pada orang tersebut besarnya sama, tapi arahnya
berlawanan.
a. Peluncuran roket
b. Gerak benda yang dihubungkan dengan tali
c.Pemutusan tali rafia atau benang tanpa
menggunakan alat bantu gunting atau pisau melainkan dengan hentakan.
d. Perenang menolakkan kakinya pada dinding kolam renang.
Lampiran 2. Materi Pembelajaran Pertemuan Kedua
1. Gaya Berat
Gaya berat (diberi lambang Error: Reference source not found dari kata “weight”) adalah
gaya gravitasi Bumi yang bekerja pada suatu benda. Bagaimana hubungan antara massa dan
berat ? jika suatu bends dilepas dari ketinggian tertentu, benda akan jatuh. Jika hambatan angin
diabaikan, maka satu-satunya gaya yang bekerja pada benda adalah gaya gravitasi Bumi (berat
benda). Benda akan mengalami erak jatuh bebas dengan percepatan ke bawah sama dengan
percepatan gravitasi. Dengan menggunakan Hukum II Newton pada benda jatuh bebas ini, di
peroleh hubungan antara berat dan massa.
Rumus berat
Ke mana kah arah gaya berat ? berat adalah gaya gravitasi Bumi (sering disebut dengan gaya
tarik bumi ). Karena itu, vektor berat selalu berarah tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke
pusat bumi.
Dengan demikian, vektor berat suatu benda di Bumi selalu kita gambarkan berarah tegak
lurus ke bawah dimanapun posisi benda diletakkan, apakah pada bidang horizontal, bidang
miring, atau kah pada bidang tegak.
Percepatan gravitasi di permukaan Bumi secara rata-rata adalah Error: Reference source not
found. Pada materi ini percepatan gravitasi suatu pelanet dianggap konstan, walaupun
sebenarnya tidaklah demikian.
Pertama percepatan gravitasi g bergantung pada pelanet tempat benda berada. Olehnkarena
itu, berat benda juga bergantung pada pelanet tempat benda berada. Berat buah melon sangatlah
berbeda ketika berada di Bumi, di Bulan, ataupun di luar angkasa. Di permukaan bumi berat 1
kg buah melon adalah 9,8 N. Di permukaan Bulan, beratnya hanya kira-kira 1,5 N. Ini karena
percepatan gravitasi bulan Error: Reference source not found kali percepatan gravitasi Bumi.di
luar angkasa yang jauh dari pelanet mana pun, percepatan gravitasi hampir sama dengan nol. Ini
menyebabkan berat 1 kg buah melon hampir nol. Kita katakan bahwa buah melon tersebut
kehilangan berat.
Kedua kecepatan gravitasi disuatu pelanet bergantung pada jaraknya dari pusat pelanet.
Makin jauh dari pusat pelanet, makin berkurang gravitasinya. Olehkarena itu makin jauh dari
pusat pelanet, makin berkurang berat benda. Misalnya berat 1 kg paku diatas permukaan Bumi
adalah 9,8 N. Diketinggiam 1000 km diatas permukaan Bumi, berat paku adalah 7,3 N. Di
ketinggian 5000 km, berat paku adalah 3,1 N.
2. Gaya Normal
Jika anda berdiri di atas matras, bumi akan menarik anda ke bawah, tetapi anda tetap diam,
alasannya dalah karena matras, yang bentuknya berubah karena anda, mendorong anda ke atas
sama halnya ketika anda berdiri di atas lantai, lantai akan mengalami perubahan bentuk (lantai
akan tertekan, bengkok, atau melengkung ewalaupun hanya sedikit ) dan mendorong anda ke
atas bahkan lantai yang kelihatannya sangat keras pun melakukan hal ini. ( jika tidak diletakkan
langsung di atas tanah, orang-orang di atas lantainakan langsung memecahkan lantai tersebut ).
Dorongan yang bekerja pada anda oleh lantai dan matras disebut gaya normal,
penyebutannya tersebut diambil dari istilah matematika normal, yang berarti tegak lurus : gaya
yang bekerja pada anda dari lantai tegak lurus terhadap lantai
Gaya normal didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua buah
permukaan yang bersentuhan, yang arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh.
Mengapa buki yang diletakkan di atas meja tidak jatuh? Tentu saja harus ada gaya yang
mengimbangi berat buku, Error: Reference source not found, agar buku tidak jatuh. Buku
bersentuhan dengan meja sehingga pada buku ( tepatnya pada bidang sentuh buku dan meja )
bekerja gaya Fbuku, meja yang arahnya tegak lurus pada bidang sentuh yaitu vertikal ke atas, gaya
inilah yang di sebut gaya normaldi beri lambang N
Jika kita meluncurkan atau berusaha untuk meluncurkan suatu benda di atas suatu
permukaan, gerakkan akan tertahan oleh gesekan antara benda dan permukaan. Tahanan ini
dianggap sebagai gaya tunggal yang di sebut gaya gesek atau cukup dengan gesekan saja. Gaya
ini di arahkan sepanjang permukaan berlawanan arah dengan arah gerak benda. Kadang- kadang
untuk menyederhanakan keadaan, gesekan dapat diabaikan (permukaan dikatakan tampa
gesekan).
Gaya gesek termasuk gaya sentuh, yang muncul jika permukaan dua buah benda
bersentuhan langsung secara fisik. Di SMP anda telah mempelajari bahwa gaya gesek bekerja
ketika benda berada di udara, air, ataupun meluncur di atas benda oadat lainnya. Anda juga telah
mengetahui bahwa untuk benda yang bergerak melalui udara, gaya gesekan udara pada benda
bergantung pada luas benda yang bersentuhan dengan udara. Makin besar luas bidang sentuh,
makin besar gaya gesekan udara pada benda. Konsep ini dimanfaatkan oleh penerjun yang
membuka parasutnya untuk memperlambat gerak jatuhnya. Akan tetapi, untuk benda padat ,
yang meluncur diatas benda padat lainnya, luas bidang sentuh ternyata tidak mempengaruhi
besar gaya gesekan. Dengan demikian, gaya gesekan antara balok dan lantai sama besar, baik
balok berdiri pada lantai dengan luas bidang sentuh besar ataupun dengan luas bidang sentuh
kecil.
Ketika anda mendorong sebuah benda dan benda tidak bergerak, maka gaya gesekan pada
benda adalah gaya gesekan statis. Tetapi jika benda bergerak, maka gaya geseknya adalah gaya
gesek kinetis. Gaya gesek statis mulai dari nol dan membesar sesuai dengan gaya dorong anda
sampai mencapai suatu nilai maksimum. Sedangkan gaya gesekan kinetis selalu lebih keil
daripada gaya gesekan stais maksimum.
Ketika sebuah kawat (tali, kabel, atau benda serupa) ditempelkan pada benda dan ditarik,
kawat menarik benda dengan gaya yang arahnya menjauhi dan diarahkan sepanjang kawat , gaya
ini sering disebut dengan gaya tegangan karena kawat dikatakan berada dalam keadaan tegang
(atau berada dalam ketegangan) , yang berarti bahwa kawat sedang ditarik menegang. Tegangan
pada kawat adalah magnitudo gaya Error: Reference source not found pada benda. Misalnya, jika
gaya pada benda dari kawat mempunyai magnitudo Error: Reference source not found N,
tegangan dalam kawat adalah 50 N.
Kawat seringkali disebut tidak bermassa (yang berarti massanya dapat diabaikan
dibandingkan dengan massa benda ) dan tidak tapat meregang. Kawat hanya ada sebagai
penghubung antara dua benda. Kawat menarik kedua benda dengan magnitudo gaya Error:
Reference source not found yang sama, bahkan jika benda dan kawat mengalami percepatan dan
bahkan jika kawat bergerak melalui roda katrol yang tidak bermassa dan tidak mempunyai
gesekan. Katrol seperti itu mempunyai massa yang dapat diabaikan dibandingkan dengan massa
benda dan gesekan yang dapat diabaikan pada poros yang menghambat rotasinya. Jika kawat
membelit setengah roda katrol, maka gaya neto pada katrol dari kawat mempunyai magnitudo
Error: Reference source not found.
Benda yang bergerak melingkar beraturan mengalami percepatan dengan arah tegak
lurus terhadap vektor kecepatan menuju ke pusat lingkaran. Percepatan ini disebut percepatan
sentripetal (diberi lambang as), dan besarnya dinyatakan oleh
Telah anda ketahui juga bahwa percapatan selalu ditimbulkan oleh gaya. Dengan
demikian, percepatan sentripetal, Error: Reference source not found pastilah disebabkan oleh
gaya sentripetal, (diberikan lambang Error: Reference source not found ). Sesuai dengan hukum
II Newton, hubungan antara percepatan sentripetal Error: Reference source not found, dan gaya
sentripetal, Error: Reference source not found adalah
Atau
Karena arah percepatan sentripetal tegak lurus terhadap vektor kecepatan, menuju
kepusat lingkaran, maka arah gaya sentripetal juga tegak lurus terhadap vektor kecepatan,
menuju ke pusat lingkaran.
Gaya sentripetal
Seperti telah anda ketahui bahwa suatu benda bergerak melingkar karena adanya resultan
gaya yang menuju ke pusat lingkaran. Oleh karena itu, dalam setiap persoalan gerak melingkar,
kita harus dapat menunjukan asal resultan gaya yang menuju ke pusat lingkaran. Resultan gaya
inilah yang berfungsi sebagai gaya sentripetal.
Pada gambar di atas dapat kita lihat jika anda memutar tali horizontal diatas kepala. Maka
bola bergerak melingkar. Di sini yang berfungsi sebagai gaya sentripetal yang menarik bola
menuju ke pusat lingkaran adalah gaya tegangan tali, Error: Reference source not found seperti
ditunjukan pada gambar diatas. Dengan demikian berlaku,
Error: Reference source not found asal gaya sentripetal adalah gaya tegangan
tali
Dapatkah sebuah mobil membelok pada tikungan jalan horzontal licin? Dari pengalaman
kita dapati bahwa mobil sangat sulit atau bahkan hampir tidak mungkin membelok pada tikungan
jalan horizontal yang licin (gaya gesekan hampir nol ). Mobil baru dapat membelok jika
tikungan jalan horizontal tersebut kasar. Jelaslah bahwa yang berfungsi sebagai gaya sentripetal
pada mobil yang membelok adalah gaya gesekan yang dikerjakan permukaan jalan horizontal
kasar pada keempat ban mobil. Apakah jenis gaya gesekan ini: statis atau kinetis? Ketika mobil
membelok maka ban-ban mobil adalah berputar dan bukan meluncur, sehingga gaya gesekannya
adalah gaya gesekan statis. Jika mobil slip (tergelincir) sehingga keempat bannya meluncur di
atas jalan, barulah gaya gesekannya adalah gaya gesekan kinetis.
Lampiran 3. Materi Pembelajaran Pertemuan Ketiga
Kalau kita meletakkan sebuah buku di atas meja dalam kondisi tertentu buku tersebut
diam di atas meja. Buku mempunyai massa dan gaya berat. Jika buku diam tentu ada sesuatu
yang mengimbangi gaya berat buku tersebut. Gaya apa yang mengimbangi gaya berat buku
tersebut? Masalah ini oleh Newton dijelaskan dalam Hukum III Newton
Apabila sebuah benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, maka benda kedua
mengerjakan gaya pada benda pertama sama besar dan arahnya berlawanan dengan arah gaya
pada benda pertama tersebut. Hubungan antara gaya aksi dan reaksi dirumuskan sebagai
berikut:
.... (2.33)
(tanda negatif menunjukkan arah aksi berlawanan dengan arah reaksi).
Gambar 2.16. Gaya F bekerja pada benda yang berada pada papan yang licin sempurna.
.... (2.34)
dengan:
= gaya yang tegak lurus bidang dimana benda berada, disebut gaya normal (N).
Benda tidak bergerak sepanjang sumbu y, maka:
.... (2.37)
Peninjauan gaya-gaya yang bekerja pada sistem sumbu x:
.... (2.38)
Gambar 4.13 menunjukkan sebuah balok yang bermassa m bergerak menuruni bidang miring
yang licin. Dalam hal ini kita anggap untuk sumbu x ialah bidang miring, sedangkan sumbu y
adalah tegak lurus pada bidang miring.
Komponen gaya berat w pada sumbu y adalah:
wy = w.cos α = m.g.cos α
Resultan gaya-gaya pada komponen sumbu y adalah:
ΣFy = N – wy = N – m.g.cos α
Dalam hal ini, balok tidak bergerak pada arah sumbu y, berarti ay = 0, sehingga:
ΣFy =0
N – m.g.cos α = 0
N = m.g.cos α ...................................................... (4.5)
dengan:
N = gaya normal pada benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
α = sudut kemiringan bidang
Sementara itu, komponen gaya berat (w) pada sumbu x adalah:
wx = w.sin α = m.g.sin α
Komponen gaya-gaya pada sumbu x adalah:
ΣFx = m.g.sin α
Dalam hal ini, balok bergerak pada arah sumbu x, berarti besarnya percepatan benda dapat
dihitung sebagai berikut:
ΣFx = m.a
m.g.sin α = m.a
a = g.sin α .................................................. (4.6)
dengan:
a = percepatan benda (m/s2)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
α = sudut kemiringan bidang
berikut:
ΣFx = m.a
m.g.sin α = m.a
a = g.sin α .................................................. (4.6)
dengan:
a = percepatan benda (m/s2)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Gambar 4.14 menunjukkan dua buah balok A dan B dihubungkan dengan seutas tali
terletak pada bidang mendatar yang licin. Pada salah satu balok (misalnya balok B) dikerjakan
gaya F mendatar hingga keduanya bergerak sepanjang bidang tersebut dan tali dalam keadaan
tegang yang dinyatakan dengan T.
Apabila massa balok A dan B masing-masing adalah mA dan mB, serta keduanya hanya bergerak
pada arah komponen sumbu x saja dan percepatan keduanya sama yaitu a, maka resultan gaya
yang bekerja pada balok A (komponen sumbu x) adalah:
Σ Fx(A) = T = mA.a ................................................. (4.7)
Sementara itu, resultan gaya yang bekerja pada balok B (komponen sumbu x) adalah:
Gambar 4.15 menunjukkan seseorang yang berada di dalam lift. Dalam hal ini ada beberapa
kemungkinan peristiwa, antara lain:
Selanjutnya, salah satu benda terletak pada bidang mendatar yang licin dihubungkan dengan
benda lain dengan menggunakan seutas tali melalui sebuah katrol, di mana benda yang lain
dalam keadaan tergantung tampak seperti pada Gambar 4.18 di bawah.
Dalam hal ini kedua benda merupakan satu sistem yang mengalami percepatan sama, maka
berdasarkan persamaan Hukum II Newton dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΣF = Σm.a
wA – T + T – T + T = (mA + mB)a
wA = (mA + mB)a
mA.g = (mA + mB)a
a = Error: Reference source not found............................................. (4.19)
dengan:
a = percepatan sistem (m/s2)
mA = massa benda A (kg)
mB = massa benda B (kg)
g = percepatan gravitasi setempat (m/s2)
Besarnya tegangan tali (T ) dapat ditentukan dengan meninjau resultan gaya yang bekerja pada
masing-masing benda, dan didapatkan persamaan:
T = mA.a ............................................................. (4.20)
atau
T = wB – mB.a = mB.g – mB.a = mB(g – a) ......... (4.21)
Gambar 4.20 menunjukkan dua gaya yang bekerja pada bola, yaitu gaya gravitasi m.g dan
gaya tegangan FT yang diberikan oleh tali (yang terjadi karena orang itu memberikan gaya
yang sama pada tali). Jika berat bola itu cukup kecil, dapat kita abaikan. Dengan demikian,
FT akan bekerja secara horizontal ( θ ≈ 0) dan menyediakan gaya yang diperlukan untuk
memberi percepatan sentripetal pada bola. Berdasarkan Hukum II Newton untuk arah radial
pada bidang horizontal yang kita sebut misalnya komponen sumbu x, berlaku:
Fx = m.ax = Error: Reference source not found..................................................... (4.23)
Nama : ..........................................................................................
: .........................................................................................
Kelompok : .....................................................................................
Kelas : .........................................................................................
Dasar Teori
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda kan bergerak. Benda-benda yang dimaksud disini tidak harus
berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair ataupun gas. Gaya gesek
antara dua benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Sedangkan antara benda padat dan cair ataupun gas disebut gaya stokes. Gaya
gesek dapat merugian ataupun menguntungkan. Panas pada proses yang berputar ,
engsel pintu yang berderit dan sepatu aus adala contoh kerugian yang disebabkan
gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah tempat
karena gesekan kakinya hanya menggelincir diatas lantai. Tanpa adanya gaya gesek
tidak akan tercipta parasut.
Pada gaya gesek terdapat gaya normal yaitu gaya yag dilakukan benda terhadap
benda lain dengan arah tegak lurus bidang antara permukaan benda. Secara
matematika hubungan antara gaya gesek dengan gaya normal adalah sebagai
berikut :
Fs < µk . N dan Fs > µs . N
Tanda sama dengan itu menunjukkan bila gaya gesek mencapai maksimum. Besar µk
dan µs tergantung pada sifat permukaan yang saling bergesekan harganya bisa lebih
besar dari suatu yang biasanya lebih kecil.
Tujuan
Untuk menentukan gaya gesek pada benda diam dan benda bergerak
Alat
Tali, 1 unit
Landasan Aluminium kontrol, 1 unit
Neraca Ohaus 2610, 1 unit
Bahan
Pemberat, 1 set
Balok, 1 buah
Prosedur Kerja
Diatas m1, diberi tambahan beban sampai 5 kali untuk setiap penambahan dilakukan
langkah b.
Hasil Pengamatan
Pertanyaan
Apa yang dapat disimpulkan mengenai percobaan yang telah kalian lakukan?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Apa saja yang mempengaruhi gaya gesek statis?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Kesimpulan
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Lampiran 5. Soal Sumatif
3.
7.
4.
8.
11.
12.
9.
13.
10.
15.
14.
KUNCI JAWABAN
1. B
2. D
3. A
4. A
5. B
6. C
7. C
8. C
9. C
10. B
11. C
12. C
13. E
14. B
15. C