Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

PROSES SELEKSI STAF KLINIS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMPANG PRAPATAN


JL. KAPTEN TENDEAN NO.9, MAMPANG PRAPATAN

JAKARTA SELATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMPANG PRAPATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMPANG PRAPATAN

NOMOR : 167 Tahun 2018

TENTANG

PANDUAN PROSES SELEKSI STAF KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMPANG PRAPATAN

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Daerah Mampang Prapatan, maka diperlukan
penyelenggaraan penerimaan staf klinis yang bermutu tinggi;
b. Bahwa pelayanan penerimaan staf klinis dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Mampang Prapatan sebagai landasan bagi penerimaan staf di
Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Mampang Prapatan.

Mengingat : 1. Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Undang – Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1045/PER/MENKES/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat
Propinsi, Kabupaten atau Kotamadya serta Rumah Sakit.
5. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Departemen Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2008.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


MAMPANG PRAPATAN TENTANG PANDUAN PROSES SELEKSI
STAF KLINIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMPANG
PRAPATAN

Pertama : Memberlakukan Panduan Proses Seleksi Staf Klinis di Rumah Sakit


Umum Daerah Mampang Prapatan sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini mengatur proses seleksi staf klinis di Rumah Sakit Umum
Daerah Mampang Prapatan sesuai dengan Panduan Proses Seleksi Staf
Klinis.
Ketiga : Dengan dikeluarkannya keputusan direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Mampang Prapatan ini, maka apabila terdapat keputusan yang
bertentangan dan terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 20 Maret 2018
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Mampang Prapatan

dr. Dewi Sri Rachmawati S, Sp.A, MARS


NIP.196005261984102001
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD Mampang Prapatan
Nomor : 167 Tahun 2018
Tanggal : 20 Maret 2018

BAB I
GAMBARAN UMUM

A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini, banyak sekali perusahan yang mengalami kerugian akibat
banyaknya karyawan yang kurang bertanggung jawab. Untuk itu, dalam
membangun sebuah usaha, diperlukan penyeleksian karyawan yang efektif untuk
mendapat orang orang yang berkualitas dan professional dalam bidangnya. Dalam
organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan perlu menetapkan
proses seleksi untuk menjamin bahwa pengetahuan dan ketrampilan staf klinis
sesuai dengan kebutuhan pasien. Karena semakin berkembangnya teknologi
kesehatan, tuntutan asuhan pasien yang semakin berkembang perlu adanya proses
penyaringan yang mendalam untuk mendapatkan seorang staf klinis yang
diharapkan mampu menjawab semua persoalan di lapangan dalam memberikan
asuhan kepada pasien.

B. PENGERTIAN
a. Seleksi
Adalah usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh
karyawan yang kualifikasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan
semua pekerjaan pada perusahaan.
Menurut Para Ahli
1. Dale Yoder (1981), seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi
dua bagian, yaitu yang akan diterima atau yang ditolak.
2. Malayu Hasibuan, seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan
pelamar yang akan diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan
perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap
perusahan bersangkutan.
Secara garis besar Seleksi maksudnya pemilihan tenaga kerja yang sudah
tersedia. Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja
yang memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskrifsi
pekerjaan yang ada atau sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.
Tujuan seleksi adalah mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk
memangku suatu jabatan tertentu. Mengarah pada tujuan seleksi yang demikian
itu, setiap organisasi yang bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan
biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien,
tetapi efektif.
b. Staf Klinis
Adalah semua tenaga klinis atau kesehatan yang memberikan asuhan
kesehatan kepada pasien. Adapun profesi yang termasuk didalamnya yaitu
dokter, perawat, bidan, analis kesehatan, radiografer, farmasi, gizi, dan profesi
lainnya.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup seleksi yaitu siapa saja asalkan sesuai dengan syarat yang
ditetapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan. Permintaan mengenai
siapa, apa dan bagaimana nantinya akan di ambil sesuai dengan kebutuhan Rumah
Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan saat itu juga.
1. Kriteria-Kriteria Seleksi
Kriteria-kriteria seleksi biasanya diringkas dalam beberapa kategori, yaitu
pendidikan, pengalam kerja, kondisi fisik, karakteristik kepribadian, serta tipe
kepribadian.
 Pendidikan formal. Rumah Sakit cenderung menetapkan syarat minimal
pendidikan formal dan jenis pendidikan, misal untuk jabatan akuntan, kriteria
pendidikannya adalah sarjana akuntansi.
 Pengalaman kerja. Rumah Sakit sering menganggap pengalaman sebagai
indicator yang baik untuk mengukur kemampuan dan sikap yang terkait dengan
pekerjaan.
 Karakteristik fisik. Karakteristik yang dimaksud di sini adalah karakteristik fisik
yang berhubungan secara langsung dengan efektivitas kerja. Misalnya ketajamn
penglihatan sebagai kriteria seorang pilot pesawat.
 Karakteristik kepribadian dan tipe kepribadian. Karakteristik pribadi meliputi
status perkawinan, jenis kelamin dan usia. Tipe kepribadian merujuk pada sikap
yang dimiliki seseorang dalam hal berkomunikasi, bersosialisasi, bekerja sama,
ketekunan terhadap tugas, kemandirian, dan penyesuaian diri.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Proses Tahap-Tahap Seleksi


Proses seleksi adalah langkah-langkah yang dilalui oleh para pelamar dari
mengajukan lamaran sampai akhirnya memperoleh keputusan ditolak atau diterima
sebagi karyawan baru. Proses ini sama ditiap Rumah Sakit Daerah Milik Pemerintah
Pemprov. DKI Jakarta, karena proses seleksi terpusat di Dinas Kesehatan Propinsi
DKI Jakarta, Pada umumnya meliputi evaluasi persyaratan (administratif), tes
kemampuan , Tes TPA, wawancara, tes kompetensi dan tes kepribadian atau
MMPI. tahapan-tahapan seleksi terdiri atas:
a) Tes Kemampuan Dasar
Berisi tentang sifat-sifat orang yang direkomendasikan sebagai bahan
pertimbangan evaluasi.
b) Format lamaran
Merupakan format baku formulir lamaran agar mempermudah penyeleksi
mendapatkan informasi/ data yang lengkap dari calon karyawan, dan sebagai
penyaring untuk menentukan apakah pelamar memenuhi kriteria spesifikasi
pekerjaan minimal.
c) Tes kemampuan
Adalah tes yang menilai kesesuaian antara pelamar dengan syarat-syarat
pekerjaan dan harapan perusahaan. Juga berfungsi untuk meramal berhasil
tidaknya pelamar dalam melaksanakan pekerjaan, kemampuannya dalam
belajar, reaksi dan sikap untuk beradapatasi, kepandaian serta potensi lainnya.
Tes ini mengukur tingkat kecerdasan (intelegensi test), kecekatan, kepribadian
(personality test), minat (interest test), bakat (aptitude test), dan prestasi
(achievement test).
d) Tes Potensi Akademik / TPA (Ability Test)
Mengukur sejauh mana kemampuan pelamar mulai dari kemampuan
verbal dan keterampilan kualitatif sampai pada kecerdasan persepsi.
e) Tes kepribadian (Personality Test)
Tes yang digunakan untuk mengira sifat-sifat dan karakter pelamar.
Karakteristik kerja yang dicari adalah yang cenderung konsisten dan mampu.
f) Wawancara
Merupakan suatu bentuk percakapan yang formal dan mendalam yang
diadakan untuk mengevaluasi pelamar. Pewawancara akan mencari dari tiga
pertanyaan dasar, yaitu:
1. Dapatkah pelamar mengerjakan pekerjaannya?
2. Akankah pelamar mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan dan tepat?
3. Bagaimana pelamar dibandingkan dengan pelamar lain yang
dipertimbangkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
g) Tes Kompetensi
Merupakan suatu tes kemampuan dari peserta untuk mengetahui
kompetensi yang dimiliki peserta sesuai dengan profesinya

Secara umum, tahap wawancara terdiri dari lima bagian, yaitu: meliputi
persiapan wawancara, pengarahan/ penciptaan hubungan, pertukaran informasi,
terminasi, dan evaluasi. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan wawancara, yaitu distribusi waktu, jenis pertanyaan yang diajukan,
menjadi pendengar yang baik, dan gerak-gerik (body language).
Untuk di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan
tahapan proses seleksi staf klinis antara lain :
1. RSUD Mampang Prapatan mengirimkan kebutuhan tenaga ke Dinas Kesehatan
Provinsi Jakarta
2. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta membuat pengumuman lowongan
melalui website jobs.id.
3. Lamaran pekerjaan langsung diupload melalui website jobs.id.
4. Dinas Kesehatan melakukan seleksi kelengkapan berkas dan administrasi
meliputi :
a. Ijazah
b. Transkrip Nilai
c. Sertifikat ACLS yang masih berlaku
d. Sertifikat ATLS yang masih berlaku
e. Sertifikat pelatihan yang pernah diikuti dalam waktu 2 tahun terakhir
f. Sertifikat toefl dengan score minimal 400
g. KTP Jabodetabek
h. STR
i. SKCK yang masih berlaku
j. Pas Photo background berwarna biru
k. Surat keterangan sehat
l. Surat keterangan bebas narkoba
5. Melakukan seleksi berupa test tertulis di Dinas Kesehatan.
6. Melakukan test MMPI di Rumah Sakit yang sudah ditentukan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
7. Melakukan test wawancara di Rumah Sakit Umum Daerah Mampang
Prapatan.
8. Melakukan test performance, test skill di Rumah Sakit Umum Daerah
Mampang Prapatan.
9. Pengumuman atau pemberitahuan nama-nama yang lolos seleksi
diumumkan melalui email dan telepon
10. Jika calon staf lulus tes akan diberikan pemberitahuan dari dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk diteruskan ke RSUD Mampang Prapatan
11. Staf yang diterima akan dilakukan orientasi di RSUD Mampang Prapatan
12. Pada masa orientasi dievaluasi minimal 3 bulan dan akan dievaluasi minimal 1
tahun oleh PJ Unit tempat bertugas.
2. Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi
Proses seleksi sangat penting dalam memberikan penilaian akan sifat-sifat,
watak, dan kemampuan para pelamar secara tepat, teliti dan lengkap. Beberapa
kualifikasi berikut ini menjadi dasar dalam proses seleksi.
1. Keahlian
Merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam proses
seleksi, kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan keahlian. Penggolongan
keahlian dapat dikemukakan sebagai berikut :
a) Technical skill
Yaitu keahlian teknik yang harus dimiliki para pegawai pelaksana.
b) Human skill
Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memimpin
beberapa orang bawahan.
c) Conceptual skill
Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memangku jabatan
puncak pimpinan sebagai figur yang mampu mengkoordinasi berbagai
aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pengalaman
Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, pengalaman pelamar cukup
penting artinya dalam suatu proses seleksi. Suatu organisasi atau perusahaan
cenderung akan memilih pelamar yang berpengalaman dari pada yang tidak
berpengalaman karena dipandang lebih mampu melaksanakan tugasnya. Selain
itu, kemampuan intelegensi juga menjadi dasar pertimbangan selanjutnya sebab
orang yang memiliki intelegensi yang baik biasanya orang yang memiliki
kecerdasan yang cukup baik. Faktor pengalaman saja tidak cukup untuk
menentukan kamampuan seseorang pelamar dalam menyelesaikan tugasnya
dengan baik.
3. Usia
Perhatian dalam proses seleksi juga ditunjukan pada masalah usia para
pelamar. Usia muda dan usia lanjut tidak menjamin diterima tidaknya seseorang
pelamar. Mereka memiliki usia lanjut tenaga fiisknya relatif terbatas meskipun
banyak pengalaman. Mereka yang berusia muda mungkin saja memiliki vitalitas
yang cukup baik. Tetapi rasa tanggung jawabnya relatif kurang dibandingkan
dengan usia dewasa. Oleh karena itu, yang terbaik pelamar yang berusia
sedang atau sekira usia 30 tahun.
4. Jenis kelamin
Jenis kelamin memang sering pula diperhatikan, terlebih-lebih untuk jabatan
tertentu. Jabatan-jabatan memang dikhususkan untuk pria, ada juga yang khusus
untuk wanita. Tetapi banyak juga yang terbuka untuk kedua jenis kelamin
tersebut.
5. Pendidikan
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendiidkan dan pelatihan
sebelumnya, yang akan menentukan hasil seleksi selanjutnya dan kemungkinan
penempatanya dalam organisasi bila pelamar yang bersangkutan diterima.
Tanpa adanya latar belakang pendidikan tersebut maka proses pemilihan atau
seleksi akan menjadi sulit.
6. Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan penting
dalam proses seleksi. Bagaimana pun juga suatu organisasi secara optimal akan
senantiasa ingin memperoleh tenaga kerja yang sehat jasmani dan rohani
kemudian memiliki postur tubuh yang cukup baik terutama untuk jabatan-jabatan
tertentu.
7. Bakat
Bakat atau aptitube seseorang calon pelamar tenaga kerja turut juga
pemegang kunci sukses dalam proses seleksi. Bakat ini dapat tampak pada tes-
tes, baik fisik maupun psikolog. Dari tes-tes tersebut dapat diketahui bakat yang
tersembunyi, yang suatu saat dapat dikembangkan.
8. Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak
dipengaruhi oleh pendidikan, namun berhubungan langsung dengan emosi
seseorang. Menurut Drs. Manullang, temperamen adalah sifat yang mempunyai
dasar bersumber pada faktor-faktor dalam jasmani bagian dalam, yang di
timbulkan oleh proses-proses biokima. Temperamen seseorang itu bermacam-
macam, ada yang periang, tenang dan tentram, bersemangat, pemarah,
pemurung, pesimis, dan lain-lain. Hal ini menentukan sukses tidaknya seleksi
atau tempat yang cocok bagi seseorang pelamar bila diterima bekerja dalam
organisasi.
9. Karakter
Karakter berbeda dengan tempramen meskipun ada hubungan yang erat
antara keduanya. Temperamen adalah faktor endogen, sedangkan karakter
adalah faktor exogen. Suatu karakter seseorang dapat diubah melalui
pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat diubah.
BAB IV
DOKUMENTASI

Pada dasarnya proses dokumentasi dimulai setelah kumpulan data para pelamar
yang memenuhi syarat diperoleh melalui suatu penarikan atau seleksi. Proses ini
merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan pelamar
diterima atau tidak diterima, dokumentasi atau pencatatan dilakukan sebagai dasar
kebijaksanaan yang harus di pegang dalam proses penerimaan pegawai. Dokumentasi
penerimaan pegawai dicatat dan di dokumentasikan dalam berkas kepegawaian.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 20 Maret 2018
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Mampang Prapatan

dr. Dewi Sri Rachmawati S, Sp.A, MARS


NIP.196005261984102001

Anda mungkin juga menyukai