Pengertian konflik :
Konflik merupakan pertentangan antara kelas borjuis melawan kelas proletar yang
memperebutkan sumber-sumber ekonomi (alat-alat produksi).
Kelas sosial :
Karl Marx menjelaskan bahwa masyarakat pada abad ke-19 di Eropa, terbagi menjadi 2 kelas
sosial yakni
a. Borjuis : pada jaman kolonialisme kaum pemilik modal yaitu mereka yang memiliki alat-alat
kerja/produksi misalnya pabrik, mesin, dan tanah. Tetapi pada jaman modern, kaum borjuis
adalah mereka yang memiliki knowledge/keahlian khusus.
Kedua kelas ini berada dalam suatu struktur sosial hirarkis, kaum borjuis melakukan
eksploitasi terhadap kaum proletar dalam proses produksi. Dan pemilikan alat-alat produksi
sebagai unsur pokok pemisahan kelas dalam masyarakat. Marx juga menjelaskan bahwa seluruh
keteraturan dalam masyarakat proletar disebabkan adanya pemaksaan oleh para penguasa
(borjuis).
Penyebab konflik :
Karena ada kelas-kelas dalam masyarkat dimana terjadi ketidaksetaraan sosial yang tinggi antara
kaum borjuis & proletar.
Fungsi konflik :
Untuk mencapai keadilan dan kemakmuran di dalam masyarakat diperlukan revolusi kelas.
Revolusi ini bisa dilakukan dengan cara kekerasan agar terjadi perubahan drastis ke arah yang
lebih baik.
Dampak konflik :
Karl Marx lebih menekankan pada dampak negatif dari konflik yakni ;
-Menyebabkan keretakan hubungan antara anggota kelompok.
-Mengakibatkan perubahan kepribadian para individu.
-Mengakibatkan kerusakan harta benda dan nyawa manusia.
-Menimbulkan dominasi atau penaklukan oleh salah satu.
Akan tetapi, ia juga melihat adanya dampak positif dari konflik yakni timbulnya gerakan
sosial yang besar (revolusi) yang dapat dijadikan alat yang efektif oleh kelas proletar untuk
mendapatkan kesetaraan dalam pembagian sumber-sumber ekonomi.