Cucu Sita Wati Bab Ii PDF
Cucu Sita Wati Bab Ii PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Diare
Menurut WHO Pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi
cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua
kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi misalnya buang air
besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut daire. Begitu juga
apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari,
maka itu bukan diare. Pengertian Diare didefinisikan sebagai inflamasi pada
membran mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare, muntah-
Hidayat (2008) menyebutkan diare adalah buang air besar pada bayi atau
anak Iebih dan 3 kali sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dan satu minggu. Diare
merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
konsistensi feses selama dan frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan diare
bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih,
atau buang air besar berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Depkes,
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
24
frekuensi defekasi lebih dan 3 kali perhari pada bayi dan lebih dari 6 kali perhari
pada anak, yang disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi encer.
B. Penyebab Diare
Mekanisme diare (Juffrie, 2011) Secara umum diare disebabkan dua hal
yaitu gangguan pada proses absorpsi atau sekresi. Terdapat beberapa pembagian
diare :
a. Absorpsi
b. Gangguan sekresi
b. Diare kronik yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi non infeksi
c. Diare persisten yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi infeksi.
Kejadian diare secara umum terjadi dari satu atau beberapa mekanisme
yang saling tumpang tindih. Menurut mekanisme diare maka dikenal: diare akibat
gangguan absorpsi yaitu volume cairan yang berada di kolon lebih besar daripada
kapasitas absorpsi. Disini diare dapat terjadi akibat kelainan di usus halus,
usus halus normal, diare dapat terjadi akibat absorpsi di kolon menurun atau
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
25
Tabel 2.1 Penyebab Diare Akut dan Kronik pada Bayi, Anak-anak dan Remaja
(Sodikin, 2011).
anak dan balita. Infeksi Rotavirus biasanya terdapat pada anak-anak umur 6
perawatan rumah sakit karena diare berat pada anak-anak kecil dan merupakan
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
26
parasit yang paling sering menimbulkan diare infeksius akut (Wong dkk., 2009).
Selain Rotavirus, telah ditemukan juga virus baru yaitu Norwalk virus. Virus ini
jalur fekal-oral melalui makanan, air yang terkontaminasi atau ditularkan antar
umumnya melalui cara fekal-oral yaitu melalui makanan atau minuman yang
tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung tangan dengan penderita atau
barang-barang yang telah tercemar tinja penderita atau tidak langsung melalui
penularan enteropatogen antara lain: tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-
lingkungan dan pribadi yang buruk, penyiapan dan penyimpanan makanan yang
tidak higenis dan cara penyapihan yang tidak baik. Selain hal-hal tersebut
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
27
1. Faktor umur
Insidensi tertinggi terjadi pada kelompok umur 6-11 bulan pada saat diberikan
dengan tinja manusia atau binatang pada saat bayi mulai merangkak.
menurunnya insiden penyakit pada anak yang lebih besar dan pada orang
dewasa.
2. Infeksi asimtomatik
hari atau minggu, tinja penderita mengandung virus, bakteri atau kista protozoa
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
28
neonatus. Meskipun Escheria coli sering ditemukan pada lingkungan ibu dan
bayi, belum pernah dilaporkan bahwa ASI sebagai sumber infeksi Escheria
3. Faktor musim
Didaerah sub tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim
panas, sedangkan diare karena virus terutama rotavirus puncaknya terjadi pada
musim hujan.
D. Tanda-Tanda Dehidrasi
1. Untuk menentukan kekenyalan kulit, kulit perut “dicubit” selama 30-60 detik
kemudian dilepas.
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
29
dehidrasinya :
1. Dehidrasi berat
a. Gelisah rewel/muntah
b. Mata cekung
b. Mata cekung
2. Dehidrasi Ringan/Sedang
3. Tanpa dehidrasi
ringan/sedang.
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
30
dikenal dengan istilah lima langkah tuntaskan diare (Lintas diare) sebagai salah
pemberian oralit, zinc selama 10 hari, pemberian ASI dan makanan sesuai umur,
antibiotika selektif dan nasihat bagi penggunaan zinc untuk penderita diare dapat
mengurangi lama dan keparahan diare, mengurangi frekuensi dan volume buang
air besar, serta mencegah kekambuhan kejadian diare sampai 3 bulan berikutnya.
sakitnya untuk rawat jalan, sebagian besarnya dibawa ke puskesmas (45%) dan
dilakukan oleh Pouzn (point of use water disinfection zinc treatment) project yang
kesehatan atau care seeking behavior maka ibu yang anaknya diare akan mencari
nasehat dari tetangga (69%), dari bidan (31%), puskesmas (16%), posyandu (6%)
Saat ini WHO menganjurkan empat hal utama yang efektif dalam
2. Pemberian makanan terutama ASI, selama diare dan pada masa penyembuhan
diteruskan.
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
31
Antibiotika hanya diberikan pada kasus kolera dan disentri yang disebabkan
amebiasis.
Diare tanpa dehidrasi, bila terdapat dua tanda atau lebih, yaitu :keadaan
umum baik, sadar, mata tidak cekung, minum biasa, tidak haus, cubitan kulit
2) Anak yang mendapat ASI eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai
tambahan
3) Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif, beri susu yang biasa diminum
dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan (kuah sayur, air
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
32
4) Beri Oralit sampai diare berhenti. Bila muntah, tunggu 10 menit dan
diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam 1 sendok air matang
atau ASI.
1) Beri makan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak
sehat.
3) Beri makanan kaya kalium seperti sari buah segar, pisang, air kelapa
hijau.
4) Beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (setiap
3-4jam).
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
33
5) Setelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan makanan tambahan
selama 2 minggu
e. Nasihati ibu/pengasuh
2) Muntah berulang
3) Sangat haus
5) Timbul demam
6) Berak berdarah
2. Rencana pengobatan B
Diare dehidrasi ringan/sedang bila terdapat dua tanda atau lebih: Gelisah,
rewel, mata cekung, ingin minum terus, ada rasa haus, cubitan kulit
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
34
4) Untuk bayi < 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100-200 ml
5) Untuk anak > 6 bulan, tunda pemberian makan selama 3 jam kecuali ASI
dan oralit.
b. Amati anak dengan seksama dan bantu ibu memberikan oralit, yaitu:
4) Bila kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan
air masak atau ASI. Beri oralit sesuai rencana terapi A bila
1) Bila tidak ada dehidrasi, ganti ke rencana terapi A. Bila dehidrasi telah
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
35
rumah.
yang banyak dengan cepat untuk mengganti cairan yang hilang yang
dianjurkan adalah ringer laktat karena cairan ini memberikan natrium dan
asidosis, cairan lain yang dapat diterima adalah normal salin setengah. Cairan
lain yang dapat diberikan untuk penderita dehidrasi berat adalah dengan
rehidrasi oral dengan pipa nasogastrik. Cara ini dapat dipakai hanya sebagai
diberikan menurut rencana terapi B dan bila dehidrasi telah hilang, cairan dapat
Tindakan pencegahan diare adalah hal yang baik dari pada pengobatan,
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
36
untuk si kecil.
F. Persepsi
1. Definisi
a. Seleksi perseptual yang terdiri dari: perhatian yang dilakukan dapat secara
melakukan perhatian yang secara sengaja atau aktif mencari informasi yang
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
37
informasi dalam memori yang telah tersimpan dalam waktu yang lama yang
macam faktor perhatian yang berasal dari luar diri seseorang dapat
keberlawanan, pengulangan, dan hal-hal yang baru berikut ketidak asingan dari
mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain: proses belajar, motivasi, dan
tertentu, dengan kecenderungan untuk menyerap apa yang ingin dilihat dengan
proyeksi, penilaian yang tergesa-gesa, dan efek halo atau panutan dari
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
38
karena itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk seseorang
dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, satu hal yang
perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi secara subtansi bisa
diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut praktek (practice)
kesehatan, atau dapat juga dikatakan perilaku (overt behavior) kesehatan. Oleh
sebab itu indikator praktek kesehatan ini juga mencakup hal-hal tersebut di
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
39
penyakit dan penyembuhan penyakit dalam hal ini adalah penyakit diare, dapat
dilakukan tindakan pencegahannya sebagai berikut: (1) penggunaan dot dan botol
susu yang steril; (2) mencuci tangan dengan sabun; (3) menggunakan air bersih
yang cukup; (4) berdasarkan rangkaian penjelasan di atas, maka sangat penting
persepsi adalah bentuk atau tingkat tindakan ibu, dalam konteks penelitian ini
adalah tindakan ibu melakukan pencegahan penyakit diare pada balita (meliputi:
tindakan penyembuhan penyakit dalam hal ini adalah tatalaksana diare di rumah
penderita ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2007). Pemberian air susu ibu,
menggunakan air bersih yang cukup, penggunaan jamban, membuang tinja balita,
imunisasi campak.
G. Tingkat Pendidikan
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
40
1. Pendidikan dasar
bekal dasar bagi perkembangan kehidupan, baik untuk pribadi maupun untuk
masyarakat. Karena itu, bagi setiap warga negara harus disediakan kesempatan
biasa ataupun pendidikan luar biasa. Tingkat pendidikan dasar adalah sekolah
dasar.
2. Pendidikan menengah
serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
41
3. Pendidikan tinggi
tinggi yang bersifat akademik dan atau profesional sehingga dapat menerapkan,
2005).
H. Sosial Ekonomi
memiliki akses yang lebih besar terhadap pekerjaan berstatus lebih tinggi
dibanding orang lain; (2) tingkat pendidikan yang berbeda, ada beberapa
individual memiliki akses lebih besar terhadap pendidikan yang lebih baik dari
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
42
orang lain; (3) sumber daya ekonomi yang berbeda; (4) tingkat kekuasaan untuk
kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indra manusia tentang keadaan orang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik,
2010).
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
43
I. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi :
- Persepsi
- Tingkat pengetahuan
- Tingkat pendidikan
- Keyakinan
- Nilai
- Sikap
Faktor pendukung :
- Sosial ekonomi
Ibu dalam penanganan
- Fasilitas
pertama balita diare di rumah
- Ketersediaan sumber-
sumber
- Keadaan wilayah
Faktor pendorong :
- Perilaku petugas atau
kader
- Sikap keluarga
- Sikap tetangga
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
44
J. Kerangka Konsep
Dalam penelitian ini tidak semua faktor diteliti, faktor-faktor yang akan diteliti
adalah faktor predisposisi persepsi dan tingkat pendidikan, dan faktor pendukung
sosial ekonomi dalam penanganan pertama balita diare di rumah. Pada penelitian
ini persepsi, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi dalam menangani kasus diare
penanganan ibu di rumah pada balita diare merupakan variabel terkait (dependent
variable).
diare di rumah
dan Sosial Ekonomi dengan Penanganan Pertama Diare pada Balita di rumah
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
45
K. Hipotesis
sebagai berikut :
1. Ada hubungan antara persepsi dengan penanganan pertama ibu dalam mengenai
2. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan sosial ekonomi keluarga dengan
Hubungan Persepsi Pendidikan, CUCU SITA WATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016