Anda di halaman 1dari 4

147

Suhu Tubuh Risiko terhadap Perubahan


Hipetermia
Hipotermia
Termoregulasi, Takefektif

Suhu Tubuh Risiko terhadap Perubahan


 Berhubungan dengan (Uraikan)
DEFINISI
Risiko terhadap Perubahan suhu Tubuh : Suatu keadaan di mana individu berada dalam risiko
terhadap penurunan dari pemeliharaan suhu tubuh dalam batas normal (36oC-37,5oC atau 98o-
99,5oC) (Smeltzer & Bane, 1992)

FAKTOR-FAKTOR RISIKO
Adanya factor-faktor risiko (Lihat factor-faktor yang berhubungan)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


Patofisiologi
Tidak efektifnya termoregulasi sekunder terhadap:
Koma-peningkatan tekanan intracranial
Tumor otak/hipotalamus/trauma kepala
Cedera serebrovaskular (CSV)
Infeksi/inflamasi
Cedewa intagumen (Kulit)
Berhubungan dengan penurunan sirkulasi sekunder terhadap :
Anemia
Penyakit neurovaskuler/penyakit vaskuler parifer
Vasodilatasi/syok
Berhubungan dengan penurunan kemampuan untuk berkeringat sekunder terhadap
(uraikan):
Tindakan yang berhungungan
Berhubungan dengan efek-efek pendinginan :
Penginfusan cairan parenteral/trasnfusi darah
Dialisa
Selimut pendingin
Baju Operasi
Situasional (Personal, Lingkungan)
Berhubungan dengan :
Pemanjaan pada udara dingin, hujan, salju, angina/terkena udara panas, matahari
Kelembaban ekstrem
Pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca
Ketidaktepatan pakaian terhadap iklim
148 Suhu Tubuh Risiko terhadap Perubahan
Tidak mampu membayar sewa rumah, pemanas, atau alat pendingin Maturasional
Berhubungan dengan ketidakefektifan regulasi usus sekunder terhadap usia ektrem ( mis.
Bayi baru lahir)
Pertimbangan Diagnostik
Risiko terhadap perubahan Suhu Tubuh meliputi individu yang berisiko terhadap
Hipertermia,Hipotermia dan/atau ketidakefektifan Termoregulasi. Jika seseorang hanya
mengalami satu diagnostic (mis. Hipotermia tetapi bukan Hipertermia), kemudian ini lebih
bermanfaat untuk melabel masalah dengan diagnostic lebih spesifik (Risiko terhadap
Hipotermia). Jika seseorang berisiko untuk mengalami dua atau lebih diagnostic maka risiko
terhadap perubahan suhu lebih tepat. Focus dari perawatan untuk diagnosis ini adalah untuk
mencegah suhu tubuh yang abnormal dengan mengenal dan melakukan tindakan agar suhu
normal dengan mengontrol factor Risiko (mis., melepas atau menambahkan selimut,
mengontrol suhu ruangan) jika perubahan suhu yang berhubungan dengan komplikasi
patofisiologi, perlu tindakan perawatan disertaitindakan medis, dan masalahnya menjadi
kolaborasi (Mis., potensial komplikasi: Hipotermia Berat yang berhubungan dengan cedera
hipotalamus). Fokus masalah kemudian menjadi pemantauan untuk mendeteksi dan
melaporkan fluktuasi suhu bermakna dan mengimplementasikan intervensi kolaborasi (mis.,
selimut penghangat atau pendingin) sesuai pesanan. Lihat juga pertimbangan diagnostic untuk
Hipertermia dan Hipotermia

Kriteria Pengkajian Fokus


Data Subjektif
A. Kaji batasan karakteristik
1. Kaji riwayat dari gejala-gejala (suhu kulit abnormal, perubahan mental, sakit kepala,
mual, letargi, vertigo)
Awitan?
B. Kaji factor-faktor yang berhubugan
1. Hipertermia
Dehidrasi
Baru saja terpajan terhadap penyakit menular tanpa imunitas yang diketahui
(mis., campak vaksin, atau penyakit sebelumnya)
Baru saja terserang panas yang berlebihan: matahari, panas, kelembapan
Baru saja beraktivitas berlebihan
Radiasi/kemoterapi/imunosupresif
Penggunaan alcohol
Kerusakan penyesuaian
Lingkungan rumah:
Ventilasi adekuat?
Pendingin udara?
Suhu ruangan?
Obat-obatan:
Diuretika
Antikolinergik
Depresan SSP
Antidepresi
149 Suhu Tubuh Risiko Terhadap Perubahan

Vasokonstriksi
Seberapa sering memakainya? Kapan terakhir memakainya?

2. Hipotermia
Baru terpajan udara dingin/basah
Tidak aktif
Kerusakan penyesuaian
Obat-obatan:
Vasodilator
Depresan SSP
Lingkungan rumah :
Pemanas dan selimut adekuat
Pakaian adekuat (mis., kaos kaki, topi, sarung tangan)?
Tempat berlindung adekuat, panas
3. Pakaian yang disesuaikan dengan lingkungan
4. Maslaah yang memperberat hipotermia atau hipertermia
Merokok
Diabetes
Infeksi berulang
Masalah mobilisasi
Gangguan neurologis
Riwayat radang dingin (frostbite)

Data Objektif
A. Kaji batasan Karakteristik
1. Tanda Vital
Batas suhu normal:
Suhu saat ini
Irama dan frekuensi jantung normal
Pernapasan abnormal
Tekanan darah normal
2. Status mental
Sadar/mengantuk/kebingungan/orientasi/koma
3. Kulit dan sirkulasi
Utuh?
Luka bakar (uraikan derajat dan sisi)?
Cedera (uraikan)?
Ruam (uraikan jenis dan sisi)?
Luka gigitan (uraikan sisi)?
Turgor: normal/dehidrasi
Suhu/indera rasa: panas, hangat, dingin, basah, kering
Warna: merah/pucat/kebiruan
Frostbite: (uraikan Sisi)
Kualita nadi perifer (raialis, pedalis)
Lanjutan hal 149

4. Tanda-tanda dehidrasi
Mulut kering/lidah berkeru/bibir kering
Meningkatnya berat jenis urine

Prinsip dan Rasional Asuhan Keperawatan


Fisiologi Regulasi Suhu
1. Tubuh mempunyai dua kompartemen pokok, kulit (yang terdiri dari kulit dan jaringan
subkutan) dan bagian inti (terdiri dari organ dalam, saluran cerna dan otot). Panas
disampaikan melalui bagian kulit dan bagian inti, yang memungkinkan kulit menjadi
hangat saat inti dingin dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai