Operator
PRINSIP DASAR KONSERVASI ENERGI
1. Menghilangkan buangan energi (pencegahan). PERTANYAAN :
2. Mengurangi rugi-rugi energi (recovery) 1. BAGAIMANA
CARANYA ?
3. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi 2. DARIMANA
(inovasi efisiensi) DIMULAI ?
3. APA MANFAATNYA ?
4. DLL ..?????
AUDIT ENERGI
ADALAH
SOLUSINYA !!
3
HASIL AUDIT ENERGI
15 - 20 % Investasi
sedang
Persiapan
Survei data
Melihat
Mencatat.
Mengukur.
Analisis data
Menghitung
efisiensi/kinerja
Evaluasi
Identifikasi penghematan
energi
Historis, teknik & finansil
Laporan
Rekomendasi
Tindak lanjut.
Langkah-langkah audit energi disusun
(Daftar tanya; daftar periksa)
Tim audit ditunjuk (termal, listrik dll)
Perlengkapan audit energi disiapkan (APD)
Peralatan audit disiapkan (kalibrasi)
Keinginan untuk
menjawab pertanyaan
di atas merupakan
petunjuk awal dalam
menyusun langkah
audit energi.
Strategi Audit Energi Dibangun Dari 3 Pertanyaan Dasar W2H :
Apa (What) :
Sumber energi
Teknologi peralatan / proses yang digunakan ?
Parameter kritis (Faktor yang mempengaruhi konsumsi /kinerja energi) ?
Melihat
Mencatat.
Mengukur.
Wawancara.
Diskusi.
PENGUMPULAN DATA
Data Sekunder :
Data Sekunder :
Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut yang disajikan baik oleh
pengumpul data primer atau pihak lain.
Data Primer : Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu seperti
hasil pengisian kuesioner maupun pengukuran.
0 0
8 :3
0
10
:0 0
11
:3 0
13
:0 0
14
:3 0
16
:0 0
17
:3 0
19
:0 0
20
:3 0
Time (Hrs)
22
:0 0
23
:3 0
1 :0
0
2 :3
0
4 :0
0
5 :3
0
Perbedaan suhu yang tinggi adalah indikasi
Pemborosan energi
Perlu tindakan perbaikan.
PEMERIKSAAN KONDISI OPERASI (MOTOR & FAN)
(THERMOGRAPHY)
Belt Kendor
Minyak Gemuk
Pemeriksaan Thermography
Metoda periksaan steam trap kedua adalah didasarkan
atas analisis suara.
Jika steam trap berfungsi dengan baik/normal suara
yang dihasilkan adalah siklus, dan dengan
menggunakan alat pendengar (sound device) seseorang
dapat mendengarkannya secara pisik. Alat pendengar
suara sangat bervariasi dalam hal kecanggihan mulai
dari yang sederhana seperti handmade steel welding rod
hingga yang canggih seperti ultrasonic testing equipment.
Melihat secara langsung fisik dan
kelainan yang terjadi pada
peralatan energi :
Spec-peralatan yang digunakan,
Mengetahui kondisi operasi &
pemeliharaan apakah sesuai
dengan prosedur (SOP).
Spesifikasi Peralatan - Motor
Motor Design B : adalah motor dengan normal torque, low starting current
34
Verifikasi Data
Verifikasi : Memeriksa (konfirmasi) bahwa data primer benar & akurat.
5000,00
Cooling Water Flow
4800,00
(kg/sec)
4600,00
Contoh : 4400,00
Series1
4200,00
Kapasitas Pompa CT : 5.170 m3/Sec 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Data operasi (lihat grafik) :
Date
Karifikasi Data Hasil Survei
Data manajemen energi pada organisasi :
•Data sistem manajemen energi
•Data penerapan sistem manajemen energi
39
Data historis konsumsi energi :
• Statistik
TEKNIK ANALISIS DATA
Buat matrik manajemen energi
Tabulasi data
Penggambaran Data
Bencmarking
Analisis Statistik
Kecendrungan
Kinerja Sistem Energi
Faktor yang mempengaruhi kinerja
Diagram sebab akibat
Cost benefit
41
Matriks terdiri dari 6 kolom dan 5 baris,
Setiap kolom berkaitan dengan satu dari enam aspek pilar
manajemen energi dalam organisasi.
Baris matrik menggambarkan posisi penerapan manajemen
energi organisasi
Semakin ke atas baris dalam tiap kolom semakin baik
pengendalian aspek manajemen energi di organisasi
tersebut.
PR 4/23/2014 42
Profil Organisasional Matriks
43
Bentuk Matrik Manajemen Energi
Bentuk matrik manajemen energi yg menggambarkan profil orgasisasional yaitu
status implementasi sistem manajemen energi organisasi.
Kolom
Baris
44
Analisis profil organisasional akan mengindikasikan kekuatan
dan kelemahan dari manajemen energi.
45
Baris 0 s/d 4 merepresentasikan tingkat perbaikan
status masing-masing isu manajemen energi.
Salah satu tujuan penerapan matriks adalah untuk
memetakan level atau status diri.
46
Level 0
Pada level ini manajemen energi belum merupakan agenda dari organisasi.
Artinya tidak ada kebijakan manajemen energi, tidak ada struktur
manajemen energi formal, tidak ada pelaporan, tidak ada orang yang
khusus menangani energi.
Level 1
Status pada level ini sudah selangkah lebih maju dalam manajemen energi.
Namum perusahaan belum memiliki kebijakan resmi tentang manajemen
energi
Penugasan/penunjukan manajer energi sudah dilakukan.
Manajer energi mempromosikan kesadaran energi melalui jaringan
informal yang longgar dan berhubungan langsung dengan konsumsi energi
Manajer memberikan saran dan rekomendasi perbaikan efisiensi energi.
47
Level 2
• Pentingnya manajemen energi sudah dipahami oleh pihak
manajemen senior di perusahaan,
• Akan tetapi dalam prakteknya komitmen atau dukungan
dalam aktivitas manajemen energi belum ada.
Level 3
• Manajer senior perusahaan sudah memahami nilai dan
manfaat program penghematan energi.
• Isu konsumsi energi sudah masuk secara terintegrasi dalam
struktur organisasi.
• Sistem informasi dan pelaporan yang lengkap juga sudah
diterapkan.
• Selain itu juga sudah disetujui sistem manajemen energi
dan investasi.
48
Level 4
• Pada level ini konsumsi energi sudah merupakan prioritas
utama di seluruh organisasi.
• Kinerja aktual dipantau secara rutin dan dibandingkan
dengan target, keuntungan finansial dari setiap langkah-
langkah efisiensi dihitung.
• Pencapaian di bidang manajemen energi dilaporkan
dengan baik dan konsumsi energi dihubungkan dengan
isu lingkungan hidup.
• Manajer senior sangat berkomitmen dengan efisiensi
energi.
49
No BENTUK DISKRIPSI DIAGNOSA
1 Seimbang Nilai 3 atau lebih Kinerja sangat bagus, masalahnya
tinggi pada semua adalah dalam mempertahankannya
kolom
2 Seimbang Nilai kurang dari Terjadi kemandekan/stagnasi
rendah 3 pada semua
kolom
3 Bentuk U Ada dua kolom di Ekspektasi menaik
dalam nilai
rendah
4 Bentuk N Ada dua kolom Pencapaian di tengah sia-sia
diluar nilai
rendah
5 Bentuk V Satu kolom Pencapaian yang sangat rendah pada
sangat rendah kolom ini akan menghambat
dibanding lain keberhasilan
6 Bentuk Satu kolom Usaha pada area ini akan sia-sia karena
puncak sangat tinggi kekurangan pada area-area yang lain
dibanding lain
7 Tidak Dua atau tiga Semakin besar ketidakseimbangan
seimbang kolom akan semakin sulit mengatasinya
mempunyai nilai
kurang dari 2
Setelah status manajemen energi dalam organisasi
(profil organisasional) diketahui, maka kelemahan
dan kelebihan dari tiap elemen sistem manajemen
energi sudah diketahui
Rekomendasi perbaikan dibuat sesuai potret profil
organisasional manajemen energi tersebut di atas
yaitu :
Mengeser profil organisasional ke level atas
Menyeimbangkan level masing-masing issu pada kolomnya.
52
Analisis Data Historis
• Tabulasi data
• Pengelompokan data
• Penggambaran Data
1. Tabulasi data
No. Bulan kWh Produksi (kg)
54
Penggambaran Data
• Data agar ditampilkan dalam bentuk gambar/grafik.
• Pada presentasi visual, apresiasi yang lebih baik dapat diperoleh atas
berbagai perubahan/variasi intensitas pemakaian energi, dibandingkan
dengan penyajian dalam bentuk angka-angka atau tabel
55
Contoh : Analisis Statistik Produksi Uap
Kecendrungan intensitas energi mengindikasikan kinerja pengelolaan
energi. Cendrung turun/konstan dan sebaran data berada di sekitar garis
trend line (R2 > 0.7) indikasi pengelolaan energi yang baik.
Instalasi pipa uap outdoor yang kurang terawat (isolasi buruk) menimbulkan :
Rugi-rugi panas dari permukaan pipa panas.
Pada musim hijan rugi-rugi energi meningkat tajam karena material isolasi
yang basah akibat air hujan menambah rugi-rugi energi.
Vu = V max- VA x 100 %
VA
Dengan :
Vu adalah presentasi ketidakseimbangan tegangan(%),
Vmax = tegangan maximum (Volt),
VA = tegangan rata-rata (Volt),
Pengaruh tegangan tak seimbang
Symmetrical Load
Differential Temp. 3
< 5°C 5°C - 10°C 11°C - 20°C 21°C - 40°C > 40°C
Maximum Temp. 3
CO2 = 6 %
O2 = 12.5 %
Suhu gas buang :
T aktual = 176 C;
T disain = 131 C.
BATU BARA - Optimum
CO2 = 10 -13 % ;
O2 : 4 – 5 %.
HASIL PERHITUNGAN :
• Perbaikan Operasi
• Pemeliharaan
• Pemasangan meter ukur
• Pelatihan/Training
• Penggantian atau Modifikasi alat
Pemeliharaan Perbaikan/penggantian
Contoh : Rekomendasi (1)
Deskripsi Perkiraan
No Langkah Pelaksanaan
Konservasi Energi Penghematan
1 Mengurangi waktu - Kordinasi antar bagian atau 21% penghematan
operasi peralatan unit kerja untuk menetapkan konsumsi energi
energi dari 9 jam jadual start peralatan.
menjadi 8 jam per - Penggunaan timer untuk star
hari. dan stop peralatan.
2 Menetapkan - Pemasangan thermometer 12% penghematan
setting suhu untuk mengukur suhu konsumsi energi
ruangan sesuai ruangan.
standar (OC )
3 Memperkecil - Menutup lubang infiltrasi 3-5% penghematan
infiltrasi udara udara, Penutup pintu konsumsi energi
mengurangi rugi- otomatis , untuk mengurangi
rugi energi. infiltrasi udara.
Deskripsi Perkiraan
No Langkah Pelaksanaan
Konservasi Energi Penghematan