Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN

TOKSIKOLOGI PESTISIDA DAN PENANGANAN


AKIBAT KERACUNAN PESTISIDA
Mariana Raini*

Abstract
Farmers obtain much benefit from pesticide used in eradicating and controlling the pest. However
inappropriate pesticide use may lead to intoxication. Some factors that determine the appropriateness of
pesticide use are knowledge, attitude and behavior of pesticide user, use of protecting apparatus and
lack of information on the risk of pesticide use. This article describes deliberately the information on
pesticide toxicology, signs and symptom of intoxication, fate of pesticide in human body, treatment of
intoxication and how to prepare pesticide.

Kev words: pesticide, toxicity, cholinesterase

Pendahuluan petugas pabrik pembuat pestisida dibanding


petugas kesehatan.2

P
estisida adalah zat untuk membunuh atau
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengendalikan hama. Beberapa jenis
memperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 25 juta
hama yang paling sering ditemukan adalah
kasus keracunan pestisida atau sekitar 68.493
serangga dan beberapa di antaranya sebagai
kasus setiap hari.3 Data dari Rumah Sakit Nishtar,
vektor penyakit. Penyakit-penyakit yang
Multan Pakistan, selama tahun 1996-2000 ter-
penularannya melalui vektor antara lain malaria,
dapat 578 pasien yang keracunan, di antaranya
onkosersiasis. filariasis, demam kuning, riketsia,
370 pasien karena keracunan pestisida (54 orang
meningitis, tifus. dan pes. Insektisida membantu
meninggal). Pada umumnya korban keracunan
mengendalikan penularan penyakit-penyakit ini.
pestisida merupakan petani atau pekerja pertanian,
Serangga juga dapat merusak berbagai
81% di antaranya berusia 14-30 th.4
tumbuhan dan hasil panen. Selain gangguan
serangga, gangguan yang amat penting bagi petani Peristiwa terbaru yang terjadi di Indonesia
adalah rumput liar. Herbisida dapat dipergunakan adalah kematian misterius yang menimpa 9 warga
pada bulan Juli 2007 di Desa Kanigoro,
untuk mengatasi gangguan ini. Pestisida juga telah
Kecamatan Ngablak, Magelang. Menurut Harian
dikembangkan untuk mengendalikan hama lain
Republika, 26 September 2007, hasil pemeriksaan
misalnya jamur (fungisida) dan hewan pengerat
(rodentisida). Beberapa produk pestisida rumah Laboratorium Kesehatan dipastikan akibat
tangga juga tersedia untuk mengendalikan hama keracunan pestisida.
pengganggu di rumah misalnya lalat dan Pada tahun 1996 data Departemen
nyamuk. Kesehatan tentang monitoring keracunan pestisida
Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat organofosfat dan karbamat pada petani penjamah
memberikan akibat samping keracunan. Ada pestisida organofosfat dan karbamat di 27
beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaktepat- provinsi Indonesia menunjukkan 61,82% petani
an penggunaan pestisida antara lain tingkat mempunyai aktivitas kolinesterase normal, 1,3%
pengetahuan. sikap/perilaku pengguna pestisida, keracunan berat, 9,98% keracunan sedang dan
penggunaan alat pelindung, serta kurangnya 26,89% keracunan ringan.5 Pestisida jenis
informasi yang berkaitan dengan resiko peng- insektisida organofosfat dan karbamat paling
gunaan pestisida. Selain itu petani lebih banyak banyak digunakan petani dalam membasmi
mendapat informasi mengenai pestisida dari serangga. Selain itu pestisida jenis ini mudah di-

* Puslitbang Biomedis dan Farmasi

10 Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007


monitor dengan mengukur kadar kolinesterase memblokade penyaluran impuls syaraf
darah, karena itu Departemen Kesehatan dengan cara mengikat enzim asetilkolin-
menggunakan kadar kolinesterase dalam darah esterase. Keracunan kronis pestisida
untuk memonitor keracunan pestisida di tingkat golongan organofosfat berpotensi karsino-
petani. Meskipun demikian, masih banyak jenis genik
pestisida lain yang digunakan masyarakat seperti 3. Karbamat, kelompok ini merupakan ester
untuk herbisida. fungisida, rodentisida dan asam N-metilkarbamat. Bekerja meng-
fumigan. Bagaimanapun kita harus peduli akan hambat asetilkolinesterase. Tetapi
adanya pestisida di lingkungan sekitar kita, pengaruhnya terhadap enzim tersebut tidak
sehingga dengan kepedulian kita terhadap jenis, berlangsung lama, karena prosesnya cepat
gejala dan tanda keracunan pestisida serta cara reversibel.1'7 Kalau timbul gejala, gejala itu
penanganannya. dapat diantisipasi sedini mungkin tidak bertahan lama dan cepat kembali
jika terjadi kecelakaan akibat keracunan pestisida. normal. Pada umumnya, pestisida kelompok
Kenyataan yang ada di masyarakat selama ini dapat bertahan dalam tubuh antara 1
ini. umumnya masyarakat tidak menyadari gejala sampai 24 jam sehingga cepat di-
keracunan pestisida karena gejala yang ekskresikan.
ditimbulkan tidak spesifik seperti pusing, mual, 4. Piretroid dan yang berasal dari tanaman
muntah, demam dan Iain-lain namun secara kronis lainnya
dapat menimbulkan penyakit yang seriusseperti Piretroid berasal dari piretrum diperoleh
kanker. dari bunga Chrysanthemum cinerariaefo-
Makalah ini bertujuan untuk memberikan lium. Insektisida tanaman lain adalah
informasi pada masyarakat tentang bahaya nikotin yang sangat toksik secara akut dan
pemakaian berbagai jenis pestisida dan cara bekerja pada susunan saraf. Piretrum
penanganan akibat keracunan pestisida. mempunyai toksisitas rendah pada manusia
tetapi dapat menimbulkan alergi pada orang
Penggolongan Pestisida1'6 yang peka.

A. Insektisida B. Herbisida
Pestisida khususnya insektisida merupakan Ada beberapa jenis herbisida yang
kelompok pestisida yang terbesar dan terdiri toksisitasnya pada hewan belum diketahui
atas beberapa sub kelompok kimia yang dengan pasti.
berbeda. yaitu: 1. Senyawa klorofenoksi, misalnya 2,4-D (2,4
1. Organoklorin merupakan insektisida chlori- asam diklorofenoksiasetat) dan 2,4,5-T
nated hydrocarbon secara kimiawi ter- (2,4,5-asam triklorofenoksi asetat).
golong insektisida yang relatif stabil dan Senyawa-senyawa ini bekerja pada tumbuh-
kurang reaktif, ditandai dengan dampak an sebagai hormon pertumbuhan. Toksi-
residunya yang lama terurai di lingkungan. sitasnya pada hewan relatif rendah. Tetapi
Salah satu insektisida organoklorin yang klorakne, mempunyai efek toksik pada
terkenal adalah DDT. Pestisida ini telah manusia disebabkan oleh pencemar 2,3,7,8-
menimbulkan banyak perdebatan. Kelom- tetraklorobenzo-p-dioksin.
pok organoklorin merupakan racun terhadap 2. Herbisida biperidil, misalnya parakuat dan
susunan syaraf baik pada serangga maupun dikuat, telah dipergunakan secara luas.
mamalia. Keracunan dapat bersifat akut Toksisitas zat ini dilakukan lewat pem-
atau kronis. Keracunan kronis bersifat bentukan radikal bebas. Toksisitas parakuat
karsinogenik (kanker). ditandai oleh efek paru-paru melalui
2. Organofosfat. insektisida ini merupakan paparan inhalasi dan oral. Keracunan kronis
ester asam fosfat atau asam tiofosfat. pestisida paraquat dan dikuat bersifat
Pestisida ini umumnya merupakan racun karsinogenik
pembasmi serangga yang paling toksik 3. Herbisida lainnya seperti dinitro-o-kresol
secara akut terhadap binatang bertulang (DNOC), amitrol (aminotriazol), karbamat
belakang seperti ikan, burung, cicak dan profam dan kloroprofam dan Iain-lain.
mamalia. Pestisida ini mempunyai efek,

Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007 11


C. Fungisida perangsang susunan syaraf pusat kuat, squill
1. Senyawa merkuri, misalnya metil dan etil merah, yang mengandung glikosida skilaren
merkuri merupakan fungisida yang sangat A dan B. Glikosida ini mempunyai efek
kardiotonik dan emesis sentral karena itu
efektif dan telah dipergunakan secara luas
untuk mengawetkan butir padi-padian. zat ini secara relatif tidak beracun bagi
sebagian besar mamalia tetapi sangat
Beberapa kecelakaan tragis akibat peng-
gunaan pestisida ini, menyebabkan banyak beracun bagi tikus. Rodentisida anorganik
antara lain seng fosfid, talium sulfat, arsen
kematian dan kerusakan neurologi menetap,
trioksida dan unsur fosfor.
sehingga kini tidak digunakan lagi.
2. Senyawa dikarboksimida antara lain
E. Fumigan
dimetil-tiokarbamat (ferbam, tiram dan
ziram) dan etilenbisditiokar (maneb, nabam Sesuai namanya, kelompok pestisida ini
dan zineb). Toksisitas akut senyawa ini mencakup beberapa gas, cairan yang mudah
relatif rendah. karena itu zat ini diper- menguap dan zat padat yang melepaskan
gunakan secara luas dalam pertanian tapi berbagai gas lewat reaksi kimia. Dalam bentuk
ada kemungkinan berpotensi karsinogenik. gas, zat-zat ini dapat menembus tanah untuk
3. Derivat ftalimida misalnya kaptan dan mengendalikan serangga-serangga, hewan
folpet, mempunyai toksisitas akut dan pengerat dan nematoda tanah. Banyak fumigan
kronis yang sangat rendah namun misalnya akrilomtril, kloropikrm dan etilen
berpotensi karsinogenik dan teratogenik. bromida adalah zat kimia reaktif dan
4. Senyawa aromatik misalnya penta- dipergunakan secara luas dalam industri kimia.
klorofenol (PCP), sebagai bahan pengawet Beberapa fumigan bersifat karsinogenik seperti
kayu. Pentakloronitrobenzen (PCNB) diper- etilen bromida, 1,3-dikloropropen.
gunakan sebagai fungisida dalam mengolah
tanah. Secara akut zat ini tidak begitu tosik Jalan Masuk Pestisida
dibandingkan PCP, tetapi dapat bersifat Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh
karsinogenik. melalui kulit (dermal), pernafasan (inhalasi) atau
5. Fungisida lain adalah senyawa N- mulut (oral). Pestisida akan segera diabsorpsi jika
heterosiklik tertentu misalnya benomil dan kontak melalui kulit atau mata. Absorpsi ini akan
tiabendazol. Toksisitas bahan kimia ini terus berlangsung selama pestisida masih ada pada
sangat rendah sehingga dipergunakan secara kulit. Kecepatan absorpsi berbeda pada tiap
luas dalam pertanian. Heksaklorobenzen bagian tubuh. Perpindahan residu pestisida dan
dipergunakan sebagai zat pengolah benih. suatu bagian tubuh ke bagian lain sangat mudah.
Jika hal ini terjadi maka akan menambah potensi
D. Rodentisida keracunan. Residu dapat pindah dari tangan ke
1. Warfarin adalah suatu antikoagulan yang dahi yang berkeringat atau daerah genital. Pada
bekerja sebagai anti metabolit vitamin K, daerah ini kecepatan absorpsi sangat tinggi
dengan demikian menghambat pembentuk- sehingga dapat lebih berbahaya dari pada tertelan.
an protrombin. Bahan kimia ini telah Paparan melalui oral dapat berakibat serius, luka
dipergunakan secara luas karena toksi- berat atau bahkan kematian jika tertelan. Pestisida
sitasnya rendah. dapat tertelan karena kecelakaan, kelalaian atau
2. Tiourea misalnya ANTU (a-naftiltiourea) dengan sengaja.8
sangat toksik pada tikus tetapi tidak begitu
toksik bagi manusia. Keracunan dan Toksisitas Pestisida7
3. Natrium fluoroasetat dan fluoroasetamida, Keracunan pestisida terjadi bila ada bahan
bersifat sangat toksik karena itu kedua zat pestisida yang mengenai dan/atau masuk ke dalam
ini hanya boleh digunakan oleh orang-orang tubuh dalam jumlah tertentu.
tertentu yang mendapat izin. Kedua Ada beberapa faktor yang dapat mem-
toksikan ini bekerja menghambat siklus pengaruhi keracunan pestisida antara lain:
asam sitrat.
a. Dosis. Dosis pestisida berpengaruh langsung
4. Rodentisida lainnya mencakup produk
terhadap bahaya keracunan pestisida, karena
tumbuhan misalnya alkaloid striknin.

12 Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007


itu dalam melakukan pencampuran pestisida b. Jalan masuk pestisida dalam tubuh. Keracun-
untuk penyemprotan petani hendaknya mem- an akut atau kronik akibat kontak dengan
perhatikan takaran atau dosis yang tertera pestisida dapat melalui mulut, penyerapan
pada label. Dosis atau takaran yang melebihi melalui kulit dan saluran pernafasan. Pada
aturan akan membahayakan penyemprot itu petani pengguna pestisida keracunan yang
sendiri. terjadi lebih banyak terpapar melalui kulit
b. Toksisitas senyawa pestisida. Kesanggupan dibandingkan dengan paparan melalui saluran
pestisida untuk membunuh sasarannya. pencernaan dan pernafasan.
Pestisida yang mempunyai daya bunuh
Cara Kerja Pestisida1 6
tinggi dalam penggunaan dengan kadar yang
rendah menimbulkan gangguan lebih sedikit bila a. Pestisida Golongan Organoklorin
dibandingkan dengan pestisida dengan daya Insektisida organoklorin bekerja dengan
bunuh rendah tetapi dengan kadar tinggi. merangsang sistem syaraf dan menyebabkan
Toksisitas pestisida dapat diketahui dari LD 50 paratesia, peka terhadap rangsangan, iritabilitas,
oral yaitu dosis yang diberikan dalam makanan terganggunya keseimbangan, tremor dan kejang-
hewan-hewan percobaan yang menyebabkan 50% kejang. Cara kerja zat ini tidak diketahui secara
dari hewan-hewan tersebut mati. Toksisitas tepat. Beberapa zat kimia ini bekerja pada sistem
pestisida secara inhalasi juga dapat diketahui dari syaraf.
LC 50 yaitu konsentrasi pestisida di udara yang
mengakibatkan 50% hewan percobaan mati. b. Pestisida Golongan Organofosfat dan Karbamat
Makin rendah nilai LD 50/LC 50 maka Pestisida golongan organofosfat dan
makin toksis pestisida tersebut. karbamat memiliki aktivitas antikolinesterase
a. Jangka waktu atau lamanya terpapar pestisida. seperti halnya fisostigmin, neostigmin, pirido-
Paparan yang berlangsung terus-menerus stigmin, distigmin, ester asam fosfat, ester
lebih berbahaya daripada paparan yang tiofosfat dan karbamat.1'6> 7
terputus-purus pada waktu yang sama. Jadi Cara kerja semua jenis pestisida
pemaparan yang telah lewat perlu diperhati- organofosfat dan karbamat sama yaitu meng-
kan bila terjadi risiko pemaparan baru. Karena hambat penyaluran impuls saraf dengan cara
itu penyemprot yang terpapar berulang kali mengikat kolinesterase, sehingga tidak terjadi
dan berlangsung lama dapat menimbulkan hidrolisis asetilkolin.1'6'7
keracunan kronik.
Secara sederhana, reaksinya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Klasifikasi Pestisida Berdasarkan Toksisitasnya

LD50 untuk tikus (mg/kg)


Klasifikasi
Oral Dermal
Padat Cair Padat Cair
I. a. Sangat
berbahaya sekali <5 <20 <10 <40
b. Sangat berbahaya 5-50 20-200 10-100 40-400

II. Berbahaya 50-500 200-2000 100-1000 400-4000

HI. Cukup berbahaya >500 >2000 >1000 >4000

Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007 13


Asetilkolin Kolin + Asam asetat
Kolinesterase
fosforilasi

organofosfat

Gambar Reaksi Pengikatan Kolinesterase dengan Pestisida Organofosfat

Hambatan ini dapat terjadi beberapa jam tas kolinesterase sebesar 30% dari normal
hingga beberapa minggu tergantung dari jenis menunjukkan telah terjadi pemaparan organo-
antikolinesterasenya. Hambatan oleh rurunan fosfat dan petani perlu diistirahatkan hingga kadar
karbamat hanya bekerja beberapa jam dan bersifat kolinesteraseormal.12 Aktivitas kolinesterase ini
reversibel. Hambatan yang bersifat irreversibel tergantung dari kadar kolinesterase yang aktif
dapat disebabkan oleh turunan ester asam fosfat dalam darah.
yang dapat merusak kolinesterase dan perbaikan
baru timbul setelah tubuh mensintesis kembali Pengaruh Istirahat terhadap Penurunan
kolinesterase.K6'7 Aktivitas Kolinesterase
Asetilkolin adalah suatu neurotransmitter Pada petani yang terpapar organofosfat
yang terdapat di antara ujung-ujung saraf dan otot maka perbaikan baru timbul bila petani
serta berfungsi meneruskan rangsangan saraf. diistirahatkan selama beberapa minggu dan
Apabila rangsangan ini berlangsung terus menerus selama itu tubuh mensintesis kolinesterase
akan menyebabkan penimbunan asetilkolin. kembali, sehingga kadar kolinesterase akan naik.
Kolinesterase yang terdapat di berbagai jaringan Sintesis terjadi dalam sumsum tulang belakang
dan cairan tubuh dapat menghentikan rangsangan kemudian masuk ke dalam sirkulasi darah.
yang ditimbulkan asetilkolin di berbagai tempat Sedangkan kolinesterase dalam plasma disintesis
dengan jalan mengliidrolisis asetilkolin menjadi dalam hati.
kolin dan asam asetat dalam waktu sangat cepat, Negara bagian California menentukan batas
sehingga penimbunan asetilkolin tidak terjadi. nilai ambang keracunan pestisida organofosfat
Organofosfat merupakan pestisida yang dikalangan pekerja pertanian yaitu untuk aktivitas
sangat berbahaya karena ikatan pestisida
kolinesterase dalam butir darah merah > 70% dan
organofosfat dan kolinesterase hampir bersifat
pada plasma > 60% dari nilai normal, sedangkan
irreversibel. Intoksikasi dapat timbul akibat
WHO menetapkan nilai ambang keracunan
penyerapan dari beberapa tempat termasuk dari
pestisida organofosfat jika aktivitas kolinesterase
kulit dan saluran nafas.1' 6' 7 Petani yang meng-
dalam plasma dan butir darah merah mencapai
gunakan pestisida organofosfat kemungkinan akan
70% dari nilai normal. Jika penurunan aktivitas
mengabsorpsi pestisida tersebut dalam jumlah
kolinesterase mencapai nilai tersebut, maka
cukup banyak. Tertekan atau terhambatnya kerja
pekerja harus dijauhkan dari paparan pestisida dan
kolinesterase akibat absorpsi pestisida ini kadang-
baru diizinkan kembali bekerja dengan pestisida
kadang sudah sedemikian besar, tetapi belum
jika aktivitas kolinesterasenya menjadi 80% atau
menunjukkan gejala-gejala yang jelas. ' ' '
lebih dari nilai normal.
Penurunan aktivitas kolinesterase hingga menjadi
Penelitian yang dilakukan oleh Raini (2000)
60% akan menyebabkan timbulnya gejala yang
pada 80 petani penyemprot pestisida yang
tidak spesifik seperti pusing, mual, lemah, sakit
dada dan Iain-lain.10 Pada umumnya gejala dan keracunan pestisida dengan kolinesterase < 75%,
kelainan neurologik muncul setelah terjadinya rata-rata subyek memerlukan waktu pemulihan
penghambatan 50% atau lebih aktivitas kembali 1 minggu dan untuk kolinesterase <
kolinesterase.11 Menurut WHO, penurunan aktivi- 62,5%, memerlukan waktu 2 minggu.13

14 Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007


.8,14
Gejala dan Tanda Keracunan Pestisida

No Jenis Pestisida Gejala & Tanda Keterangan


1. Insektisida:
Organoklorin Mual, muntah, gelisah, pusing, lemah, rasa geli atau Tidak ada antidot langsung untuk
menusuk pada kulit, kejang otot, hilang koordinasi, mengatasi keracunan. Obat yang
tidak sadar diberikan hanya mengurangi gejala
seperti anti konvulsi dan pernafasan
buatan
Oraganofosfat Lelah, sakit kepala, pusing, hilang selera makan, Gejala keracunan karbamat cepat muncul
dan karbamat mual, kejang perut, diare, penglihatan kabur, keluar: namun cepat hilang jika dibandingkan
air mata, keringat, air liur berlebih, tremor, pupil dengan organofosfat.
mengecil, denyut jantung lambat, kejang otot Antidot: atropin atau pralidoksim
(kedutan), tidak sanggup berjalan, rasa tidak nyaman
dan sesak, buang air besar dan kecil tidak terkontrol,
inkontinensi, tidak sadar dan kejang-kejang.

Piretroid sintetik Iritasi kulit: pedih, rasa terbakar, gata-gatal, rasa geli, Jarang terjadi keracunan, karena
mati rasa, inkoordinasi, tremor, salivasi, muntah, kecepatan absorpsi melalui kulit rendah
diare, iritasi pada pendengaran dan perasa dan piretroid cepat hilang

Piretroid derivat Alergi, iritasi kulit dan asma Pada umumnya efek muncul 1-2 jam
tanaman: piretrum dan setelah paparan dan hilang dalam 24 jam
piretrin Piretrin lebih ringan dari pada piretrum
tapi bersifat iritasi pada orang yang peka

Insektisida anorganik Iritasi kulit: kulit kemerahan, pengelupasan. gatal-


Asam borat &borat gatal pada kaki, bokong dan kemaluan
Iritasi saluran pernafasan dan sesak nafas

Insktisida mikroba: Radang saluran pencemaan


Bacillus thuringiensis

DEET repellent Iritasi kulit, kulit kemerahan, melepuh hingga nyeri,


iritasi mata, pusing, perubahan emosi

2. Herbisida Iritasi pada kulit, mata, saluran pencemaan

Herbisida biperidil Pertumbuhan abnormal pada : paru, lensa dan kornea Akumulasi selama 24-72 jam,
rnata
Parakuat ' > mukosa hidung, kerusakan paru-paru, ginjal, menimbulkan kematian
hati dan otak

Dikuat Gangguan lensa mata dan dinding saluran usus, Lebih ringan dari pada parakuat
gelisah, mengurangi sensiti vitas terhadap rangsangan.

Dikuat atau parakuat Iritasi pada membran mukosa mulut, kerongkongan Dosis tinggi
dan perut, muntah, iritasi kulit dan rasa terbakar,
mimisan, radang pada mulut dan saluran pernafasan
atas.

Klorfenoksi herbisida Iritasi tingkat sedang pada kulit dan membran Kontak dalam jangka lama akan
mukosa, rasa terbakar pada hidung, sinus dan dada, menghilangkan pigmen kulit.
batuk, pusing. Iritasi perut, muntah, perut dan dada Daiam tubu h hanya tinggal dalam waktu
sakit, diare, pusing, bingung, bizar, tidak sadar singkat

Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007 15


Lanjutan.

Herbisida arsenik : Pertumbuhan berlebih pada epidermis, pengelupasan Oral


Ansar & motar kulit, produksi cairan berlebih pada muka, kelopak Keracunan berat:
mata dan pergelangan kaki, garis putih pada kuku,
Bau bawang putih pada pemafasan dan
kehilangan kuku, rambut rontok, bercak merah pada
membran mukosa.
Gejala mulai muncul 1-3 jam sejak
Kerusakan saluran pencernaan: radang mulut dan
kerongkongan, perut rasa nyeri terbakar, haus, paparan.
muntah, diare berdarah. Kematian terjadi setelah 1-3 hari
Kerusakan sistem saraf pusat: pusing, sakit kepala, kemudian biasanya akibat kegagalan
sistem sirkulasi
lemah, kejang otot, suhu tubuh turun, lamban,
mengigau, koma, kejang-kejang
Kerusakan hati: kulit kuning
Kerusakan darah: pengurangan set darah merah, putih
dan platelet darah.

3. Fungisida Iritasi pada membran mukosa Dermal, inhalasi, oral

Pengawet kayu Iritasi kulit hingga dermatitis, Iritasi mata dan saluran Oral
Kreosot (coal tar) pemafasan, kerusakan hati parah Dermal
Sakit kepala, pusing, mual, muntah, timbul bercak
biru kehitaman-hijau kecoklatan pd kulit.

Pentaklorofenol Iritasi kulit, mata dan saluran pemafasan Dermal


menimbulkan rasa kaku pada hidung, tenggorokan
gatal, keluar air mata, berjerawat.
Demam, sakit kepala, mual, berkeringat banyak, Oral
hilangnya koordinasi, kejang-kejang, demam tinggi,
kejang otot dan tremor, sulit bernafas, konstriksi dada,
nyeri perut dan muntah, gelisah, eksitasi dan bingung,
haus hebat, kolaps.

Arsenik Mual, sakit kepala, diare, nyeri perut, pusing, kejang Berdampak pada sistem saraf pusat,
otot, mengigau, kejang-kejang paru-paru, jantung dan hati.
Gejala muncul 1- beberapa jam setelah
paparan. Kematian terjadi setelah 1-3 hari
setelah paparan (tergantung dosis)

4. Rodentisida:
Kumarin Kronis: sakit kepala menetap, sakit perut, salivasi,
demam iritasi saluran pemafasan atas.
Perdarahan pada hidung, gusi, kencing berdarah, feses
berlendir, timbul bercak biru kehitaman-hijau
kecoklatan pd kulit.

Indadion Kerusakan saraf, jantung dan sistem sirkulasi,


hemoragi, kematian pada hewan. Pada manusia belum
ada dampak yang dilaporkan

Seng sulfat Diare, nyeri perut, mual, muntah, sesak, tereksitasi,


rasa dingin, hilang kesadaran, edema paru, iritasi
hebat, kerusakan paru-paru, hati, ginjal dan sistem
saraf pusat, koma kematian

Strikhnin Kerusakan sistem saraf dalam 20-30 menit: kejang-


kejang hebat, kesulitan pemafasan, meninggal.

16 Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007


Lanjutan.

5. Fumigan Sakit kepala, pusing. mual, muntah

Sulfur florida Depresi, sempoyongan, gagap, mual, muntah, nyeri


lambung. gelisah, mati rasa, kedutan, kejang-kejang,
nyeri dan rasa dingin di kulit, kelumpuhan pemafasan

Fosfm Rasa dingin, nyeri dada, diare, muntah, batuk, dada


sesak, sukar bernafas. lemas, haus dan gelisah,nyeri
lambung, hilangnya koordinasi, kulit kebiruan, nyeri
tungkai, perbesaran pupil, timbul cairan pada paru-
paru, pingsan, kejang-kejang, koma dan kematian

Halokarbon Kulit kemarahan, melepuh dan pecah-pecah


menimbulkan kulit kasar dan iuka.
Nyeri perut, lemah, gagap, bingung, tremor, kejang-
kejang seperti epilepsi

Tanda Peringatan pada Label Kemasan Pestisida

No Tanda peringatan Label kemasan


1. I.a. Sangat berbahaya sekali Coklat tua
2 I.b. Sangat berbahaya Merah tua
3. II. Berbahaya Kuning tua
4. III. Cukup berbahaya Biru muda

Tanda-tanda Peringatan buruh penyemprot dan Iain-lain harus mengenali


gejala dan tanda keracunan pestisida dengan baik.
Semua pestisida toksik. Perbedaan
Tindakan pencegahan lebih baik dilakukan untuk
toksisitas adalah pada derajat atau tingkat
menghindari keracunan. Setiap orang yang
toksisitas. Pestisida akan berbahaya jika tejadi
paparan yang berlebih. Pada label kemasan berhubungan dengan pestisida harus memperhati-
pestisida terdapat 4 tanda-tanda peringatan yang kanhal-halberikut: 8 ' 15
menunjukkan derajat pestisida tersebut. Tanda 1. Kenali gejala dan tanda keracunan pestisida
peringatan ini menunjukkan potensi resiko dan pestisida yang sering digunakan.
pengguna pestisida bukan keampuhan produk 2. Jika diduga keracunan, korban segera dibawa
pestisida. ke rumah sakit atau dokter terdekat.
3. Identifikasi pestisida yang memapari korban,
Petunjuk yang Harus Diikuti bagi Pengguna berikan informasi ini pada rumah sakit atau
Pestisida8 dokter yang merawat.
1. Selalu menyimpan pestisida dalam \\adah asli 4. Bawa label kemasan pestisida tersebut. Pada
label tertulis informasi pertolongan pertama
yang berlabel. penanganan korban.
2. Jangan menggunakan mulut untuk meniup
5. Tindakan darurat dapat dilakukan sampai
lubang pada alat semprot.
3. Jangan makan, minum atau merokok pada pertolongan datang atau korban dibawa ke
tempat penyemprotan dan sebelum mencuci rumah sakit.
tangan.
Pertolongan Pertama yang Dilakukan8'1S
Penanganan Keracunan Pestisida 1. Hentikan paparan dengan memindahkan
Setiap orang yang pekerjaannya sering korban dan sumber paparan, lepaskan pakaian
berhubungan dengan pestisida seperti petani, korban dan cuci/mandikan korban

Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007 17


2. Jika terjadi kesulitan pernafasan maka korban pada 13 Mei 2007, University of Nebraska
diberi pernafasan buatan. Korban diinstruksi- Cooperative Extension EC 97-2505-A.
kan agar tetap tenang. Dampak serius tidak 9. Sukasediati N.,Suhardi, Hermana, Kurniawan
terjadi segera, ada waktu untuk menolong L, Kusnindar, The KAP of Activity Blood
korban Level at Subdistrict Facet, Cianjur - West
3. Korban segera dibawa ke rumah sakit atau Java, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan ;
dokter terdekat. Berikan informasi tentang 1997, 1 - 2 : 1 9 - 3 2 .
pestisida yang memapari korban dengan 10. Ames R.G., Brown SK, Mengle D.C., Kahn
membawa label kemasan pestisida E., Stratton J.W., Jackson R.J., Cholinesterase
4. Keluarga seharusnya diberi pengetahuan/ Activity Depression Among California
penyuluhan tentang pesticida sehingga jika Agricultural Pesticide Applicators, Industr.
terjadi keracunan maka keluarga dapat Med; 1989,15:143-150.
memberikan pertolongan pertama. 11. Coye M.J., Bamett P.G., Midtling J.E.,
Velasco A.R., Romero P., Clements C.L.,
Daftar Pustaka Rose T.G., Clinical Confirmation of
Organophosphate Poisoning of Agricultural
1. Lu F.C., Toksikologi Dasar, ed. 2, UI Press,
Workers, Am.J.Ind.Med.; 1987, 10 (4): 399-
Jakarta. 1995, 328-330.
470.
Raini M. Sikap dan Perilaku Buruh
Penyemprot yang Keracunan Pestisida 12. WHO, 1986, Organophosphorus Insectisides:
Organofosfat di Kecamatan Facet - Jawa A General Introduction Environmental Health
Barat, Media Penelitian dan Pengembangan Criteria, 63,WHO Geneva Rahayu C.M.,
1982, "Efek Pestisida Organofosfat Terhadap
Kesehatan, 2001. Vol. XI No. 2, 21-25.
Penurunan Aktivitas Koline-sterase", Thesis
3. Remembering Injured dalam
http://www.getipm.com/ourloved_ones/injure FKM-UI, Jakarta.
13. Raini M., Pengaruh Istirahat terhadap
d,htm 13 Mei 2007.
4. Ahmad R.. Ahad K.. Iqbal R., Muhammad A.,
Aktivitas Kolinesterase Petani Penyemprot
2002. Acute Poisoning Due To Commercial Pestisida Organofosfat di Kecamatan Pacet-
Pesticide in Multan, Pakistan J. Med. Sci., Jawa Barat, Bulletin Penelitian Kesehatan,
18(3) 227-231 dalam 2004, vol.32 No.3, 105-110.
14. Gallo M.A., Lawry N.J., "Organic
e8.htm. pada 13 Mei 2007. Phosphorus Pesticides'" dalam Handbook of
5. Departemen Kesehatan R I, Pusat Data Pesticide Toxicology, 1991, vol II, 921-951.
Kesehatan, dalam http://bankdata.depkes. 15. U Cares, Farm Chemical Safety Series
kt&.l//nisu_cares^
go. id/Profil/Indo 1 997/Annex/liic620htm.
pada 13 Mei 2007. htm, pada 13 Mei 2007, Mississippi State
6. Hayes, Jr.. Wayland J., "Dosage and Other University Extension Service.
Factors Influencing Toxicity" dalam 16. National Guideline Clearinghouse dalam
Handbook of Pesticide Toxicology, 1991, vol. http://www.guideline.gov/summary.aspx.doc
I, 39-96. id=4993. pada 13 Mei 2007.
7. Darmansyah I., Gan Sulistia, Kolinergik, 17. Michael CR., Alavanja, Jane A Hoppin, Freya
dalam Farmakologi dan Terapi ed3, Kamel, 2004, Health Effects of Chronic
Farmakologi FKUI, Jakarta, 1987. Pesticide Exposure, Annual Review of Public
8. Schulze L.D.. Ogg C.L., Vitzthum E.F., Signs Health, vol.25, 155-197.
and Symptoms of Pesticide Poisoning dalam
http://ianpubs.unl.edu/pesticide/cc2505.htm..

18 Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007

Anda mungkin juga menyukai