Abstract
Farmers obtain much benefit from pesticide used in eradicating and controlling the pest. However
inappropriate pesticide use may lead to intoxication. Some factors that determine the appropriateness of
pesticide use are knowledge, attitude and behavior of pesticide user, use of protecting apparatus and
lack of information on the risk of pesticide use. This article describes deliberately the information on
pesticide toxicology, signs and symptom of intoxication, fate of pesticide in human body, treatment of
intoxication and how to prepare pesticide.
P
estisida adalah zat untuk membunuh atau
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengendalikan hama. Beberapa jenis
memperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 25 juta
hama yang paling sering ditemukan adalah
kasus keracunan pestisida atau sekitar 68.493
serangga dan beberapa di antaranya sebagai
kasus setiap hari.3 Data dari Rumah Sakit Nishtar,
vektor penyakit. Penyakit-penyakit yang
Multan Pakistan, selama tahun 1996-2000 ter-
penularannya melalui vektor antara lain malaria,
dapat 578 pasien yang keracunan, di antaranya
onkosersiasis. filariasis, demam kuning, riketsia,
370 pasien karena keracunan pestisida (54 orang
meningitis, tifus. dan pes. Insektisida membantu
meninggal). Pada umumnya korban keracunan
mengendalikan penularan penyakit-penyakit ini.
pestisida merupakan petani atau pekerja pertanian,
Serangga juga dapat merusak berbagai
81% di antaranya berusia 14-30 th.4
tumbuhan dan hasil panen. Selain gangguan
serangga, gangguan yang amat penting bagi petani Peristiwa terbaru yang terjadi di Indonesia
adalah rumput liar. Herbisida dapat dipergunakan adalah kematian misterius yang menimpa 9 warga
pada bulan Juli 2007 di Desa Kanigoro,
untuk mengatasi gangguan ini. Pestisida juga telah
Kecamatan Ngablak, Magelang. Menurut Harian
dikembangkan untuk mengendalikan hama lain
Republika, 26 September 2007, hasil pemeriksaan
misalnya jamur (fungisida) dan hewan pengerat
(rodentisida). Beberapa produk pestisida rumah Laboratorium Kesehatan dipastikan akibat
tangga juga tersedia untuk mengendalikan hama keracunan pestisida.
pengganggu di rumah misalnya lalat dan Pada tahun 1996 data Departemen
nyamuk. Kesehatan tentang monitoring keracunan pestisida
Penggunaan pestisida yang tidak tepat dapat organofosfat dan karbamat pada petani penjamah
memberikan akibat samping keracunan. Ada pestisida organofosfat dan karbamat di 27
beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaktepat- provinsi Indonesia menunjukkan 61,82% petani
an penggunaan pestisida antara lain tingkat mempunyai aktivitas kolinesterase normal, 1,3%
pengetahuan. sikap/perilaku pengguna pestisida, keracunan berat, 9,98% keracunan sedang dan
penggunaan alat pelindung, serta kurangnya 26,89% keracunan ringan.5 Pestisida jenis
informasi yang berkaitan dengan resiko peng- insektisida organofosfat dan karbamat paling
gunaan pestisida. Selain itu petani lebih banyak banyak digunakan petani dalam membasmi
mendapat informasi mengenai pestisida dari serangga. Selain itu pestisida jenis ini mudah di-
A. Insektisida B. Herbisida
Pestisida khususnya insektisida merupakan Ada beberapa jenis herbisida yang
kelompok pestisida yang terbesar dan terdiri toksisitasnya pada hewan belum diketahui
atas beberapa sub kelompok kimia yang dengan pasti.
berbeda. yaitu: 1. Senyawa klorofenoksi, misalnya 2,4-D (2,4
1. Organoklorin merupakan insektisida chlori- asam diklorofenoksiasetat) dan 2,4,5-T
nated hydrocarbon secara kimiawi ter- (2,4,5-asam triklorofenoksi asetat).
golong insektisida yang relatif stabil dan Senyawa-senyawa ini bekerja pada tumbuh-
kurang reaktif, ditandai dengan dampak an sebagai hormon pertumbuhan. Toksi-
residunya yang lama terurai di lingkungan. sitasnya pada hewan relatif rendah. Tetapi
Salah satu insektisida organoklorin yang klorakne, mempunyai efek toksik pada
terkenal adalah DDT. Pestisida ini telah manusia disebabkan oleh pencemar 2,3,7,8-
menimbulkan banyak perdebatan. Kelom- tetraklorobenzo-p-dioksin.
pok organoklorin merupakan racun terhadap 2. Herbisida biperidil, misalnya parakuat dan
susunan syaraf baik pada serangga maupun dikuat, telah dipergunakan secara luas.
mamalia. Keracunan dapat bersifat akut Toksisitas zat ini dilakukan lewat pem-
atau kronis. Keracunan kronis bersifat bentukan radikal bebas. Toksisitas parakuat
karsinogenik (kanker). ditandai oleh efek paru-paru melalui
2. Organofosfat. insektisida ini merupakan paparan inhalasi dan oral. Keracunan kronis
ester asam fosfat atau asam tiofosfat. pestisida paraquat dan dikuat bersifat
Pestisida ini umumnya merupakan racun karsinogenik
pembasmi serangga yang paling toksik 3. Herbisida lainnya seperti dinitro-o-kresol
secara akut terhadap binatang bertulang (DNOC), amitrol (aminotriazol), karbamat
belakang seperti ikan, burung, cicak dan profam dan kloroprofam dan Iain-lain.
mamalia. Pestisida ini mempunyai efek,
organofosfat
Hambatan ini dapat terjadi beberapa jam tas kolinesterase sebesar 30% dari normal
hingga beberapa minggu tergantung dari jenis menunjukkan telah terjadi pemaparan organo-
antikolinesterasenya. Hambatan oleh rurunan fosfat dan petani perlu diistirahatkan hingga kadar
karbamat hanya bekerja beberapa jam dan bersifat kolinesteraseormal.12 Aktivitas kolinesterase ini
reversibel. Hambatan yang bersifat irreversibel tergantung dari kadar kolinesterase yang aktif
dapat disebabkan oleh turunan ester asam fosfat dalam darah.
yang dapat merusak kolinesterase dan perbaikan
baru timbul setelah tubuh mensintesis kembali Pengaruh Istirahat terhadap Penurunan
kolinesterase.K6'7 Aktivitas Kolinesterase
Asetilkolin adalah suatu neurotransmitter Pada petani yang terpapar organofosfat
yang terdapat di antara ujung-ujung saraf dan otot maka perbaikan baru timbul bila petani
serta berfungsi meneruskan rangsangan saraf. diistirahatkan selama beberapa minggu dan
Apabila rangsangan ini berlangsung terus menerus selama itu tubuh mensintesis kolinesterase
akan menyebabkan penimbunan asetilkolin. kembali, sehingga kadar kolinesterase akan naik.
Kolinesterase yang terdapat di berbagai jaringan Sintesis terjadi dalam sumsum tulang belakang
dan cairan tubuh dapat menghentikan rangsangan kemudian masuk ke dalam sirkulasi darah.
yang ditimbulkan asetilkolin di berbagai tempat Sedangkan kolinesterase dalam plasma disintesis
dengan jalan mengliidrolisis asetilkolin menjadi dalam hati.
kolin dan asam asetat dalam waktu sangat cepat, Negara bagian California menentukan batas
sehingga penimbunan asetilkolin tidak terjadi. nilai ambang keracunan pestisida organofosfat
Organofosfat merupakan pestisida yang dikalangan pekerja pertanian yaitu untuk aktivitas
sangat berbahaya karena ikatan pestisida
kolinesterase dalam butir darah merah > 70% dan
organofosfat dan kolinesterase hampir bersifat
pada plasma > 60% dari nilai normal, sedangkan
irreversibel. Intoksikasi dapat timbul akibat
WHO menetapkan nilai ambang keracunan
penyerapan dari beberapa tempat termasuk dari
pestisida organofosfat jika aktivitas kolinesterase
kulit dan saluran nafas.1' 6' 7 Petani yang meng-
dalam plasma dan butir darah merah mencapai
gunakan pestisida organofosfat kemungkinan akan
70% dari nilai normal. Jika penurunan aktivitas
mengabsorpsi pestisida tersebut dalam jumlah
kolinesterase mencapai nilai tersebut, maka
cukup banyak. Tertekan atau terhambatnya kerja
pekerja harus dijauhkan dari paparan pestisida dan
kolinesterase akibat absorpsi pestisida ini kadang-
baru diizinkan kembali bekerja dengan pestisida
kadang sudah sedemikian besar, tetapi belum
jika aktivitas kolinesterasenya menjadi 80% atau
menunjukkan gejala-gejala yang jelas. ' ' '
lebih dari nilai normal.
Penurunan aktivitas kolinesterase hingga menjadi
Penelitian yang dilakukan oleh Raini (2000)
60% akan menyebabkan timbulnya gejala yang
pada 80 petani penyemprot pestisida yang
tidak spesifik seperti pusing, mual, lemah, sakit
dada dan Iain-lain.10 Pada umumnya gejala dan keracunan pestisida dengan kolinesterase < 75%,
kelainan neurologik muncul setelah terjadinya rata-rata subyek memerlukan waktu pemulihan
penghambatan 50% atau lebih aktivitas kembali 1 minggu dan untuk kolinesterase <
kolinesterase.11 Menurut WHO, penurunan aktivi- 62,5%, memerlukan waktu 2 minggu.13
Piretroid sintetik Iritasi kulit: pedih, rasa terbakar, gata-gatal, rasa geli, Jarang terjadi keracunan, karena
mati rasa, inkoordinasi, tremor, salivasi, muntah, kecepatan absorpsi melalui kulit rendah
diare, iritasi pada pendengaran dan perasa dan piretroid cepat hilang
Piretroid derivat Alergi, iritasi kulit dan asma Pada umumnya efek muncul 1-2 jam
tanaman: piretrum dan setelah paparan dan hilang dalam 24 jam
piretrin Piretrin lebih ringan dari pada piretrum
tapi bersifat iritasi pada orang yang peka
Herbisida biperidil Pertumbuhan abnormal pada : paru, lensa dan kornea Akumulasi selama 24-72 jam,
rnata
Parakuat ' > mukosa hidung, kerusakan paru-paru, ginjal, menimbulkan kematian
hati dan otak
Dikuat Gangguan lensa mata dan dinding saluran usus, Lebih ringan dari pada parakuat
gelisah, mengurangi sensiti vitas terhadap rangsangan.
Dikuat atau parakuat Iritasi pada membran mukosa mulut, kerongkongan Dosis tinggi
dan perut, muntah, iritasi kulit dan rasa terbakar,
mimisan, radang pada mulut dan saluran pernafasan
atas.
Klorfenoksi herbisida Iritasi tingkat sedang pada kulit dan membran Kontak dalam jangka lama akan
mukosa, rasa terbakar pada hidung, sinus dan dada, menghilangkan pigmen kulit.
batuk, pusing. Iritasi perut, muntah, perut dan dada Daiam tubu h hanya tinggal dalam waktu
sakit, diare, pusing, bingung, bizar, tidak sadar singkat
Pengawet kayu Iritasi kulit hingga dermatitis, Iritasi mata dan saluran Oral
Kreosot (coal tar) pemafasan, kerusakan hati parah Dermal
Sakit kepala, pusing, mual, muntah, timbul bercak
biru kehitaman-hijau kecoklatan pd kulit.
Arsenik Mual, sakit kepala, diare, nyeri perut, pusing, kejang Berdampak pada sistem saraf pusat,
otot, mengigau, kejang-kejang paru-paru, jantung dan hati.
Gejala muncul 1- beberapa jam setelah
paparan. Kematian terjadi setelah 1-3 hari
setelah paparan (tergantung dosis)
4. Rodentisida:
Kumarin Kronis: sakit kepala menetap, sakit perut, salivasi,
demam iritasi saluran pemafasan atas.
Perdarahan pada hidung, gusi, kencing berdarah, feses
berlendir, timbul bercak biru kehitaman-hijau
kecoklatan pd kulit.