Anda di halaman 1dari 3

4.

3 Keragaman Serangga pada Komoditas Semangka


Berikut ini adalah tabel data keragaman serangga pada tanaman semangka di usia 2
sampai 7 minggu setelah tanam.
Tabel 1. Data Pengamatan Keragaman Serangga pada Komoditas Semangka
Nama Serangga

Nama Nama Ilmiah Peran Dokumentasi

Lokal

Hama
Liriomyza
Penggorok Hama
huidobrensis
Daun

Belalang Melanopus
Hama
Batu stonei

Ulat Grayak Spodoptera litura Hama


Nama Serangga

Nama Nama Ilmiah Peran Dokumentasi

Lokal

Kumbang
Aulacphora
Daun Hama
similis
Kukurbit

Laba-laba Lycosa sp. Musuh Alami

Kumbang
Menochilus
Kubah Spot Musuh Alami
sexmaculatus
M

Larva
Kumbang Menochilus
Musuh Alami
Kubah Spot sexmaculatus
M

Dari tabel pengamatan serangga dapat diketahui bahwa terdapat hama yang
menyerang tanaman semangka. Hama tersebut antara lain hama penggorok daun, belalang
batu, ulat grayak, dan kumbang daun kukurbit. Hama penggorok daun menyerang daun
tanaman semangka yang menimbulkan gejala yaitu terdapatnya korokan berkelok-kelok
berwarna putih sampai kecoklatan dan helai daun kering dan berwarna cokelat seperti terbakar.
Gejala yang tampak yang disebabkan oleh belalang batu dan kumbang daun kukurbit saat
pengamatan di lahan tidak ditemukan gejala serangan yang menandakan intensitas serangan
yang rendah. Sedangkan gejala yang timbul akibat serangan hama ulat grayak adalah
ditemukan daun semangka yang berlubang bekas gigitan hama serta ditemukannya tanda
berkas putih yang tersisa pada epidermis daun bagian bawah. Dari pengamatan tersebut
diperoleh bahwa intensitas serangan besar pada komoditas semangka adalah hama penggorok
daun dan ulat grayak. Menurut Samadi (2011), jenis hama yang sering menyerang semangka
adalah Thrips, kutu hijau, tungau, ulat tanah, ulat daun, dan oteng-oteng.
Selain hama ditemukan juga musuh alami pada lahan komoditas semangka yaitu laba-
laba dan kumbang kubah spot M serta larva dari kumbang kubah spot M. Laba-laba pada
umumnya berperan sebagai predator berbagai hama, terutama serangga. Menurut Surachman
dan Suryanto (2011), laba-laba dapat digunakan sebagai musuh alami dalam upaya
pengendalian hama secara biologis. Laba-laba sebagai predator telur dan pupa (sebelum
menjadi ulat), laba-laba ini akan memusnahkan hama ulat buah dengan memakan telur-telurnya
sebelum menjadi ulat. Sedangkan kumbang kubah spot M baik larva maupun imago pada
umumnya sebagai predator bagi kutu daun maupun kutu kebul hal ini sesuai dengan Purnomo
(2010), kumbang ini umumnya menjadi predator bagi kutu daun, kutu perisai, dank utu kebul
(whitefly) dan mampu memangsa 100 kutu daun per hari. Sementara larva memburu
mangsanya dengan bergerak cepat sesekali berhenti dengan memutar kepala ke kiri dank e
kanan untuk memaksimalkan kontak dengan mangsanya. Umumnya mangsa dari kumbang ini
bersifat bergerombol dan akan melanjutkan pencarian ketika populasi mangsanya sedikit.

Sumber :
Samadi, Budi. 2011. Semangka Tanpa Biji. Kanisius: Yogyakarta.
Surachman, Enceng dan Widada Agus Suryanto. 2011. Hama Tanaman Pangan, Hortikultura,
dan Perkebunan Masalah dan Solusinya. Kanisius: Yogyakarta.
Purnomo, Hari. 2010. Pengantar Pengendalian Hayati. Andi Publisher : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai