Kebangsaan. Tes wawasan kebangsaan ini terdiri dari tes tentang pengetahuan
pancasila, Bhineka tunggal ika, UUD 1945, Tata Negara, sejarah indonesia,
kebijaksanaan pemerintahan, serta pengetahuan umum.
Salah satu yang dianggap paling berat adalah mengenai UUD 1945. Banyaknya pasal
dan ayat dalam undang-undang ini membuat kita malas untuk membaca apalagi untuk
menghafalkannya.
Berikut akan dirangkum garis besar dari masing-masing pasal dan ayat yang ada pada
UUD dan sering keluar pada Tes CPNS.
A. Mengenai Bentuk dan Kedaulatan
Pasal 1 ayat 1 : Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik
Ayat 2 : kedaulatan ada di tangan rakyat dilaksanakan berdasarkan UU
Ayat 3 : indonesia adalah negara hukum
B. MPR
1. Pasal 2 ayat 1 : MPR terdiri dari DPR dan DPD yg dipilih melalui PEMILU
Ayat 2 : bersidang minimal 1 kali dalam 5 tahun
Ayat 3 : keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
11. Pasal 14b : presiden memberikan amnesti dan abolisi dengan pertimbangan DPR
12. Pasal 15 : presiden memberikan gelar , tanda jasa , tanda kehormatan yang diatur
dengan UU
14. Pasal 22 e ayat 2 ; pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota DPR, DPD,
presiden dan wapres
15. Pasal 22 e ayat 5 : pemilu diselenggarakan oleh KPU yang bersifat nasional, tetap
dan mandiri.
17. Pasal 30 ayat 1 : tiap-tiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara
Ayat 2 : usaha pertahanan dan keamanan dilaksanakan oleh TNI, kepolisian negara RI
dan rakyat.
Ayat 3 : TNI terdiri atas AD,AL,AU sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan bangsa.
a. Pembukaan UUD 1945 aline IV : “…dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa…”
b. Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 (tentang pencabutan P4). Dalam pasal 1 ketetapan
tersebut dinyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD
1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara
mengandung makna ideologi nasional, sebagai cita-cita serta tujuan negara
Sebagai dasar negara Pancasila memiliki empat fungsi pokok :
a. Mempersatukan bangsa
b. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya
c. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa
d. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung di dalamya
2. Sila Kedua
Bangsa Indonesia mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi manusia dan
memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabat sebagai insan Tuhan YME dan
tanpa membeda-bedakanya berdasarkan SARA. Selain itu bangsa Indonesia
mengembangkan sikap cinta sesama manusia, tenggang rasa dan teposliro, tidak
semena-mena, menjunjung tinggi kemanusiaan, membela kebenaran dan keadilan, dan
menghormati serta bekerja sama dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia harus merasa
dirinya adalah bagian dari semua insan manusia.
3. Sila Ketiga
Bangsa indonesia bisa menempatkan persatuan dan kesatuan serta keselamatan dan
kepentingan negara dan bangsa diatas kepentingan pribadi/golongan. Bersedia rela
berkorban, cinta tanah air, menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah air, memelihara
ketertiban dunia, mengembangkan persatuan indonesia, dan memajukan hubungan demi
persatuan serta kesatuan Indonesia.
4. Sila Keempat
Bangsa Indonesia memiliki kedudukan yang sama baik hak maupun kewajiban didalam
bermasyarakat. Bangsa Indonesia tidak boleh memaksakan kehendak dan selalu
mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan serta menghormati dan
menjunjung tinggi serta memiliki iktikad baik juga tanggungjawab atas hasil kesepakatan
dalam musyawarah. Dalam melaksanakan musyawarah, kepentingan umum harus
diutamakan dan diambil dengan penuh tanggung jawab serta akal sehat.
5. Sila Kelima
Bangsa Indonesia mengembangkan perilaku luhur, yang menggambarkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan, sikap adil, seimbang antara hak dan
kewajiban, menghormati orang lain, suka menolong., suka menghargai hasil karya orang
lain, dan gemar ikut dalam kegiatan untuk memajukan masyarakat yang merata dan
berkeadilan sosial. Bangsa Indonesia juga tidak boleh menggunakan hak sendiri untuk
kepentingan pribadi dan merugikan kepentingan umum.