8 Ku 5 Geser PDF
8 Ku 5 Geser PDF
2
sementara gaya d Mx q qL
gesernya adalahÆ V( x ) = = ( L − 2 x) = −q
qx
d
dx 2 2
Kalau diagram momen lenturnya linear derajat satu, maka diagram
gaya gesernya konstan
k (d j nol).
(derajat l)
P
M ( x) = x ......((untuk 0 ≤ x ≤ a )
L
P
M ( x) = x + M ......((untuk
t k 0 ≤ x ≤ L)
L
a adalah jarak momen terpusat M dari tumpuan kiri.
P
V( x ) =
L
Ada nggak diagram momen lentur derajat tiga? empat? lima?… Jawabnya,
ada. Secara teoritis ada. Tapi aktualnya sangat jarang. Kalo diagram momen
berderajat tiga bisa terjadi pada beban merata berbentuk segitiga atau
trapesium.
qo 2
M ( x) = (L x − x3 )
6L
qo
V( x ) = (2 L − 3x 2 )
6L
Katagori Perencanaan Geser Menurut ACI
2. 0,5 φ Vc V ≤ φ Vc
V < Vu V → Tul
T l Geser
G Mi i
Minimum
φ Vs Minimum = φ (50)).bw.d
d
Jarak Tul Geser ≤ ≤ 24 inchi
2
3.φ Vc < Vu ≤ [φ Vc + φ Vs Minimum ] → Beri Tul Geser
4. [φ Vc + φ Vs Minimum ] < Vu ≤ [φ Vc + φ (4 ffc' )bw.d ]
→ Penulangan Geser melebihi φ Vs yg disyaratkan
φ Vs perlu = Vu − φ Vc
φ Av fy d
φ Vs yg ada = , untuk α = 90o
s
d
s maks = ≤ 24 inci
2
5. [φ Vc + φ ( 4 fc ' )bw.d ] < Vu < [φ Vc + φ (8 fc ' )bw.d ]
→ Perbedaan
P b d k i 4 & 5 adl
katagori dl bhw
bh u semua benta
b ng
balok dg tegangan nomi nal vs yg hrs dipikul oleh tul
d
geser berada diantara 4 fc ' dan 8 fc ' , s maks .
4
Penulangan dlm katagori ini hrs sesuai dg
rumus ACI sbb :
φVs perlu = Vu − φVc
φ Av fy d
φVs yg ada =
s
d
s maks ≤ ≤ 12 inci
4
Perencanaan Balok Terhadap Geser
Konsep : geser maksium pada balok sederhana
umumnya terjadi di daerah sekitar tumpuan atau di
sekitar beban terpusat yang cukup besar. Untuk
perencanaan yang biasa (normal), gaya geser dipikul
oleh beton dan tulangan sengkang. Sedangkan untuk
perencanaan “luar biasa”, misalnya memikul geser
pada
d saat gempa, kadang
k d b
beton tidak
id k diikutkan
diik k dalam
d l
memikul geser dengan asumsi bahwa beton pada saat
itu sudah retak dan mulai hancur akibat beban gempa
yang memang sifatnya destruktif alias merusak.
Prosedur :
1. Data awal yang diperlukan adalah gaya geser ultimate Vu,
dan dimensi balok b dan h .
2. Hitung kapasitas penampang beton dalam menahan gaya
geser, sesuai SNI-Beton-2002 butir 13.3 :
fc
fc'
VC = . bw.d → bw = b
6
u / Geser & Lentur
⎡ Nu ⎤ ⎡ fc' ⎤
VC = ⎢1 + ⎥ ⎢ ⎥ . bw.d → Nu = beban aksial
⎣ 14 Ag ⎦ ⎢⎣ 6 ⎥⎦
u / Tekan
T k Aksial
Ak i l
Kalo ada gaya tekan aksial atau momen lentur yang terjadi
bersamaan pada penampang yang ditinjau, persamaan
yang digunakan beda lagi. Tapi karena yang kita bahas
adalah
d l h balok
b l k sederhana,
d h gaya aksial
k i l tidak
tid k terjadi,
t j di dan…
d
momen lentur maksimum terjadi di tengah bentang,
sedangkan geser maksimum di daerah tumpuan
Vn=Vc + Vs Æ SNI 2003 Ps 13.1
13 1
Perencanaan Tulangan
P T l G
Geser mengikuti
ik ti Ps
P 13
13.5.6
56
1. Jika gaya geser berfaktor Vu < Ǿ Vc, maka tidak
perlu tulangan geser/sengkang.
geser/sengkang Walaupun pada
pelaksanaannya tulangan sengkang itu tetap dipasang
hanya
y sekedar untuk “memegang”
g g tulangang utama
(longitudinal). Æ tul geser minimum SNI Ps 13.5.5
2. Jika Vu > Ǿ Vc, , maka perlu tulangan geser. Gaya
geser yang dipikul oleh tulangan sengkang adalah
Vu − φVc
Vs =
φ
Setelah diketahui gaya geser yg harus dipikul tulangan geser maka
tulangan
l geser yg disediakan
di di k sebesar
b :
Av fy d Av (Vu − φVc)
Vs = atau =
s s φ fy d
di mana Av = Luas TulanganGeser
s = Jarak Tulangan Geser
A fy
Av Si α + cosα ) d
f ( Sin Av
A V − φVc
(Vu V )
Vs = atau =
s s φ fy ( Sinα + cosα )d
Untuk TulanganGeser Miring dg sudut α
4. Jika pada perhitungan no.3 di atas menghasilkan
kebutuhan tulangan
g ggeser Av/S , maka kita dapat
p
menentukan kombinasi Av dan S yang cocok dan
memenuhi standar. Av dihitung sebagai luas satu
b
batang tulangan
l sengkang
k dik lik jumlah
dikalikan j l h kaki-
k ki
kakinya.
Beberapa hal penting
Ada beberapa
p hal ppentingg yyangg dituliskan di dalam SNI-Beton-2003
mengenai perencanaan terhadap geser ini.
• Menurut butir 11.1(2(3)), gaya geser maksimum Vu dihitung pada
penampang kritis,
kritis yaitu penampang yang berjarak d dari muka
tumpuan, dan tidak ada beban terpusat yang bekerja di antara
muka tumpuan dan penampang kritis tersebut.
Darii gambar
D b di atas, Vu
V yang digunakan
di k dalam
d l desain
d i adalah
d l h gaya
geser pada jarak d dari muka kolom, bukan Vmaks
• Jika di antara muka tumpuan dan penampang kritis terdapat beban
terpusat yang besar, maka Vu diambil pada penampang balok tepat
di muka tumpuan
Jika ppada ppenampang
p g yyangg sedangg ditinjau
j ggaya
y ggesernya
y terdapat
p
momen lentur yang signifikan, maka pengaruh momen lentur
tersebut boleh dimasukkan ke dalam perhitungan Vc (SNI Ps
13 3 2:
13.3.2:
Vu. d bw.d
Vc = ( ffc' + 120ρw )
Mu 7
As
dim ana: ρw = ; As = Luas Tulangan Utama
b d
bw.
1
1.Jika Vs < bw d → gunakan tulangan sengkang min imum
3
Av bw
= di mana bw & s (mm)
s 3 fy
1 1
2. Jika bw d < Vs < fc' bw d , maka tulangan sengkannya adalah
3 3
Av Vs
≥ , dim ana jarak spasi S harus memenuhi
s fy d
s ≤ 0,5d
s ≤ 600 mm
1 2
3. Jika bw d < Vs < fc' bw d , itu artinya penampang betonnya kurang besar
3 3