Apa itu bedah plastik? Tidak ada definisi yang adekuat. Apakah denominator antara
operasi kraniofasial dan operasi hand dan antara operasi ulkus tekanan dengan operasi di
bidang kosmetik? McCarthy dari NYU mendefinisikan bedah plastik sebagai “problem-
solving specialty”. Definisi yang grandiose dari bedah plastik menyatakan: “Bedah plasrtik
adalah pembedahan kulit beserta kontennya”. Kata “plastik” dari bedah plastik sendiri
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Plastikos” yang artinya untuk membentuk (to mold or
to shape). Ketika banyak prosedur bedah plastik berurusan dengan reshaping, namun
mayoritas prosedurnya tidak, membuat terminologinya menjadi sedikit keliru. Tidak heran
masyarakat banyak yang salah paham mengenai definisi dari bedah plastik itu sendiri.
Tidak ada spesialis yang menerima atensi dari pers sebesar yang seorang dokter
bedah plastik terima. Pada saat yang bersamaan, tidak ada spesialis yang lebih kurang
dipahami dibandingkan bedah plastik. Meskipun masyarakat lebih mengenal bedah plastik
sebagai pembedahan kosmetik, akar dari bedah plastik sendiri didasarkan oleh tekhnik
rekonstruksi. Pembedahan kosmetik, adalah salah satu komponen penting dalam bedah
plastik namun hanya merupakan 1 potongan dari puzzle bedah plastik secara keseluruhan.
Bab ini menguraikan prinsip-prinsip dan teknik operasi plastik dasar yang
berhubungan dengan kulit. Referensi silang ke bab-bab tertentu yang menyediakan
informasi tambahan disediakan. Bab-bab selanjutnya di bagian pertama akan membahas
konsep-konsep dan alat-alat lain yang memungkinkan ahli bedah plastik untuk mengatasi
masalah yang kompleks. Hampir semua luka dan semua prosedur melibatkan kulit,
bahkan jika itu hanya sebuah sayatan, dan oleh karena itu teknik kulit yang dijelaskan
dalam bab ini berlaku untuk hampir setiap prosedur yang dilakukan oleh setiap spesialisasi
dalam operasi.
“Apakah akan ada bekas?” Bahkan untuk pasien yang paling berpendidikan pun akan
menanyakan pertanyaan ini. Ketika sebuah injuri full thickness terjadi pada kulit
atau insisi dibuat, akan selalu ada yang namanya bekas luka. Pertanyaannya
seharusnya menjadi, “Akankah saya memiliki bekas luka yang halus tidak mencolok?”
Penampilan akhir dari suatu bekas luka tergantung oleh banyak faktor, termasuk :
(a) Perbedaan masing-masing individu yang belum dapat dimengerti dan diprediksi; (b)
tipe kulit dan lokasinya pada tubuh; (c) ketegangan pada penutupan luka; (d) arah luka;
(e) kondisi lokal dan sistemik; dan, terakhir, (f) tekhnik pembedahan.
Insisi yang sama atau luka pada 2 pasien yang berbeda akan menghasilkan bekas
luka dengan kualitas dan estetik yang berbeda. Kulit berpigmen dan berminyak
menghasilkan, sebagai aturan umum, bekas luka yang lebih samar (Chapter 2 diskusi
tentang skar hipertrofik dan keloid). Kulit yang tipis, keriput, pucat, kering dan “WASPy”
dari orang-orang keturunan Inggris dan Scotch-Irish biasanya menghasilkan bekas luka
yang lebih samar. Namun, aturan dibuat untuk dilanggar, pasien bisa saja menghasilkan
bekas luka yang tidak sesuai dengan karakteristik tipe kulit mereka.
Area anatomi tertentu cenderung menghasilkan skar yang tidak dapat diterima
yang menjadi parut hipertropik atau meluas. Contohnya adalah area bahu dan sternum.
Sebaliknya, insisi kelopak mata hampir selalu menghasilkan bekas luka yang halus.