Anda di halaman 1dari 3

CHAPTER 1: TECHNIQUES AND PRINCIPLES IN PLASTIC SURGERY

Bedah plastik merupakan spesialisasi di bidang kedokteran yang bersifat beragam,


berurusan dengan masalah dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan pasien yang
umurnya beragam pula dari bayi baru lahir hingga pasien geriatri. Bedah plastik
merupakan spesialisasi utama namun juga merupakan dokter umum dunia modern yang
tidak dibatasi oleh sistem organ, proses penyakit maupun usia dari pasien. Tanpa batasan
sistem organ, tindakan bedah plastik didasarkan pada suatu prinsip daripada prosedur
spesifik yang ditentukan oleh lokasi anatomis. Akibat kebebasan ini, seluruh
subspesialisasi dapat ditambahkan di bidang ini ketika ide, prosedur dan teknik baru
dikembangkan. Karena edisi sebelumnya kurang dari dekade sebelumnya, bedah plastik
telah berkembang secara signifikan dan bertambah, misalnya, vascularized composite
allotransplantation (Chapter 60), fat grafting untuk payudara (Chapter 44), dan berbagai
macam flap perforator hingga peralatannya.

Apa itu bedah plastik? Tidak ada definisi yang adekuat. Apakah denominator antara
operasi kraniofasial dan operasi hand dan antara operasi ulkus tekanan dengan operasi di
bidang kosmetik? McCarthy dari NYU mendefinisikan bedah plastik sebagai “problem-
solving specialty”. Definisi yang grandiose dari bedah plastik menyatakan: “Bedah plasrtik
adalah pembedahan kulit beserta kontennya”. Kata “plastik” dari bedah plastik sendiri
berasal dari bahasa Yunani yaitu “Plastikos” yang artinya untuk membentuk (to mold or
to shape). Ketika banyak prosedur bedah plastik berurusan dengan reshaping, namun
mayoritas prosedurnya tidak, membuat terminologinya menjadi sedikit keliru. Tidak heran
masyarakat banyak yang salah paham mengenai definisi dari bedah plastik itu sendiri.

Tidak ada spesialis yang menerima atensi dari pers sebesar yang seorang dokter
bedah plastik terima. Pada saat yang bersamaan, tidak ada spesialis yang lebih kurang
dipahami dibandingkan bedah plastik. Meskipun masyarakat lebih mengenal bedah plastik
sebagai pembedahan kosmetik, akar dari bedah plastik sendiri didasarkan oleh tekhnik
rekonstruksi. Pembedahan kosmetik, adalah salah satu komponen penting dalam bedah
plastik namun hanya merupakan 1 potongan dari puzzle bedah plastik secara keseluruhan.

Bedah plastik terdiri atas pembedahan rekonstruksi dan pembedahan kosmetik,


namun batasan yang membedakan kedua bidang tersebut tidak jelas. Semakin seseorang
mendalami bedah plastik, batasan antara kedua bidang tersebut semakin kabur. Bahkan
jika seseorang bertanya, misalnya sebuah perusaan asuransi, tentang kepentingan
fungsional dari suatu prosedur bedah plastik, jawabannya sering menggantung pada
kenyataan bahwa fungsi dari wajah adalah untuk terlihat seperti wajah (fungsi =
penampilan). Suatu celah bibir diperbaiki sehingga seorang anak dapat terlihat, dan
berfungsi dengan normal seperti anak - anak lainnya. Prosedur lain misalnya breast
reduction adalah prosedur yang kompleks ketika itu terkait dengan permasalahan
penampilan, self-image, seksualitas dan kewanitaan dan sulit untuk dikategorikan sebagai
kometik atau tindakan rekonstruksi yang dibutuhkan.

Bab ini menguraikan prinsip-prinsip dan teknik operasi plastik dasar yang
berhubungan dengan kulit. Referensi silang ke bab-bab tertentu yang menyediakan
informasi tambahan disediakan. Bab-bab selanjutnya di bagian pertama akan membahas
konsep-konsep dan alat-alat lain yang memungkinkan ahli bedah plastik untuk mengatasi
masalah yang kompleks. Hampir semua luka dan semua prosedur melibatkan kulit,
bahkan jika itu hanya sebuah sayatan, dan oleh karena itu teknik kulit yang dijelaskan
dalam bab ini berlaku untuk hampir setiap prosedur yang dilakukan oleh setiap spesialisasi
dalam operasi.

OBTAINING A FINE-LINE SCAR

“Apakah akan ada bekas?” Bahkan untuk pasien yang paling berpendidikan pun akan
menanyakan pertanyaan ini. Ketika sebuah injuri full thickness terjadi pada kulit
atau insisi dibuat, akan selalu ada yang namanya bekas luka. Pertanyaannya
seharusnya menjadi, “Akankah saya memiliki bekas luka yang halus tidak mencolok?”

Penampilan akhir dari suatu bekas luka tergantung oleh banyak faktor, termasuk :
(a) Perbedaan masing-masing individu yang belum dapat dimengerti dan diprediksi; (b)
tipe kulit dan lokasinya pada tubuh; (c) ketegangan pada penutupan luka; (d) arah luka;
(e) kondisi lokal dan sistemik; dan, terakhir, (f) tekhnik pembedahan.

Insisi yang sama atau luka pada 2 pasien yang berbeda akan menghasilkan bekas
luka dengan kualitas dan estetik yang berbeda. Kulit berpigmen dan berminyak
menghasilkan, sebagai aturan umum, bekas luka yang lebih samar (Chapter 2 diskusi
tentang skar hipertrofik dan keloid). Kulit yang tipis, keriput, pucat, kering dan “WASPy”
dari orang-orang keturunan Inggris dan Scotch-Irish biasanya menghasilkan bekas luka
yang lebih samar. Namun, aturan dibuat untuk dilanggar, pasien bisa saja menghasilkan
bekas luka yang tidak sesuai dengan karakteristik tipe kulit mereka.

Area anatomi tertentu cenderung menghasilkan skar yang tidak dapat diterima
yang menjadi parut hipertropik atau meluas. Contohnya adalah area bahu dan sternum.
Sebaliknya, insisi kelopak mata hampir selalu menghasilkan bekas luka yang halus.

Kulit kehilangan elastisitasnya seiring bertambahnya umur. Kulit yang meregang,


berkombinasi dengan perubahan pada jaringan subkutan, menghasilkan kerutan, yang
menjadikan bekas luka lebih samar dan lebih tidak rentan terhadap pelebaran pada
individu yang lebih tua. Disisi lain, anak-anak mungkin sembuh lebih cepat namun tidak
lebih baik, bekas luka mereka cenderung menjadi merah dan lebar dibandingkan dengan
orang yang lebih tua. Sebagai tambahan, seiring dengan pertumbuhan anggota tubuh
yang memiliki bekas luka, bekas luka tersebut cenderung tumbuh secara proporsional
dengan tubuh. Hati-hati dengan bekas luka pada scalp pada anak kecil!

Anda mungkin juga menyukai