Disusun oleh :
2. Identitas Peneliti
a. Nama lengkap : NUSIANAE, S.Pd.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
: Pembina, IV/a
c. Pangkat/Golongan
: 19620807 199103 2 005
d. NIP : SD Negeri 4 Bukit Tunggal
e. Unit Kerja : Jl. Tenggiri
f. Alamat Kantor :-
g. Alamat Rumah
3. Lama Penelitian : 3 (tiga) bulan dari bulan Agustus 2014 sampai
dengan bulan Oktober 2014
4. Biaya yang diperlukan :-
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah
siswa kelas IV sebanyak 18 siswa, yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 10
siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes
dan observasi. Teknik analisis data berupa analisis deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif.
Penulis
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 80
B. Saran ............................................................................................................ 81
LAMPIRAN ................................................................................................................
DAFTAR TABEL
hal
hal
Gambar 4.3 Diagram Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Tahap Awal ...................
Gambar 4.4 Digram Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I .......
Gambar 4.5 Gambar Diagram Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II ...........
hal
Lampiran 7 Data Nilai Hasil Evaluasi Post Test 1 Siklus 1......................................... 180
Lampiran 8 Data Nilai Hasil Evaluasi Post Test 2 Siklus 2......................................... 181
suatu kenyataan, anak sebagai makhluk yang belum dewasa harus ditolong,
optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan formal
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri , dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD, SLTP, SLTA, sampai Perguruan
bertanggung jawab dan domokratis serta warga dunia yang cinta damai”.
dasar untuk berpikir logis dan kritis, memiliki rasa ingin tahu, memecahkan
masalah, dan keterampilan dalam kehidupan rohani dan jasmani. pada akhirnya
siswa dapat memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai rohani dan
global.
dianggap kurang menarik bagi kebanyakan siswa, mata pelajaran ini dianggap
secara manusia tanpa adanya interaksi antar siswa dengan guru. hal ini sesuai
luar siswa. faktor yang berasal dari diri siswa meliputi kesiapan, sikap, minat, dan
intelegensi, sedangkan yang berasal dari luar siswa meliputi guru, sarana
Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya, peneliti menemukan
siswa yang rendah, banyaknya siswa yang tidak suka pelajaran pendidikan agama
kristen yang dominan menghapal dan tidak masuk akal. hal ini ditunjukkan dari
pendidikan agama kristen dari siswa yang berjumlah 18 orang yang menyukai
pelajaran pendidikan agama kristen hanya 10 orang atau berkisar 56% yang
berarti 44% (8 orang) dari 18 orang memiliki motivasi negatif /tidak menyukai
karena guru masih menggunakan metode belajar yang tidak variatif dan
pembelajaran berpusat pada guru. Guru mengajar didepan kelas dan murid
mendengar (ceramah) sehingga siswa menjadi acuh, dan terkesan kurang peduli,
hal ini diperburuk dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media/ alat
peraga yang membuat siswa tidak tertarik dengan pelajaran Pendidikan Agama
menarik, dan variatif, mengakibatkan siswa merasa malas untuk belajar yang pada
metode ceramah sehingga sebagaian besar masih pasif dan pembelajaran hanya
berpusat pada guru. Hal itu menunjukkan motivasi belajar siswa masih rendah dan
motivasi belajar siswa harus dilakukan dengan cara yang tidak monoton dimana
Ketika kita mendengar kata motivasi yang muncul dalam angan-angan kita
adalah pada suatu keadaan seseorang yang mempunyai semangat tinggi, rajin,
mampu bekerja keras yang akhirnya mengantarkan kita pada pencapaian yang
belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Belajar dan motivasi
selalu mendapat perhatian khusus bagi pendidik dan peserta didik, karena
memberi motivasi kepada peserta didik merupakan hal yang perlu dan penting
biologis maupun kebutuhan psikologis. Disamping itu anak juga memiliki sikap-
tugas guru adalah menimbulkan motivasi yang akan mendorong anak untuk
agar orang bisa mandiri dalam proses membangun pribadinya. Sedang negara bisa
maju bila semua warga negaranya berpendidikan, serta memperoleh kesempatan
untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Oleh karena itu tingkat pendidikan
menjadi salah satu indikator untuk mengukur kemajuan dan derajat kemakmuran
Negara serta mengukur besarnya peranan setiap warga Negara dalam kegiatan-
kegiatan membangun.
2014/2015”.
berikut:
melalui model kerja kelompok pada pelajaran pendidikan agama kristen materi
motivasi dan hasil belajar siswa pada pelajaran pendidikan agama kristen materi
1. Bagi peneliti
Dengan dilaksanakan PTK maka guru sebagai peneliti sedikit demi sedikit
3. Bagi siswa
kesulitan belajar. Dengan adanya tindakan yang baru dari guru akan
memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar,
pembelajaran.
4. Bagi sekolah
5. Bagi perpustakaan
perpustakaan sekolah.
Secara umum, manfaat penelitian ini adalah sebagai salah satu usaha guru
BAB II, merupakan bagian kajian pustaka yang di dalamnya dibahas mengenai
variabel I dalam hal ini mengenai metode kerja kelompok. variabel II yaitu
motivasi belajar siswa dan variabel III yaitu hasil belajar siswa pada Pendidikan
Agama Kristen. Adapun bentuk pembahasan tiap variabel secara umum yaitu
BAB III, merupakan rancangan penelitian yang terdiri dari desain dan model
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi sampel dan teknik pengambilan
sampel, teknik pengumpulan data, instrument penelitian dan terakhir adalah teknik
analisis data yang akan dipakai. Dalam karya tulis ilmiah ini penulis memakai
BAB IV, merupakan hasil dan pembahasan yang diuraikan mulai dari hasil
penelitian dari pengelolaan tindakan kelas dalam hal ini dengan metode kerja
kelompok terhadap minat belajar siswa sekolah dasar kelas IV, serta pembahasan
BAB V, merupakan kesimpulan dan saran yang diuraikan berdasarkan hasil dari
rintangan dalam aktivitasnya. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli berikut
“belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif
konstan dan berbekas”. Pendapat ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau sesorang
melalui interaksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku ini mencakup
perubahan dalam kebiasaan (habit), kecakapan-kecakapan (skill), ataupun
dalam tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
keterampilan. Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan
oleh pengalaman atau latihan.
“Belajar boleh dikatakan juga proses interaksi antara diri manusia dengan
Dari pengertian belajar di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
perubahan prilaku tersebut relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun
dalam bertindak. Perubahan ini terjadi sebagai hasil latihan, pengalaman, dan
2.2. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri individu, yang meyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat diintegrasikan
munculnya suatu tingkah laku tertentu. Mc. Donald (dalam Sardiman, 2009:73)
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan
adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan
yang jelas diharapkan dapat dicapai siswa belajar karena didorong oleh kekuatan
mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-
cita. Menurut Sardiman (2009: 86) bahwa “Motivasi belajar merupakan suatu
untuk belajar sesuatu atau atau melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”.
memberikan arah pada kegiatan belajar, guna mencapai tujuan belajar yang
pembelajaran, diantaranya: (1) kerja kelompok; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4)
simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat,
mengungkapkan bahwa “ metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-
Sedangkan menurut kamus besar Indonesia, “Metode adalah cara kerja yang
ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam
cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar
Kerja kelompok adalah salah satu dalam belajar mengajar, dimana siswa
didalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau beberapa kelompok. Kerja
kelompok diartikan sebagai suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa satu
kelas dibagi atas beberapa kelompok kelompok kecil, untuk mencapai tujuan
tujuan yang akan dicapai, kemampuan siswa, serta fasilitas pengajaran di kelas
format belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi anggota yang satu
dengan anggota yang lain dalam satu kelompok guna menyelesaikan tugas - tugas
kerja kelompok adalah siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kesatuan
bahwa Metode kerja kelompok adalah suatu cara/strategi yang digunakan dalam
Supaya kerja kelompok dapat lebih berhasil, maka harus melalui langkah-
langkah sebagai berikut :(1)Menjelaskan tugas kepada siswa, (2)
Menjelaskan apa tujuan kerja kelompok, (3) Membagi kelas menjadi
beberapa kelompok, (4) Setiap kelompok menunjuk seorang pencatat
yang akan membuat laporan tentang kemajuan dan hasil kerja kelompok
tersebut, (5)Guru berkeliling selama kerja kelompok itu berlangsung, bila
perlu member saran/ pertanyaan, (6) Guru membantu menyimpulkan
kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok.
Menurut Soedjana (2001:161) mengungkapkan bahwa :
Penggunaan teknik kerja kelompok ditandai dengan : (1) tersusunnya
pembagian tugas kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang akan
dilakukan oleh para peserta didik, (2) adanya aturan –aturan atau prosedur
pelaksanaan tugas, (3) peserta didik diorganisasi kedalam kelompok-
kelompok kecil untuk melaksankan tugas, (4) tersedianya fasilitas, alat,
waktu, dan daya dukung lainnya, dan (5) adanya kerjasama dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab di antara peserta didik dalam
kelompok.
kelompok harus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai.
dipelajari/dikerjakan.
tetap tertib.
4. Guru bersama siswa menilai. Penilaian tidak hanya terhadap hasil yang
(4-5 orang) harus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak
dicapai dengan memperhatikan jenis kelamin, siswa yang heterogen dari
segi kemampuan.
sekretaris kelompok.
tetap tertib.
5. Guru bersama siswa menilai. Penilaian tidak hanya terhadap hasil yang
berikut :
Kerja kelompok sering hanya melibatkan kepada siswa yang mampu sebab
mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kemampuannya
kurang.
Strategi ini kadang – kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang
berbeda-beda dan gaya mengajar yang berbeda – beda pula.
Keberhasilan strategi kerja kelompok ini tergantung kepada kemampuan
siswa memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri.
kerja kelompok yaitu (1) Dapat memupuk rasa kerja sama dengan teman-
maupun di luar lingkungan sekolah, (3) Suatu tugas yang banyak dapat
terselesaikan dengan cepat, (4) Adanya persaingan yang sehat, (5) Melatih dan
menanamkan rasa tenggang rasa dan tanggung jawab, (6) Murid-murid lebih
yang lebih kecil dari pada kelas, (7) Pokok-pokok pikiran yang telah
pikiran sendiri. Sedangkan kelemahan dari metode kerja kelompok yaitu : (1)
keberaniannya kurang akan merasa rendah dan tergantung kepada orang lain, (3)
Bila tidak ada kerja sama antar anggota maka akan ada hambatan dalam
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia
Tuhan.
Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik
masing.
bukanlah “standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik,
Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan
berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan
didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih
Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-
hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang
Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya.
Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-
nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara
didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih
lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya
keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia
pluralistik.
kehidupan sehari-hari.
kehidupan sehari-hari
Ruang lingkup Pengajaran PAK tidak hanya menjadi alat atau sarana yang
sangat efektif bagi iman Kristen, tetapi juga mempunyai kontribusi yang cukup
besar bagi pertumbuhan dan perkembangan iman siswa gereja di masa yang akan
belajar menghargai dunia ini. Pengajaran Agama Kristen supaya mereka dapat
membedakan nilai-nilai yang baik dan yang jahat. Pengajaran Agama Kristen
dengan filsafat hidup Kristen. Supaya mereka dapat menjadi orang yang dapat
dipercaya. Supaya mereka belajar bekerja sama dan tolong menolong. Supaya
hari-hari raya Kristen dalam persekutuan Kristen. Ada beberapa sifat yang
mencapai tujuan akhir dari Pendidikan atau Pengajaran Kristen, seperti yang
Kedua, mengajar dengan teladan. Sebagai guru Agung, sebagian besar apa yang
diajarkan kepada murid-muridNya, diajarkan-Nya melalui contoh atau teladan. Ia
merupakan teladan yang hidup mengenai apa yang ia inginkan agar dipelajari
pengikutNya. Satu contoh, ketika Tuhan Yesus mengajar mengenai
kepemimpinan, Ia mulai pelayananNya dengan mempersiapkan sebuah kain,
seember air dan kemudian mencuci kaki murid-murid yang memanggilNya
“Guru”. Dengan kata lain di dalam Yesus mengajar, Ia selalu memberi contoh
atau teladan terlebih dahulu. Dalam Kitab Ulangan 6:1-9, adalah suatu keharusan
mengajar dengan disertai teladan atau contoh.1 Pengajarannya harus
“dipraktekan” dalam kehidupan konkret, yang dapat dilihat, “dibaca’ dan ditiru
atau dicontoh. “Haruslah engkau juga mengikatkannya sebagai tanda pada
TANGANMU dan haruslah itu menjadi lambang DIDAHIMU, dan haruslah
engkau menuliskannya pada TIANG PINTU RUMAHMU dan pada PINTU
GERBANGMU (ulangan 6:8-10). Perhatikan empat kata kunci dalam Pengajaran
Kristen. Semua menunjuk kepada realitas, kenyataan yang dapat dilihat dan
dirasakan yang harus diajarkan atau disampaikan kepada orang lain. Dalam
Pengajaran, teladan lebih berharga dari sekedar perkataan.
Ketiga, pengajaran yang berpusat pada kehidupan. Dalam hal ini Iris V. Cully,
(1995) mengemukakan : “Metode-metode pengajaran kristen harus berpusat pada
kehidupan. Istilah “berpusat pada kehidupan” sama halnya dengan “berpusat pada
pengalaman”. Pengalaman Yuliana, Alam Semesta dan Sejarah, Buletin
Evangelion, Edisi 50, tahun 1998 masa kini. Hasilnya adalah suatu minat yang
kuat tentang saat ini dan rencana-rencana yang jelas bagi masa depan, namun
hanya memiliki pandangan yang terpecah-pecah mengenai masa lampau. Kini
pandangan “pandangan berpusat pada kehidupan” memperoleh makna yang lebih
dalam melalui pemahaman-pemahaman para ahli dan filsafat teologi
eksistensialis. Eksistensi-lah, dan bukan keberadaan yang abstrak, yang dianggap
penting. Eksistensi terdiri dari suatu totalitas, bukan dari dalam keberadaannya
sendiri, melainkan dari hubungan dengan orang lain, benda-benda” .
2.9. Konsep Keterbatasan Manusia
KETERBATASAN MANUSIA
Allah masih memiliki rencana indah bagi setiap manusia, meskipun kita memiliki
keterbatasan. Manusia mempunyai potensi untuk memperbaiki hubungan dengan
Allah, sesame, dan ciptaanNya. Alkitab tidak mengakhiri kesaksianNya dan
meninggalkan manusia dalam kegelapan dan tidak berpengharapan. Alkitab
menyaksikan bahwa ada perdamaian dengan Allah. Allah tetap mengasihi
manusia, asalkan mau memperbaiki dan menyadari setiap keterbatasannya.
Gambar 2.1 Perilaku berdoa sebelum memulai pelajaran supaya di berkati Tuhan
Karya Allah yang besar dan agung tidak sampai disini saja. Ketika
manusia terus berbuat dosa dan dunia tidak mampu diselamatkan oleh siapapun,
Rendahnya kualitas pendidikan disebabkan oleh faktor dari dalam dan luar
siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa meliputi kesiapan, sikap, minat, dan
intelegensi, sedangkan yang berasal dari luar siswa meliputi guru, sarana
prasarana serta lingkungan belajar siswa. Guru mengajar didepan kelas dan murid
mendengar (ceramah) sehingga siswa menjadi acuh, dan terkesan kurang peduli,
hal ini diperburuk dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media/ alat
peraga yang membuat siswa tidak tertarik dengan pelajaran pendidikan agama
menarik,dan variatif, mengakibatkan siswa merasa malas untuk belajar yang pada
mengikuti pembelajaran, interaksi antar guru siswa, interaksi antar siswa dan
berpusat pada guru. Hal itu menunjukkan minat belajar siswa masih rendah dan
motivasi belajar siswa harus dilakukan dengan cara yang tidak monoton dimana
kita mendengar kata motivasi yang muncul dalam angan-angan kita adalah pada
suatu keadaan seseorang yang mempunyai semangat tinggi, rajin, mampu bekerja
keras yang akhirnya mengantarkan kita pada pencapaian yang memuaskan atau
tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas
peningkatan motivasi belajar siswa, hal ini dikarenakan dalam kerja kelompok
tersebut terjalin hubungan antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru.
Sehingga dengan interaksi yang terjadi motivasi belajar siswa pun terbangun yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
siswa dengan metode kerja kelompok pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen
Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya yang berjumlah 18
orang. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa dengan metode kerja kelompok pada pelajaran Pendidikan
Agama Kristen.
c) Hasil Belajar
Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah diberikan post tes
setiap akhir pelaksanaan Siklus I dan Siklus II.
merupakan satu siklus atau putaran yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi.
Gambar 3.1. Desain Penelitian
tahap dengan pertimbangan bahwa dalam setiap tindakan yang telah dirancang,
peneliti (guru) berupaya menelaah secara seksama masalah yang menjadi fokus
penelitian, dalam waktu yang bersamaan peneliti juga harus menganalisis dan
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama dua siklus yaitu siklus I dan
siklus ke II. Pada siklus I dilaksanakan kegiatan pembelajaran sebanyak dua kali
perbaikan tindakan pada siklus II. Sedangkan hasil refleksi II nantinya digunakan
sebagai acuan untuk rencana tindak lanjut pembelajaran selanjutnya. Pelaku
tindakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan berkolaborasi dengan
wali kelas IV serta kerja sama dengan kepala sekolah. Adapun kegiatan yang
dilakukan adalah:
Siklus I
1. Perencanaan
penelitian.
2. Tindakan
sebagai berikut :
kelompoknya
presentasi
kelompok.
i Menyimpulkan pelajaran.
j Memberikan tugas.
3. Pengamatan
Manusia. secara langsung dibantu oleh peneliti dan teman sejawat/ Observer .
Kegiatan yang diamati meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses
4. Refleksi
kelas tentang aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa. Jika masih banyak siswa
Siklus II
1. Perencanaan
penelitian.
2. Tindakan
sebagai berikut :
kelompoknya
presentasi
kelompok.
i. Menyimpulkan pelajaran.
j. Memberikan tugas.
3. Pengamatan
secara langsung dibantu oleh peneliti dan teman sejawat/ Observer . Kegiatan
yang diamati meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran metode
kerja kelompok
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas segera menganalisa pelaksanaan
PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Apabila
pada siklus ke- II hasil belajar siswa dan motivasi siswa telah mencapai sasaran
sesuai dengan indikator yang diharapkan, maka pelaksanaan siklus berhenti pada
siklus II. Akan tetapi, apabila pelaksanaan siklus II belum diketahui adanya
peningkatan hasil belajar siswa, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya
a) Rencana Pembelajaran
b) Tes
Bentuk tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda yang terdiri dari 20
soal. Pengumpulan data melalui tes dilakukan dengan tes awal (pre test)
untuk memperoleh data awal dan tes diakhir pembelajaran (post tes) untuk
c) Observasi
Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru. Observer dalam penilitian ini
Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil dari
observasi, wawancara, catatan lapangan, serta dari hasil tes prakek. Pengambilan
data dalam penelitian ini berdasarkan data proses dan hasil pembelajaran.
berdasarkan setiap tindakan. Pengolahan data ini dilakukan setelah data terkumpul
catatan lapangan, test praktek dan data hasil dibaca, dipelajari, dan ditelaah.
Langkah selanjutnya pengolahan data yang dilakukan melalui tiga langkah, yaitu :
a. Reduksi data
b. Paparan data
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Display data atau penyajian data yang
digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk paparan naratif dan
representative grafik.
c. Penyimpulan
mencari makna setiap gejala yang diperolehnya yang mungkin ada, alur kausalitas
periksa keabsahannya.
b. Aktivitas yang ditunjukan oleh seluruh siswa dan perilaku guru selama proses
sebagai guru melalui proses observasi dan observer melalui observasinya pada
Berdasarkan itu pula maka data dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis
sumber data yang berasal dari :
b. Guru: catatan dan data penelitian dari setiap perubahan siklus pada setiap
Analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk
analisis data pun dapat dilaksanakan beriringan dengan pengolahan data di setiap
d. Menganalisis hasil test awal keterampilan dasar terhadap minat dan hasil
Pengelolaan motivasi belajar siswa yang diperoleh melalui observasi dan tes hasil
mengalami perubahan.
DS = Daya serap
Kriteria :
hasil belajar siswa secara kumulitatif mulai dari pre tes (tes awal), pos tes pada
siklus I sampai pada post tes pada siklus II yaitu dengan cara:
p = f x 100%
n
Keterangan:
p = Hasil Pengamatan
f = Jumlah seluruh aspek yang diamati
n = Banyak aspek yang diamati
tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian
nilai KKM ≥ 65. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai
nilai ≥ 6 5 maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak
80% siswa telah mencapai nilai ≥65 maka dikatakan tuntas secara klasikal.
semakin meningkat antara observasi awal dengan siklus I dan antara siklus I
dengan siklus II. Sebaliknya jumlah persentase (%) skor siswa yang turun
semakin menurun atau sedikit antara observasi awal dengan siklus I dan antara
klasikal antara observasi awal, siklus I dan siklus II dengan kriteria persentase
semakin besar atau meningkat dari observasi awal ke siklus I dan dari siklus I ke
siklus II.
secara empiris. Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : metode
kerja kelompok dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada
2014/2015.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Raya, sebuah sekolah yang termasuk dalam wilayah Pemerintah Kota Palangka
Raya. Sekolah tersebut beralamat di Jln. Tenggiri Kecamatan Jekan Raya Kota
Palangka Raya.
agar dapat meningkatkan kinerja semua guru yang pada akhirnya dapat
bekerja sama dengan guru / wali kelas IV. Setting dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah siswa kelas IV sebanyak 18. Pada pelaksanaan pra siklus ini peneliti
Pada tanggal 24 Juli 2014 diadakan test awal pada materi Berdoa pada siswa
kelas IV. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
siswa sebelum diberi tindakan dan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar
Agama Kristen.
siswa yang memiliki motivasi dan hasil belajar pada pra siklus adalah 11,11 %
atau 2 siswa dari 18 siswa yang masuk dan jumlah siswa yang belum memiliki
minat 89, 89 % atau 16 siswa dari 18 siswa yang masuk.. Dengan data tersebut
peneliti dan guru kelas menyimpulkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa
kelas IV semester 1 pada mata pelajaran pendidikan agama kristen pada pra siklus
Tabel 4.3.
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Tahap Awal
Nomor Kode Indikator Motivasi
No JLH %
Siswa 1 2 3 4 5 6 7
1 001 1 1 0 1 1 1 1 6 21
2 002 1 1 1 1 1 1 1 7 25
3 003 1 0 1 0 1 1 2 6 21
4 004 1 1 0 2 2 2 2 10 36
5 005 1 1 0 2 1 2 0 7 25
6 006 3 2 2 3 2 3 2 17 70
7 007 1 0 0 2 2 2 2 9 32
8 008 1 1 0 1 1 1 1 6 21
9 009 1 1 0 1 1 2 2 8 29
10 010 3 3 2 3 2 2 3 18 75
11 011 2 0 1 1 1 1 2 8 29
12 012 3 0 0 2 2 0 2 9 32
13 013 2 1 3 2 3 1 2 14 50
14 014 2 0 0 2 1 2 2 9 32
15 015 1 1 0 2 2 1 1 8 29
16 016 2 0 2 2 1 2 1 10 36
17 017 3 0 2 0 2 0 2 9 32
18 018 3 0 1 2 0 3 1 10 36
Dari tabel diatas terlihat siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi
tidak ada, siswa yang mempunyai motivasi sedang 2 orang, dan siswa yang
rendah. Hal tersebut Persentase tigkat motivasi belajar siswa tahap awal dapat
Tabel 4.4
Tingkat Motivasi Belajar Siswa Tahap Awal
100
Tinggi
50
Sedang
Rendah
0
Jumlah Siswa Persentase
Dan pencapaian indikator motivasi belajar sangat rendah. Hal ini dapat di lihat
dari tabel berikut :
Tabel 4.5
Persentase Ketercapaian Indikator Motivasi Pada Tahap Awal
No Indikator Persentase Keterangan
1 Tekun menghadapi tugas 41 Rendah
2 Ulet menghadapi kesulitan 15 Rendah
3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
16 Rendah
masalah
4 Lebih senang bekerja sama 41 Rendah
5 Dapat mempertahankan pendapatnya 36 Rendah
6 Tidak mudah jenuh dalam proses pembelajaran 34 Rendah
7 Senang mencari dan memecahkan masalah 41 Rendah
Ketercapaian indikator Motivasi tahap awal ini dapat juga dlihat dalam bentuk
50
Perilaku Belajar (%)
40
30
20
10
0
Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator
1 2 3 4 5 6 7
No Item Indikator
Dari hasil observasi pada tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa motivasi
belajar siswa kelas IV pada umumnya masih rendah. Dimana pada indikator
mencapai 36%, tidak mudah jenuh dalam proses pembelajaran mencapai 34%,
Dari rincian tersebut dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa masih
rendah karena siswa belum mencapai kriteria motivasi belajar siswa secara
maksimal.
4.1 . Deskripsi Hasil Pelaksanaan Penelitian
a. Perencanaan
1. Tes Awal
Tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana
menyesuaikan bobot materi yang akan disampaikan kepada siswa. Tes yang
digunakan berbentuk isian sebanyak 3 soal. Hasil tes awal dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 4.6
Daftar Nilai Tes Awal Siswa
Nomor Urut Nomor Kode Siswa Nilai tes Kategori
1 001 6.00 Cukup
2 002 4.00 Kurang
3 003 8.00 Baik
4 004 4.00 Kurang
5 005 4.00 Kurang
6 006 4.00 Kurang
7 007 4.00 Kurang
8 008 4.00 Kurang
9 009 4.00 Kurang
10 010 9.00 Sangat Baik
11 011 5.00 Kurang
12 012 4.00 Kurang
13 013 6.00 Cukup
14 014 4.00 Kurang
15 015 4.00 Kurang
16 016 4.00 Kurang
17 017 9.00 Sangat Baik
18 018 5.00 Kurang
Jumlah 92.00
Rata-rata 5.00
Sangat Baik 2 Orang 11,11 %
Baik 1 Orang 5%
Cukup 2 Orang 11,11 %
Kurang 13 Orang 72,22 %
Keterangan :
Sangat Baik : 8.5 - 10
Baik :7.5 – 8.4
Cukup :5.5 – 7.4
Kurang : 4.0 – 5.4
Kurang Sekali :<4
2. Pembentukan Kelompok
Belajar Kelompok belajar ini dibentuk untuk mengkondisikan siswa dalam
suatu kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam
kelompok tersebut yang hasilnya dikemukakan oleh siswa yang ditunjuk oleh
guru dan semua anggota kelompok mengerjakan tugas pada lembar kerja yang
telah disediakan. Kelompok belajar yang dibentuk terdiri dari 4 kelompok dari 18
orang. Pembagian kelompok belajar dipilih secara adil dan merata berdasarkan
pembelajaran yang lebih baik dan terkesan tidak berat sebelah, yaitu ada
kelompok belajar yang kuat dan ada kelompok belajar yang lemah. Metode kerja
dan hasil belajar yang seperti apa yang akan diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
Siswa sebagai alat untuk mendorong siswa dalam kegiatan belajar yang aktif; 6)
Merumuskan alat evaluasi, sebagai alat ukur untuk mengetahui sejauh mana
Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya dengan siswa sebanyak 18 orang.
dengan siswa berdoa terlebih dahulu, lalu mengecek kehadiran siswa. Sebagai
apersepsi guru menanyakan kepada siswa apakah diantara mereka ada yang tahu
guru dan berkata kalau mereka tahu tentang Konsep Keterbatasan Manusia.
Setelah mendapat respon dari siswa kemudian guru menceritakan sedikit tentang
komunikasi, dan transportasi. Dari penjelasan ini, diharapkan siswa dapat cepat
Selanjutnya situasi kelas diubah dari kegiatan klasikal kepada kelompok belajar.
masing. Langkah berikutnya guru membagikan lembar kerja untuk setiap siswa
petunjuk dari guru. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas, guru
alasan yang logis. Anggota kelompok yang ditunjuk untuk menyampaikan hasil
bagus. Guru meminta siswa yang menjadi anggota kelompok terbaik untuk maju
ke depan kelas. Semua anggota kelompok yang lain berdiri dan memberikan
aplaus meriah kepada anggota kelompok terbaik. Kegiatan peneliti selama siswa
motivasi belajar siswa dan tidak takut berbicara atau mengemukakan pendapat di
depan kelas. Pada kesempatan yang sama, peneliti dibantu oleh rekan guru yang
membantu antar teman, dan cara menyelesaikan masalah. Hal yang diutamakan
Hasil yang diperoleh dari observasi aktivitas siswa tersebut dapat dilihat
Siklus I Pertemuan I
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I
Nomor
Indikator Motivasi
No Kode JLH %
Siswa 1 2 3 4 5 6 7
1 001 2 4 2 2 3 3 3 19 68
2 002 3 3 3 4 3 3 4 23 82
3 003 2 2 2 1 2 2 4 15 54
4 004 3 3 2 4 3 3 3 21 75
5 005 2 2 2 3 2 3 3 17 61
6 006 2 3 3 3 3 4 4 22 79
7 007 3 3 3 3 4 4 3 23 82
8 008 2 2 4 2 2 3 3 18 64
9 009 4 3 4 3 3 3 2 22 79
10 010 3 2 2 3 3 2 4 19 68
11 011 2 3 3 2 3 4 3 20 71
12 012 3 1 2 2 3 1 3 15 54
13 013 3 3 2 3 2 3 3 19 68
14 014 3 2 2 3 3 3 2 18 64
15 015 2 2 3 3 4 2 2 18 64
16 016 2 2 2 3 3 3 3 18 64
17 017 3 2 3 1 2 2 3 16 57
18 018 2 3 3 4 2 3 2 19 68
Siklus I Pertemuan II
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II
Nomor
Indikator Motivasi
No Kode JLH %
Siswa 1 2 3 4 5 6 7
1 001 3 4 3 3 4 4 4 25 89
2 002 3 2 3 4 3 3 4 22 79
3 003 2 3 2 1 2 3 4 17 61
4 004 3 3 2 4 3 4 3 22 79
5 005 2 3 2 3 2 3 3 18 64
6 006 2 3 3 3 3 3 4 21 75
7 007 3 3 3 3 4 4 3 23 82
8 008 2 2 4 2 2 3 4 19 68
9 009 4 3 4 3 3 4 3 24 86
10 010 3 3 2 3 3 2 4 20 71
11 011 3 4 3 2 3 4 4 23 82
12 012 3 2 3 4 3 3 4 22 79
13 013 3 3 2 3 2 3 3 19 68
14 014 3 3 3 3 4 4 4 24 86
15 015 3 4 3 3 4 4 4 25 89
16 016 4 2 3 3 3 4 3 22 79
17 017 3 3 3 1 3 3 3 19 68
18 018 4 2 3 4 2 4 3 22 79
Dari tabel diatas terlihat secara umum motivasi belajar siswa meningkat
belajar siswa pada siklus I (Pertemuan I dan Pertemuan II) telah meningkat dari
Siklus I Keterangan
No Nomor Kode Siswa
Pert I (%) Pert II (%)
1 001 68 89 Meningkat
2 002 82 79 Menurun
3 003 54 61 Meningkat
4 004 75 79 Meningkat
5 005 61 64 Meningkat
6 006 79 75 Menurun
7 007 82 82 Tetap
8 008 64 68 Meningkat
9 009 79 86 Meningkat
10 010 68 71 Meningkat
11 011 71 82 Meningkat
12 012 54 79 Meningkat
13 013 68 68 Tetap
14 014 64 86 Meningkat
15 015 64 89 Meningkat
16 016 64 79 Meningkat
17 017 57 68 Meningkat
18 018 68 79 Meningkat
Dari tabel diatas secara individu motivasi belajar siswa dari siklus I
siswa yang meningkat ada 26 orang atau 77,2%; motivasi belajar siswa yang
tetap ada 3 orang atau 11,4%; motivasi belajar siswa yang menurun ada 1 orang
atau 11,4%.
meningkatkan motivasi belajar siswa.. Hal ini dapat di lihat dari tabel berikut :
Gambar .4.4
Diagram Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I
Perilaku Belajar (%)
90
80
70
60
Pert I
50
Pert II
40
30
20
10
0
Indikator Indikator
1 2Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
Indikator 6
Indikator 7
No Item Indikator
Keterangan:
ide-ide dalam bentuk tulisan, dalam hal ini kemampuan siswa dalam
kelompoknya.
Dari tabel di atas diperoleh data sebagai berikut: Siswa yang mempunyai
motivasi tinggi berjumlah 3 orang atau 8,6 %, siswa yang mempunyai motivasi
Kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan seluruh materi yang telah
disajikan dan mengingatkan kepada siswa untuk selalu rajin membaca buku-buku
ganda yang harus dikerjakan oleh setiap siswa secara individu untuk mengetahui
sejauh mana siswa memahami materi yang telah disajikan. Hasil nilai yang
diperoleh pada tes akhir ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 12
Daftar Nilai Tes Akhir Siswa Siklus I
2 002 5.00
3 003 9.00
4 004 6.00
5 005 5.00
6 006 6.00
7 007 8.00
8 008 5.00
9 009 5.00
10 010 6.00
11 011 6.00
12 012 5.00
13 013 5.00
14 014 5.00
15 015 5.00
16 016 6.00
17 017 7.00
18 018 8.00
Jumlah 216.00
Rata-rata 6.17
Dari tabel di atas diperoleh data sebagai berikut, siswa yang mendapat nilai 5
ada 8 orang 44,45%. Siswa yang mendapat nilai 6 ada 5 orang 27,78 %. Siswa
yang mendapat nilai 7 ada 2 orang 11,11 %. Siswa yang mendapat nilai 8 ada 2
orang 11,11%. Dan siswa yang mendapat niali 9 ada 1 orang 5,6%.
Tabel 4. 13
Daftar Nilai Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Siklus I
Nomor Nomor Kode Nilai tes Nilai tes Keterangan
Urut Siswa awal akhir
6.00 7.00 Meningkat
1 001
4.00 5.00 Meningkat
2 002
8.00 9.00 Meningkat
3 003
5.00 6.00 Meningkat
4 004
4.00 5.00 Meningkat
5 005
4.00 6.00 Meningkat
6 006
7.00 8.00 Meningkat
7 007
4.00 5.00 Meningkat
8 008
3.00 5.00 Meningkat
9 009
5.00 6.00 Meningkat
10 010
4.00 6.00 Meningkat
11 011
4.00 5.00 Meningkat
12 012
3.00 5.00 Meningkat
13 013
4.00 5.00 Meningkat
14 014
4.00 5.00 Meningkat
15 015
5.00 6.00 Meningkat
16 016
4.00 7.00 Meningkat
17 017
5.00 8.00 Meningkat
18 018
Jumlah 167.00 216.00
Rata-rata 4.70 6.17
Keterangan :
Sangat Baik : 8.5 - 10
Baik :7.5 – 8.4
Cukup :5.5 – 7.4
Kurang : 4.0 – 5.4
Kurang Sekali :<4
Dari tabel di atas ada peningkatan yang cukup baik dari data sebelumnya (tes
awal) yaitu nilai kategori sangat baik meningkat dari 2,9% menjadi 5,71% dan
kategori baik meningkat dari 2,9% menjadi 8,57%, kategori cukup meningkat dari
17,1 % menjadi 48,57%, dan kategori kurang menurun dari 71,4% menjadi
1) Analisis
Berdasarkan hasil analisis pada siklus pertama diperoleh data hasil tes awal
Tabel 4.14
Klasifikasi Nilai Tes Awal dan Tes Akhir pada Siklus I
Dari tabel di atas, diperoleh data hasil tes awal dan tes akhir yakni nilai
2,86% menjadi 5,71%, dan siswa memperoleh angka nilai baik meningkat dari
2,86% menjadi 8,57% serta siswa memperoleh angka nilai cukup meningkat dari
Data yang diperoleh peneliti dari hasil pengamatan di atas pada tindakan
pertama dapat disimpulkan bahwa siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran melalui penerapan metode kerja kelompok pada mata pelajaran
meningkatnya hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4. 15
Daftar Nilai Motivasi Siswa dengan Hasil Tes Akhir pada Siklus I
2 002 82 79 81 8.00
3 003 54 61 58 5.00
4 004 75 79 77 7.00
5 005 61 64 63 5.00
6 006 79 75 77 7.00
7 007 82 82 82 8.00
8 008 64 68 66 5.00
9 009 79 86 83 9.00
10 010 68 71 70 7.00
11 011 71 82 77 7.00
12 012 54 79 67 5.00
13 013 68 68 68 5.00
14 014 64 86 75 7.00
15 015 64 89 77 7.00
16 016 64 79 72 7.00
17 017 57 68 63 5.00
18 018 68 79 74 8.00
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar siswa yang
mempunyai motivasi tinggi mendapatkan nilai tes yang tinggi jika dibandingkan
2) Refleksi
kurang, khususnya dalam mengingat kembali materi yang sudah dipelajari. Aspek
khususnya pada aspek keaktifan serta motivasi belajar siswa. Kerjasama dalam
kelompok masih belum kompak, setiap anggota kurang bertanggung jawab pada
3) Revisi Pembelajaaran
penjelasan kembali secara lebih jelas. Selain itu, disarankan kepada siswa untuk
belajar lebih giat lagi terutama rajin membaca buku-buku pelajaran yang dapat
dengan bantuan siswa lainnya yang telah pandai. Sedangkan dalam memperbaiki
aktifitas belajar secara kelompok, guru harus bisa mengatur jalannya tugas
kelompok dan mengarahkannya secara benar dengan cara melibatkan semua siswa
secara aktif, terutama dalam hal motivasi belajar siswa. Bagi siswa yang yang
tugas kelompoknya.
a. Perencanaan
1. Tes Awal
Pada tindakan siklus II ini kembali diadakan tes awal seperti yang
dilakukan pada tindakan siklus pertama. Topik bahasan yang dipelajari pada
komunikasi . Tes awal yang digunakan berbentuk uraian sebanyak lima soal.
Tabel 4.16
Daftar Nilai Tes Awal Siswa Siklus II
Nomor Urut Nomor Kode Siswa Nilai tes
7.00
1 001
5.00
2 002
7.00
3 003
6.00
4 004
4.00
5 005
5.00
6 006
6.00
7 007
4.00
8 008
4.00
9 009
6.00
10 010
5.00
11 011
4.00
12 012
4.00
13 013
5.00
14 014
5.00
15 015
6.00
16 016
6.00
17 017
6.00
18 018
Jumlah 186.00
Rata-rata 5.31
orang) termasuk kategori baik, 67,14% (12 orang) termasuk kategori cukup,
antar siswa serta untuk menciptakan kondisi belajar yang baik, untuk
pembentukan kelompok belajar pada siklus kedua ini agak diubah komposisi
anggota kelompoknya. Namun hal ini tidak mengurangi ketentuan yang telah
ditetapkan yaitu siswa tetap dipilih secara adil dan merata berdasarkan
antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang. Sedangkan untuk jumlah
kelompok masih tetap sama seperti kelompok belajar pada siklus pertama ,
yaitu 4 kelompok.
3. Pembuatan Rencana Pembelajaran
Dalam rencana pembelajaran pada siklus kedua ini dususun sama seperti
Perbedaannya hanya terletak pada sub pokok bahasan yang akan dipelajari,
yang pada siklus kedua ini tentang materi “contoh keterbatasan manusia”.
dengan siswa berdoa terlebih dahulu, lalu mengecek kehadiran siswa. Sebagai
Sebagian siswa menjawab pertanyaan guru dan berkata kalau mereka masih
manusia.
penjelasan ini, diharapkan siswa dapat cepat dan mudah mengerti disamping
memahami bahan materi yang disajikan. Lalu guru melakukan Tanya jawab
dengan siswa agar mereka semakin paham dan dengan tujuan mengasah
hasil diskusi kelompok lain dengan memberikan alasan yang logis. Anggota
siswa yang menjadi anggota kelompok terbaik untuk maju ke depan kelas.
Semua anggota kelompok yang lain berdiri dan memberikan aplaus meriah
peneliti dibantu oleh rekan guru yang lain mengamati aktifitas siswa dalam
1. Siklus II Pertemuan I
Tabel 4.17
Hasil Observasi Motivasi Siswa pada Siklus II Pertemuan I
Nomor
Indikator Motivasi
No Kode JLH %
Siswa 1 2 3 4 5 6 7
1 001 3 3 4 3 3 4 4 24 86
2 002 2 3 3 1 2 3 3 17 61
3 003 2 4 3 2 2 3 3 19 68
4 004 3 3 4 2 3 4 4 23 82
5 005 4 3 3 4 4 3 3 24 86
6 006 3 3 4 3 3 4 4 24 86
7 007 3 3 3 3 3 3 3 21 75
8 008 4 3 3 4 4 3 3 24 86
9 009 2 4 3 2 2 3 3 19 68
10 010 3 3 4 3 3 4 4 24 86
11 011 2 4 3 2 2 3 3 19 68
12 012 4 2 3 3 4 3 3 22 79
13 013 3 4 4 3 3 4 4 25 89
14 014 4 2 3 4 4 3 3 23 82
15 015 2 2 4 2 2 4 4 20 71
16 016 4 3 2 3 4 3 3 22 79
17 017 4 4 4 3 4 4 4 27 96
18 018 4 3 3 3 4 3 3 23 82
2. Siklus II Pertemuan II
Tabel 4.18
Hasil Observasi Motivasi Siswa pada Siklus II Pertemuan II
Nomor Indikator Motivasi
No Kode JLH %
Siswa 1 2 3 4 5 6 7
1 001 3 4 4 3 4 4 4 26 93
2 002 3 3 4 4 3 3 4 24 86
3 003 3 3 4 1 2 3 4 20 71
4 004 3 4 2 4 3 3 3 22 79
5 005 2 3 4 3 2 3 3 20 71
6 006 2 4 4 3 3 3 4 23 82
7 007 3 3 4 3 4 4 3 24 86
8 008 2 3 3 2 2 3 4 19 68
9 009 4 4 4 3 3 4 3 25 89
10 010 3 3 4 3 3 2 4 22 79
11 011 3 4 3 2 3 4 3 22 79
12 012 3 2 3 4 3 3 4 22 79
13 013 3 4 4 3 2 3 3 22 79
14 014 4 3 3 3 4 4 4 25 89
15 015 3 4 3 3 4 4 4 25 89
16 016 4 2 4 3 4 4 3 24 86
17 017 4 3 4 3 4 3 4 25 89
18 018 4 3 4 4 2 4 3 24 86
Tabel 4.19
Tingkat Motivasi Belajar Siswa Siklus II ( Pertemuan I dan II)
Tingkat Motivasi
meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat di lihat dari tabel berikut :
Tabel 4.20
Ketercapaian Indikator Motivasi Siklus II
(Pertemuan I dan Pertemuan II)
Siklus II
No Indikator Ket
Pert I (%) Pert II (%)
1 Tekun menghadapi tugas 77 82 Meningkat
2 Ulet menghadapi kesulitan 79 84 Meningkat
3 Menunjukkan minat terhadap bermacam- Meningkat
83 88
macam masalah
4 Lebih senang bekerja sama 71 77 Meningkat
5 Dapat mempertahankan pendapatnya 76 80 Meningkat
6 Tidak mudah jenuh dalam proses 83 84 Meningkat
pembelajaran
7 Senang mencari dan memecahkan Meningkat
85 88
masalah
Gambar .4.5
Diagram Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II (Pertemuan I dan II)
90
80
70
60
Perilaku Belajar (%)
50 Pert I
40 Pert II
30
20
10
0
Indikator
Indikator
1 Indikator
2 Indikator
3 Indikator
4 Indikator
5 Indikator
6
7
No Item Indikator
Keterangan:
a. Kategori Baik
ide dalam bentuk tulisan, dalam hal ini kemampuan siswa dalam menjawab soal
tes tertulis.
c. Kategori Kurang
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa hanya bersifat pasif, tidak
pernah bertanya dan menyampaikan gagasan, tidak mampu bekerjasama dalam kelompok
Dari tabel di atas diperoleh data bahwa siswa yang mempunyai motivasi
tinggi berjumlah 15 orang atau 85,72%, siswa yang mempunyai motivasi sedang
Kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan seluruh materi yang telah
disajikan dan mengingatkan kepada siswa untuk selalu rajin membaca buku- buku
ganda yang harus dikerjakan oleh setiap siswa secara individu untuk mengetahui
sejauh mana siswa memahami materi yang telah disajikan. Hasil nilai yang
diperoleh pada tes akhir ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.21
Hasil Nilai Tes Akhir Setelah Tindakan Siklus II
Nomor Urut Nomor Kode Siswa Nilai tes
1 001 8.00
2 002 6.00
3 003 9.00
4 004 8.00
5 005 8.00
6 006 8.00
7 007 9.00
8 008 7.00
9 009 7.00
10 010 8.00
11 011 6.00
12 012 5.00
13 013 7.00
14 014 8.00
15 015 7.00
16 016 8.00
17 017 8.00
18 018 9.00
Jumlah 135.00
Rata-rata 7,56
Dari tabel di atas diperoleh data sebagai berikut, siswa yang mendapat nilai
5 ada 1 orang 5 %. Siswa yang mendapat nilai 6 ada 2 orang 11,11%. Siswa yang
mendapat nilai 7 ada 4 orang 20 %. Siswa yang mendapat nilai 8 ada 8 orang
Tabel 4.22
Daftar Perbandingan Nilai Tes Awal dan Nilai Tes Akhir Siklus II
Nomor Nomor Kode Nilai tes Nilai tes
Keterangan
Urut Siswa awal akhir
1 001 7.00 8.00 Meningkat
2 002 5.00 6.00 Meningkat
3 003 7.00 9.00 Meningkat
4 004 6.00 8.00 Meningkat
5 005 4.00 8.00 Meningkat
6 006 5.00 8.00 Meningkat
7 007 6.00 9.00 Meningkat
8 008 4.00 7.00 Meningkat
9 009 4.00 7.00 Meningkat
10 010 6.00 8.00 Meningkat
11 011 5.00 6.00 Meningkat
12 012 4.00 5.00 Meningkat
13 013 4.00 7.00 Meningkat
14 014 5.00 8.00 Meningkat
15 015 5.00 7.00 Meningkat
16 016 6.00 8.00 Meningkat
17 017 6.00 8.00 Meningkat
18 018 6.00 9.00 Meningkat
Jumlah 89.00 135.00 Meningkat
Rata-rata 4.90 7,56 Meningkat
1) Analisis
Berdasarkan hasil analisis pada siklus kedua diperoleh data pada tabel
berikut:
Tabel 4. 23
Klasifikasi Nilai Tes Awal dan tes Akhir Tindakan Siklus II
Nilai Pertemuan I Pertemuan II
No. Ket
Tes Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %
1 4 0 0% 0 0 Menurun
2 5 1 5% 0 0 Menurun
3 6 2 11,11%. 1 5% Meningkat
4 7 4 20% 2 11,11%. Meningkat
5 8 8 44,45% 10 55,56% Meningkat
6 9 3 16,16% 5 25% Meningkat
18 100,00 18
peningkatan yang cukup jelas dari hasil masing- masing siswa, pada kategori baik
sekali diperoleh hasil 16,16% menjadi 25%, kemudian 42,86% termasuk kategori
baik dari 8,58% berarti ada peningkatan sebesar 34,28%. Kemudian 37,15% nilai
kategori cukup yang tetap 37,14%. Sedangkan untuk kategori nilai kurang ada
5,7% yang sebelumnya mencapai angka 54,29%. Berarti untuk kategori terakhir
ini ada pengurangan yang cukup besar ke arah yang lebih baik yakni sebesar
48,57%. Meski belum menyeluruh, tetapi hal ini membuktikan bahwa metode
siswa menjadi lebih baik Hal ini sejalan dengan peningkatan motivasi belajar
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan di atas pada tindakan siklus kedua
metode kerja kelompok meningkat tajam. Hal ini dapat dilihat dengan: 1. 51,4%
menjadi 65,7% tingkat motivasi siswa tinggi, hal tersebut dapat berarti bahwa
siswa terlibat langsung dan secara aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
penuh antusias, 2. 48,6% menjadi 34,3% siswa tingkat motivasi siswa sedang
yang bermakna siswa termotivasi belajar lebih baik oleh metode kerja kelompok
yang diterapkan, serta 3. Siswa berani untuk bertanya jawab dan mengeluarkan
2) Refleksi
melalui penerapan metode kerja kelompok terbukti ada peningkatan yang cukup
kristen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel perbandingan di bawah ini.
Tabel 4. 25
Perbandingan Persentase Tingkat Motivasi Siswa
pada Tindakan Siklus I dan Siklus II
Tingkat Motivasi Keterangan
Siklus I Siklus II
No
Nilai Awal
Pert I Pert II Pert I Pert II
Dari tabel diatas dapat disimpulkan ketuntasan motivasi belajar siswa yang
telah mencapai ketuntasan klasikal yaitu 65,7 % maka tujuan penelitian ini telah
tercapai.
Tabel 4. 26
Perbandingan Perolehan Nilai Tes Awal dan Tes Akhir
pada Tindakan Siklus I dan Siklus II
Nomor Kode Siklus I Siklus II
No Urut
Siswa Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir
1 001 6.00 7.00 7.00 8.00
2 002 4.00 5.00 5.00 6.00
3 003 8.00 9.00 7.00 9.00
4 004 5.00 6.00 6.00 8.00
5 005 4.00 5.00 4.00 8.00
6 006 4.00 6.00 5.00 8.00
7 007 7.00 8.00 6.00 9.00
8 008 4.00 5.00 4.00 7.00
9 009 3.00 5.00 4.00 7.00
10 010 5.00 6.00 6.00 8.00
11 011 4.00 6.00 5.00 6.00
12 012 4.00 5.00 4.00 5.00
13 013 3.00 5.00 4.00 7.00
14 014 4.00 5.00 5.00 8.00
15 015 4.00 5.00 5.00 7.00
16 016 5.00 6.00 6.00 8.00
17 017 4.00 7.00 6.00 8.00
18 018 5.00 8.00 6.00 9.00
Jumlah 167.00 216.00 167.00 251.00
Rata-rata 4.70 6.17 4.70 7,17
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat kearah
yang lebih baik. Pada siklus pertama rata-rata nilai akhir tes siswa adalah 6,17.
pada siklus kedua rata-rata nilai akhir tes siswa adalah 7,17 dengan demikian
terbukti metode kerja kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang
sejalan dengan hasil belajar siswa yang meningkat. Hal ini terlihat dalam
berikut:
Tabel 4.27
Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Motivasi Belajar Siswa
Siklus I Siklus II
No Indikator Awal Pert Pert Pert Pert Ket
I (%) II (%) I (%) II (%)
Tekun menghadapi
1 41 64 74 77 82 Meningkat
tugas
Ulet menghadapi
2 15 65 76 79 84 Meningkat
kesulitan
Menunjukkan minat
3 terhadap bermacam- 16 68 76 83 88 Meningkat
macam masalah
Lebih senang bekerja
4 41 65 70 71 77 Meningkat
sama
Dapat mempertahankan
5 36 70 73 76 80 Meningkat
pendapatnya
Tidak mudah jenuh
6 dalam proses 34 72 81 83 84 Meningkat
pembelajaran
Senang mencari dan
7 41 69 83 85 88 Meningkat
memecahkan masalah
Gambar 4.6
Diagram Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa
No Item Indikator
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh siswa dalam
setiap siklus semakin meningkat ke arah yang lebih baik. Jadi penerapan metode
Negeri 4 Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya telah
Tabel 4.28
Hasil Observasi Kegiatan Guru Peneliti
Skor
No Aspek Yang diamati Siklus I Siklus I
Pert I Pert II Pert I Pert II
1 Keterampilan membuka pelajaran 4 4 4 4
2 Keterampilan menyajikan materi 4 4 4 4
3 Ketepatan penggunaan metode 4 4 4 4
pembelajaran kerja kelompok
4 Pemanfaatan media pembelajaran 4 4 4 4
5 Kemampuan mengelola kelas 4 4 4 4
6 Memberikan kesempatan kepada siswa 3 3 3 3
7 Efisiensi penggunaan waktu 4 4 4 4
8 Keterampilan menutup pelajaran 4 4 4 4
Jumlah Skor 31 31 31 31
Persentase Skor 96,8 96,8 96,8 96,8
dan mengelola kelas pembelajaran dengan baik serta mempersiapkan diri sebelum
yang telah direncanakan. Dan masalah yang terjadi adalah guru membatasi
keterbatasan waktu sehingga hanya perwakilan tiap kelompok saja yang diberikan
4.3. Pembahasan
kegiatan belajar mengajar menjadi lebih hidup. Tetapi dalam siklus ini masih
dengan menggunakan metode kerja kelompok adalah sesuatu yang baru bagi
dari ketidakterbiasaan ini dapat dilihat dari masih ada sebagian siswa yang tidak
aktif dalam kerja kelompoknya sehingga nilai yang didapat pada akhir kegiatan
mengalami peningkatan baik dari segi kualitas kinerja guru maupun respon siswa
dalam mengikuti pelajaran. Peningkatan yang sangat berarti pada palaksanaan
pembelajaran ini terjadi karena siswa sudah tidak asing lagi dengan metode kerja
kelompok. Pada pelaksanaan siklus II ini suasana kelas menjadi hidup, siswa aktif
didalam kelas.
Raya Kota Palangka Raya hanya 5,7 %. Yaitu dari 18 siswa hanya 2 orang siswa
yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus I Pertemuan I dan II,
bermotivasi tinggi 8,6%, sedang 80% dan rendah 11,4%, sedangkan pada
pertemuan kedua siswa bemotivasi tinggi 28,6% tejadi peningkatan tajam dari
sebelumnya, sedang 71,4% dan rendah tidak ada. Berarti ada peningkatan sebesar
77,14% dari kondisi awal. Pada siklus ini guru menggunakan metode kerja
manusia. Dengan menggunakan metode ini para siswa diajak untuk meningkatkan
dan bertanya jawab dengan guru, selain itu juga mereka berinteraksi dengan
guru. Setelah mengadakan post tes, nilai rata-rata yang di dapat oleh siswa adalah
66. Namun dalam siklus ini masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus
diperbaiki, sebagian siswa masih belum berani untuk mengeluarkan pendapat dan
pasif dalam diskusi kelompok sehingga tidak termotivasi. Pada siklus II materi
yang disampaikan adalah tentang contoh keterbatasan manusia. Tingkat motivasi
belajar siswa meningkat, yaitu dari 18 siswa, sebanyak 15 orang atau 65,7% siswa
bermotivasi tinggi dan 3 orang atau 34,3% bermotivasi sedang dengan aktif
pada siklus II siswa terlihat lebih aktif dan termotivasi. Suasana belajar menjadi
lebih hidup, siswa sudah tidak ragu-ragu lagi bertanya jawab dengan guru serta
mengeluarkan pendapat di dalam kelas. Hal ini disebabkan siswa senang dengan
5.1. KESIMPULAN
Di dalam proses belajar mengajar sudah pasti terjadi interaksi yang didasari
motivasi belajar siswa. Motivasi belajar yang diharapkan tercipta pada saat
ini pun terjadi di kelas IV SD Negeri 4 Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya
Kota Palangka Raya. Salah satu upaya agar pembelajaran IPS menjadi hidup
adalah dengan cara melibatkan siswa dalam kegiatan belajar, siswa harus aktif di
dalam kelas. Metode kerja kelompok dipilih dalam penelitian ini karena dapat
memotivasi belajar siswa sehingga saat pembelajaran siswa tidak hanya duduk
pasif.
siswa, maka diperoleh data bahwa semua siswa menyukai cara belajar dan
membuat jenuh.
5.2. SARAN
penelitian ini disarankan untuk diterapkan olah para guru disekolah dasar, tak
terbatas pada kelas IV saja. Selain itu akan sangat bermanfaat apabila perluasan
penelitian ini dilakukan untuk mata pelajaran selain pendidikan agama kristen.
DAFTAR PUSTAKA
http://pepak.sabda.org/25/nov/2004/anak_metode_mengajar_yesus
http://guruagamakristen.blogspot.com/2014/11/makalah-hubungan-perjanjian-
lama-dengan.html
https://www.academia.edu/10064581/dasar_dan_tujuan_Pendidikan_Agama_Kris
ten.
https://www.academia.edu/8458235/makalah_teori_pembelajaran_faktor -
faktor_yang_memengaruhi_belajar
journal.um.ac.id/index.php/jph/article/viewFile/4150/798
Sutikno. 2009. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Yacob, Sylvia. (2011) . Diktat Matakuliah: Pendidikan Agama Kristen Anak.
Sekolah Tinggi Teologi Palu: Palu.
.
Lampiran 1-1
Standar Kompetensi :
Menyebutkan wujud tindakan manusia yang dapat menunjukkan pemahaman dan
pengakuan keberadaan Allah dan Manusia serta menjelaskan kemahakuasaan
Allah yang menyebabkan manusia dapat bergantung sepenuhnya pada Allah.
Kompetensi Dasar :
Siswa mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya pada
kemahakuasaan Allah.
Indikator :
Mensyukuri keterbatasan yang ada pada dirinnya sebagai siswa dan sebagai
manusia sebagai ciptaan Allah.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. MATERI PEMBELAJARAN
Konsep Keterbatasan Manusia.
C. METODE PEMBELAJARAN
Metode Kerja Kelompok
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pendahuluan (3 menit)
Menyapa Siswa, dan mengarahkan siswa untuk sebelum memulai
pembelajaran supaya berdoa bersama dipimpin oleh guru.
Mengingat kuasa kepada kehidupan sehari-hari manusia.
Memotivasi Siswa bahwa Manusia memiliki keterbatasan yang
menyatakan harus tunduk pada Allah.
Kegiatan Inti (29 menit)
Memandu siswa supaya membentuk 4 kelompok dengan ketentuan
kelompok pertama 4 orang, kelompok kedua 4 orang, kelompok ketiga 5
orang, kelompok ke-empat 5 orang dan masing-masing menentukan ketua
dan sekretaris kelompoknya..
Guru membagikan Lembar kerja siswa yang berisikan pertanyaan tentang
kelebihan dan kelemahan yang ada pada masing-masing anggota
kelompoknya.
Guru menyuruh tiap kelompok mendata kelebihan dan kekurangan
masing-masing anggota kelompoknya yang dipandu oleh ketua dan
sekretaris kelompok dan menuliskan lembar kerja kelompok.
Guru berkeliling mengawasi siswa yang diskusi dalam bekerja kelompok.
Guru menyuruh salah satu kelompok supaya memaparkan hasil kerja
kelompok mereka dan mempersilahkan kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapannya dan mengumpulkan Lembar kerja masing-
masing kelompok
Guru menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan
kelebihan.
Penutup (3 menit)
Guru merangkum materi pembelajaran.
Guru memberikan PR rumah tentang kelebihan dan kelemahan Raja
Daud dengan membaca Alkitab.
1. Alkitab.
2. Buku PAK kelas 4, Mitra, Medan, 2006.
3. Buku PAK kelas 4, BMI, Bandung, 2006.
4. Buku PAK kelas 4, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2007.
F. PENILAIAN
Mengetahui, Peneliti
Kepala Sekolah 4 Bukit Tunggal Guru Mapel PAK
Standar Kompetensi :
Menyebutkan wujud tindakan manusia yang dapat menunjukkan pemahaman dan
pengakuan keberadaan Allah dan Manusia serta menjelaskan kemahakuasaan
Allah yang menyebabkan manusia dapat bergantung sepenuhnya pada Allah.
Kompetensi Dasar :
Siswa mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya pada
kemahakuasaan Allah.
Indikator :
Mensyukuri keterbatasan yang ada pada dirinnya sebagai siswa dan sebagai
manusia sebagai ciptaan Allah.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. MATERI PEMBELAJARAN
Konsep Keterbatasan Manusia.
C. METODE PEMBELAJARAN
Kerja Kelompok
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pendahuluan (3 menit)
Menyapa Siswa, dan mengarahkan siswa untuk sebelum memulai
pembelajaran supaya berdoa bersama dipimpin oleh guru dan
mengumpulkan PR siswa.
Guru memberikan keterangan tentang PR siswa bahwa kekurangan dan
kelebihan bias saling menguntungkan.
Kegiatan Inti (23 menit)
Meminta siswa duduk sesuai dengan kelompok pertemuan sebelumnya.
Guru membagikan Lembar kerja siswa yang berisikan pertanyaan tentang
kelebihan dan kelemahan yang ada pada ciptaan Tuhan yang selain
manusia.
Guru menyuruh siswa membuat perbandingan kelebihan dan kelemahan
manusia dengan ciptaan Tuhan yang lain. Dan menuliskan dalam lembar
kerja.
Guru mengawasi kerja kelompok siswa
Guru menyuruh salah satu kelompok yang sudah selesai membuat
perbandingan dan mempersilahkan kepada kelompok lain memberikan
komentar tentang presentasi kelompok tersebut.
Guru dan siswa bersama-sama membahas hasil kerja siswa.
Guru menjelaskan kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lain.
Penutup (9 menit)
Guru merangkum materi pembelajaran.
Guru menyimpulkan materi pembelajaran dan memberikan PR.
Guru memberikan Tes Akhir Siklus I
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alkitab.
2. Buku PAK kelas 4, Mitra, Medan, 2006.
3. Buku PAK kelas 4, BMI, Bandung, 2006.
4. Buku PAK kelas 4, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2007.
F. PENILAIAN
1. Teknik Instrumen: Tes Tulisan
2. Bentuk Instrumen: Uraian
3. Contoh Instrumen:
Mengetahui, Peneliti
Kepala Sekolah 4 Bukit Tunggal Guru Mapel PAK
Standar Kompetensi :
Menyebutkan wujud tindakan manusia yang dapat menunjukkan pemahaman dan
pengakuan keberadaan Allah dan Manusia serta menjelaskan kemahakuasaan
Allah yang menyebabkan manusia dapat bergantung sepenuhnya pada Allah.
Kompetensi Dasar :
Siswa mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya pada
kemahakuasaan Allah.
Indikator :
Mensyukuri keterbatasan yang ada pada dirinnya sebagai siswa dan sebagai
manusia sebagai ciptaan Allah.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. MATERI PEMBELAJARAN
Konsep Keterbatasan Manusia.
C. METODE PEMBELAJARAN
Kerja Kelompok
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pendahuluan (3 menit)
Menyapa Siswa, dan mengarahkan siswa untuk sebelum memulai
pembelajaran supaya berdoa bersama dipimpin oleh guru
dan mengumpulkan PR siswa.
Memberi motivasi kepada siswa tentang manfaatnya perbedaan antara
sesame ciptaan Tuhan.
Kegiatan Inti (29 menit)
Meminta siswa duduk sesuai dengan kelompok pertemuan sebelumnya.
Guru membagikan Lembar kerja siswa yang berisikan pertanyaan tentang
pengertian keterbatasan pada manusia, dan menemukan kelemahan dan
kelebihan yang dimiliki para Nabi masing-masing dua nabi tapi dipakai
luar biasa.
Guru menyuruh siswa antar kelompok untuk saling bertanya dan
memperbandingkan kelebihan dan kelemahan Nabi Daud, Nabi Salomo,
Nabi Musa dan tujuan Allah menciptakan manusia memiliki keterbatasan.
Guru mengawasi diskusi kerja kelompok siswa
Guru menyuruh salah satu kelompok yang sudah selesai
mempresentasikan hasil kerjanya
Memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan masukan
dan kritikan terhadapan presentasi kelompok tersebut dibawah
pengawasan guru.
Guru menjelaskan tujuan Allah menciptakan manusia memiliki
keterbatasan.
Penutup (3 menit)
Guru merangkum materi pembelajaran.
Guru memberikan tugas kelompok kepada siswa untuk mengumpulkan
klipping tentang bencana alam dan berita dukacita.
F. PENILAIAN
Mengetahui, Peneliti
Kepala Sekolah 4 Bukit Tunggal Guru Mapel PAK
Standar Kompetensi :
Menyebutkan wujud tindakan manusia yang dapat menunjukkan pemahaman dan
pengakuan keberadaan Allah dan Manusia serta menjelaskan kemahakuasaan
Allah yang menyebabkan manusia itu dapat bergantung sepenuhnya pada Allah.
Kompetensi Dasar :
Siswa mampu mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya
pada kemahakuasaan Allah.
Indikator :
Mendaftarkan contoh-contoh nyata keterbatasan manusia dalam hidupnya.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. MATERI PEMBELAJARAN
Contoh-contoh keterbatasan.
C. METODE PEMBELAJARAN
Metode kerja Kelompok
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pendahuluan (3 menit)
Menyapa Siswa, dan mengarahkan siswa untuk sebelum memulai
pembelajaran supaya berdoa bersama dipimpin oleh guru
Memberi motivasi kepada siswa tentang Manusia membutuhkan Allah.
1. Alkitab.
2. Buku PAK kelas 4, Mitra, Medan, 2006.
3. Buku PAK kelas 4, BMI, Bandung, 2006.
4. Buku PAK kelas 4, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2007.
F. PENILAIAN
Mengetahui, Peneliti
Kepala Sekolah 4 Bukit Tunggal Guru Mapel PAK
Pertemuan :
Siklus :
Hari / Tanggal :
Petunjuk :
Isilah lembar observasi ini berdasarkan data yang dikumpulkan dalam setiap
mengamati kegiatan belajar siswa. Berilah skor antara 1 sampai dengan 5 pada
kolom yang menunjukkan aktivitas yang dilakukan siswa.
Kelompok:
Nomor Anggota
No Deskripsi Pengamatan kelompok
1 2 3 4 5
1 Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru
dalam kegiatan pembelajaran
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, apabila dalam dua jam
pelajaran (70 menit) siswa aktif dan
memperhatikan selama 60 s/d 70 menit.
Nilai 4 = baik, apabila dalam dua jam pelajaran
(70 menit) siswa aktif dan memperhatikan selama
50 s/d 60 menit
Nilai 3 = cukup, apabila dalam dua jam pelajaran
(70 menit) siswa aktif dan memperhatikan selama
40 s/d 50 menit
Nilai 2 = kurang, apabila dalam dua jam
pelajaran (70 menit) siswa aktif dan
memperhatikan selama 30 s/d 40 menit.
Nilai 1 = kurang sekali, apabila dalam dua jam
pelajaran (70 menit) siswa aktif dan memperhatikan
selama kurang dari 30 menit
2 Siswa aktif bertanya kepada guru atau teman
mengenai materi yang belum dipahami
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, jika dalam mengikuti
pelajaran siswa bertanya pada guru dan murid
lebih dari lima kali.
Nilai 4 = baik, jika dalam mengikuti pelajaran siswa
mau bertanya pada guru atau teman 3 s/d 5
pertanyaan
Nilai 3 = cukup baik, jika dalam mengikuti
pelajaran siswa bertanya pada guru atau teman
dua atau tiga pertanyaan
Nilai 2 = kurang, jika dalam mengikuti
pelajaran siswa hanya bertanya satu kali saja.
Nilai 1 = kurang sekali, jika dalam mengikuti
pelajaran siswa sama sekali tidak mengajukan
pertanyaan apapun
3 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan tepat
waktu
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, jika diberikan tugas
mengumpulkannya lebih awal dibandingkan
waktu yang telah ditentukan
Nilai 4 = baik, jika diberikan tugas siswa dalam
mengumpulkan tugas tepat pada waktu yang
telah di tentukan.
Nilai 3 = cukup baik, jika diberikan tugas waktu
mengumpulkan tugasnya molor maksimal 5 menit.
Nilai 2 = kurang, jika diberikan tugas waktu
mengumpulkan tugasnya molor maksimal 8 menit
Nilai 1 = kurang sekali, jika diberikan tugas waktu
mengumpulkan tugasnya molor lebih dari 8 menit
4 Siswa memanfaatkan waktu yang ada untuk
berdiskusi tentang pelajaran dengan teman
maupun dengan guru
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, jika dalam pelajaran siswa
diberikan waktu untuk diskusi dengan guru atau
siswa lain, siswa tersebut mau bertanya dengan
guru maupun siswa lainnya secara berulang-
ulang.
Nilai 4 = baik, jika dalam pelajaran siswa
diberikan waktu untuk diskusi dengan guru atau
siswa lain, siswa tersebut hanya mau bertanya
pada guru saja atau siswa lainnya saja secara
berulang-ulang.
Nilai 3 = cukup baik, jika dalam pelajaran siswa
diberikan waktu untuk diskusi, siswa hanya
bertanya sesekali saja.
Nilai 2 = kurang, jika dalam pelajaran
siswa diberikan waktu untuk diskusi,
siswa hanya membaca-baca buku saja.
Nilai 1 = kurang sekali,jika dalam pelajaran
siswa diberikan waktu untuk diskusi, siswa
hanya rame sendiri atau bermaian sendiri
maupun dengan teman
5 Siswa aktif membaca buku untuk mencari
sumber jawaban yang benar dalam
mengerjakan tugas di kelas
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, jika dalam pelajaran
siswa diberi tugas, siswa mengerjakannya
dengan membaca bermacam-macam buku,
bahkan meminjam di perpustakaan sampai
menemukan jawaban yang dicari.
Nilai 4 = baik, jika dalam pelajaran siswa
diberi tugas, siswa mengerjakan dengan
membaca buku sendiri maupun bertukar
dengan teman sampai memperoleh
jawabannya.
Nilai 3 = cukup baik, siswa dalam mengerjakan
tugas hanya membaca buku yang siswa punya
saja. Nilai 2 = kurang, siswa dalam
mengerjakan tugas hanya mengandalkan ingatan
saja sesekali sambil membuka buku yang ada.
Nilai 1 = kurang sekali, siswa dalam
mengerjakan tugas dikerjakan dengan asal-asalan
tidak membuka buku apapun
6 Siswa aktif berdiskusi dengan teman-temen
dalam menyelesaikan tugas.
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, jika siswa dalam
berdiskusi aktif bertanya, berpendapat, dan
menulis hasil dari diskusi.
Nilai 4 = baik, jika siswa dalam berdiskusi
hanya aktif berpendapat dan menulis saja atau
aktif bertanya dan berpendapat saja atau aktif
bertanya dan menulis saja. (aktif dalam 2 item
antara, bertanya, berpendapat dan menulis)
Nilai 3 = cukup baik, jika diswa dalam
berdiskusi hanya aktif bertanya saja,
berpendapat saja atau menulis saja
Nilai 2 = kurang, jika siswa dalam berdiskusi
hanya mendengarkan saja
Nilai 1 = kurang sekali, jika siswa dalam
berdiskusi hanya main sediri atau ngobrol sendiri
7 Siswa tekun dalam mengerjakan tugas yang
diberikan guru
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, siswa dalam
mengerjakantugas tekun dalam arti siswa
sebelum menyelesaikan soal tersebut dan
dianggap benar siswa belum mau mengerjakan
hal atau pekerjaan lain.
Nilai 4 = baik, siswa dalam mengerjakan tugas
tekun dalam arti siswa sebelum menyelesaikan
soal yang diberikan siswa belum mau
mengerjakan hal lain namun siswa dalam
mengerjakan tugas sesekali bertanya sama teman.
Nilai 3 = cukup baik, siswa dalam mengerjakan
tugas tekun dalam arti siswa sebelum
menyelesaikan soal yang diberikan siswa belum
mau mengerjakan hal lain namun siswa dalam
mengerjakan tugas berusaha menyelesaikan
dengan cepat tanpa meneliti terlebih dahulu.
Nilai 2 = kurang, siswa dalam mengerjakan
tugas dari guru, siswa sesekali diselingi
ngobrol dengan teman atau melakukan hal
yang tidak berkaitan dengan tugas yang ia
kerjakan namun tugasnya masih dapat
terselesaikan.
Nilai 1 = kurang sekali, siswa dalam
mengerjakan tugas terlalu banyak bermain atau
ngobrol sehingga tugas tidak selesai pada waktu
yang telah ditentukan
8 Siswa tidak malu apabila mengalami
kegagalan dan mampu untuk bangkit lagi
menjadi lebih baik
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, jika siswa saat disuruh
mengerjakan soal di depan kelas dan salah, siswa
tidak malu walaupun diejek teman dan
selanjutnya berani untuk maju ke depan lagi.
Nilai 4 = baik, jika siswa disuruh mengerjakan
soal di depan kelas dan salah, siswa tidak malu
walaupun diejek teman dan berusaha mencari
jawan yang benar di belakang.
Nilai 3 = cukup baik, jika siswa disuruh
mengerjakan soal di depan kelas dan salah,
siswa tidak malu namun enggan mencari
jawaban yang benar di belakang
Nilai 2 = kurang, jika siswa disuruh
mengerjakan soal di depan kelas dan salah, siswa
minder dan enggan jika suatu saat diminta maju
lagi
Nilai 1 = kurang sekali, jika siswa disuruh
mengerjakan soal di depan kelas, siswa enggan
untuk maju ke depan karena takut.
9 Siswa berusaha mengerjakan tugas sesuai
dengan kemampuannya
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, siswa dalam mengerjakan
tugas individu mengerjakan sesuai
kemampuannya tanpa buka buku ataupun
bertanya kepa teman lain, dan mengulangi
jawaban secara berulang ulang setelah yakin
baru dikumpulkan.
Nilai 4 = baik, siswa dalam mengerjakan tugas
individu mengerjakan sesuai kemampuannya
tanpa buka buku atau bertanya, tanpa mengulang
jawaban kembali.
Nilai 3 = cukup baik, siswa dalam mengerjakan
tugas individu mengerjakan sesuai
kemampuannya namun sesekali (kurang dari 3
kali) bertanya kepada teman lain.
Nilai 2 = kurang, siswa dalam mengerjakan
tugas individu mengerjakan sesuai
kemampuannya namun sering bertanya pada
teman lain (bertnya lebih dari 3 kali)
Nilai 1 = kurang sekali, siswa dalam
mengerjakan tugas individu sering bertanya pada
teman lain dan bahkan membuka buku secara
sembunyi sembunyi
10 Siswa percaya diri dalam melakukan sesuatu
di kelas saat pelajaran
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, sering maju kedepan
mengerjakan soal atau menjawab pertanyaan
tanpa di minta oleh guru. (dalam satu kali
pertemuan maju ke depan lebih dari 3 kali)
Nilai 4 = baik, sering maju ke depan mengerjakan
soal atau menjawab pertanyaan tanpa diminta oleh
guru. (dalam satu kali pertemuan maju ke depan 2
s/d 3 kali)
Nilai 3 = cukup baik, maju ke depan
mengerjakan soal atau menjawab pertanyaan
apabila diminta oleh guru
Nilai 2 = kurang, maju ke depan mengerjakan
soal atau menjawab pertanyaan apabila diminta
oleh guru dan ditemani oleh teman yang lain saat
maju ke depan
Nilai 1 = kurang sekali, enggan maju ke depan
kelas untuk mengerjakan soal maupun menjawab
pertanyaan sama sekali
11 Siswa berani menyampaikan pendapat dalam
forum diskusi kelas
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, siswa tanpa disuruh berani
menyampaikan banyak pendapat dalam diskusi
kelas beserta alasan-alasan yang menguatkan
pendapatnya. Nilai 4 = baik, siswa tanpa disuruh
berani menyampaikan pendapat dalam diskusi
kelas beserta alasan-alasan yang menguatkan
pendapatnya.
Nilai 3 = cukup baik, siswa dengan disuruh
berani menyampaikan pendapat dalam diskusi
kelas beserta alasan yang menguatkan
pendapatnya.
Nilai 2 = kurang, siswa dengan disuruh berkali-
kali baru berani menyampaikan pendapatnya di
depan kelas
Nilai 1 = kurang sekali, siswa sama sekali tidak
berani menyampaikan pendapat di forum diskusi
kelas walaupun sudah disuruh berkali-kali
12 Siswa mampu mempertahankan pendapatnya
beserta alasannya di hadapan teman yang
lainnya
Keterangan:
Nilai 5 = baik sekali, jika dalam berdiskusi siswa
mampu mempertahankan pendapatnya dengan
alasan alasan yang bisa diterima oleh anggota
diskusi hingga pendapat tersebut dipakai dan
diterima.
Nilai 4 = baik, jika dalam berdiskusi siswa
mampu memberikan beberapa (banyak) pendapat
sehingga salah satu pendapat yang disampaikan
dapat diterima oleh anggota kelompok yang lain.
Nilai 3 = cukup baik, jika dalam berdiskusi
siswa menyampaikan pendapat, namun ditolak
oleh anggota lain namun masih berusaha
menyampaikan pendapat yang lain walaupun
bnelum tentu diterima. Nilai 2 = kurang, jika
siswa dalam berdiskusi menyampaikan pendapat
dan ditolak, enggan untuk berpendapat lagi dan
cenderung diam hanya mendengarkan saja
Nilai 1 = kurang sekali, jika siswa dalam
berdiskusi menyampaikan pendapat namun
ditolak sehingga menimbulkan kemarahan, tidak
mau ikut berdiskusi lagi
Jumlah
Rata-rata
Lampiran 2-3
Angket Motivasi Siswa
A. Petunjuk Pengisian
1. Identitas Siswa
a. Nama Siswa :……………………………..
b. Kelas / No Absen :……………………………..
2. Mohon anda menjawab dengan sejujurnya.
3. Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban.
Silahkan anda member jawaban dengan cara member tanda cek (√) pada
tempat yang telah disediakan.
4. Ada lima pilihan jawaban yang masing-masing maknanya sebagai
berikut:
SS : Pernyataan sangat setuju jika pernyataan benar-benar sesuai
dengan apa yang dirasakan.
S :Pernyataan setuju jika pernyataan cenderung sesuai tetapi belum
sepenuhnya setuju dengan apa yang dirasakan.
TS : Pernyataan tidak setuju jika pernyataan cenderung tidak sesuai tetapi
belum sepenuhnya tidak setuju.
STS : Pernyataan sangat tidak setuju jika pernyataan benar- benar tidak
sesuai dengan yang dirasakan
B. Pernyataan Angket
Jawaban
No Peryataan
SS S TS STS
1 Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas sebaik mungkin
2 Saya aktif memperhatikan penjelasan guru dalam kegiatan
pembelajaran
3 Saya jarang bertanya kepada guru atau teman mengenai
materi yang belum dipahami
4 Saya enggan, kurang antusias mengikuti pelajaran
5 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan tepat waktu
6 Saya selalu mengulang kembali pelajaran yang diberikan
oleh guru di rumah
7 Saya sering bermain atau ngobrol di kelas setelah tugas
saya selesai kerjakan
8 Saya belajar IPA hanya waktu jam pelajaran IPA saja
9 Saya aktif membaca buku untuk mencari sumber
jawaban yang benar dalam mengerjakan tugas di kelas.
10 Saya lebih senang melihat pemutaran video pembelajaran
dibandingkan dengan mengobrol dengan teman sebangku
11 Saya lebih senang menonton TV daripada memutar VCD
tentang pelajaran
12 Saya lebih senang bermain di waktu istirahat disbanding
membaca buku di perpustakaan
13 Saya memperhatikan dengan baik VCD pembelajaran
yang di putar di depan kelas
14 Saya tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
15 Saya tidak suka berdiskusi dengan teman- teman dalam
menyelesaikan tugas.
16 Saya selalu ingin cepat selesai dalam mengerjakan tugas
tanpa meneliti terlebih dahulu
17 Jika dalam mengerjakan soal jawaban saya salah, saya
selalu berusaha mencari jawaban yang benar dengan cara
membaca buku atau bertanya
18 Jika ulangan saya memperoleh nilai kurang bagus, saya
akan belajar lebih giat lagi agar di ulangan berikutnya
mendapatkan nilai yang bagus
19 Saya selalu puas dengan berapapun nilai yang saya
peroleh
20 Saya mau meminjamkan buku yang saya punya dengan
teman sebangku
21 Saya akan memberikan motivasi kepada teman yang
takut pada materi pelajaran tertentu
22 Saya enggan membantu teman-teman yang belum berhasil
23 Saya senang jika melihat teman saya tidak bisa
mengerjakan soal
24 Saya berusaha mengerjakan tugas sesuai dengan
kemampuan saya
25 Mengerjakan soal bersama teman lebih menyenangkan
darai pada mengerjakan sendiri
26 Saya lebih senang mengerjakan tugas kelompok
disbanding mengerjakan soal individu
27 Dalam kelompok saya lebih senang menjadi ketua kelompok
28 Saya selalu mempertahankan pendapat saya di kelompok
dengan mengutarakan alas an yang jelas
29 Saya sering tidak percaya diri saat mempertahankan
pendapat saya di hadapan teman yang lainnya
30 Saya mudah menyerah jika mempunyai pendapat tapi tidak
disetujui oleh anggota kelompok yang lain
Lampiran 2-4
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGELOLA KELAS
YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE KERJA KELOMPOK
Sekolah : SD Negeri 4 Bukit Tunggal
Bidang Studi : Pendidikan Agama Kristen
Pokok Bahasan : Konsep Keterbatasan Manusia
Kelas : IV
Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan Ke : Siklus I Pertemuan I
Hari/ Tanggal : September 2014
Pentunjuk :
Berikan tanda ceklist (√) pada kotak yang sesuai menurut anda dan berikan
catatan bila diperlukan.
Penilaian
NO Aspek yang diamati/ Indikator Catatan
1 2 3 4
1 Keterampilan membuka pelajaran √
2 Keterampilan menyajikan materi √
3 Ketepatan penggunaan model √
pembelajaran kerja kelompok
4 Pemanfaatan media pembelajaran √
5 Kemampuan mengelola kelas √
6 Memberikan kesempatan kepada √
siswa
7 Efisiensi penggunaan waktu √
8 Keterampilan menutup pelajaran √
Keterangan :
4 : Sangat Baik 3 : Baik
2 : Cukup 1 : Kurang
……………………….
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGELOLA KELAS
YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE KERJA KELOMPOK
Sekolah : SD Negeri 4 Bukit Tunggal
Bidang Studi : Pendidikan Agama Kristen
Pokok Bahasan : Konsep Keterbatasan Manusia
Kelas : IV
Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan Ke : Siklus I Pertemuan II
Hari/ Tanggal : September 2014
Pentunjuk :
Berikan tanda ceklist (√) pada kotak yang sesuai menurut anda dan berikan
catatan bila diperlukan.
Penilaian
NO Aspek yang diamati/ Indikator Catatan
1 2 3 4
1 Keterampilan membuka pelajaran √
2 Keterampilan menyajikan materi √
3 Ketepatan penggunaan model √
pembelajaran kerja kelompok
4 Pemanfaatan media pembelajaran √
5 Kemampuan mengelola kelas √
6 Memberikan kesempatan kepada √
siswa
7 Efisiensi penggunaan waktu √
8 Keterampilan menutup pelajaran √
Keterangan :
4 : Sangat Baik 3 : Baik
2 : Cukup 1 : Kurang
……………………………….
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGELOLA KELAS
YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE KERJA KELOMPOK
Sekolah : SD Negeri 4 Bukit Tunggal
Bidang Studi : Pendidikan Agama Kristen
Pokok Bahasan : Konsep Keterbatasan Manusia
Kelas : IV
Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan Ke : Siklus II Pertemuan I
Hari/ Tanggal : September 2014
Pentunjuk :
Berikan tanda ceklist (√) pada kotak yang sesuai menurut anda dan berikan
catatan bila diperlukan.
Penilaian
NO Aspek yang diamati/ Indikator Catatan
1 2 3 4
1 Keterampilan membuka pelajaran √
2 Keterampilan menyajikan materi √
3 Ketepatan penggunaan model √
pembelajaran kerja kelompok
4 Pemanfaatan media pembelajaran √
5 Kemampuan mengelola kelas √
6 Memberikan kesempatan kepada √
siswa
7 Efisiensi penggunaan waktu √
8 Keterampilan menutup pelajaran √
Keterangan :
4 : Sangat Baik 3 : Baik
2 : Cukup 1 : Kurang
……………………………….
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGELOLA KELAS
YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE KERJA KELOMPOK
Sekolah : SD Negeri 4 Bukit Tunggal
Bidang Studi : Pendidikan Agama Kristen
Pokok Bahasan : Konsep Keterbatasan Manusia
Kelas : IV
Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan Ke : Siklus II Pertemuan II
Hari/ Tanggal : September 2014
Pentunjuk :
Berikan tanda ceklist (√) pada kotak yang sesuai menurut anda dan berikan
catatan bila diperlukan.
Penilaian
NO Aspek yang diamati/ Indikator Catatan
1 2 3 4
1 Keterampilan membuka pelajaran √
2 Keterampilan menyajikan materi √
3 Ketepatan penggunaan model √
pembelajaran kerja kelompok
4 Pemanfaatan media pembelajaran √
5 Kemampuan mengelola kelas √
6 Memberikan kesempatan kepada √
siswa
7 Efisiensi penggunaan waktu √
8 Keterampilan menutup pelajaran √
Keterangan :
4 : Sangat Baik 3 : Baik
2 : Cukup 1 : Kurang
………………………………….
Lampiran 3
KepadaYth : KepalaSekolah
SD Negeri 4 Bukit Tunggal
Di -
Tempat
Dengan ini bermohon kepada Ibu untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
di Kelas IV pada Materi Konsep Keterbatasan Manusia dari bulan September
sampai Oktober Tahun 2014.
Adapun judul Penelitian saya adalah Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Siswa Dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Kristen Kelas IV SD Negeri 4 Bukit Tunggal Kecamatan
Jekan Raya Kota Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hormat saya
Pemohon
NUSIANAE, S.Pd.
NIP. 19620807 199103 2 005
SURAT PEMBERITAHUAN AKAN MELAKSANAKAN
PENELITIAN
Mengetahui, Peneliti
Kepala Sekolah 4 Bukit Tunggal Guru Mapel PAK
NURAHMAWATIE, S.Pd.,SD.
NIP. 19660509 198909 2 002
PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 BUKIT TUNGGAL
Alamat : Jln. Tenggiri
KECAMATAN JEKAN RAYA PALANGKA RAYA 73111 KAL-TENG
Email : sdnegeriempatbukittunggal@gmail.com
SURAT KETERANGAN
TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN
Nomor :
Menerangkan bahwa :
NURAHMAWATIE, S.Pd.,SD.
NIP. 19660509 198909 2 002
PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 BUKIT TUNGGAL
Alamat : Jln. Tenggiri
KECAMATAN JEKAN RAYA PALANGKA RAYA 73111 KAL-TENG
Email : sdnegeriempatbukittunggal@gmail.com
Demikianlah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
NURAHMAWATIE, S.Pd.,SD.
NIP. 19660509 198909 2 002
DAFTAR HADIR PELAKSANAAN
SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN
Hasil Karya :
Nama : NUSIANAE, S.Pd.
NIP : 19620807 199103 2 005
Pangkat/ Gol : Pembina / IVa
Jabatan : Guru Madya / Guru Mata Pelajaran PAK
Unit Kerja : SD Negeri 4 Bukit Tunggal
Pada hari :
Bertempat : Ruang Guru SD Negeri 4 Bukit Tunggal
DaftarHadirPeserta seminar
No NAMA/ NIP Jabatan Instansi TandaTangan
Palangka Raya, 2014
DisetujuiOleh
Kepala Sekolah Ketua KKGA,