TB MILIER
A. PENDAHULUAN
dengan ukuran kurang lebih sama kelihatan seperti biji ‘milet’ (sejenis
gandum), berdiameter 1-2 mm. TB milier lebih sering terjadi pada bayi dan
anak kecil, terutama usia dibawah 2 tahun, karena imunitas seluler spesifik,
keseluruh tubuh. Akan tetapi, TB milier dapat juga terjadi pada anak besar dan
remaja akibat pengobatan paru primer sebelumnya yang tidak adekuat, atau
dari infeksi kronis, progresif lambat, hingga penyakit fulminan akut, yang
terjadi dalam waktu 2-6 bulan pertama setelah infeksi awal (1).
A. DEFINISI
jaringan (1,2).
angka kasus 10,4 per 100.000 pertahun. Angka kasus telah menurun hingga
setingkat 5-6 persen pertahun, namun sejak tahun 1985 arahnya berbalik, yaitu
penyakit pada orang tua, penduduk kota yang miskin, dari golong kecil dan
rata kasus yang sama tingginya dengan individu dari negara asal mereka
berat dan dan memiliki angka kejadian sekitar 3-7% dari seluruh kasus
bayi).Tuberkulosis milier lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil
terutama usia kurang dari 2 tahun. Hal ini dikarenakan imunitas seluler
milier juga dapat terjadi pada anak besar dan remaja akibat pengobatan
penyakit paru primer sebelumnya yang tidak adekuat atau pada usia
terletak dalam rongga dada atau toraks.Setiap paru memiliki apeks (bagian
atas paru) dan dasar.Pembuluh darah paru dan bronchial, bronkus, saraf
dan pembuluh limfe memasuki tiap paru pada bagian hilus dan membentuk
akar paru.Paru kanan lebih besar dibandingkan paru kiri dan dibagi
menjadi tiga lobus oleh fisura interlobaris. Paru kiri dibagi menjadi dua
lobus (1,2,3).
mempunyai dua sumber suplai darah dari arteria bronkialis dan arteria
pulmonalis. Sirkulasi bronchial menyediakan darah teroksigenasi dari
dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu
eksterna) dan antara darah sistemik dan sel-sel jaringan; (2) distribusi darah
dalam alveolus-alveolus; dan (3) reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2
D. ETIOLOGI
kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 um. Species lain yang
inilah yang membuat kuman lebih tahan asam dan tahan terhadap trauma
banyak yang mudah diisolasi dari sumber lingkungan.Kuman ini dapat hidup
pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan bertahun-tahun
dalam lemari es).Hal ini terjadi karena kuman dalam sifat dormant. Dari sifat
dormant ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis aktif
lagi (6,7).
E. PATOFISIOLOGI
Jika virulensi kuman tinggi dan jumlah kuman banyak atau daya tahan
atau daya tahan tubuh yang baik kompleks primer akan mengalami resolusi
(8,9)
.
(9)
.
generalisata akut dengan jumlah kuman yang besar. Semua tuberkel yang
dihasilkan dari proses ini akan mempunyai ukuran yang lebih kurang sama.
Istilah milier berasal dari gambaran lesi diseminata yang menyerupai butir
padi-padian/jewawut (millet seed).Secara patologi anatomi lesi ini berupa
nodul kuning berukuran 1-3 mm yang tersebar merata (difus) pada paru.
TB milier lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil, terutama usia di
(8,9,10)
.
F. DIAGNOSIS
1.GAMBARAN KLINIS
makan menurun, berat badan menurun, keringat malam hari dan pada keadaan
larut dapat juga dijumpai batuk yang produktif dan kadang disertai darah.
Demam merupakan suatu tanda klasik pada tuberkulosis milier, dimana bentuk
dimana keluhan ini dapat terjadi secara progresif selama beberapa hari atau
beberapa minggu dan bahkan dapat terjadi (walaupun jarang) selama beberapa
bulan. Penelitian lain mendapatkan anoreksia (15,6%), nyeri perut (6%) dan
2. PEMERIKSAAN UMUM
a. Anamnesis
fisis (11).
b. Pemeriksaan Fisis
3.PEMERIKSAAN RADIOLOGI
a. X-Ray
ini juga dapat terjadi ke ginjal, tulang, sendi, selaput otak (menings),
milier.
• Hilus menebal
Darah
kembali normal dan jumlah limfosit masih tinggi.Laju endap darah mulai
Sputum
kurangnya ditemukan tiga batang kuman BTA pada satu sediaan. Dengan
Tes Tuberkulin
H. DIAGNOSA BANDING
- Simple broncopneumonia
pasien broncopneum
16)
- Bronkiektaksis
Gambar 7 : gambaran
radiologi bronkiektasis.
(Dikutip dari kepustakaan
17)
- Bronchitis
Gambar 8 :
gambaran radiologi
Bronchitis
- Emfisema
Gambar 9 :
gambaran radiologi
emfisema
H. PENATALAKSANAAN
A. Aspek Medikamentosa
Obat TB utama (first line, lini utama) saat ini adalah rifampisin
MDR.(20)
1) Isoniazid
2) Rifampisin
jam.(20)
Efek samping rifampisin lebih sering terjadi dari
3) Pirazinamid
meningitis.(20)
5) Streptomisin
TB (20)
jarang terjadi.(20)
Shortcourse)
mikroskopis.
obat (PMO).
penanggulangan TB .
I. KOMPLIKASI
terbagi atas 3 bagian, yakni paru, hematogen dan limfogen. Pada paru
J. PENCEGAHAN
manusia
K. PROGNOSIS
bila tidak diobati 100% dan bila diobati dengan tepat akan berkurang
menjadi 10% hal ini dapat di dapati di Amerika Serikat , di negara lain
24