Anda di halaman 1dari 8

10.

Tanah Bahan Timbunan


Bahan timbunan tanah dapat diambil dari tanah bekas galian yang memenuhi syarat sebagai
bahan timbunan atau tanah dari luar (pembelian / mendatangkan tanah dari luar sampai lokasi
pekerjaan) apabila tanah hasil galian tidak memenuhi untuk timbunan kembali atau tidak disetujui
oleh konsultan supervisi dan direksi lapangan.

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah termasuk biaya ijin
penambangan bahan galian golongan C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan kegiatan
untuk menjamin mutu kepadatan timbunan tanah agar sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik, dan apabila tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan tanah yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

III. PEKERJAAN TANAH


1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan,
pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran.
Pedoman ini mencakup kegiatan penggalian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari sumber bahan yang diperlukan untuk
penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini untuk pekerjaan galian.

Pedoman ini mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan


pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk
penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan
untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi
penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui untuk penyelesaian dari pekerjaan
dalam Kontrak ini untuk pekerjaan timbunan.

2. Acuan Normatif
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
- SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah.
- SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.
- SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.
- SNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian Kadar Air Tanah.
- SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande.
- SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang
mengandung Butir Kasar.
- SNI 03-2636-1992 : Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah
Untuk Bangunan Sederhana.
- SNI 03-2832-1992 : Metode Pengujian untuk Mendapatkan Kepadatan Tanah
Maksimum.
- SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus
Pasir.
- SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah.
- SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah dengan Alat
Hidrometer.
- SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah.
- SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan
Cetakan Benda Uji.

3. Ketentuan, Persyaratan dan Pelaksanaan


3.1. Pengupasan Tanah Lapis Atas (Stripping)
(1) Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan pengupasan tanah lapis atas (stripping) adalah
pengupasan tanah lapis atas yang banyak mengandung bahan organik: rumput,
akar-akaran maupun bahan non-organik: sisa bangunan Pondasi dan lain-lain dan
membuang material hasil kupasan tersebut dari lokasi pekerjaan.
Pengupasan lapisan tanah bagian atas dilaksanakan setebal 20 cm atau sesuai
dengan gambar kerja kecuali bila ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
tentang batas wilayah yang tanah lapisan atasnya akan dikupas dan lokasi
pembuangan material hasil kupasan.

(2) Pengukuran dan Pembayaran


Prestasi kerja untuk pekerjaan ini diukur dalam satuan meter persegi (m 2) yang
dihitung dari elevasi permukaan tanah asli sampai elevasi batas kupasan sesuai
dengan gambar kerja yang telah disepakati dan dibuang dengan jarak 5-10 km dan
diratakan.
Pembayaran pekerjaan pengupasan lapisan tanah bagian atas ini dilakukan
berdasarkan harga satuan yang ditawarkan Penyedia Jasa dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.

3.2. Galian
(1) Umum
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah biasa dan
galian batu termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya
perlakuannya, jalan akses dan bangunan penunjang (separator, relokasi, bangunan
pengaman dan lain-lain) yang diperlukan serta pengangkutan material hasil galian
kelokasi yang disepakati untuk tempat pembuangan akhir atau penimbunan
sementara (stock piling) sebelum dimanfaatkan lebih lanjut.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil uji laboratorium tanah yang akan digali,
Metode kerja pekerjaan galian termasuk peralatan yang digunakan, pengangkutan
ke lokasi pembuangan akhir atau penampungan sementara sebelum pemanfaatan
untuk bahan timbun, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan
pekerjaan galian.

Penyedia Jasa wajib melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan bersama


Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan sesudah pekerjaan penebasan dan
pembersihan semak belukar selesai dikerjakan atau waktu yang lain sesuai dengan
perintah Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan yang hasilnya berupa gambar
hasil pengukuran yang menunjukkan elevasi muka tanah, tampang memanjang dan
melintang harus diserahkan kepada Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
untuk mendapatkan persetujuan.
Gambar-gambar hasil pengukuran pra-konstruksi diatas untuk selanjutnya
dipergunakan sebagai acuan dan dasar perhitungan kuantitas pekerjaan galian.

Penyedia Jasa wajib mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah dibawah
elevasi galian pekerjaan permanen saluran dan bangunan agar tetap dalam keadaan
yang baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkan oleh
kesalahan Penyedia Jasa harus segera diperbaiki dengan biayanya sendiri.
Dalam hal pekerjaan galian melampaui batas yang ditetapkan dalam gambar kerja
(gambar hasil pengukuran pra-konstruksi) Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri
harus menimbun bagian tersebut dengan bahan timbun yang disetujui Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan.

Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi bila pekerjaan galian telah selesai
dikerjakan untuk dilakukan pemeriksaan guna persetujuan sebelum pekerjaan
lanjutan/bangunan pengecoran beton dilaksanakan. Penggunaan stockpiling dan
pembuangan tanah hasil galian harus sesuai dengan spesifikasi teknis ini.

(2) Klasifikasi Galian


Pekerjaan galian diklasifikasikan sebagai pekerjaan galian sebagai berikut :
(a) Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah yang dimaksud adalah galian tanah, sedimen/
endapan, pasir, kerikil, kerakal, atau batu yang dapat digali dengan mudah
tanpa menggunakan alat khusus (ripper) atau peledakan termasuk upaya
penanganannya, pembentukan/perapian lubang galian agar sesuai dengan
lokasi, jalur, elevasi, kelandaian dan dimensi seperti yang telah ditetapkan
dalam gambar atau petunjuk/perintah Direksi, serta pengangkutan material
hasil galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi penampungan sementara
sebelum dipergunakan sebagai tanah bahan timbun.

Semua tipe pekerjaan galian tersebut termasuk penanganannya dilokasi


pembuangan akhir/sementara, penghamparan dan pemadatan, perapihan dan
fasilitas drainasi.
Profil galian dasar dan tebing yang telah selesai digali harus dirapikan dan
dipadatkan dan diperiksa Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum
bangunan diatasnya, konstruksi beton atau pasangan batu dilaksanakan,
demikian pula bila sewaktu-waktu tebing galian longsor akibat kegiatan
peralatan berat atau sebab lain karena kelalaian Penyedia Jasa.

Bila dalam Metode kerja galian diperlukan penimbunan sementara tanah hasil
galian (stock-piling) sebelum tanah tersebut diangkut kelokasi penimbunan
permanen sebagai tanggul atau bangunan permanen lainnya sehingga
berakibat 2 (dua) kali kerja atau double-handling, maka biaya yang dikeluarkan
oleh Penyedia Jasa untuk kegiatan tersebut, dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan galian atau timbunan.

(3) Pemanfaatan, Penampungan Sementara (Stock piling) dan Pembuangan Tanah


Hasil Galian (Use, Stockpilling and Disposal of Excavated Materials)
(a) Pemanfaatan dan Pembuangan Tanah Hasil Galian
Bila Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan berpendapat bahwa tanah
hasil galian memenuhi syarat sebagai bahan timbunan sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi ini, maka tanah hasil galian tersebut harus
dimanfaatkan untuk bangunan permanen seperti tanggul, timbunan jalan,
saluran dan bangunan.

Bila berdasarkan hasil uji laboratorium tanah hasil galian terdiri dari 2 (dua)
jenis tanah yang memenuhi dan tidak memenuhi spesifikasi sebagai tanah
bahan timbun, Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian wajib
berupaya agar kedua jenis tanah tersebut tidak bercampur bila tanah yang
memenuhi spesifikasi akan dipergunakan dalam konstruksi sesuai dengan
perintah.

(b) Tanah hasil galian yang memenuhi syarat pada umumnya sebagai berikut :
• Diameter butiran (partikel) maksimum 100 mm.
• Plasticity Index (PI), lebih besar dari 15%.

Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbun :
• Tanah lapis atas yang mengandung banyak bahan organik.
• Plasticity Index (PI) kurang dari 15%.
• Liquid Limit (LL) lebih dari 50%
• Diameter butiran lebih dari 100 mm
• Batu lunak dan batu keras.

Persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan terhadap pemanfaatan


tanah hasil galian untuk keperluan pekerjaan permanen, tanggul, urugan
kembali dan lainnya akan diberikan berdasarkan hasil uji
laboratorium tanah galian yang dikerjakan dan diserahkan oleh Penyedia
Jasa, tidak hanya persyaratan diatas.

Bila tanah yang sudah disepakati sebagai bahan timbun terlalu basah dengan
kandungan air melampaui kadar air optimum hasil uji laboratorium (Standard
Proctor Test), maka tanah tersebut harus ditampung untuk sementara waktu
dilokasi yang disediakan Penyedia Jasa dan disetujui Direksi yang dilengkapi
dengan fasilitas drainasi, guna mendapat perlakuan khusus: penghamparan,
pengeringan dan lain-lain untuk menurunkan kadar airnya sampai memenuhi
persyaratan sebagai tanah bahan timbunan.
Kelebihan tanah hasil galian harus dibuang ke lokasi pembuangan yang
disediakan Penyedia Jasa dan telah disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan. Penimbunan tanah buangan paling tinggi 2,0 m dan tidak
diperbolehkan mengganggu lingkungan disekitarnya.

Bila dianggap perlu Penyedia Jasa wajib menutup timbunan hasil buangan
dengan tanah yang baik bila menurut Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan timbunan hasil galian tersebut berdampak negatif terhadap
lingkungan disekitarnya, biaya yang dikeluarkan untuk keperluan ini menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

(4) Pengukuran dan Pembayaran untuk Galian


Pembayaran pekerjaan galian dilaksanakan berdasarkan harga satuan pekerjaan ini
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Harga satuan pekerjaan ini sudah termasuk semua biaya untuk pekerja, peralatan,
bahan, pengukuran, angkutan dan pembuangan, perapian dan pencegahan dari
longsoran tebing, perapian, penampungan sementara dan pemanfaatannya sebagai
bahan untuk timbunan tanah dan pekerjaan lainnya kecuali bila ditetapkan secara
terpisah dalam Daftar Kuantitas dan Harga ialah jalan akses sementara, relokasi
saluran dan pengamanannya, pengeringan, pekerjaan partisi dan lain-lain.

3.3. Timbunan Tanah Tanggul


(1) Jenis Timbunan
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : saluran, jalan inspeksi,
tanggul. Pekerjaan timbunan bagian dari bangunan konstruksi yang tanahnya
berasal dari pekerjaan galian atau borrow area dan berdasarkan hasil uji
laboratorium memenuhi syarat dan spesifikasi teknik serta sudah mendapat
persetujuan Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan timbunan dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan Metode kerja pekerjaan timbunan kepada
Konsultan dan Direksi termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan sebelum
dilaksanakan.
Pekerjaan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan jalur, dimensi, elevasi dan
kemiringan timbunan yang ditetapkan dalam gambar kerja yang telah disepakati.

Tingkat kepadatan untuk kelompok pekerjaan timbunan dengan pemadatan biasa


harus tidak boleh kurang dari 85% s/d 95% kepadatan kering maksimum sesuai
dengan kriteria ASTM D-968 dan SNI tergantung dari tipe konstruksi dan jenis bahan
timbun.

(2) Penghamparan, Perlakuan dan Pemadatan


(a) Uji Coba Timbunan
Sebelum pekerjaan timbunan untuk konstruksi yang permanen akan
dilaksanakan, Penyedia Jasa wajib terlebih dahulu mengerjakan uji coba
pelaksanaan pekerjaan timbunan dilapangan menggunakan tanah bahan
timbunan, peralatan, tenaga kerja dan Metode kerja yang sudah mendapat
persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan sebelumnya.
Uji coba timbunan ini dimaksudkan guna memilih Metode kerja untuk
pekerjaan timbunan yang efisien berdasarkan jumlah peralatan yang
dipergunakan, tebal lapisan yang dipadatkan, jumlah lintasan alat pemadat
serta tingkat kepadatan yang dicapai yang harus memenuhi Spesifikasi Teknik
ini.
Metode kerja yang disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
tidak dapat dipakai alasan bagi Penyedia Jasa untuk lepas tanggung jawab
terhadap tingkat kepadatan dan kinerja pekerjaan timbunan.
Apabila karena suatu sebab perlu dilakukan perubahan Metode kerja atau
tanah bahan timbunan dari lokasi borrow pit lainnya, Penyedia Jasa wajib
melakukan uji coba timbunan ulang.
Bila uji coba timbunan tersebut dilaksanakan dilokasi tanggul, saluran, jalan
atau pekerjaan permanen lainnya, maka hasil uji coba tersebut dapat dibayar
sebagai bagian dari pekerjaan timbunan bila menurut pertimbangan Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan telah memenuhi persyaratan. Sebaliknya bila
hasil tes kepadatan uji coba timbunan tidak memenuhi ketentuan dalam
Spesifikasi ini, maka timbunan hasil uji coba tersebut harus dibongkar oleh
Penyedia Jasa dari lokasi pekerjaan.

(b) Pondasi Timbunan


(i) Sebelum timbunan tanah dilaksanakan, permukaan tanah Pondasinya
harus terlebih dulu dikupas sesuai dengan ketentuan Spesifikasi
Teknik ini. Selanjutnya permukaan tanah yang telah dibersihkan dari
humus dan bahan organik lainnya, dicangkul/dibajak sedalam tidak
kurang dari 15 cm merata pada seluruh permukaan, sebelum lapis
pertama (1) tanah bahan timbunan dihamparkan.
Biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan diatas
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan
yang ditawarkannya dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

(ii) Untuk pekerjaan timbunan dengan tanah Pondasi yang lembek dan
muka air tanah yang tinggi, sesudah perlakuan terhadap permukaan
tanah Pondasi selesai dikerjakan seperti yang dijelaskan spesifikasi
teknis ini maka upaya pengeringan dengan pompa air perlu
dilaksanakan paling tidak 2 (dua) jam sebelum pekerjaan timbunan
dikerjakan.
Selama pekerjaan timbunan dikerjakan, tinggi muka air tanah harus
tetap dijaga paling sedikit 30 cm dibawah permukaan timbunan, dan
bila permukaan tanah timbunan tergenang maka permukaan tanah
tersebut harus dikupas setebal paling sedikit 5 cm atau sesuai dengan
perintah Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan dan kemudian
dicangkul/dibajak sedalam 15 cm seperti yang telah diuraikan.

(c) Penghamparan, Pengendalian Kadar Air, dan Pemadatan Tanah


(i) Penyedia Jasa wajib menyerahkan Metode kerja termasuk peralatan
yang dipergunakan kepada Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
untuk mendapatkan persetujuan sebelum timbunan tanah dikerjakan.
Sebelum timbunan lapisan pertama dihampar dipermukaan tanah
Pondasi, perlakuan terhadap permukaan tanah Pondasi seperti
diuraikan harus terlebih dahulu diselesaikan.
Permukaan tanah asli atau timbunan lama harus dibuat bertangga
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau perintah
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan sebelum penghamparan
tanah bahan timbunan dikerjakan.
Untuk lereng timbunan lama yang akan digali dengan bertangga, terlebih
dahulu permukaan lereng tersebut harus dikupas dan dibersihkan dari
bahan organik, setelah selesai baru kemudian dibuat bertangga,
sehingga tanggul yang baru dapat sepenuhnya menyatu dengan
tanggul/timbunan yang lama.
Penghamparan tanah bahan timbunan secara mendatar dengan tebal
tidak boleh lebih dari 30 cm atau harus sesuai dengan hasil uji coba
timbunan tanah yang berbentuk bongkah-bongkah harus dipecah-pecah
sebelum dipadatkan. Tidak diperkenankan memperlebar timbunan
tanah dengan cara mencurahkan tanah lepas dari atas timbunan lama.

(ii) Kadar air tanah bahan timbunan harus dijaga agar disekitar kadar air
optimum dengan toleransi + 3% sampai - 5% dari kadar air optimum hasil
uji laboratorium atau ketentuan lain atas perintah Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan berdasarkan soil-properties tanah
tersebut.
Pemadatan harus dikerjakan hingga tingkat kepadatan timbunan
mencapai 85% s/d 95% kepadatan kering maksimum sesuai dengan
kriteria ASTM D-968 dan SNI tergantung dari tipe konstruksi dan jenis
bahan timbun.
Untuk lereng timbunan yang akan diperkuat dengan lapisan/talud beton,
sebelum talud beton dipasang/dicor, lereng timbunan terlebih dahulu
harus dirapikan dan dipadatkan dengan tamping-rammer atau alat lain
yang disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan sesuai dengan
dimensi yang ditunjukkan dalam gambar kerja.

(3) Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan dilakukan dalam satuan meter
kubik (m3) timbunan padat yang diukur berdasarkan tampang memanjang, tampang
melintang, elevasi, kemiringan, dan jarak sesuai dengan gambar kerja yang telah
disepakati.
Pembayaran dilakukan termasuk biaya untuk menyediakan borrow-area, angkutan,
pembuangan, penampungan sementara, platform alat berat diatas tanah lembek,
penghamparan, pengendalian kadar air dan pemadatan, pembentukan dan perapian
timbunan dan segala biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa untuk kelancaran dan
kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk biaya untuk upah, bahan,
peralatan, perijinan, royalty dan lain-lain.

3.4. Timbunan/Urugan Kembali Dipadatkan


Pekerjaan urugan kembali harus dikerjakan sesuai dengan gambar kerja yang
disepakati atau atas perintah Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan Metode kerja, bahan dan peralatan yang
direncanakan akan digunakan, kepada Konsultan dan Direksi untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pekerjaan urugan/timbunan tanah kembali dilaksanakan.

Tanah bahan timbunan berasal dari tanah hasil pekerjaan galian dilokasi bangunan
atau lokasi lain sesuai persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
Tanah bahan timbunan harus berasal dari tanah hasil pekerjaan galian.
Dikerjakan paling sedikit 14 (empat belas) hari sesudah pekerjaan beton untuk
struktur selesai dilaksanakan. Dikerjakan lapis demi lapis dengan tebal lapisan
berdasarkan hasil uji coba yang tergantung dari material/ tanah bahan timbunan,
peralatan yang dipergunakan dan jumlah lintasannya.

Pada umumnya tebal lapisan urugan kembali yang telah dipadatkan tidak boleh lebih
dari 30 cm. Kadar air tanah bahan timbunan berkisar antara + 3% sampai - 5% dari
kadar air optimum berdasarkan hasil uji laboratorium dengan tingkat kepadatan 85%
s/d 95% kepadatan kering maksimum sesuai dengan kriteria ASTM D-968 dan SNI
tergantung dari tipe konstruksi dan jenis bahan timbun.
Pemadatan dengan menggunakan Baby roller / stamper atau Alat Pemadat yang
disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan dan sesuai hasil trial
embankment.
Pengukuran untuk pekerjaan timbunan dilakukan dalam satuan meter kubik (m3)
yaitu volume yang diukur mulai dari garis batas pekerjaan galian dan
dinding/permukaan paling luar bangunan atau elevasi yang telah ditetapkan yang
tidak melampaui elevasi permukaan tanah asli.

Pembayaran pekerjaan urugan kembali dilakukan berdasarkan harga yang


tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya untuk :
galian, angkutan, re-handling, penghamparan, pengendalian kadar air, pemadatan,
perapian dan biaya lain termasuk, upah, bahan, peralatan serta pekerjaan
penunjang.

3.5. Buangan Tanah dan Diratakan


Penyedia Jasa wajib menyerahkan Metode kerja untuk pengangkutan tanah dari
lokasi galian ke lokasi pembuangan (disposal) yang disediakan oleh Penyedia Jasa,
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dikerjakan kepada PPK untuk
mendapatkan persetujuan.
Metode kerja tersebut dilampiri dengan peta rencana pemindahan tanah secara
mekanis (earth moving work plan) dilengkapi jalur/lintasan jalan untuk transportasi
tanah.
Harga satuan untuk pekerjaan pengangkutan tanah sisa galian dengan jarak
buang 5 – 10 km dan diratakan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
sudah termasuk biaya untuk angkutan. Penilaian pembayaran tersebut sudah
termasuk upah tenaga, peralatan dan over head.

3.6. Toleransi Pekerjaan Tanah


Dimensi, elevasi dan kemiringan pekerjaan tanah setelah selesai dirapikan dapat
diberi toleransi seperti daftar dibawah ini kecuali bila ditetapkan lain oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.
(a) Saluran irigasi dan drainasi termasuk bangunan pelengkapnya:
- permukaan dasar : - 5 cm, + 0 cm
- lebar dasar : - 0 cm, + 5 cm
- lebar puncak : - 0 cm, + 5 cm
- jalur : ± 5 cm
- kemiringan memanjang : ± 0,1%
(b) Jalan
- permukaan jalan : - 0 cm, + 5 cm
- lebar jalan : - 0 cm, + 10 cm
- jalur : ± 5 cm
(c) Galian bangunan
- dasar galian : + 0 cm, - 5 cm

3.7. Uji Laboratorium untuk Bahan dan Pekerjaan Selesai


Uji laboratorium untuk bahan timbunan dan urugan sebelum pelaksanaan
pekerjaan dan untuk pengendalian mutu selama pelaksanaan pekerjaan harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa menggunakan laboratoriumnya di lapangan
atau laboratorium lain yang disetujui Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
dengan disaksikan/diawasi oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan.

Penyedia Jasa wajib melaksanakan uji SPT (Standard Cone Penetration Test)
pada dasar galian untuk memastikan kesesuaian tanah sebagai Pondasi sebelum
dilakukan pengecoran beton.
Hasil uji laboratorium untuk semua bahan bangunan yang akan dipergunakan
untuk pekerjaan harus disampaikan oleh Penyedia Jasa kepada Konsultan dan
Direksi untuk dikaji dan disetujui.

Uji laboratorium yang akan dikerjakan Penyedia Jasa, Metode baku untuk uji
laboratorium yang akan digunakan dan frekuensi uji laboratorium untuk bahan
bangunan selama pelaksanaan sampai selesainya pekerjaan harus secara rinci
sesuai ketentuan dalam SNI atau sesuai perintah Direksi (JIS equivalent) atau
mengikuti tabel sebagai berikut :

Uji laboratorium untuk pekerjaan tanah :

Anda mungkin juga menyukai