Di antara bahan baku memahami konsep Islam Nusantara adalah buku-buku berikut ini.
3. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII-VIII karya Prof. Azyumardi Azra
5. Nasionalisme dan Islam Nusantara. (Bunga rampai). Editor: Abdullah Ubaid dan Muhammad Bakir
6. Islam Nusantara. (Bunga rampai). Editor: Mas Akhmad Sahal dan Mas Munawir Aziz
13. Ulama-Ulama Nusantara yang Berpengaruh di Negeri Hijaz karya Mas Amirul Ulum
14. Al-Jawi al-Makki: Kiprah Ulama Nusantara di Haramain karya Mas Amirul Ulum
18. Membaca Sejarah Nusantara: 25 Kolom Sejarah Gus Dur, karya KH. Abdurrahman Wahid
20. Naskah Klasik Keagamaan Nusantara: Cerminan Budaya Bangsa. jilid 1 dan 2 (Depag)
21. Merajut Kenusantaraan Melalui Naskah. Karya Muhammad Ardiansyah dan Qomarus Soleh.
29. Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia karya Mas Moeflich Hasbullah.
Buku-buku di atas hanya sekian persen dari ratusan, bahkan ribuan buku yang berkaitan dengan konsep
Islam Nusantara. Saya belum mencantumkan:
1. Buku-buku mengenai kerajaan/kesultanan Islam di Nusantara yang meliputi sejarah para raja,
perkembangan politik-sosial-intelektual- militer, maupun biografi dan hagiografi para tokoh di dalamnya.
2. Biografi para ulama dalam kurun 6 abad terakhir. Baik para ulama yang sudah masyhur (Walisongo,
Syekh Yusuf Maqassary, Syekh Arsyad Banjari dll), maupun ulama-ulama yang belum begitu masyhur di
khalayak tapi memiliki kontribusi bagi umat. Termasuk biografi para ulama pengasuh
pesantren/surau/madrasah/meunasah yang punya andil dalam memperkokoh pendidikan Islam. Biografi
ulama-ulama lokal ini biasanya diterbitkan oleh lembaga yang bersangkutan. Dalam 4 tahun terakhir ini,
saya sudah mulai mengumpulkan buku-buku biografi ulama-ulama daerah. Jika disusun, kemudian
ditarik benang merahnya, llau dirapikan kepingan-kepingan keteladanan mereka niscaya akan
membentuk semacam puzzle ulama Nusantara yang memiliki cirikhas masing-masing.
3. Buku-buku karya ulama Nusantara dalam kurun 5 abad terakhir, dari Tarjuman al-Mustafid karya Syekh
Abdurrauf Assnikily, Sabilul Muhtadin karya Syekh Arsyad Al-Banjari, hingga karya ulama kontemporer
Indonesia yang berbahasa Arab, Indonesia maupun berbahasa daerah.
4. Karya-karya yang mengupas secara detail berbagai karya ulama Nusantara tersebut, sekaligus
memberikan ulasan mengenai perjuangan muallifnya. Misalnya Mas Zainul Milal Bizawie yang
mengangkat kembali pamor keulamaan Kiai Mutamakkin, ulama oposan di abad 18, dan karya-karyanya.
Juga, buku mengenai Kiai Ahmad Rifai yang ditulis oleh Pak Ahmad Adabi Darban, "Rifa’iyah: Gerakan
Sosial Keagamaan di Pedesaan Jawa Tengah Tahun 1850-1982”.