Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan :

1. uraikan deskripsi profil dura, pisifera dan tenera disertai dengan gambar.

2. jelaskan bagian vegetative dan generative tanaman kelapa sawit dengan gambar lengkap

Jawaban :

1. Kelapa sawit dibedakan kedalam tiga tipe berdasarkan ketebalan cangkang (shell) Di
antaranya adalah kelapa sawit dura, kelapa sawit pisifera, dan kelapa sawit tenera.,
karakter ini dikendalikan oleh gen mayor tunggal yang bertindak kodominan, karakteristik
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Karakteristik dari tiga tipe buah kelapa sawit

Tipe Karakteristik
Cangkang Cincin serabut Genotype
Dura (D) Tebal Tidak ada 𝑠ℎ+ 𝑠ℎ+
Tenera (T) Tipis Ada 𝑠ℎ+ 𝑠ℎ−
Psifrera (P) Tidak ada Ada 𝑠ℎ− 𝑠ℎ−

1. Jenis kelapa sawit dura


kelapa sawit jenis dura ini memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai tebal pada bagian
cangkangnya sekitar 2-8 mm, sedang pada bagian luar cangkangnya hampir tidak
memiliki serabut. untuk bagian daging buah kelapa sawit jenis dura ini memiliki
kandungan minyak yang sangat rendah dan sering digunakan sebagai induk betina
pada saat melakukan pembibitan kelapa sawit tahap pemulihan. Lebih lengkapnya
ciri-ciri dari tanaman kelapa sawit dura sebagai berikut.
Ciri-ciri kelapa sawit dura
a. Mempunyai tempurung dengan ketebalan 2-8 mm.
b. Daging buah sangat tipis sekita 35-50 %
c. Bentuk biji cukup besar namun kandungan minyak relatif rendah
d. Didalam persilangan sering dipakai untuk indukan betina
2. Jenis kelapa sawit tenera
Tenera Merupakan hasil persilangan dura dengan pisifera. Banyak ditanam
secara komersial diperkebunan dan mempunyai karakteristik gabungan dari kedua
induk dura dan pisifera. Ketebalan cangkang 0,4-4 mm; disekelilingnya ada lingkar
serabut dan perbandingan mesokrap terhadap buahnya cukup tinggi mencapai (60-
96%). Tenera menghasilkan tandan relative lebih banyak dibandingkan dura,
walaupun ukuran tandannya lebih kecil dari dura.rendemen minyak sampai mencapai
22-24% (soehardjo et al. 1996).
3. Jenis kelapa sawit pisifera
Tidak mempunyai cangkang. Cangkang digantikan oleh lingkar serabut disekeliling
inti. Persentase mesokrap terhadap buah sangat besar dan rendemen minyak sangat
tinggi (92-97%). Pisifera disebut juga sebagai pohon betina yang steril karena
sebagian besar tandan aborsi pada awal perkembangannya. Sehingga ia digunakan
sebagai induk jantan dalam produksi benih komersial.

Kelapa sawit psifera ini memiliki cangkang yang tipis dan hampir tidak bercangkang.
Kelemahan dari varietas ini adalah bunga betina jenis sawit pisifera bersifat steril dan sulit
berkembang untuk menjadi buah. Berikut adalah ciri-ciri sawit pisifera:

Ciri-Ciri:

1. Ketebalan tempurung relatif sangat tipis.


2. Daging buah tebal, lebih tebal dari buah dura.
3. Daging biji sangat tipis.
4. minyak sawit yang dihasilkan relative rendah
5. Tidak dapat di perbanyak tanpa di silangkan dengan jenis sawit lainnya.
2. Bagian vegetative dan generative tanaman kelapa sawit dan gambar
a. Bagian vegetative tanaman kelapa sawit
1. Batang (Caulis)
Menurut Wahyuni, M (2007) tanaman kelapa sawit berbatang lurus, tidak
bercabang. Bakal batang disebut plumula (seperti tombak kecil). Pada tanaman
dewasa diameternya mencapai 45-60 cm. Bagian batang bawah biasanya lebih
gemuk, disebut bonggol dengan diameter 60-100 cm. Pertambahan tinggi batang
kelapa sawit dipengaruhi oleh jenis tanaman, tanah, iklim, pupuk, kerapatan tanam
dan lain-lain. Pertumbuhan batang kelapa sawit terbagi menjadi dua fase. Sejak
ditanam sampai berumur 3,5 tahun, pertumbuhan batang difokuskan pada
pembentukan pangkal batang hingga diameternya mencapai 60 cm dan
pertumbuhan meninggi sangat kecil. Setelah 3,5 tahun, batang tumbuh ke atas
dengan kecepatan hingga 60 cm/tahun, tetapi melambat pada umur di atas 15
tahun. Selain dipengaruhi faktor genetik, kecepatan meninggi batang kelapa sawit
juga oleh kompetisi memperoleh cahaya matahari. Kekurangan cahaya matahari
mendorong batang kelapa sawit tumbuh cepat ke atas dan mengurangi potensi
hasil. Jarak tanam yang terlalu rapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi
akibat penurunan hasil (Andoko dan Widodoro, 2013).

Anda mungkin juga menyukai