Anda di halaman 1dari 11

Pengolahan Hasil Perkebunan dan

herbal

Pengolahan kelapa
sawit
Gambar pohon kelapa sawit

Gambar bagian - bagian buah kelapa sawit


TEKNOLOGI AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT

1.7. Varietas Kelapa Sawit


Secara umum, dilihat dari ketebalan daging buah dan ukuran kernel
ataupun ketebalan cangkangnya, dikenal tiga jenis kelapa sawit, yaitu Dura,
Psifera, dan Tenera. Walaupun sebenarnya ada banyak sekali varietas sawit
baik yang telah lama ada maupun yang baru saja dikembangkan melalui
persilangan guna mendapatkan karakteristik unggul. Pada Gambar 2 di
bawah ini disajikan perbedaan visual dari penampang melintang buah sawit
dari ketiga jenis tersebut.

Gambar 2. Perbedaan proporsi bagian buah dari tiga jenis kelapa sawit.

Jenis Dura merupakan kelapa sawit dengan ukuran kernel yang


besar serta tempurung yang tebal (4–8 mm). Dengan demikian bagian
daging buahnya sangatlah tipis (35–65%) sehingga kandungan minyaknya
sedikit. Walaupaun memiliki ukuran kernel yang besar, namun kandungan
minyak inti sawitnya relatif rendah. Dengan karakteristik seperti itu, maka
jenis Dura ini kurang produktif untuk dikembangkan sebagai bahan produksi
minyak, baik CPO maupun PKO.

7
TEKNOLOGI AGROINDUSTRI KELAPA SAWIT

Jenis yang kedua, yaitu Psifera, memiliki sifat berkebalikan dengan


Dura, yaitu memiliki ukuran kernel yang sangat kecil dengan cangkang yang
sangat tipis atau hampir tidak ada. Dengan demikian, maka ukuran daging
buahnya sangatlah tebal. Meskipun memiliki keunggulan daging buah yang
tebal, kelemahan jenis ini adalah tidak dapat berkembang biak secara alami
sehingga perkembangbiakannya harus dibantu dengan metode perkawinan
silang.

Jenis yang ke tiga yaitu Tenera, merupakan hasil perkawinan silang


antara Dura sebagai induk betina dengan Psifera sebagai induk jantan yang
menghasilkan keturunan yang memiliki sifat-sifat unggul perpaduan dari
kedua induknya, yaitu daging buah yang tebal dengan cangkang yang lebih
tipis (1-4 mm). Proporsi daging buah dari jenis ini mencapai antara 60-96%
serta dengan jumlah tandan per pohon yang lebih banyak walupun dengan
ukuran tandan yang relatif lebih kecil. Jenis ini dijadikan sebagai bibit unggul
bersertifikat yang dibudidayakan oleh perusahaan kelapa sawit karena
memiliki produktivitas yang tinggi.

Selain ketiga jenis di atas, ada banyak varietas kelapa sawit lainnya.
Berdasarkan warna dari kulitnya, juga dapat dibedakan menjadi tiga varietas,
yaitu Nigrescens, Virescens, dan Abescens. Nigrescens memiliki warna kulit
ungu kehitaman pada fase mudanya dan berangsur menjadi jingga
kehitaman ketika mencapai fase matang buahnya. Untuk Virescens memiliki
warna kulit hijau dan ketika sudah matang akan berubah menjadi jingga
kemerahan. Sementara Abescens berawal dari warna kulit keputih-putihan
dan menjadi kekuning-kuningan dengan ujung ungu kehitaman pada buah
matangnya.

Sebagai pusat penelitian kelapa sawit di Indonesia, PPKS (Pusat


Penelitian Kelapa Sawit) telah menghasilkan puluhan varietas unggul.

Anda mungkin juga menyukai