Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM PEMBUATAN TABLET PARASETAMOL

KELOMPOK 1 :

Mar’atus Sholikhah : 20150350044


Annisa Zulfa K. : 20150350035
Mia Claudya : 20150350033
Nandy Surya K. : 20150350034
Hasto Nugroho : 20150350043
Inaz Nabilla N. : 20150350031
Intan Permatasri : 20150350038
Resa Dwi Apriani : 20150350042

I. TUJUAN
a. Membuat formula sediaan tablet
b. Melakukan produksi sediaan tablet
c. Melakukan beberapa uji fisik sediaan tablet
II. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Timbangan 9. Hardness tester
2. Gelas ukur 10. Friksiabilitas tester
3. Pipet tetes 11. Friabilitas tester
4. Beaker glass 12. Micrometer
5. Ayakan 13. Alat uji aliran
6. Cetakan alumunium 14. Alat uji kadar air
7. Mesin tablet 15. Alat uji waktu hancur
8. Oven 16. Alat uji disolusi

b. Bahan
1. Parasetamol
2. Lactosa
3. Amylum
4. PVP
5. Talk
6. Mg Stearat
7. Nipagin
8. Nipasol
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

III. CARA KERJA


LEMBAR KERJA

A. Pembuatan fase dalam


i. Siapkan alat yang dibutuhkan
ii. Timbang bahan aktif dan bahan tambahan,
catat banyak nya bahan yang ditimbang Realita :
1. Paracetamol : 125 g
2. Amylum (FD) : 16,25 g 1. PCT : ...................................................
3. PVP : 3,2375 g 2. Amylum : ...................................................
4. Lactosa : 4,6875 g 3. PVP : ...................................................
5. Nipasol : 0,2925 g 4. Lactosa : ...................................................
6. Nipagin : 0,0325 g 5. Nipasol : ...................................................
6. Nipagin : ...................................................
iii. Proses mixing
1. Siapkan wadah mixing
2. Masukkan bahan ke dalam wadah mixing
dimulai dari bahan yang terkecil Realita :
3. Masukkan nipagin 0,0325 gram dan
Seluruh bahan yang telah ditimbang
nipasol 0,2925 gram, kemudian tambahkan
lactosa 4,6875 gram dicampur mulai dari bahan dengan berat
4. Tambahkan amylum kurang lebih terkecil, kemudian diaduk dengan
sebanyak 5 gram, kemudian tutup wadah kecepatan ............... selama
5. wadah diaduk dan digoyang secara berputar ......................
dengan kecepatan yang konstan kurang
lebih 5 menit, kemudian tutup wadah
dibuka (hindari pengetukan pada wadah)
6. kemudian tambahkan sisa amylum
yaitu 11,25 gram dan kurang lebih 12g PCT
kemudian wadah ditutup kembali
wadah diaduk dan digoyangkan secara berputar
dengan kecepatan yang konstan kurang lebih 5 menit,
buka tutup wadah (hindari pengetukkan pada wadah)
7. ditambahkan kurang lebih 40 gram paracetamol
kemudian wadah ditutup kembali
8. diaduk dan digoyangkan kembali selama 5 menit
9. ditambahkan sisa paracetamol kemudian tutup
10. diaduk dan digoyangkan kembali selama 5 menit

iv. Pembuatan larutan pengikat Realita :


1. Timbang 3,2375 gram PVP
2. Masukkan ke dalam beaker glass 50 ml PVP dimasukkan dalam .............. ukuran ............
3. Ditambahkan kurang lebih 32,375 ml etanol kemudian ditambah ......... ml etanol diaduk
4. Diaduk sampai PVP larut sempurna
menggunakan ............... sampai PVP larut
menggunakan batang pengaduk
sempurna.
v. Proses granulasi
1. Serbuk yang telah ditambah melalui proses mixing
ditambahkan larutan pengikat sedikit demi sedikit
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

sambil diaduk perlahan sampai larutan pengikat habis


2. Diukur kelembaban serbuk, jika belum sesuai
ditambahkan aquades hingga kelembaban yang diinginkan
3. Masukkan serbuk dalam mesin granulasi
4. Lakukan granulasi sampai serbuk habis Realita :

vi. Proses pengayakan Granul diayak melalui mesh No.


granul yang sudah terbentuk diayak melalui mesh no 12 ............ kemudian dikeringkan
menggunakan .......... pada suhu
vii. Proses pengeringan ..........
1. Granul ditempatkan dalam wadah yang
permukannya luas
2. Dimasukkan ke dalam oven
3. Atur suhu oven pada temperatur 370C

viii. Proses mixing dengan fase luar


1. Timbang fase dalam, hitung jumlah fase luar
Realita :
yang akan digunakan berdasarkan jumlah fase dalam
a. Amylum : 8,125 gram Hasil penimbangan Amylum =............ Talk
b. Talk : 3,25 gram
=............... Mg Stearat =.............
c. Mg Stearat : 1,625 gram
2. Fase dalam dimasukkan dalam wadah Kemudian fase dalam dimasukkan ke
3. Ditambahkan talk aduk dengan kecepatan konstan wadah diaduk hingga........ ditambah
sampai homogen dengan mg stearat dan amylum
4. Ditambahkan Mg Stearat aduk hingga homogen kemudian pengadukan fase luar dalam
5. Ditambahkan amylum kemudian homogenkan waktu .............
6. Pengadukan fase luar tidak lebih dari 5 menit

ix. Proses pencetakan tablet


1. Dilakukan optimasi berat dengan mencetak satu
tablet. Berat yang diinginkan 719.
2. Setelah didapat berat yang diinginkan optimasi
kekerasan tablet. Kekerasan tablet yang diinginkan Realita :
berkisar 70-120N.
3. Setelah mendapat berat dan kekerasan yang sesuai. Optimasi berat dilakukan dengan
Kemudian mesin disetting otomatis. mencetak satu tablet dengan berat yang
4. Granul dimasukkan ke dalam hopper mesin tablet diinginkan ..... kekerasan tablet yang
single punch. diinginkan berkisar 70-120 N.
5. Dilakukan pencetakan tablet hingga granul dalam
hopper habis.
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

x. Dilakukan evaluasi tablet, meliputi :


1. Organoleptik
2. Keseragaman ukuran
3. Friabilitas
4. Keseragaman bobot
5. Kekerasan tablet
6. Waktu hancur

IV. IDENTITAS OBAT (nama obat)


a. Struktur molekul :

b. Rumus molekul :
C8H9NO2

c. Bobot molekul : 151.163 g/mol


d. Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit.

V. SIFAT FISIKOKIMIA OBAT DAN BAHAN


1. Bahan Paracetamol
a. Titik lebur : 1690C-1720C
b. pH : Antara 5,3 dan 6,5
c. Koefisien partisi :-
d. Stabilitas : - Terhidrolisis pada ph minimal 5-7

- Stabil pada temperatur 450 C

- Dapat terdegradasi oleh quinominim dan terbentuk


warna pink,coklat dan hitam
- Relatif stabil terhadap oksidasi
- Menyerap uap air dalam jumlah tidak signifikan pada
suhu25o C dan kelembaban 90%
- Tablet yang dibuat granulasi basah menggunakan
pastagelatin tidak dipengaruhi oleh kelembaban
tinggidibandingkan menggunakan povidon(codek hal
988

e. Kelarutan :
Larut dalam 70 bagian air,7 bagian etanol,13 bagian aceton,40 bagian glicerol,
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

9 bagian propilen glikol,larut dalam larutan alkalihidroksida

2. Bahan amilum

a. Titik lebur : Tidak ditemukan di FI III, FI IV, FI V, HOPE


b. pH :-
c. Koefisien partisi :-
d. Stabilitas :
Pati kering stabil jika dilindungi dari kelembaban tinggi.pati dianggap sebagai
bahan kimia dan mikrobiologi pada kondisi penyimpanan dibawah normal
.larutan amilum atau atau pastaamylum tidak stabil dan mudah dimetabolisme
oleh microorganisme, karena itu untuk granulasi basah harus selalu
dibuat baru. Pati harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejukdan
kering

e. Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam etanol 96%dan dalam air dingin.patimengembang
seketika dalam air sekitar 5-10 % pada 378C .patimenjadi larut dalam air
panas pada suhu diatas suhu gelatinasi

3. PVP

a. Titik lebur : 150oC


b. pH : 4.0 -7.0
c. Koefisien partisi :-
d. Stabilitas :

Penurunan kelarutan stabil untuk siklus pendek dari preparan Povidon


mulai berwarna gelap sampai batas tertentu pada pemanasan 150C, 2

Sterilisasi uap untuk larutan berair tidak mengubah kandungan


povidon, larutan berair yang peka, rentan terhadap pertumbuhan jamur
dan akibatnya memerlukan penambahan bahan pengawet yang cocok.

e. Kelarutan :
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

Sangat larut dalam asam , kloroform, etanol 95%, keton, methanol dan air,
praktis tidak larut dalam eter hidrokarbon dan minyak mineral.

4. Laktosa
a. Titik lebur : 202,8 °C
b. pH :-
c. Koefisien partisi :-
d. Stabilitas :
Laktosa dapat berubah warna menjadi kecoklatan dalampenyimpanan. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh panas, kondisilembab yang kelembabannya
hingga 80%

e. Kelarutan :
Larut dalam air, sedikit larut dalam ethanol 95% dan eter.
5. Talk
a. Titik lebur :-
b. pH : 7 - 10
c. Koefisien partisi :-
d. Stabilitas :

Talk merupakan bahan yang stabil, dapat di sterilisasi dengan pemanasan


sampai 160C tidak kurang dari 1 jam. Dapat juga di sterilkan dengan gas
etilen oxide atau gama radiasi.

e. Kelarutan : Tidak larut dalam hamper semua pelarut.

6. Mg Stearat

a. Titik lebur : 117-150oC


b. pH :-
c. Koefisien partisi :-
d. Stabilitas :

Mg Stearat stabil dan dapat di simpan dalam wadah tertutup rapat dan kering

e. Kelarutan :
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

Praktis tidak larut dalam etanol , etanol 95% eter dan air, sedikit larut dalam
benzene hangat, etanol hangat 95%

7. Nipagin (Metil Paraben)

a. Titik lebur : 125o-128o C


b. pH :4-8
c. Koefisien partisi :-
d. Stabilitas : stabil pada pemanasan dan dalam bentuk larutan

e. Kelarutan : mudah larut dalam etanol, eter, praktis tidak larut


dalam minyak, larut dalam 400 bagian air

8. Nipasol (Propil Paraben)

a. Titik lebur : 95o – 98o C


b. pH :4-8
c. Koefisien partisi :-
d. Stabilitas : stabil pada tekanan dan suhu nomal

e. Kelarutan : mudah larut dalam aseton, larut dalam etanol,


mudah larut dalam eter, praktis tidak larut dalam air.

VI. SEDIAAN OBAT YANG DIRANCANG


a. Bentuk sediaan : Tablet
b. Alasan pemilihan bentuk sediaan : sediaan lebih stabil, lebih mudah untuk
dikonsumsi, dapat menutupi rasa tidak enak.

VII. FORMULA
a. Formula
No Nama bahan Jumlah bahan Spesifikasi Fungsi

1. Paracetamol 500 mg Zat Aktif

2. Laktosa Qs Pengisi
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

3. Amilum 10% Penghancur


dalam

4 PVP 2% Pengikat

5 Nipagin 0,02% Pengawet

6 Nipasol 0,018% Pengawet

7 Amilum 5% Penghancur
luar

8 Talk 2% Glidan

9 Mg Stearat 1% Lubrikan

Alasan pemilihan bahan (masing-masing bahan dan spesifikasi bahan) :


a. Paracetamol : Zat aktif yang diinginkan
b. Laktosa : memudahkan pengempaan, memperbaiki bentuk sediaan
c. Amilum (fase dalam) : mempercepat hancurnya tablet dalam tubuh agar
mudah di absorbs.
d. PVP : karena untuk mempercepat proses pengeringan di granulasi.
e. Nipagin : pengawet yang biasa digunakan dan bahan yang tersedia
f. Nipasol : pengawet yang biasa digunakan dan bahan yang tersedia
g. Amilum (fase luar) : mempercepat hancurnya tablet dalam tubuh agar
mudah di absorbs.
h. Talk : meningkatkan fluiditas massa yang akan dikempa sehingga massa
tersebut dapat mengisi die dengan jumlah yang seragam.
i. Mg stearate : untuk mengurangi gesekan antar partikel dan permukaan
tablet serta pada dinding die selama pencetakan.

VIII. METODE PEMBUATAN (tuliskan spesifikasi alat yang digunakan dan


metode secara terperinci)
IX. PENJAMINAN MUTU DAN KUALITAS (Evaluasi sediaan akhir)
UJI FISIK GRANUL

1) Uji Kadar Air


a. Langkah Uji
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

1. Timbang sebanyak 5 gram granul basah fase dalam.


2. Ukur kadar air sebelum pengeringan dengan alat Moisture Balance.
3. Lakukan pengeringan granul selama 1 jam di dalam oven pada suhu 40 0 C
4. Ukur kadar air setelah pengeringan dengan Moisture Balance.
5. Kadar air yang baik untuk granul tablet adalah 2 – 5 %
b. Tujuan Uji
Untuk mengetahui penyusutan granul pada saat pengeringan (LOD=Loss on
Drying)

2) Uji Pemampatan
a. Langkah Uji
1. Timbang granul 100 mg
2. Kemudian dibagi menjadi 2 (@50mg) dimasukkan pada tabung pada alat
pemampatan (volumeter/mechanical tapping device)
3. Ukur volume granul pada tabung 1 dan tabung 2 sebelum (Vo) dan sesudah
(Vt) dilakukan uji pemampatan.
4. Rumus Pemampatan :
𝑉𝑜 – 𝑉500 𝑋100%
%T =
𝑉𝑂

Keterangan:
%T = Kadar pemampatan
Vo = Volume sebelum pemampatan
V500 = Volume setelah pemampatan 500 x
%T < 20 atau V<20 granul memiliki aliran yang baik

Ketentuan nilai T% :
5 – 10 % : Sifat alir sangat baik
11 – 20% : Sifat alir baik
21 – 25 % : Sifat alir cukup baik
>25% : Sifat alir buruk

b. Tujuan Uji
Untuk mengetahui kemampatan granul saat pengempaan agar bobot setiap
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

tablet seragam

UJI FISIK SEDIAAN TABLET

1. Uji Keseragaman Bobot


Menurut FI edisi IV
Timbang 20 tablet dan hitung rata ratanya
Syarat keseragaman bobot tablet

Keterangan :
Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata – rata lebih besar
dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak boleh ada tablet satupun yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata – rata lebih dari harga dalam kolom B

2. Uji Kekerasan

Tablet diambil sebanyak 20 tablet, lalu dimasukkan satu per satu ke


dalam alat hardness tester. Data hasil pengujian kekerasan tablet dicatat. Tujuan
dari uji ini adalah menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada proses:
pengemasan, penghantaran (shipping).

3. Uji Friabilitas/ Keregasan (Ilmu Resep, 2006)


Prosedur Uji
A. Langkah Uji
1. Bersihkan 20 tablet dari debu timbang (W1 gram).
2. Masukkan tablet ke dalam alat friability tester untuk diuji.
3. Putar alat tersebut sebanyak 100 kali putaran
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

4. Keluarkan tablet, bersihkan dari debu dan timbang kembali (W2 gram).
5. Rumus Kerapuhan :
W1 - W2/W1X100%
6. Batas kerapuhan yang diperbolehkan maksimum 0,8% (Lachman, dkk, 1994)

B. Tujuan Uji
Untuk mengetahui berapa % bobot yang hilang akibat pengikisan (abrasi) di
permukaan
tablet.

4. Uji Waktu Hancur Tablet (FI V)


Prosedur Uji
A. Langkah Uji
1. Aquadest dimasukkan dalam gelas Erlenmeyer lalu dipanaskan hingga suhu
37˚C±2˚C
sambil diukur dengan termometer.
2. Siapkan 6 tabung reaksi lalu masukkan 1 tablet pada masing – masing tabung
kemudian cakram dimasukkan dalam tabung.
3. Tabung dimasukkan ke dalam Erlenmeyer berisi Aquadest yang telah
dipanaskan lalu
alat dinyalakan.
4. Bila ada 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12
tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diujI harus hancur sempurna.
5. Amati waktu hancur tablet.
B. Tujuan Uji

Untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur tablet.

5. Uji Dissolusi (FI V)


Prosedur Uji
A. Langkah Uji
1. Menggunakan alat tipe 2 (Model dayung)
2. Media dissolusi menggunakan 900 ml Dapar Fosfat pH 5,8 pada temperatur
37˚C±0,5˚C.
Lembar Kerja Mahasiswa Blok 20 Prodi Farmasi

3. Sediaan dibiarkan tenggelam ke dasar wadah sebelum dayung mulai diputar.


4. Wadah dilengkapi dayung berputar dengan kecepatan 50 rpm.
5. Melakukan penetapan parasetamol yang terlarut dengan mengukur serapan
alikuot.
6. Bila perlu encerkan parasetamol dengan 900 ml larutan dapar pH 5,8.
7. Tetapkan serapan larutan baku parasetamol BPFI dalam media yang sama pada
panjang
gelombang ± 243 nm.
8. Toleransi dalam waktu 30 menit harus larut tidak < 80%.
B. Tujuan Uji
Untuk mengetahui kecepatan pelarutan obat dari tablet.
X. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai