Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUM HANDAYANI

VERTIGO
1. Definisi Vertigo adalah sensasi berputar atau berpusing yang
merupakan suatu gejala, penderita merasakan benda-benda
di sekitarnya bergerak-gerak memutar atau bergerak naik-
turun karena gangguan pada sistem keseimbangan
2. Assesmen A. Riwayat Keperawatan
Keperawatan - Riwayat vertigo sebelumnya
- Riwayat cidera kepala
- Riwayat hipertensi
B. Pemeriksaan Fisik
- Tanda-tanda vital
- Kaji nyeri secara komprehensif (PQRST)
- Mual
- Muntah
- Kelemahan
- Ct-scan kepala
C. Psikososial
- Usia
- Jenis kelamin
- Pekerjaan
- Gaya hidup
- Peran dan tanggung jawab selama ini
D. Tanda dan Gejala
- Perasaan berputar
- Mual
- Muntah,
- Rasa kepala berat
- Nafsu makan turun
- Lelah,
- Penglihatan kabur
3. Diagnosa 1. Nyeri akut b.d agen pencidera fisiologis
Keperawatan 2. Nausea b.d peningkatan tekanan intrakranial
3. Resiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan
makanan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

4. Kriteria 1.a Pain Level, Pain Control, Comfort Level


Evaluasi/Nursing Indikator:
Outcome - Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
- Ekspresi wajah tampak relaks
- Skala nyeri < 2 (0-10)
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang

Panduan Asuhan Keperawatan Medical Bedah 73


- Mampu mengontrol nyeri dengan menggunakan
managemen nyeri

2.a Nausea
Indikator:
- Melaporkan mual berkurang
- Tidak muntah
- Klien mampu menghabiskan makanan

3.a Nutritonal Status


Indikator:
- Tidak ada tanda-tanda mal nutrisi
- Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

4.a Activity Tolerance


Indikator:
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa dsertai
peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
- Status kardiopulmonary adekuat
- Mampu berpindah dengan atau tanpa alat

5. Intervensi 1.a Managemen Nyeri:


Keperawatan Aktivitas:
- Ukur tanda-tanda vital
- Kaji nyeri secara komprehensif (PQRST)
- Obeservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri klien.
- Kontrol lingkungan nyeri yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan.
- Ajarkan teknik non farmakologi: relaksasi nafas
dalam dan teknik distraksi
- Kolaborasi pemberian analgetik
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

2.a Nausea Management:


Aktivitas:
- Observasi asupan makanan dan cairan
- Tanyakan pada klien penyebab mual
- Anjurkan klien untuk makan makanan yang kering,
lunak
- Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang
berbau tidak sedap dan menusuk hidung
- Ajarkan teknik relaksasi dan bantu pasien
menggunakan teknik tersebut selama waktu makan
- Pada saat mual mereda anjurkan untuk makan
makanan yang berlebih
- Kolaborasi pemberian obat anti mual

Panduan Asuhan Keperawatan Medical Bedah 74


- Evaluasi keefektifan kontrol mual

3.a Nutrition Management:


Aktivitas :
- Kaji adanya alergi makanan
- Kaji kemampuan pasien untuk makan
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
- Berikan makanan yang terpilih (sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
b. Nutrition Monitoring:
Aktivitas :
- Monitor mual dan muntah
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor turgor kulit
- Monitor kadar albumin, total protein, Hb dan Ht
- Monitor kalori dan intake nutrisi.

4.a Activity Therapy


Aktivitas:
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
- Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
dinginkan
- Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, kruk.
- Bantu klien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktifitas.
- Kolaborasikan dengan tenaga rehabltasi medik dalam
merencanakan program terapi yang tepat.
- Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual

6. Informasi dan 1. Proses penyakit


edukasi 2. Perawatan dirumah
3. Prognosa
7. Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan NOC
serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan
8. Penelaah kritis Sub Komite Mutu Profesi Keperawatan
9. Kepustakaan 1. Bulecheck, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M.,
Wagner, C. M. 2013. Nursing Interventions
Classification (NIC) 6th Edition. USA: Elsevier
Mosby.
2. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia
(DPP PPNI). 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI). Jakarta: DPP PPNI
3. Herdman, T. H., Kamitsuru, S. 2015. NANDA

Panduan Asuhan Keperawatan Medical Bedah 75


International Nursing Diagnoses: Definition &
Classification 2015-2017. Oxford: Wiley Blakwell.
4. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., Swanson, E.
2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th
Edition. SA: Elsevier Mosby.
5. Widagdo, W., Suharyanto, T., Aryani, R. 2008. Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta. TIM

Panduan Asuhan Keperawatan Medical Bedah 76

Anda mungkin juga menyukai