Anda di halaman 1dari 58

RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)

Label Dx Defisit Nutrisi D.0019

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Defisit nutrisi Setelah dilakukan asuhan Manajemen nutrisi


keperawatan selama …..x…... jam Observasi ;
Penyebab :
diharapkan Status nurisi membaik ☐Identifikasi status nutrisi
☐Ketidakmampuan menelan makanan ☐Identifikasi alergi dan intoleransi
Dengan kriteria hasil :
☐Ketidakmampuan mencerna makanan makanan
☐Ketidakmampuan mengabsorbsi ☐Identifikasi makanan disukai
nutrient ☐Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
☐Porsi makan yang dihabiskan nutrient
☐Peningkatan kebutuhan metebolisme
meningkat ☐Identifikasi perlunya penggunaan
☐Faktor ekonomi (mis. Finansial tidak
mencukupi) selang nasogastric
☐Kekuatan otot pengunyah
☐Faktor psikologi (mis.stres, keenganan ☐Monitor asupan makanan
meningkat
untuk makan) ☐Monitor berat badan
☐Kekuatan otot menelan meningkat ☐Monitor hasil pemeriksaan
Dibuktikan dengan : laboratorium
☐Serum albumin meningkat ☐
Gejala dan tanda mayor
☐Verbalisasi keinginan untuk
☐Berat badan menurun minimal 10% Terapeutik :
meningkatkan nutrisi meningkat
dibawah rentang ideal ☐Lakukan oral hygiene sebelum makan,
☐Pengetathuan tetang pilihan jika perlu
Gejala dan tanda minor
makanan yang sehat meningkat ☐Fasilitasi menentukan pedoman diet
☐Cepat kenyang setelah makan ☐Sajikan makanan secara menarik dan
☐Pengetahuan tentang pilihan suhu yang sesuai
☐Kram/nyeri abdomen minuman yang sehat meningkat ☐Berikan makanan tinggi serat untuk
☐Pengetahuan tetang standar mencegah konstipasi
☐Nafsu makan menurun
asupan nutrisi yang tepat ☐Berikan makanan tinggi kalori dan tingg
☐Bising usus hiperaktif meningkat protein
☐Berikan suplemen makanan jika perlu
☐Otot mengunyah lemah ☐Penyiapan dari penyimpanan ☐Hentikan pemberian makanan melalui
makanan yang aman meningkat selang nasogastric jika oral dapat
☐Otot menelan lemah
ditoleransi
☐Penyiapan dari penyimpanan
☐Membran mukosa pucat ☐
minuman yang aman meningkat
☐Sariawan Edukasi:
☐Sikap terhadap
☐Serum albumin turun makanan/minuman sesuai dengan ☐Anjurkan posisi duduk, jika mampu
tujuan kesehatan meningkat ☐Ajarkan diet yang diprogramkan
☐Rambut rontok berlebihan ☐
☐Perasaan cepat kenyang menurun
☐Diare Kolaborasi :

Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme


☐Nyeri abdomen menurun ☐Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan
Kondisi klinis terkait: ☐Sariawan menurun
☐Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
☐Stroke ☐Rambut rontok menurun menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
☐Parkinson ☐Diare menurun ☐
☐Mobius syndrome ☐Berat badan membaik
Edukasi diet
☐Cerebral palsy ☐Indeks masa tubuh (IMT) Observasi:
membaik ☐Identifikasi kemampuan pasien dan
☐Cleft lip keluarga menerima informasi
☐Frekuensi makan membaik ☐Identifikasi tingkat pengetahuan saat
☐Cleft palate
ini
☐Nafsu makan membaik
☐Amyotropic lateral sclerosis ☐Identifikasi kebiasaan pola makan saat
☐Bising usus membaik ini dan masa lalu
☐Kerusakan neuromaskuler ☐Identifikasi persepsi pasien dan
☐Tebal lipatan kulit trisep membaik keluarga tentang diet yang
☐Luka bakar
☐Membran mukosa membaik diprogramkan
☐Kanker ☐Identifikasi keterbatasan finansial
untuk menyediakan makanan
☐Infeksi

☐AIDS
Terapeutik :
☐Penyakit crohn’s ☐Persiapan materi, media, dan alat
peraga
☐Enterokolitis
☐Jadwalkan waktu yang tepat untuk
☐Fibrosis kistik memberikan pendidikan kesehatan
☐Berikan kesempatan pasien dan
keluarga untuk bertanya
☐Sediakan rencana makan tertulis, jika
perlu

Edukasi :
☐Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
☐Informasikan makanan yang
diperbolehkan dan dilarang
☐Informasikan kemungkinan interaksi
obat dan makanan, jika perlu
☐Anjurkan mempertahankan posisi semi
fowler 20-30 menit setelah makan
☐Anjurkan mengganti bahan makanan
sesuai dengan diet yang diprogramkan
☐Anjurkan melakukan olahraga sesuai
toleransi
☐Ajarkan cara membaca label dan
memilih makanan yang sesuai
☐Ajarkan cara merencanakan makanan

Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme


yang sesuai program
☐Rekomendasikan resep makanan yang
sesuai dengan diet, jika perlu

Kolaborasi :
☐Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga,
jika perlu

Dukungan kepatuhan program


pengobatan
Observasi :
☐Identifikasi kepatuhan menjalani
program pengobatan

Terapeutik :
☐Buat komitmen menjalani program
pengobatan dengan baik
☐Buat jadwal pendampingan keluarga
untuk menggantikan menenmani
pasien selama menjalani program
pengobatan, jika perlu
☐Dokumentasikan aktivitas selama
menjalani proses pengobatan
☐Diskusikan hal-hal yang dapat
mendukung atau menghambat
berjalannya program pengobatan
☐Libatkan keluarga untuk mendukung
program pengobatan yang dijalani

Edukasi :
☐Informasikan program pengobatan
yang harus dijalani
☐Informasikan manfaat yang akan
diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan
☐Anjurkan keluarga untuk mendampingi
dan merawata pasien selama
menjalani program pengobatan
☐Anjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke pelayanan
terdekat, jika perlu

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme


Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Diare D.0020

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Diare Setelah dilakukan asuhan Manajemen diare


keperawatan selama …..x…... jam Observasi:
Penyebab :
diharapkan Eliminasi fekal membaik ☐Identifikasi penyebab diare
 Fisiologis ☐Identifikasi riwayat pemberian
Dengan kriteria hasil :
☐Inflamasi gastrointestinal makanan
☐Iritasi gastrointestinal ☐Kontrol pengeluaran feses ☐Identifikasi gejala invaginasi (tangisan
☐Proses infeksi meningkat keras, kepucatan pada bayi)
☐Malabsorpsi ☐Keluhan defekasi lama dan sulit ☐Monitor warna, volume, frekuensi, dan
menurun konsistensi tinja
 Psikologis ☐Mengejan saat defekasi ☐Monitor tanda dan gejala hipovolemia
☐Kecemasan menurun ☐Monitor iritasi dan ulserasi kulit
☐Tingkat stress tinggi ☐Distensi abdomen menurun perineal
☐Terasa masa pada rektal ☐Monitor jumlah pengeluaran diare
 Situasional menurun ☐Monitor keamanan menyiapkan
☐Terpapar kontaminan ☐Urgency menurun makanan
☐Terpapar toksin ☐Nyeri abdomen menurun ☐
☐Penyalahgunaan laksatif ☐Kram abdomen menurun
☐Penyalahgunaan zat Terapeutik:
☐Konsistensi feses membaik
☐Program pengobatan (agen ☐Berikan asupan cairan oral
☐Frekuensi defekasi membaik
tiroid,analgesic,pelunak feses, ☐Pasang jalur intravena
☐Pristaltik usus membaik
ferosulfat, antasida,cimetidine, ☐Berikan cairan intravena
dan antibiotic) ☐Ambil sampel darah untuk pemeriksaan
☐Perubahan air dan makanan darah lengkap dan elektrolit
☐Bakteri pada air ☐Ambil sampel faeses untuk kultur, jika
perlu
Dibuktikan dengan : ☐
Gejala dan tanda mayor
Edukasi:
☐Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 ☐Anjurkan makanan porsi kescil dan
jam sering secara bertahap
☐Anjurkan untuk menghindari makanan
☐Feses lembek atau cair pembentuk gas, pedas, dan
mengandung laktosa
☐Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Gejala dan tanda minor ☐
☐Urgency
☐Nyeri/kram abdomen Kolaborasi:
Obyektif ☐Kolaborasi pemberian obat

Definisi: Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk


☐Frekuensi pristaltik meningkat antimotilitas
☐Bising usus hiperaktif ☐Kolaborasi pemberian antispasmodic
☐Kolaborasi pemberian obat pengeras
faeces (atalpugit, smeklit, kaolin-
pektin)

Kondisi klinis terkait:
Pemantauan cairan
☐Kanker kolon
Observasi:
☐Diverticulitis ☐Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
☐Monitor frekuensi nafas
☐Iritasi usus ☐Monitor tekanan darah
☐Monitor berat badan
☐Crohn’s disease
☐Monitor waktu pengisian kapiler
☐Ulkus peptikum ☐Monitor elastisitas/turgor kulit
☐Monitor jumlah, warna dan berat jenis
☐Gastritis urin
☐Spasme kolon ☐Monitor kadar albumin dan protein
total
☐Colitis ulseratif ☐Monitor hasil pemeriksaan serum
(osmolaritas serum, hematocrit,
☐Hipertiroidisme
natrium, kalium, BUN)
☐Demam typoid ☐Monitor intak dan output cairan
☐Identivikasi tanda-tanda
☐Malaria hipovolemia(frekuensi nadi
☐Sigelosis meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, tekanan nadi
☐Kolera menyempit, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume
☐Disentri
urin menurun, hematocrit meningkat,
☐Hepatitis haus, lemah, konsentrasi urin
meningkat, berat badan menurun
dalam waktui singkat)
☐Identifikasi factor esiko
ketidakseimbangan cairan

Terapeutik:
☐Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
☐Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi:
☐Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
☐Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu

Definisi: Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk


Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk


RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Integritas Kulit dan Jaringan D.0129

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Gangguan integritas kulit dan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan integritas kulit
jaringan selama …..x…... jam diharapkan Integritas Observasi:
kulit dan jaringan meningkat ☐Identifikasi penyebab gangguan
Penyebab:
integritas kulit
Dengan kriteria hasil: ☐
☐Perubahan sirkulasi,
perubahan status nutrisi
Terapeutik:
(kelebihan atau kekurangan)
☐Kerusaka ☐Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah abring
☐Kekurangan atau kelebihan jaringan menurun ☐Lakukan pemijatan pada area
volume cairan penonjolan tulang, jika perlu
☐Kerusakan ☐Bersihkan perineal dengan air hangat,
☐Penurunan mobilitas lapisan kulit menurun terutama selama periode diare
☐Bahan kimia iritatif ☐Nyeri menurun ☐Gunakan produk berbahan petroleum
atau minyak pada kulit yang kering
☐Suhu lingkungan yang ekstrim ☐Perdarahan menurun ☐Gunakan produk berbahan
☐Hematoma menurun ringan/alami dan hipoalergik pada
☐Factor mekanis (penekanan
kulit sensitive
pada tonjolan tulang, ☐Kemerahan menurun ☐Hindari bahan berbahan dasar alcohol
gesekan) atau factor elektris
☐Pigmentasi abnormal menuru pada kulit kering
(elektrodiatermi, energy

listrik bertegangan tinggi)
☐Ja
☐Efek samping terapi radiasi ingan parut menurun Edukasi:
☐Anjurkan menggunakan pelembab
☐Kelembaban ☐Nekrosis menurun
☐Anjurkan minum air yang cukup
☐Abrasi kornea menurun ☐Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
☐Proses penuaan
☐Anjurkan meningkatkan asupan buah
☐Elastis
☐Neuropati perifer dan sayur
tas meningkat ☐Anjurkan menghindari suhu ekstrim
☐Perubahan pigmentasi ☐Anjurkan menggunakan tabir surya SPF
☐Hidrasi mening
☐Perubahan hormonal at minimal 30 saat berada diluar rumah
☐Anjurkan mandi dan menggunakan
☐Kurang terpapar informasi ☐Perfusi jaringan meningkat sabun secukupnya
tentang upaya ☐Suhu kulit mmbaik ☐
mempertahankan melindungi
jaroingan ☐Sensasi membaik Perawatan luka
Observasi:
☐Tekstur membaik
☐Monitor karakteristk luka ( drainase,
☐Pertumbuhan rambut membaik warna, ukuran, bau)

Definisi: Kerusakan kulit (dermis dan/atauepidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot,
tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligamen)
Gejala dan tanda mayor: ☐Monitor tanda-tanda infeksi

☐Kerusakan jaringan dan/lapisan Terapeutik:
kulit ☐Lepaskan balutan dan plester secara
bertahap
☐Cukur rambut disekitar daerah luka,
Gejala dan tanda minor: jika perlu
☐Bersihkan dengan NaCl atau pembersih
☐Nyeri
nontoksik, sesuai kebutuhan
☐Perdarahan ☐Bersihkan jaringan nekrotik
☐Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi,
☐Kemerahan jika perlu
☐Pasang balutan sesuai dengan jenis
☐Hematom
luka
☐Pertahankan tehnik steril saat
melakukan perawatan luka
☐Kondisi klinis terkait: ☐Ganti balutan sesuai jumlah eksudat
☐Imobilisasi dan drainase
☐Jadwalkan perubahan posisi setiap 2
☐Gagal jantung kongestif jam atau sesuai kondisi pasien
☐Berikan diet dengan kalori 30-35
☐Gagal ginjal
kkal/kg/BB/hari dan protein 1,25-
☐Diabetes mellitus 1,5g/kgBB/hari
☐Berikan suplemen vitamin dan mineral
☐Imunodefisiensi (mis.AIDS) ☐Berikan terapi TENS ( stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu

Edukasi:
☐Jelaskan tanda dan gejala infeksi
☐Anjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan tinggi protein
☐Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri

Kolaborasi:
☐Kolaborasi prosedur debridement
☐Kolaborasi pemberian antibiotic, jika
perlu

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Kerusakan kulit (dermis dan/atauepidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot,
tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligamen)
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Mobilitas Fisik D.0054

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan asuhan Dukungan ambulasi


keperawatan selama …..x…... jam Observasi:
(penyebab)
diharapkan Mobilitas fisik ☐Identifikasi adanya nyeri atau keluhan
☐Kerusakan integritas struktur tulang meningkat, dengan kriteria hasil fisik lainnya
sebagai berikut: ☐Identifikasi toleransi fisik melakukan
☐Perubahan metabolism mabulasi
☐Pergerakan ekstremitas
☐Monitor frekuensi jantung dan tekanan
☐Ketidakbugaran fisik meningkat
darah sebelum memulai ambulasi
☐Penurunan kendali otot ☐Kekuatan otot meningkat ☐Monitor konsisi umum selama
☐Rentang gerak (ROM) meningkat melakukan ambulasi
☐Penurunan massa otot ☐
☐Nyeri menurun
☐Penurunan kekuatan otot ☐Kecemasan menurun
Terapeutik:
☐Keterlambatan perkembangan ☐Kaku sendi menurun
☐Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat
☐Kekakuan sendi ☐Kaku sendi menurun gerakan
bantu
☐Kontraktur tidak terkoordinasi menurun
☐Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik jika
☐Malnutrisi ☐Gerakan terbat orang menurun
perlu
☐Gangguan muskoloskeletal ☐Kelemahan fisik menurun
☐Libatkan keluarga untuk membantu
☐Gangguan neuromuskular
pasien dalam meningkatkan ambulasi
☐Indeks massa tubuh diatas persentil ke- ☐
75 sesuai usia
Edukasi:
☐Efek agen farmakologi ☐Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
☐Program pembatasan gerak ☐Anjurkan melakukan ambulasi dini
☐Nyeri ☐Ajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan ( berjalan dari tempat tidur
☐Kurang terpapar informasi tentang
ke kursi roda, berjalan dari tempat
aktfitas fisik
tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai
☐Kecemasan toleransi)
☐Gangguan kognitif ☐

☐Keengganan melakukan pergerakan Dukungan mobilisasi


Observasi:
☐Gangguan sensoripersepsi
☐Identifikasi nyeri dan keluhan fisik
lainnya
Gejala mayor: ☐Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
☐Mengeluh sulit menggerakan ☐Monitor frekuensi jantung dan tekanan
ekstremitas

Definisi: Keterbatasandalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
☐Kekuatan otot menurun darah sebelum memulai mobilisasi
☐Monitor kondisi selama melakukan
☐Rentang gerak (ROM) menurun
mobilisasi

Gejala minor:

☐Nyeri saat bergerak Terapeutik:


☐Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
☐Enggan melakukan pergerakan
alat bantu
☐Merasa cemas saat bergerak ☐Fasilitasi melakukan pergerakan jika
perlu
☐Sendi kaku
☐Libatkan keluarga untuk membantu
☐Gerakan tidak terkoordinasi pasien dalam meningkatkan
pergerakan
☐Gerakan terbatas ☐
☐Fisik lemah
Edukasi:
☐Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
☐Anjurkan melakukan mobalisasi dini
Kondisi klinis terkait: ☐Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan
☐Stroke

☐Cedera medulla spinalis

☐Trauma

☐Fraktur

☐Osteoarthritis

☐Ostemalasia

☐Keganasan

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Keterbatasandalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Hipervolemia D.0022

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Hypervolemia Setelah dilakukan asuhan Manajemen hypervolemia


keperawatan selama …..x…... jam
Penyebab: Observasi:
diharapkan Keseimbangan cairan
☐Periksa tanda dan gejala hypervolemia
☐Gangguan mekanisme regulasi membaik, dengan kriteria :
(ortopnea, dyspnea, edema, JVC/CVP
☐Kelebihan asupan cairan ☐Asupan cairan meningkat meningkat, suara nafas tambahan)
☐Identifikasi penyebab hypervolemia
☐Kelebihan asupan natrium ☐Haluaran urin meningkat
☐Monitor status haemodinamik
☐Kelembaban membrane mukosa (frekuensi jantung, tekanan darah,
☐Gangguan aliran balik vena
meningkat MAP, CVP, PAP, POMP, CO, CI), jika
☐Efek agen farmakologis (mis. tersedia
Kortikosteroid, chlorpropamide, ☐Asupan makanan meningkat ☐Monitor intensitas dan output cairan
tobutamide, vincristine, ☐Monitor tanda
☐Edema mnurun
tryptilinescarbamazepine) haemokonsentrasi( kadar natrium,
☐Dehidrasi menurun hemtokrit, berat jenis urin)
☐Monitor peningkatan tekanan onkotik
☐Asites menurun plasma ( kadar protein, dan albumin
Gejala mayor:
☐Konfusi menurun meningkat)
☐Ortopnea ☐Monitor kecepatan infus secara ketat
☐Tekanan darah membaik ☐Monitor efek samping diuretic
☐Dyspnea
(hipotensi ortostatik, hipovolemia,
☐Denyut nadi radial membaik
☐Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) hiponatremia)
☐Tekanan arteri rata-rata membaik ☐
☐Edema anasarka dan/edema perifer
☐Membran mukosa membaik Terapeutik:
☐Berat badan meningkat dalam waktu
☐Timbang berat badab tiap hari pada
singkat ☐Mata cekung membaik
waktu yang sama
☐Jugular venous pressure (JVP) dan/atau ☐Turgor kulit membaik ☐Batasi asupan cairan dan garam
cental venous pressure (CVP) ☐Tinggikan kepala tempat tidur 30-40
☐Berat badan membaik derajat
meningkat

☐Refleks hepatojugular positif
Edukasi:
☐Anjurkan untu melapor jika haluaran
Gejala minor urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
☐Anjurkan melapor jika BB bertambah >
☐Distensi vena jugularis 1 kg dalam sehari
☐Terdengar suara napas tambahan ☐Ajarkan cara mengukur dan mencatat

Definisi: Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselular


☐Hepatomegaly asupan dan haluaran cairan
☐Ajarkan cara membatasi cairan
☐Kadar Hb/Ht turun ☐
Kolaborasi:
☐Oliguria
☐Kolaborasi pemberian diuretic
☐Intake lebih banyak dari output ☐Kolaborasi penggantian kehilangan
(balance cairan positif) kalium akibat diuretic
☐Kolaborasi pemberian continuous renal
☐Kongesti paru
replacement therapy (CRRT), jika
perlu

Pemantauan cairan
Kondisi klinis terkait:
Observasi:
☐Penyakit ginjal: gagal ginjal akut/kronis, ☐Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
☐sindrom nefrotik ☐Monitor frekuensi nafas
☐Monitor tekanan darah
☐Hipoalbuminemia ☐Monitor berat badan
☐Monitor waktu pengisian kapiler
☐Gagal jantung kongestif
☐Monitor elastisitas/turgor kulit
☐Kelainan hormone ☐Monitor jumlah, warna dan berat jenis
urin
☐Penyakit hati (mis. Sirosis, asites, ☐Monitor kadar albumin dan protein
kanker hati) total
☐Penyakit vena perifer (mis. Varises ☐Monitor hasil pemeriksaan serum
vena, thrombus vena, plebilitis) (osmolaritas serum, hematocrit,
natrium, kalium, BUN)
☐imobilitas ☐Monitor intak dan output cairan
☐Identivikasi tanda-tanda
hipovolemia(frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume
urin menurun, hematocrit meningkat,
haus, lemah, konsentrasi urin
meningkat, berat badan menurun
dalam waktui singkat)
☐Identifikasi factor resiko
ketidakseimbangan cairan

Terapeutik:
☐Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
☐Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi:

Definisi: Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselular


☐Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
☐Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselular


RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Hipovolemia D.0023

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Hipovolemia Setelah dilakukan asuhan Manjemen hypovolemia


keperawatan selama …..x…... jam Observasi:
Penyebab:
diharapkan Status cairan membaik ☐Periksa tanda dan gejala hipovolemia
☐Kehilangan cairan aktif dengan kriteria hasil: ☐Monitor intake dan outpu cairan

☐Kegagalan mekanisme regulasi ☐Kekuatan nadi meningkat

☐Turgor kulit Terapeutik:


☐Peningkatan permeabilitas kapiler
eningkat ☐Hitung kebutuhan cairan
☐Kekurangan intake cairan ☐Berikan posisi modified trendelenburg
☐Output urin meningkta ☐Berikan asupan cairan oral
☐Evaporasi ☐
☐Pengisian vena

☐Ortopnea menurun Edukasi:


Gejala mayor: ☐Anjurkan memperbanyak asupan cairan
☐Dyspn oral
☐Frekuensi nadi meningkat a menurun ☐Anjurkan menghindari perubahan
☐Paroxysmal/nocturnal dyspnea posisi mendadak
☐Nadi teraba lemah

☐Tekanan darah menurun (PND) menurun
Kolaborasi:
☐Tekanan nadi menyempit ☐Edema anarsaka menurun
☐Kolaborasi pemberian caira IV isotonis
☐Edema perifer menurun (Nacl, RL)
☐Turgor kulit menurun
☐Kolaborasi pemberian cairan hipotonis
☐Berat badan menurun
☐Membrane mukosa kering (glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
☐Distensi vena jugularis ☐Kolaborasi pemberian cairan Koloid
☐Volume urin menurun (albumin, plasmanate)
☐Sua ☐Kolaborasi pemberian produk darah
☐Ht meningkat a napas tambahan menurun ☐
☐Kongesti paru menurun
Manajemen syok hypovolemic
Gejala minor: ☐Perasaan lemah menurun Observasi:
☐Merasa lemah ☐Monitor status kardiopulmonal
☐Keluhan haus menurun
(frekuensi dan kekuatan nadi,
☐Mengeluh haus ☐Kon frekuensi nafas, TD, MAP)
entrasi urin menurun ☐Monitor status cairan (masukan dan
☐Pengisian vena menurun
haluaran, turgor kulit, CRT
☐Frekuensi nadi membaik
☐Status mental berubah periksa tingkat kesadaran dan respon
☐Tekanan darah membaik pupil
☐Periksa seluruh permukaan tubuh

Definisi: Penurunan volume cairan intravascular, interstial, dan/atau intraseluler


☐Suhu tubuh meningkat ☐Membrane mukosa membaik terhadap adanya DOTS (deformity,
open wound, tenderness, swelling)
☐Konsentrasi urin meningkat ☐Jugular Venous Pressure (JVP membaik ☐

☐Berat badan turun tiba-tiba ☐Kadar Hb membaik


Terapeutik:
☐Kadar Ht membaik ☐Pertahankan jalan nafas buatan
☐Cental venous pressure membaik ☐Berikan oksigen untuk
Kondisi klinis terkait:
mempertahankan saturasi oksigen
☐Penyakit Addison ☐Reflu >94%
s hepatojugular membaik ☐Persiapan intubasi ventilasi mekanis,
☐Trauma/perdarahan jika perlu
☐Berat badan membak
☐Lakukan penenkanan langsung pada
☐Luka bakar
☐Hepatomegali membaik daerah perdarahan eksterna
☐AIDS ☐Berikan posisi syok (modified
☐Oliguria membaik
trendelenburg)
☐Penyakit crohn’s ☐Intake cairan membaik ☐Pasang jalur IV berukuran besar
☐Muntah ☐Pasang urine kateter untuk menilai
☐Status mental membaik
produksi urine
☐Diare ☐Suhu tubuh membaik ☐Pasang selang nasogastric untuk
dekompresi lambung
☐Colitis ulseratif
☐Ambil sampel darah untuk pemeriksaan
☐Hipoalbuminemia darah lengkap dan elektrolit

Kolaborasi:
☐Kolaborasi pemberian cairan kristaloid
1-2L, pada dewasa
☐Kolaborasi pemberian cairan infus
kristaloid 20mL/kgBB pada anak
☐Kolaborasi pemberian tranfusi darah,
jika perlu

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Penurunan volume cairan intravascular, interstial, dan/atau intraseluler


RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Nausea D.0076

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Nausea Setelah dilakukan asuhan Manjemen mual


keperawatan selama …..x…... jam Observasi:
Penyebab:
diharapkan Tingkat nausea ☐Identifikasi pengalaman mual
☐Gangguan biokimiawi (mis. Uremia, menurun dengan kriteria hasil ☐Identifikasi isyarat non verbal
ketoasidosis diabetic) ketidaknyamanan
☐Nafsu makan meningkat
☐Identifikasi dampak mual terhadap
☐Gangguan pada esophagus ☐Keluhan kualitas hidup
mual menurun ☐Identifikasi factor penyebab mual
☐Distensi lambung
☐Identifikasi antiemetic untuk mencegah
☐Iritasi lambung ☐Perasaan ingin muntah menurun mual ( kecuali mual pada kehamilan)
☐Perasaan asam di mulut menurun ☐Monitor mual
☐Gangguan pancreas ☐Monitor asupan kalori dan nutrisi
☐Sensasi panas menurun ☐
☐Peregangan kapsul limpa
☐Sensasi dingin menurun
☐Tumor terlokalisasi (mis. Neuroma Terapetik:
akustik, tumor otak primer atau ☐Frekuensi menelan menurun ☐Kendalikan factor lingkungan penyebab
sekunder, metastasis tulang didasar mual
☐Dia
tengkorak) ☐Kurangi atau hilangkan factor penyebab
oresisi menurun
mual
☐Peningkatan tekanan intraabdominal ☐Berikan makanan dalam jumlah kecil
☐Jumlah saliva menurun
(mis. Keganasan intraabdomen) dan menarik
☐Pucat memb
☐Peningkatan tekanan intracranial ☐Berikan makanan dingin, cairan bening,
ik
tidak berbau dan tidak berwarna, jika
☐Peningkatan tekanan intraorbital ☐Takikardi membaik perlu
(mis.glaukoma) ☐
☐Dilatasi pupil membaik
☐Mabuk perjalanan Edukasi:
☐Kehamilan ☐Anjurkan istirah dan tisur yang cukup
☐Anjurkan sering mebersihkan mulut
☐Aroma tidak sedap kecuali jika merangsang mual
☐Anjurkan makanan tinggi karbohidrat
☐Rasa makanan/minuman yang tidak
dan rendah lemak
enak
☐Anjurkan penggunaan tehnik non
☐Stimulus penglihatan tidak farmakologis untuk mengatasi mual
menyenangkan (biofeedback, hypnosis, relaksasi,
terapi music, akupresur)
☐Faktor psikologis (mis. Kecemasan, ☐
ketakutan, stress)

Definisi: Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan
muntah
☐Efek agen farmakologis Kolaborasi:
☐Kolaborasi pemberian anti emetic, jika
perlu
Gejala mayor ☐

☐Mengeluh mual Manajemen muntah


Observasi:
☐Merasa ingin muntah
☐Identifikasi karakteristik muntah
☐Tidak berminat makan ☐Periksa volume muntah
☐Identifikasi riwayat diet
☐Identifikasi factor penyebab muntah
☐Identifikasi kerusakan oesofagus dan
Gejala minor:
faring posterior jika muntah terlalu
☐Merasa asam di mulut lama
☐Monitor efek manajemen muntah
☐Sensasi panas/dingin secara menyeluruh
☐Sering menelan ☐

☐Saliva mingkat Terapeutik:


☐Kontrol factor lingkunag penyebab
☐Pucat muntah
☐Diaphoresis ☐Kurangi atau hilangkan faktir penyebab
muntah
☐Takikardia ☐Atur posisi untuk mencega aspirasi
☐Pertahankan kepatenan jalan nafas
☐Pupil dilatasi
☐Bersihkan mulut dan hidung
☐Berikan dukungan fisik saat muntah
☐Berikan kenyaman selama muntah
Kondisi klinis terkait: ☐Beriakan cairan yang tidak
☐Meningitis mengandung karbonasi minimal 30
menit setelah muntah
☐Labirinitis ☐

☐Uremia Edukasi:
☐Ketoasidosis diabetic ☐Anjurkan membawa kantong plastic
untuk menampung muntah
☐Ulkus peptikum ☐Anjurkan memperbanyak istirahat
☐Anjurkan penggunaan tehnik
☐Penyakit esophagus
nonfarmakologis untuk mengelola
☐Tumor intraabdomen muntah

☐Penyakit Meniere
Kolaborasi:
☐Neuroma akustik
☐Kolaborasi emberian antiemetic, jika
☐Tumor otak perlu

☐Kanker

☐Glaucoma

Definisi: Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan
muntah
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan
muntah
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Nyeri Akut D.0077

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri


keperawatan selama …..x…... jam
Penyebab: Observasi:
diharapkan Tingkat nyeri menurun
☐Agen pencedera fisiologis (mis. dengan kriteria hasil: ☐Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Inflamasi, iskemia, neoplasma) frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
☐Kemampuan menuntaskan
☐Agen pencedera kimiawi (mis. ☐Identifikasi skala nyeri
☐Aktifitas meningkat
Terbakar, bahan kimia iritan) ☐Identifikasi respon nyeri non verbal
☐Keluhan nyeri menurun
☐Agen pencedera fisik (mis. Abses, ☐Identifikasi factor yang memperberat
amputasi, terbakar, terpotong, ☐Meringis menurun dan memperingan nyeri
mengangkat berat, prosedur operasi, ☐Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
☐Sikap protektif menurun
trauma, latihan fisik berlebihan) tentang nyeri
☐Gelisah menurun ☐Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
☐Kesulitan tidur menurun
Gejala Mayor: ☐Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
☐Menarik diri menurun kualitas hidup
☐Mengeluh nyeri ☐Monitor keberhasilan terapi
☐Berfokus pada diri snediir
komplementer yang sudah diberikan
☐Tampak meringis enurun

☐Bersikap protektif (mis. Waspada, ☐Diaporesi menu
posisi menghindari nyeri,) un Terapeutik:
☐Gelisah ☐Perasaan depresi (tertekan)
☐Berikan tehnik nonfarmakologis untuk
☐Frekuensi nadi meningkat menurun mengurangi rasa nyeri
☐Kontrol lingkungan yang memperberat
☐Sulit tidur ☐Perasaan takut mengalami rasa nyeri
☐Cedera berulang menurun ☐Fasilitasi istirahat dan tidur
Gejala minor: ☐Anoreksia menurun ☐Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
☐Perineum terasa tertekan menurun dalam pemilihan strategi meredakan
☐Tekanan darah meningkat
nyeri
☐Pola napas berubah ☐Uterus teraba membulat menurun

☐Ketegangan otot menurun
☐Nafsu makan berubah
☐Pup Edukasi:
☐Proses berpikir terganggu
l dilatasi menurun ☐Jelaskan penyebab, periode, dan

Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan
☐Menarik diri ☐Mu pemicu nyeri
l menurun
☐Berfokus pada diri sendiri ☐Jelaskan strategi mengurangi nyeri
☐Muntah menu
☐Diaphoresis un ☐Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
☐Frekuensi nadi membaik ☐Anjurkan menggunakan anlgetik secara
Kondisi klinis terkait: tepat
☐Pola napas membaik
☐Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk
☐Kondisi pembedahan ☐Tekanan darah membaik mengurangi rasa nyeri
☐Cedera traumatis ☐Proses berpikir membaik ☐
Kolaborasi:
☐Infeksi ☐Focus membaik
☐Kolaborasi pemberian analgetik, jika
☐Sindrom coroner akut ☐Fungsi berkemih membaik
perlu
☐Glaucoma ☐Perilaku memabaik ☐

☐Nafsu makan membaik Pemberian analgesic


☐Pola tidur membaik Observasi:
☐Identifikasi karakteristik nyeri
☐Identifikasi riwayat alergi obat
☐Identifikasi kesesuain jenis analgesic

☐Monitor tanda-tanda vital sebelim dan


sesudah pemberian analgesic

☐Monitor efektifitas analgesic


Terapeutik:

☐Diskusikan jenis analgesic yang disukai


untuk mencapai analgesia optimal,
jika perlu
☐Pertimbangkan penggunaan infus
kontinu, atau bolus opioid untuk
mepertahankan kadar dalam serum
☐Tetapkan target efektifitas analgesic
untuk mengoptimalkan respon pasien
☐Dokumentasikan respon terhadap efek
analgesic dan efek yang tidak
diinginkan

Edukasi:

☐Jelaskan efek terapi dan efek samping


obat

Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan

Kolaborasi:

☐Kolaborasi pemberian dosis dan jenis


anagesik, jika perlu

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Pola Napas Tidak Efektif D.0005

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan asuhan Manajemen jalan nafas
keperawatan selama …..x…... jam Observasi :
Penyebab:
diharapkan Pola napas membaik ☐Monitor pola nafas (frekuensi,
☐Depresi pusat pernapasan dengan kriteria hasil: kedalaman, usaha nafas)
☐Monitor bunyi nafas tambahan
☐Hambatan upaya napas (mis. Nyeri ☐Ventilasi semenit meningkat
☐Monitor sputum (jumlah, warna,
saat bernapas, kelemahan otot ☐Kapasitas tidal meningkat aroma)
pernapasan) ☐
☐Diameter thoraks anterior
☐Deformitas dinding dada
Terapeutik :
posterior meningkat
☐Deformitas tulang dada ☐Pertahankan kepatenan jalan nafas
☐Tekanan ekspirasi meningkat dengan head tilt chin lift (jaw-thrust
☐Gangguan neuromuskuler jika curiga trauma servikal)
☐Tekanan inspirasi meningkat
☐Posisikan semi-fowler atau fowler
☐Gangguan neurologis
☐Dyspnea menurun ☐Berikan minum hangat
☐Imaturitas neurologis ☐Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
☐Penggunaan otot bantu napas
☐Lakukan penghisapan lender kurang
☐Obesitas dari 15 detik
menurun
☐Posisi tubuh yang menghambat ☐Lakukan hiperoksigenasi sebelum
☐Pemanjangan fase ekspirasi penghisapan endotrakeal
ekspansi paru
menurun ☐Keluarkan sumbatan benda padat
☐Penurunan energy dengan forcep mcgill
☐Ortopnea menurun ☐Berikan oksigen, jika perlu
☐Sindrom hipoventilasi

☐Pernapasan pursed-tip menurun
☐Kerusakan inervasi diafraghma
(kerusakan saraf C5 keatas) ☐Pernapasan cuping hidung Edukasi :
☐Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari,
☐Cedera pada medulla spinalis menurun jika tidak ada kontraindikasi
☐Frekuensi napas membaik ☐Ajarkan tehnik batuk efektif
☐Efek agen farmakologis

☐Kecemasan ☐Kedalam napas membaik
Kolaborasi :
☐Ekskursi napas membaik
☐Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Gejala mayor:

☐Dyspnea
Pemantauan respirasi
☐Penggunaan otot bantu pernapasan Observasi :
☐Monitorfrekuensi, irama, kedalaman

Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat


☐Fase ekspirasi memanjang dan upaya nafas
☐Monitor pola nafas
☐Pola napas abnormal (mis. Takipnea,
☐Monitor kemampuan batuk efektif
bradpnea, hiperventilasi, kussmaul,
☐Monitor adanya produksi sputum
cheyne-stokes)
☐Monitor adanya sumbatan jalan nafas
☐Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
☐Auskultasi bunyi nafas
Gejala minor: ☐Monitor saturasi oksigen
☐Monitor nilai AGD
☐Ortopnea
☐Monitor hasil X-rays thorax
☐Pernapasan pursed-lip ☐

☐Pernapasan cuping hiding Terapeutik :


☐Atur interval pemantauan respirasi
☐Diameter thoraks anterior-posterior
sesuai kondisi pasien
meningkat
☐Dokumentasikan hasil pemantauan
☐Ventilasi semenit menurun ☐

☐Kapasitas vital menurun Edukasi :


☐Jelaskan tujuan dan prosedur
☐Tekanan ekspirasi menurun
pemantauan
☐Tekanan inspirasi menurun ☐Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
☐Ekskursi dada berubah ☐

Kondisi klinis terkait:

☐Depresi system saraf pusat

☐Cedera kepala

☐Trauma thoraks

☐Gullian barre syndrome

☐Multiple sclerosis

☐Myasthenia gravis

☐Stroke

☐Kuadriplegia

☐Intoksikasi alkohol

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat


RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Risiko Jatuh D.0143

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Risiko jatuh Setelah dilakukan asuhan Pencegahan Jatuh


keperawatan selama …..x…... jam
Faktor resiko Observasi
diharapkan Tingkat jatuh menurun
☐Usia ≥ 65th (pada dewasa) dan ≤ 2 th dengan kriteria hasil:
☐Identifikasi factor risiko jatuh (mis.
(pada anak)
☐Jatuh dari tempat tidur menurun Usia >65 tahun, penurunan tingkat
☐Riwayat jatuh ☐Jatuh saat berdiri menurun
kesadaran, deficit kognitif,
hipotensi ortostatik, gangguan
☐Anggota gerak bawah prosthesis ☐Jatuh saat duduk menurun keseimbangan, gangguan
(buatan)
☐Jatuh saat berjalan menurun penglihatan, neuropati)
☐Penggunaan alat bantu berjalan ☐Identifikasi risiko jatuh setidaknya
☐Jatuh saat di pindahkan menurun
☐Penurunan tingkat kesadaran
sekali setiap shift atau sesuai
☐Jatuh saat naik tangga menurun dengan kebijakan institusi
☐Perubahan fungsi kognitif ☐Monitor kemampuan berpindah
☐Jatuh saat di kamar mandi
☐Lingkungan tidak aman (mis. Licin, dari tenmpat tidur ke kursi roda
menurun dan sebaliknya
gelap, lingkungan asing)
☐Jatuh saat membungkuk menurun ☐
☐Kondisi pasca operasi

☐Hipotensi ortostatik
Terapeutik
☐Perubahan kadar glukosa darah
☐Pastikan roda tempat tidur dan
☐Anemia kursi roda selalu dalam keadaan
☐Kekuatan otot menurun terkunci
☐Pasang handrall tempat tidur
☐Gangguan pendengaran ☐Atur tempat tidur mekanis pada
☐Gangguan keseimbangan posisi terendah
☐Dekatkan bel pemanggil dalam
☐Gangguan pengelihatan (mis.
jangkauan pasien
Glaucoma, katarak, ablasio retina,

neuritif optikus)

☐Neuropati
Edukasi
☐Efek agen farmakologis (mis. Sedasi,
alcohol, anastesi umum) ☐Anjurkan untuk memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk

Definisi: Berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh
Kondisi klinis terkait: berpindah
☐Ajarkan cara menggunakan bel
☐Osteoporosis
pemanggil untuk memanggil
☐Kejang perawat

☐Penyakit sebrovaskuler

☐Katarak ☐

☐Glaucoma

☐Demensia

☐Hipotensi

☐Amputasi

☐Intoksikasi

☐preeklampsi

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Risiko Syok D.0039

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Risiko syok Setelah dilakukan asuhan Pencegahan syok


keperawatan selama …..x…... jam Observasi;
Faktor resiko
diharapkan Tingkat syok menurun ☐Monitor status kardiopulmonal
☐Hipoksemia dengan kriteria hasil: (frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi nafas, TD, MAP)
☐Hipoksia ☐Kekuatan nadi meningkat
☐Monitor status oksigenasi (oksimetri,
☐Output urine meningkat AGD)
☐Hipotensi
☐Monitor status cairan (masukan dan
☐Kekurangan volume cairan ☐Tingkat kesadaran meningkat haluaran, turgor kulit, CRT)
☐Saturasi oksigen meningkat ☐Monitor tingkat kesadaran dan respon
☐Sepsis pupil
☐Akral dingin menurun ☐Periksa riwayat alergi
☐Syndrome respon inflamasi sistemik
(SIRS) ☐Pucat menurun ☐

☐Haus menurun Terapeutik:


☐Berikan oksigen untuk
Kondisi klinis terkait: ☐Konfusi menurun
mempertahankan saturasi oksigen
☐Perdarahan ☐Letargi menurun (>94%)
☐Persiapan intubasi dan ventilasi
☐Trauma multiple ☐Asidosis metabolic menurun
mekanik, jika perlu
☐MAP membaik ☐Pasang jalur IV, jia perlu
☐Pneumothoraks
☐Pasang kateter urine untuk memantau
☐Tekanan darah sistolik membaik
☐Infark miokard produksi urin, jika perlu
☐Tekanan darah diastolic membaik ☐Lakukan skin test untuk mencegah
☐Kardiomiopati reaksi alergi
☐Tekanan nadi membaik ☐
☐Cedera medula spinalis
☐Pengisian kapiler memba
☐Anafilaksis Edukasi:
k
☐Jelaskan penyebab/ factor resiko syok
☐Sepsis ☐Frekuensi nadi membaik ☐Jelaskan tanda dan gejala awal syok
☐Koagulasi intravaskuler diseminata ☐Anjurkan untuk melaporkan jika
☐Frekuensi nafas membaik
menemukan tanda adan gejala awal
☐Sindrom respons inflamasi sistemik syok
(systemic inflammatory response ☐Anjurkan memperbanyak asupan cairan
syndrome [SIRS]) oral
☐Anjurkan menghindari allergen

Definisi: Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan
disfungsi seluler yang mengancam jiwa
Kolaborasi:
☐Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
☐Kolaborasi pemberian tranfusi darah,
jika perlu
☐Kolaborasi pemberian anti inflamasi
jika perlu

Pemantauan cairan
Observasi:
☐Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
☐Monitor frekuensi nafas
☐Monitor tekanan darah
☐Monitor berat badan
☐Monitor waktu pengisian kapiler
☐Monitor elastisitas/turgor kulit
☐Monitor jumlah, warna dan berat jenis
urin
☐Monitor kadar albumin dan protein
total
☐Monitor hasil pemeriksaan serum
(osmolaritas serum, hematocrit,
natrium, kalium, BUN)
☐Monitor intak dan output cairan
☐Identivikasi tanda-tanda hipovolemia
(frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi menyempit,
turgor kulit menurun, membrane
mukosa kering, volume urin menurun,
hematocrit meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urin meningkat, berat
badan menurun dalam waktui singkat)
☐Identifikasi factor esiko
ketidakseimbangan cairan

Terapeutik:
☐Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
☐Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi:
☐Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
☐Informasikan hasil pemantauan, jika

Definisi: Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan
disfungsi seluler yang mengancam jiwa
perlu



Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan
disfungsi seluler yang mengancam jiwa
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Distress Spiritual D.0082

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Distres Spiritual Setelah dilakukan asuhan Dukungan Spiritual
keperawatan selama …..x…... jam
(penyebab) Observasi
diharapkan Status Spiritual
☐Menjelang ajal membaik, dengan kriteria hasil: ☐Identifikasi perasaan khawatir, kesepian
☐Kondisi penyakit kronis dan ketidakberdayaan
☐Kematian orang terdekat ☐Identifikasi pandangan tentang hubungan
☐Perubahan pola hidup ☐Verbalisasi makna dan tujuan antara spiritual dan kesehatan
☐Kesepian hidup meningkat ☐Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
☐Pengasingan diri ☐Identifikasi ketaatan dalam beragama
☐Verbalisasai kepuasan terhadap ☐
☐Pengasingan sosial
makna hidup meningkat
☐Gangguan sosio-kultural
☐Peningkatan ketergantungan pada ☐Verbalisasai perasaan Terapeutik
orang lain keberdayaan meningkat
☐Kejadian hidup yang tidak diharapkan ☐Berikan kesempatan mengekspresikan
☐Perilaku marah terhadap tuhan perasaan tentang penyakit dan kematian
menurun ☐Berikan kesempatan mengekspresikan dan
d.d: (Gejala dan tanda Mayor)
meredakan marah secara tepat
☐Kemampuan beribadah membaik
☐Mempertanyakan makna/tujuan ☐Yakinkan bahwa perawat bersedia
hidupnya ☐Verbalisasi perasaan tenang mendukung selama masa
☐Menyatakan hidupnya terasa meningkat ketidakberdayaan
tidak/kurang bermakna ☐Sediakan privasi dan waktu tenang untuk
☐Verbalisasi penerimaan meningkat
☐Merasa menderita/tidak berdaya aktivitas spiritual
☐Tidak mampu beribadah ☐Verbalisasi percaya pada orang ☐Diskusikan keyakinan tentang makna dan
☐Marah pada tuhan lain meningkat tujuan hidup jika perlu
☐Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
☐Verbalisasi perasaan bersalah ☐
(Gejala dan tanda Minor) menurun

☐Menyatakan hidupnya terasa ☐Verbalisasi perasaan asing Edukasi


tidak/kurang tenang menurun
☐Mengeluh tidak dapat menerima ☐Anjurkan berinteraksi dengan keluarga,
(kurang pasrah) ☐Verbalisasi perasaan diabaikan teman dan atau orang lain
☐Merasa bersalah menurun ☐Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok
☐Merasa terasing pendukung
☐Verbalisasi menyalahkan diri
☐Menyatakan telah diabaikan ☐Ajarkan metode relaksasi, meditasi dan
sendiri menurun
☐Menolak berinteraksi dengan orang imajinasi terbimbing
☐Mimpi buruk menurun ☐
terdekat/pimpinsn spiritual
☐Tidak mampu berkreativitas (menyayi,

Definisi: gangguan pada keyakinan atau system nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dnegan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan
mendengarkan musik, menulis) ☐Perasaan takut Kolaborasi
☐Koping tidak efektif
menurun ☐Atur kunjungan dengan rohaniawan
☐Tidak berminat pada alam/literatir
(ustadz, pendeta, romo, biksu)
spiritual ☐Kewaspadaan berlebihan menurun

Kondisi klinis terkait: ☐Perilaku merusak diri menurun
☐Penyakit kronis (Mis. Arthritis Promosi koping
☐Interaksi dengan orang
rheumatoid, sclerosis multiple) Observasi
lain/pemimpin membaik
☐Penyakit terminal (mis. Kanker)
☐Retardasi mental ☐Spiritual membaik ☐Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
☐Kehilangan bagian tubuh panjang sesuai tujuan
Sudden infant death syndrome (SIDS) ☐Koping membaik ☐Identifikassi kemampuan yang dimiliki
☐Kelahiran mati, kematian janin, ☐Identifikasi sumber daya yang tersedia
☐Memori membaik
keguguran untuk memenuhi tujuan
☐Kemandulan ☐Interprestasi realitas membaik ☐Identifikasi pemahaman proses penyakit
☐Gangguan psikiatrik ☐Identifikasi dampak situasi terhadap peran
dan hubungan
☐Identifikasi metode penyelesaian masalah
☐Identifikasi kebutuhan dan keinginan
terhadap dukungan social

Terapeutik

☐Diskusikan perubahan peran yang dialami


☐Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
☐Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
☐Diskusikan untuk mengklarifikasikan
kesalah pahaman dan mengevaluasi
perilaku sendiri
☐Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
☐Diskusikan risiko yang menimbulkan
bahaya pada diri sendiri
☐Fasilitasi dalam memperoleh informasi
yang dibutuhkan
☐Berikan pilihan realistis mengenai aspek-
aspek tertentu dalam perawatan
☐Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
☐Tinjau kembali kemampuan dalam
mengambil keputusan
☐Hindari mengambil keputusan saat pasien
berada dibawah tekanan
☐Motivasi mengidentifikasi sistem
pendukung yang tersedia
☐Damping saat berduka (penyakit kronis,

Definisi: gangguan pada keyakinan atau system nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dnegan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan
kecacatan)
☐Perkenalkan dengan orang atau kelompok
yang berhasil mengalami pengalaman yang
sama
☐Dukungan penggunaan , mekanisme
pertahanan yang tepat
☐Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam

Edukasi

☐Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki


kepentingan dan yujuan sama
☐Anjurkan penggunaan sumber spiritual jika
perlu
☐Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
☐Anjurkan keluarga terlibat
☐Anjurkan membuat tujuan yang lebih
spesifik
☐Ajarkan cara memecahkan masalah secara
konstruktif
☐Latih penggunaan teknik relaksasi
☐Latih keterampilan social sesuai kebutuhan
☐Latih mengembangkan penilaian obyektif

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: gangguan pada keyakinan atau system nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dnegan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Penyapihan Ventilator D.0002

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Gangguan penyapihan ventilator Setelah dilakukan asuhan Penyapihan ventilasi mekanik


keperawatan selama …..x…... jam
Penyebab Observasi:
diharapkan Penyapihan ventilator
meningkat ☐Periksa kemampuan untuk disapih
(hemodinamik stabil, kondisi optimal,
☐Hipersekresi jalan nafas Dengan kriteria:
bebas infeksi)
☐Ketidakcukupan energi ☐Monitor predictor untuk mentolelir
penyapihan (tingkat kemampuan bernafas,
☐Hambatan upaya nafas (mis. Nyeri saat ☐Kesinkronan bantuan ventilator
kapasitas vital, Vd/Vt, MW, kekuatan
bernafas, kelemahan otot meningkat
inspirasi, FEV1, tekanan inspirasi negative)
pernafasan, efek sedasi) ☐Monitor tanda-tanda kelelahan otot
☐Penggunaan otot bantu nafas
menurun pernafasan ( kenaikan paCo2 mendadak,
☐Kecemasan
nafas cepat dan dangkal, gerakan dinding
☐Perasaan tidak berdaya ☐Nafas megap-megap/gasping abdomen paradox), hipoksemia, dan
menurun hipoksia jaringan saat penyapihan
☐Kurang terpapar informasi tentang ☐Monitor status cairan dan elektrolit.
proses penyapihan ☐Nafas dangkal menurun

☐Penurunan motivasi ☐Agitasi menurun

☐Ketidakadequatan dukungan social ☐Lelah menurun


Terapeutik:
☐Ketidaktepatan kecepatan proses ☐Perasaan kuatir mesin rusak
☐Posisikan pasien semi fowler
penyapihan menurun
☐Lakukan penghisapan jalan nafas, jika perlu
☐Focus pada pernafasan menurun ☐Berikan fisioterapi dada, jika perlu
☐Riwayat kegagalan berulang dalam
☐Lakukan uji coba penyapihan (30-120 menit
upaya penyapihan
☐Nafas paradoks abdominal dengan nafas spontan yang dibantu
☐Riwayat ketergantungan ventilator > 4 menurun ventilator)
hari ☐Gunakan tehnik relaksasi jikaperlu
☐Diaphoresis menurun
☐Hindari pemberian sedasi farmakologis
☐Frekuensi nafas membaik selama percobaan penyapihan
Dibuktikan dengan ☐Berikan dukungan psikologis
☐Nilai AGD membaik ☐
Tanda mayor:
☐Upaya nafas membaik
☐Frekuensi nafas meningkat
☐Auskultasi suara nafas membaik Edukasi:
☐Penggunaan otot bantu nafas
☐Warna kulit membaik ☐Ajarkan cara pengontrolan nafas saat
☐Nafas megap-megap (gasping) penyapihan

Definisi: ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat
menghambat dan memperlama proses penyapihan
☐Upaya nafas dan bantuan ventilator ☐
tidak sinkron

☐Agitasi
Kolaborasi:
☐Nilai AGD abnormal
☐Kolaborasi pemberian obat yang
meningkatkan kepatenan jalan nafas

Tanda minor:

☐Auskultasi suara inspirasi menurun


Pemantauan respirasi
☐Warna kulit abnormal (mis. Pucat,
sianosis) Observasi :

☐Nafas paradoks abnormal ☐Monitorfrekuensi, irama, kedalaman dan


upaya nafas
☐Diaphoresis ☐Monitor pola nafas
☐Monitor kemampuan batuk efektif
☐Ekspresi wajah takut
☐Monitor adanya produksi sputum
☐TD meningkat ☐Monitor adanya sumbatan jalan nafas
☐Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
☐Frekuensi nadi meningkat ☐Auskultasi bunyi nafas
☐Monitor saturasi oksigen
☐Kesadaran menurun
☐Monitor nilai AGD
☐Lelah ☐Monitor hasil X-rays thorax

☐Kuatir mesin rusak

☐Focus meningkat pada pernafasan


Terapeutik :
☐Gelisah
☐Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
☐Dokumentasikan hasil pemantauan
Kondisi klinis terkait:

☐Cedera kepala

☐Coronary artery bypass graft (CABG)


Edukasi :
☐Gagal napas
☐Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
☐Cardic arrest ☐Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

☐Transplantasi jantung

☐Dysplasia bronkopulmonal

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat
menghambat dan memperlama proses penyapihan
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Ventilasi Spontan D.0004

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Gangguan Ventilasi Spontan Setelah dilakukan asuhan 1. Dukungan Ventilasi


keperawatan selama …..x….. jam Observasi:
Penyebab:
diharapakan Sirkulasi spontan
☐Identifikasi adanya kelelahan otot bantu
meningkat
nafas
☐Gangguan metabolism Dengan kriteria: ☐Identifikasi efek perubahan posisi terhadap
status pernafasan
☐Kelelahan otot pernapasan ☐Monitor status respirasi dan oksigenasi
☐Volume tidal menurun ☐

Dibuktikan dengan: ☐Dyspnea menurun

Tanda mayor ☐Penggunaan otot bantu napas Terapeutik:


menurun
☐Dyspnea ☐Pertahankan kepatenan jalan nafas
☐Gelisah menurun ☐Berikan posisi semi fowler atau fowler
☐Penggunaan otot bantu napas ☐Fasilitasi mengubah posisi senyaman
meningkat ☐PCO2 membaik
mungkin
☐Volume tidal menurun ☐PO2 membaik ☐Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
☐Gunakan bag-valve mask, jika perlu
☐PCO2 meningkat ☐SaO2 membaik

☐PO2 menurun ☐Takikardi membaik

☐SaO2 menurun
Edukasi:

☐Ajarkan melakukan tehnik relaksasi nafas


Subyektif: tidak berespon dalam
☐Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
Tanda minor ☐Ajarkan tehnik batuk efektif
Gelisah ☐
Takikardi

Kolaborasi:
Kondisi klinis terkait: ☐Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
☐Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) ☐
asma

Definisi: Penurunan cadangan energy yang mengakiatkjan individu tidak mampu bernapas secara adekuat
☐Cedera kepala Pemantauan respirasi

☐Gagal napas Observasi :

☐Bedah jantung ☐Monitorfrekuensi, irama, kedalaman dan


upaya nafas
☐Adult respiratory distress syndrome
☐Monitor pola nafas
(ARDS)
☐Monitor kemampuan batuk efektif
☐Persistent pulmonary hypertension of ☐Monitor adanya produksi sputum
newborn (PPHN) ☐Monitor adanya sumbatan jalan nafas
☐Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
☐Prematuritas ☐Auskultasi bunyi nafas
☐Monitor saturasi oksigen
☐Infeksi saluran napas
☐Monitor nilai AGD
☒Monitor hasil X-rays thorax

Terapeutik :

Atur interval pemantauan respirasi sesuai


kondisi pasien
☐Dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi :

☐Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan


☐Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Penurunan cadangan energy yang mengakiatkjan individu tidak mampu bernapas secara adekuat
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Pola Tidur D.0055

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan 1. Dukungan tidur


keperawatan selama …..x…. jam Observasi:
(penyebab) ☐Identifikasi pola aktivitas dan tidur
diharapkan Pola tidur membaik
☐Hambatan lingkungan (mis. dengan kriteria hasil sebagai berikut: ☐Identifikasi factor penganggu tidur
Kelembaban lingkungan sekitar, suhu ☐Identifikasi makanan dan minuman
lingkungan, pencahayaan, kebisingan, yang menganggu tidur
bau tidak sedap, jadwal ☐Keluhan sulit tidur meningkat ☐Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
pemantauan/pemeriksaan/tindakan) ☐
☐Keluhan sering terjaga
☐Kurang kontrol tidur meningkat Terapeutik:
☐Modifikasi lingkungan
☐Kurang privasi ☐Keluhan tidak puas tidur ☐Batasi tidur siang, jika perlu
meningkat ☐Fasilitasi menghilangkan stress sebelum
☐Restrain fisik
☐Keluhan pola tidur berubah tidur
☐Ketiadaan tempat tidur ☐Tetapkan jadwal tidur rutin
meningkat
☐Lakukan prosedur untuk meningkatkan
☐Tidak familiar dengan peralatan tidur
☐Keluhan istirahat tidak cukup kenyamanan ( pijat, pengaturan
meningkat posisi, terapi akupresure)
☐Sesuaikan jadwal pemberian obat atau
d.d(gejala mayor) ☐Kemampuan beraktivitas
tindakan untuk menunjang siklus
menurun
☐Mengeluh sulit tidur tidur

☐Mengeluh sering terjaga
Edukasi:
☐Mengeluh tidak puas tidur ☐Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
☐Mengeluh pola tidur berubah sakit
☐Anjurkan menepati kebiasaan tidur
☐Mengeluh istirahat tidak cukup ☐Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang menganggu
tidur
(gejala minor) ☐Anjurkan penggunaan obat tidur yang
tidak mengandung supresor terhadap
☐Mengeluh kemampuan beraktivitas tidur REM
menurun ☐Ajarkan factor-faktor yang
berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur
Kondisi klinis terkait: ☐Ajarkan relaksasi otot autogenic atau
cara nonfarmakologi lainnya

Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
☐Nyeri/kolik ☐

☐Hipertiroidisme Edukasi aktivitas/istirahat


Observasi:
☐Kecemasan
☐Identifikasi kesiapan dan kemampuan
☐PPOK menerima informasi

☐Kehamilan
Terapeutik:
☐Periode pasca partum
☐Sediakan materi dan media pengaturan
☐Kondisi pasca operasi aktivitas dan istirahat
☐Jadwalkan pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
☐Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya

Edukasi:
☐Jelaskan pentingnya aktivitas  fisik /
olahraga
☐Anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain, atau
aktivitas lainnya
☐Anjurkan menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
☐Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
☐Ajarkan cara mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai kemampuan

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Retensi Urin D.0050

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Retensi urin Setelah dilakukan asuhan Kateterisasi urine


keperawatan selama …x… jam Observasi:
Penyebab:
diharapkan Eliminasi urine membaik, ☐Periksa kondisi pasien ( kesadaran, TTV,
dengan kriteria hasil: daerah perineal, diistensi kandung
kemih, inkontinensia urin reflek,
☐Peningkatan tekanan uretra reflex berkemih)
☐Sensasi berkemih meningkat ☐
☐Kerusakan arkus refleks

☐Blok spingter ☐Desakan berkemih (urgensi) Terapetik:


menurun ☐Siapkan peralatan, bahan-bahan dan
☐Disfungsi neurologis (mis. trauma, ruangan tindakan
penyakit syaraf) ☐Distensi kandung kemih menurun
☐Siapkan pasien : bebaskan pakaian
☐Berkemih tidak tuntas menurun bawah dan posisikan dorsal
☐Efek agen farmakologis (mis. atropine,
rekumben untu wanita, dan supin
belladonna, psikotropik, antihistamin,
☐Volume residu urine menurun untu laki-laki
opiate)
☐Pasang sarung tangan
☐Urine menetes menurun
☐Bersihkan daerah perineal atau
☐Nocturia menurun preposium denga cairan nacl atau
Dibuktikan dengan: aquades
☐Mengompol menurun ☐Lakukan insersi kateter urine dengan
Gejala dan tanda mayor
☐Enuresis menurun menerapkan prinsip aseptic
☐Sambungkan kateter urine dengan urne
☐Disuria menurun bag
☐Sensasi penuh pada kandung kemih.
☐Isi balon dengan nacl 0,9% sesuai
☐Anuna menurun
☐Disuria/ anuria anjuran pabrik
☐Frekuensi BAK membaik ☐Fiksasi selang kateter diatas simpisis
☐Distensi kandung kemih atai diatas paha
☐Karakteristik urine membaik ☐Pastikan kantung urin ditempatkan
lebih rendah dari kandung kemih
Gejala dan tanda minor ☐Berikan label waktu pemasangan

☐Dribbling

☐Inkontinensia berlebih Edukasi:


☐Jelaskan tujuan dan prosedur
☐Residu urine 150 ml atau lebih pemasangan kateter urine
☐Anjurkan menarik nafas saat insersi
selang kateter

Definisi: Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap


Kondisi klinis terkait:

☐Benigna prostat hyperplasia


Perawatan kateter urine
☐Pembengkakan perineal Observasi:
☐Monitor kepatenan kateter urin
☐Cedera medulla spinalis ☐Monitor tanda dan gejala infeksi
saluran kemih
☐Rektokel
☐Monitor tanda dan gejala obstruksi
☐Tumor di saluran kemih aliran urine
☐Monitor kebocoran kateter, selang, dan
kantung urine
☐Monitor input dan output cairan

Terapeutik:
☐Gunakan tehnik aseptic selama
perawatan kateter urine
☐Pastikan selang kateter dan kantung
urin terbebas dari lipatan
☐Pastikan kantung urin diletakkan di
bawah ketinggian kandung kemih dan
tidak dilantai
☐Lakukan perawatan perineal minimal 1
kali sehari
☐Lakukan irigasi rutin dengan cairan
isotonis untuk mencegah kolonisasi
bakteri
☐Kosongkan kantung urin jika kantung
urin telah terisi setengahnya
☐Ganti kateter dan kantung urine secara
rutin sesuai protocol atau sesuai
indikasi
☐Lepaskan kateter urin sesuai kebutuhan
☐Jaga privasi selama melakukan tindakan

Edukasi:
☐Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur dan
risiko sebelum pemasangan kateter

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap


RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Eliminasi Urin D.0040

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Gangguan eliminasi urin Setelah dilakukan asuhan Dukungan perawatan diri :BAB/BAK
keperawatan selama …..x….. jam Observasi:
Penyebab:
diharapkan eliminasi urin membaik ☐Identifikasi kebiasaan BAB/BAK sesuai
dengan kriteria hasil: usia
☐Monitor integritas kulit pasien
☐Penurunan kapasitas kandung kemih ☐
☐Iritasi kandung kemih ☐Sensasi berkemih meningkat
Terapeutik:
☐Penurunan kemampuan menyadari ☐Desakan berkemih (urgensi) ☐Suka pakaian yang diperlukan untuk
tanda-tanda gangguan kandung menurun memudahkan eliminasi
kemih ☐Dekung penggunaan
☐Distensi kandung kemih menurun
toilet/commode/urinal secara
☐Efek tindakan medis dan konsisten
☐Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
diagnostic(mis. Operasi ginjal, operasi ☐Jaga privasi selama eliminasi
menurun
saluran kemih, anestesi, dan obat- ☐Ganti pakaian pasien setelah eliminasi,
obatan) ☐Volume residu urin menurun jika perlu
☐Bersihkan alat bantu BABBAK setelah
☐Kelemahan otot pelvis ☐Urin menetes (dribbling) menurun
digunakan
☐Ketidakmampuan mengakses toilet ☐Nokturia menurun ☐Latih BAB/BAK sesuai jadwal, jika perlu
(mis. Imobilisasi) Sediakan alat bantu (kateter, urinal), jika
☐Mengompol menurun perlu
☐Hambatan lingkungan ☐
Enuresisi menurun
☐Ketidakmampuan mengkomunikasikan
☐Dysuria menurun Edukasi:
kebutuhan eliminasi
☐Anjurkan BAB/BAK secara rutin
☐Anuna menurun ☐Anjurkan ke kamar mandi /toilet, jika
☐Outlet kandung kemih tidak lengkap
(mis. Anomaly saluran kemih ☐Frekuensi BAK membaik perlu
kongenital) ☐
☐Karakteristik urin membaik
☐Imaturitas (oada anak usia <3tahun) Manajemen eliminasi urine
Observasi:
☐Identifikasi tanda dan gejala retensi
Gejala Mayor: atau inkontinensia urine
☐Identifikasi factor yang menyebabkan
☐Desakan berkemih (urgensi) retensi atau inkontinensia urine
☐Urin menetes (dribbling) ☐Monitor eliminasi urine (frekuensi,
aroma, volume, warna)
☐Sering buang air kecil ☐

Definisi: Disfungsi eliminasi urin


☐Nokturia
Terapeutik
☐Mengompol
☐Catat waktu-waktu dan haluaran
☐Enuresis berkemih
☐Batasi asupan cairan, jika perlu
☐Distensi kandung kemih ☐Ambil sampel urine tengah (midstream)
atau kultur
☐Berkemih tidak tuntas (hesitancy)

☐Volume residu urin meningkat
Edukasi:
☐Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
Kondisi klinis terkait:
☐Ajarkan mengukur asupan cairan dan
☐Infeksi ginjal dan saluran kemih haluaran urine
☐Ajarkan mengambil specimen urine
☐Hiperglikemi midstream atau kultur
☐Trauma ☐Ajarkan mengenali tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk berkemih
☐Kanker ☐Anjurkan minum yang cukup, jika tidak
ada kontraindikasi
☐Cedera/tumor/infeksi medukla spinalis
☐Anjurkan mengurangi minum
☐Neuropati diabetkum menjelang tidur

☐Neuropati alkoholik
Kolaborasi:
☐Stroke
☐Kolaborasi pemberian obat supositoria
☐Parkinson uretra, jika perlu

☐Sclerosis multiple

☐Obat alpha adrenergik

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Disfungsi eliminasi urin


RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Hipotermia D.0131

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Hipotermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipotermi


keperawatan selama …..x….. jam Observasi:
Penyebab
diharapkan Termoregulasi membaik ☐Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil: ☐Identifikasi penyebab hipotermi
☐Monitor tanda dan gejala akibat
☐Kerusakan hipotalamus hipotermi
☐Menggigil menurun ☐
☐Konsumsi alcohol

☐Berat badan ekstrem ☐Kulit merah menurun Terapeutik:


☐Sediakan lingkungan yang hangat
☐Kekurangan lemak subkutan ☐Kejang menurun
☐Ganti pakaian atau linen jika basah
☐Akrosianosis menurun ☐Lakukan penghangatan pasif (selimut,
☐Terpapar suhu lingkungan rendah
penutup kepala, pakaian tebal)
☐Malnutrisi ☐Konsumsi oksigen menurun ☐Lakukan penghangatan aktif eksternal
(kompres hangat, botol hangat,
☐Pemakaian pakaian tipis ☐Piloereksi menurun
selimut hangat, perawatan metode
☐Penurunan laju metabolism ☐Vasokontriksi perifer menurun kanguru)
☐Lakukan penghangatan akyif internal
☐Tidak beraktivitas ☐Kutis memorata menurun (infus cairan hangat, oksigen hangat,
☐Pucat menurun lavase peritoneal hangat)
☐Transfer panas (mis. Konduksi,

konveksi, evaporasi, radiasi)
☐Takikardia menurun
☐Trauma Edukasi:
☐Takipnea menurun ☐Anjurkan makan/minum hangat
☐Proses penuaan ☐
☐Bradikardi menurun
☐Efek agen farmakologis
☐Dasar kuku sianotik menurun
☐Kurang terpapar informasi tentang
☐Hipoksia menurun
pencegahan hipotermi
☐Suhu tubuh membaik

☐Suhu kulit membaik


Gejala Mayor:
☐Kadar glukosa darah membaik
☐Kulit teraba dingin
☐Pengisian kapiler membaik
☐Menggigil
☐Ventilasi membaik
☐Suhu tubuh di bawah nilai normal

Definisi: Suhu tubuh berada dibawah rentang normal tubuh


☐Tekanan darah membaik

Gejala Minor:

☐Akrosianosis

☐Bradikardi

☐Dasar kuku sianotik

☐Hipoglikemi

☐Hipoksia

☐Pengisian kapiler >3detik

☐Konsumsi oksigen meningkat

☐Ventilasi menurun

☐Piloereksi

☐Takikardia

☐Vasokontriksi perifer

☐Kutis memorata (pada neonates)

Kondisi klinis terkait:

☐Hipotiroidisme

☐Anoreksia nervosa

☐Cedera batang otak

☐Prematuritas

☐Berat badan lahir rendah (BBLR)

☐Tenggelam

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Suhu tubuh berada dibawah rentang normal tubuh


RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Ikterik Neonatus D.0024

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Ikterik neonates Setelah dilakukan tindakan 1. Fototerapi neonates


keperawatan selama ….x….. jam Observasi:
Penyebab: ☐Monitor ikterik pada sclera dan kulit
diharapkan Adaptasi neonates
membaik dnegan kriteria hasil: bayi
☐Identifikasi kebutuhan cairan sesuai
☐Penurunan berat badan abnormal (>7- dengan usia gestasi dan berat badan
8% pada bayi baru lahir yang ☐Monitor suhu dan tanda vital setiap 4
☐Berat badan meningkat
menyusu ASI, >15% pada bayi cukup jam sekali
bulan) ☐Membrane mukosa kuning ☐Monitor efek fisioterapi (hipertermi,
menurun rush pada kulit, penurunan berat
☐Pola makan tidak ditetapkan dengan
badan lebih dari 8-10%)
baik ☐Kulit kuning menurun

☐Kesulitan transisi ke kehidupan ekstra ☐Sclera kuning menurun
uterin Terapeutik:
☐Prematuritas menurun ☐Siapkan lampu fototerapi dan incubator
☐Usia kurang dari 7 hari ☐Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
☐Keterlambatan pengeluaran feses
☐Berikan penutup maya pada bayi
☐Keterlambatan pengeluaran feses menurun
☐Ukur jarak antara lampu dan
(meconium)
☐Aktivitas ekstremitas membaik permukaan kulit bayi (30 cm atau
tergantung spesifikasi lampu
☐Respon terhadap stimulus sensorik fototerapi)
Gejala Mayor: membaik ☐Biarkan tubuh bayi terpapar sinar
☐Profil darah abnormal (hemolisi, fototerapi secara berkelanjutan
bilirubin serum total >2mg/dL, ☐Ganti segera alas dan popok bayi jika
bilirubin serum total pada rentang BAB/BAK
risiko tinggi menurut usia pada ☐Gunakan linen berwarna putih agar
normogram spesifik waktu) memantulkan cahaya sebanyak
mungkin
☐Membrane mukosa kuning ☐

☐Kulit kuning Edukasi:


☐Sclera kuning ☐Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30
menit
☐Anjurkan ibu menyusui sesering
mungkin
Kondisi klinis terkait: ☐
☐Neonates
Kolaborasi:

Definisi: Kulit dan membrane mukosa neonates menguning setelah 24 jam kelahiran akibat bilirubin tidak
terkonjugasi masuk kedalam sirkulasi
☐Bayi prematur ☐Kolaborasi pemeriksaan darah vena
bilirubin direk dan indirek

Perawatan bayi
Observasi:
☐Monitor tanda-tanda vital bayi
( terutama suhu 36,5-37,5 C)

Terapeutik:
☐Mandikan bayi dengan suhu ruangan
21-24 C
☐Mandikan bayi dalam waktu 5-10 menit
dan 2 kali dalam sehari
☐Rawat tali pusat secara terbuka ( tali
pusat tidak dibungkus apapun)
☐Bersihkan pangkal tali pusat dengan lidi
kapas yang telah diberi air matang
☐Kenakan popok bayi dibawah umbilicus
jika tali pusat belum terlepas
☐Lakukan pemijatan bayi
☐Ganti popok bayi jika basah
☐Kenakan pakaian bayi dari bahan katun

Edukasi:
☐Anjurkan ibu menyusui sesuai
kebutuhan bayi
☐Ajarkan ibu cara merawat bayi dirumah
☐Ajarkan cara pemberian makanan
pendamping ASI pada bayi >6 bulan

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Kulit dan membrane mukosa neonates menguning setelah 24 jam kelahiran akibat bilirubin tidak
terkonjugasi masuk kedalam sirkulasi
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Nyeri Kronis D.0078

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri


keperawatan selama ……x…. jam
Penyebab Observasi:
diharapkan Tingkat nyeri menurun,
dengan kriteria hasil: ☐Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas
☐Kondisi musculoskeletal kronis
nyeri
☐Kerusakan system saraf ☐Kemampuan menuntaskan
☐Identifikasi skala nyeri
aktivitas meningkat
☐Penekanan saraf ☐Identifikasi respon nyeri non verbal
☐Keluhan nyeri menurun
☐Infiltrasi tumor ☐Identifikasi factor yang memperberat
☐Meringis menurun dan memperingan nyeri
☐Ketidakseimbangan neurotransmitter, ☐Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
neuromodulator dan reseptor ☐Sikap protektif menurun
tentang nyeri
☐Gelisah menurun ☐Identifikasi pengaruh budaya terhadap
☐Gangguan imunitas (mis. Neuropati
respon nyeri
terkait HIV, virus varicella-zoster)
☐Kesulitan tidur menurun ☐Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
☐Gangguan fungsi metabolic kualitas hidup
☐Menarik diri menurun
☐Monitor keberhasilan terapi
☐Riwayat posisi kerja statis
☐Berfokus pada diri sendiri komplementer yang sudah diberikan
☐Peningkatan indeks massa tubuh menurun

☐Kondisi pasca trauma ☐Diaphoresis menurun
Terapeutik:
☐Tekanan emosional ☐Perasaan depresi menurun
☐Berikan tehnik nonfarmakologis untuk
☐Riwayat penganiayaan (mis. Fisik, ☐Perasaan takut mengalami cedera mengurangi rasa nyeri
psikologis, seksual) berulang menurun ☐Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
☐Riwayat penyalahgunaan obat/zat ☐Anoreksia menurun
☐Fasilitasi istirahat dan tidur
☐Perineum terasa tertekan
menurun ☐Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
Gejala Mayor: dalam pemilihan strategi meredakan
☐Uterus teraba membulat menurun
☐Mengeluh nyeri nyeri
☐Ketegangan otot menurun
☐Merasa deprsi (tertekan) ☐
☐Pupil dilatasi menurun
☐Tampak meringis Edukasi:
☐Muntah menurun
☐Jelaskan penyebab, periode, dan
Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan yang
berlangsung lebih dari 3 bulan
☐Gelisah ☐Mual menurun pemicu nyeri

☐Tidak mampu menuntaskan aktivitas ☐Frekuensi nadi membaik ☐Jelaskan strategi mengurangi nyeri

☐Pola napas membaik ☐Anjurkan memonitor nyeri secara


mandiri
Gejala Minor: ☐Tekanan darah membaik
☐Anjurkan menggunakan anlgetik secara
☐Merasa takut mengalami cedera ☐Proses berpikir membaik tepat
berulang ☐Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk
☐Focus membaik mengurangi rasa nyeri
☐Bersikap protektif (mis. Posisi
☐Fungsi berkemih membaik ☐
menghindari nyeri)
Kolaborasi:
☐Perilaku membaik
☐Waspada
☐Kolaborasi pemberian analgetik, jika
☐Nafsu makan membaik
☐Pola tidur berubah perlu
☐Pola tidur membaik ☐
☐Anoreksia
Terapi relaksasi
☐Focus menyempit
Obervasi :
☐Berfokus pada diri sendiiri ☐Identifikasi penurunan tingkat energy,
ketidakmampuan berkonsentransi,
atau gejala lain yang mengganggu
Kondisi klinis terkait: kemampuan kognitif
☐Identifikasi tehnik relaksasi yang
☐Kondisi kronis (mis. Arthritis pernah efektif digunakan
rheumatoid) ☐Identifikasi kesediaan, kemampuan,
dan penggunaan tehnik sebelumnya
☐Infeksi
☐Periksa ketegangan otot, frekuensi
☐Cedera medulla spinalis nadi, tekanan darah, dan sushu
sebelum dan sesudah lathan
☐Kondisi pasca trauma ☐
☐tumor
Terapeutik :
☐Ciptakan lingkungan yang tenang dan
tanpa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
☐Berikan informasi tertulis tentang
persiapan, dan prosedur tehnik
relaksasi
☐Gunakan pakaian longgar
☐Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
☐Gunakan relaksasi sebagai strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain, jika sesuai

Edukasi :
☐Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan yang
berlangsung lebih dari 3 bulan
jenis relaksasi yang tersedia
☐Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi
yang dipilih
☐Anjurkan mengambil posisi nyaman
☐Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
☐Anjurkan sering mengulangi atau
melatih tehnik yang dipilih
☐Demonstrasikan dan latih tehnik
relaksasi.

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan yang
berlangsung lebih dari 3 bulan
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Penurunan Kpsitas Adaftif Intrakranial D.0066

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Penurunan kapasitas adaftif intracranial Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen peningkatan tekanan
keperawatan selama …..x…. jam intracranial
Penyebab Observasi:
diharapakan Kapasitas adaptif
intracranial meningkat dengan ☐Identifikasi penyebab peningkatan TIK
kriteria hasil: ☐Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
☐Lesi menempati ruang (mis. Space (TD meningkat, tekanan nadi
occupaying lesion akibat tumor, melebar, bradikardi, pola nafas
abses) ireguler, kesadaran menurun
☐Tingkat kesadaran meningkat
☐Monitor MAP
☐Gangguan metabolism (mis. Akibat
☐Fungsi kognitif meningkat ☐Monitor CVP
hiponatremi, ensefalopati uremikum,
☐Monitor PAWP, jika perlu
ensefalopati hepatikum, ketoasidosis ☐Sakit kepala menurun
☐Monitor PAP jika perlu
diabetic, septicemia)
☐Gelisah menurun ☐Monitor ICP
☐Edema serebral (mis. Akibat cedera ☐Monitor CPP
☐Agitasi menurun ☐Monitor gelombang ICP
kepala {hematoma epidural,
hematoma subdural, hematoma ☐Monitor status pernafasan
☐Muntah menurun
subarachnoid, hematoma ☐Monitor intake dan output cairan
intraserebral}, stroke, iskemik, stroke ☐Postur deserebrasi (ekstensi) ☐Monitor cairan serebrospinalis
hemoragik, hipoksia, ensefalopati menurun ☐
iskemik, pascaoperasi)
☐Papilledema menurun Terapeutik :
☐Peningkatan tekanan vena (mis. Akibat ☐Minimalkan stimulus dengan
☐Tekanan darah membaik
thrombosis sinus vena serebral, gagal menyediakan lingkungan yang tenang
jantung, thrombosis/obstruktif vena ☐Tekanan nadi (pulse pressure) ☐Berikan posisi semi fowler
jugularis atau kava superior) membaik ☐Hindari maneuver valsava
☐Cegah terjadinya kejang
☐Obstruksi aliran cairan serebro spinalis ☐Bradikardi membaik ☐Hindari gangguan PEEP
(mis.hidrosefalus)
☐Pola naps membaik ☐Hindari pemeberian cairan IV hipotonik
☐Hipertensi intracranial idiopatik ☐Atur ventilator agar PCO2 optimal
☐Respon pupil membaik ☐Pertahankan suhu tubuh normal

☐Reflex neurologis membaik
Gejala Mayor
☐Tekanan intracranial membaik Kolaborasi:
☐sakit kepala
☒Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
☐Tekanan darah meningkat dengan ☐konvulsan, jika perlu
tekanan nadi (pulse pressure) ☐Kolaborasi pemberian diuretic osmosis,
melebar jika perlu
☐Kolaborasi pemberian pelunak tinja,

Definisi: Gannguan mekanisme dinamika intracranial dalam melakukan kompensasi terhadap stimulus yang
dapat menurunkan kapasitas intrakranial
☐Bradikardi jika perlu

☐Pola napas irregular

☐Tingkat kesadaran menurun

☐Respon pupil melambat atau tidak


sama

☐Reflex neurologis terganggu

Gejala Minor:

☐Gelisah

☐Agitasi

☐Muntah (tanpa disertai mual)

☐Fungsi kognitif terganggu

☐Tekanan intracranial (TIK) ≥20 mmHg

☐Papilledema

☐Postur deserebrasi (ekstensi)

Kondisi klinis terkait:

☐Cedera kepala

☐Iskemik serebral

☐Tumor serebral

☐Hidrosefalus

☐Hematoma kranial

☐Pembentukan arteriovenous

☐Edema vasogenik atau sitotoksik


serebral

☐Hyperemia

☐Obstruksi aliran vena

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Gannguan mekanisme dinamika intracranial dalam melakukan kompensasi terhadap stimulus yang
dapat menurunkan kapasitas intrakranial
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Konstipasi D.0049

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Konstipasi Setalah dilakukan tindakan Manajemen Eliminasi Fekal


keperawatan selama ….x…. jam
Penyebab Observasi:
diharapkan Eliminasi Fekal membaik,
☐Identifikasi masalah usus dengan
☐Penurunan motilitas gastrointestinal dengan kriteria hasil sbb:
penggunaan obat pencahar
☐Ketidakadekuatan pertumbuhan gigi ☐Kontrol pengerluaran feses ☐Identifikasi pengobatan yang berefek
meningkat pada kondisi gastrointestinal
☐Ketidakcukupan diet ☐Monitor buang air besar (warna,
☐Konsistensi feses membaik konsitensi, frekuensi, volume)
☐Ketidakcukupan asupan serat ☐Monitor tanda dan gejala konstipasi
☐Frekuensi defekasi membaik
☐Ketidakcukupan asupan cairan ☐
☐Peristaltik usus membaik
☐Aganglionik (mis. Penakit hircsprung)
☐Keluhan defekasi lama dan sulit Terapeutik:
☐Kelemahan otot abdomen menurun
☐Berikan air hangat setelah makan
☐Konfusi ☐Mengejan saat defekasi ☐Jadwalkan waktu defekasi bersama
menurun pasien
☐Depresi
☐Sediakan makanan tinggi serat
☐Gangguan emosional ☐
☐Perubahan kebiasaan makan (mis.
Jenis makanan, jadwal makan) Edukasi:
☐Jelaskan jenis makanan yang
☐Ketidakadekuatan toileting
membantu meningkatkan
☐Aktivitas fisik harian kurang dari yang keteraturan peristaltik usus
dianjurkan ☐Anjurkan mencatat warna, frekueni,
konsistensi dan volume feses
☐Penyalahgunaan laksatif ☐Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik
sesuai toleransi
☐Efek agen farmakologis ☐Anjurkan pengurangan asupan
makanan yang meningkatkan
☐Ketidakteraturan kebiasaan defekasi
pembentukan gas
☐Kebiasaan menahan dorongan defekasi ☐Anjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi serat
☐Perubahan lingkungan ☐Anjurkan meningkatkan asupan cairan,
jika tidak ada kontraindikasi

Gejala Mayor:

Definisi: Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sullit dan tidak tuntas serta feses kering
dan banyak
Defekasi kurang dari 2x seminggu Kolaborasi:

☐Pengeluaran feses lama dan sulit ☐Kolaborasi pemberian obat supositorial


anal
☐Feses keras

☐Peristaltic usu menurun

Gejala Minor:

☐Mengejan saat defekasi

☐Distensi abdomen

☐Kelemahan umum

☐Teraba massa pada rektal

Kondisi klinis terkait:

☐Lesi/cedera pada medulla spinalis

☐Spina bifida

☐Stroke

☐Sclerosis multiple

☐Penyakit Parkinson

☐Demensia

☐Hiperparatiroidisme

☐Hipoparatiroidisme

☐Ketidakseimbangan elektrolit

☐Hemoroid

☐Obesitas

☐Pasca operasi obstruksi bowel

☐Kehamilan

☐Pembesaran prostat

☐Abses rektal

☐Fisura anorektal

☐Prolapse rektal

☐Ulkus rektal

Definisi: Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sullit dan tidak tuntas serta feses kering
dan banyak
☐Rektokel

☐Tumor

Penyakit hisrcsprung

☐Impaksi feses

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sullit dan tidak tuntas serta feses kering
dan banyak
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Termoregulasi Tidak Efektif D.0149

Kategori Dx ☐Aktual ☐Resiko ☐ Promosi Kesehatan

Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :

Termoregulasi tidak efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Regulasi temperature


keperawatan selama …..x….. jam Observasi:
Penyebab ☐Monitor suhu bayi stabil (36,5-37,5 C)
diharapkan Termoregulasi membaik,
dengan kriteria hasil: ☐Monitor suhu tubuh anak setiap 2 jam,
jika perlu
☐Stimulasi pusat termoregulasi ☐Monitor tekanan darah, frekuensi
hipotalamus pernafasan dan nadi
☐Menggigil menurun
☐Monitor warna dan suhu kulit
☐Fluktuasi suhu lingkungan
☐Kulit merah menurun ☐Monitor dan catat tanda dan gejala
☐Proses penyakit (mis. Infeksi) hipertermia atau hipotermia
☐Kejang menurun

☐Proses penuaan
☐Akrosianosis menurun
Terapeutik:
☐Dehidrasi
☐Konsumsi oksigen menurun ☐Pasang alat pemantau suhu continue,
☐Ketidaksesuaian pakaian untuk suhu jika perlu
☐Piloereksi menurun
kingkungan ☐Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi
☐Vasokontriksi perifer menurun yang adekuat
☐Peningkatan kebutuhan oksigen ☐Bodong bayi segera setelah lahir untuk
☐Kutis memorata menurun mencegah kehilangan panas
☐Perubahan laju metabolism
☐Pucat menurun ☐Masukkan bai BBLR ke dalam plastic
☐Suhu lingkungan ekstrem segera setelah lahir
☐Takikardia menurun ☐Gunakan topi bayi untuk mencegah
☐Ketidakadekuatan suplai lemak
kehilangan panas pada bayi baru lahir
subkutan ☐Takipnea menurun
☐Tempatkan BBL dibawah radiant
☐Berat badan ekstrem ☐Bradikardi menurun warmer
☐Pertahankan kelembaban incubator
☐Efek agen farmakologis (mis. Sedasi) ☐Dasar kuku sianotik menurun 50% atau lebih untuk mengurangi
☐Hipoksia menurun kehilangan panas karena proses
eveporasi
Gejala Mayor: ☐Suhu tubuh membaik ☐Atur suhu incubator sesuai kebutuhan
☐Hangatkan terlebih dahulu bahan-
☐Kulit dingin/hangat ☐Suhu kulit membaik
bahan yang akan kontak dengan bayi
☐Menggigil ☐Kadar glukosa darah membaik ☐Hindari meletakkan bayi didekat
jendela terbuka atau area aliran
☐Suhu tubuh fluktuatif ☐Pengisian kapiler membaik pendingin ruangan atau kipas angina
☐Gunakan matras penghangat, selimut
☐Piloereksi ☐Ventilasi membaik
hangat, dan penghangat ruangan
untuk menaikkan suhu tubuh, jika

Definisi: Kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal


☐Pengisian kapiler >3detik ☐Tekanan darah membaik perlu
☐Gunakan kasur pendingin, water
☐Tekanan darah meningkat
circulating blankets, ice pack atau gel
☐Pucat pad dan intravascular cooling
chathedzation untuk menurunkan
☐Frekuensi napas meningkat suhu tubuh
☐Sesuaikan suhu lingkungan dengan
☐Takikardia
kebutuhan pasien
☐Kejang ☐

☐Kulit kemerahan Edukasi:


☐Jelaskan cara pencegahan heat
☐Dasar kuku sianotik
exhaustion dan heat stroke
☐Jelaskan cara penvegahan hipotermia
karena terpapar udara dingin
Kondisi klinis terkait: ☐Demonstrasikan tehnik metode
☐cedera medulla spinalis kanguru (PMK) untuk bayi BBLR
☐Infeksi/sepsis ☐

☐Pembedahan Kolaborasi:
☐Kolaborasi pemberian antipiretik jika
☐Cedera otak akut perlu
☐trauma ☐

Edukasi aktivitas/istirahat
Observasi:
☐Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi

Terapeutik:
☐Sediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirahat
☐Jadwalkan pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
☐Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya

Edukasi:
☐Jelaskan pentingnya aktivitas
fisik/olahraga
☐Anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain, atau
aktivitas lainnya
☐Anjurkan menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
☐Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
☐Ajarkan cara mengidentifikasi target

Definisi: Kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal


dan jenis aktivitas sesuai kemampuan

Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi

Definisi: Kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal

Anda mungkin juga menyukai