Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Edukasi :
☐Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
☐Informasikan makanan yang
diperbolehkan dan dilarang
☐Informasikan kemungkinan interaksi
obat dan makanan, jika perlu
☐Anjurkan mempertahankan posisi semi
fowler 20-30 menit setelah makan
☐Anjurkan mengganti bahan makanan
sesuai dengan diet yang diprogramkan
☐Anjurkan melakukan olahraga sesuai
toleransi
☐Ajarkan cara membaca label dan
memilih makanan yang sesuai
☐Ajarkan cara merencanakan makanan
Terapeutik :
☐Buat komitmen menjalani program
pengobatan dengan baik
☐Buat jadwal pendampingan keluarga
untuk menggantikan menenmani
pasien selama menjalani program
pengobatan, jika perlu
☐Dokumentasikan aktivitas selama
menjalani proses pengobatan
☐Diskusikan hal-hal yang dapat
mendukung atau menghambat
berjalannya program pengobatan
☐Libatkan keluarga untuk mendukung
program pengobatan yang dijalani
☐
Edukasi :
☐Informasikan program pengobatan
yang harus dijalani
☐Informasikan manfaat yang akan
diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan
☐Anjurkan keluarga untuk mendampingi
dan merawata pasien selama
menjalani program pengobatan
☐Anjurkan pasien dan keluarga
melakukan konsultasi ke pelayanan
terdekat, jika perlu
☐
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Terapeutik:
☐Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
☐Dokumentasikan hasil pemantauan
☐
Edukasi:
☐Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
☐Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu
☐
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Gangguan integritas kulit dan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Perawatan integritas kulit
jaringan selama …..x…... jam diharapkan Integritas Observasi:
kulit dan jaringan meningkat ☐Identifikasi penyebab gangguan
Penyebab:
integritas kulit
Dengan kriteria hasil: ☐
☐Perubahan sirkulasi,
perubahan status nutrisi
Terapeutik:
(kelebihan atau kekurangan)
☐Kerusaka ☐Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah abring
☐Kekurangan atau kelebihan jaringan menurun ☐Lakukan pemijatan pada area
volume cairan penonjolan tulang, jika perlu
☐Kerusakan ☐Bersihkan perineal dengan air hangat,
☐Penurunan mobilitas lapisan kulit menurun terutama selama periode diare
☐Bahan kimia iritatif ☐Nyeri menurun ☐Gunakan produk berbahan petroleum
atau minyak pada kulit yang kering
☐Suhu lingkungan yang ekstrim ☐Perdarahan menurun ☐Gunakan produk berbahan
☐Hematoma menurun ringan/alami dan hipoalergik pada
☐Factor mekanis (penekanan
kulit sensitive
pada tonjolan tulang, ☐Kemerahan menurun ☐Hindari bahan berbahan dasar alcohol
gesekan) atau factor elektris
☐Pigmentasi abnormal menuru pada kulit kering
(elektrodiatermi, energy
☐
listrik bertegangan tinggi)
☐Ja
☐Efek samping terapi radiasi ingan parut menurun Edukasi:
☐Anjurkan menggunakan pelembab
☐Kelembaban ☐Nekrosis menurun
☐Anjurkan minum air yang cukup
☐Abrasi kornea menurun ☐Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
☐Proses penuaan
☐Anjurkan meningkatkan asupan buah
☐Elastis
☐Neuropati perifer dan sayur
tas meningkat ☐Anjurkan menghindari suhu ekstrim
☐Perubahan pigmentasi ☐Anjurkan menggunakan tabir surya SPF
☐Hidrasi mening
☐Perubahan hormonal at minimal 30 saat berada diluar rumah
☐Anjurkan mandi dan menggunakan
☐Kurang terpapar informasi ☐Perfusi jaringan meningkat sabun secukupnya
tentang upaya ☐Suhu kulit mmbaik ☐
mempertahankan melindungi
jaroingan ☐Sensasi membaik Perawatan luka
Observasi:
☐Tekstur membaik
☐Monitor karakteristk luka ( drainase,
☐Pertumbuhan rambut membaik warna, ukuran, bau)
Definisi: Kerusakan kulit (dermis dan/atauepidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot,
tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligamen)
Gejala dan tanda mayor: ☐Monitor tanda-tanda infeksi
☐
☐Kerusakan jaringan dan/lapisan Terapeutik:
kulit ☐Lepaskan balutan dan plester secara
bertahap
☐Cukur rambut disekitar daerah luka,
Gejala dan tanda minor: jika perlu
☐Bersihkan dengan NaCl atau pembersih
☐Nyeri
nontoksik, sesuai kebutuhan
☐Perdarahan ☐Bersihkan jaringan nekrotik
☐Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi,
☐Kemerahan jika perlu
☐Pasang balutan sesuai dengan jenis
☐Hematom
luka
☐Pertahankan tehnik steril saat
melakukan perawatan luka
☐Kondisi klinis terkait: ☐Ganti balutan sesuai jumlah eksudat
☐Imobilisasi dan drainase
☐Jadwalkan perubahan posisi setiap 2
☐Gagal jantung kongestif jam atau sesuai kondisi pasien
☐Berikan diet dengan kalori 30-35
☐Gagal ginjal
kkal/kg/BB/hari dan protein 1,25-
☐Diabetes mellitus 1,5g/kgBB/hari
☐Berikan suplemen vitamin dan mineral
☐Imunodefisiensi (mis.AIDS) ☐Berikan terapi TENS ( stimulasi saraf
transcutaneous), jika perlu
☐
Edukasi:
☐Jelaskan tanda dan gejala infeksi
☐Anjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan tinggi protein
☐Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
☐
Kolaborasi:
☐Kolaborasi prosedur debridement
☐Kolaborasi pemberian antibiotic, jika
perlu
☐
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi
Definisi: Kerusakan kulit (dermis dan/atauepidermis) atau jaringan (membrane mukosa, kornea, fasia, otot,
tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi dan/atau ligamen)
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Mobilitas Fisik D.0054
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Definisi: Keterbatasandalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
☐Kekuatan otot menurun darah sebelum memulai mobilisasi
☐Monitor kondisi selama melakukan
☐Rentang gerak (ROM) menurun
mobilisasi
☐
Gejala minor:
☐Trauma
☐Fraktur
☐Osteoarthritis
☐Ostemalasia
☐Keganasan
Definisi: Keterbatasandalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Hipervolemia D.0022
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Pemantauan cairan
Kondisi klinis terkait:
Observasi:
☐Penyakit ginjal: gagal ginjal akut/kronis, ☐Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
☐sindrom nefrotik ☐Monitor frekuensi nafas
☐Monitor tekanan darah
☐Hipoalbuminemia ☐Monitor berat badan
☐Monitor waktu pengisian kapiler
☐Gagal jantung kongestif
☐Monitor elastisitas/turgor kulit
☐Kelainan hormone ☐Monitor jumlah, warna dan berat jenis
urin
☐Penyakit hati (mis. Sirosis, asites, ☐Monitor kadar albumin dan protein
kanker hati) total
☐Penyakit vena perifer (mis. Varises ☐Monitor hasil pemeriksaan serum
vena, thrombus vena, plebilitis) (osmolaritas serum, hematocrit,
natrium, kalium, BUN)
☐imobilitas ☐Monitor intak dan output cairan
☐Identivikasi tanda-tanda
hipovolemia(frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, tekanan nadi
menyempit, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume
urin menurun, hematocrit meningkat,
haus, lemah, konsentrasi urin
meningkat, berat badan menurun
dalam waktui singkat)
☐Identifikasi factor resiko
ketidakseimbangan cairan
☐
Terapeutik:
☐Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
☐Dokumentasikan hasil pemantauan
☐
Edukasi:
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Kolaborasi:
☐Kolaborasi pemberian cairan kristaloid
1-2L, pada dewasa
☐Kolaborasi pemberian cairan infus
kristaloid 20mL/kgBB pada anak
☐Kolaborasi pemberian tranfusi darah,
jika perlu
☐
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Definisi: Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan
muntah
☐Efek agen farmakologis Kolaborasi:
☐Kolaborasi pemberian anti emetic, jika
perlu
Gejala mayor ☐
☐Uremia Edukasi:
☐Ketoasidosis diabetic ☐Anjurkan membawa kantong plastic
untuk menampung muntah
☐Ulkus peptikum ☐Anjurkan memperbanyak istirahat
☐Anjurkan penggunaan tehnik
☐Penyakit esophagus
nonfarmakologis untuk mengelola
☐Tumor intraabdomen muntah
☐
☐Penyakit Meniere
Kolaborasi:
☐Neuroma akustik
☐Kolaborasi emberian antiemetic, jika
☐Tumor otak perlu
☐
☐Kanker
☐Glaucoma
Definisi: Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan
muntah
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi
Definisi: Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat mengakibatkan
muntah
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Nyeri Akut D.0077
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan
☐Menarik diri ☐Mu pemicu nyeri
l menurun
☐Berfokus pada diri sendiri ☐Jelaskan strategi mengurangi nyeri
☐Muntah menu
☐Diaphoresis un ☐Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
☐Frekuensi nadi membaik ☐Anjurkan menggunakan anlgetik secara
Kondisi klinis terkait: tepat
☐Pola napas membaik
☐Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk
☐Kondisi pembedahan ☐Tekanan darah membaik mengurangi rasa nyeri
☐Cedera traumatis ☐Proses berpikir membaik ☐
Kolaborasi:
☐Infeksi ☐Focus membaik
☐Kolaborasi pemberian analgetik, jika
☐Sindrom coroner akut ☐Fungsi berkemih membaik
perlu
☐Glaucoma ☐Perilaku memabaik ☐
Terapeutik:
Edukasi:
Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan
☐
Kolaborasi:
Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari 3 bulan
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Pola Napas Tidak Efektif D.0005
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan asuhan Manajemen jalan nafas
keperawatan selama …..x…... jam Observasi :
Penyebab:
diharapkan Pola napas membaik ☐Monitor pola nafas (frekuensi,
☐Depresi pusat pernapasan dengan kriteria hasil: kedalaman, usaha nafas)
☐Monitor bunyi nafas tambahan
☐Hambatan upaya napas (mis. Nyeri ☐Ventilasi semenit meningkat
☐Monitor sputum (jumlah, warna,
saat bernapas, kelemahan otot ☐Kapasitas tidal meningkat aroma)
pernapasan) ☐
☐Diameter thoraks anterior
☐Deformitas dinding dada
Terapeutik :
posterior meningkat
☐Deformitas tulang dada ☐Pertahankan kepatenan jalan nafas
☐Tekanan ekspirasi meningkat dengan head tilt chin lift (jaw-thrust
☐Gangguan neuromuskuler jika curiga trauma servikal)
☐Tekanan inspirasi meningkat
☐Posisikan semi-fowler atau fowler
☐Gangguan neurologis
☐Dyspnea menurun ☐Berikan minum hangat
☐Imaturitas neurologis ☐Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
☐Penggunaan otot bantu napas
☐Lakukan penghisapan lender kurang
☐Obesitas dari 15 detik
menurun
☐Posisi tubuh yang menghambat ☐Lakukan hiperoksigenasi sebelum
☐Pemanjangan fase ekspirasi penghisapan endotrakeal
ekspansi paru
menurun ☐Keluarkan sumbatan benda padat
☐Penurunan energy dengan forcep mcgill
☐Ortopnea menurun ☐Berikan oksigen, jika perlu
☐Sindrom hipoventilasi
☐
☐Pernapasan pursed-tip menurun
☐Kerusakan inervasi diafraghma
(kerusakan saraf C5 keatas) ☐Pernapasan cuping hidung Edukasi :
☐Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari,
☐Cedera pada medulla spinalis menurun jika tidak ada kontraindikasi
☐Frekuensi napas membaik ☐Ajarkan tehnik batuk efektif
☐Efek agen farmakologis
☐
☐Kecemasan ☐Kedalam napas membaik
Kolaborasi :
☐Ekskursi napas membaik
☐Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Gejala mayor:
☐
☐Dyspnea
Pemantauan respirasi
☐Penggunaan otot bantu pernapasan Observasi :
☐Monitorfrekuensi, irama, kedalaman
☐Cedera kepala
☐Trauma thoraks
☐Multiple sclerosis
☐Myasthenia gravis
☐Stroke
☐Kuadriplegia
☐Intoksikasi alkohol
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
☐Hipotensi ortostatik
Terapeutik
☐Perubahan kadar glukosa darah
☐Pastikan roda tempat tidur dan
☐Anemia kursi roda selalu dalam keadaan
☐Kekuatan otot menurun terkunci
☐Pasang handrall tempat tidur
☐Gangguan pendengaran ☐Atur tempat tidur mekanis pada
☐Gangguan keseimbangan posisi terendah
☐Dekatkan bel pemanggil dalam
☐Gangguan pengelihatan (mis.
jangkauan pasien
Glaucoma, katarak, ablasio retina,
☐
neuritif optikus)
☐Neuropati
Edukasi
☐Efek agen farmakologis (mis. Sedasi,
alcohol, anastesi umum) ☐Anjurkan untuk memanggil perawat
jika membutuhkan bantuan untuk
Definisi: Berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh
Kondisi klinis terkait: berpindah
☐Ajarkan cara menggunakan bel
☐Osteoporosis
pemanggil untuk memanggil
☐Kejang perawat
☐
☐Penyakit sebrovaskuler
☐
☐Katarak ☐
☐Glaucoma
☐Demensia
☐Hipotensi
☐Amputasi
☐Intoksikasi
☐preeklampsi
Definisi: Berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Risiko Syok D.0039
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Definisi: Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan
disfungsi seluler yang mengancam jiwa
Kolaborasi:
☐Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
☐Kolaborasi pemberian tranfusi darah,
jika perlu
☐Kolaborasi pemberian anti inflamasi
jika perlu
☐
Pemantauan cairan
Observasi:
☐Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
☐Monitor frekuensi nafas
☐Monitor tekanan darah
☐Monitor berat badan
☐Monitor waktu pengisian kapiler
☐Monitor elastisitas/turgor kulit
☐Monitor jumlah, warna dan berat jenis
urin
☐Monitor kadar albumin dan protein
total
☐Monitor hasil pemeriksaan serum
(osmolaritas serum, hematocrit,
natrium, kalium, BUN)
☐Monitor intak dan output cairan
☐Identivikasi tanda-tanda hipovolemia
(frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi menyempit,
turgor kulit menurun, membrane
mukosa kering, volume urin menurun,
hematocrit meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urin meningkat, berat
badan menurun dalam waktui singkat)
☐Identifikasi factor esiko
ketidakseimbangan cairan
☐
☐
Terapeutik:
☐Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
☐Dokumentasikan hasil pemantauan
☐
☐
Edukasi:
☐Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
☐Informasikan hasil pemantauan, jika
Definisi: Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan
disfungsi seluler yang mengancam jiwa
perlu
☐
☐
☐
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi
Definisi: Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan
disfungsi seluler yang mengancam jiwa
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Distress Spiritual D.0082
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
☐
Distres Spiritual Setelah dilakukan asuhan Dukungan Spiritual
keperawatan selama …..x…... jam
(penyebab) Observasi
diharapkan Status Spiritual
☐Menjelang ajal membaik, dengan kriteria hasil: ☐Identifikasi perasaan khawatir, kesepian
☐Kondisi penyakit kronis dan ketidakberdayaan
☐Kematian orang terdekat ☐Identifikasi pandangan tentang hubungan
☐Perubahan pola hidup ☐Verbalisasi makna dan tujuan antara spiritual dan kesehatan
☐Kesepian hidup meningkat ☐Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
☐Pengasingan diri ☐Identifikasi ketaatan dalam beragama
☐Verbalisasai kepuasan terhadap ☐
☐Pengasingan sosial
makna hidup meningkat
☐Gangguan sosio-kultural
☐Peningkatan ketergantungan pada ☐Verbalisasai perasaan Terapeutik
orang lain keberdayaan meningkat
☐Kejadian hidup yang tidak diharapkan ☐Berikan kesempatan mengekspresikan
☐Perilaku marah terhadap tuhan perasaan tentang penyakit dan kematian
menurun ☐Berikan kesempatan mengekspresikan dan
d.d: (Gejala dan tanda Mayor)
meredakan marah secara tepat
☐Kemampuan beribadah membaik
☐Mempertanyakan makna/tujuan ☐Yakinkan bahwa perawat bersedia
hidupnya ☐Verbalisasi perasaan tenang mendukung selama masa
☐Menyatakan hidupnya terasa meningkat ketidakberdayaan
tidak/kurang bermakna ☐Sediakan privasi dan waktu tenang untuk
☐Verbalisasi penerimaan meningkat
☐Merasa menderita/tidak berdaya aktivitas spiritual
☐Tidak mampu beribadah ☐Verbalisasi percaya pada orang ☐Diskusikan keyakinan tentang makna dan
☐Marah pada tuhan lain meningkat tujuan hidup jika perlu
☐Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
☐Verbalisasi perasaan bersalah ☐
(Gejala dan tanda Minor) menurun
Definisi: gangguan pada keyakinan atau system nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dnegan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan
mendengarkan musik, menulis) ☐Perasaan takut Kolaborasi
☐Koping tidak efektif
menurun ☐Atur kunjungan dengan rohaniawan
☐Tidak berminat pada alam/literatir
(ustadz, pendeta, romo, biksu)
spiritual ☐Kewaspadaan berlebihan menurun
☐
Kondisi klinis terkait: ☐Perilaku merusak diri menurun
☐Penyakit kronis (Mis. Arthritis Promosi koping
☐Interaksi dengan orang
rheumatoid, sclerosis multiple) Observasi
lain/pemimpin membaik
☐Penyakit terminal (mis. Kanker)
☐Retardasi mental ☐Spiritual membaik ☐Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
☐Kehilangan bagian tubuh panjang sesuai tujuan
Sudden infant death syndrome (SIDS) ☐Koping membaik ☐Identifikassi kemampuan yang dimiliki
☐Kelahiran mati, kematian janin, ☐Identifikasi sumber daya yang tersedia
☐Memori membaik
keguguran untuk memenuhi tujuan
☐Kemandulan ☐Interprestasi realitas membaik ☐Identifikasi pemahaman proses penyakit
☐Gangguan psikiatrik ☐Identifikasi dampak situasi terhadap peran
dan hubungan
☐Identifikasi metode penyelesaian masalah
☐Identifikasi kebutuhan dan keinginan
terhadap dukungan social
☐
Terapeutik
Definisi: gangguan pada keyakinan atau system nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dnegan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan
kecacatan)
☐Perkenalkan dengan orang atau kelompok
yang berhasil mengalami pengalaman yang
sama
☐Dukungan penggunaan , mekanisme
pertahanan yang tepat
☐Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
☐
Edukasi
Definisi: gangguan pada keyakinan atau system nilai berupa kesulitan merasakan makna dan tujuan hidup
melalui hubungan dnegan diri, orang lain, lingkungan atau Tuhan
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Penyapihan Ventilator D.0002
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Definisi: ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat
menghambat dan memperlama proses penyapihan
☐Upaya nafas dan bantuan ventilator ☐
tidak sinkron
☐Agitasi
Kolaborasi:
☐Nilai AGD abnormal
☐Kolaborasi pemberian obat yang
meningkatkan kepatenan jalan nafas
☐
Tanda minor:
☐Dysplasia bronkopulmonal
Definisi: ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator mekanik yang dapat
menghambat dan memperlama proses penyapihan
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Ventilasi Spontan D.0004
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
☐SaO2 menurun
Edukasi:
Kolaborasi:
Kondisi klinis terkait: ☐Kolaborasi pemberian obat bronkodilator
☐Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) ☐
asma
Definisi: Penurunan cadangan energy yang mengakiatkjan individu tidak mampu bernapas secara adekuat
☐Cedera kepala Pemantauan respirasi
Terapeutik :
Edukasi :
Definisi: Penurunan cadangan energy yang mengakiatkjan individu tidak mampu bernapas secara adekuat
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Gangguan Pola Tidur D.0055
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
☐Nyeri/kolik ☐
Edukasi:
☐Jelaskan pentingnya aktivitas fisik /
olahraga
☐Anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain, atau
aktivitas lainnya
☐Anjurkan menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
☐Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
☐Ajarkan cara mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
☐
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi
Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Retensi Urin D.0050
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Terapeutik:
☐Gunakan tehnik aseptic selama
perawatan kateter urine
☐Pastikan selang kateter dan kantung
urin terbebas dari lipatan
☐Pastikan kantung urin diletakkan di
bawah ketinggian kandung kemih dan
tidak dilantai
☐Lakukan perawatan perineal minimal 1
kali sehari
☐Lakukan irigasi rutin dengan cairan
isotonis untuk mencegah kolonisasi
bakteri
☐Kosongkan kantung urin jika kantung
urin telah terisi setengahnya
☐Ganti kateter dan kantung urine secara
rutin sesuai protocol atau sesuai
indikasi
☐Lepaskan kateter urin sesuai kebutuhan
☐Jaga privasi selama melakukan tindakan
☐
Edukasi:
☐Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur dan
risiko sebelum pemasangan kateter
☐
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Gangguan eliminasi urin Setelah dilakukan asuhan Dukungan perawatan diri :BAB/BAK
keperawatan selama …..x….. jam Observasi:
Penyebab:
diharapkan eliminasi urin membaik ☐Identifikasi kebiasaan BAB/BAK sesuai
dengan kriteria hasil: usia
☐Monitor integritas kulit pasien
☐Penurunan kapasitas kandung kemih ☐
☐Iritasi kandung kemih ☐Sensasi berkemih meningkat
Terapeutik:
☐Penurunan kemampuan menyadari ☐Desakan berkemih (urgensi) ☐Suka pakaian yang diperlukan untuk
tanda-tanda gangguan kandung menurun memudahkan eliminasi
kemih ☐Dekung penggunaan
☐Distensi kandung kemih menurun
toilet/commode/urinal secara
☐Efek tindakan medis dan konsisten
☐Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
diagnostic(mis. Operasi ginjal, operasi ☐Jaga privasi selama eliminasi
menurun
saluran kemih, anestesi, dan obat- ☐Ganti pakaian pasien setelah eliminasi,
obatan) ☐Volume residu urin menurun jika perlu
☐Bersihkan alat bantu BABBAK setelah
☐Kelemahan otot pelvis ☐Urin menetes (dribbling) menurun
digunakan
☐Ketidakmampuan mengakses toilet ☐Nokturia menurun ☐Latih BAB/BAK sesuai jadwal, jika perlu
(mis. Imobilisasi) Sediakan alat bantu (kateter, urinal), jika
☐Mengompol menurun perlu
☐Hambatan lingkungan ☐
Enuresisi menurun
☐Ketidakmampuan mengkomunikasikan
☐Dysuria menurun Edukasi:
kebutuhan eliminasi
☐Anjurkan BAB/BAK secara rutin
☐Anuna menurun ☐Anjurkan ke kamar mandi /toilet, jika
☐Outlet kandung kemih tidak lengkap
(mis. Anomaly saluran kemih ☐Frekuensi BAK membaik perlu
kongenital) ☐
☐Karakteristik urin membaik
☐Imaturitas (oada anak usia <3tahun) Manajemen eliminasi urine
Observasi:
☐Identifikasi tanda dan gejala retensi
Gejala Mayor: atau inkontinensia urine
☐Identifikasi factor yang menyebabkan
☐Desakan berkemih (urgensi) retensi atau inkontinensia urine
☐Urin menetes (dribbling) ☐Monitor eliminasi urine (frekuensi,
aroma, volume, warna)
☐Sering buang air kecil ☐
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Gejala Minor:
☐Akrosianosis
☐Bradikardi
☐Hipoglikemi
☐Hipoksia
☐Ventilasi menurun
☐Piloereksi
☐Takikardia
☐Vasokontriksi perifer
☐Hipotiroidisme
☐Anoreksia nervosa
☐Prematuritas
☐Tenggelam
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Definisi: Kulit dan membrane mukosa neonates menguning setelah 24 jam kelahiran akibat bilirubin tidak
terkonjugasi masuk kedalam sirkulasi
☐Bayi prematur ☐Kolaborasi pemeriksaan darah vena
bilirubin direk dan indirek
☐
Perawatan bayi
Observasi:
☐Monitor tanda-tanda vital bayi
( terutama suhu 36,5-37,5 C)
☐
Terapeutik:
☐Mandikan bayi dengan suhu ruangan
21-24 C
☐Mandikan bayi dalam waktu 5-10 menit
dan 2 kali dalam sehari
☐Rawat tali pusat secara terbuka ( tali
pusat tidak dibungkus apapun)
☐Bersihkan pangkal tali pusat dengan lidi
kapas yang telah diberi air matang
☐Kenakan popok bayi dibawah umbilicus
jika tali pusat belum terlepas
☐Lakukan pemijatan bayi
☐Ganti popok bayi jika basah
☐Kenakan pakaian bayi dari bahan katun
☐
Edukasi:
☐Anjurkan ibu menyusui sesuai
kebutuhan bayi
☐Ajarkan ibu cara merawat bayi dirumah
☐Ajarkan cara pemberian makanan
pendamping ASI pada bayi >6 bulan
☐
Nama Perawat Tanda Tangan Tanggal Masalah Teratasi
Definisi: Kulit dan membrane mukosa neonates menguning setelah 24 jam kelahiran akibat bilirubin tidak
terkonjugasi masuk kedalam sirkulasi
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Nyeri Kronis D.0078
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
☐Tidak mampu menuntaskan aktivitas ☐Frekuensi nadi membaik ☐Jelaskan strategi mengurangi nyeri
Edukasi :
☐Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan
Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan yang
berlangsung lebih dari 3 bulan
jenis relaksasi yang tersedia
☐Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi
yang dipilih
☐Anjurkan mengambil posisi nyaman
☐Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
☐Anjurkan sering mengulangi atau
melatih tehnik yang dipilih
☐Demonstrasikan dan latih tehnik
relaksasi.
☐
Definisi: pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan yang
berlangsung lebih dari 3 bulan
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Penurunan Kpsitas Adaftif Intrakranial D.0066
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Penurunan kapasitas adaftif intracranial Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen peningkatan tekanan
keperawatan selama …..x…. jam intracranial
Penyebab Observasi:
diharapakan Kapasitas adaptif
intracranial meningkat dengan ☐Identifikasi penyebab peningkatan TIK
kriteria hasil: ☐Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
☐Lesi menempati ruang (mis. Space (TD meningkat, tekanan nadi
occupaying lesion akibat tumor, melebar, bradikardi, pola nafas
abses) ireguler, kesadaran menurun
☐Tingkat kesadaran meningkat
☐Monitor MAP
☐Gangguan metabolism (mis. Akibat
☐Fungsi kognitif meningkat ☐Monitor CVP
hiponatremi, ensefalopati uremikum,
☐Monitor PAWP, jika perlu
ensefalopati hepatikum, ketoasidosis ☐Sakit kepala menurun
☐Monitor PAP jika perlu
diabetic, septicemia)
☐Gelisah menurun ☐Monitor ICP
☐Edema serebral (mis. Akibat cedera ☐Monitor CPP
☐Agitasi menurun ☐Monitor gelombang ICP
kepala {hematoma epidural,
hematoma subdural, hematoma ☐Monitor status pernafasan
☐Muntah menurun
subarachnoid, hematoma ☐Monitor intake dan output cairan
intraserebral}, stroke, iskemik, stroke ☐Postur deserebrasi (ekstensi) ☐Monitor cairan serebrospinalis
hemoragik, hipoksia, ensefalopati menurun ☐
iskemik, pascaoperasi)
☐Papilledema menurun Terapeutik :
☐Peningkatan tekanan vena (mis. Akibat ☐Minimalkan stimulus dengan
☐Tekanan darah membaik
thrombosis sinus vena serebral, gagal menyediakan lingkungan yang tenang
jantung, thrombosis/obstruktif vena ☐Tekanan nadi (pulse pressure) ☐Berikan posisi semi fowler
jugularis atau kava superior) membaik ☐Hindari maneuver valsava
☐Cegah terjadinya kejang
☐Obstruksi aliran cairan serebro spinalis ☐Bradikardi membaik ☐Hindari gangguan PEEP
(mis.hidrosefalus)
☐Pola naps membaik ☐Hindari pemeberian cairan IV hipotonik
☐Hipertensi intracranial idiopatik ☐Atur ventilator agar PCO2 optimal
☐Respon pupil membaik ☐Pertahankan suhu tubuh normal
☐
☐Reflex neurologis membaik
Gejala Mayor
☐Tekanan intracranial membaik Kolaborasi:
☐sakit kepala
☒Kolaborasi pemberian sedasi dan anti
☐Tekanan darah meningkat dengan ☐konvulsan, jika perlu
tekanan nadi (pulse pressure) ☐Kolaborasi pemberian diuretic osmosis,
melebar jika perlu
☐Kolaborasi pemberian pelunak tinja,
Definisi: Gannguan mekanisme dinamika intracranial dalam melakukan kompensasi terhadap stimulus yang
dapat menurunkan kapasitas intrakranial
☐Bradikardi jika perlu
☐
☐Pola napas irregular
Gejala Minor:
☐Gelisah
☐Agitasi
☐Papilledema
☐Cedera kepala
☐Iskemik serebral
☐Tumor serebral
☐Hidrosefalus
☐Hematoma kranial
☐Pembentukan arteriovenous
☐Hyperemia
Definisi: Gannguan mekanisme dinamika intracranial dalam melakukan kompensasi terhadap stimulus yang
dapat menurunkan kapasitas intrakranial
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Konstipasi D.0049
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
Definisi: Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sullit dan tidak tuntas serta feses kering
dan banyak
Defekasi kurang dari 2x seminggu Kolaborasi:
Gejala Minor:
☐Distensi abdomen
☐Kelemahan umum
☐Spina bifida
☐Stroke
☐Sclerosis multiple
☐Penyakit Parkinson
☐Demensia
☐Hiperparatiroidisme
☐Hipoparatiroidisme
☐Ketidakseimbangan elektrolit
☐Hemoroid
☐Obesitas
☐Kehamilan
☐Pembesaran prostat
☐Abses rektal
☐Fisura anorektal
☐Prolapse rektal
☐Ulkus rektal
Definisi: Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sullit dan tidak tuntas serta feses kering
dan banyak
☐Rektokel
☐Tumor
Penyakit hisrcsprung
☐Impaksi feses
Definisi: Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sullit dan tidak tuntas serta feses kering
dan banyak
RENCANA KEPERAWATAN (SDKI, SLKI, SIKI)
Label Dx Termoregulasi Tidak Efektif D.0149
Nama : Ruang :
Umur : Tanggal :
No.RM : Jam :
☐Pembedahan Kolaborasi:
☐Kolaborasi pemberian antipiretik jika
☐Cedera otak akut perlu
☐trauma ☐
Edukasi aktivitas/istirahat
Observasi:
☐Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
☐
Terapeutik:
☐Sediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirahat
☐Jadwalkan pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
☐Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya
☐
Edukasi:
☐Jelaskan pentingnya aktivitas
fisik/olahraga
☐Anjurkan terlibat dalam aktivitas
kelompok, aktivitas bermain, atau
aktivitas lainnya
☐Anjurkan menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
☐Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
☐Ajarkan cara mengidentifikasi target