Oleh :
Penerapan pertanian presisi dari hulu ke hilir dalam rantai produksi dan pasok
produk pertanian (lihat Gambar 2) dimulai dari menentukan dan melihat lahan
yang sesuai berdasarkan kondisi tanah, iklim, dan air, dilanjutkan dengan
ketepatan dalam menentukan metode pembukaan dan pengolahan lahan; metode
dan waktu tanam; metode dan waktu irigasi dan perawatan tanaman; pemupukan
yang tepat jenis, waktu, dan dosis; waktu dan metode panen; pengolahan
pascapanen, transportasi, kemasan produk, pemilihan target pasar; serta penyajian
makanan yang tepat fungsi dan aman.
Rekomendasi pemupukan yang tepat jenis, dosis, dan waktu untuk padi
sawah berbasis pertanian presisi telah dikembangkan oleh IRRI bekerja sama
dengan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian (Dobermann dan Fairhurst 2000).
Sistem ini telah dikembangkan menggunakan teknologi web dan mobile (berbasis
sms dan Android) yang dapat diakses oleh petani atau kelompok tani di berbagai
wilayah untuk mendapatkan rekomendasi pupuk yang sesuai berdasarkan varietas
padi yang ditanam, serta karakteristik spefisik, luas lahan, karakteristik klimat dari
lokasi sawah yang digarap petani. Pendekatan presisi pemberian air yang tepat
waktu dan tepat volume pada lahan tanaman hortikultura dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi spesifik lahan, kelembapan tanah, jenis tanah, dan
periode tanam (Heriyanto et al. 2016).
Proses pemanenan yang baik adalah yang tepat waktu dan tepat metode
dengan mempertimbangkan kondisi tanaman, iklim, lingkungan, dan lahan di
lokasi tertentu. Dukungan teknologi dan sistem informasi dapat meningkatkan
kecepatan dan keakuratan perencanaan panen dengan melakukan simulasi dan
pengambilan keputusan berbasis pengetahuan dan kaidah (Nishiguchi dan
Yamagata 2009, Solahudin 2010). Kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan
selama masa pertumbuhan hingga panen dapat dilanjutkan di urutan gandum yang
mengering (warna merah pada Gambar 10) akan mampu mengurangi jumlah
bahan bakar minyak yang digunakan untuk pengeringan dan selanjutnya akan
memangkas emisi CO2 (Nishiguchi dan Yamagata 2009).
Sistem Sortasi
Sistem Pelacakan
Data dari semua aktor rantai produksi broiler dirancang secara terpadu
sehingga memungkinkan penyimpanan dan registrasi aktor yang terlibat seperti
disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4 Integrasi data aktor pada ranbai produksi ayam broiler (Triyanto 2016)
PENUTUP
Walaupun potensi dan bukti riset pertanian presisi dan sistem pelacakan
serta keberadaan teknologi pendukungnya memberikan peluang dan solusi baru
bagi sistem pertanian (agroindustri) berkelanjutan, namun dalam penerapannya
perlu pengkajian, diseminasi, dan edukasi pemahaman yang seksama dari semua
pemangku kepentingan, utamanya aktor agroindustri (petani dan pengusaha), serta
advokasi kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan aspek legal. Investasi
teknologi untuk penerapan pertanian presisi dan sistem pelacakan perlu dihitung
dan direncanakan dengan cermat dan bijak, dengan mempertimbangkan kesiapan
SDM dan infrastruktur pendukung, aspek legal, serta budaya kerja untuk
transformasi proses bisnis (process business reengineering) menuju pertanian
yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Khawarizmie A. 2005. Uji dan aplikasi komputasi paralel dengan jaringan saraf
probabilistik pada proses klasifikasi mutu tomat [Skripsi]. Fakultas Teknologi
Pertanian, IPB.