Anda di halaman 1dari 4

CASE MANAGER

A. DEFINISI
Manajer Pelayanan Pasien – MPP (Case Manager) adalah professional di rumah sakit
yang memiliki kewenangan melaksanakan koordinasi manajemen pelayanan pasien. Case
Manager dapat bertanggung jawab ke direktur RS melalui kepala bidang pelayanan
medis.
- Manejemen pelaynan pasien adalah suatu proses kolaboratif mengenai asesmen,
perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi dan advokasi untuk pemilihan dan
pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang komprehensif,
melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi
hasil (outcome) yang bermutu dengan biaya-efektif. (Sumber : CSMA – Case
Management Society of America).

B. KUALIFIKASI
Seorang case manager memiliki kualifikasi sebagai berikut :
 Kualifikasi Dokter
o Dokter Umum
o Status kepegawaian tetap
o Memiliki pelayanan minimal 2 tahun dalam pelayanan klinis
o Memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang aktif
o Memiliki kemampuan bahasa inggris yang aktif
 Kualifikasi Perawat
o Perawat dan pendidikan minimal strata 1
o Status kepegawaian tetap
o Pengalaman minimal 3-5 tahun dalam pelayanan keperawatan
o Memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang aktif
o Memiliki kemampuan bahasa inggris yang aktif

Pelatihan Tambahan :
 Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dengan penyusunan dan
penerapan SPO pelayanan kedokteran yang terdiri dari panduan praktek klinis,
alur klinis (clinical pathway), alogaritma, protocol, standing order.
 Pelatihan pelayanan focus pada pasien (FPP)/ Patient Centered Care (PCC).
 Pelatihan tentang pengangsurasian, jaminan kesehatan nasional, INA-CBGs
 Pelatihan tentang perencanaan pulang untuk kontinuitas pasien.
 Pelatihan manajemen resiko
 Pelatihan untuk meningkatkan soft skill (pengatuhan aspek psiko-sosial,
hubungan intrapersonal, komunikasi, dsb).

C. FUNGSI CASE MANAJER


- Asesmen utilitas. Mampu mengakses semua informasi dan data untuk mengevaluasi
manfaat/utilisasi, untuk kebutuhan manajemen pelayanan pasien. (Semua informasi
dan data akurat, lengkap yang mudah diakses tentang kebutuhan klinis, finansial,
serta sosial pasien)
- Dengan asesmen yang lengkap, disusun perencanaan untuk pelaksanaan manajemen
pelayanan pasien. Perencanaan tsb mencerminkan kelayakan/kepatutan dan
efektivitas-biaya dari pengobatan medis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk
mengambil keputusan.
- Tugas ini mencakup interaksi antara MPP dan para anggota tim pemberi pelayanan
kesehatan, perwakilan pembayar, serta pasien/keluarga yang mencari/menginginkan
pembebasan dari hambatan namun dapat mempengaruhi kinerja/hasil, serta menjaga
kontinuitas pelayanan.
- Mewakili kepentingan pasien adalah inti dari peran MPP. Tetapi peran ini juga
menjangkau pemangku kepentingan lain. MPP diharapkan melakukan advokasi untuk
opsi pengobatan yang dapat diterima setelah berkonsultasi dengan DPJP, termasuk
rencana pemulangan yang aman. Advokasi perlu mempertimbangkan sistem nilai
pasien, kemampuan finansial termasuk atas jaminan pembiayaan, pilihan, serta
kebutuhan pelayanan kesehatannya

D. TUGAS CASE MANAGER

Uraian tugas case manager adalah sebagai berikut :

1. Memonitor pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan sesuai standar


akreditasi RS.

2. Memonitor masalah potensial ruangan yang ada melalui penerapan Healthcare


Failure Mode Effect Analysis (HFMEA) dalam konsep Patient Safety (keselamatan
pasien).
3. Mengevaluasi permasalahan dan mengusulkan solusi pemecahan masalah ruangan
dengan melakukan Root Cause Analysis (RCA) dan melaporkan kepada
Ka.Bid.Pelayanan Medis dan Direktur sesuai prosedur yang ditetapkan di rumah
sakit.

4. Mengkomunikasikan solusi dan alternatif pemecahan masalah pelayanan.

5. Melakukan tindakan kedaruratan jika diperlukan sesuai dengan kewenangan.

6. Mengkoordinir pelaksanaan program yang berfokus pada keselamatan pasien.

7. Penghubung pasien/ keluarga dengan DPJP (Dokter Penangung Jawab Pelayanan)


atau kepala satuan kerja lainnya.

8. Penghubung antar dokter spesialis dalam hal kunjungan perawatan pasien.

9. Mengatur jam kunjungan atau visite dokter ke pasien di ruang perawatan atau
pelayanan.

10. Mengatur jam kunjungan tenaga kesehatan lainnya yang memberikan asuhan kepada
pasien di ruang perawatan atau ruang pelayanan.

11. Mengawasi dan mengevaluasi tugas – tugas pokok keperawatan kepada pasien harus
dapat terlaksana pada jam-jam yang telah ditetapkan seperti aspek kebersihan diri
pasien,kebersihan mulut, kenyamanan, kerapian, kebersihan lingkungan.

12. Merencanakan, mengawasi dan melaporkan kegiatan pengendalian infeksi diruang


perawatan atau ruang pelayanan.

13. Meningkatkan nilai kepuasan pasien.

14. Mengkomunikasikan, memonitor dan pengevaluasi pelayanan kepada pasien sejak


masuk sampai dengan keluar menurut pedoman pelayanan yang berlaku dan menurut
indikator RS seperti BOR, AVLOS, TOI, dsb.

E. CARA KERJA CASE MANAGER

1. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan pasien,


berdasarkan pasien yang meliputi :
a. Risiko tinggi
b. Biaya tinggi
c. Potensi komplain tinggi
d. Kasus dengan penyakit kronis
e. Kasus komplek / rumit
f. Kemungkinan sistem pembiayaan yang komplek
2. Setelah pasien ditentukan sebagai klien MPP, maka dilakukan asesmen utilitas dengan
mengumpulkan berbagai informasi klinis, psiko-sosial, sosio-ekonomis, maupun
sistem pembayaran yang dimiliki pasien
3. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut, berkolaborasi dengan DPJP
serta para anggota tim klinis lainnya, yang mencerminkan kelayakan / kepatutan dan
efektivitas-biaya dari pengobatan medis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk
mengambil keputusan
4. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP dan DPJP serta para
anggota tim klinis lainnya, berbagai unit pelayanan, pelayanan administrasi,
perwakilan pembayar. Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antara
pasien dan pemangku kepentingan, serta menjaga kontinuitas pelayanan.
5. Memfasilitasi untuk kemungkinan pembebasan dari hambatan yang tidak
mempengaruhi kinerja/hasil
6. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien memperoleh pelayanan yang
optimal sesuai dengan sistem pembiayaan dan kemampuan finansial
7. Ada bukti dokumentasi kegiatan MPP, termasuk dalam rekam medis seperti
pencatatan dalam formulir edukasi-informasi.

Anda mungkin juga menyukai